Share

Bab 604

Penulis: Ipak Munthe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Mas, kenapa?" tanya Nada yang melihat Tama begitu aneh.

Bagaimana tidak, mendadak Tama menutup matanya.

Kemudian bibirnya tersenyum dan entah apa yang ada di pikirannya.

Malahan Nada berpikir jika Tama sedang kerasukan setan jahat.

Semetara Tama pun tersadar, ternyata barusan dirinya hanya sedang berkhayal saja.

Sial.

Mengapa tidak nyata saja, mengapa harus berkhayal saja.

Apakah begitu merindukan saat-saat bersama dengan Nada?

Mungkin saja begitu.

Mengapa bisa Tama menjadi sebodoh ini?

Ini semua karena Nada, kenapa bisa begitu mudahnya memperdaya dirinya.

Lihatlah, hanya dengan senyuman saja bisa membuatnya menjadi hampir tidak bisa beralih pada yang lainnya.

Wanita ini memang begitu cantik, hingga membuatnya begitu tergila-gila.

Dasar wanita racun dunia yang nyata, sayangnya Tama sangat menyukai racun itu.

"Mas?" tanya Nada lagi sebab Tama masih saja tampak diam.

"Tidak, apa-apa," jawab Tama.

Semetara Nada mengangguk, dirinya sepertinya tidak terlalu ambil pusing akan jawaban Tama.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
siti mutmainah
kasihan mentari semoga segera hamil
goodnovel comment avatar
Miftah BintangSeruni
kenapa makin pelit kasi bonus ...
goodnovel comment avatar
Aerylindaeli
Mentari susah punya anak krn mama nya juga dulu susah sekali punya anak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 605

    Sore harinya Tama pun kembali menemui Nada, setelah pagi tadi dirinya pergi dengan rasa kesal tapi alasannya kali ini hanya untuk Amanda.Benarkah demikian?"Sepertinya kau rajin sekali berkunjung ke rumah kami?" tanya Fikri yang melihat Tama ada di taman belakang.Sebelumnya dirinya melihat dari balkon kamarnya dan memutuskan untuk menghampiri Tama yang duduk di gazebo kayu bersama dengan Amanda dan juga Nada.Membuat Tama pun tersadar ada yang yang lain selain dari dirinya dan Nada."Apa tidak punya malu?" tanya Fikri lagi."Tidakkah kau ingin duduk di sini juga?" tanya Tama yang meminta Fikri untuk duduk di sana bersama dengan mereka.Fikri pun tersenyum miring, karena dirinya merasa Tama harus sopan pada dirinya."Sopan pada ku, bukankah aku adalah Kakak dari Nada?""Ya Kakak ipar," jawab Tama.Niat hati ingin mengerjai Tama malah dirinya yang merasa geli dengan panggilan tersebut."Menjijikan sekali, dan satu lagi. Kalian belum menikah lagi. Jadi, aku belum jadi Kakak ipar mu!"

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 606

    Hari-hari Tama terus saja berkunjung menemui Nada dan juga Amanda, membuat Fikri merasa kesal bukan main.Sebab, dalam satu harinya bisa tiga kali Tama berkunjung ke sana."Aku sudah bosan melihat wajahmu itu yang selalu datang ke rumah ku ini, apa kau tidak punya malu?" tanya Fikri yang langsung menghampiri Tama.Padahal Tama baru saja sampai dan turun dari mobilnya."Tidak, karena kau itu adalah kakak ipar tercinta ku," jawab Tama dengan konyolnya.Dirinya sendiri juga bingung mengapa bisa seperti ini, namun dirinya benar-benar tak bisa jika sehari tanpa melihat Nada.Terutama putrinya yang begitu menggemaskan itu."Menjijikkan!""Jangan marah-marah, nanti kau suka pada ku!" kata Tama lagi menggoda Fikri.Membuat Fikri pun merasa kesal, ulah Tama memang sangat menjijikkan."Huuueekkk," tiba-tiba saja Mentari muncul, namun dirinya mendadak merasakan mual yang begitu luar biasa.Perlahan Mentari turun dari mobilnya sambil memegang kepalanya yang terasa pusing, beruntung bisa sampai di

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 607

    Sedangkan di kamar lainnya Nada tampaknya begitu panik karena suhu panas baby Amanda semakin tinggi."Sarah, Panggilkan Bunda, atau Mentari, ya," pinta Nada.Dengan segera Sarah pun melakukan apa yang diperintahkan oleh Nada, mencari Kinanti.Namun, saat di ruang tengah malah bertemu dengan Tama."Tunggu," Tama pun menghentikan langkah kaki Sarah."Ya Om?" tanya Sarah."Nada di mana?""Di kamar, Amanda sedang demam. Demamnya tinggi, Sarah cari Tante Kinanti dulu ya Om, kasihan Amanda," Sarah pun segera mencari keberadaan Kinanti.Sedangkan Tama merasa khawatir mendengar apa yang dikatakan oleh Sarah barusan.Dengan segera menuju kamar Nada, dirinya tidak berpikir seharusnya tidak melakukan itu.Karena, terlalu khawatir akan keadaan putri tercintanya."Mas?" Tama pun melihat Tama yang berada di ambang pintu yang terbuka lebar.Namun, Tama hanya berdiri sampai di sana. Karena tak ingin sampai ada yang memikirkan hal buruk jika menemukan mereka hanya berdua saja."Apa dia baik-baik saja?

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 608

    Fikri bisa tahu jika saat ini pikiran Tama sedang melayang jauh, singkatnya menebak apa yang ada di pikirkan oleh Tama, yaitu Nada.Susah pasti otak suda kesepian itu tak jauh dari ranjang dengan sawah kecil yang akan dia garap dalam waktu dekat ini.Rasanya Fikri semakin bersemangat untuk membuat Tama sedikit tersiksa, anggap saja itu sebagai ucapan selamat datang sebagai anggota keluarga dari Fikri.Membuatnya pun berinisiatif untuk memberikan sedikit pelajaran yang cukup baik.Yaitu menginjak kaki Tama di bawah meja sana.Tama yang sedang larut dalam lamunannya pun tersentak, karena ada rasa sakit yang bercampur juga."Akh!" Tama pun menahan suaranya, kemudian melihat sekiranya.Bagaimana pun dirinya harus memiliki harga diri di hadapan Adam dan juga Kinanti, sebab selama ini Tama terkenal dengan kehebatannya dalam berbisnis.Seorang pebisnis hebat, pemimpin perusahaan bahkan memiliki anak perusahaan yang tersebar di beberapa daerah sampai ada yang diluar negeri."Kamu kenapa?" tan

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 609

    Tidak ada sesuatu yang menonjol, bahkan Nada hanya mengunakan dress panjang berwarna abu-abu.Begitu pun juga dengan Tama yang hanya menggunakan kemeja berwarna merah berpadu dengan celana yang berwarna hitam.Pakaian yang sebelumnya telah dia pakai, tanpa berganti pakaian yang lebih baik.Karena, saat ini yang penting pernikahan mereka sudah sah dan itu saja sudah cukup di mata keluarga.Kemudian setelah beberapa saksi di datangkan, termasuk dari pihak-pihak yang berwajib di kompleks tersebut akhirnya pernikahan pun berlangsung, Nada dan Tama pun kembali menjadi pasangan suami istri.Hingga Nada pun mencium punggung tangan Tama, begitu juga sebaliknya Tama mencium kening Nada.Sarah yang duduk di samping Dava pun mengulurkan tangannya pada Dava.Membuat Dava bingung dengan wanita aneh itu."Huus!" Sarah pun menyentuh lengan Dava, sebab pria itu tidak mengerti sama sekali "tangannya Pak," kata Sarah yang kesal karena Dava masih saja bingung."Tangan?" tanya Dava.Sarah pun mengangguk

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 610

    Tama pun masuk ke dalam kamar setelah semuanya membubarkan diri. Sebab, acara pun memang sudah selesai.Nada bahkan melihat jam dinding yang menunjukkan pukul.02:00 dini hari."Ya ampun Mas, pantesan ngantuk banget. Ternyata udah jam segini," kata Nada.Nada pun langsung melempar tubuhnya pada ranjang, bahkan tanpa berganti pakaian sama sekali.Sesaat kemudian terdengar suara ketukan pintu, akhirnya dengan perasaan malas Nada pun kembali bangkit lagi.Kemudian membuka pintu, tampak Kinanti di sana."Nada, sepertinya Amanda haus. Kamu kasih asi ya, soalnya dia masih demam, walaupun sudah tidak setinggi sore tadi.""Ya Bunda," Nada pun mengambil alih baby Amanda, kemudian duduk di atas ranjang sambil menyandarkan tubuhnya.Sedangkan baby Amanda meminum asi dengan lahapnya.Membuat kepala Tama pusing melihatnya, karena dirinya hanya bisa menjadi penonton saja.Hingga otak Tama pun teringat akan sesuatu hal, dirinya pun melihat tempat tidur dengan penuh keseriusan.Memastikan tidak ada y

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 611

    "Mas, apa sekarang ini seleranya? Ya ampun Mas, daleman kita sama Nada juga punya yang model begini.""CK!" Tama pun menggaruk kepalanya karena Nada yang tampaknya tak pernah bisa puas menertawakan dirinya saat ini."Mas, masih laki-laki tulen kan? Jangan bilang sekarang sudah sedikit berbelok!" tebak Nada di sela-sela tawanya yang terus saja menggelegar."Enak aja, ini gara-gara kamu tau!""Kok Nada?" Nada pun bingung sambil bertanya dan menghentikan tawanya, namun saat matanya melihat ke bawah lagi-lagi tawa itu muncul begitu saja.Bahkan ada yang menonjol di sana, membuatnya semakin merasa lucu tak terkira.Padahal biasanya Tama begitu gagah dan membuatnya menjadi tak bisa mengendalikan dirinya.Tapi kali ini Tama sangat berbeda sekali."Sepertinya ada banyak perubahan dari Mas setelah semuanya berlalu," ujar Nada lagi."Sayang, kamu lupa sebelumnya nyuruh Mas buat bersihin badan? Ya, sudah. Mas, pikir itu adalah hal yang baik, setelah selesai ternyata kamu ketiduran, Mas nggak pun

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 612

    Tama pun akhirnya bergabung dengan yang lainnya, tampak tak ada yang memulai sarapan pagi mereka karena menunggu Tama.Itu adalah keinginan Kinanti, untuk pagi ini. Agar Tama juga bisa ikut makan bersama."Bos besar sudah datang," kesal Fikri sebab membuatnya lama menunggu padahal dirinya sudah ingin sarapan sejak tadi."Ayo kita mulai sarapan pagi ini," Kinanti pun akhirnya mempersilahkan semuanya untuk sarapan pagi."Nada mana?" tanya Diva."Aku di sini," jawab Nada yang sudah muncul.Namun, siapa pun yang melihat Nada pasti akan melihat tengkuknya memerah.Begitu juga dengan Diva, dirinya tahu itu bekas apa.Sedangkan Nada tak mengetahui apapun sama sekali, karena dirinya tidak menyadari saat tadi Tama sempat mengigit tengkuknya.Namun, yang lainya hanya bisa diam saja. Sebab ada Adam.Tapi percayalah setelah Adam menyelesaikan sarapan paginya akan ada kata-kata yang keluar dari bibir yang lainya.Hingga akhirnya yang ditunggu-tunggu pun tiba, Adam selesai dengan sarapan paginya da

Bab terbaru

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Ucapan Terima Kasih

    Hay semuanya.Semoga kita semua selalu ada dalam lindungan sang pencipta.Saya ucapkan terima kasih kepada semua para pembaca setia saya, dimana kalian sudah mengikuti cerita ini sampai selesai.Sedikit bercerita tentang buku ini.Saya tidak pernah menyangka bahwa novel ini bisa mendapatkan banyak pembaca.Menurut saya pribadi, pembaca sampai 3M itu tidak sedikit dan tidak semua orang bisa mendapatkannya.Di buku ini banyak kekurangannya, mulai dari tulisan dan juga mungkin isi yang kurang berkenan di hati pembaca setia saya ucapkan maaf kepada kalian semua.Namun, saya juga ingin mengatakan bahwa, saya bukan seorang penulis hebat.Saya pun tidak pernah hobi dalam menulis, begitu juga dengan membaca.Kedua hal ini sangat saya hindari sejak dulu.Tetapi, mendadak hati saya tertantang karena pernah membaca novel yang menurut saya tidak masuk akal.Hingga saya pun memutuskan untuk menuliskan sebuah buku.Dari sana saya mulai berpikir bahwa menulis tidak seburuk dan melelahkan seperti yan

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 669

    Kinanti berdiri di balkon kamarnya, malam terasa semakin dingin. Namun, matanya engan terpejam, bayang-bayang luka penuh dengan nestapa membuatnya kembali pada masa lalu yang sudah lama terkubur dalam.Kejadian itu yang menyeretnya masuk pada kehidupan Adam, keinginan ingin pergi jauh dan melupakan apa yang terlah terjadi justru semua tidak sesuai dengan harapan.Nyatanya, semakin mencoba untuk menjauh, semakin banyak pula rintangan yang dia lalui.Hingga, akhirnya benar-benar tak bisa lepas dari jerat Adam.Semuanya tak sampai dengan baik-baik saja, nyatanya luka berbalut air mata begitu menusuknya hingga seperti tidak tahu lagi harus berbuat apa.Karena, kenyataan terus saja memaksa, meskipun luka yang tertusuk sudah tak mampu lagi untuk di tahan."Sayang."Kehadiran Adam membuat Kinanti pun tersadar dari lamunanya.Lamunan yang membuatnya hanyut dalam masa lalu untuk sejenak saja.Sejenak namun cukup membuat dirinya merasa kembali pada masa lalu itu."Mas, udah pulang?""Udah, dari

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 668

    Bulir-bulir air mata pun jatuh dari pelupuk mata, Mentari begitu terharu saat dokter mengatakan dirinya tengah berbadan dua.Bahkan kehamilannya sudah memasuki 6 Minggu.Selama ini sering kali merasa tidak nyaman pada bagian perutnya, tapi Mentari memilih tidak perduli.Hingga akhirnya jatuh pingsan saat sedang memeriksa pasiennya.Bertapa dirinya begitu terkejut bercampur bahagia karena mendengarkan hasil pemeriksaan dokter.Di saat beneran bulan yang lalu program kehamilan yang telah di jalaninya gagal, membuat harapannya seakan berakhir pula dengan putus asa."Sayang, kamu baik-baik saja?"Fikri yang baru saja sampai di buat bingung karena melihat tingkah istrinya.Dirinya sengaja meninggalkan rapat karena mengetahui keadaan Mentari yang sempat tidak sadarkan diri."Abang, Tari hamil," Mentari langsung menghambur memeluk suaminya.Rasanya sungguh sangat luar biasa dan membuat bahagia tanpa bisa di tutupi sama sekali.Begitu pun juga dengan Fikri yang begitu terkejut mendengarnya."

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 667

    "Tidak usah terbebani dengan yang saya katakan, ya sudahlah. Karena, kalian pun sudah menikah dan Mami minta hadiah aja dari kalian. Cepat berikan Mami cucu ya," ujar Zahra.Membuat Sarah terkejut mendengarnya, sungguh tidak pernah terpikirkan sebelumnya tentang semua itu.Bahkan Zahra sendiri yang meminta padanya, Zahra menyadari keterkejutan yang dirasakan oleh Sarah.Tapi Zahra tidak perduli sama sekali, karena menantunya dan juga anaknya harus meminta maaf padanya."Kalian berdua harus berjuang keras untuk cucu, kalau tidak Mami pingsan lagi."Mata Sarah pun melebar mendengarnya, sungguh ini adalah sesuatu yang teramat sangat tidak pernah terlintas di benaknya."Tante, jangan pingsan lagi. Saya akan merasa bersalah nanti," kata Sarah dengan panik."Tante?"Zahra pun bertanya karena kesal Sarah memanggilnya dengan sebutan --Tante--Sarah yang terlalu panik, kini bercampur bingung hanya bisa diam karena tidak mengerti."Mami! Kamu panggil saya, Mami. Seperti suami mu!" Tegas Zahra.

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 666

    Sarah pun melihat Dava dengan wajah cemas, perasaannya masih saja tidak tenang karena memikirkan keadaan Zahra.Merasa bersalah karena membuat Zahra sampai jatuh pingsan, bahkan kedua tangannya saling meremas.Bertambah lagi keringat dingin yang terus saja membanjiri tubuhnya."Mami, mau ketemu sama kamu."Dava pun memegang tangan Sarah, berniat untuk pergi bersama dengan dirinya menunju kamar kedua orang tuanya.Dimana Zahra sudah menunggu di sana, sungguh Sarah sangat tidak nyaman dengan keadaan yang seperti ini.Rasa bersalah terlalu besar di hatinya, hingga dirinya menjadi demikian."Kenapa?" Dava pun mengurungkan langkah kakinya saat akan melangkah.Karena, Sarah yang hanya tampak diam. Sepertinya tidak ingin untuk ikut dengan dirinya."Pak Dava, aku pulang aja, ya," kata Sarah dengan ragu."Kenapa? Mami, mau bertemu dengan kamu.""Sarah, nggak berani, Pak. Sarah, takut."Dava pun memilih untuk menatap wajah Sarah dengan serius, dirinya mengerti dengan keadaan Sarah saat ini."Kam

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 665

    "Mami, abis mimpi. Mimpi aneh, dalam mimpinya kamu tiba-tiba pulang bawa istri," Zahra pun memijat kepalanya yang masih terasa pusing.Dirinya melihat Dava yang berdiri tak jauh dari ranjangnya.Seakan wanita itu benar-benar terbangun dari tidur dan juga mimpi buruknya yang cukup menyeramkan itu."Gimana bawa istri? Menikah juga belum, Mami pusing kenapa bisa bermimpi seperti itu? Mungkin, karena terlalu lelah. Mami, butuh istirahat, soalnya mimpinya seperti nyata," Zahra pun mengusap wajahnya hingga beberapa kali.Menenangkan diri setelah terbangun dari hal yang dia anggap adalah sebuah mimpi.Lantas bagaimana dengan Dava setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Zahra?Dava pun berjalan ke arah Zahra, kemudian duduk di sisi ranjang berdekatan dengan sang Mami.Dava ingin berbicara dengan serius, berharap pula tidak lagi pingsan. Bagaimana pun dirinya memang salah, menikah tanpa meminta izin kepada orang tuanya sama sekali. Sangat tidak dibenarkan.Maka dari itu Dava ingin dimaafkan

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 664

    Sarah mendadak menghentikan langkah kakinya saat berada di depan pintu utama rumah milik kedua orang tua Dava.Membuat Dava pun ikut berhenti melangkah dan melihat Sarah."Ayo masuk.""Pak Dava, Sarah tunggu di luar aja, kali ya."Dava pun bingung mendengar keinginan Sarah, lagi pula tidak mungkin juga dirinya berada di luar bukan?"Kenapa?""Nggak papa, sih, Pak. Cuman, Sarah segan aja.""Segan?" alasan yang konyol menurut Dava, "kita akan menemui Mami, ayo masuk!" tanpa menunggu jawaban dari Sarah, Dava langsung menarik lengan Sarah.Hingga akhirnya Sarah pun harus mengikuti langkah kaki Dava.Sarah terus saja melihat sekitarnya, dirinya memang tidak asing melihat rumah mewah.Karena, rumah Nada juga tidak kalah mewah dari rumah Dava Hanya saja kali ini lain cerita, sebab Dava adalah suaminya.Tentunya ada rasa minder juga tidak nyaman untuk berinteraksi dengan keluarga Dava."Kamu duduk dulu," Dava pun menuntun Sarah untuk duduk di sofa.Tepatnya kini mereka berada di ruang keluar

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 664

    Dava pun mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan, mencari seseorang yang tak lain adalah istrinya.Pagi tadi wanita itu bersikap aneh, bahkan berangkat ke kampus dengan sangat terburu-buru.Bahkan alasannya karena ada kelas, takut tak diijinkan masuk jika dosennya sudah masuk duluan.Membuat Dava hanya terdiam mendengar penjelasan Sarah.Sehingga kini dirinya benar-benar mencari keberadaan wanita tersebut, sebab dirinya ingin memastikan apakah Sarah sudah sampai di kampus ataupun belum.Sarah kini sudah menjadi istrinya, sehingga tidak ada lagi kata tanya mengapa dan kenapa Dava mencari wanita tersebut.Jika pun tak ada alasan pastinya, tetap saja terbilang wajar.Mengingat status yang sudah memiliki sebuah ikatan yang sakral.Hingga akhirnya Dava pun melihat Sarah yang duduk berdekatan dengan seorang pria, sepertinya wanita itu belum sadar jika posisinya kini adalah istri dari dosennya sendiri."Kamu," Dava pun menunjuk Sarah yang sedang melihatnya juga."Saya, Pak?" tanya Sar

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 663

    "Lho, kamu nggak sama Dava?" Tanya Nada saat melihat Sarah turun dari sepeda motornya."Nggak, aku buru-buru, aku langsung pergi aja tadi. Soalnya aku ada kelas."Nada pun menatap Sarah dengan penuh tanya, dirinya mungkin memikirkan sesuatu sehingga melakukan itu."Kamu ngapain ngeliatin aku gitu banget?""Terus, kalau kamu pergi duluan. Dia kamu tinggal, kamu bisa langsung masuk kelas?""Iya, aku takut telat."Nada mencubit lengan Sarah cukup kuat, bahkan hingga meringis menahan sakit."Sakit!""Berarti kamu nggak lagi tidur!" kesal Nada."Iya, iyalah. Kita udah di kampus. Jadi, ini nggak mimpi," gerutu Sarah yang tak kalah kesal.Sambil menggosok tangannya yang cukup sakit karena cubitan Nada."Dasar tolol! Dosennya masih di rumah kamu, ngapain kamu buru-buru ke kampus?" akhirnya Nada pun menyadarkan Sarah.Benar saja, seketika itu juga Sarah tersadar dari keanehannya."Oh, iya. Dosennya, Pak Dava, kan?"Sarah pun melihat Nada dengan bingung, karena kini dirinya tahu penyebab Nada

DMCA.com Protection Status