Zhang Yulan menggigit ketat gerahamnya menahan rasa sakit dari cambuk es yang dihantamkan ke tubuhnya. Tapi, seperti yang sudah dia rencanakan, dia lekas mencengkeram erat cambuk itu sebelum berhasil ditarik kembali empunya dan dia sekuat tenaga menarik cambuk itu.Hal tersebut mengakibatkan keterkejutan pada Yamui Lingyi yang tidak mengira akan langkah yang diambil Zhang Yulan. Mata biru bercahayanya membelalak lebar.“Apa-apaan kau ini—arrghh!” Yamui Lingyi tidak sempat bereaksi dengan tepat dikarenakan terkejut ketika dia ditarik paksa oleh Zhang Yulan dan terpukul di dada.Zhang Yulan malah maju mengejar Yamui Lingyi sambil menahan sakit untuk bergegas menggunakan Youzu dia menebas ke arah nona Yamui.Yamui Lingyi masih syok dan belum bisa mengumpulkan logikanya. Mana ada orang yang begitu ceroboh menggenggam cambuk es dia yang ganas? Apakah orang itu sudah gila?“Arghh!” Yamu Lingyi kembali menjerit akibat tebasan Youzu pada lengannya. Dia mengayunkan cambuknya lagi dengan kekuat
Sebagai wanita, dia terhinakan oleh perkataan tak pantas dari Bao Wenduo. Amarahnya menggelegak seketika, ingin segera memotong tubuh itu menjadi potongan kecil sampai tak bisa dikenali.Bao Wenduo malah terkekeh santai melihat ekspresi murka Zhang Yulan. Sebagai kultivator bebas yang terbiasa liar hidupnya, dia sudah terbiasa berbicara semacam itu kepada siapapun yang dia inginkan.Hanya dikarenakan kultivasi tinggi dan pengalaman bertarungnya banyak, makanya digunakan oleh keluarga Hui untuk acara ini.Dengan segera, usai pemimpin acara menyingkir dari arena, Zhang Yulan bergegas melesat ke pria mesum itu sambil menggenggam Youzu erat-erat di tangannya. Matanya tajam ingin mencabik Bao Wenduo.Masih memiliki seringai di wajahnya, Bao Wenduo mengeluarkan tombak besi dia yang panjang dan terlihat ganas.Trang!Bunyi pedang dan tombak saling beradu sungguh memekakkan telinga, dentingnya keras dan kuat dengan dibarengi semburan dari energi qi masing-masing ketika mengerahkan tenaga.Tra
Namun, kultivator bebas yang kuat seperti Bao Wenduo tidak mungkin rela dirinya terus ditekan oleh lawannya, terlebih itu adalah wanita yang dia provokasi sebelumnya. Mana mungkin dia mengalah begitu saja dipukuli Zhang Yulan?Sembari memegang tombak besi panjang di tangannya, aura ganas Bao Wenduo penuh akan niat membunuh, bukan lagi duel biasa untuk menentukan pemilik tambang setahun ke depan.Pedang Youzu di tangan Zhang Yulan masih terhunus dengan kokoh. Wanita Zhang selalu waspada dan menanggapi gerakan tajam Bao Wenduo dengan serius. Meski lawan adalah ranah Kondensasi Qi level tinggi, itu tidak menyurutkan nyali wanita Zhang. Dia harus memenangkan ini untuk pedangnya sendiri nanti.Bao Wenduo bergerak cepat melesat menyerang ke Zhang Yulan, tombak di tangannya mengiris udara, membuat suara mendesing. Dengan energi qi mengalir keluar, tombak besi mulai kembali memancarkan cahaya samar keunguan seperti tadi.Zhang Yulan bisa melihat kecepatan tombak itu sangat cepat, tidak kalah
Bao Wenduo tentu saja sangat terkejut melihat serangan tusukan kuat dari tombaknya justru diterima Zhang Yulan menggunakan tubuhnya sendiri secara langsung.Semua penonton di sana juga sudah pasti sama terkejutnya dengan Bao Wenduo. Mereka berseru saat melihat adegan itu. Bahkan ada yang tak tega dan menutup mata dengan kedua tangannya.“Dia sudah gila! Wanita itu sungguh menjadi gila!”“Apakah dia keturunan iblis? Kenapa bisa seganas itu tindakannya?”“Dia wanita yang sangat mengerikan. Dengan tubuhnya sendiri saja dia bisa berlaku kejam, apalagi dengan orang lain! Aku harap aku tidak pernah memiliki permasalahan dengan orang seperti dia di masa depan.”“Demi kemenangan, dia berbuat sejauh itu? Aku menaruh kagum padanya.”Diskusi tiada henti akan kegilaan Zhang Yulan terus bergulir di bawah arena. Sementara itu, Zhang Yulan justru memanfaatkan kekagetan Bao Wenduo agar dia bisa melesat maju sambil menahan sakit luar biasa tanpa memedulikan bilah tombak menembus hingga ke belakang tub
Tasss!Kepala Bao Wenduo terpenggal dan berputar di udara saat berpisah dari tubuhnya, terbang ke angkasa dengan ekspresi tak rela di matanya yang terbelalak, sungguh tak bisa menerima nasib yang diberikan Zhang Yulan padanya.Semua penonton kembali dikejutkan akan adegan dramastis tersebut, kemudian, suasana mendadak hening.Zhang Yulan menyimpan pedangnya kembali ke cincin setelah dia mengibaskan Youzu agar tak ada percikan darah di bilahnya. Setelah itu, dia mengambil cincin dan kantong penyimpanan milik Bao Wenduo untuk dirinya sebagai harta rampasan perang.Kemudian, dia menatap kepala Bao Wenduo yang menggelinding di arena usai jatuh dari angkasa.“Reinkarnasimu mendatang, jaga mulut busukmu itu!” Lalu setelah mengatakan hal demikian kepada kepala Bao Wenduo, Zhang Yulan melirik ke pemimpin acara.Pemimpin acara segera tersadar dari terpukaunya dan bergegas ke arena untuk berseru, “Pemenangnya adalah Zhang Yulan dari keluarga Song! Nona Zhang berhak maju ke putaran empat besar!”
Saat ini memang sedang berlangsung pertandingan sengit antara Wei Liuyan sebagai wakil keluarga Song melawan murid Sekte Api Langit, Sima Youhan.Zhang Yulan duduk untuk mengamati mereka, karena mungkin saja dia memiliki keberuntungan bisa mengalahkan lawannya nanti dan akan melawan salah satu dari dua orang di arena saat ini ketika melangkah di final.Wei Liuyan menggunakan golok, sementara Sima Youhan memakai pedang berantai, dimana pedang itu bisa menyatu sebagai pedang biasa dalam bentuk normal, namun ketika dihentakkan, bisa memiliki rantai yang akan memanjang membawa potongan-potongan bilah yang saling terhubung satu sama lain.Bisa dikatakan, senjata yang digunakan Sima Youhan pada dasarnya adalah cambuk fleksibel dari bilah pedang.Jujur saja, Zhang Yulan takjub dengan senjata unik semacam itu. Dia ingin suatu hari nanti, bisa memiliki senjata semacam itu. Namun, Youzu masih tetap yang paling utama dia gunakan, tentu saja.Di arena, Wei Liuyan sepertinya semakin terdesak. Golo
Mata Sima Youhan membelalak ketika dia melihat bilah golok sudah menembus bahu depannya. Energi ganas dari golok itu tidak hanya mengoyak dagingnya tapi juga meretakkan tulang di sana.Menahan sakit luar biasa, Sima Youhan mundur sembari menarik pedang berantai dia keluar dari perut Wei Liuyan. Ini tentu sangat menyakitkan bagi pria Wei, dia berteriak meraungkan rasa sakitnya.Kini, kedua petarung itu saling berjauhan dan diam di tempat mereka dengan luka masing-masing. Darah menetes tiada henti dari luka mereka, membuat arena memiliki genangan warna merah yang indah ketika terkena cahaya Mutiara Malam yang memenuhi langit di atas area itu.Semua orang menahan napas karena saat ini kedua petarung sama-sama diam dan mencoba bertahan. Kali ini, bukan lagi pertarungan teknik atau jurus, melainkan pertarungan ketahanan fisik saja.Sima Youhan tidak kalah parah cideranya dari Wei Liuyan. Beberapa tulang di sekitar dadanya putus dan dia muntah darah beberapa kali.Demikian pula Wei Liuyan.
Di atas arena, gaun merah Zhang Yulan berkibar anggun seiring rambut panjangnya melambai indah ketika diterpa angin malam saat dia berdiri gagah penuh akan nuansa heroik, seakan wanita ini tidak pernah gentar melawan siapapun selama itu masih di alam Kondensasi Qi."Nona, kau tahu, kekuatan kita berbeda tingkat. Maka, aku akan berikan kau 3 gerakan untuk menjatuhkanmu yang masih di level menengah." Fei Huyou tersenyum ringan saat mengatakannya. Sebenarnya itu sebuah penghinaan namun begitu halus saat disampaikannya."Ucapan saja tidak akan berguna," sindir keras Zhang Yulan pada Fei Huyou sebagai balasan hinaan tadi.Mata Fei Huyou menyala akan semangat penaklukan meski wajahnya masih terlihat tenang. "Aku akan membuktikannya!" Setelah itu, sabetan pedang api diarahkan ke Zhang Yulan. "Pedang Api Gelombang Ganas!"Tubuh Zhang Yulan segera melonjak ke langit sebelum dia menebaskan energi pedang Youzu ke bawah. Akibatnya, kedua energi pedang saling bertabrakan di udara dan menciptakan g
Demi bertahan hidup, Yao Xiren bersedia membunuh istrinya sendiri dengan cara bengis meskipun sudah tidak memiliki basis kultivasi, bahkan dia mengabaikan putranya.Belum lagi dia mendapatkan cemoohan pedas dari Zhang Yulan. Ini sungguh membakar emosi Yao Xiren.“Kau! Kau yang memaksa! Kau dan suami sialanmu itu yang memprovokasi aku sehingga aku harus kehilangan Wen’er!” Tubuh Yao Xiren bergetar akibat marah.“Huh! Kau yang lemah tapi menyalahkan orang lain?” hina Zhang Yulan. Sama sekali tidak ada belas kasihan untuk lelaki yang pernah menjadi suaminya di masa lalu. Yang diingat dia mengenai Yao Xiren hanyalah kepahitan dan pengkhianatan. Semua cinta sudah terkikis oleh dendam.“Kau jalang bedebah! Serahkan anakku! Kau sudah mendapatkan apa maumu! Enyah saja sana kau dan suami sialanmu ke neraka! Kalian berdua iblis! Kalian—akkhhh! Haakkhh!” Ucapan Yao Xiren terhenti akibat lidahnya jatuh usai ditebas tangan Wang Qifeng.“Kau dan istrimu sama-sama bermulut busuk! Sungguh sia-sia mem
Zhang Yulan menatap tajam ke suaminya yang sedang menghampiri mantan suaminya. Meski begitu, dia tetap waspada dan mengarahkan ujung Youzu ke Yao Xiuwen.Mata Wang Qifeng berkilat tajam saat menatap Yao Xiren yang ketakutan di tempatnya.Namun, Yao Xiren tak mampu bergerak meski dia ingin melawan. Seakan tatapan dari Wang Qifeng mampu melumpuhkan semua saraf di tubuhnya. Dia membeku di tempatnya dengan tubuh gemetar.Putra Yao Xiren justru yang pertama kali bereaksi ke Wang Qifeng. “Jangan sakiti ayahku!” Dia hendak memukul pria Wang menggunakan kekuatan di ranah Pengumpulan Qi tingkat awal.Wang Qifeng cukup memukul ringan bahu bocah itu dan si bocah langsung pingsan dan dililit oleh lengannya.“Zhan’er!” Yao Xiren membara penuh amarah melihat anaknya dipukul meski tidak sampai terluka, hanya pingsan. Terlebih, putranya seakan sedang disandera oleh pria Wang. Dia mengerahkan keberaniannya menyerang Wang Qifeng meski kultivasinya terpaut 4 tingkatan mayor.Energi besar yang Yao Xiren
“Kau bisa tenang bertarung, Yulan, aku akan menjadi wasit untukmu.” Wang Qifeng berkata sambil berdiri mengawasi keadaan meski terlihat santai.Baru saja dia berkata demikian ke istrinya, tak selang berapa lama, muncul beberapa orang berjubah merah mendekat dan melewati formasi dengan santainya.Kening Zhang Yulan berkerut. Dia membatin, ‘Bukankah itu seragam dari orang-orang dari Paviliun Giok utama? Kenapa mereka ada di sini?’“Pangeran!” Salah satu dari mereka menyapa dan diikuti lainnya sambil bersoja.“Bagus kalian datang.” Wang Qifeng mengangguk. “Tangkap dan eksekusi anggota sekte ini yang masih tersisa agar tidak menjadi gangguan untuk mataku.”“Baik, Pangeran!” Mereka segera melaksanakan perintah Wang Qifeng. Tak berapa lama, terdengar suara jeritan dari murid sekte yang tersisa.“Itu … itu bukankah itu seragam dari Paviliun Giok Utama?” Yao Xiren tak bisa menahan keheranannya.“Kenapa? Apakah kau heran?” tanya Wang Qifeng dengan wajah mencemooh ke Yao Xiren.“Kenapa mereka a
Tetua Pertama yang hubungannya dekat dengan Yao Ming, dia kerap diajak pergi ke Dunia Tengah, bertemu dengan banyak tokoh sekte iblis lainnya, kini mengingat suatu hal yang sama seperti ketua sektenya. “Be—benar! Kau! Kau ternyata Pangeran Sekte Iblis Dunia Atas! Ouyang Qifeng! Ya, itu namamu! Aku pernah melihatmu mewakili ayahmu pergi ke Dunia Tengah untuk menghadiri konferensi sekte iblis kala itu!” Suara Tetua Pertama bergetar mengatakannya. Wang Qifeng menghela napas panjang karena identitasnya kini sudah terungkap. Bahkan nama aslinya! Mau bagaimana lagi, dia beberapa kali harus mewakili ayahnya di beberapa pertemuan meski enggan. “Kau bahkan dicalonkan sebagai Putra Suci Sekte Iblis Surgawi Dunia Atas, Sekte Iblis Diyu Gongdian (Istana Neraka)!” Yao Ming mengatur energi qi yang terus mengamuk di tubuhnya sembari teringat aka nasal-usul sekte iblis Diyu Gongdian milik ayah Wang Qifeng. Sekte iblis di Dunia Atas, seperti apa eksistensinya? Tentu sangat tinggi dan mampu menginja
Zhang Yulan menggenggam Youzu erat-erat, meskipun ini terakhir dia bernapas, tapi dia tidak ingin menyerah begitu saja. Tetap harus berjuang hingga akhir!‘Mungkin di kehidupan mendatang, aku bisa benar-benar membalas dendam pada mereka,” batin Zhang Yulan sambil melirik Yao Xiren dan Yao Xiuwen, pasangan yang paling membuat dia sakit hati begitu mendalam.“Kau sebaiknya patuh dan menjadi persembahan untukku!” seru Yao Ming.Zhang Yulan sudah bersiap untuk apapun yang terjadi.“Kau pikir kau siapa berhak bicara seperti itu?” Mendadak ada suara bergema masuk ke pendengaran semua orang di sana.Zhang Yulan rasanya ingin menangis karena sangat mengenal suara tersebut.Sesosok berjubah merah dan putih, senada dengan warna gaun Zhang Yulan, terbang dan menjejakkan kaki di sebelah wanita Zhang. Dengan satu kibasan tangan saja sudah mampu mementalkan Yao Ming ke belakang.Yao Ming segera menstabilkan tubuhnya ketika mendarat. Energi vitalnya bergolak usai mendapatkan hempasan energi dari sos
Melihat ayahnya terluka parah oleh mantan istrinya, mana mungkin Yao Xiren memiliki nyali? Dia sadar dia sendiri bukan tandingan ayahnya dan kini Zhang Yulan bisa mengalahkan sang ayah?Tetua Pertama berbaring di tanah, dia sekarat dan mencoba menolong dirinya menggunakan berbagai macam pil penyembuh yang dia punya.Sementara itu, Zhang Yulan kembali memakan buah Qishu yang bisa mengembalikan vitalitas dan energinya.Sebelum Zhang Yulan benar-benar pulih, mendadak saja Yao Xiren yang sudah ketakutan, berteriak agar mereka semua lekas melarikan diri dari area tersebut. Dia juga bergegas hendak membawa anak dan istrinya keluar dari sana.Tapi, Zhang Yulan tertawa keras mendengar seruan mantan suaminya. “Ha ha ha! Kau menyuruh mereka pergi? Tak perlu repot! Kalian bisa menemaniku di sini sampai aku puas membasmi kalian!”“Apa maksudmu, wanita keji?” teriak Yao Xiren penuh kecaman menatap mantan istrinya.Wajah meremehkan ditampilkan Zhang Yulan ketika dia menjawab, “Percuma saja kalian i
Zhang Yulan menatap tajam Tetua Keempat yang sudah terluka berat. Salah satu lengannya dia tebas sebelum ini, lalu sekarang dia juga menebas dadanya dan meninggalkan luka menganga yang lebar di sana.Dia puas. Hampir semua tetua Sekte Mogui Yao berhasil dia bunuh. Tetua Ketiga dibutakan Hei Tian dan dipenggal kepalanya oleh ketua sekte untuk mengurangi penderitaan, sedangkan Tetua Kedua dan Tetua Kelima berhasil dibunuh oleh tangannya sendiri.Kini hanya tersisa Tetua Keempat yang sekarat dan Tetua Pertama yang masih baik-baik saja.Melihat kondisi tak berdaya Tetua Keempat yang sekarat, Yao Ming sebagai ketua sekte pun mengayunkan tangan dan mengirim energinya untuk menebas kepala Tetua Keempat. Kelambu yang menutupi singgasana, sempat menyibak singkat saat energi kuat itu menerjang keluar sebelum kepala Tetua Keempat menggelinding jatuh. “Tak berguna!” sungutnya tanpa perlu beranjak dari duduk.Tetua Pertama tak berani berkata apa-apa mengenai tindakan brutal ketua sekte. Dia bisa m
Selain para tetua yang ingin melawan Zhang Yulan, ternyata puluhan murid lainnya juga mulai membentuk sebuah formasi hidup untuk membantu menyerang dia.“Tian!” teriak Zhang Yulan sambil terus bergerak maju tanpa gentar.Si ular hitam mendesis keras ketika dia bergerak melesat lincah dan seperti kilat kecepatannya saat menebarkan asam korosif dia ke puluhan murid yang hendak membentuk formasi.Sementara Hei Tian sibuk memusnahkan murid-murid sekte, Zhang Yulan mulai melawan empat tetua sekte menggunakan Youzu dan bantuan qi pedang spiritual.Ketangguhan dan keuletan wanita Zhang benar-benar diuji karena dia harus dalam posisi bertahan sekaligus menyerang ke empat tetua yang merangsek melawannya.Youzu menari agresif, bilahnya meliuk ganas, beradu dengan senjata dan tubuh kuat keempat tetua.Hanya Tetua Ketiga yang tidak ikut menyerang karena sedang memblokir serangan sakit luar biasa di matanya yang seakan cairan asam dari Hei Tian terus saja bergerak mencoba menuju ke tenggorokan.Me
Bunyi drum klasik yang ditabuh bertalu-talu menandakan dimulainya acara. Semua anggota sekte iblis Mogui Yao segera berkumpul memadati lahan khusus di puncak bukit yang sudah dipersiapkan untuk perayaan tahunan mereka sekaligus pelantikan Yao Xiren sebagai Putra Suci sekte.Namun, belum usai drum itu dipukul penuh semangat oleh beberapa murid, mendadak saja salah satu dari mereka berhenti dan memegangi lehernya yang telah tertebas energi pedang, lalu jatuh ke tanah tanpa memiliki nyawa lagi.Segera saja semua orang di lahan khusus itu terkejut dan mencari siapa pelakunya.Tak perlu berlama-lama mereka mempertanyakan siapa pelakunya, sosok gemulai bercadar dengan gaun merah terang melambai indah yang berpadu dengan kain putih di bagian dalamnya, terbang anggun, lalu kakinya menjejak di atas drum besar itu.“Siapa kau?” tanya Tetua Ketiga ketika melihat sosok perempuan yang berdiri tenang di atas drum klasik. “Berani sekali mengganggu acara istimewa kami!”“Oh? Kalian tidak ingin mengun