공유

Bab 104. Doa dan Cinta pun Berbunga

"Iya, Kak. Ini Abi," jawab Ciara.

"Mau celita, Kakak kangen, pengen celita!" rengek Uda.

"Oooouhh, anak Ibu!" Ciara memeluk Uda. "Anak Ibu emang tahu nama abinya siapa?"

"Haidal Jegala."

"Masyaallah, nanti ya Sayang. Kalau abi udah sampai hotel, entar telpon. Sekarang makan dulu yuk, adik-adiknya diajak!" pinta Ciara.

"Ote Ibu. Saudala-saudala, ayo go makan!" teriak Uda.

Selain melihat curahan kasih sayang Haidar yang tiap hari selalu menggelegar, Ciara juga sangat bahagia akan tingkah ketiga putranya. Ia senang, terharu tiap kali ketiganya rebutan ingin dipangku, ingin minum ASI lebih dulu, ingin disuapin dulu, atau saling rebutan juga untuk menyuapi Ciara. Harus dengan apa Ciara mengungkapkan, menceritakan keindahan tersebut? Saat ini, ia ingin bercerita langsung dengan suami, seperti biasa dengan bertatap muka dan saling bersentuhan.

Sayangnya, hal itu sekarang tidak bisa. Mungkin, ini dalam hati terindah Ciara khusus bersama para anaknya. Pertumbuhannya yang begitu cepat, m
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status