Beranda / Romansa / Istri Jaminan Sang Laksamana / Bab 116. Menyelamatkan Gadis Menyebalkan

Share

Bab 116. Menyelamatkan Gadis Menyebalkan

Penulis: Kalendra
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Blake dan Amy memang tak duduk berdekatan tapi mereka berhadapan. Amy benar-benar seperti barbar. Ia sampai menghabiskan dua burger dan satu porsi kentang goreng gara-gara perang delikan dengan Blake.

Sedangkan Blake juga ikut makan lebih banyak dari biasanya.  Ia jadi lebih lapar gara-gara pertengkaran tak bermanfaat itu. Namun tak lama kemudian, seseorang tiba-tiba duduk di depan Amy dengan wajah begitu kesal. Rene Sanchez, mantan kekasih Amy menguntitnya sampai ke McDonald.

“Rene, apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Amy dengan wajah terkejut dan melepaskan burger dari mulutnya yang hendak menggigit.

“Harusnya aku yang tanya. Apa maksudmu mempermainkan aku seperti itu?” Rene mulai terlihat kesal dan itu membuat Amy agak takut.

“Pelankan suaramu, Rene! Ini tempat umum!” tegur Amy dengan nada lebih rendah. Rene mengangguk tapi ia tak melepaskan pandangannya dari Amy sama sekali. Ia benar-benar tak habis pikir den

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 117. Sertifikat Pria Baik Hati

    Blake mengerjap-ngerjapkan matanya pada Amy setelah ia tahu jika gadis itu ternyata adalah putri Menteri Pertahanan, Christopher Baker. Ia masih belum percaya. Mata Blake yang semula mengerjap-ngerjap, kini mulai memicing.“Kamu mau mencoba mengelabuiku ya?” tuduh Blake dengan wajah begitu curiga. Amy langsung mendengus, membuang pandangannya ke arah lain.“Yang benar saja! Untuk apa aku mengelabuimu?”“Entahlah ... gengsi mungkin!” mata Amy benar-benar hampir keluar dari sarangnya.“HAAA ... APA KATAMU!” teriak Amy membuat Blake tersentak kaget. Bagaimana bisa gadis separuh preman itu mengaku sebagai putri satu-satunya Christopher Baker? Bukankah rumornya putri Menteri Pertahanan USA adalah wanita yang sangat lembut dan anggun?“Tidak mungkin kamu adalah putri Christopher Baker!” Blake masih tak percaya dan terus mengelak.“Lalu menurutmu siapa orang tuaku ... David?” e

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 118. Kelompok Rahasia

    Usai memastikan Kiran dan Ramdash naik ke sebuah penerbangan komersil dengan pelayanan kelas satu, Shawn memenuhi undangan Arjoona di tengah cuaca musim dingin di New York.Ia datang ke The Heist dengan pengawalan dari Blue Handerson seperti biasanya. Kali ini ia tak hanya datang untuk bertemu dengan Bryan namun juga teman-temannya yang lain. Termasuk Mars King yang sudah bebas dari penjara dan menikah.Dengan senyuman dan butiran salju yang mampir di rambut hazel miliknya, Shawn melangkahkan kakinya untuk masuk dan seorang doorman The Heist menyambutnya dengan ramah.“Silahkan Admiral!” Shawn tersenyum ramah membalas doorman tersebut dan masuk ke dalam lobi salah satu apartemen paling mewah di New York. Shawn sempat sedikit menyapu butiran salju di kepalanya sampai ia dihampiri oleh sang pemilik bangunan, Bryan Alexander.“Shawn!” panggil Bryan yang dengan lebar membuka kedua lengannya lebar-lebar bagi Shawn. Shawn pun tersenyum ramah dan menyambut pelukan Bryan dengan hangat.“Oh ..

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 119. Kembali Pulang

    Usai proses kremasi, Shawn akhirnya berhasil membawa Kiran kembali tinggal di rumahnya. Kini Shawn sudah resmi mengundurkan dirinya dan sedang melakukan kampanye menjadi salah satu senator dari partai Demokrat.Kiran diantar kembali ke apartemen Shawn Miller di New York, tempatnya dulu tinggal. Begitu Shawn membukakan pintunya, senyumannya merekah melihat Kiran yang sudah berdiri dengan satu buah koper seperti layaknya ia pergi dulu. Namun sekarang, semua jadi lebih spesial karena ia tengah mengandung.“Masuklah, Little Flower!” ajak Shawn tak bisa menutupi rasa bahagianya. Ia mengambil sebelah tangan Kiran dan membawanya masuk. Tempatnya masih sama seperti saat terakhir Kiran pergi dari rumah ketika ia dijemput oleh Ayahnya.“Tidak ada yang berubah ...” gumam Kiran sambil melihat ke arah dapur. Shawn mendengus dan tersenyum lalu mengajak istrinya untuk duduk di sofa ruang tengah.“Aku tidak mau merubah apapun kecuali kamu yang melakukannya. Penthouse ini kan milikmu, kamu Nyonya disi

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 120. Kakakku

    Shawn berdiri di depan Amy menjelaskan seperti apa posisinya pada Amy yang sesungguhnya. Dan Amy yang kini melihat Shawn dengan pandangan yang tak lagi sama.“Aku Kakakmu ... kita memiliki Ayah yang sama!” sambung Shawn lagi. Napas Amy jadi makin tercekat dan sesak. Airmatanya mulai tumpah lagi. ia tak pernah menyangka jika Ayahnya ternyata memiliki anak lain dan orang itu begitu dekat dengannya sama selama ini.Shawn masih memandang Amy dan mulai timbul rasa kasihan dalam dirinya. Ia mencoba menyentuh Amy di kepalanya tapi gadis itu langsung mengelak.“Jangan sentuh aku!” desis Amy dengan mata mulai menyalak marah.“Aku tidak menyangka jika kamu menipuku selama ini!” tambah Amy lagi masih dengan suara rendah yang terdengar terluka. Tapi Shawn tak membalasnya. Ia bisa mengerti jika Amy mungkin begitu sulit untuk menerima kenyataan yang ada.“Seharusnya kalimat itu bukan ditujukan padaku. Jika kamu ingin tau alasannya tanyakan pada Ayahmu!”“Berhenti menyalahkan Ayahku!” hardik Amy den

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 121. Keluarga Baru

    Saat Shawn pulang, rumahnya terlihat sepi. Tak ada tanda-tanda dari ruang depan jika Kiran tengah berada di sana. Shawn menarik napas lalu mencarinya ke kamar. Shawn memang pergi terburu-buru tadi jadi ia belum memasukkan koper istrinya ke walk in closet.Seperti dugaan Shawn, Kiran tak ada di kamar. Ia mendengus kesal dan mencari di tempat lain, ruang hiburan. Lampu di ruang itu bahkan belum dinyalakan.“Kemana dia?” gumam Shawn muali mencari keluar. Kiran tak ada dimanapun sampai akhirnya Shawn masuk ke ruang kerja pribadinya.Ternyata Kiran tengah duduk di kursi kerja miliknya dan mengerjakan pekerjaan. Jantung Shawn yang sempat berdetak kencang kini mulai normal kembali. Ia masuk dengan senyuman manis karena tak menyangka istrinya rupanya tengah bekerja.“Apa yang kamu lakukan di ruanganku, Little Flower?” Kiran sedikit tersentak lalu menaikkan pandangannya. Tak lama kemudian ia membuka earphone yang ternyata menempel di teling

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 122. Perampokan Terselubung

    "Kita mulai!" ujar Mars memberi aba-aba pada seluruh anggotanya. Malam ini dia akan memulai misi perampokan di klub Kagawa milik pemimpin Yakuza Kenji Kagawa.Jayden keluar dari mobilnya bersama Bram dan keduanya berjalan lalu memecarkan diri.Sementara Jayden di luar, Kazuya Han sudah keluar dari mobilnya dan berjalan menuju sebuah klub. Ia melewati Jayden dan Bram yang mengalihkan perhatian penjaga sehingga ia bisa menyusup lewat jalan belakang dengan pengawasan Grey Hunter, PA James Harristian dari balik teropongnya."Dia sudah masuk," lapor Grey Hunter pada timnya. Grey bertugas sebagai pemantau dan berada bersama Aidan di atas salah satu bangunan di seberang klub itu."Aku sudah siap pada posisiku, apa semua bisa mendengarku?" ujar Aidan Caesar dengan senjata sharpshooter jarak jauh dari salah satu gedung tinggi di sebelah timur bangunan klub itu."Aku bisa mendengarmu, Tuan Caesar. Aku sudah siap," ujar Blake Thorn, salah satu PA Arjoona Harr

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 123. Rahasia Yang Menggantung Berat

    Mata Kiran sukses membesar saat mendengar bisikan Robert. Ia menoleh dengan bola matanya yang indah itu dan menemukan Robert menyengir dengan santainya.“A-Apa?” sahut Kiran sedikit terbata karena ia takut jika rahasia tentang pernikahannya akan terungkap sekarang. Apakah Robert mengetahui pernikahannya dan Shawn Miller?“Kenapa kamu kaget seperti itu? Kamu tidak tau ya jika dia sudah menikah?” Kiran tidak menggeleng dan tidak fokus lagi pada penjelasan ketua jaksa penuntut di depannya.“Malah aku dengar gosipnya dia sudah menikah dengan Amelia Baker, itu sebabnya mengapa ia mengundurkan diri agar tak ada suara-suara miring tentang dirinya dan posisisnya sekarang.” Kiran seperti separuh menarik napas lega.“Biarpun sebenarnya rumor dan gosip tentang Shawn Miller sudah santer terdengar sejak lama, jadi aku tidak heran!” sambung Robert lagi begitu yakin dengan informasinya yang ia rasa paling valid.&ld

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 124. Kehamilan Nyaris Terbuka

    “Jangan Admiral, biar aku saja!” ujar Kiran menghalangi Shawn yang ingin membuka pintu. Kiran bahkan masih tersengal dan kesusahan tapi ia masih berusaha tersenyum. Shawn lalu mengambil handuk kecil di kamar mandi dan mengeringkan sisa air di bibir Kiran.“Biar saja. Jangan dibuka!” gumam Shawn dengan suaranya yang dalam. Kiran kemudian memegang sebelah lengan Shawn dan tersenyum menggeleng.“Kalau aku tidak buka, maka tamu yang di depan itu bisa curiga. Kamu tunggu disini dulu Admiral. Aku akan segera kembali!” ujar Kiran lagi melepaskan pegangan Shawn darinya.Shawn benar-benar kesal, ketukan di pintu itu tak berhenti. Ia akhirnya besembunyi di balik dinding kamar mandi seperti seorang selingkuhan.Ia sebenarnya ingin marah pada Kiran karena bicara begitu dekat dengan Robert padahal sudah dilarang. Namun begitu Kiran muntah seperti tadi, Shawn kehilangan seluruh rasa marahnya. Rasa sayangnya pada Kiran terlalu besar.

Bab terbaru

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 213. Akankah Kita Bertemu Lagi?

    Ares bahkan sempat mencegat Andrew tapi yang ditunjukkan sahabatnya itu hanyalah tatapan kebencian. Ia pergi tanpa ada siapa pun yang bisa mencegahnya. Andrew ternyata pulang ke Boston tapi The Seven Wolves terutama Jayden terus mengejar dirinya.Andrew pun tak lama menghabiskan waktunya di mansion sang Ayah, ia bahkan tak hadir saat pembacaan warisan yang memberikan seluruh harta milik Shawn Miller padanya. Andrew berhenti datang ke sekolah dan mulai menghilang. Ia lari dari asrama sekolah dan tak pernah kembali ke penthouse mewah di Belligers lagi.Andrew sempat menyelinap masuk ke dalam apartemen ayahnya yang dijaga oleh anggota Golden Dragon. Ia hanya ingin mengambil barang peninggalan ayahnya yaitu sebuah album lagu dalam bentuk vinil milik mendiang ibunya dan sebuah foto milik orang tuanya yang diambil oleh neneknya Kiriko Matsui.Setelah mendapatkan yang diinginkannya, Andrew hendak menyelinap lagi keluar sebelum ia melihat Nana Tantria ternyata tidur di

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 212. Amarah Terpendam

    "Waktu kematian … " begitu sakralnya kalimat tersebut saat seorang dokter menyatakan kematian seseorang. Kalimat itulah yang tak ingin di dengar oleh siapa pun. Itu termasuk Arjoona yang hanya duduk menyaksikan jasad temannya Shawn dinaikkan ke dalam ambulans dan dibawa.Semuanya hancur dalam sehari. Semuanya tanpa terkecuali. Dengan tubuh basah kuyup serta masih meneteskan air, Rei lantas menyelimuti ayahnya."Dad ... Daddy bisa pneumonia dan mati jika seperti ini!" ucap Rei dengan suara beratnya pada sang Ayah. Arjoona tak menjawab dan malah menengadahkan kepala menatap langit yang masih mendung. Hujan sudah berhenti dan membawa jiwa Shawn terbang ke angkasa. Mungkin saat ini, ia tengah bertemu Kiran dan berkumpul bersama James juga Delilah.Mata Rei lantas menoleh pada ambulans yang membawa Andrew. Ia tak sadarkan diri setelah tak mampu menangkap ayahnya Shawn yang memilih melompat dari ketinggian 15 meter lebih langsung ke lantai beton bersama Rohan K

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 211. Perang Terakhir; Kehilangan

    Jayden menggunakan tali pinggangnya sebagai alat bela diri dengan memanfaatkan tenaga lawan."Om Jay!" pekik Ares hendak menolong tapi ia salah jatuh dan hampir terjerembap ke lantai dua tempat dimana Jayden tengah dikeroyok. Andrew dengan cepat memegang tangan Ares sebelum ia terjatuh. Mata mereka saling menatap dengan ekspresi takut kehilangan. Punggung Andrew tiba-tiba dihantam oleh seseorang menggunakan kayu dan ia hampir saja melepaskan Ares.Mars yang berada di lantai satu melihat putranya bergelantung di lengan Andrew langsung membelalakkan matanya. Pertolongan bagi Andrew datang dari Aldrich dan Rei yang menghajar orang-orang yang memukul Andrew. Selagi Aldrich dan Rei sibuk berkelahi, Andrew menarik Ares kembali ke atas.Dengan mata terbelalak, Ares tak sempat bernapas selain memukul salah satu pria yang hendak memukul Andrew dari arah belakang. Mars di bawah sudah kalah telak karena kini dihajar oleh tiga orang bersenjata tajam. Salah satunya sudah men

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 210. Perang Terakhir

    Ares menatap horor ke arah Andrew yang hanya mendengus meliriknya sekilas."Ini bahaya!" gumam Ares lagi masih dengan pandangan horor yang sama."Dia Pamanku, Ares. Dia kakak dari ibuku!" gumam Andrew membuat Ares semakin membelalakkan matanya."Fuck!" kutuk Ares tanpa sadar. Ia lalu memandang dashboard mobil sport milik Andrew dan berpikir sementara Andrew terus mengebut dengan mobilnya. Ia memasukkan nama taman yang dimaksudkan oleh Elena pada mesin navigasi dan sebisa mungkin tiba lebih cepat. Ares lalu mengambil ponsel dan menghubungi Jupiter, Rei serta Aldrich bersamaan."Kamu mau apa?" tanya Andrew pada Ares yang menempelkan ponsel di telinganya."Menghubungi yang lain. Kita butuh bantuan!" aku Ares dengan jujur. Andrew menggelengkan kepalanya."Jangan ... mungkin tak akan terjadi apa pun!""Jangan gila kamu. Dia pria yang berbahaya!""Dia Pamanku, Ares!" bantah Andrew makin sengit."Tapi dia pembunuh Aunty Kiran.

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 209. Jangan Pergi

    Ares benar-benar menyebalkan. Ia terus menguntit Andrew bahkan sampai masuk ke dalam mobilnya. Ia hanya ingin Andrew bicara tentang apa yang membuatnya berubah tiba-tiba."Keluar!" sahut Andrew mengusir Ares yang ikut masuk ke dalam mobilnya."Tidak!" jawab Ares tak peduli. Andrew makin mendengus kesal lalu diam tak bicara maupun menekan pedal gas."Kenapa kamu pindah ke asrama sekolah? Memangnya kenapa jika tinggal di Bellingers?" tanya Ares begitu serius pada Andrew yang tiba-tiba memutuskan untuk masuk ke asrama sekolah dan tak mau lagi tinggal bersama ayahnya."Itu bukan urusanmu!""Aku temanmu, Andy!" Andrew terkekeh sinis dan menggelengkan kepalanya."Yang benar saja!" gumamnya makin sinis. Ares benar-benar mengernyitkan keningnya heran. Dalam satu hari ia bisa berubah drastis seperti seseorang yang tak pernah dikenal Ares sama sekali."Ada apa denganmu, Andy? Kenapa kamu bisa berubah seperti ini!" tukas Ares lagi dengan nada se

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 208. Kenangan Nada

    Shawn tak lagi masuk kerja usai pertengkarannya dengan Andrew tadi malam. Ia berdiri di depan jendela ruang kerjanya menunggu berita dari salah satu mata-matanya. Jemarinya terus menyentuh cincin pernikahan yang melingkari jemarinya.Alunan suara seorang wanita menyanyikan tembang Love Story mengisi relung ruangan yang sepi itu."With his first hello. He gave new meaning to this empty world of mine. There'd never be another love, another time. He came into my life and made the living fine. He fills my heart ... "Dengan merdunya rekaman suara nyanyian Kiran menggema ke seluruh penthouse tersebut. Seakan Kiran datang memeluk Shawn yang memejamkan matanya. Pipi Kiran dirasakan Shawn ditempelkannya dibalik pundaknya sambil terus menembangkan lirik lagu cinta yang dinyanyikan kembali olehnya.Dahulu, saat Andrew baru lahir dan masih berusia satu minggu, Andrew pernah mengalami sakit demam tinggi. Untuk menenangkan bayinya yang tengah sakit, Kiran ber

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 207. Ujung Dari Kewarasan

    Napas Andrew tersengal hebat dan wajahnya memerah. Ia benar-benar kesal karena niatnya dihalangi oleh ketiga sahabatnya. Begitu pula dengan Aldrich yang begitu terengah dan marah menatap Andrew. Andrew masih tak berpakaian hanya memakai celana jeans-nya saja."Apa yang kamu lakukan, Andy?" tanya Ares lagi dengan suara lebih rendah dan lebih tenang. Isakan Chloe masih terdengar dan Jupiter masih terus memeluk untuk melindunginya."Itu bukan urusanmu!""INI URUSANKU!" teriak Ares tak sabar dan terengah. Mata Andrew dan Ares kini beradu dalam amarah yang terbakar."Kamu sudah hampir melecehkan Chloe, Andy!" Andrew malah mendengus dengan sinis mengejek Ares yang benar-benar marah padanya."Kamu bilang aku melecehkannya! DIA ITU PACARKU!" balas Andrew berteriak bahkan sampai menunjuk Ares di depannya."BERANINYA KAMU BILANG DIA PACARMU!" sahut Aldrich ikut meledak marah dan menunjuk wajah Andrew."Apa! Apa urusanmu!" sahut Andrew membalas

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 206. Dosa Tak Termaafkan

    Shawn mulai memeriksa kamera pengawas dan hal-hal yang berhubungan dengan kedatangan Rohan ke penthouse-nya. Sebaliknya, ia tak lagi menaruh curiga pada Andrew dengan perubahan sikapnya yang tiba-tiba. Shawn terlalu fokus pada Rohan dan mulai meneruskan keinginannya untuk menyingkirkan pria itu."Hey, Andy! Apa kamu akan membuat pesta ulang tahun juga?" tanya Aldrich iseng menepuk pundak Andrew saat ia tengah menutup pintu loker. Andrew yang tak tersenyum lalu membanting pintu loker di depan Aldrich sampai membuat ia mengernyit."Kenapa memangnya?" sahut Andrew dengan rahang mengeras."Aku hanya bertanya. Apa kamu baik-baik saja?" tanya Aldrich lagi masih dengan wajah kebingungan dan tak mengerti. Andrew tak mau menjawab selain hanya memandangi Aldrich tajam lalu pergi begitu saja. Aldrich jadi berpaling dan melihat Andrew berlalu begitu saja.Andrew juga berpapasan dengan Jupiter di koridor yang sama dan melewatinya begitu saja."Andy?" panggil Ju

  • Istri Jaminan Sang Laksamana   Bab 205. Ingin Melepaskan

    Erikkson menghela napasnya di depan Andrew usai menelepon Shawn dan melaporkan yang sudah terjadi."Sudah malam, saatnya kamu tidur!" perintah Erikkson pada Andrew tanpa tersenyum."Tidak ... jelaskan dulu padaku. Baru aku akan pergi!" sahut Andrew bersikeras. Erikkson menghela napas kesal sambil berkacak pinggang."Andy, jangan membuatku kesal. Masuk ke kamarmu dan istirahatlah. Aku akan menunggu Ayahmu pulang. Dia akan tiba dalam satu atau dua jam lagi!" Andy masih mengernyitkan keningnya dan menatap Erikkson dengan pandangan tidak suka."Aku ingin penjelasan Uncle!" Erikkson menggelengkan kepalanya."Apa yang ingin kamu tahu?""Siapa Rohan Kanishka?""Dia adalah penembak ibumu!" jawab Erikkson cepat. Namun ia kemudian membuang muka dan mengusapnya dengan rasa cemas."Apa yang kamu sembunyikan?""Tidak ada, Nak! Kumohon masuklah ke kamarmu!" Andrew masih mendelik pada Erikkson yang benar-benar mendelik padanya agar ia

DMCA.com Protection Status