Zhang Yulan belum sempat mengatakan apa-apa ketika dia dibimbing duduk di bangku dari batu pualam dan cawannya diisi oleh Wang Qifeng.“Yulan, ayo kita bersulang arak pernikahan kita.” Wang Qifeng menyodorkan cawan ke istrinya dan mengangkat cawannya sendiri.Meski masih sedikit bingung dengan perubahan situasi yang ada, Zhang Yulan masih mengikuti suaminya mengangkat cawan, benaknya bertanya-tanya apakah air matanya sebelum ini hanya sia-sia belaka?Setelah mereka bersulang arak pernikahan, Zhang Yulan merasakan jantungnya berdebar sembari wajahnya terlihat canggung. Dia tentu saja mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya setelah ini.Sesuai dugaannya, Wang Qifeng meraih tangannya dan menarik secara lembut dia menuju ke tempat tidur yang sudah dihias sederhana menggunakan kain merah.“Yulan, istriku … izinkan aku bertindak selayaknya suami padamu.” Wang Qifeng mendudukkan Zhang Yulan di tepi ranjang. Senyumnya tidak pernah usai sejak Zhang Yulan memasuki kamar.“Ini ….” Zhang Yul
Pasangan suami istri baru itu masih merasakan eforia keindahan hubungan resmi mereka. Terutama Wang Qifeng. Dia akan mengambil apapun kesempatan memesrai Zhang Yulan ketika mereka berduaan.“Qifeng!” Zhang Yulan menjauhkan tangan nakal suaminya yang menyentuh dadanya ketika mereka sedang berlatih tanding dan pria Wang berhasil memeluk dari belakang.“Ha ha ha! Salah siapa kau begitu memikatku. Yulan?” Wang Qifeng tergelak saat istrinya sudah terbang menjauh melepaskan diri dari rengkuhannya.Hari-hari indah pasangan baru itu semakin mendalam. Zhang Yulan selalu saja berhasil ditenggelamkan dalam pusaran gairah Wang Qifeng yang kasmaran.Sementara, keduanya mulai menjadi sorotan utama di Gelanggang Penantang kota Guangshui. Mereka dianggap tak terkalahkan.“Tidak aku sangka, Iblis Kecil Ganas merupakan sosok wanita molek tiada tara!” Salah satu penonton mendesah tak percaya meski sudah mengetahui itu sejak kemarin.“Tahu kalau dia kecantikan luar biasa, aku tak akan tega melawannya di
Sebenarnya, Wang Qifeng tidak ingin melepaskan istrinya pergi tanpa pendampingan darinya. Namun, dia tahu, istrinya memiliki urusan sangat penting yang tak bisa mendapatkan ikut campur dia.Zhang Yulan pastinya tak tahu bahwa sesungguhnya, pria Wang sudah mengetahui apa yang hendak dilakukan wanita Zhang.Wang Qifeng telah menyelidiki mengenai sekte Mogui Yao sebelum ini dan sudah mengetahui insiden apa dari sekte tersebut yang terkait dengan istrinya.Jika dia tidak paham bahwa istrinya ingin membalas dendam dengan tangannya sendiri, Wang Qifeng tentu telah meratakan sekte Mogui Yao sejak lama.Hanya karena pria Wang menghormati tekad mandiri sang istri makanya dia tetap membiarkan sekte Mogui Yao masih berdiri hingga kini.Yang bisa Wang Qifeng lakukan sebagai bentuk dukungan hanyalah membantu peningkatan kekuatan pada Zhang Yulan agar kelak istrinya bisa melakukan sendiri balas dendam agar ada kebanggaan di hati sang istri.“Qifeng?” Zhang Yulan memanggil suaminya yang masih saja b
Sudah menjadi rahasia umum bagi penonton Gelanggang Penantang kota Guangshui, bahwa sangat terlarang mengucapkan kalimat vulgar terhadap Zhang Yulan karena nyawa bisa melayang dengan cepat, entah direnggut oleh wanita Zhang itu sendiri maupun oleh suaminya yang lebih ganas jika ada yang melecehkan sang istri meski secara verbal.Ketika ada penantang turun ke arena untuk melawan Zhang Yulan, lagi-lagi muncul kalimat vulgar dari mulutnya karena dia bukan orang Guangshui yang paham akan karakter Pasangan Iblis Ganas.“Sepertinya kau wanita cantik. Apalagi tubuhmu begitu molek menggiurkan. Nona, kenapa harus bertarung di sini? Lebih baik kita bertarung di tempat tidurku saja, bagaimana? Akan aku tunjukkan apa itu surga padamu!” Lelaki itu menjilati bibirnya usai mengatakan itu.Zhang Yulan jijik luar biasa.Hendak melesat menyabetkan Youzu pada orang itu, mendadak saja Zhang Yulan menerima transmisi suara dari suaminya.‘Biarkan aku saja, Yulan Sayang. Kau tak keberatan, kan?’ Demikian tr
Satu bulan sudah berlalu semenjak Zhang Yulan meminta izin pergi untuk suatu urusan dan itu adalah mengenai balas dendamnya. Namun, Wang Qifeng menetapkan syarat yaitu kenaikan ranah kultivasi terlebih dahulu agar dia tenang melepas pergi.Saat ini, Zhang Yulan sudah berada di Gelanggang Penantang seperti biasa. Kota Guangshui makin banyak didatangi pendekar untuk merasakan kehebatan Pasangan Iblis Ganas.Lawan Zhang Yulan sekarang adalah lelaki tinggi kurus dengan kulit kelabu aneh dan paras wajahnya juga tak umumnya manusia. Mereka sudah bertukar gerakan sebanyak 28 kali, tapi masih belum terlihat siapa pemenangnya.“Ayo! Apakah kau akan bermalas-malasan terus begitu?” ejek lawannya, mengobarkan semangat Zhang Yulan.Menggigit gerahamnya, Zhang Yulan melesat ke lelaki itu dengan Youzu erat tergenggam. Dia belum ingin menggunakan qi spiritual maupun bayangan pedang, hendak memakai kekuatan kultivasi pedangnya saja.Youzu terus menukik dengan ganas ke kanan dan kiri, atas dan bawah, t
Wang Qifeng tidak lagi memedulikan aturan gelanggang karena dia paham ini adalah situasi yang gawat dan kritis.Di pihak Zhang Yulan sendiri, dia mulai limbung, merasa kepalanya hampir dibelah menjadi dua ketika gejolak gelombang besar menerjang dirinya.“Dia menyerah!” Wang Qifeng berteriak sambil menopang tubuh limbung Zhang Yulan yang sudah menipis kesadarannya.Penonton saling bertanya, ada apa gerangan.Sedangkan lawannya, si lelaki tinggi kurus mirip zombie namun kuat, dia terkekeh dan berkata pada Wang Qifeng, “Apakah dia hendak menerobos? Aku bisa merasakan fluktuasi energi di tubuhnya yang sedikit kacau.”Wang Qifeng mengangguk. Selanjutnya, dia membawa pergi Zhang Yulan dari tempat itu karena tak mungkin membiarkan istrinya menghadapi petir hukuman surgawi di arena yang merupakan ruangan tertutup karena bisa menyeret ribuan penonton.Setelah tiba di hutan belakang rumah mereka, Wang Qifeng segera memasang formasi penghalang agar tak ada siapapun bisa mendekati mereka.“Qifen
Zhang Yulan menyaksikan suaminya muntah darah akibat pukulan petir tebal yang seharusnya untuk dia dan seketika merasa hatinya seperti diremas tangan berduri.Tak akan ada suami seperti Wang Qifeng bagi Zhang Yulan, dia tahu itu. Meski terkesan flamboyan dan sembrono di luarnya, tapi Wang Qifeng luar biasa baik dan setia. Dia akan selalu mengingat ini sampai kapanpun dan mempercayakan seluruh hidupnya pada pria itu.Di pihak Wang Qifeng, dia terus menstabilkan energi qi kacau di tubuhnya agar tidak kolaps, karena meski petir hukuman ini sudah berakhir, mereka masih belum terbebas dari marabahaya.Apalagi Wang Qifeng ikut terluka kali ini. Mereka berdua bisa menjadi incaran siapapun yang menginginkan mereka celaka setelah awan yang membawa petir hukuman pergi, karena ada banyak kultivator di sekitar mereka yang menonton.Saat awan hukuman dari surgawi mulai berarak pergi dan menyebar sehingga sinar matahari kembali datang secara terang dan gagah, masih banyak kultivator bela diri belum
Ketika si zombie dan Wang Qifeng saling berhadapan dan bertatapan, pasangan suami istri Long muncul.Kedua orang tua itu segera menyadari adanya sisa pertempuran dari bau darah di udara dan sebaran aura kultivator yang terbunuh.“Maafkan keterlambatan kami, Tuan!” Pak Long merasa malu sendiri karena dia terlambat menyadari adanya orang-orang yang hendak mencelakai tuan mereka.“Tak masalah, semuanya sudah tertangani.” Keadaan Wang Qifeng sudah setengah pulih saat menjawab Pak Long.Nyonya Long menatap punggung si zombie dan terkesiap. “Gu—Guru!”Pak Long baru menyadari ada si zombie dan dia sama terkejutnya seperti istrinya dan menyapa sembari melakukan soja terbaik, “Guru!”Si zombie memutar tubuhnya dan tersenyum kepada pasangan Long. “Kalian sepertinya sangat nyaman di sini hingga melupakan auraku dari awal.”“Kami tidak berani!” Pasangan Long serempak menjawab dengan sikap takut.Si zombie kembali menghadap ke Wang Qifeng dan berkata, “Sepertinya tugasku di sini sudah selesai, ben
Demi bertahan hidup, Yao Xiren bersedia membunuh istrinya sendiri dengan cara bengis meskipun sudah tidak memiliki basis kultivasi, bahkan dia mengabaikan putranya.Belum lagi dia mendapatkan cemoohan pedas dari Zhang Yulan. Ini sungguh membakar emosi Yao Xiren.“Kau! Kau yang memaksa! Kau dan suami sialanmu itu yang memprovokasi aku sehingga aku harus kehilangan Wen’er!” Tubuh Yao Xiren bergetar akibat marah.“Huh! Kau yang lemah tapi menyalahkan orang lain?” hina Zhang Yulan. Sama sekali tidak ada belas kasihan untuk lelaki yang pernah menjadi suaminya di masa lalu. Yang diingat dia mengenai Yao Xiren hanyalah kepahitan dan pengkhianatan. Semua cinta sudah terkikis oleh dendam.“Kau jalang bedebah! Serahkan anakku! Kau sudah mendapatkan apa maumu! Enyah saja sana kau dan suami sialanmu ke neraka! Kalian berdua iblis! Kalian—akkhhh! Haakkhh!” Ucapan Yao Xiren terhenti akibat lidahnya jatuh usai ditebas tangan Wang Qifeng.“Kau dan istrimu sama-sama bermulut busuk! Sungguh sia-sia mem
Zhang Yulan menatap tajam ke suaminya yang sedang menghampiri mantan suaminya. Meski begitu, dia tetap waspada dan mengarahkan ujung Youzu ke Yao Xiuwen.Mata Wang Qifeng berkilat tajam saat menatap Yao Xiren yang ketakutan di tempatnya.Namun, Yao Xiren tak mampu bergerak meski dia ingin melawan. Seakan tatapan dari Wang Qifeng mampu melumpuhkan semua saraf di tubuhnya. Dia membeku di tempatnya dengan tubuh gemetar.Putra Yao Xiren justru yang pertama kali bereaksi ke Wang Qifeng. “Jangan sakiti ayahku!” Dia hendak memukul pria Wang menggunakan kekuatan di ranah Pengumpulan Qi tingkat awal.Wang Qifeng cukup memukul ringan bahu bocah itu dan si bocah langsung pingsan dan dililit oleh lengannya.“Zhan’er!” Yao Xiren membara penuh amarah melihat anaknya dipukul meski tidak sampai terluka, hanya pingsan. Terlebih, putranya seakan sedang disandera oleh pria Wang. Dia mengerahkan keberaniannya menyerang Wang Qifeng meski kultivasinya terpaut 4 tingkatan mayor.Energi besar yang Yao Xiren
“Kau bisa tenang bertarung, Yulan, aku akan menjadi wasit untukmu.” Wang Qifeng berkata sambil berdiri mengawasi keadaan meski terlihat santai.Baru saja dia berkata demikian ke istrinya, tak selang berapa lama, muncul beberapa orang berjubah merah mendekat dan melewati formasi dengan santainya.Kening Zhang Yulan berkerut. Dia membatin, ‘Bukankah itu seragam dari orang-orang dari Paviliun Giok utama? Kenapa mereka ada di sini?’“Pangeran!” Salah satu dari mereka menyapa dan diikuti lainnya sambil bersoja.“Bagus kalian datang.” Wang Qifeng mengangguk. “Tangkap dan eksekusi anggota sekte ini yang masih tersisa agar tidak menjadi gangguan untuk mataku.”“Baik, Pangeran!” Mereka segera melaksanakan perintah Wang Qifeng. Tak berapa lama, terdengar suara jeritan dari murid sekte yang tersisa.“Itu … itu bukankah itu seragam dari Paviliun Giok Utama?” Yao Xiren tak bisa menahan keheranannya.“Kenapa? Apakah kau heran?” tanya Wang Qifeng dengan wajah mencemooh ke Yao Xiren.“Kenapa mereka a
Tetua Pertama yang hubungannya dekat dengan Yao Ming, dia kerap diajak pergi ke Dunia Tengah, bertemu dengan banyak tokoh sekte iblis lainnya, kini mengingat suatu hal yang sama seperti ketua sektenya. “Be—benar! Kau! Kau ternyata Pangeran Sekte Iblis Dunia Atas! Ouyang Qifeng! Ya, itu namamu! Aku pernah melihatmu mewakili ayahmu pergi ke Dunia Tengah untuk menghadiri konferensi sekte iblis kala itu!” Suara Tetua Pertama bergetar mengatakannya. Wang Qifeng menghela napas panjang karena identitasnya kini sudah terungkap. Bahkan nama aslinya! Mau bagaimana lagi, dia beberapa kali harus mewakili ayahnya di beberapa pertemuan meski enggan. “Kau bahkan dicalonkan sebagai Putra Suci Sekte Iblis Surgawi Dunia Atas, Sekte Iblis Diyu Gongdian (Istana Neraka)!” Yao Ming mengatur energi qi yang terus mengamuk di tubuhnya sembari teringat aka nasal-usul sekte iblis Diyu Gongdian milik ayah Wang Qifeng. Sekte iblis di Dunia Atas, seperti apa eksistensinya? Tentu sangat tinggi dan mampu menginja
Zhang Yulan menggenggam Youzu erat-erat, meskipun ini terakhir dia bernapas, tapi dia tidak ingin menyerah begitu saja. Tetap harus berjuang hingga akhir!‘Mungkin di kehidupan mendatang, aku bisa benar-benar membalas dendam pada mereka,” batin Zhang Yulan sambil melirik Yao Xiren dan Yao Xiuwen, pasangan yang paling membuat dia sakit hati begitu mendalam.“Kau sebaiknya patuh dan menjadi persembahan untukku!” seru Yao Ming.Zhang Yulan sudah bersiap untuk apapun yang terjadi.“Kau pikir kau siapa berhak bicara seperti itu?” Mendadak ada suara bergema masuk ke pendengaran semua orang di sana.Zhang Yulan rasanya ingin menangis karena sangat mengenal suara tersebut.Sesosok berjubah merah dan putih, senada dengan warna gaun Zhang Yulan, terbang dan menjejakkan kaki di sebelah wanita Zhang. Dengan satu kibasan tangan saja sudah mampu mementalkan Yao Ming ke belakang.Yao Ming segera menstabilkan tubuhnya ketika mendarat. Energi vitalnya bergolak usai mendapatkan hempasan energi dari sos
Melihat ayahnya terluka parah oleh mantan istrinya, mana mungkin Yao Xiren memiliki nyali? Dia sadar dia sendiri bukan tandingan ayahnya dan kini Zhang Yulan bisa mengalahkan sang ayah?Tetua Pertama berbaring di tanah, dia sekarat dan mencoba menolong dirinya menggunakan berbagai macam pil penyembuh yang dia punya.Sementara itu, Zhang Yulan kembali memakan buah Qishu yang bisa mengembalikan vitalitas dan energinya.Sebelum Zhang Yulan benar-benar pulih, mendadak saja Yao Xiren yang sudah ketakutan, berteriak agar mereka semua lekas melarikan diri dari area tersebut. Dia juga bergegas hendak membawa anak dan istrinya keluar dari sana.Tapi, Zhang Yulan tertawa keras mendengar seruan mantan suaminya. “Ha ha ha! Kau menyuruh mereka pergi? Tak perlu repot! Kalian bisa menemaniku di sini sampai aku puas membasmi kalian!”“Apa maksudmu, wanita keji?” teriak Yao Xiren penuh kecaman menatap mantan istrinya.Wajah meremehkan ditampilkan Zhang Yulan ketika dia menjawab, “Percuma saja kalian i
Zhang Yulan menatap tajam Tetua Keempat yang sudah terluka berat. Salah satu lengannya dia tebas sebelum ini, lalu sekarang dia juga menebas dadanya dan meninggalkan luka menganga yang lebar di sana.Dia puas. Hampir semua tetua Sekte Mogui Yao berhasil dia bunuh. Tetua Ketiga dibutakan Hei Tian dan dipenggal kepalanya oleh ketua sekte untuk mengurangi penderitaan, sedangkan Tetua Kedua dan Tetua Kelima berhasil dibunuh oleh tangannya sendiri.Kini hanya tersisa Tetua Keempat yang sekarat dan Tetua Pertama yang masih baik-baik saja.Melihat kondisi tak berdaya Tetua Keempat yang sekarat, Yao Ming sebagai ketua sekte pun mengayunkan tangan dan mengirim energinya untuk menebas kepala Tetua Keempat. Kelambu yang menutupi singgasana, sempat menyibak singkat saat energi kuat itu menerjang keluar sebelum kepala Tetua Keempat menggelinding jatuh. “Tak berguna!” sungutnya tanpa perlu beranjak dari duduk.Tetua Pertama tak berani berkata apa-apa mengenai tindakan brutal ketua sekte. Dia bisa m
Selain para tetua yang ingin melawan Zhang Yulan, ternyata puluhan murid lainnya juga mulai membentuk sebuah formasi hidup untuk membantu menyerang dia.“Tian!” teriak Zhang Yulan sambil terus bergerak maju tanpa gentar.Si ular hitam mendesis keras ketika dia bergerak melesat lincah dan seperti kilat kecepatannya saat menebarkan asam korosif dia ke puluhan murid yang hendak membentuk formasi.Sementara Hei Tian sibuk memusnahkan murid-murid sekte, Zhang Yulan mulai melawan empat tetua sekte menggunakan Youzu dan bantuan qi pedang spiritual.Ketangguhan dan keuletan wanita Zhang benar-benar diuji karena dia harus dalam posisi bertahan sekaligus menyerang ke empat tetua yang merangsek melawannya.Youzu menari agresif, bilahnya meliuk ganas, beradu dengan senjata dan tubuh kuat keempat tetua.Hanya Tetua Ketiga yang tidak ikut menyerang karena sedang memblokir serangan sakit luar biasa di matanya yang seakan cairan asam dari Hei Tian terus saja bergerak mencoba menuju ke tenggorokan.Me
Bunyi drum klasik yang ditabuh bertalu-talu menandakan dimulainya acara. Semua anggota sekte iblis Mogui Yao segera berkumpul memadati lahan khusus di puncak bukit yang sudah dipersiapkan untuk perayaan tahunan mereka sekaligus pelantikan Yao Xiren sebagai Putra Suci sekte.Namun, belum usai drum itu dipukul penuh semangat oleh beberapa murid, mendadak saja salah satu dari mereka berhenti dan memegangi lehernya yang telah tertebas energi pedang, lalu jatuh ke tanah tanpa memiliki nyawa lagi.Segera saja semua orang di lahan khusus itu terkejut dan mencari siapa pelakunya.Tak perlu berlama-lama mereka mempertanyakan siapa pelakunya, sosok gemulai bercadar dengan gaun merah terang melambai indah yang berpadu dengan kain putih di bagian dalamnya, terbang anggun, lalu kakinya menjejak di atas drum besar itu.“Siapa kau?” tanya Tetua Ketiga ketika melihat sosok perempuan yang berdiri tenang di atas drum klasik. “Berani sekali mengganggu acara istimewa kami!”“Oh? Kalian tidak ingin mengun