Beranda / Romansa / Istri Jaminan Sang Laksamana / Bab 153. Kabar Dari Makam Palsu

Share

Bab 153. Kabar Dari Makam Palsu

Penulis: Kalendra
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Shawn membuka mulutnya tak percaya saat mendapat sepucuk surat dari Jayden Lin yang mengaku sudah mati itu. Blue Handerson yang mengantarkannya setelah dititipkan oleh Han Kazuya.

Blue sendiri mengulum senyum dan membuang muka ke arah lain. Lebih baik jika dia tak melihat tampang menyeramkan Shawn Miller yang begitu kesal karena setelah enam bulan sepuluh hari Jayden baru memberikan kabarnya. Dan hebatnya dia memberi kabar akan segera menikah dengan Ratu.

“Apa dia mengirimkan surat ini dari kuburannya?” ejek Shawn dengan wajah tanpa senyum sama sekali. Blue hanya sedikit menundukkan wajahnya dan memilih tak menanggapi.

“Beraninya dia mengirimkan surat padaku untuk datang ke pernikahannya! Dasar tukang tipu!” umpat Shawn begitu kesal dan membuang surat tangan Jayden begitu saja.

“Admiral, Tuan Lin sangat menyayangimu dan teman-teman di The Seven Wolves. Dia melakukan ini karena cinta!” ujar Blue mencoba bijaksana. Shawn

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 154. Pernikahan Sang Beta

    Shawn dan seluruh anggota The Seven Wolves tengah disuguhnya cerita Jayden Lin tentang caranya memalsukan kematian. Setelah Anthony Lin datang dan ikut bergabung dengan mereka, Shawn mendengar dengan seksama cara Jayden mengelabui semua orang agar dirinya dan Ratu tak lagi dicari oleh Ayah Ratu, Alexei Aramov."Aku penasaran, siapa yang punya ide gila seperti itu?" tanya Shawn dengan kening mengernyit tak mengerti. Jayden melirik lagi pada Ayahnya dan tersenyum."Hehehe ... Ayahku yang merencanakan semuanya dan dia bekerjasama dengan Arjoona!" jawab Jayden masih menyengir. Shawn terlihat benar-benar kesal dan tak sadar memajukan bibirnya yang membuat dia malah jadi terlihat lebih imut. Shawn lalu menoleh pada Anthony yang duduk disebelahnya."Tuan Lin, aku menghormatimu. Tapi kamu gila!" sembur Shawn kesal. Anthony hanya terkekeh kecil saja."Admiral, kamu adalah seorang Ayah sama sepertiku. Apa yang akan dilakukan seorang Ayah jika putranya dalam bahaya?

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 155. Masa Sulit Akan Berakhir

    Shawn terengah di kakinya yang sudah tak kuat lagi berdiri. Dari tempatnya, terlihat Jayden tengah duduk dengan pandangan kosong dan beberapa luka di wajahnya.Jayden baru saja kehilangan Ratu malam ini. Jika sebelumnya kematian Jayden adalah sebuah skenario besar, kali ini kematian Ratu adalah yang sebenarnya.Arjoona lantas membawa Jayden untuk naik ke helikopternya dan dibawa pulang. Jayden masih disembunyikan oleh teman-temannya sampai semuanya aman.Sedangkan Shawn yang ikut terluka, mencoba beristirahat dari rasa takutnya karena kekalahan mereka malam ini. Kenji Kagawa yang menculik Ratu memang sudah tewas di tangan Jayden tapi sesungguhnya itu bukanlah sebuah kemenangan bagi The Seven Wolves.Beberapa teman-teman mereka terluka parah, itu termasuk Grey Hunter, Bryan Alexander dan James Harristian. Blake Thorn bahkan terkena sabetan peluru di kakinya. Meski cuma menggores tapi ia tetap harus dirawat karena lukanya harus dijahit.Sedangkan Sha

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 156. Musuh Lama Kembali

    Seperti hari-hari biasa sebagai anggota kongres sekaligus senator, Shawn Miller melakukan tugasnya di kantor parlemen. Beberapa konstituen sudah mengantri di depan pintu kantornya untuk membicarakan program atau meminta bantuan.Shawn juga menyusun rancangan bill (undang-undang) yang kemudian akan dibahas dan disahkan jika penting dan menyangkut kepentingan masyarakat banyak. Namun dari sekian banyak antrian, ada seseorang yang kemudian menerobos masuk setelah memperlihatkan lencananya.“Pak, maaf ... ada polisi yang datang!” ujar Maggie Lindberg pada Shawn yang masih membahas draft untuk beberapa bill yang akan dibawa ke rapat Hearing Commitee nanti sore.Shawn menaikkan matanya dan Jose Gonzales, ketua tim gengster kepolisian NYPD sudah berdiri di depan mejanya. Shawn menarik napas panjang perlahan dan menoleh pada seluruh pegawainya.“Tolong tinggalkan kami!” perintah Shawn. Maggie mengangguk dan mengkoordinasikan semua orang un

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 157. Dua Sisi

    “Mohon perhatian semuanya, draft undang-undang Gabbon untuk pemanfaatan limbah minyak pelabuhan akan segera kita bahas. Untuk setiap anggota harap menyampaikan pendapatnya untuk diskusi lebih lanjut ...” dret ... dret ... bunyi getaran ponsel Shawn yang ia letakkan diatas meja.Shawn adalah ketua sidang pembahasan draft undang-undang dalam komisi energi dan sumber daya parlemen. Terlihat tanda merah pada layar ponselnya dan itu membuatnya berhenti sejenak. Shawn menelan ludah dua detik dan dua orang anggota kongres yang menjadi wakil berpaling padanya hendak bertanya.“Silahkan memberikan pendapat sebelum kita mengambil keputusan untuk meneruskan pada sidang paripurna atau tidak,” sambung Shawn sebelum koleganya bertanya.Suasana rapat komisi langsung berubah seperti biasanya. Beberapa anggota rapat kemudian menginterupsi untuk memberi pendapat ataupun masukan. Beberapa lainnya membahas usulan penambahan draf dan sebagainya.Shawn

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 158. Jebakan Sempurna

    Shawn Miller baru bisa masuk ke saluran bawah setelah mendapatkan laporan dari Joona jika Aidan tidak menemukan siapapun di dalam ruang deposit. Jayden yang berjalan di belakangnya terus menodongkan senjatanya melindungi Shawn dari belakang.Saluran terowongan bawah air New York panjang dan bercabang. Butuh waktu untuk memeriksa dan para perampok bisa bersembunyi dimana pun."Jay, periksa sebelah kirimu!" ujar Shawn memberi arahan. Jayden kemudian berpencar dengan Arya meninggalkan Shawn memeriksa sebuah sambungan terowongan di sebelah kiri. Sementara Shawn dan Grey tetap berjalan memeriksa di depan mereka."Jay ..." panggil Arya lalu menunjuk pada sebuah sisi pintu yang sedikit terbuka. Jayden yang melihat lalu menyuruh Arya untuk bergeser agar ia bisa memeriksa. Jayden melangkah perlahan membuka pintu besi itu. moncong senjata Jayden mengarah ke lorong di balik pintu tersebut tapi belum sempat ia melangkah, peluru meluncur ke arahnya dan mengenai dinding di sa

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 159. Kehilangan Tangan Kanan

    SATU MINGGU SEBELUMNYASelama latihan, seluruh anggota The Seven Wolves beserta PA mereka selalu makan di satu meja panjang bersama-sama. Semua membawa asisten pribadi atau kepala keamanan kecuali Bryan yang membawa dua sahabatnya, Arya Mahendra dan Juan Del Luca. Canda tawa dan pembicaraan tanpa sekat antara atasan dan asisten mereka terjadi begitu saja. Aidan duduk di sebelah Mars sedangkan Glenn duduk diapit Juan dan Blake. Shawn yang juga ikut latihan duduk di sebelah Blue yang duduk di samping Han dan Jayden. Arjoona menyatukan seluruh keluarganya dengan

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 160. Ancaman Nyata

    Dengan sebelah tongkat di tangannya, Shawn menghampiri Emma yang duduk termenung memangku bendera yang tadi diberikan oleh Shawn saat upacara pemakaman.Emma yang mengangkat perlahan wajahnya melihat Shawn hendak berdiri tapi Shawn memintanya untuk duduk saja. Shawn kemudian duduk di sebelah Emma dan meletakkan tongkat di sampingnya.“Aku turut berduka, Nona Webster,” ujar Shawn membuka pembicaraannya. Emma tak menjawab dan hanya mengangguk saja. Sebelah tangan Shawn lantas mengepal.“Aku tau aku adalah pihak yang paling bersalah dalam kematian Blue. Aku lah yang mengajaknya dalam misi itu. Jika ada orang yang ingin kamu tuntut, itu adalah aku,” sambung Shawn lagi. Emma perlahan menoleh pada Shawn yang belum melihat padanya. Mata Emma masih merah karena airmata yang belum pergi dari kelopak matanya.“Maafkan aku!” gumam Shawn dan menoleh pada Emma dengan raut wajah dan mata yang masih merah. Shawn baru saja menangis dan

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 161. Masa Lalu Yang Mengejar

    Aidan Caesar diberi kejutan oleh teman temannya yang datang tiba-tiba untuk membuat camping dadakan di halaman rumah barunya di LA. Namun berita mengejutkan malah diterima oleh Aidan dari Joona."Dia sudah mati, Joona. Aku dan Shawn yang membunuhnya!" ujar Aidan setengah berbisik. Arjoona hanya diam dan menoleh pada Shawn lagi yang terlihat sedikit menunduk."Yang jelas, orang-orang yang menusuk Shawn, menembak Arya dan membunuh Blue... adalah orang-orang Kanishka," jawab Arjoona lalu menelan ludahnya. Aidan nampak gusar lalu menyisir rambutnya dengan rasa cemas yang luar biasa."Kenapa ini tidak berakhir? Ini sudah hampir dua tahun dari semenjak kami menghabisi Kanishka. Mengapa dia belum mati? Tapi aku yakin sudah memastikan jika ia mati saat itu." Aidan bersikeras. Jayden yang mendengar bisik-bisik kemudian menghampiri."Kanishka memang sudah mati. Tapi Putranya belum," ujar Jayden pada Aidan. Aidan langsung melepas napas kesal, ia lalu memandang Shawn

Bab terbaru

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 213. Akankah Kita Bertemu Lagi?

    Ares bahkan sempat mencegat Andrew tapi yang ditunjukkan sahabatnya itu hanyalah tatapan kebencian. Ia pergi tanpa ada siapa pun yang bisa mencegahnya. Andrew ternyata pulang ke Boston tapi The Seven Wolves terutama Jayden terus mengejar dirinya.Andrew pun tak lama menghabiskan waktunya di mansion sang Ayah, ia bahkan tak hadir saat pembacaan warisan yang memberikan seluruh harta milik Shawn Miller padanya. Andrew berhenti datang ke sekolah dan mulai menghilang. Ia lari dari asrama sekolah dan tak pernah kembali ke penthouse mewah di Belligers lagi.Andrew sempat menyelinap masuk ke dalam apartemen ayahnya yang dijaga oleh anggota Golden Dragon. Ia hanya ingin mengambil barang peninggalan ayahnya yaitu sebuah album lagu dalam bentuk vinil milik mendiang ibunya dan sebuah foto milik orang tuanya yang diambil oleh neneknya Kiriko Matsui.Setelah mendapatkan yang diinginkannya, Andrew hendak menyelinap lagi keluar sebelum ia melihat Nana Tantria ternyata tidur di

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 212. Amarah Terpendam

    "Waktu kematian … " begitu sakralnya kalimat tersebut saat seorang dokter menyatakan kematian seseorang. Kalimat itulah yang tak ingin di dengar oleh siapa pun. Itu termasuk Arjoona yang hanya duduk menyaksikan jasad temannya Shawn dinaikkan ke dalam ambulans dan dibawa.Semuanya hancur dalam sehari. Semuanya tanpa terkecuali. Dengan tubuh basah kuyup serta masih meneteskan air, Rei lantas menyelimuti ayahnya."Dad ... Daddy bisa pneumonia dan mati jika seperti ini!" ucap Rei dengan suara beratnya pada sang Ayah. Arjoona tak menjawab dan malah menengadahkan kepala menatap langit yang masih mendung. Hujan sudah berhenti dan membawa jiwa Shawn terbang ke angkasa. Mungkin saat ini, ia tengah bertemu Kiran dan berkumpul bersama James juga Delilah.Mata Rei lantas menoleh pada ambulans yang membawa Andrew. Ia tak sadarkan diri setelah tak mampu menangkap ayahnya Shawn yang memilih melompat dari ketinggian 15 meter lebih langsung ke lantai beton bersama Rohan K

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 211. Perang Terakhir; Kehilangan

    Jayden menggunakan tali pinggangnya sebagai alat bela diri dengan memanfaatkan tenaga lawan."Om Jay!" pekik Ares hendak menolong tapi ia salah jatuh dan hampir terjerembap ke lantai dua tempat dimana Jayden tengah dikeroyok. Andrew dengan cepat memegang tangan Ares sebelum ia terjatuh. Mata mereka saling menatap dengan ekspresi takut kehilangan. Punggung Andrew tiba-tiba dihantam oleh seseorang menggunakan kayu dan ia hampir saja melepaskan Ares.Mars yang berada di lantai satu melihat putranya bergelantung di lengan Andrew langsung membelalakkan matanya. Pertolongan bagi Andrew datang dari Aldrich dan Rei yang menghajar orang-orang yang memukul Andrew. Selagi Aldrich dan Rei sibuk berkelahi, Andrew menarik Ares kembali ke atas.Dengan mata terbelalak, Ares tak sempat bernapas selain memukul salah satu pria yang hendak memukul Andrew dari arah belakang. Mars di bawah sudah kalah telak karena kini dihajar oleh tiga orang bersenjata tajam. Salah satunya sudah men

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 210. Perang Terakhir

    Ares menatap horor ke arah Andrew yang hanya mendengus meliriknya sekilas."Ini bahaya!" gumam Ares lagi masih dengan pandangan horor yang sama."Dia Pamanku, Ares. Dia kakak dari ibuku!" gumam Andrew membuat Ares semakin membelalakkan matanya."Fuck!" kutuk Ares tanpa sadar. Ia lalu memandang dashboard mobil sport milik Andrew dan berpikir sementara Andrew terus mengebut dengan mobilnya. Ia memasukkan nama taman yang dimaksudkan oleh Elena pada mesin navigasi dan sebisa mungkin tiba lebih cepat. Ares lalu mengambil ponsel dan menghubungi Jupiter, Rei serta Aldrich bersamaan."Kamu mau apa?" tanya Andrew pada Ares yang menempelkan ponsel di telinganya."Menghubungi yang lain. Kita butuh bantuan!" aku Ares dengan jujur. Andrew menggelengkan kepalanya."Jangan ... mungkin tak akan terjadi apa pun!""Jangan gila kamu. Dia pria yang berbahaya!""Dia Pamanku, Ares!" bantah Andrew makin sengit."Tapi dia pembunuh Aunty Kiran.

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 209. Jangan Pergi

    Ares benar-benar menyebalkan. Ia terus menguntit Andrew bahkan sampai masuk ke dalam mobilnya. Ia hanya ingin Andrew bicara tentang apa yang membuatnya berubah tiba-tiba."Keluar!" sahut Andrew mengusir Ares yang ikut masuk ke dalam mobilnya."Tidak!" jawab Ares tak peduli. Andrew makin mendengus kesal lalu diam tak bicara maupun menekan pedal gas."Kenapa kamu pindah ke asrama sekolah? Memangnya kenapa jika tinggal di Bellingers?" tanya Ares begitu serius pada Andrew yang tiba-tiba memutuskan untuk masuk ke asrama sekolah dan tak mau lagi tinggal bersama ayahnya."Itu bukan urusanmu!""Aku temanmu, Andy!" Andrew terkekeh sinis dan menggelengkan kepalanya."Yang benar saja!" gumamnya makin sinis. Ares benar-benar mengernyitkan keningnya heran. Dalam satu hari ia bisa berubah drastis seperti seseorang yang tak pernah dikenal Ares sama sekali."Ada apa denganmu, Andy? Kenapa kamu bisa berubah seperti ini!" tukas Ares lagi dengan nada se

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 208. Kenangan Nada

    Shawn tak lagi masuk kerja usai pertengkarannya dengan Andrew tadi malam. Ia berdiri di depan jendela ruang kerjanya menunggu berita dari salah satu mata-matanya. Jemarinya terus menyentuh cincin pernikahan yang melingkari jemarinya.Alunan suara seorang wanita menyanyikan tembang Love Story mengisi relung ruangan yang sepi itu."With his first hello. He gave new meaning to this empty world of mine. There'd never be another love, another time. He came into my life and made the living fine. He fills my heart ... "Dengan merdunya rekaman suara nyanyian Kiran menggema ke seluruh penthouse tersebut. Seakan Kiran datang memeluk Shawn yang memejamkan matanya. Pipi Kiran dirasakan Shawn ditempelkannya dibalik pundaknya sambil terus menembangkan lirik lagu cinta yang dinyanyikan kembali olehnya.Dahulu, saat Andrew baru lahir dan masih berusia satu minggu, Andrew pernah mengalami sakit demam tinggi. Untuk menenangkan bayinya yang tengah sakit, Kiran ber

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 207. Ujung Dari Kewarasan

    Napas Andrew tersengal hebat dan wajahnya memerah. Ia benar-benar kesal karena niatnya dihalangi oleh ketiga sahabatnya. Begitu pula dengan Aldrich yang begitu terengah dan marah menatap Andrew. Andrew masih tak berpakaian hanya memakai celana jeans-nya saja."Apa yang kamu lakukan, Andy?" tanya Ares lagi dengan suara lebih rendah dan lebih tenang. Isakan Chloe masih terdengar dan Jupiter masih terus memeluk untuk melindunginya."Itu bukan urusanmu!""INI URUSANKU!" teriak Ares tak sabar dan terengah. Mata Andrew dan Ares kini beradu dalam amarah yang terbakar."Kamu sudah hampir melecehkan Chloe, Andy!" Andrew malah mendengus dengan sinis mengejek Ares yang benar-benar marah padanya."Kamu bilang aku melecehkannya! DIA ITU PACARKU!" balas Andrew berteriak bahkan sampai menunjuk Ares di depannya."BERANINYA KAMU BILANG DIA PACARMU!" sahut Aldrich ikut meledak marah dan menunjuk wajah Andrew."Apa! Apa urusanmu!" sahut Andrew membalas

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 206. Dosa Tak Termaafkan

    Shawn mulai memeriksa kamera pengawas dan hal-hal yang berhubungan dengan kedatangan Rohan ke penthouse-nya. Sebaliknya, ia tak lagi menaruh curiga pada Andrew dengan perubahan sikapnya yang tiba-tiba. Shawn terlalu fokus pada Rohan dan mulai meneruskan keinginannya untuk menyingkirkan pria itu."Hey, Andy! Apa kamu akan membuat pesta ulang tahun juga?" tanya Aldrich iseng menepuk pundak Andrew saat ia tengah menutup pintu loker. Andrew yang tak tersenyum lalu membanting pintu loker di depan Aldrich sampai membuat ia mengernyit."Kenapa memangnya?" sahut Andrew dengan rahang mengeras."Aku hanya bertanya. Apa kamu baik-baik saja?" tanya Aldrich lagi masih dengan wajah kebingungan dan tak mengerti. Andrew tak mau menjawab selain hanya memandangi Aldrich tajam lalu pergi begitu saja. Aldrich jadi berpaling dan melihat Andrew berlalu begitu saja.Andrew juga berpapasan dengan Jupiter di koridor yang sama dan melewatinya begitu saja."Andy?" panggil Ju

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 205. Ingin Melepaskan

    Erikkson menghela napasnya di depan Andrew usai menelepon Shawn dan melaporkan yang sudah terjadi."Sudah malam, saatnya kamu tidur!" perintah Erikkson pada Andrew tanpa tersenyum."Tidak ... jelaskan dulu padaku. Baru aku akan pergi!" sahut Andrew bersikeras. Erikkson menghela napas kesal sambil berkacak pinggang."Andy, jangan membuatku kesal. Masuk ke kamarmu dan istirahatlah. Aku akan menunggu Ayahmu pulang. Dia akan tiba dalam satu atau dua jam lagi!" Andy masih mengernyitkan keningnya dan menatap Erikkson dengan pandangan tidak suka."Aku ingin penjelasan Uncle!" Erikkson menggelengkan kepalanya."Apa yang ingin kamu tahu?""Siapa Rohan Kanishka?""Dia adalah penembak ibumu!" jawab Erikkson cepat. Namun ia kemudian membuang muka dan mengusapnya dengan rasa cemas."Apa yang kamu sembunyikan?""Tidak ada, Nak! Kumohon masuklah ke kamarmu!" Andrew masih mendelik pada Erikkson yang benar-benar mendelik padanya agar ia

DMCA.com Protection Status