Share

Bab 584

Author: Ipak Munthe
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Hari ini seperti janji kemarin hari, Nada dan Tama sibuk membeli peralatan bayi di salah satu mall.

Seperti biasanya, Sarah juga ikut serta dalam berbelanja.

Itulah keinginan Nada sendiri sebab tak ingin berduaan saja dengan Tama.

"Ya ampun ini gemes banget sih bajunya," Sarah melihat sebuah baju yang teramat lucu, membuatnya tersenyum bahagia.

"Baju apa itu?" tanya Nada melihat baju aneh yang di sukai oleh Sarah.

"Baguskan?" tanya Sarah penuh percaya diri.

"Itu baju badut Sarah, emang anak aku mau kamu jadikan badut setelah lahir?"

"Ini gemes tau, aku suka. Pokoknya aku mau ambil yang ini," dengan segera Sarah memasukan ke dalam barang belanjaan lainnya.

Tidak perduli saat Nada menatapnya kesal.

"Suka-suka akulah, kan keponakan aku!" gerutu Sarah kemudian kembali melihat yang lainnya.

Hingga dia menemukan baju renang yang tak kalah menggemaskan.

"Ya ampun, ini baju berenang. Dia bisa jadi mermaid ini," ujar Sarah dengan matanya yang berbinar.

Semetara Nada hanya geleng-geleng kepala
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Pat Mi
balikan donk tama sm nada kasihan lama" nahan
goodnovel comment avatar
siti mutmainah
lanjut kak
goodnovel comment avatar
Aerylindaeli
sampai kapan Nada menahan perasaan nya itu ke Tama dan begitu juga sebaliknya nya Tama
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 585

    "Dasar wanita itu, otaknya memang sudah miring!" umpat Nada.Hingga tiba-tiba saja ada anak kecil yang berlari pada Nada dan mendorongnya."Aaaa!" teriak Nada.Hampir saja Nada terjungkal ke belakang, tapi beruntung ada Tama yang berdiri di belakang Nada.Sehingga tubuh Nada di topang dengan cepat."Huuuufff," napas Nada begitu ngos-ngosan karena hampir saja dirinya terjatuh, bayangkan saja jika itu terjadi.Nada memang sedang tidak fokus karena kesal pada Sarah, hingga membuatnya demikian."Maaf ya Mbak, anak saya kalau ngambek begitu. Mbaknya baik-baik saja?" tanya Ibu dari anak itu merasa tidak enak hati, di tambah lagi anaknya menyenggol wanita hamil.Nada pun mengangguk dan bagaimana pun itu hanya anak kecil."Sekali lagi maaf Mbak, saya permisi.""Mas, tolong lepaskan aku," kata Nada karena Tama masih saja memegangnya."Maaf," kata Tama dengan tidak enak hati."Aku yang ucapin makasih.""Ya ampun, ada apa dengan dua orang ini? Aku nggak ngerti," umpat Sarah.Karena lagi-lagi tam

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 586

    "Diva kenapa?""Nada, sakit banget. Tolong telpon Mas Kenan ya. Dia baru aja pergi ke kantor katanya."Nada yang baru saja sampai di rumah dan hendak menuju kamarnya. Tetapi, saat melewati kamar Diva yang tak jauh dari kamarnya malah melihat Kakak iparnya itu seperti menahan sakit."Bunda!" seru Nada dengan suara yang cukup nyaring agar terdengar oleh Kinanti.Benar saja dengan cepat Kinanti pun berlari menuju asal suara, dan yang dia takutkan terjadi sesuatu pada Nada.Sebab, yang berteriak adalah Nada. Lagi pula yang paling banyak menyimpan masalah adalah Nada juga.Namun, sesampainya di sana Kinanti melihat Nada baik-baik saja, hanya saja Diva yang terlihat menahan sakit."Diva kenapa?" "Sakit Bunda," kata Diva dengan suaranya yang hampir menghilang.Setelah itu Diva pun jatuh pingsan di sana, beruntung ada Nada dan Kinanti yang menahan tubuh Diva."Diva, bangun!" "Tolong!" teriak Kinanti.Sesaat kemudian Adam pun muncul karena mendengar teriakan Kinanti.Namun malah melihat Diva

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 587

    Sesampainya di rumah Mentari pun menundukkan kepalanya, tanpa sadar air matanya menetes dari pelupuk mata indahnya.Mentari pulang lebih awal dari rumah sakit, karena sejak tadi tidak kuasa menahan air matanya.Bukan sakit hati pada Diva, hanya saja dirinya juga ingin merasakan menjadi seorang wanita yang bisa mengandung dan melahirkan anak.Namun, sampai saat inipun semuanya belum dapat tersampaikan."Sayang," Fikri pun menyusul masuk setelahnya ke dalam kamar.Tak menyangka ternyata Mentari tengah menangis.Membuatnya bingung dan mulai mengingat terakhir kalinya berbicara pada Mentari, apakah ada perkataan ataupun perbuatannya yang membuat perasaan istrinya itu menjadi bersedih.Tapi rasanya tidak ada, atau mungkin juga secara tidak sadar Fikri membuat istrinya tersakiti.Tapi, apa. Padahal sebelumnya terlihat baik-baik saja."Sayang, apa Mas memiliki kesalahan pada mu? Jika, iya. Apa? Coba katakan agar Mas bisa memperbaikinya. Dan, Mas juga minta maaf sama kamu," kata Fikri dengan

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 588

    Diva pun dibawa pulang ke rumah, dengan bayi laki-laki yang kini diberi nama Kemal Agatha Sanjaya.Bayi itu semakin hari semakin tampan saja, semetara Mentari yang selalu saja sibuk mengurus baby Kemal.Selain karena dia juga ingin memiliki anak, Mentari juga seorang dokter anak. Dia sudah sangat tahu apa yang harus dilakukan pada bayi seusia baby Kemal.Bahkan Diva yang tidak memiliki keberanian untuk mengganti popok maupun pakaian Kemal.Karena tubuh bayi itu yang masih begitu tentan, belum lagi Diva sering kebingungan untuk melakukan sesuatu terhadap bayinya.Sepertinya mengganti popok saja Diva meminta Mentari untuk mengajarkannya.Sebenarnya bisa saja Diva menyewa seorang baby sitter, hanya saja dirinya juga ingin menjadi seperti Serena yang merawat dirinya dengan tangannya sendiri.Hingga akhirnya menjadi seorang ibu yang dibanggakan oleh anak-anaknya.Lagi-lagi itu tidak menjadi masalah, karena lag ada Mentari dengan terampil dalam mengurus bayi."Udah deh," Mentari pun terseny

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 589

    Sesampainya di rumah sakit Nada pun langsung di periksa oleh seorang dokter kandungan."Sudah pembukaan 2 Bu," kata dokter tersebut.Adam yang baru sampai di rumah sakit melihat keadaan Nada, tetapi semuanya memang seperti ini saat-saat melahirkan.Hingga tidak ada yang biasa dia lakukan selain berdoa untuk keselamatan anak dan calon cucunya untuk menghadapi proses persalinan nanti..Bahkan Adam sendiri tidak bisa menolong Nada dalam proses kelahiran itu, karena Nada adalah kelemahannya. Tangisan Nada membuatnya tak bisa berbuat apa-apa.Dirinya memilih menunggu di luar kamar dimana Nada tengah berjuang untuk bisa melahirkan anaknya."Suami pasien mana?" tanya dokter Anita yang tak lain adalah dokter senior yang akan membantu proses persalinan nanti.Kinanti pun hanya bisa diam, karena tak tahu harus berbicara bagaimana."Dokter, fokus saja pada adik saya," kata Mentari yang akhirnya bersuara.Dokter tersebut pun memilih untuk tidak banyak bertanya lagi, kemudian kembali berfokus pada

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 590

    Dokter pun mulai memeriksa keadaan Nada, hingga akhirnya Nada pun membuka matanya."Aku baik-baik saja Mas, hanya saja aku sangat lelah," kata Nada dengan napasnya yang terengah-engah.Tapi saat itu juga membuat perasaan Tama menjadi lebih tenang, apa lagi penjelasan yang diberikan oleh Nada sungguh sangat membuatnya menjadi lebih baik."Kamu yakin tidak apa-apa?" tanya Tama lagi ingin diyakinkan.Nada pun kembali menjawabnya dengan anggukan kepala, "Aku hanya kelelahan Mas.""Syukurlah," akhirnya Tama pun kembali bernapas lega karena ternyata Nada hanya kelelahan, bukan karena terjadi hal buruk padanya.Jika saja terjadi sesuatu maka Tama tak akan pernah bisa memaafkan dirinya sendiri.Beberapa saat kemudian seorang perawat pun memberikan bayinya pada Tama, tangan Tama bergetar melihat wajah putrinya itu.Mungkin saja saat ini Tama merasa orang yang paling gagal untuk menjadi seorang Ayah di dunia ini, bahkan mungkin juga tak pantas untuk disebut sebagai seorang Ayah.Karena peran se

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 591

    Keesokan harinya karena keadaan Nada baik-baik saja bahkan tak ada yang menghawatirkan kini dia pun dibawa pulang bersama dengan baby Amanda.Wajah semua anggota keluarga juga begitu berbinar tanpa terkecuali.Seakan mereka juga larut dalam kebahagiaan ini.Namun, saat ini Nada menantikan kehadiran Tama.Sayangnya pria itu tidak muncul juga sampai dirinya sudah berada di rumah.Kemana perginya Tama hingga tidak juga kembali untuk melihat putrinya?Membuat perasaan Nada kian semakin bertanya-tanya, sebab dirinya tak pernah mengatakan kalimat larangan untuk menemui putri cantik mereka kapan saja. "Kamu dari tadi melihat ke jendela terus, nyariin siapa?" tanya Kinanti yang menyadari kegelisahan putrinya.Apakah putrinya itu menantikan kehadiran seseorang?Nada pun terdiam sambil melihat ke arah Kinanti yang menggendong bayinya yang sedang terlelap."Kamu menanti seseorang?" tebak Kinanti yang akhirnya mengutarakan apa yang ada dipikirannya.Nada pun mengangguk, karena dirinya memang men

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 592

    Setelah tiga hari berlalu Tama pun memutuskan untuk menemui Adam secara langsung di kantornya, hari ini Tama sengaja meluangkan waktu untuk bisa bertemu dengan Adam.Meskipun tahu semuanya tidak akan pernah bisa seperti keinginannya yang ingin semuanya baik-baik saja.Hanya saja saat ini semuanya sudah terjadi, apakah tak ada jalan keluar terbaik untuk penyelesaian semuanya.Dengan tekat yang penuh kini Tama pun berdiri di depan pintu ruang direktur utama rumah sakit Bakti Sentosa Internasional Hospital yang baru saja diresmikan beberapa hari yang lalu.Ini adalah rumah sakit yang ke tiga milik Adam.Namun, tidak menyangka Tama mengunjunginya. Seseorang yang sangat tak ingin dikenal oleh Adam untuk saat ini, nanti dan selamanya.Apakah Adam begitu membenci Tama?Tentu.Tak perlu bertanya apa sebabnya, karena sudah pasti penyebabnya adalah putrinya yang menjadi korban kekejaman Tama.Tap tap tap.Derap langkah kaki Tama pun terdengar seiring dengan tatapan matanya yang menatap Adam ki

Latest chapter

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Ucapan Terima Kasih

    Hay semuanya.Semoga kita semua selalu ada dalam lindungan sang pencipta.Saya ucapkan terima kasih kepada semua para pembaca setia saya, dimana kalian sudah mengikuti cerita ini sampai selesai.Sedikit bercerita tentang buku ini.Saya tidak pernah menyangka bahwa novel ini bisa mendapatkan banyak pembaca.Menurut saya pribadi, pembaca sampai 3M itu tidak sedikit dan tidak semua orang bisa mendapatkannya.Di buku ini banyak kekurangannya, mulai dari tulisan dan juga mungkin isi yang kurang berkenan di hati pembaca setia saya ucapkan maaf kepada kalian semua.Namun, saya juga ingin mengatakan bahwa, saya bukan seorang penulis hebat.Saya pun tidak pernah hobi dalam menulis, begitu juga dengan membaca.Kedua hal ini sangat saya hindari sejak dulu.Tetapi, mendadak hati saya tertantang karena pernah membaca novel yang menurut saya tidak masuk akal.Hingga saya pun memutuskan untuk menuliskan sebuah buku.Dari sana saya mulai berpikir bahwa menulis tidak seburuk dan melelahkan seperti yan

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 669

    Kinanti berdiri di balkon kamarnya, malam terasa semakin dingin. Namun, matanya engan terpejam, bayang-bayang luka penuh dengan nestapa membuatnya kembali pada masa lalu yang sudah lama terkubur dalam.Kejadian itu yang menyeretnya masuk pada kehidupan Adam, keinginan ingin pergi jauh dan melupakan apa yang terlah terjadi justru semua tidak sesuai dengan harapan.Nyatanya, semakin mencoba untuk menjauh, semakin banyak pula rintangan yang dia lalui.Hingga, akhirnya benar-benar tak bisa lepas dari jerat Adam.Semuanya tak sampai dengan baik-baik saja, nyatanya luka berbalut air mata begitu menusuknya hingga seperti tidak tahu lagi harus berbuat apa.Karena, kenyataan terus saja memaksa, meskipun luka yang tertusuk sudah tak mampu lagi untuk di tahan."Sayang."Kehadiran Adam membuat Kinanti pun tersadar dari lamunanya.Lamunan yang membuatnya hanyut dalam masa lalu untuk sejenak saja.Sejenak namun cukup membuat dirinya merasa kembali pada masa lalu itu."Mas, udah pulang?""Udah, dari

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 668

    Bulir-bulir air mata pun jatuh dari pelupuk mata, Mentari begitu terharu saat dokter mengatakan dirinya tengah berbadan dua.Bahkan kehamilannya sudah memasuki 6 Minggu.Selama ini sering kali merasa tidak nyaman pada bagian perutnya, tapi Mentari memilih tidak perduli.Hingga akhirnya jatuh pingsan saat sedang memeriksa pasiennya.Bertapa dirinya begitu terkejut bercampur bahagia karena mendengarkan hasil pemeriksaan dokter.Di saat beneran bulan yang lalu program kehamilan yang telah di jalaninya gagal, membuat harapannya seakan berakhir pula dengan putus asa."Sayang, kamu baik-baik saja?"Fikri yang baru saja sampai di buat bingung karena melihat tingkah istrinya.Dirinya sengaja meninggalkan rapat karena mengetahui keadaan Mentari yang sempat tidak sadarkan diri."Abang, Tari hamil," Mentari langsung menghambur memeluk suaminya.Rasanya sungguh sangat luar biasa dan membuat bahagia tanpa bisa di tutupi sama sekali.Begitu pun juga dengan Fikri yang begitu terkejut mendengarnya."

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 667

    "Tidak usah terbebani dengan yang saya katakan, ya sudahlah. Karena, kalian pun sudah menikah dan Mami minta hadiah aja dari kalian. Cepat berikan Mami cucu ya," ujar Zahra.Membuat Sarah terkejut mendengarnya, sungguh tidak pernah terpikirkan sebelumnya tentang semua itu.Bahkan Zahra sendiri yang meminta padanya, Zahra menyadari keterkejutan yang dirasakan oleh Sarah.Tapi Zahra tidak perduli sama sekali, karena menantunya dan juga anaknya harus meminta maaf padanya."Kalian berdua harus berjuang keras untuk cucu, kalau tidak Mami pingsan lagi."Mata Sarah pun melebar mendengarnya, sungguh ini adalah sesuatu yang teramat sangat tidak pernah terlintas di benaknya."Tante, jangan pingsan lagi. Saya akan merasa bersalah nanti," kata Sarah dengan panik."Tante?"Zahra pun bertanya karena kesal Sarah memanggilnya dengan sebutan --Tante--Sarah yang terlalu panik, kini bercampur bingung hanya bisa diam karena tidak mengerti."Mami! Kamu panggil saya, Mami. Seperti suami mu!" Tegas Zahra.

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 666

    Sarah pun melihat Dava dengan wajah cemas, perasaannya masih saja tidak tenang karena memikirkan keadaan Zahra.Merasa bersalah karena membuat Zahra sampai jatuh pingsan, bahkan kedua tangannya saling meremas.Bertambah lagi keringat dingin yang terus saja membanjiri tubuhnya."Mami, mau ketemu sama kamu."Dava pun memegang tangan Sarah, berniat untuk pergi bersama dengan dirinya menunju kamar kedua orang tuanya.Dimana Zahra sudah menunggu di sana, sungguh Sarah sangat tidak nyaman dengan keadaan yang seperti ini.Rasa bersalah terlalu besar di hatinya, hingga dirinya menjadi demikian."Kenapa?" Dava pun mengurungkan langkah kakinya saat akan melangkah.Karena, Sarah yang hanya tampak diam. Sepertinya tidak ingin untuk ikut dengan dirinya."Pak Dava, aku pulang aja, ya," kata Sarah dengan ragu."Kenapa? Mami, mau bertemu dengan kamu.""Sarah, nggak berani, Pak. Sarah, takut."Dava pun memilih untuk menatap wajah Sarah dengan serius, dirinya mengerti dengan keadaan Sarah saat ini."Kam

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 665

    "Mami, abis mimpi. Mimpi aneh, dalam mimpinya kamu tiba-tiba pulang bawa istri," Zahra pun memijat kepalanya yang masih terasa pusing.Dirinya melihat Dava yang berdiri tak jauh dari ranjangnya.Seakan wanita itu benar-benar terbangun dari tidur dan juga mimpi buruknya yang cukup menyeramkan itu."Gimana bawa istri? Menikah juga belum, Mami pusing kenapa bisa bermimpi seperti itu? Mungkin, karena terlalu lelah. Mami, butuh istirahat, soalnya mimpinya seperti nyata," Zahra pun mengusap wajahnya hingga beberapa kali.Menenangkan diri setelah terbangun dari hal yang dia anggap adalah sebuah mimpi.Lantas bagaimana dengan Dava setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Zahra?Dava pun berjalan ke arah Zahra, kemudian duduk di sisi ranjang berdekatan dengan sang Mami.Dava ingin berbicara dengan serius, berharap pula tidak lagi pingsan. Bagaimana pun dirinya memang salah, menikah tanpa meminta izin kepada orang tuanya sama sekali. Sangat tidak dibenarkan.Maka dari itu Dava ingin dimaafkan

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 664

    Sarah mendadak menghentikan langkah kakinya saat berada di depan pintu utama rumah milik kedua orang tua Dava.Membuat Dava pun ikut berhenti melangkah dan melihat Sarah."Ayo masuk.""Pak Dava, Sarah tunggu di luar aja, kali ya."Dava pun bingung mendengar keinginan Sarah, lagi pula tidak mungkin juga dirinya berada di luar bukan?"Kenapa?""Nggak papa, sih, Pak. Cuman, Sarah segan aja.""Segan?" alasan yang konyol menurut Dava, "kita akan menemui Mami, ayo masuk!" tanpa menunggu jawaban dari Sarah, Dava langsung menarik lengan Sarah.Hingga akhirnya Sarah pun harus mengikuti langkah kaki Dava.Sarah terus saja melihat sekitarnya, dirinya memang tidak asing melihat rumah mewah.Karena, rumah Nada juga tidak kalah mewah dari rumah Dava Hanya saja kali ini lain cerita, sebab Dava adalah suaminya.Tentunya ada rasa minder juga tidak nyaman untuk berinteraksi dengan keluarga Dava."Kamu duduk dulu," Dava pun menuntun Sarah untuk duduk di sofa.Tepatnya kini mereka berada di ruang keluar

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 664

    Dava pun mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan, mencari seseorang yang tak lain adalah istrinya.Pagi tadi wanita itu bersikap aneh, bahkan berangkat ke kampus dengan sangat terburu-buru.Bahkan alasannya karena ada kelas, takut tak diijinkan masuk jika dosennya sudah masuk duluan.Membuat Dava hanya terdiam mendengar penjelasan Sarah.Sehingga kini dirinya benar-benar mencari keberadaan wanita tersebut, sebab dirinya ingin memastikan apakah Sarah sudah sampai di kampus ataupun belum.Sarah kini sudah menjadi istrinya, sehingga tidak ada lagi kata tanya mengapa dan kenapa Dava mencari wanita tersebut.Jika pun tak ada alasan pastinya, tetap saja terbilang wajar.Mengingat status yang sudah memiliki sebuah ikatan yang sakral.Hingga akhirnya Dava pun melihat Sarah yang duduk berdekatan dengan seorang pria, sepertinya wanita itu belum sadar jika posisinya kini adalah istri dari dosennya sendiri."Kamu," Dava pun menunjuk Sarah yang sedang melihatnya juga."Saya, Pak?" tanya Sar

  • Istri Gelap Tuan Arrogant   Bab 663

    "Lho, kamu nggak sama Dava?" Tanya Nada saat melihat Sarah turun dari sepeda motornya."Nggak, aku buru-buru, aku langsung pergi aja tadi. Soalnya aku ada kelas."Nada pun menatap Sarah dengan penuh tanya, dirinya mungkin memikirkan sesuatu sehingga melakukan itu."Kamu ngapain ngeliatin aku gitu banget?""Terus, kalau kamu pergi duluan. Dia kamu tinggal, kamu bisa langsung masuk kelas?""Iya, aku takut telat."Nada mencubit lengan Sarah cukup kuat, bahkan hingga meringis menahan sakit."Sakit!""Berarti kamu nggak lagi tidur!" kesal Nada."Iya, iyalah. Kita udah di kampus. Jadi, ini nggak mimpi," gerutu Sarah yang tak kalah kesal.Sambil menggosok tangannya yang cukup sakit karena cubitan Nada."Dasar tolol! Dosennya masih di rumah kamu, ngapain kamu buru-buru ke kampus?" akhirnya Nada pun menyadarkan Sarah.Benar saja, seketika itu juga Sarah tersadar dari keanehannya."Oh, iya. Dosennya, Pak Dava, kan?"Sarah pun melihat Nada dengan bingung, karena kini dirinya tahu penyebab Nada

DMCA.com Protection Status