“Adik Feng, kamu sungguh royal seperti biasa, ha ha ha!” Han Bing tertawa melihat tiket VIP di tangan Wang Qifeng.“Aku terbiasa senang dengan kenyamanan ruang VIP, Kak Bing, he he ….” Wang Qifeng sambil melirik Zhang Yulan dan berkata, “Lagipula, aku ingin melindungi Yulan dari mata-mata cabul di aula.”Han Bing tertawa makin keras.Ketika mereka hendak menuju ke ruang VIP mereka, ternyata bertemu dengan rombongan keluarga Song.“Wah! Saudara Han Bing! Sungguh kebetulan bertemu denganmu!” Patriark Song berjalan mendekat ke Han Bing sambil bersoja.“Saudara Gaohan! Tidak menyangka bertemu denganmu di sini.!” Han Bing membalas bersoja, terlihat hubungan mereka cukup akrab jika dari sikap yang mereka tunjukkan dalam sapaan. Zhang Yulan dan Wang Qifeng di belakangnya juga ikut melakukan soja untuk kepantasan sopan-santun.“Oh, aku membawa anak bungsuku. Dia yang akan menjadi wakil keluarga besok di pertandingan.” Song Gaohan menunjuk ke Song Yuan, pemuda 24 tahun yang berdiri di belakang
Zhang Yulan ingin tahu, siapa gadis yang berbicara pada Wang Qifeng. Saat melihatnya, dia mendapati seorang gadis yang sepertinya berusia 18 hingga 19 tahun, masih terlihat remaja dan manja, khas nona muda keluarga kaya.“Oh? Nona Song ingin duduk di sampingku?” Wang Qifeng menyahut dengan kedua alis terangkat pada gadis manis itu. “Bolehkah aku tahu alasannya?”“Mei’er, jangan keterlaluan!” Song Yuan segera memperingatkan si gadis manis itu. Dia segera melakukan soja ke Wang Qifeng seraya berkata, “Maafkan Yimei, adik sepupuku. Dia memang kekanakan, manja dan seenaknya.”“Kak Yuan!” Song Yimei menggembungkan pipinya karena kesal. “Aku sudah dewasa! Aku 19 tahun, kau tahu! Aku bahkan sudah sering mengalahkan Bou Lim yang berusia 23 tahun! Huh!”“Mei’er ….” Song Yuan seperti tak berdaya menghadapi adik sepupunya yang manja.“Pokoknya aku ingin duduk di samping Tuan Wang!” Secara provokatif, Song Yimei langsung memeluk lengan Wang Qifeng, menimbulkan keterkejutan pada wajah Zhang Yulan.
Paginya, Zhang Yulan sudah menaiki kereta kuda besar bersama Wang Qifeng dan Han Bing menuju ke mansion Song terlebih dahulu. Akomodasi kereta tentu saja atas kebaikan hati patriark Song sebagai pihak yang menyewa tenaga Zhang Yulan nantinya.Sembari kereta berjalan, mata Zhang Yulan melirik ke lelaki di depannya sambil membatin, ‘Dasar pria sialan tak tahu malu!’Kemudian, ingatan Zhang Yulan teringat semalam bagaimana dia harus menendang Wang Qifeng terlebih dahulu setelah pria itu seenaknya melumat bibirnya meski hal itu cukup membuai beberapa saat baginya. Untung saja dia lekas kembali ke akal warasnya dan bergegas mengusir pria Wang dari kamarnya.Baru saja Zhang Yulan hendak mengutuk menggunakan kalimat berikutnya, pria Wang mendadak saja menoleh ke depan, bertautan pandang dengan dirinya, sehingga membuat dia sedikit gugup dan memalingkan pandangan ke arah lain.Bisa didengar dengusan geli keci dari arah Wang Qifeng ketika dia melihat tindakan Zhang Yulan.“Adik Yulan, nanti ja
Zhang Yulan duduk tenang di kursinya Song Yuan ada di sebelahnya dan terus berbicara, memberikan informasi mengenai wakil-wakil dari 5 kekuatan besar kota Huangbei yang akan bertanding.“Dia Yamui Shen, usianya 27 tahun, dari keluarga Yamui yang levelnya di bawah keluarga Song aku.” Song Yuan memulai ocehannya.Zhang Yulan di samping melirik singkat ke Song Yuan. Hatinya tertawa mengejek Song Yuan yang dengan entengnya menaruh level keluarga lain di bawah keluarganya sendiri. Tapi, itu wajar diucapkan keturunan dari keluarga besar dan berkuasa meski kebenarannya masih harus dipertanyakan.“Yamui Shen menggunakan pedang ganda, karena itu memang spesialisasi dia.” Song Yuan melanjutkan ucapannya, “Dan yang menjadi lawannya adalah Zhan Gerou dari Sekte Pilar Matahari. Dia menggunakan pedang besar. Dia ini sudah 4 kali mengikuti pertandingan perebutan tambang.”Mata Zhang Yulan terus menatap ke arena. Meskipun jauh, tapi mata kultivator berbeda dengan manusia biasa.Yamui Shen dan Zhan Ge
Zhang Yulan pun melayang terbang ke arena dan menjejakkan kaki di sana. Matanya menatap tajam pada Yamui Lingyi dan mengunci tatapannya. Dia tidak ingin mengatakan apapun pada wanita sombong itu dan memilih diam saja.Dengan hentakan tegas tangannya, Zhang Yulan mengeluarkan pedang Youzu dari cincin spasialnya. Sedangkan lawan sudah memegang cambuk seputih salju di tangannya.Setelah pemimpin acara menyatakan mulai, maka Yamui Lingyi segera berlari ke Zhang Yulan sambil memutarkan cambuk di tangannya. Bunyinya mendesing bergemuruh.Cambuk adalah alat yang digunakan untuk pertarungan jarak jauh, sedangkan pedang merupakan alat pertarungan jarak dekat.Dengan Yamui Lingyi justru berlari mendekat ke Zhang Yulan, itu menandakan dia sangat percaya diri bisa menjatuhkan lawannya meski di jarak dekat.Namun, Zhang Yulan tidak mungkin membiarkan Yamui Lingyi berbuat seenaknya. Dia bergerak di udara sambil berkelit dari cambuk es lawan, dan menebaskan energi Youzu ke arah lawannya.Energi itu
Wajar apabila ada banyak orang takjub sekaligus heran dengan pencapaian Zhang Yulan yang di luar kewajaran.“Bukankah kemampuan spiritual baru bisa dibuka jika berhasil menembus ranah kultivasi Kondensasi Qi tingkat akhir?” Fei Huyou dari Sekte Pilar Matahari berbicara pada rekan di sebelahnya.Kawannya, Zhan Gerou yang juga sama-sama dari Sekte Pilar Matahari, menanggapi, “Tidak, Kawan. Justru menurutku di atas itu. Biasanya kemampuan meraih qi spiritual mulai bisa dicapai seseorang di ranah setengah langkah ke Konvergensi Qi di Dunia Tengah.”“Berarti, hanya bisa dicapai orang-orang dari Dunia Tengah? Dixia sangat jarang ada kultivator yang menguasai qi spiritual. Dia bukan dari Dunia Tengah, kan?” Fei Huyou masih tak habis pikir mengenai pencapaian mengejutkan dari Zhang Yulan yang sangat tidak wajar.“Bisa jadi dia genius.” Zhan Gerou hanya menyahut ringan sambil mengedikkan bahunya, duduk seraya melipat kedua tangan di depan dada.“Sepertinya kita tidak boleh meremehkan dia.” Fei
Zhang Yulan menggigit ketat gerahamnya menahan rasa sakit dari cambuk es yang dihantamkan ke tubuhnya. Tapi, seperti yang sudah dia rencanakan, dia lekas mencengkeram erat cambuk itu sebelum berhasil ditarik kembali empunya dan dia sekuat tenaga menarik cambuk itu.Hal tersebut mengakibatkan keterkejutan pada Yamui Lingyi yang tidak mengira akan langkah yang diambil Zhang Yulan. Mata biru bercahayanya membelalak lebar.“Apa-apaan kau ini—arrghh!” Yamui Lingyi tidak sempat bereaksi dengan tepat dikarenakan terkejut ketika dia ditarik paksa oleh Zhang Yulan dan terpukul di dada.Zhang Yulan malah maju mengejar Yamui Lingyi sambil menahan sakit untuk bergegas menggunakan Youzu dia menebas ke arah nona Yamui.Yamui Lingyi masih syok dan belum bisa mengumpulkan logikanya. Mana ada orang yang begitu ceroboh menggenggam cambuk es dia yang ganas? Apakah orang itu sudah gila?“Arghh!” Yamu Lingyi kembali menjerit akibat tebasan Youzu pada lengannya. Dia mengayunkan cambuknya lagi dengan kekuat
Sebagai wanita, dia terhinakan oleh perkataan tak pantas dari Bao Wenduo. Amarahnya menggelegak seketika, ingin segera memotong tubuh itu menjadi potongan kecil sampai tak bisa dikenali.Bao Wenduo malah terkekeh santai melihat ekspresi murka Zhang Yulan. Sebagai kultivator bebas yang terbiasa liar hidupnya, dia sudah terbiasa berbicara semacam itu kepada siapapun yang dia inginkan.Hanya dikarenakan kultivasi tinggi dan pengalaman bertarungnya banyak, makanya digunakan oleh keluarga Hui untuk acara ini.Dengan segera, usai pemimpin acara menyingkir dari arena, Zhang Yulan bergegas melesat ke pria mesum itu sambil menggenggam Youzu erat-erat di tangannya. Matanya tajam ingin mencabik Bao Wenduo.Masih memiliki seringai di wajahnya, Bao Wenduo mengeluarkan tombak besi dia yang panjang dan terlihat ganas.Trang!Bunyi pedang dan tombak saling beradu sungguh memekakkan telinga, dentingnya keras dan kuat dengan dibarengi semburan dari energi qi masing-masing ketika mengerahkan tenaga.Tra
Demi bertahan hidup, Yao Xiren bersedia membunuh istrinya sendiri dengan cara bengis meskipun sudah tidak memiliki basis kultivasi, bahkan dia mengabaikan putranya.Belum lagi dia mendapatkan cemoohan pedas dari Zhang Yulan. Ini sungguh membakar emosi Yao Xiren.“Kau! Kau yang memaksa! Kau dan suami sialanmu itu yang memprovokasi aku sehingga aku harus kehilangan Wen’er!” Tubuh Yao Xiren bergetar akibat marah.“Huh! Kau yang lemah tapi menyalahkan orang lain?” hina Zhang Yulan. Sama sekali tidak ada belas kasihan untuk lelaki yang pernah menjadi suaminya di masa lalu. Yang diingat dia mengenai Yao Xiren hanyalah kepahitan dan pengkhianatan. Semua cinta sudah terkikis oleh dendam.“Kau jalang bedebah! Serahkan anakku! Kau sudah mendapatkan apa maumu! Enyah saja sana kau dan suami sialanmu ke neraka! Kalian berdua iblis! Kalian—akkhhh! Haakkhh!” Ucapan Yao Xiren terhenti akibat lidahnya jatuh usai ditebas tangan Wang Qifeng.“Kau dan istrimu sama-sama bermulut busuk! Sungguh sia-sia mem
Zhang Yulan menatap tajam ke suaminya yang sedang menghampiri mantan suaminya. Meski begitu, dia tetap waspada dan mengarahkan ujung Youzu ke Yao Xiuwen.Mata Wang Qifeng berkilat tajam saat menatap Yao Xiren yang ketakutan di tempatnya.Namun, Yao Xiren tak mampu bergerak meski dia ingin melawan. Seakan tatapan dari Wang Qifeng mampu melumpuhkan semua saraf di tubuhnya. Dia membeku di tempatnya dengan tubuh gemetar.Putra Yao Xiren justru yang pertama kali bereaksi ke Wang Qifeng. “Jangan sakiti ayahku!” Dia hendak memukul pria Wang menggunakan kekuatan di ranah Pengumpulan Qi tingkat awal.Wang Qifeng cukup memukul ringan bahu bocah itu dan si bocah langsung pingsan dan dililit oleh lengannya.“Zhan’er!” Yao Xiren membara penuh amarah melihat anaknya dipukul meski tidak sampai terluka, hanya pingsan. Terlebih, putranya seakan sedang disandera oleh pria Wang. Dia mengerahkan keberaniannya menyerang Wang Qifeng meski kultivasinya terpaut 4 tingkatan mayor.Energi besar yang Yao Xiren
“Kau bisa tenang bertarung, Yulan, aku akan menjadi wasit untukmu.” Wang Qifeng berkata sambil berdiri mengawasi keadaan meski terlihat santai.Baru saja dia berkata demikian ke istrinya, tak selang berapa lama, muncul beberapa orang berjubah merah mendekat dan melewati formasi dengan santainya.Kening Zhang Yulan berkerut. Dia membatin, ‘Bukankah itu seragam dari orang-orang dari Paviliun Giok utama? Kenapa mereka ada di sini?’“Pangeran!” Salah satu dari mereka menyapa dan diikuti lainnya sambil bersoja.“Bagus kalian datang.” Wang Qifeng mengangguk. “Tangkap dan eksekusi anggota sekte ini yang masih tersisa agar tidak menjadi gangguan untuk mataku.”“Baik, Pangeran!” Mereka segera melaksanakan perintah Wang Qifeng. Tak berapa lama, terdengar suara jeritan dari murid sekte yang tersisa.“Itu … itu bukankah itu seragam dari Paviliun Giok Utama?” Yao Xiren tak bisa menahan keheranannya.“Kenapa? Apakah kau heran?” tanya Wang Qifeng dengan wajah mencemooh ke Yao Xiren.“Kenapa mereka a
Tetua Pertama yang hubungannya dekat dengan Yao Ming, dia kerap diajak pergi ke Dunia Tengah, bertemu dengan banyak tokoh sekte iblis lainnya, kini mengingat suatu hal yang sama seperti ketua sektenya. “Be—benar! Kau! Kau ternyata Pangeran Sekte Iblis Dunia Atas! Ouyang Qifeng! Ya, itu namamu! Aku pernah melihatmu mewakili ayahmu pergi ke Dunia Tengah untuk menghadiri konferensi sekte iblis kala itu!” Suara Tetua Pertama bergetar mengatakannya. Wang Qifeng menghela napas panjang karena identitasnya kini sudah terungkap. Bahkan nama aslinya! Mau bagaimana lagi, dia beberapa kali harus mewakili ayahnya di beberapa pertemuan meski enggan. “Kau bahkan dicalonkan sebagai Putra Suci Sekte Iblis Surgawi Dunia Atas, Sekte Iblis Diyu Gongdian (Istana Neraka)!” Yao Ming mengatur energi qi yang terus mengamuk di tubuhnya sembari teringat aka nasal-usul sekte iblis Diyu Gongdian milik ayah Wang Qifeng. Sekte iblis di Dunia Atas, seperti apa eksistensinya? Tentu sangat tinggi dan mampu menginja
Zhang Yulan menggenggam Youzu erat-erat, meskipun ini terakhir dia bernapas, tapi dia tidak ingin menyerah begitu saja. Tetap harus berjuang hingga akhir!‘Mungkin di kehidupan mendatang, aku bisa benar-benar membalas dendam pada mereka,” batin Zhang Yulan sambil melirik Yao Xiren dan Yao Xiuwen, pasangan yang paling membuat dia sakit hati begitu mendalam.“Kau sebaiknya patuh dan menjadi persembahan untukku!” seru Yao Ming.Zhang Yulan sudah bersiap untuk apapun yang terjadi.“Kau pikir kau siapa berhak bicara seperti itu?” Mendadak ada suara bergema masuk ke pendengaran semua orang di sana.Zhang Yulan rasanya ingin menangis karena sangat mengenal suara tersebut.Sesosok berjubah merah dan putih, senada dengan warna gaun Zhang Yulan, terbang dan menjejakkan kaki di sebelah wanita Zhang. Dengan satu kibasan tangan saja sudah mampu mementalkan Yao Ming ke belakang.Yao Ming segera menstabilkan tubuhnya ketika mendarat. Energi vitalnya bergolak usai mendapatkan hempasan energi dari sos
Melihat ayahnya terluka parah oleh mantan istrinya, mana mungkin Yao Xiren memiliki nyali? Dia sadar dia sendiri bukan tandingan ayahnya dan kini Zhang Yulan bisa mengalahkan sang ayah?Tetua Pertama berbaring di tanah, dia sekarat dan mencoba menolong dirinya menggunakan berbagai macam pil penyembuh yang dia punya.Sementara itu, Zhang Yulan kembali memakan buah Qishu yang bisa mengembalikan vitalitas dan energinya.Sebelum Zhang Yulan benar-benar pulih, mendadak saja Yao Xiren yang sudah ketakutan, berteriak agar mereka semua lekas melarikan diri dari area tersebut. Dia juga bergegas hendak membawa anak dan istrinya keluar dari sana.Tapi, Zhang Yulan tertawa keras mendengar seruan mantan suaminya. “Ha ha ha! Kau menyuruh mereka pergi? Tak perlu repot! Kalian bisa menemaniku di sini sampai aku puas membasmi kalian!”“Apa maksudmu, wanita keji?” teriak Yao Xiren penuh kecaman menatap mantan istrinya.Wajah meremehkan ditampilkan Zhang Yulan ketika dia menjawab, “Percuma saja kalian i
Zhang Yulan menatap tajam Tetua Keempat yang sudah terluka berat. Salah satu lengannya dia tebas sebelum ini, lalu sekarang dia juga menebas dadanya dan meninggalkan luka menganga yang lebar di sana.Dia puas. Hampir semua tetua Sekte Mogui Yao berhasil dia bunuh. Tetua Ketiga dibutakan Hei Tian dan dipenggal kepalanya oleh ketua sekte untuk mengurangi penderitaan, sedangkan Tetua Kedua dan Tetua Kelima berhasil dibunuh oleh tangannya sendiri.Kini hanya tersisa Tetua Keempat yang sekarat dan Tetua Pertama yang masih baik-baik saja.Melihat kondisi tak berdaya Tetua Keempat yang sekarat, Yao Ming sebagai ketua sekte pun mengayunkan tangan dan mengirim energinya untuk menebas kepala Tetua Keempat. Kelambu yang menutupi singgasana, sempat menyibak singkat saat energi kuat itu menerjang keluar sebelum kepala Tetua Keempat menggelinding jatuh. “Tak berguna!” sungutnya tanpa perlu beranjak dari duduk.Tetua Pertama tak berani berkata apa-apa mengenai tindakan brutal ketua sekte. Dia bisa m
Selain para tetua yang ingin melawan Zhang Yulan, ternyata puluhan murid lainnya juga mulai membentuk sebuah formasi hidup untuk membantu menyerang dia.“Tian!” teriak Zhang Yulan sambil terus bergerak maju tanpa gentar.Si ular hitam mendesis keras ketika dia bergerak melesat lincah dan seperti kilat kecepatannya saat menebarkan asam korosif dia ke puluhan murid yang hendak membentuk formasi.Sementara Hei Tian sibuk memusnahkan murid-murid sekte, Zhang Yulan mulai melawan empat tetua sekte menggunakan Youzu dan bantuan qi pedang spiritual.Ketangguhan dan keuletan wanita Zhang benar-benar diuji karena dia harus dalam posisi bertahan sekaligus menyerang ke empat tetua yang merangsek melawannya.Youzu menari agresif, bilahnya meliuk ganas, beradu dengan senjata dan tubuh kuat keempat tetua.Hanya Tetua Ketiga yang tidak ikut menyerang karena sedang memblokir serangan sakit luar biasa di matanya yang seakan cairan asam dari Hei Tian terus saja bergerak mencoba menuju ke tenggorokan.Me
Bunyi drum klasik yang ditabuh bertalu-talu menandakan dimulainya acara. Semua anggota sekte iblis Mogui Yao segera berkumpul memadati lahan khusus di puncak bukit yang sudah dipersiapkan untuk perayaan tahunan mereka sekaligus pelantikan Yao Xiren sebagai Putra Suci sekte.Namun, belum usai drum itu dipukul penuh semangat oleh beberapa murid, mendadak saja salah satu dari mereka berhenti dan memegangi lehernya yang telah tertebas energi pedang, lalu jatuh ke tanah tanpa memiliki nyawa lagi.Segera saja semua orang di lahan khusus itu terkejut dan mencari siapa pelakunya.Tak perlu berlama-lama mereka mempertanyakan siapa pelakunya, sosok gemulai bercadar dengan gaun merah terang melambai indah yang berpadu dengan kain putih di bagian dalamnya, terbang anggun, lalu kakinya menjejak di atas drum besar itu.“Siapa kau?” tanya Tetua Ketiga ketika melihat sosok perempuan yang berdiri tenang di atas drum klasik. “Berani sekali mengganggu acara istimewa kami!”“Oh? Kalian tidak ingin mengun