Beranda / Romansa / Istri Jaminan sang Konglomerat / Bab 95 Tahu Alexandra Hamil

Share

Bab 95 Tahu Alexandra Hamil

Penulis: Lemongrass
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Christian langsung beralih mendorong kursi roda dengan tak membuat celah sedikitpun bagi David mengambil alih.

Dengan tenang Christian mendorong kursi roda mengikuti langkah perawat yang berjalan lebih dulu.

David tersenyum samar melihat kelakuan Christian yang seperti anak kecil takut ibunya akan diambil oleh anak kecil yang lainnya.

Christian juga dengan sigap kembali menggendong Alexandra untuk berbaring di brankar.

“Kamu bisa pergi, biar aku yang menemani Nona Alexandra, dia harus beristirahat dengan benar agar tenaga cepat pulih,” kata David setelah perawatan meninggalkan ruangan, pria itu sengaja memancing emosi Christian.

“Kamu pikir, siapa yang lebih pantas berada di sini?” tanya Christian yang tidak terima.

David tersenyum sinis.

“Aku tidak percaya padamu, bisa saja kamu langsung mencekik atau memberikan racun pada Nona Alexandra,” ujar David.

Rahang Christian terlihat mengeras, David berhasil memprovokasi suami Alexandra itu.

Dua pria itu terus bersitegang hingga akhirnya Al
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 96 Balasan dari David

    Bbbuuukkkk!Satu kepalan tinju mendarat tepat di perut Christian.Uhuk! Christian terbatuk mendapat serangan yang begitu mendadak itu.Christian merasakan nyeri di ulu hati akibat pukulan dari David yang begitu kuat.David memandang Christian yang menahan sakit dengan pandangan mencemooh. Hatinya masih kesal dengan sikap Christian, arogan, egois, dan sesuka hati.Ada sedikit rasa bersalah di hati David telah memberi tahu Christian di mana Alexandra berada. Harusnya David juga memberi tahu Alexandra tentang kedatangan Christian, niat hati ingin memberi wanita itu kejutan, tapi justru berakibat yang bisa membahayakan janin di kandungan Alexandra.“Itu pembalasan karena kamu adalah pria bodoh yang tidak bisa berpikir dengan jernih dan hampir membunuh istri dan anakmu sendiri!” ujar David.Christian menatap kesal pada David, ingin rasanya dia membalas pukulan dari sahabatnya itu andai saja yang diucapkan oleh David bukan sebuah kebenaran. Tapi sayangnya, yang diucapkan oleh David adalah

  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 97 Mencintai?

    Alexandra melingkarkan kedua tangannya di leher Christian. Keduanya saling menatap penuh cinta dan kerinduan.“Apa kamu masih marah padaku?” tanya Alexandra.Christian hanya menggeleng samar.“Apa kamu merindukanku?” tanya Alexandra lagi.“Tentu saja aku sangat merindukanmu,” jujur Christian.Kemudian mendaratkan sebuah ciuman hangat di bibir Alexandra.“Aku akan membawamu ke kota jika kamu sudah siap, kita umumkan kehamilanmu pada seluruh keluarga dan dunia,” kata Christian dengan mantap.Raut wajah Alexandra terlihat sedikit mendung. Dia teringat dengan kontrak pernikahan mereka.Alexandra melepaskan kedua tangannya dari leher Christian, kemudian memutar tubuhnya menghadap ke arah yang lain.“Kenapa? Apa kamu tidak suka?” tanya Christian yang paham dengan gestur tubuh Alexandra.“Bagaimana kalau kita rahasiakan kehamilan ini?” usul Alexandra.Christian mengerutkan keningnya, ini adalah momen bahagia tapi kenapa istrinya justru meminta untuk merahasiakan? Christian bertanya dalam hat

  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 98 Wanita Hamil Sangat Sensitif

    ‘Mencintai Alexandra?’ batin Christian.Isi tempurung kepala Christian terus bertanya-tanya apakah benar dirinya mencintai Alexandra Davendra.Cemburu? Cinta? Dua hal yang sejak tadi ditekankan oleh sahabatnya itu membuat Christian tidak yakin, apakah benar saat ini dirinya sedang mengalami yang namanya cinta dan cemburu.Apakah seperti ini rasanya cemburu dan cinta, sebab selama ini Christian tidak pernah merasakan hal yang sama meski pernah menjalin hubungan dengan lawan jenis maupun memiliki seorang kekasih.Rasa ingin menerkam orang hidup seperti singa yang lapar. Hati yang tidak rela jika Alexandra lebih memilih orang lain ketimbang dirinya. Pandangan yang tak suka saat melihat Alexandra akrab dengan pria lain.Seperti itu kah yang namanya cinta dan cemburu? Sungguh menggelikan, pikir Christian.‘Aaarrgggghhh! Rasanya aku hampir gila!’ erang Christian dalam hati.Christian berusaha mengenyahkan rasa yang mengganggu

  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 99 Dari Hati ke Hati

    Degup jantung keduanya seperti beradu, seakan berlomba memperdengarkan irama yang menderu.“Apa kamu merindukanku?” tanya Alexandra.“Tentu saja aku merindukanmu,” jawab Christian.“Seandainya aku sakit tapi tidak dalam keadaan hamil, apa kamu juga akan tetap mengkhawatirkanku?”“Tentu saja aku sangat khawatir.” Alexandra tersenyum, sepertinya dia hanya salah mengartikan ucapan Christian. Alexandra yang sensitif lupa jika suaminya adalah tipe orang yang mengatakan hal berbeda meski sebenarnya dia sangat perhatian.Alexandra membelai lembut rahang suaminya yang tegas, rindu itu semakin bergelora.Perlahan Alexandra mendekatkan wajah yang disambut dengan senang hati oleh Christian, pria itu justru lebih dulu meraup bibir Alexandra. Keduanya terhanyut dalam buaian kerinduan.“Apa aku boleh menyapa dia?” tanya Christian yang telah terbawa gairah. Alexandra mengangguk.Christian mulai berselancar, beberapa

  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 100 Kebahagian

    Alexandra mengangguk mantap, keduanya berciuman di bawah langit jingga yang memukau.“Pemandangan ini indah sekali, bukan?” tanya Alexandra.“Iya indah.”Dulunya Christian tak pernah menganggap matahari terbenam atau terbit adalah hal yang penting. Baginya kedua hal itu hanya fenomena alam biasa dan tidak ada yang istimewa.Berbeda dengan sekarang, Christian tahu ternyata melihat matahari terbenam begitu menyenangkan.“Apa kamu masih berminat tinggal di dekat pantai?” tanya Christian.“Tentu saja masih, tapi ….”“Tapi?” tanya Christian.“Aku tidak ingin di tempat yang waktu itu,” jawab Alexandra.“Kenapa?”“Entahlah, aku merasa tidak nyaman dengan lokasi itu. Mungkin karena aku teringat dengan sosok Monica yang kecelakaan di daerah itu,” jawab Alexandra.Luar biasa, Alexandra seperti bisa tahu jika tanah itu Christian dapatkan dengan cara yang bisa dikatakan tidak baik.Christian menghembuskan nafas pelan, entah mengapa dia merasa sedikit gelisah, khawatir Alexandra mengetahui riwayat

  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 101 Kembali

    David sedang disibukkan dengan segudang pekerjaan yang harus dia kerjakan selama Christian menemani Alexandra, dibantu oleh Eric dan sekretaris pribadi Christian.Sebuah telepon berbunyi di ruangan itu, sekretaris itu memberi tahu jika Anthony Hoover datang berkunjung. Namun, belum sempat pria itu menyelesaikan kalimatnya, Anthony sudah memasuki ruangan tersebut.“Di mana Chris, David?” tanya Anthony.Ekspresi wajah Anthony terlihat garang dan penuh kekesalan.“Selamat siang, Tuan Besar. Lama kita tidak berjumpa,” ujar David berbasa-basi.“Tidak perlu berbasa-basi, David. Bagaimana pendosa sepertimu bisa berada di sini dan menggantikan posisi anakku? Cepat katakan di mana Christian berada.David tersenyum tipis mendengar ucapan ayah kandung Christian itu.“Pak Chris sedang berada di suatu tempat, rencananya mereka akan kembali ke kota dua hari lagi, Tuan! Apa mungkin ada pesan yang ingin Anda sampaikan?” Jawab David deng

  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 102 Kehangatan Keluarga

    Sepasang suami istri itu duduk berdampingan. Kemudian menyesap teh yang sudah tersaji.“Sudah lama Ayah tidak menikmati teh buatanmu, Alexa,” ucap Harry.“Apa teh buatanku masih enak?” goda Alexandra.“Tentu saja, tidak ada yang mengalahkan rasa teh buatanmu,” puji Harry.Ayah dan anak itu terus berbincang dengan sekali-kali mengajak Christian masuk dalam obrolan.“Kamu tahu, Ayah sangat khawatir selama kamu tak ada kabar,” imbuh Harry.“Maafkan Alexa, Ayah.”“Sudahlah, kita berkumpul bukan untuk membicarakan itu, bukan?” Alexandra mengangguk.Sebelum memulai pembicaraan Alexandra dan Christian saling pandang. Christian menggenggam tangan istrinya, lalu tersenyum dan mengangguk, menyerahkan semuanya pada Alexandra.“Ada yang ingin Alexa pada Ayah.”“Apa yang ingin kalian katakan, kenapa kalian serius sekali?” tanya Harry Davendra.Sepasang suami istri kembali saling pandang.“Sebentar lagi Ayah akan menjadi seorang kakek.”“Hah? Apa? Kakek?” Harry masih mencerna ucapan anaknya.Alexan

  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 103 Berkunjung ke Rumah Mertua

    Sepasang suami istri itu pergi meninggalkan rumah keluarga Davendra menuju ke kediaman keluarga Anthony Hoover.Wajah Alexandra terlihat begitu tegang dan cemas. Christian menggenggam tangan istrinya disaat mereka berhenti di traffic light.“Kamu tak perlu khawatir dan tegang, kita tak perlu berperan menjadi sepasang suami istri yang meyakinkan di depan mereka lagi. Karena sekarang kita adalah sepasang suami istri sungguhan. Tegakkan tubuhmu, karena kamu adalah Nyonya Muda keluarga Hoover,” ujar Christian.Alexandra memandang sang suami kemudian menarik nafas panjang dan mengangguk pelan.“Baiklah, Tuan Muda Hoover. Aku akan menjadi Nyonya Muda Hoover yang tangguh!”“Bagus! Itu baru Alexandra Hoover.” Alexandra membulatkan mata sempurna, ini pertama kalinya dia mendapat pengakuan sebagai anggota keluarga Hoover.Christian sedikit mendekatkan tubuhnya pada Alexandra, lalu mengecup keningnya. Tak ingin kalah Alexandra mengecup

Bab terbaru

  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 117 Ekstra Part 2

    Gagal sudah rencana Alexandra untuk pulang ke rumahnya dan juga berpesta bersama Fiona. Terlihat jelas dalam guratan wajah wanita itu jika saat ini dia sedang kesal.“Apa seperti itu wajah yang seharusnya kamu tunjukkan pada suamimu setelah lima tahun tidak bertemu!” protes Christian. Alexandra hanya diam dan melirik pada pria yang masih berstatus sebagai suaminya itu.Pria itu sibuk menyiapkan minuman di dalam Limousine mewahnya.Tak ubahnya dengan sang ibu, Aldrich pun berwajah tak bersahabat, tangannya menyilang di dada dan menatap ayahnya dengan tajam sama persis seperti Christian.Kini Aldrich ingat jika pria tampan berwajah tegas itu adalah pria sukses yang ada di televisi, yang membuat ibunya bahkan tidak berkedip memandangnya, namun ketika di dalam kesunyian ibunya menangis karena teringat dengan pria itu.Pria itu juga yang fotonya berada dalam dompet kesayangan ibunya. Aldrich tahu karena pernah sengaja mencari tahu tentang ayahnya.Alexandra bukan tak pernah memberi tahu se

  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 116 Ekstra Part 1

    Lima tahun kemudian. Alexandra dapat melewati waktu lima tahun ini hidup bertiga dengan ayah dan juga anaknya. Pria kecil yang tampan, lincah, dan juga cerdas itu dia beri nama Aldrich Tian. Aldrich yang artinya laki-laki bangsawan yang berkarakter dan berbudi luhur, sedangkan Tian diambil dari penggalan nama ayahnya, Christian. Lima tahun yang lalu Alexandra dan ayahnya memutuskan untuk meninggalkan kota itu dan memilih menetap di kota tanah kelahiran sang ayah. Meninggalkan semua kenangan pahit yang pernah mereka lalui, memulai hidup baru dan juga bisnis baru di tempat tinggal yang baru. Lima tahun berlalu Alexandra dan Aldrich baru saja menginjakkan kaki di tanah kelahirannya lagi. Alexandra akan menghadiri sebuah pertemuan besar dalam dunia bisnis, perusahaannya masuk dalam undangan khusus di acara tersebut. “Jadi ini kota kelahiranmu, Ma? Lebih semrawut dari dugaanku,” kata Aldrich. Alexandra membulatkan mata. “Kamu berkomentar terlalu pedas Al, jangan sampai orang l

  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 115 Perpisahan

    Alexandra akhirnya membuka suara dengan sebuah pertanyaan.Christian tersenyum samar mendengar pertanyaan dari istrinya itu.“Kita bahas itu besok saja, kita tidak perlu buru-buru. Silakan kamu coba susu almond buatanku, kalau enak aku akan rajin buatkan untukmu.”Alexandra menghela nafas pelan, kemudian mengambil gelas yang berisi susu almond itu. Aromanya sungguh menggoda.Alexandra menyeruput susu tersebut, rasanya sangat segar berbeda dengan susu hamil pada umumnya yang membuat eneg.Sedangkan Christian menatap Alexandra dengan antusias menunggu wanita itu berkomentar.“Bagaimana rasanya?”“Enak,” jawab Alexandra singkat.“Kamu suka?” Alexandra hanya mengangguk dengan senyuman setipis tisu.“Baiklah aku akan rajin membuatkannya untuk,” seru Christian.Alexandra tersenyum tipis kemudian kembali meminum susu itu lagi.“Setelah ini kita makan malam, aku sudah buatkan sup salmon untukmu.”Mereka menikmati makan malam bersama dengan menu spesial buatan Christian.Bagaimana Alexandra ti

  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 114 Rumah Impian

    Seraya menggiring Alexandra ke mobil, Christian menghubungi seseorang.“Dave, berhentilah bermain-main, dia sudah bersamaku sekarang!” titah Christian.“Tanggung, Tuan. Aku ingin sedikit membuatnya tergores,” balas Dave.“Terserah kamu saja!” Christian langsung memutus panggilan tersebut.Di dalam mobil mewah itu begitu sunyi, baik Alexandra maupun Christian tak ada yang membuka suara.Alexandra tidak tahu akan dibawa ke mana yang dia tahu jalan itu tidak menuju ke apartemen Christian.Sedangkan Christian mati-matian menahan diri agar tidak kelepasan, dia ingin sekali memeluk Alexandra, mengucapkan kata rindu, mengecup bibirnya, dan juga menyapa janin dalam kandungan Alexandra, tapi egonya masih begitu tinggi.Setelah melewati perjalanan yang cukup memakan waktu, mereka akhirnya tiba di sebuah rumah mewah berlantai dua yang berada di dekat pantai.Saat keluar dari mobil Alexandra bisa mencium aroma pantai yang khas. Alexandra menghentikan langkah kemudian menghirup dalam-dalam udara d

  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 113 Manjemput Alexandra

    David menyeringai, dengan sigap dia menghalau tangan Dave, sebuah tembakan melayang entah ke mana.Doorrr!!!Buuugghhh!!!Satu sikutan keras menghujam tepat perut Dave. “Uugghhh!!!”David langsung mengambil alih senjata itu dari tangan Dave.Dave memang ahli dengan senjata api, tapi tak setangkas David dengan tangan kosongnya.“Jangan membuat keributan, Dave. Aku sedang tidak ingin meladenimu!” David mengulang kalimatnya memberi penegasan.Dave meringis, serangan David ternyata cukup kuat, beberapa saat kemudian Dave menegakkan tubuhnya dan bertepuk tangan pelan.“Hebat! Kecepatanmu memang tidak ada tandingannya!” puji Dave.“Ayo kita sedikit bermain-main, aku sudah menantikan pertarungan ini sejak lama!” ungkap Dave.“Tidak denganku, Dave! Aku tidak memiliki banyak waktu,” David langsung masuk ke dalam mobil dan memacu kendaraannya menuju ke rumahnya.Entah mengapa perasaannya menjadi tidak enak, David merasa Dave datang hanya ingin mengulur waktunya saja. Dalam perjalanan David

  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 112 Kedatangan Amanda

    David masuk ke dalam ruang rawat inap Alexandra dengan membawa makanan kesukaan Alexandra seperti biasanya.“Aku ada kabar gembira untukmu!” Ucap David pada Alexandra.“Apa itu?”“Jika sore ini hasil pemeriksaanmu bagus semua, dini hari kita bisa keluar dari sini.”“Benarkah?” tanya Alexandra dengan wajah semringah.“Tentu saja, aku tidak pernah berbohong padamu. Tapi….” David menjeda ucapannya.“Tapi apa?”“Tapi aku butuh tahu persiapanmu.”“Persiapan?” tanya Alexandra bingung.“Iya, persiapan. Cepat atau lambat Christian pasti akan menemukan kita. Aku ingin kamu juga bersiap secara fisik dan mental jika tiba-tiba dia menemukan kita, terutama kamu. Aku sendiri tidak yakin akan bisa melindungimu sepenuhnya kali ini,” jujur David.David sendiri juga sedang mempersiapkan diri andai saja Christian melakukan serangan. “Iya, aku sudah mempersiapkan diri, David. Kamu tak perlu khawatir. Justru aku mengkhawatirkanmu, dia orang yang tidak memiliki hati, aku takut gara-gara aku, kamu send

  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 111 Kucing-kucingan Lagi

    Christian menyeringai mendengar ucapan ayah mertuanya.“Benar Ayah Mertua, aku memang tidak butuh perusahaanmu itu. Kalau begitu jaminkan saja nyawa Anda,” ucap Christian dengan dingin dan tanpa belas kasih.“A-apa?” Harry Davendra pun terkejut. Isi tempurung kelapanya baru saja berpikir seperti itu, lalu pria mengerikan di depannya ini berkata hal yang sama.“Apa Anda tuli?” Christian pun berdiri tanpa menunggu jawaban dari ayah mertuanya, kemudian memerintahkan anak buahnya untuk membawa Harry dengan paksa.Harry tak bisa berbuat apa-apa, memangnya dia bisa berbuat apa? Dalam hati Harry hanya bisa berdoa semoga Alexandra dalam keadaan baik-baik saja setelah ini.Bisa dikatakan hidupnya begitu sial bisa berurusan dengan Christian Hoover.Harry digelandang keluar dari rumahnya.“Tuan Christian, Anda tidak bisa membawa ….”Belum sempat anak buah David itu selesai bicara sebuah tembakan melesat ke tubuh itu. “Merepotkan sekali!” kesal Christian.Sedangkan tubuh Harry mulai gemetar,

  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 110 Jaminan Lagi

    Mendengar panggilan Anna, David pun menghentikan langkahnya dan menoleh.“Ya?”“Kembalilah dengan selamat. Melawan Pak Chris dan Tuan Dave pasti tidak akan mudah,” pesan Anna dengan nada khawatir.“Kamu tak perlu khawatir. Aku tidak akan bertengkar dengan mereka,” balas David lalu kembali melanjutkan langkahnya.“Sayangnya aku tak percaya ucapanmu, Tuan David,” gumam Anna. Lalu masuk ke dalam kamar inap Alexandra.“Anna!”“Ya, Nona?”“Apa David akan baik-baik saja karena melindungiku?” tanya Alexandra dengan nada khawatir. Baik Christian dan David sama-sama manusia tidak mempunyai hati, bedanya Christian masih memiliki kekuatan yang lain, sedangkan David tidak.“Percaya pada Tuan David, Nona. Dia pasti akan baik-baik saja,” Anna mencoba menenangkan Alexandra, kendati dirinya sendiri tidak yakin.“Aku hanya tidak ingin ada pertumpahan darah di antara mereka. Mereka adalah partner dan juga sahabat, aku tidak ingin hanya karena wanita sepertiku mereka terpecah belah,” ujar Alexandra.An

  • Istri Jaminan sang Konglomerat   Bab 109 Pergi

    “Aaarrggghhh!!!!” Christian mengerang kesal. Dia meluapkan emosi dengan meluluh lantakkan kamar itu.“Brengsek! Bajingan! David sialan!” Maki Christian.“Alexandra, jadi kamu lebih memilih bersama David setelah mengetahui semua fakta yang ada? Hahahah!” Christian tertawa frustasi.“Hanya orang bodoh yang tetap mau bersama orang yang telah membunuh ibu kandungnya sendiri, ya, orang bodoh. Kamu harus sadar diri Christian, lihatlah semua ini akibat dari ulahmu sendiri,” Christian bermonolog setelah memporak-porandakan kamar tersebut.“Alexandra!” gumam Christian.“Aku ingin menjadi orang egois yang ingin terus bersamamu walaupun kamu tak akan pernah memaafkanku. Sungguh aku mencintaimu, Alexandra!” Monolog Christian lagi kemudian tertawa seperti orang gila.Ya, Christian telah gila. Gila karena kebenciannya telah berbalik arah menjadi cinta, dan sebaliknya untuk Alexandra.Menyesal? Tentu saja dia menyesal, andai dia tahu lebih awal, pasti tidak akan seperti ini jadinya. Dari mana Davi

DMCA.com Protection Status