Bab 49
Hari minggu yang cerah, secerah perasaan Christian saat ini. Bagaimana tidak bahagia, hari ini istrinya Via akan datang untuknya, dan itu atas permintaan Julia sendiri. Christ dan Bram tengah dalam perjalanan ke bandara untuk menjemputnya.
"Sepertinya ada yang tengah berbahagia," sindir Bram yang duduk disebelah supir, membuat Christ langsung mendelik ke arahnya.
"Sepertinya aku harus mencari asisten baru," gumamnya dengan nada dingin. Bram yang mendengar melotot tak percaya.
"Hey, kamu tak akan serius dengan ucapanmu, aku tahu," jawabnya setengah berteriak diikuti senyum renyah.
"Aku akan pertimbangkan kepindahanmu ke kantor Nova," balas Christ lagi. Bram melotot kesal tapi dalam hati tersenyum senang. Nova adalah kep
Bab 50Mengandung adegan 21+ harap bijak sebelum membaca!!Via terbangun pada tengah malam. Ia sedikit terkejut ketika mendapati dirinya tak memakai pakaian, hanya bra dan celana dalam yang masih melekat. Pikirannya kemudian berkelana pada kejadian semalam. Ia sedikit kesal pada Christian, lalu meninggalkannya dengan tidur.Ketika merasakan badannya tak merasakan sakit apapun, Via sedikit lega. Namun saat mengingat suaminya yang ia acuhkan semalam, ia menjadi merasa bersalah. Via berbalik ke sebelah demi melihat Christian, tapi lelakinya itu tak ada disana dan itu membuatnya merasa heran.Via beranjak untuk mencarinya dan berharap menemukan suaminya di sudut ruang lain. Ia sadar telah berbuat buruk dan mengacuhkan suaminya semalam. Tak seharusnya ia pergi men
Bab 51Ketika Via sudah selesai dengan ritual ibadahnya, ia melihat ke samping tempat tidur demi melihat suaminya. Namun Christ ternyata sudah tak berada disana. Pikirannya teralihkan saat mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi. Sepertinya suaminya tengah mandi.Via tersenyum penuh arti, saat melihat bekas percintaan mereka semalam. Lebih malu lagi saat noda merah itu menempel pada kain sprei yang warnanya terlihat jelas. Via harus segera menggantinya sebelum Christ selesai mandi. Bisa saja suaminya itu menggodanya bukan?Christ sendiri keluar dari kamar mandi saat Via sudah tidak berada disana. Ia tersenyum kecil saat melihat tempat tidurnya yang sudah berganti sprei baru dan sudah kembali rapi. Via memang cekatan untuk urusan kebersihan.Harum roti yang dipanggang berpad
Bab 52Setelah seharian menghabiskan waktu bersama dengan istrinya, Christian mengajak Olivia berkunjung ke rumah James karena lelaki itu terus saja menelepon bahwasanya dia ingin bertemu dengan menantunya. Setelah Christian mengiyakan permintaannya, barulah James terdengar lega dan menutup sambungan teleponnya."Apa kamu sudah siap?" tanya Christ pada Via yang sudah berjalan ke arahnya dengan mengenakan gamis berwarna navy dengan warna kerudung yang senada.Via mengangguk, kemudian tersenyum dan menyambut uluran tangan dari suaminya."Kamu tampak cantik, Sayang, rasanya aku tidak ingin pergi." Via terkekeh mendengar perkataan suaminya. Christ mendekat kemudian mendekap Via dengan gemas."Apa sebaiknya kita urungkan saja niat
Bab 53Makan malam itu berjalan dengan tidak baik. Orang-orang yang duduk disana tidak ada yang bicara kecuali Chiara yang terus berceloteh sepanjang acara makan, bahkan walaupun James berkali-kali menegurnya."Hentikan omong kosongmu dan fokuslah pada makananmu," sela James dingin. Ia menatap dengan serius demi menjaga hati anak dan menantunya yang terlihat kesal. Sedangkan Chiara merasa hatinya puas dan ingin sekali bersorak andai itu tidak terlihat konyol. Membuat Christian dan Via kesal adalah kebahagiaannya."Kenapa kamu terlalu serius begitu James, aku hanya bicara tentang kisahku dan Christian dimasa lalu, bukan begitu Christ?" tanya Chiara, sambil menatap wajah orang yang selalu berada di hatinya."Ya, dan kamu menghianatiku dengan berselingkuh bersama Alea
Bab 54Udara malam itu terasa dingin menyentuh kulit, apalagi Via hanya menggunakan pakaian tidur berbahan tipis. Tapi kenapa hatinya terasa panas dan terbakar setelah melihat gambar dan video yang dikirim Chiara barusan. Via jadi gelisah dan memikirkan banyak hal.Via sendiri tidak tahu dari mana Chiara mendapatkan nomor ponselnya. Padahal nomernya pun baru dan hanya beberapa orang saja yang mengetahuinya.CeklekPintu kamar mandi terbuka, Christ berjalan ke arahnya dengan wajah lebih segar, bahkan rambutnya yang masih tampak basah sengaja lelaki itu keringkan dengan handuk kecil.Via duduk di tepi ranjang sambil memperhatikannya. Tak ada kata apapun yang keluar dari bibirnya. Via akan menunggu hingga suamin
Bab 55"Nyonya, silahkan." Mobil mewah yang membawa Chiara, membawanya kembali pulang ke kediamannya bersama Aleandro. Seorang pelayan sudah berdiri di balkon untuk menyambutnya. Sementara beberapa pengawal suaminya tampak berdiri berjajar tak jauh dari pintu utama."Nyonya, Tuan Aleandro sudah menunggu Anda," ujarnya sopan. Chiara mengibaskan rambutnya, menatap sekilas dengan aura angkuh seperti biasanya, tanpa ada niat bersuara. Paul sendiri ikut berdiri di luar, tak ingin mengganggu urusan majikannya.Chiara berjalan pasti menghampiri Aleandro yang tampak berdiri membelakanginya. Lelaki itu tengah menatap pada lukisan besar nan mewah berlatar kerajaan Inggris abad 18 yang menempel megah pada dinding.Chiara berdehem. Alea
Bab 56Maaf yang selalu menunggu bab ini updatenya telat dan nggak teratur. Mohon mengerti author sedang dalam keadaan down. Istri Cacat CEO masih terus berlanjut dan insha allah coming soon novel baru dengan judul "Sekeping Hati Untuknya" yang menceritakan tentang suami yang menikah lagi dengan wanita muda. Novelnya bisa kamu baca di app ini atau app lainnya dengan nama author yang sama yaitu Bun Say.Happy reading!Ruangan yang besar dan mewah bernuansa putih abu itu seharusnya membuat nyaman si pemilik yang menghuni di dalamnya. Tapi kenyataannya tidak begitu. Via yang hanya sendiri disana mondar-mandir tidak jelas. Pikirannya saat ini tertuju pada Christian seorang. Saat ini sudah hampir satu jam dirinya menunggu Christ datang, tapi suaminya yang menikahinya sejak remaja itu entah kenapa tak juga kunjung tiba. Dan itu membuat Via semakin gelisah.Terin
Bab 57Malam masih panjang saat Chiara meraung dan menangis menahan rasa sakit di punggungnya. Semua itu karena ulah Aleandro, lelaki yang menikahinya tanpa memberi pilihan kedua. Lelaki sialan, yang selalu bertindak kejam tanpa perasaan.Rasa perih dengan warna kemerahan tampak jelas menghias di punggungnya. Tapi jauh di lubuk hatinya yang paling dalam, Chiara merasakan rasa sakit yang lebih dalam."Lakukan dengan hati-hati bodoh," umpatnya pada pelayan yang kini tengah mengoleskan krim pereda nyeri."Maafkan aku, Nyonya." Pelayan itu berkata dengan ketakutan menghadapi Chiara yang selalu berlaku kasar.Dari arah pintu, Paul datang dengan seseorang di belakangnya."Nyonya, adik Anda Tuan Nathan
Bab 64 EndingLima bulan kemudianDi sebuah klub malam, Aleandro duduk ditemani dua orang wanita yang berpenampilan seksi di samping kiri dan kanannya.Nova yang mendapat informasi dari salah satu temannya segera meluncur ke tempat itu demi menyaksikan sendiri apa yang tengah dilakukan oleh kekasihnya yang masih enggan menikahinya tersebut. Padahal sudah tidak ada jurang pemisah yang menghalangi hubungan keduanya.Alangkah terkejutnya Nova saat melihat tangan Aleandro bergerak cepat dibalik baju salah satu wanita itu. Keduanya tampak asyik menikmati buayan satu sama lain. Seakan lupa mereka tengah berada di keramaian."Hentikan! Apa kamu sudah gila Aleandro. Apa yang kamu lakukan dengan pelacur-pelacur sialan ini?
Bab 63Hari itu cuaca begitu mendung dihiasi dengan gerimis kecil yang jatuh dari langit.Prosesi pemakaman Chiara baru saja selesai dilakukan, setelah sebelumnya disemayamkan dulu di rumah duka selama satu malam.Tak banyak para pelayat yang ikut ke pemakaman. Hanya keluarga terdekat dan beberapa relasi juga karyawan Aleandro di kantornya karena memang mereka tidak begitu mengenal Chiara.Satu persatu para pelayat pergi, menyisakan beberapa orang disana. Aleandro yang terus berdampingan dan memperlihatkan kemesraanya dengan Nova, membuat Christian jengah menatap ke arahnya.Mulutnya tidak tahan untuk berkomentar kepada pasangan yang tidak mengerti situasi tersebut. Apalagi saat Nova terus bergelayut manja pada bahu Ale.
Bab 62Julia duduk di dekat tempat tidur Chiara. Tangan kaku yang tidak bergerak itu terasa hangat saat ia menyentuhnya. Julia mulai bercerita banyak hal, tentang apapun kehidupan yang mereka jalani dulu. Kebiasaan baru yang sudah dilakukannya sejak dirinya ikut merawat Chiara. Tentu saja atas saran dokter, agar Chiara segera pulih.Julia kemudian menceritakan beberapa hal yang membuat Chiara dan ibunya membencinya di masa lalu. Julia menjelaskan dengan hati-hati tanpa berniat menyudutkan Chiara maupun ibunya.Tanpa menyinggung atau menyudutkan Chiara sendiri.Menurut dokter, Chiara tetap bisa mendengar meski bagian tubuhnya tidak bisa digerakkan. Intinya, apapun yang orang lain bicarakan, Chiara mampu menangkapnya dengan baik. Terbukti saat Julia menjelaskan dengan perl
Bab 61Christian sudah diizinkan untuk pulang dari rumah sakit, dan selama tiga hari Via merawatnya dengan baik dan terus memperhatikan kesehatannya.Hubungan keduanya tampak selalu mesra dan dipenuhi dengan kebahagiaan.Via juga melayani Christian setiap saat dan memberikan makanan-makanan sehat agar suaminya semakin betah berada di rumah.Keduanya menghabiskan waktu tanpa ada yang mengganggu. Meski sesekali Bram datang untuk membawa dokumen pekerjaan.Siang itu, ada sebuah panggilan masuk ke ponsel Via dari nomor tidak dikenal. Setelah menimbang beberapa saat akhirnya ia mengangkat panggilan tersebut yang ternyata dari Paul-asistennya Chiara."Maaf, Nyonya, saya hanya ingi
Bab 60Bram baru saja keluar dari kantin tempatnya meminum secangkir kopi. Setelah sudah hampir satu jam ia duduk di sana sendirian.Ketika rasa bosan mulai menggelayutinya, diapun berniat kembali ke lantai di atas untuk menjenguk bosnya, Christian.Sebenarnya, tadi dia sempat ke sana tapi karena melihat Christian sedang istirahat bersama istrinya, maka mau tak mau Bram pun mengurungkan niatnya dan lebih memilih untuk duduk di kantin rumah sakit.Saat berjalan di lorong rumah sakit, tidak sengaja matanya melihat Nova berjalan dengan wajah ditekuk, bahkan beberapa kali terlihat wanita itu menghembuskan nafasnya dengan kasar seperti tengah memendam sebuah kekesalan.Bram pun bergegas mendekati Nova sekadar untuk menyapanya.
Bab 59Chiara melangkah dengan raut wajah kesal. Keinginannya untuk bersama dengan Christian untuk sesaat terpaksa gagal karena Via selalu ada di dekatnya.Dia memasuki lift diikuti Paul dan dua orang pengawalnya. Dengan cekatan, Paul menekan tombol dua lantai dari yang kini mereka pijaki membuat Chiara mengernyit heran."Hei, bukankah seharusnya kita ke lantai bawah, Paul?" tanya Chiara bingung."Sebaiknya kita melihat keadaan Tuan Aleandro, Nyonya," Paul menjawab tanpa mengurangi rasa hormatnya."Haruskah aku repot-repot menjenguknya?" tanya Chiara dengan malas. Rasa sakit di punggungnya bahkan masih terasa, kenapa dia malah harus melihat lelaki pendosa itu.Paul menghela nafas lelah. Padahal dirinya
Bab 58Chiara tengah berbaring menyamping di tempat tidurnya, ketika Paul berjalan tergesa menuju ke ruangannya, bahkan lelaki itu tidak mengetuk pintu terlebih dahulu.Chiara yang merasa terganggu tentu saja marah akan ulah Paul tersebut."Apa kau tidak punya sopan santun, Paul, hingga kau masuk seenaknya ke kamarku?" hardiknya sinis.Mendapat perkataan seperti itu, Paul menjadi salah tingkah, kemudian ia tersadar akan tujuannya mendatangi majikannya."Maafkan aku, Nyonya, aku membawa berita untuk Anda."Chiara pun duduk dan membenarkan posisi tubuhnya. Rasa sakit akibat ulah Aleandro membuatnya tertidur sepanjang hari.Chiara mengernyitkan k
Bab 57Malam masih panjang saat Chiara meraung dan menangis menahan rasa sakit di punggungnya. Semua itu karena ulah Aleandro, lelaki yang menikahinya tanpa memberi pilihan kedua. Lelaki sialan, yang selalu bertindak kejam tanpa perasaan.Rasa perih dengan warna kemerahan tampak jelas menghias di punggungnya. Tapi jauh di lubuk hatinya yang paling dalam, Chiara merasakan rasa sakit yang lebih dalam."Lakukan dengan hati-hati bodoh," umpatnya pada pelayan yang kini tengah mengoleskan krim pereda nyeri."Maafkan aku, Nyonya." Pelayan itu berkata dengan ketakutan menghadapi Chiara yang selalu berlaku kasar.Dari arah pintu, Paul datang dengan seseorang di belakangnya."Nyonya, adik Anda Tuan Nathan
Bab 56Maaf yang selalu menunggu bab ini updatenya telat dan nggak teratur. Mohon mengerti author sedang dalam keadaan down. Istri Cacat CEO masih terus berlanjut dan insha allah coming soon novel baru dengan judul "Sekeping Hati Untuknya" yang menceritakan tentang suami yang menikah lagi dengan wanita muda. Novelnya bisa kamu baca di app ini atau app lainnya dengan nama author yang sama yaitu Bun Say.Happy reading!Ruangan yang besar dan mewah bernuansa putih abu itu seharusnya membuat nyaman si pemilik yang menghuni di dalamnya. Tapi kenyataannya tidak begitu. Via yang hanya sendiri disana mondar-mandir tidak jelas. Pikirannya saat ini tertuju pada Christian seorang. Saat ini sudah hampir satu jam dirinya menunggu Christ datang, tapi suaminya yang menikahinya sejak remaja itu entah kenapa tak juga kunjung tiba. Dan itu membuat Via semakin gelisah.Terin