Perayaan ulang tahun Camila Robinson digelar dengan sangat mewah di atas sebuah kapal pesiar. Mereka yang memiliki undangan yang bisa memasukinya. Bukan hanya dari kalangan atas, beberapa pejabat Negara dan para seniman terkenal juga terlihat di dalam sana.Malam ini Lexie muncul dengan gaun merah hati sepanjang mata kakinya. Ada pita kecil melingkari perut dengan potongan off-shoulder. Rambut panjangnya dia gelung menjadi satu, menampakkan sisi dewasa yang elegan.Julian sendiri memakai setelan putih, berjalan di sisi Lexie seperti pasangan serasi.Ketika mereka muncul, beberapa orang terpukau dengan kehadiran mereka. Namun, Lexie tidak memperhatikan ini dengan baik. Matanya secara fokus mencari ke setiap sudut di mana dia berharap menemukan sosok Greg di dalam sana.“Tidak perlu dicari. Dia pasti akan muncul bersama Camila nanti.” Julian meliriknya, tersenyum tipis. “Kau tampak tegang. Apakah kau datang untuk menariknya pulang?”Pulang? Apakah dia masih memiliki hak untuk menarik Gr
Semua orang sudah menunggu kabar dari Greg mengenai Camila. Sebelumnya mereka sudah melakukan kesepakatan, dan Greg sudah melakukan banyak hal sampai sekarang. Camila tidak boleh pingsan terlalu lama.Seharusnya malam ini adalah malam di mana Camila akan resmi menjadi pemimpin perusahaan Robinson menggantikan Ayahnya, tapi kejadian ini muncul tanpa ada yang akan memperkirakan.Jika Camila tidak segera bangun, maka video itu akan tersebar, dan mereka semua akan berakhir.Pesta ulang tahun Camila sudah hancur sejak Greg membawanya ke kota. Kapal itu terpaksa berputar lagi ke dermaga. Semua tamu kembali ke rumah mereka masing-masing, termasuk keluarga Gilbert yang juga segera pergi tanpa meninggalkan kata-kata pada Lexie.Semua orang menunggu di rumah sakit tempat di mana Tuan Tua Gilbert sedang dirawat dengan cemas. Hingga saat ini, tidak ada yang berani memberi kabar mengenai Camila pada pria tua itu. Hanya mengatakan kalau ada sedikit kekacauan yang terjadi sehingga pesta dibatalkan.
Setelah memikirkannya selama beberapa hari, Lexie merasa benar dengan keyakinannya. Dia tidak mendapat apa pun dari pernikahan ini selain hanya menyakiti hatinya saja.Jika dia tidak berada di sisi Greg lagi, tidak akan ada kejadian di masa lalu yang terulang. Mungkin dia harus berlajar menyingkirkan perasaan dendam ini untuk kedamaian dirinya sendiri.“Nyonya, Anda mau ke mana?” Emma terpaku menatap Lexie yang membawa koper menuruni tangga. Perasaan sedih memenuhi hatinya dengan semua pikiran buruk yang tidak tahu apakah itu benar atau tidak.Namun, melihat kesedihan yang terlukis di wajah Lexie, Emma tahu hubungan Tuan dan Nyonya-nya sedang tidak baik. Atau bahkan berada di kemungkinan terburuk.Karena Lexie yang belum memberikan jawaban, Emma bertanya lagi, “Nyonya, Anda … mau pergi malam-malam seperti ini? Saya, saya akan menghubungi Pak Ray untuk mengantar Anda.”“Emma ….” Lexie menahan tangan Emma yang hendak pergi. Bibirnya melengkung tipis, menunjukkan senyuman yang pedih. “Ka
Sebuah kecelakaan tragis terjadi minggu lalu tepat pukul sebelas malam. Perseteruan antara sopir taxi yang berinisial ZA dengan segerombolan preman telah menewaskan Nyonya Muda Gilbert di mana taxi yang membawanya terperosok dari tebing. Berikut berita selengkapnya ….Viktor Robinson, Presiden Direktur perusahaan Robinson terbukti telah menjadi pelaku pembunuhan istrinya. Saat ini Viktor Robinson tengah mendapat hukuman seumur hidup karena dia juga terbukti melakukan percobaan pembunuhan pada putrinya sendiri. Berikut berita selengkapnya …..Mengejutkan! Hubungan perselingkuhan Viktor Robinson dengan Laura Gilbert terbongkar. Foto mesra mereka beredar di internet dan mendapat pengakuan dari Viktor Robinson. Berikut berita selengkapnya ….Dikabarkan bahwa Laura Gilbert telah melarikan diri dari kota. Upaya pencarian keluarga Gilbert tidak membuahkan hasil selama satu minggu ini. Diduga, Laura Gilbert menyembunyikan diri setelah hubungan gelap
Reed kembali ke rumah lebih sore kali ini.Beberapa pengawal menyambut di depan, memasang wajah cemas mereka.“Apa yang terjadi?”“Pak, sepertinya … Tuan sangat marah. Kami mendengar barang-barang pecah dari ruang Anda.”Reed menghela napas berat dan mengangguk. “Aku akan menanganinya.”Pria itu pergi ke dalam menuju dapur. Mengambil sebotol wine dan menuangkannya ke dalam gelas. Reed menambahkan sesuatu ke dalamnya, sebuah serbuk berwarna putih yang larut begitu bercampur dengan wine.Setelah siap, dia membawanya ke ruang kerja.“Tuan ….” Reed mengetuk dua kali dan membuka pintu.Sangat berantakan! Semua barang pecah belah yang dia miliki telah hancur di lantai. Di depannya, seorang pria duduk dengan putus asa memelototi layar komputer. Tampilannya sangat kacau, wajahnya sudah berubah kusam dan tidak terawat. Rambutnya berantakan dengan kumisnya yang mulai menebal.
“Tidak, bukan salahku. Bukan ….”“Ya, dia tidak mematuhi ucapanku. Bukan aku ….”Sudah beberapa kali Reed menggoyang tubuh Greg, tapi pria itu tidak juga membuka mata. Seluruh tubuhnya berkeringat dingin, berguling dengan cemas.“Bukan aku, bukan ….”Kali ini Reed menyentaknya dengan keras, “Bangun, Tuan!”Tubuh Greg diguncang lebih keras sampai pria itu terbangun dengan gelagapan. Greg bangun dipenuhi rasa takut, meloncat dari kasurnya. Sebelum pria itu pergi, Reed menarik dia kembali.“Dia sudah pulang, aku harus memarahinya.” Greg memberontak, mencoba melepaskan cengkraman Reed di lengannya. Bukannya mengendur, tapi cengkraman itu semakin menguat.Reed tidak pernah merasa lelah selama satu bulan ini. Bahkan meskipun Greg mengamuk, dia tetap sabar merawatnya. Tidak jarang juga dia mendapat pukulan, tapi semua itu dia telan tanpa perasaan apa pun.Dia sudah mendatangkan dokter bagus untuk menyembuhkan Greg, tapi semakin hari kondisi Greg hanya semakin kacau. Dia seperti bukan Greg ya
“Apa yang kau lakukan?!”Tiba-tiba suara seorang wanita muncul di antara mereka. Dua pria itu berbalik serempak, menoleh ke belakang di mana Camila sudah ada di sana, duduk di atas kursi rodanya seorang diri.Tadinya dia ingin pergi menemui temannya karena mereka sudah memiliki janji di bar ini, tapi siapa yang akan menyangka dia bertemu dengan punggung Flint dan seorang temannya sedang membicarakan sesuatu.Sebenarnya dia tidak yakin dengan apa yang mereka bicarakan di awal tadi, tapi setelah dia mendengar nama Gilbert, dia tidak menyangka bahwa Flint juga berada di balik keadaan Gerg saat ini.Setelah Flint yang mendorongnya untuk memberikan obat ilegal dan membuat Lexie tidak bisa hamil, sekarang dia menggunakan cara yang sama untuk mengatasi Greg.Bajingan di depannya ini lebih terkutuk dari apa yang dia lihat.“Oh, aku memiliki tamu rupanya.” Flint menyisir rambutnya ke belakang, memperbaiki kaca matanya yang sed
Camila masih memiliki denyut nadi. Dia pingsan dalam beberapa waktu, tapi dia sadar pada akhirnya. Kepalanya terasa pecah, dia tidak bisa melihat dengan benar. Sekujur tubuhnya sangat sakit seolah seluruh tulangnya sudah remuk.Namun, masih ada Greg di pikirannya. Jika dia tidak bangun, maka Greg akan benar-benar gila. Keparat itu akan mendapatkan semua yang dia inginkan.Camila menarik napas pajang, mencoba menegakkan kepalanya. Mereka telah membawanya ke gudang, tidak akan ada siapa pun yang mengunjungi gudang terbengkalai ini. Jika dia tidak keluar dengan kakinya sendiri, maka dia akan menjadi bangkai di sini.Dengan menyeret kaki kanannya, Camila bangkit tertatih-tatih. Dia menyusuri tembok, merambat, meninggalkan bekas darah di setiap permukaan dinding.Sial sekali! Bahkan sampai di luar, dia tidak menemukan satu orang pun yang bisa menolongnya.Camila terus berjalan selagi dia masih memiliki kesadaran. Namun, dalam beberapa langkah selanjutny
Semua perhatian kembali tertuju pada Greg, lalu lampu sorot mengarahkan cahaya ke layar. Di layar sana muncul video yang menunjukkan sebuah villa di mana itu terletak di kawasan Villa Biru. Lexie mengetahui dengan jelas kalau villa di dalam video itu adalah villa yang letaknya hanya berjarak beberapa meter saja villa-nya. Ada ucapan ‘Happy Engagement’ yang tercetak besar di halaman yang dihiasi banyak balon emas dan perak.Itu adalah kado pertunangan yang diberikan Greg pada mereka, sengaja membeli villa yang dekat dengan mereka. Selain karena hubungan mereka yang sudah seperti saudara, ini juga karena Lexie pernah berkata kalau Villa Biru adalah Villa yang didambakan Jillian.Suara riuh tepuk tangan kembali terdengar.“Sebagai ucapan selamat atas pesta pernikahan kalian, saya juga memiliki sesuatu.” Reed memberi isyarat pengawal Greg dengan anggukan kepala.Layar berganti. Sebuah foto muncul di mana itu adalah sebuah kertas hasil
“Terlalu banyak bicara.” Greg menyentil keningnya. “Aku hanya menebak dari mimpi buruk yang terus menerus kualami. Awalnya aku tidak berpikir jika itu akan benar-benar terjadi, tapi setelah aku mengecek ponselmu dan menemukan kau melengkapi gambarku, aku bisa datang lebih cepat. Dan kau membenarkannya sekarang. Jadi, bagaimana denganmu?”“Aku, aku juga bermimpi. Sama sepertimu, dan aku juga tidak yakin apakah itu akan terjadi atau hanya sebuah mimpi.”Namun, Greg merasa jawaban itu tidak memuaskan hatinya.Ketika mereka bersitatap, pintu kamar terbuka tiba-tiba.“Lexie, kau—“ Jillian menerobos masuk dengan tidak sabar. Melihat Lexie yang sedang berada di atas tubuh Greg, tubuhnya membeku. “Aku, sebaiknya aku keluar.”Buru-buru Jillian menutup pintu, menarik napas dalam-dalam di luar.“Harus berapa kali aku katakan untuk tidak masuk lebih dulu?” Reed sudah ada di sisinya, bersandar di tembok kamar Greg.“Aku pikir dengan keadaan Greg, mereka tidak … tidak itu. Tapi ternyata—“Reed meng
Sebuah video terkirim dari nomor Reed, di mana seorang wanita terikat dan tersumpal mulutnya, ditembaki dari jarak jauh. Suara tembakan itu mengerikan, darah menyembur dari mana-mana tanpa tahu siapa yang melakukan penembakan itu.Flint terlihat panik untuk beberapa waktu sebelum dia menendang ponsel Greg dengan keras.“Kau mau membunuhnya? Lakukan saja! Kau tahu, aku tidak pernah menyesal jika dia sudah mati. Aku akan berterima kasih padamu karena kau sudah melakukan itu untukku. Selama ini aku menunggu kabar kematiannya, tapi aku tidak bisa melakukannya dengan tanganku. Karena kau sudah melakukannya untukku, aku izinkan kau bersenang-senang dengannya.”Ternyata dugaannya benar. Flint memang mempertahankan Ibunya, tapi pria itu sendiri juga menunggu kematian Ibunya.Ancaman seperti itu tidak mempengaruhi Flint sama sekali. Dia tahu itu akan terjadi, tapi dia masih mencobanya demi mengulur waktu.“Aku tidak menyangka kau begitu pengecut sampai tidak bisa mengangkat senjatamu sendiri.”
Pembalasan dendam yang belum selesai akhirnya kembali terulang. Apa yang terjadi di masa lalu, kini kembali Lexie alami. Bagaimana kedua tangan dan kakinya terikat, dan bagaimana dia kembali ke bangunan yang ada di hutan ini lagi.Saat itu Greg juga sedang ada di luar negeri, dan hari ini pun sama. Bisakah dia berharap Greg datang lebih cepat?Di masa lalu, dia menyerah dan pasrah, tidak peduli apakah akhirnya dia mati atau tidak. dia telah gagal dalam segala hal, sangat bodoh dalam memahami kehidupan dan orang-orang di sekitarnya.Tapi sekarang tidak. Dia mencintai Greg, dia ingin hidup lebih lama dengan Greg, mengandung anak-anak dari pria itu. Dia menemukan kasih sayang orangtuanya, dia menemukan Jillian sebagai temannya, dan dia mendapatkan kehidupannya yang bahagia.Haruskan akan berakhir sama dengan masa lalu?Tidak, dia tidak ingin kehilangan kehidupannya saat ini. Dia tidak mau Greg mati bersamanya, atau dia yang pergi dari sisinya. Dia ingin hidup lebih lama dengan Greg.Lexi
Namun ketika Lexie berlari, dia tidak menyadari mobil van hitam melaju dari arah depannya. Kepalanya hanya sibuk menoleh ke belakang, takut mobil itu mengejarnya.Van hitam itu berhenti tepat di sisi Lexie, nyaris saja dia membuat wanita itu memental.Dua orang dengan jaket dan topi hitam keluar dari sana, menyergap Lexie dengan cepat. Lexie yang terkejut dengan kedatangan mereka tidak sempat bereaksi. Mereka memaksanya, menyeretnya masuk ke mobil.“Hei, lepaskan dia!”Seorang pria keluar dari sedan hitam, dan itu ternyata adalah Zane. Lexie salah mengira, dan ternyata dia malah lari ke arah orang yang mengincarnya.Lexie didorong masuk, sementara dua orang yang menyergapnya tadi menyerang Zane bersamaan.Tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya, karena mobil itu tidak hanya berisi dua orang saja. Seseorang membekapnya, membuatnya tergeletak tak sadarkan diri.Zane tidak cukup pandai untuk menghadapi dua pria yang terlatih seorang diri. Dia mendapatkan pukulan terus menerus, dari segal
Greg sudah pergi sejak pagi tadi, tapi Lexie masih tergeletak seperti benang di atas kasurnya. Dia memang sudah bangun, tubuhnya saja yang masih tidak bertenaga. Greg sudah menghabisinya kemarin malam.Setelah mengantar Greg sampai depan rumah, dia kembali melempar tubuhnya lagi ke kasur. Matanya memandang kosong ke langit.Seharusnya ini menjadi hari pertamanya masuk kuliah lagi setelah sekian lama, tapi … dia masih merasa sedikit canggung."Nyonya ...." Emma mengetuk pintu dari luar."Masuk, Emma.""Di luar ada seorang pria yang mencari Anda. Katanya dia ingin bertemu dengan Anda karena dia teman Anda sejak sekolah. Namanya Zane."Zane? Dia datang?Bukankah dia sudah menikah?"Katakan padanya untuk menungguku sebentar, Bi."Lexie pergi mengganti baju. Dia tidak mau Zane melihatnya dalam tampilan baju tidur seksi seperti ini. Jika Greg tahu, dia pasti akan digantung nanti.Setelah mengganti baju dengan benar, Lexie bergegas keluar. Zane ada di sana, duduk di ruang tamu dengan gelisah
Gibson sudah mendapat semua kejelasan dari Lexie dan Grey, tapi dia masih merasa semua itu terdengar seperti mimpi. Dia mengusap pipi Lexie, tersenyum haru dengan bulir air mata yang tertahan di mata keriputnya.“Jadi, apa yang aku lihat waktu itu benar, jika kau pulang ke rumah? Kau datang menemuiku, kan?”“Ya, Ayah. Aku minta maaf jika aku langsung pergi saat kau melihatku. Saat itu aku belum siap untuk menemui karena aku harus membereskan Nancy lebih dulu.”“Aku mengerti. Jika kamu tidak datang, aku mungkin tidak bisa lagi melihat wajahmu. Dari mana kau tahu jika Nancy melakukan itu dan bersekongkol dengan pelayan di rumah?”“Sebenarnya aku menutupi sesuatu darimu. Dulu, saat kau memecat pelayan itu, dia bukan bukan orang memeras Nancy, melainkan Nancy yang membayarnya untuk memasukkan obat hormonal ke dalam minumanku setiap hari. Aku tahu sejak awal, tapi aku tidak mengatakannya pada kalian. Aku juga mengunjun
Padahal seharusnya ini menjadi acara ulangtahun istrinya yang meriah, tapi penyelenggara acara tidak ada di tempat. Tidak juga dengan pemilik pesta ulangtahun ini. Merlin pingsan begitu Lexie menghampirinya tadi, dan selama dua jam ini wanita itu tidak bangun juga. Takut terjadi sesuatu, Greg mengirimnya ke rumah sakit bersama Lexie. Sedangkan Reed, dia yang bertanggungjawab atas pesta mereka. Lalu Jillian, karena dia adalah teman terdekat Lexie, dia menjadi sasaran dari semua pertanyaan semua orang. Termasuk wartawan yang berhasil menerobos masuk setelah pengawal Greg membantu Merlin masuk ke mobil. Mendapat serangan dari semua orang yang menuntut jawabannya, Jillian merasa kepalanya hampir meledak. Telinganya berdengung dengan semua pertanyaan yang terus bersahutan, belum lagi blitz dari kamera mereka. Reed di sana melihat ini, dia segera menerjang kerumunan, menarik Jillian ke belakang tubuhnya. "Jika ada yang kalian tanyakan, tanyakan padaku." Menghadapi Reed tidak bisa seen
Media sosial kembali dibuat ricuh dengan salah satu postingan seseorang yang memotret foto sebuah ball room hotel yang telah berhias dengan ratusan balon perak dan emas. Bukan hanya itu saja, rangkaian bunga segar juga sudah tertata rapi.Ada karpet merah yang terbentang di depan pintu utama sampai menuju ke dalam aula. Di depannya, sebuah podium juga telah disediakan untuk pengisi acara.Bulan dekorasi seperti itu yang membuat postingan tersebut dibanjiri oleh ribuan komentar dan ratusan kali dibagi, melainkan caption yang ditulis oleh orang tersebut.Tulisan pendek itu mengatakan bahwa Direktur Gilbert akan menggelar pesta ulangtahun istrinya, Lexie Grey di sini.Dalam sekejap, postingan itu telah mendapatkan banyak sekali komentar. Mereka semua menanyakan kebenaran mengenai pesta itu, dan yang membenarkannya adalah mereka yang mendapat undangan dari Greg, bagian dari karyawan perusahaan.Banyak dari mereka yang bersimpati pada Greg, mengatakan bahwa pria itu pasti sangat mencintai