Share

Bisa Menyelabui Lagi

Penulis: Popyani
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-30 18:13:48
Rasa penasaran seketika menyelimuti ke dua pekerja keluarga Wijaya itu, setelah men dengar apa yang Dita katakan. Namun, tetap menuruti nya.

Ber sama Warjo, kini Dita telah tiba di depan KLUP ber lantai dua.

Menurun kan ke dua kaki nya dengan ragu, Dita tak langsung mengayun kan lang kah kaki nya ke dalam, sebab ini per tama kali bagi nya, datang ke tempat seperti itu.

"Bagai mana kalau saya-temani, Non?" tanya Warjo, saat men dapati Dita hanya mem bisu di tempat, dan segera di anggukan oleh wanita itu.

Dita, dan Pak Warjo segera mem bawah langkah kaki nya ke dalam, mengedar kan pandangan, dan dari jauh, Pak Warjo men dapati sosok yang dia yakini adalah Aditya Wijaya.

"Non--, itu Tuan Aditya nya," ujar Pak Warjo, dengan mengarah kan jari telunjuk nya, di mana Aditya berada.

Di sana, ada seorang Security yang tengah ber sama ke tiga pria itu.

"Malam--, apakah anda yang tadi nya menghubungi saya?" tanya Dita memasti kan.

"Anda, saudara, dari pria ini?"

"Iya," sahut Dita ragu, "D
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Merasa Ada Yang Aneh Antara Aditya Dan Dita

    Dita mengayun kan langkah kaki nya pelan, namun, tiba-tiba saja wanita itu di buat kaget, saat tiba-tiba saja ada yang menarik nya, dan menyeret diri nya, ke tempat yang sepi. "Aditya--," gumam Dita, dengan tatapan yang terus dia hantar kan pada Aditya.Seperti sebelum nya, dia akan menyakiti Dita, namun, kali ini tidak. Walau pun menempel kan tubuh Dita ke dinding, namun, pria itu tak melaku kan apa pun. Memaling kan pandangan nya ke kiri, dan kanan, guna memasti kan situasi sudah, aman atau belum."Ada, apa?" tanya Dita, sebab meyakini, kalau ada hal penting yang ingin Aditya bicara kan dengan nya."Aku ingin, hari ini kamu pulang telat!" Aditya ber suara dengan tegas, saat mengucap kan titah nya.Apa yang Aditya katakan, mem buat raut wajah Dita seketika di liputi tanda tanya, "Pulang telat? Kenapa, aku harus pulang telat?""Karena, aku tidak sudi pergi ber sama mu, Culun! Papa tetap memaksa, agar aku pergi ber sama mu, ke acara amal itu!""Terus, kalau begitu aku harus ke mana?"

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • Istri Culun sang Raja Kampus   Aditya Bertemu Arman

    Arman saat ini tengah fokus dengan kegiatan mengetik nya. Tanpa, sengaja tatapan itu ber paling ke arah lain. Senyuman, bahagia seketika mengembang di wajah tampan pria itu, saat men dapati keberadaan sahabat, adik nya."Dita--," gumam nya, dengan langsung bangun dari duduk nya, se telah memati kan laptope milik nya, "Bagai mana kabar nya?" tanya Arman, dengan senyuman yang masih mengembang di wajah. "Baik-Kak--," sahut Dita, ter senyum tipis. Ke dua nya hanya ber diri, dan suasana canggung begitu terasa.UHUUKUHUUKUHUUKJeni, yang baru saja datang, tiba-tiba saja ber pura-pura batuk, sebab dia sangat tahu dengan jelas, kalau saudara laki-laki nya itu, memiliki perasaan pada sahabat nya. "Kak---, masa teman ku di suruh ber diri, di minta duduk- ke," ujar Jeni dengan nada meng goda, dan Arman segera mem persilah kan Dita, untuk duduk."Maaf, Kakak sampai lupa," ujar Arman, dengan senyuman kikuk nya, sembari menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. Le laki dewasa itu benar-benar sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-01
  • Istri Culun sang Raja Kampus   Lisa Kemabali Memergoki

    Kaget, itu lah yang ter lihat dari se orang Aditya Wijaya saat ini. Diri nya, sangat ter kejut, saat men dapati sosok yang sangat tidak asing untuk nya. "Bukan kah pria ini, yang saat itu ber sama Dita? Kenapa, dia bisa hadir di sini?" gumam Aditya, dengan rasa penasaran, yang seketika ber sarang di dalam diri nya. "Maaf, saya-tidak mengenal anda," ujar Aditya sopan, dengan masih menatap tak biasa pada Arman.Senyuman tipis terukir di wajah Arman, se telah men dengar kalimat yang baru saja terucap dari bibir Aditya, yang dia tahu, adalah anak dari pimpinan nya, "Anda, memang tidak mengenal saya. Namun, saya mengetahui siapa anda."Dan, apa yang baru saja Arman ucap kan, mem buat Aditya kem bali kaget."Mengetahui, siapa saya?" tanya Aditya, memasti kan."Iya. Kenal-kan, saya adalah----." Arman men jelas kan tentang siapa sebenar nya-dia, "Dan, apakah wanita di sebelah ini, adalah---." Belum juga Arman menyelesai kan ucapan nya, Dina sudah menyodor kan tangan nya."Kenal-kan. Saya-Di

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-02
  • Istri Culun sang Raja Kampus   Lisa Telah Mengetahui Kebenaran Tentang Dita dan Aditya

    Dalam hitungan menit, mobil yang Lisa yakini, adalah mobil milik Aditya telah kem bali melaju, dan meninggal kan Dita se orang diri. Ke janggalan yang kem bali dia temui hari ini, mem buat Lisa memutus kan untuk mem perhatikan dari jauh.Dan, tak lama, Lisa men dapati Dita yang telah menaiki ojek. Dan, saat transportasi yang Dita gunakan sudah ber lalu sedikit jauh, baru Lisa kem bali melanjut kan kem bali per jalanan nya, mengikuti dari belakang. ******KampusLisa se gera memar kir kan kendaraan roda dua nya. Dari jauh, dia terus mem perhatikan Dita, yang kini ber jalan di depan nya. "Se tahu, aku, Aditya sangat mem benci Dita. Se lama ini semua orang tahu, kalau dia se lalu mem bully Dita. Jadi, mana mungkin mereka ber dua bisa satu mobil, dan aku sangat yakin, kalau ada se suatu antara mereka," gumam Lisa, dengan se juta tanda tanya yang kini ber semayam di dalam diri nya. Beberapa menit kemudianMata kuliah baru saja usai, Dita memutus kan untuk menghabis kan waktu nya di t

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-02
  • Istri Culun sang Raja Kampus   Bertemu Dengan Ayah Kandung Dina

    Men jadi orang per tama yang mengetahui bagai mana status Dita, dan juga Aditya yang se benar nya, mem buat Lisa merasa kasian dengan Dita, sebab harus merela kan suami nya ber sama wanita lain. "Dit---, kamu baik-baik saja?" tanya Lisa, se tengah ber bisik."Aku-baik-baik saja," sahut Dita, dengan senyuman yang dia paksa ukir di wajah nya."Kamu, sabar-banget, ya-Dit! Kalau, aku jadi kamu-aku udah pergi, tau!" ujar Lisa-dengan nada suara nya yang ter dengar kesal, dan Dita hanya menang gapi ucapan wanita itu, dengan senyuman. "Kalian-lagi ngomong, apa-an, sih? Kok, kayak nya serius, sekali?" tanya Jeni, dengan tata pan leka-lekat nya pada Dita, dan juga Lisa yang masih berada di belakang nya. "Lagi ngomongin, tentang se telah kita selesai kuliah nanti, apa yang akan di lakukan," sahut Lisa- dengan meyakin kan. ******Mengguna kan kendaraan roda empat milik Aditya. Dina, Dion, dan juga Roki, dengan posisi Aditya yang mengen darai kendaraan. Di dalam mobil itu, tak ada kehening

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-03
  • Istri Culun sang Raja Kampus   Papa Herman Menampar Aditya

    Awan tak lagi putih, langit tak lagi biru, sebab kini malam telah kem bali menyapa, ber sama bulan, dan bintang yang ber sinar terang di atas sana.Suara deru mesin mobil me masuki pekarangan rumah keluarga Wijaya. Aditya yang tengah menghabis kan waktu nya menonton televisi, seketika menajam kan telinga nya."Itu pasti-Papa, dan Mama," gumam nya, hingga mengalih kan pandangan Bibi Siti, dan juga Dita, yang saat ini tengah me masak di dapur."Bi--, aku udahan dulu, ya--, soal nya mau nyambut kedatangan Papa, dan Mama," pamit Dita, dan segera mem bawah langkah kaki nya, dari ruangan itu. Ingin menyam but kedatangan ke dua mertua nya, namun-langkah kaki itu harus Dita henti kan, saat dari jauh, diri nya men dapati Papa Herman, dan juga Mama Nita, yang sudah berada di dalam rumah. "Malam Paa---, malam Maa---," sapa Dita, dengan mem berikan sedikit senyum di wajah nya. Langsung menyalim pada mertua wanita nya, sebab posisi Mama Nita, saat ini berada di depan. Namun, saat akan meng gapai

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-05
  • Istri Culun sang Raja Kampus   Mengirah Dita Adalah Wanita Panggilan

    Men dapati senyuman Dita, Lisa menghembus kan napas nya tegas. Dia sudah tahu, tanpa ada jawaban yang harus teru cap dari bibir sahabat nya."Kamu, nggak-bisa, ya, ber cerai dari pria itu?" tanya Lisa, dengan wajah putus asa nya."Ke-adaan, ku benar-benar tidak ber daya.""Kamu, pasti sangat ter siksa. Sebab sebelum nya saja, dia sudah sangat mem benci-mu. Apa lagi dengan pernikahan ini, pasti se-makin mem benci kamu.""Yaa---, bah kan dia menyalah kan aku, atas semua kekacauan yang ter jadi di dalam hidup nya," sahut Dita, dengan menerawang kan tatapan nya. Hingga, raut wajah itu berubah, saat di depa,n diri nya men dapati keberadaan Aditya, yang saat ini tengah ber sama Dina, dan ke dua nya ber jalan dengan mesrah. Men dapati Dita yang terus mem bawah pandangan nya ke arah depan, Lisa pun turut mem bawah pandangan nya. Raut wajah itu-berubah, se telah men dapati keberadaan Aditya, dan juga Dina.Dapat ter lihat dengan jelas, emosi yang mem bakar diri Aditya. Saat, Dina akan mem baw

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-05
  • Istri Culun sang Raja Kampus   Saya Bukan Wanita Seperti Itu

    Sangat penasaran, karena tiba-tiba saja diri nya di tarik oleh Jeni, namun, Dita memilih pasrah, saat Jeni mem bawah nya menuju taman, yang ada di belakang kampus, di mana tempat nya cukup sepi."Ada, apa, Jen? Kenapa, kamu mem bawah ku ke mari?" tanya Dita, dengan tata pan penasaran, pada sahabat baik nya itu."Kata kan pada ku. Jadi, karena hal itu lah yang mem buat mu pindah dari rumah, dan lebih memilih tinggal di kos!" tanya Jeni, dengan nada suara nya yang ter dengar emosi. Raut wajah Dita, seketika berubah, dengan kian mem per dalam tatapan nya pada Jeni, se telah men dengar apa yang baru saja wanita itu tanya kan, "Aku, sama se kali tidak mengerti maksud, mu, Jen--."Senyuman sinis terukir di sudut bibir Jeni, diri nya benar-benar merasa kesal dengan sahabat nya itu. Dengan se gera dia mengeluar kan ponsel dari dalam tas nya, dan menunjuk kan gambar-gambar Dita dengan se orang pria paruh baya, yang masuk ke dalam hotel.Dan, Dita yang me lihat gambar-gambar itu, se ketika te

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-06

Bab terbaru

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Akhir Kisah

    Beberapa jam kemudianBeberapa menit menempuh perjalanan--akhirnya mobil yang membawa Dita telah kembali berada di rumahnya. Saat akan turun dari dalam mobil, mimik wajah Dita seketika berubah setelah mendapati adanya sebuah mobil asing yang terparkir di depan rumah. Melangkahkan kakinya--namun pandangan itu tak Dita putuskan dari mobil berwarna merah itu. "Dita---." Panggil suara tidak asing-membuat pandangan Dita teralihkan, dan seketika mimik wajah Dita berubah kaget--setelah mendapati siapa yang menyeruhkan namanya itu."Anita!" gumam Dita dengan tatapan tidak percayanya. Dita segera mengambil langka lebarnya menghampiri wanita yang sudah lama tidak dia temuinya itu.Namun, adanya baby Damar dalam gendongan Anita membuat antusias di dalam diri Dita hilang sekejap. "Kapan kau datang?" tanya Dita, tanpa meminta persetujuan Anita--wanita itu segera mengambil alih Damar dalam gendongan sahabatnya, dan melabuhkan kecupan singkat pada pipi gembul baby Damar. "Sekitar dua puluh menit y

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Arman Meminta Maaf

    Kendaraan yang membawa Dita--telah terparkir di halaman depan rumah sakit. Dengan ragu, wanita bernama Anandita Setiawan itu menurunkan kedua kakinya. "Apakah perlu saya temani, Nyonya?" tanya sang sopir tiba-tiba, saat Dita tak kunjung melangkahkan kakinya ke dalam bangunan di depannya. "Tidak perlu Pak, Bapak tunggu di sini saja," sahut Dita dengan menoleh sebentar pada sopir pribadinya, dan kembali membawa pandangan pada bangunan yang berada di depan."Baiklah Nyonya, kalau begitu saya akan memarkirkan mobil-dan menunggu anda di sana saja," ujar sang sopir memberitahu, seraya jari telunjuknya mengarah pada sebuah pohon yang rindang yang berada di dekat halaman parkir. "Baik Pak," sahut Dita, dan sang sopir segera melajukan kembali kendaraan roda empat itu. Dita menghembuskan napasnya kasar, meraup udara sebanyak mungkin--saat merasa pasukan oksigen di dalam dadanya berkurang. Suasana hatinya tiba-tiba tak karuan. Antara iya, dan tidak, untuk dirinya masuk ke dalam bangunan rum

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Akan Menjenguk Jeni

    Awan tak lagi putih, langit tak lagi biru--sebab kini bumi telah diselimuti kegelapan kala malam kembali menyapa. Angin berhembus sedikit kencang, membuat tirai yang menggelantung tertiup kala angin berhasil mencuri masuk ke dalamnya. Mendapati hal itu Dita segera menghampiri. Kedua tangannya menarik ujung gorden, dan menyatukannya dengan lebih rapat lagi. Mengedarkan pandangannya menjelajahi seisi ruangan. Suasana kamar kini sangat berbanding terbalik dengan tadi. Tadinya kamar ini sangat riuh, dengan celotehan, dan tangisan ketiga buahatinya. Namun, kini telah lenggang karena bayi-bayi miliknya sudah terlelap. Menghembuskan napasnya panjang, Dita meraup oksigen sebanyak mungkin melepas lelah yang begitu menggerogoti di tubuh. Dita merasa seperti baru saja melepaskan beban yang cukup berat. "Ternyata ada asam-manisnya," gumam Dita, dengan senyuman yang dia ukir di wajahnya. Dita memutuskan untuk kembali melihat ketiga bayinya. Menyingkap tirai tipis yang menghalangi pandangan, s

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Menyerahkan Baby Damar Papa Aditya dan Dita

    Sangat tidak keberatan untuk seorang Aditya Wijaya jika Dion memberikan putranya untuk dia asuh--sebab perasaan memiliki itu sudah ada untuk anak dari sahabat baiknya itu sejak dia lahir. Namun, yang jadi pertanyaan untuk Aditya--kenapa Dion ingin memberikan anaknya pada dia, sebab pria itu sendiri pernah meminta padanya agar Aditya mengikhlaskan Damar untuknya."Katakan padaku. Apa yang sebenarnya terjadi, sampai kau ingin memberikan Damar padaku?" tanya Aditya, dengan nada suaranya yang terdengar menuntut. Kedua alis tebal Aditya menyurut, saat pupil hitam pekat pria itu semakin tajam ketika menatap Dion. Bukan hanya Aditya saja yang dibuat kaget dengan permintaan Dion, namun Dita juga. Dirinya sama sekali tidak keberatan jika Dion memberikan putranya pada dia, dan Adtya, untuk diasuh oleh mereka. Namun, yang membuat Dita heran---sebab Dion--dulu ingin merawat putranya sendiri. "Iya, Dion. Aku sama sekali tidak masalah kalau kau memberikan Damar pada aku, dan Aditya. Aku akan mer

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Kedatangan Dion

    Baby Adrian yang sudah mabuk ASI perlahan melepaskan puting susu ibunya sendiri, dan kini sudah terlihat jauh lebih tenang dari sebelumnya. Dan saat Dita kembali menyodorkan putingnya, bayi itu kembali melepaskannya dan kini justru memasukkan gumpalan jari ke dalam mulutnya. Baby Adrian kini fokus bermain."Sepertinya dia sudah kenyang," ujar Aditya. "Iya Mas," sahut Dita membenarkan, dan wanita itu memutuskan untuk membaringkan putranya disamping saudara kembarnya. Dalam keadaan kenyang, membuat baby Adrian dan juga Adriana tak lagi rewel. Kedua bayi itu kini bermain, menendang-nendang kecil kaki mereka, ataupun mengemut jari-jarinya. Dan, kegiatan kecil yang dilakukan oleh bayi kembar itu mampu membuat perasaan kedua orang tuanya terhibur. "Mereka sangat menggemaskan ya, Dit?" ujar Aditya-dengan senyuman yang terukir di wajahnya. Sekilas menatap pada Dita, dan kembali memfokuskan pandangannya pada kedua anaknya. Aditya nampak sangat menikmati apa yang dia lakukan saat ini. "Mas-

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Pemandangan Pagi

    Dua bulan kemudianWaktu berlalu begitu cepat. Tidak terasa dua bulan telah berlalu, sejak kelahiran baby Adrian, dan Adriana. Banyak hal yang telah dilewati dalam dua bulan terakhir ini. Salahsatunya Dita yang kini telah pindah dari villa, dan menempati rumah barunya, yang barus atu bulan ini dibeli oleh Aditya.Hari-hari yang dilewati Dita penuh dengan kebahagiaan. Suami yang sangat mencintainya, dan memiliki kedua anak yang semakin hari, semakin menggemaskan di matanya. Dita, seperti memiliki mainan baru-sebab sejak kehadiran baby Adrian, dan baby Adriana membuat hari-hari dari Ibu muda itu terasa jauh lebih berwarna. Namun, kadang Dita suka menemukan kerepotan kalau kedua bayi kembar itu rewel bersamaan.Dan, tanpa Dita sadari dirinya sering mengabaikan tanggung jawabnya sebagai seorang istri. Seperti biasa, saat pagi hari sebelum Aditya bangun Dita telah berkunjung ke kamar bayi yang bersebelahan dengan kamarnya, dan Aditya. Berada di kamar dengan cat berwarna putih yang mendomi

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Adrian, dan Adriana

    Dunia Dita seperti berhenti berputar, setelah dirinya mendapati kedatangan Mama Nita. Serasa seperti mimpi, bolamata wanita itu tak ada kedipan sama sekali saat menatap pada wanita yang masih berstatus ibu mertuanya nya. Hingga, Dita nampak tercengang saat menyadari kalau saat ini posisinya dan Mama Nita sudah sangat dekat. Sekian tahun tak bersua, membuat suasana canggung begitu terasa untuk kedua wanita beda generasi itu. Saling menatap, namun keduanya tetap dengan diam. Bingung, harus memulainya dari mana. "Dit--." Mama Nita bersuara pelan, setelah sekian detik keheningan melandanya dan Dita. Dia tahu, kalau menantunya itu ingin menyapanya lebih dulu namun merasa sungkan."Maa," sahut Dita, dengan senyum yang terkesan dipaksakan. Sebab, walaupun sang ibu mertua telah bersuara terlebiih dahulu namun dirinya masih merasa canggung. "Maaf, untuk semuanya. Mama sangat menyesal. sebab telah membencimu padahal kau tidak melakukan kesalahan apapun,"lirih Mama Nita. Mimik wajahnya tela

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Dita melahirkan

    Aditya membeo. Pria itu masih memfokuskan pandangannya pada kedua orangtuanya. Kedatangan mereka sama sekali tidak disangka-sangka pria itu. Terutama sang Bunda--yang juga turut datang bersama ayahnya. "Adit! Bagaimana? Apakah Dita, sudah melahirkan?" tanya Mama Nita. Mimik wajah wanita paruhbaya itu menunjukkan kekhwatirannya yang teramat sangat. Saat melayangkan pertanyaan, Mama Nita melemparkan pandangannya ke arah pintu ruang operasi. Aditya tak langsung menyambut. Sebagai orang yang turut tahu tentang dia dan Dita selama ini, Aditya melirikkan matanya-menatap sang ayah dengan lekat. Dan, Papa Herman yang ditatap seperti itu hanya menganggukkan kepalanya pelan. Pria paruhbaya itu seolah sudah mengerti tatapan dari putranya, itu. "Belum Maa," sahut Aditya, dengan nada suaranya yang terdengar berat. Saat menjawab pertanyaan Mama Nita, hati Aditya mendadak perih sebab operasinya sudah memakan waktu sedikit lama. Raut wajah pria itu mendadak layu. "Kita berdoa semoga operasinya be

  • Istri Culun sang Raja Kampus   Mama Nita Mengetahui Kenyataan

    Suara dering telepone terdengar di dalam ruangan, membuat keheningan yang melanda seketika membelah. Dan, ternyata itu panggilan telepone yang datang dari gawai milik Aditya yang saat ini sedang dalam pengisian daya. "Dari tadi HPmu terus saja berbunyi, dan sepertinya itu telepone yang penting," ujar Mama Nita memberitahu.Mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Ibunya tanpa menunggu lama lagi, Aditya segera menghampiri gawainya yang tersimpan di atas sebuah kabonet kecil. Melepaskan colokannya, dan mendapati nama Bibi Supi pada layar HPnya. Meyakini ada sesuatu yang serius, Aditya segera melakukan panggilan balik pada Bibi Supi. Saat melakukan telepone balik, Aditya tak berada lagi di ruangan yang sama dengan kedua orang tuanya dan Roki. Lki-laki tampan itumemilih untuk berpisah ruang, menuju teras rumah dengan kolam renang yang berada di depannya. Apa yang Aditya lakukan, membuat ketiga sosok yang bersamanya seketika dilanda rasa penasaran. Dan, mendapati bagaimana gestur tub

DMCA.com Protection Status