Share

Bab 246

Tangan Zidan terus meremas dua gunung kembar secara bergantian, hingga akhirnya menghisapnya secara bergantian pula.

Zidan seperti seorang bayi yang kehausan, mencari asi dengan penuh kebahagiaan. Sejenak membuat tenggorokan yang kering menjadi basah.

Setelah menikmati gunung kembar besar dan kenyal tersebut.

"Sssstttt......." Renata menggigit bibir bawahnya, menahan suara yang mungkin ingin keluar dengan kencangnya.

Renata belum pernah diperlakukan dengan baik seperti saat ini, biasanya Zidan hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa memikirkan dirinya yang menangis menahan sakit karena Zidan bermain kasar.

Kali ini Zidan benar-benar menepati perkataan untuk menyentuhkan dengan lembut.

"Renata, tolong jangan minta aku untuk berhenti lagi, aku mohon," pinta Zidan sambil menatap manik mata indah Renata.

Renata terdiam sambil menatap Zidan yang masih berada di atas tubuhnya yang terlentang, melihat raut wajah Zidan dengan penuh pengharapan.

Renata pun menatap penuh pertimbangan.

"Aku moh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (96)
goodnovel comment avatar
Mer Patih
syukurlah walaupun penuh siksaan awalnya tapi berakhir bahagia semoga Zidan konsisten dgn janjinya.
goodnovel comment avatar
NellaFredy MauAcha
lanjut,,. semakin seru
goodnovel comment avatar
Nenden Widianti
duh jd kangen suami ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status