Share

Bab 471

Satu minggu pun sudah berlalu, artinya selama itu pula tidak ada komunikasi antara Nada dan juga Tama.

Apakah Nada baik-baik saja? Tentu saja tidak, semuanya benar-benar begitu sulit untuk dimengerti oleh pikirannya.

Rasa rindu itu bahkan semakin menjadi-jadi hingga benar-benar merusak suasana hati.

Begitu juga dengan Sarah yang menjadi saksi saat-saat Nada melalui setiap harinya tanpa Tama.

"Nada, makan nasi goreng yuk. Aku laper nih."

"Aku lagi males banget deh, serius," tolak Nada.

"Kamu belum makan dari pagi."

"Iya sih, tapi aku nggak laper. Gimana dong?"

"Aku aja yang beli nasi gorengnya, kamu tunggu di sini. Nanti, kita makan sama-sama di rumah, gimana?" Sarah pun memberikan sebuah ide yang diangguki oleh Nada.

"Setuju deh."

"Ya udah, aku naik motor aja biar lebih cepat. Kalau ibu pulang bilangin aku nggak lama."

"Siip!"

Nada pun duduk sendirian di teras, sambil menunggu Sarah kembali.

Menikmati malam ini yang begitu menyedihkan, hari-hari yang berlalu tanpa Tama dan itu sangatl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (47)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
aduh s bocil klo cemburu g bisa d tahan lagi .dn Tama g tau klo Nada sdh nerima cinta nya .biasa nya klo d janjiin .d suru belanja Nada seneng banget .mangka Tama bilang d suru bw Blek caard nya ...
goodnovel comment avatar
Diana Gimbolong
ini sengaja kasih pendik² supaya dpt bnyk koin
goodnovel comment avatar
Embun Pagi
cepat sembuh dedenya thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status