Home / Romansa / Istri Dadakan / 20. Pilih Pergi Dengan Siapa?

Share

20. Pilih Pergi Dengan Siapa?

Author: Jesslyn Kei
last update Last Updated: 2021-10-02 13:00:00

Saat Rachel tengah asyik menyantap masakan yang dibuatnya sendiri, tidak sengaja ia menangkap senyum kecil di bibir Dave. Senyum tertahan yang seakan ingin di sembunyikan lelaki itu akibat terus-terus menahan tawa.

"Kenapa wajahmu senyum-senyum begitu?" tanya Rachel.

Dave mendongak. Ia sedikit terkejut, namun berusaha keras mengontrol ekspresi wajahnya agar tetap datar.

"Siapa yang senyum-senyum? Dari tadi saya diam saja juga," elak Dave dengan cepat.

Rachel tidak lantas percaya begitu saja. Dari tadi ia sudah mencoba menahan diri. Perkataan Dave yang tiba‐tiba berubah ditambah ekspresi wajahnya yang nampak kaku, menimbulkan kecurigaan di benak Rachel. Matanya seketika menyipit ke arah Dave.

"Kau tidak sedang mengerjaiku bukan?" tanya Rachel terdengar bagai sebuah tuduhan.

Dave yang binggung harus menjawab apa pertanyaan Rachel itu, seketika mengedarkan pandangan matanya. Tanpa sengaja matanya terpaku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Dadakan   21. Batalnya Rencana Rachel

    Mata Rachel seketika mengejap berulang kali. Ia bingung bagaimana menjawab pertanyaan Kate.Sebelum kedatangan mertuanya, Rachel tengah bersiap-siap untuk pergi menemui Alex. Dan sekarang Kate datang ke dengan maksud mengajaknya pergi ke suatu tempat."Aku nggak lagi sibuk sih, Mah. Tapi kita mau pergi kemana ya?" tanya Rachel memutuskan berbohong pada mertuanya."Biasalah, perawatan buat wanita yang sudah menikah—"Kate menepuk pelan pundak Rachel."Aturan kamu sudah mulai ikut dari sebelum nikah, tapi berhubung kalian nikah mendadak jadi mamah baru bisa daftarin kamu baru-baru ini," ujar Kate nampak bersemangat.Sebenarnya Rachel ingin menolak ajakan mertuanya itu, namun ia tidak sanggup mengatakannya.Rachel sangat menyadari betul posisinya yang menikahi anak mami macam Dave. Untuk itu ia berusaha keras menjadi menantu terbaik di mata Kate. Mau tidak mau, Rachel mengangguk patuh.

    Last Updated : 2021-10-04
  • Istri Dadakan   22. Efek Selesai Pijat

    Dave yang biasa melihat sosok Emilio yang tenang dan nyaris tanpa ekspresi di wajahnya, mendadak tercengang saat mendengar tawa kecil keluar dari mulutnya. "Cewek yang gua cari itu ada di kantor lo. Dengan terpaksa, gua ikutin sampai kemarilah. Daripada inceran gua lepas keburu di sambar orang," ucapan Emilio dengan santainya. Entah mengapa ucapan Emilio terdengar seakan menyindir dirinya. Namun Dave menapik sembari mengeleng tidak percaya. "Kalau cari cewek model begitu di club saja. Di kantor gua nggak ada yang model kaya gitu. Kebanyakan udah bersuami," ujar Dave. Dave mencoba mengusir Emilio secara halus. Ia tidak ingin ada karyawannya jadi mangsa predator macam Emilio. "Justru gua cari model yang kaya begitu. Lo tau sendiri 'kan gua ogah pake perawan. Ribet musti ngajarin dulu." "Tapi nggak cari di kantor gua juga. Di kantor lain 'kan banyak. Apa perlu gua cariin sekalian?" desak Dave agar Emilio sege

    Last Updated : 2021-10-05
  • Istri Dadakan   23. Panggilan Kerja

    Kate yang hendak pergi dari apartement Dave, tiba-tiba saja berbalik badan."Oiya, Mamah kemari tadi bawa hadiah buat kamu sama Rachel," ujar Kate di depan pintu.Dave seketika memicingkan matanya, menatap Kate sedikit curiga. Ia sangat hapal tabiat mamahnya yang kadang suka bertindak semaunya dan masih berpegangan pada tradisi kuno."Hadiah apa, Mah? Bukan sesuatu yang aneh-aneh 'kan?" tanya Dave mengantisipasi."Bukan. Hanya minuman biasa, sejenis vitamin.""Lantas kemana hadiahnya itu sekarang?" tanya Dave seraya melirik sinis ke arah Rachel."Sudah mamah taruh kulkas. Di minum yang rutin ya," pesan Kate sebelum pergi dari apartemen Dave.Dave menatap Kate dengan alis mata terangkat sebelah. Namun akhirnya mengangguk patuh."Ayo Pak Jiman. Kita pulang sekarang—"Kate kembali menatap sekilas Dave dan Rachel secara bergantian."Mamah pulang dulu ya

    Last Updated : 2021-10-06
  • Istri Dadakan   24. Panas Sekali

    Malam harinya Rachel tidak bisa tidur. Entah mengapa ia sangat gugup sekaligus bersemangat menantikan hari esok.Rachel lantas ke dapur dan membuat segelas coklat panas. Ia berharap dengan meminum hot chocolate itu, kegugupan dalam benaknya dapat berangsur reda.Saat tengah asyik mengaduk-aduk gelas, tiba-tiba saja Rachel mendengar sebuah suara dari pintu kamar Dave yang perlahan terbuka.Dave keluar dari balik sana dengan mengenakan piyama berwarna ungu kebiruan. Wajahnya tampak sayu dengan sedikit lingkaran hitam di sekitar matanya."Rachel."Cetrek...Dave meraih steker, membuat lampu-lampu yang ada di dapur seketika menyala terang. Wajahnya nampak terkejut melihat Rachel yang duduk di tengah kegelapan."Kau belum tidur?" tanya Rachel saat melihat Dave berjalan ke arahnya."Kau sendiri kenapa tidak tidur dan malah duduk di sini?""Nanti

    Last Updated : 2021-10-07
  • Istri Dadakan   25. Hari Pertama Kerja

    Rachel mengejapkan mata berulang kali, memastikan penglihatannya tidak salah. Ia tidak percaya dengan pemandangan di depan matanya. "Halo. Mrs. Rachel," sapa lelaki itu dengan sangat ramah. "Alex. Kenapa kamu disini?" tanyanya bingung. Rachel tercengang melihat Alex yang duduk di kursi. Alex lantas berdiri. Ia tersenyum cerah sambil merentangkan kedua tangannya. "Selamat datang di kantorku, Baby. Sekarang kamu resmi diangkat jadi karyawan disini," ujar Alex sembari berjalan mendekat. "Ini kantormu? Sejak kapan?" ucap Rachel bingung. "Kamu pasti kaget dan bingung. Sebenarnya aku ingin memberitahumu kemarin. Berhubung kita tidak jadi bertemu, sekalian saja ku jadikan kejutan buatmu." "Jadi kau pemilik perusahan ini, Lex?" "Tidak bisa di bilang begitu juga sih. Tapi yang jelas aku seorang CEO disini," ujar Alex dengan bangga. "Enggak apa-apa. Kamu tetap terlihat hebat dimataku,"

    Last Updated : 2021-10-17
  • Istri Dadakan   26. Kecurigaan Dave

    Di tengah teriknya sinar mentari yang menyengat kulit, Dave malah sibuk di luar kantor. Pergi kesana-kemari meeting dengan berbagai klien. "Ini meeting yang terakhir 'kan?" tanya Dave ke sekertarisnya. "Iya, Pak." "Oke. Berhubung hari ini kita berhasil mengaet investor-investor itu dan kebetulan sekali kita ada di restoran yang bagus... Saya akan mentraktirmu. Kau boleh pesan makanan sepuasnya." Sekertarisnya itu terpana, matanya berbinar menatap Dave penuh haru. Wanita muda yang telah lama bekerja sebagai seketaris Dave itu tidak menyangka bosnya akan memberi kemurahan hati yang jarang di perlihatkannya. Bertahun-tahun bekerja untuk Dave, wanita itu sudah sangat hapal kebiasaan bosnya yang biasanya akan langsung kembali ke kantor setelah tidak ada meeting lagi dengan client. Namun entah mengapa hari ini Dave memilih makan siang dulu di restorant. "Beneran, Pak? Saya boleh pesan apa saja?" tanyanya m

    Last Updated : 2021-10-18
  • Istri Dadakan   27. Skandal Cinta

    Dave membawa Rachel ke pojok restoran dekat gudang yang sangat sepi dan tidak ada orang yang berlalu-lalang. Ia menyudutkan wanita hazel ini ke tembok. "Kau..." Dave menatap tajam Rachel. Matanya berkilat bagaikan kobaran api. Saat itu juga Rachel menyadari kemarahan Dave yang sebenarnya sudah di tahan olehnya. "Berani sekali kau berduaan dengan lelaki lain di belakang saya. Lupa kalau statusmu sekarang sudah bersuami?" Rachel terdiam dengan wajah tertunduk. Ia tidak berani menatap mata Dave. Baginya, tatapan mata lelaki itu kini benar-benar menakutkan. Terlihat seperti ingin memakannya hidup-hidup. "Jadi ini rupanya alasanmu ingin bekerja. Agar bisa bebas mengoda para lelaki. Atau mungkin tanpa sepengetahuanku kau telah jadi wanita simpanan lelaki itu," tuduh Dave sembari mengeleng tidak percaya. PLAK... Sebuah tamparan keras mendarat di p

    Last Updated : 2021-10-19
  • Istri Dadakan   28. Serangan Dave

    Bugh...Sebuah pukulan mendarat begitu saja di pipi Alex dengan begitu kerasnya.Rachel terkejut dan lantas membuka kedua matanya lebar-lebar. Ia tercengang melihat Dave tengah menghajar Alex hingga babak belur."DAVE... HENTIKAN," teriak Rachel menjerit-jerit.Dave tidak mendengar teriakan Rachel dan masih terus memukuli Alex."Apa-apaan sih lo? Datang-datang main pukul saja," geram Alex menatap nyalang Dave.Alex bergerak bangun seperti hendak menghajar balik Dave.Bugh...Namun Dave kembali memukul Alex lebih dulu. Lebih keras dari sebelumnya hingga lelaki itu jatuh terjengkang. Dave mencengkram erat kerah baju Alex dengan kedua tangannya.Entah mendapat dorongan dari mana, Rachel memeluk Dave dari belakang dengan erat."Hentikan Dave. Sudah. Jangan sakiti dia," lirih Rachel seraya menitihkan air mata.Dave masih menatap nyalang ke ara

    Last Updated : 2021-10-20

Latest chapter

  • Istri Dadakan   115. Extra Part – Menepati Janji

    Rachel menatap lama ke sebuah tanggal pada kalender yang tengah di pegangnya. Ia baru sadar kalau bulan ini dirinya belum juga kedatangan tamu bulan. Pembalutnya yang tersimpan di box penyimpanan masih utuh. Meski sudah pernah mengandung Darrel, tetap saja kali ini dia kecolongan. "Bodoh. Kenapa kamu baru menyadarinya sekarang setelah dua bulan berlalu?" umpatnya pada diri sendiri. Rachel yakin dirinya hamil, tapi ingin memastikannya dulu sebelum memberitahukan kabar bahagia ini pada sang suami. Pagi-pagi sekali Rachel pergi ke apotek dekat rumah untuk membeli alat tes kehamilan. Begitu sampai di rumah, Dave memarahi Rachel karena pergi tanpa izin. "Darimana saja kamu? Kenapa pergi tanpa membangunkanku dulu?" cecar Dave begitu Rachel kembali. "Aku hanya pergi ke apotek dekat sini," jawab Rachel santai. "Kamu sakit?" Dave mendekat. Di sentuhnya kening dan leher istrinya bergantian dengan punggung tangannya.&nbs

  • Istri Dadakan   114. Extra Part – Arti Hidupmu

    Dewi yang tengah mengatur laju napasnya yang masih memburu, seketika terlonjak kaget. Ia mendongak, menatap Alex yang kini sudah terbaring di sampingnya dengan mata terpejam.Dewi mengumpat melalui tatapan matanya. Ia tidak menyangka Alex malah menyebut wanita lain saat bercinta dengannya."Jadi yang kau bayangkan saat bercinta denganku tadi itu Rachel," desis Dewi nampak tersinggung.Percuma saja Dewi berbicara, Alex sepertinya tidak mendengarkannya. Napasnya yang teratur diiringin suara dengkuran halus yang keluar dari mulut Alex, menandakan lelaki itu sudah tertidur nyenyak.Kekagumannya pada sang bos membuatnya lupa diri, berharap suatu saat Alex dapat melihat cintanya yang teramat besar. Logikanya seakan hilang, tergantikan akan keinginannya untuk memiliki Alex seutuhnya.Kini Dewi hanya bisa menyesal dan terus menyalahkan diri sendiri. Tindakan bodohnya waktu itu ternyata membuahkan hasil hingga dirinya sekarang berakhir terkurung dalam

  • Istri Dadakan   113. Sebuah Kisah Masa Lalu

    Trauma itu akan tetap ada. Bahkan setelah berbulan-bulan lamanya Alex tak lagi mengusik rumah tangga Rachel. Wanita itu terkadang masih di dera ketakutan yang sama. Takut jika suatu hari nanti Alex datang menemui Rachel di saat lelaki itu sedang tidak waras seperti waktu itu. Bayang-bayang masa lalu dimana wanita itu mendapat perlakuan tidak menyenangkan kembali melintas seketika. Saat itu Rachel sedang bersembunyi dari kejaran Alex. Lelaki itu terlihat seperti orang gila setelah Rachel dengan tegas berterus terang ingin memutus hubungan dengannya. Wanita itu awalnya mengira dapat terbebas setelah bersembunyi. Namun Alex rupanya menemukan tempat persembunyian Rachel. "Lex, aku mau pulang. Kita bicara besok lagi ya. Sampai ketemu besok," ujar Rachel berbicara setenang mungkin. Melihat mata Alex yang mengelap seperti bukan dirinya, Rachel segera bergegas pergi. Namun wanita itu terlambat. Alex tiba-tiba meraih pergelangan tangan Rachel, menariknya

  • Istri Dadakan   112. Menyelesaikan Kesalahpahaman

    Dave menatap wajah Rachel lekat. "Kamu pernah bilang nggak sabar mau lihat anak kamu. Tapi kenapa begitu Darrel lahir, kamu jadi cuek begini?" Wajah Dave yang semula tanpa ekspresi kini malah tersenyum miring. "Anak saya? Apa kamu yakin kalau Darrel itu anak saya?" Rachel tersentak dengan pertanyaan Dave. Ia tidak menyangka Dave akan meragukan keberadaan Darrel. "Apa maksudmu, Dave?" Dave memandang wajah Rachel dengan tatapan yang sulit di artikan. "Waktu saya ke kantor kamu buat kasih surat pengunduran diri itu, Alex sempat berkata sesuatu ke saya. Soal anak itu—" Rachel seketika merasa was-was sekaligus penasaran dengan apa yang di katakan Alex ke Dave. "Lelaki itu bilang kalian berdua pernah berhubungan badan di belakang saya. Benar begitu?" tanya Dave nampak tenang. "Dave... Aku bisa jelaskan semuanya ke kamu." Sudut bibir Dave seketika tertarik ke atas. "Jadi tangis kesedihan s

  • Istri Dadakan   111. Drama di Pagi Hari

    Damian dan Kate terlihat terkejut setelah mendengar penuturan Cindy. Mereka tidak habis pikir dengan kelakuan anak lelakinya yang hingga kini belum terlihat juga batang hidungnya."Anak itu ya benar-benar kelakuannya. Awas saja nanti kalau sudah datang. Papah pukul kepalanya. Biar tahu rasa," sungut Damian seraya mengeleng kesal."Padahal sudah sering mamah kasih tahu. Kejadian juga. Istrinya mau lahiran, malah pergi kemana lagi tuh anak."Kate juga ikut meruntuki dengan berbagai caci maki yang ditujukan untuk Dave."Sudahlah, Pah, Mah. Mengomelnya nanti saja pas kak Dave sudah ada. Lebih baik sekarang kita berdoa semoga persalinan kak Rachel diberi kelancaran," saran Cindy menengahi.Damian dan Kate saling berpandangan untuk beberapa saat. Kemudian mengangguk. Kini mereka sudah lebih tenang. Walaupun sesekali Damian terlihat mondar-mandir di depan ruang bersalin. Sedangkan. Cindy dan Kate yang duduk bersebelahan terlihat saling menguatkan se

  • Istri Dadakan   110. Kontraksi

    Entah sengaja atau tidak, Dave dengan polosnya malah bertanya pertanyaan yang membuat mamahnya semakin jengkel mendengarnya."Benar-benar ini anak ya," geram Kate sembari meremas ponsel Rachel.Tidak ingin keributan semakin meluas, Rachel pun berusaha menenangkan mertuanya."Sudahlah, Mah. Tidak apa-apa. Mamah tidak perlu cemas. Kata dokter masih seminggu lagi. Lagipula masih ada Dave yang bakal selalu jagain Rachel. Ya kan, Dave?""Hmm..."Dave berdeham sekenanya. Lelaki itu mengiyakan saja perkataan Rachel agar dapat terbebas dari amukan mamahnya.☆☆☆Rachel melirik ke arah jam di dinding yang saat ini menunjukkan pukul empat sore. Melihat hari sudah mulai senja, ia lantas bergegas menuju dapur untuk menyiapkan makan malam.Walau gerakannya sudah tidak bisa segesit dulu lagi, namun ia tidak terlihat mengeluh. Wanita itu malah akan bosan kalau hanya duduk-duduk bersantai, menunggu suami pulang kerja. Untuk itu Rach

  • Istri Dadakan   109. Salah Paham

    Setelah Dave berhasil melepaskan diri, lelaki itu malah bangkit dan berjalan ke luar kamar. Mata Rachel kembali berkaca-kaca ketika melihat bayang-bayang yang perlahan menghilang dari balik pintu. Rachel kembali merasa sedih saat menyadari suaminya sudah tidak tertarik lagi padanya. Semenjak kejadian malam itu, Dave benar-benar menghentikan frekuensi hubungan intim mereka. Entah mengapa lelaki itu jadi kehilangan gairahnya, seperti malam ini. Andai saja wanita itu tahu. Dave sebenarnya hampir menyentuh Rachel kembali malam ini, tapi gairah Dave mendadak padam ketika terbayang Rachel pernah di sentuh lelaki lain saat masih berstatus sebagai istrinya. Andai lelaki itu tidak teringat kata-kata Alex tempo hari, mungkin mereka tidak akan tidur di ranjang yang terpisah malam ini. ☆☆☆ Seorang lelaki berambut pirang nampak tengah berjalan memasuki kawasan poliklinik ibu dan anak di sebuah rumah sakit. Langkah kakinya mendadak berhenti saat melihat peman

  • Istri Dadakan   108. Merindukan Sentuhanmu

    Rachel tiba-tiba kembali menyinggung nama Alex saat mereka tengah makan bersama. Dave yang tengah menyendokkan makanan ke mulutnya, jadi berhenti begitu nama lelaki itu disebut. Selera makannya mendadak hilang entah kemana."Bukankah saya sudah cerita ya? Tidak dengar? Waktu itu telingamu kemana saat saya sedang bicara," ketus Dave menahan kesal.Mata hazel wanita itu mendadak berkaca-kaca mendengar nada tidak bersahabat yang keluar dari mulut suaminya."Aku tidak tahu apa saja yang Alex katakan padamu. Tapi kumohon jangan percaya apapun yang di ucapkannya. Dia itu," lirih Rachel menahan isak tangis yang ingin keluar.Suara sendok yang beradu dengan piring seketika membungkam mulut Rachel. Wanita itu berjingkat kaget mendengar suara bunyi sendok yang di lempar Dave. Entah di sengaja atau tidak, Dave tiba-tiba menaruh sendok makannya dengan kasar."Alex lagi. Alex lagi. Apa kamu tidak bisa membicarakan hal lain selain lelaki itu, Hah?"

  • Istri Dadakan   107. Kejutan Untuk Dave

    Rachel membuka matanya, merasakan sebuah tendangan kuat di perutnya. Sontak ia mendongak sembari mengusap-usap perut besarnya."Kenapa, Sayang? Sudah lapar ya. Tunggu sebentar ya, Sayang. Kita makan sama-sama setelah menunggu papa pulang ya. Mama yakin papamu pasti sebentar lagi pulang," gumam Rachel seakan tengah berbicara dengan anak yang di kandungnya.Bayi di perutnya semakin aktif saja bergerak setiap harinya. Rachel memakan beberapa keping biskut dicampur dengan susu untuk menganjal rasa lapar. Ia tidak ingin anaknya ikut kelaparan menunggu suaminya yang tak kunjung pulang.Keinginan Rachel yang ingin makan malam bersama Dave yang menjadikan alasan wanita hamil itu tetap duduk setia di depan meja makan saat ini. Berulang kali ia menghela napas panjang setelah menyadari Dave belum juga pulang padahal hari sudah mulai petang."Sepertinya hari ini Dave lembur lagi," desah Rachel sembari menatap jam dinding.Hubungan Dave dan Rachel semakin

DMCA.com Protection Status