Lexie sedang memasak makan siang untuk Greg ketika seseorang tiba-tiba saja masuk ke dapur. Dia tidak berpikir bahwa itu Julian yang muncul, sebab pria itu mengatakan kalau tidak akan mengganggunya sampai kesepakatan mereka berakhir.“Julian? Kenapa kau di sini?”“Seharusnya aku yang bertanya padamu. Apa yang kau lakukan?”“Aku? Tentu saja aku merawatnya.”“Haruskah kau melakukannya sampai seperti ini?”“Apa yang salah? Dia sudah kehilangan nafsu makan sejak lama. Sekarang, setelah aku membuatkannya sarapan tadi, akhirnya dia memakan sesuatu. Bukankah itu kemajuan yang sangat bagus?”“Tapi―” Julian berdecak kesal. “Jika dia sudah mengonsumsi makanan, itu artinya dia juga bisa makan makanan rumah sakit. Atau kalau dia tidak mau, Reed bisa memesan makanan daring. Tidak perlu melakukan hal semacam ini.”“Julian, aku tahu apa yang kau pikirkan. Tapi … aku sungguh hanya ingin membantunya. Sebelumnya, Greg memang menyukai masakanku. Sekarang, dia juga hanya mau jika itu aku yang membuatnya.
Lexie merasa jantungnya telah dipukul dengan keras sekali. Dia tahu Reed pasti akan mengejar pertanyaan yang sama jika dia belum puas mendapatkan jawabannya. Selain itu, jika dia salah menjawab, pasti Reed akan semakin mencurigainya.Dia ingin bangkit dari kursinya, tapi Greg masih menggenggamnya sampai sekarang.“Saya … sebenarnya saya memiliki hubungan yang lebih dekat dengan Nyonya Moore selain hanya saling mengenal saja. Beberapa hal telah diceritakan pada saya, dan saya … saya hanya merasa bersimpati.”Lexie berusaha melepas tangannya perlahan, berdiri dan menunduk di depan Reed. “Pak, saya sungguh tulus membantu pengobatan Tuan Gilbert. Saya melakukan ini hanya sebagai profesi saya. Saya juga mengerti kalau Anda pun memiliki tanggung jawab di sana. Jika Anda mempercayai saya, saya pasti akan menjaga Tuan Gilbert dengan baik. Saya tidak akan membiarkan orang-orang selain kami mendekatinya.”Sepertinya Reed memang bisa mengandalkan wanita ini. Dari sejak dia melihatnya, menunggui
Lexie berada di depan pintu kamar Greg, menyandarkan punggungnya dengan ngos-ngosan. Apa yang barusan dia lakukan? Sekujur tubuhnya memanas, seperti ada kobaran api yang membakar dari ujung kaki sampai ke kepala. Dia telah menyentuhnya, menyentuh setiap inci dari bagian tubuh Greg. Bagaimana telapak tangannya mengusap setiap bagian tubuh itu, dan bagaimana Greg yang tidak tahu malu masih menatapnya terus menerus seolah tidak terjadi apa-apa tadi masih terngiang di kepalanya.Oh ya, dia lupa Greg sedikit tidak waras. Mana mungkin pria itu memiliki rasa malu. Lexie mengusap wajahnya, terlihat sangat lelah. Bukankah di waktu seperti ini akan lebih baik ada Reed? "Nona, jika Anda lelah, biarkan kami yang menjaga Tuan." Salah satu pengawal itu memberinya tawaran. Lelah? Bagaimana dia bisa merasa lelah setelah mendorong Reed pergi?Lexie menggeleng, "Tidak. Ini memang tugas saya. Saya akan pergi untuk menyiapkan makan malam, tolong jaga Tuan Gilbert dengan baik.""Jangan khawatir Non
Keadaan Greg yang seperti ini memang menguntungkan di saat tertentu. Seperti kali ini, pihak rumah sakit langsung menghubunginya begitu Greg tidak bisa tenang setelah dia meninggalkannya tiba-tiba tadi. Lepas dari Julian, Lexie menghela napas lega. Matanya merunduk, mengamati cincin pernikahannya dengan Greg. Entah Greg mengingat ini atau tidak, entah pria itu memiliki perasaan saat memberikan itu padanya atau tidak, Lexie masih belum siap untuk melepaskannya. Ketika dia mengangkat kepalanya, tidak tahu sejak kapan Greg sudah berdiri tepat di depannya. Penampakan Greg yang mengejutkan menyentakkan tubuh Lexie. Nyaris dia meloncat mundur melihat wajah pria itu yang menatapnya datar. "Tuan Muda, kenapa Anda berdiri di depan saya?" Greg tidak menjawab, tapi matanya melirik ke cincin yang melingkar di jari manisnya. Lexie mengikuti pandangan itu, buru-buru dia menyembunyikan tangannya ke belakang. "Masih ada beberapa obat lagi yang harus Anda minum. Mari saya bantu, setelah itu An
Camila muncul dari balik pintu, membawa nampan sarapan di kedua tangannya. Wajahnya terlihat pucat, tapi senyumnya masih indah dan menawan. Di belakangnya, itu adalah pengawal sekaligus sopirnya selama ini. Dia mendorong Camila berjalan ke arahnya. Masih ada perban yang melilit kepalanya, juga selimut yang menutup paha sampai kaki Camila. Greg menatapnya, tidak tahu apa yang dia pikirkan, tapi pandangan itu masih sama dinginnya. "Greg, kau belum sarapan, kan? Makanlah! Perawat memberikan ini untukmu." Perawat? Greg bergerak dengan cepat, pergi keluar pintu untuk memeriksa. Tidak ada siapa pun di luar sana. "Tuan, itu pasti Nona Perawat yang merawat Anda setiap hari. Apa Anda mengingat itu? Dia pasti akan datang lagi kemari nanti." Salah satu pengawal mengatakannya. Tentu saja dia mengingat dan mengenali wanita itu. Dia hanya mengalami kerusakan di jaringan otaknya, bukan buta. Greg berbalik lagi, dia mengambil nampan sarapannya, duduk di sofa dan makan dengan tenang. "Apa k
"Anda terlihat sangat cantik, Nona! Saya akan menambah lipstik yang sesuai agar itu tidak akan luntur ketika Anda berciuman nanti." Ciuman? Haruskah dia berciuman dengan Julian?Lexie memandang dirinya di depan cermin. Cantik. Tapi bukan wajahnya. Sejak Julian mengekspos dia sebagai Mona, sejak saat itu dia memakai topeng yang masih melekat di wajahnya ini. Bukan hanya untuk Greg, tapi banyak orang yang akan hadir dalam pesta pertunangan mereka nanti. Dia bukan lagi Lexie Greg, tapi Mona Marion.Identitas wanita yang dia pakai ini adalah seorang anak tunggal dari keluarga Marion. Mona telah meninggal dalam kecelakaan yang mengerikan. Keluarga mereka tidak sanggup mempublikasikannya, sehingga tidak ada yang tahu bahwa Mona telah meninggal. Selain itu, hubungan keluarga Marion dan Moore cukup baik. Pernikahan aliansi mereka bukanlah suatu kebohongan, dan keluarga Marion tidak keberatan Lexie menempati posisi anak mereka. Segala bentuk kerjasama dan dampak dari pernikahan ini akan s
Tidak ada ciuman. Lexie telah meminta Julian untuk tidak melakukan itu dulu sebelum mereka menikah nanti. Dan itu ... satu Minggu lagi. Julian berkata kalau dia tidak akan membuang waktu lagi untuk menikahinya. Namun yang dipikirkan Lexie bukan hari pernikahannya, melainkan .... Apa Greg sengaja mengirim semua ini?Matanya terpaku pada semua barang di depannya. Dari cincin, sepatu, dan gaun. Semua itu pas dengan ukurannya. Apakah Greg sudah mengetahui ini, atau ... dia sedang mencari tahu? "Aku tidak ingin melihat ini. Kalian bisa meletakkannya di mana pun." Julian masuk ke kamarnya, memberi perintah entah pada siapa. Dua pelayan wanita masuk mengikuti Julian di belakangnya. Mereka dengan patuh memunguti semua barang yang di bawa Greg dan membawa mereka keluar.Lexie tidak protes sama sekali. Dia hanya menatap semua itu dengan tatapan kosong. Apa yang ada di pikirannya bukan mengenai hadiah itu, melainkan apa yang sebenarnya diinginkan Greg. Julian mendekatinya, berdiri di dep
Terjebak dengan Greg seperti ini sangat menakutkan. Lexie tidak ingin ada di depan pria ini, tapi mereka semua menghadang pintu seolah tidak memberikannya celah. "Kenapa Anda tidak makan? Apakah Anda lebih suka memperhatikan saya?"Bola mata Lexie membesar memelototinya. Pria ini, dia masih sama saja tidak tahu malu, bahkan di depan seorang wanita asing. Sedangkan pria itu, dia masih bisa tenang menyantap hidangan seolah kata-katanya tidak memiliki arti. Greg sangat nyaman dengan semua yang dilakukannya, meskipun saat ini dia menjadi titik fokus semua orang.Bukankah dia terlalu percaya diri? Kenapa membiarkan semua pelayan berdiri hanya untuk menungguinya makan? Apakah dia akan mati jika tidak diawasi sedetik saja? "Nona, saya tidak tahu jika kebiasaan Anda untuk membantu saya mandi ternyata membuat Anda menjadi sangat mengagumi saya." Bola mata Lexie semakin melotot, bahkan itu terlihat akan keluar dari rongga matanya. Seluruh wajah porselennya memerah, terbakar kemarahan dan r
Semua perhatian kembali tertuju pada Greg, lalu lampu sorot mengarahkan cahaya ke layar. Di layar sana muncul video yang menunjukkan sebuah villa di mana itu terletak di kawasan Villa Biru. Lexie mengetahui dengan jelas kalau villa di dalam video itu adalah villa yang letaknya hanya berjarak beberapa meter saja villa-nya. Ada ucapan ‘Happy Engagement’ yang tercetak besar di halaman yang dihiasi banyak balon emas dan perak.Itu adalah kado pertunangan yang diberikan Greg pada mereka, sengaja membeli villa yang dekat dengan mereka. Selain karena hubungan mereka yang sudah seperti saudara, ini juga karena Lexie pernah berkata kalau Villa Biru adalah Villa yang didambakan Jillian.Suara riuh tepuk tangan kembali terdengar.“Sebagai ucapan selamat atas pesta pernikahan kalian, saya juga memiliki sesuatu.” Reed memberi isyarat pengawal Greg dengan anggukan kepala.Layar berganti. Sebuah foto muncul di mana itu adalah sebuah kertas hasil
“Terlalu banyak bicara.” Greg menyentil keningnya. “Aku hanya menebak dari mimpi buruk yang terus menerus kualami. Awalnya aku tidak berpikir jika itu akan benar-benar terjadi, tapi setelah aku mengecek ponselmu dan menemukan kau melengkapi gambarku, aku bisa datang lebih cepat. Dan kau membenarkannya sekarang. Jadi, bagaimana denganmu?”“Aku, aku juga bermimpi. Sama sepertimu, dan aku juga tidak yakin apakah itu akan terjadi atau hanya sebuah mimpi.”Namun, Greg merasa jawaban itu tidak memuaskan hatinya.Ketika mereka bersitatap, pintu kamar terbuka tiba-tiba.“Lexie, kau—“ Jillian menerobos masuk dengan tidak sabar. Melihat Lexie yang sedang berada di atas tubuh Greg, tubuhnya membeku. “Aku, sebaiknya aku keluar.”Buru-buru Jillian menutup pintu, menarik napas dalam-dalam di luar.“Harus berapa kali aku katakan untuk tidak masuk lebih dulu?” Reed sudah ada di sisinya, bersandar di tembok kamar Greg.“Aku pikir dengan keadaan Greg, mereka tidak … tidak itu. Tapi ternyata—“Reed meng
Sebuah video terkirim dari nomor Reed, di mana seorang wanita terikat dan tersumpal mulutnya, ditembaki dari jarak jauh. Suara tembakan itu mengerikan, darah menyembur dari mana-mana tanpa tahu siapa yang melakukan penembakan itu.Flint terlihat panik untuk beberapa waktu sebelum dia menendang ponsel Greg dengan keras.“Kau mau membunuhnya? Lakukan saja! Kau tahu, aku tidak pernah menyesal jika dia sudah mati. Aku akan berterima kasih padamu karena kau sudah melakukan itu untukku. Selama ini aku menunggu kabar kematiannya, tapi aku tidak bisa melakukannya dengan tanganku. Karena kau sudah melakukannya untukku, aku izinkan kau bersenang-senang dengannya.”Ternyata dugaannya benar. Flint memang mempertahankan Ibunya, tapi pria itu sendiri juga menunggu kematian Ibunya.Ancaman seperti itu tidak mempengaruhi Flint sama sekali. Dia tahu itu akan terjadi, tapi dia masih mencobanya demi mengulur waktu.“Aku tidak menyangka kau begitu pengecut sampai tidak bisa mengangkat senjatamu sendiri.”
Pembalasan dendam yang belum selesai akhirnya kembali terulang. Apa yang terjadi di masa lalu, kini kembali Lexie alami. Bagaimana kedua tangan dan kakinya terikat, dan bagaimana dia kembali ke bangunan yang ada di hutan ini lagi.Saat itu Greg juga sedang ada di luar negeri, dan hari ini pun sama. Bisakah dia berharap Greg datang lebih cepat?Di masa lalu, dia menyerah dan pasrah, tidak peduli apakah akhirnya dia mati atau tidak. dia telah gagal dalam segala hal, sangat bodoh dalam memahami kehidupan dan orang-orang di sekitarnya.Tapi sekarang tidak. Dia mencintai Greg, dia ingin hidup lebih lama dengan Greg, mengandung anak-anak dari pria itu. Dia menemukan kasih sayang orangtuanya, dia menemukan Jillian sebagai temannya, dan dia mendapatkan kehidupannya yang bahagia.Haruskan akan berakhir sama dengan masa lalu?Tidak, dia tidak ingin kehilangan kehidupannya saat ini. Dia tidak mau Greg mati bersamanya, atau dia yang pergi dari sisinya. Dia ingin hidup lebih lama dengan Greg.Lexi
Namun ketika Lexie berlari, dia tidak menyadari mobil van hitam melaju dari arah depannya. Kepalanya hanya sibuk menoleh ke belakang, takut mobil itu mengejarnya.Van hitam itu berhenti tepat di sisi Lexie, nyaris saja dia membuat wanita itu memental.Dua orang dengan jaket dan topi hitam keluar dari sana, menyergap Lexie dengan cepat. Lexie yang terkejut dengan kedatangan mereka tidak sempat bereaksi. Mereka memaksanya, menyeretnya masuk ke mobil.“Hei, lepaskan dia!”Seorang pria keluar dari sedan hitam, dan itu ternyata adalah Zane. Lexie salah mengira, dan ternyata dia malah lari ke arah orang yang mengincarnya.Lexie didorong masuk, sementara dua orang yang menyergapnya tadi menyerang Zane bersamaan.Tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya, karena mobil itu tidak hanya berisi dua orang saja. Seseorang membekapnya, membuatnya tergeletak tak sadarkan diri.Zane tidak cukup pandai untuk menghadapi dua pria yang terlatih seorang diri. Dia mendapatkan pukulan terus menerus, dari segal
Greg sudah pergi sejak pagi tadi, tapi Lexie masih tergeletak seperti benang di atas kasurnya. Dia memang sudah bangun, tubuhnya saja yang masih tidak bertenaga. Greg sudah menghabisinya kemarin malam.Setelah mengantar Greg sampai depan rumah, dia kembali melempar tubuhnya lagi ke kasur. Matanya memandang kosong ke langit.Seharusnya ini menjadi hari pertamanya masuk kuliah lagi setelah sekian lama, tapi … dia masih merasa sedikit canggung."Nyonya ...." Emma mengetuk pintu dari luar."Masuk, Emma.""Di luar ada seorang pria yang mencari Anda. Katanya dia ingin bertemu dengan Anda karena dia teman Anda sejak sekolah. Namanya Zane."Zane? Dia datang?Bukankah dia sudah menikah?"Katakan padanya untuk menungguku sebentar, Bi."Lexie pergi mengganti baju. Dia tidak mau Zane melihatnya dalam tampilan baju tidur seksi seperti ini. Jika Greg tahu, dia pasti akan digantung nanti.Setelah mengganti baju dengan benar, Lexie bergegas keluar. Zane ada di sana, duduk di ruang tamu dengan gelisah
Gibson sudah mendapat semua kejelasan dari Lexie dan Grey, tapi dia masih merasa semua itu terdengar seperti mimpi. Dia mengusap pipi Lexie, tersenyum haru dengan bulir air mata yang tertahan di mata keriputnya.“Jadi, apa yang aku lihat waktu itu benar, jika kau pulang ke rumah? Kau datang menemuiku, kan?”“Ya, Ayah. Aku minta maaf jika aku langsung pergi saat kau melihatku. Saat itu aku belum siap untuk menemui karena aku harus membereskan Nancy lebih dulu.”“Aku mengerti. Jika kamu tidak datang, aku mungkin tidak bisa lagi melihat wajahmu. Dari mana kau tahu jika Nancy melakukan itu dan bersekongkol dengan pelayan di rumah?”“Sebenarnya aku menutupi sesuatu darimu. Dulu, saat kau memecat pelayan itu, dia bukan bukan orang memeras Nancy, melainkan Nancy yang membayarnya untuk memasukkan obat hormonal ke dalam minumanku setiap hari. Aku tahu sejak awal, tapi aku tidak mengatakannya pada kalian. Aku juga mengunjun
Padahal seharusnya ini menjadi acara ulangtahun istrinya yang meriah, tapi penyelenggara acara tidak ada di tempat. Tidak juga dengan pemilik pesta ulangtahun ini. Merlin pingsan begitu Lexie menghampirinya tadi, dan selama dua jam ini wanita itu tidak bangun juga. Takut terjadi sesuatu, Greg mengirimnya ke rumah sakit bersama Lexie. Sedangkan Reed, dia yang bertanggungjawab atas pesta mereka. Lalu Jillian, karena dia adalah teman terdekat Lexie, dia menjadi sasaran dari semua pertanyaan semua orang. Termasuk wartawan yang berhasil menerobos masuk setelah pengawal Greg membantu Merlin masuk ke mobil. Mendapat serangan dari semua orang yang menuntut jawabannya, Jillian merasa kepalanya hampir meledak. Telinganya berdengung dengan semua pertanyaan yang terus bersahutan, belum lagi blitz dari kamera mereka. Reed di sana melihat ini, dia segera menerjang kerumunan, menarik Jillian ke belakang tubuhnya. "Jika ada yang kalian tanyakan, tanyakan padaku." Menghadapi Reed tidak bisa seen
Media sosial kembali dibuat ricuh dengan salah satu postingan seseorang yang memotret foto sebuah ball room hotel yang telah berhias dengan ratusan balon perak dan emas. Bukan hanya itu saja, rangkaian bunga segar juga sudah tertata rapi.Ada karpet merah yang terbentang di depan pintu utama sampai menuju ke dalam aula. Di depannya, sebuah podium juga telah disediakan untuk pengisi acara.Bulan dekorasi seperti itu yang membuat postingan tersebut dibanjiri oleh ribuan komentar dan ratusan kali dibagi, melainkan caption yang ditulis oleh orang tersebut.Tulisan pendek itu mengatakan bahwa Direktur Gilbert akan menggelar pesta ulangtahun istrinya, Lexie Grey di sini.Dalam sekejap, postingan itu telah mendapatkan banyak sekali komentar. Mereka semua menanyakan kebenaran mengenai pesta itu, dan yang membenarkannya adalah mereka yang mendapat undangan dari Greg, bagian dari karyawan perusahaan.Banyak dari mereka yang bersimpati pada Greg, mengatakan bahwa pria itu pasti sangat mencintai