Share

Bab 9

Author: Bamboo
last update Last Updated: 2023-11-15 17:51:49
Setelah keluar dari rumah sakit, Charles bertanya, "Tuan Michael, apakah Anda akan kembali ke kediaman atau ...."

"Ke daerah barat kota," jawab Michael dengan singkat.

Daerah barat kota adalah tempat tinggal Irene. Charles juga tidak tahu berapa lama bosnya berencana untuk tinggal di kamar kontrakan yang kecil itu.

Dalam perjalanan menuju daerah barat kota, di sebuah persimpangan lampu lalu lintas, Charles tiba-tiba berkata, "Tuan Michael, itu Nona Irene."

Michael menoleh dan melihat sebuah sosok yang ramping sedang menyapu sampah di pinggir jalan.

Wanita itu mengenakan seragam kerja berwarna terang dan rambutnya diikat gaya ekor kuda. Karena cuaca dingin, setiap napas yang dia embuskan mengeluarkan asap putih.

Tepat pada saat ini, sebuah sepeda listrik melaju cepat melewati Irene, sepertinya supaya dia tidak tercegat lampu merah. Kaki Irene terserempet oleh sepeda listrik itu dan dia pun langsung terjatuh.

Sedangkan pengendara sepeda listrik itu sama sekali tidak berhenti dan terus melaju di jalanan.

Adegan ini tentu saja juga disaksikan oleh Michael dan Charles.

"Tuan Michael, apakah saya perlu mencari pemilik sepeda listrik ini dan meminta pertanggungjawabannya?" tanya Charles. Dia merasa bahwa bosnya pasti tertarik pada Irene. Jika Michael bisa membela Irene saat Irene dipaksa untuk minum dan ditampar di kelab, dia pasti akan membantu Irene juga di saat seperti ini.

Tatapan Michael tertuju lekat-lekat pada wanita yang terjatuh di luar jendela itu. Suara Willy terngiang-ngiang dalam benaknya, 'Ingatlah ucapanmu hari ini. Jangan seperti dia ....'

Michael tidak akan memedulikan seorang wanita seperti ayahnya. Hal ini hanyalah sebuah permainan. Sedangkan sekarang, dia bukan Mike, bagaimana mungkin dia bisa memedulikan seorang petugas kebersihan seperti Irene?

"Nggak usah peduli," kata Michael sambil mengalihkan tatapannya.

Charles tercengang sesaat. Apakah tebakannya salah? Apakah Michael sama sekali tidak memedulikan Irene?!

Lampu merah sudah berubah menjadi lampu hijau, mobil pun terus melaju ke depan.

Pada saat ini, Shanti, rekan kerja Irene, membantu Irene untuk berdiri sambil bertanya, "Ada apa, Irene? Apakah kamu perlu pergi ke rumah sakit?"

Irene menggertakkan giginya sambil memeriksa lukanya. Dia tidak berdarah, hanya saja bagian pergelangan kakinya yang tersenggol membengkak. "Nggak apa-apa, nanti aku urut saja dengan minyak di rumah," jawab Irene.

"Kalau begitu, nanti urut dengan baik ya, supaya nggak bengkak lagi," kata Shanti. Kemudian, dia pun mengumpati pengemudi sepeda listrik yang menabrak Irene tetapi tidak menoleh sama sekali itu.

Pada malam hari, Irene berjalan tertatih-tatih ke kamar kontrakannya. Begitu dia memasuki kamarnya, dia melihat sebuah sosok yang sudah duduk di bawah cahaya lampu.

"Kakak sudah pulang, ya," kata sosok itu sambil berdiri untuk menyambut kepulangan Irene.

Dalam sekejap, kedinginan yang Irene rasakan seakan-akan menghilang karena sosok ini. Ternyata, hal yang dia inginkan hanyalah seseorang yang bisa menunggunya di rumah, meskipun rumah ini kecil dan sederhana.

"Ya, aku sudah pulang," kata Irene sambil tersenyum. "Sudah lapar, ya? Hari ini, aku beli dua kotak nasi. Aku masak sup dulu, ya, baru kita makan."

"Baik," jawab Michael. Kemudian, dia melihat Irene berjalan tertatih-tatih untuk meletakkan nasi kotak itu di satu-satunya meja persegi kecil di dalam ruangan, lalu kembali mencuci sayuran dan memasak sup sayur dengan kompor listrik.

"Kak, ada apa dengan kakimu?" tanya Michael dengan gaya pura-pura tidak tahu.

"Nggak sengaja terluka sedikit, tapi nggak apa-apa. Nanti, aku oleskan minyak saja," kata Irene dengan singkat. Namun, setelah berjalan beberapa langkah, ekspresinya agak berubah dan keningnya bercucuran keringat.

Michael mengerutkan bibirnya dan berkata, "Bagaimana kalau Kakak oleskan minyak dulu?" Kemudian, dia mengulurkan tangannya dan langsung menarik Irene, lalu mengangkat ujung celana Irene.

Dia pun langsung melihat sebuah benjolan yang sangat jelas, meskipun pada saat ini, benjolan itu masih tertutup oleh kaus kaki.

Sedangkan saat dia menurunkan kaus kaki itu, dia seketika melihat pergelangan kaki Irene yang sudah membengkak hingga memar.

Jelas-jelas dia merasa bahwa dia tidak akan peduli. Bahkan jika kaki Irene putus sekalipun, dia yakin dia tetap tidak akan peduli. Namun, entah mengapa, melihat pergelangan kaki Irene yang bengkak, dia merasa agak kesal.

"Nggak masalah, oles minyak saja, pasti sembuh," kata Irene sambil ingin menarik kembali kakinya dari tangan Michael. Namun, tangan Michael tetap menggenggam pergelangan kakinya dengan erat, membuatnya tidak bisa bergerak sama sekali.

Keheningan pun memenuhi ruangan ini.

"Di mana minyaknya?" tanya Michael tiba-tiba.

"Di ... di kotak obat di meja samping ranjang," jawab Irene.

Kemudian, dia tiba-tiba berteriak karena Michael tiba-tiba menggendongnya. Michael menurunkannya di sisi ranjang, lalu mengeluarkan minyak itu dari kotak obat.

Michael duduk di sisi ranjang dan meletakkan kaki kanan Irene yang terluka di atas kakinya sendiri. Dia melepaskan sepatu dan kaus kaki Irene, lalu menekan-nekan benjolan yang sudah memar di pergelangan kaki Irene.

Tulangnya tidak bermasalah, sepertinya dia hanya terkena luka luar, seperti ucapannya. Michael menuangkan sedikit minyak ke telapak tangannya dan mulai mengurut benjolan di kaki Irene.

Michael melakukannya dengan kuat, tetapi Irene tetap menggertakkan giginya tanpa berteriak kesakitan.

"Kak, nggak sakit, ya?" tanya Michael. Jika itu wanita lain, sepertinya dia sudah berteriak kesakitan sejak tadi.

"Nggak masalah." Irene menarik napas, lalu berkata, "Rasa sakit ini masih mending daripada saat aku di ...." Dia terdiam sejenak dan akhirnya tidak mengatakan kata "penjara", melainkan berkata, "Ini jauh lebih mending daripada rasa sakit yang pernah aku rasakan dulu."

Michael menatap Irene dengan penuh pengertian, tentu saja dia tahu apa yang tidak Irene katakan.

Saat Irene berada di penjara, meskipun Michael hanya menyaksikan tanpa melakukan apa pun, tidak begitu halnya dengan Keluarga Moiras. Terlebih lagi, ada banyak orang yang ingin menjilat Keluarga Moiras dan dirinya, sehingga hari-hari Irene di penjara sepertinya jauh lebih mengenaskan daripada orang biasa.

"Sepertinya dulu Kakak pernah sangat menderita," kata Michael dengan suara rendah.

"Semuanya sudah berlalu," kata Irene. Dia merasa setelah pergelangan kakinya diurut, rasa sakitnya juga perlahan-lahan mereda, digantikan dengan perasaan yang panas dan nyaman.

"Mike, terima kasih, ya. Kamu benar-benar orang baik," kata Irene sambil tersenyum pada Michael.

Orang baik? Michael juga tersenyum. Bahkan orang-orang yang menyanjung dan menjilatnya juga tidak pernah mendeskripsikannya dengan kata-kata "orang baik". Hidup dan perbuatannya tidak pernah selaras dengan kata-kata "orang baik".

"Apakah Kakak benar-benar merasa begitu?"

"Ya, tentu saja Mike orang baik," kata Irene dengan sangat yakin, seakan-akan baginya, Michael adalah orang baik, adiknya yang baik.

"Kalau begitu, satu hari nanti, kalau Kakak menyadari bahwa aku bukan orang baik, apakah Kakak akan kecewa?" tanya Michael.

Related chapters

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 10

    "Asalkan kamu nggak melakukan hal-hal yang melanggar hukum, aku nggak akan kecewa," kata Irene sambil mengenakan kaus kaki dan sepatunya, lalu berdiri dan berjalan menuju meja kecil itu.Michael pun tersenyum. Dia menatap punggung Irene dengan matanya yang berkilau sambil bergumam, "Kalau begitu, Kakak jangan kecewa, ya."...Sejak kejadian di kelab malam itu, Elena selalu merasa gelisah. Bagaimanapun, hari itu, sikap Hendrik sangat aneh. Selain itu, keesokan harinya, Hendrik tidak muncul di pertemuan kru film mereka. Dua hari kemudian, bahkan sutradaranya juga diganti.Alasan pergantian orang tidak dijelaskan oleh kru film. Namun, entah mengapa, Elena merasa bahwa pergantian sutradara ini seharusnya berhubungan dengan Hendrik dan mungkin berhubungan dengan Irene.Sedangkan beberapa hari kemudian, Elena mendengar kabar bahwa Hendrik terluka dan masuk rumah sakit. Selain itu, tangan kanan Hendrik sepertinya sudah cacat. Elena pun tercengang. Tangan kanan .... Jika dia tidak salah ingat,

    Last Updated : 2023-11-15
  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 11

    Gary, Clara dan Elena pun saling bertatapan.Clara masih ingin mengumpat, tetapi Gary tiba-tiba menahannya sambil berkata, "Sudahlah, pria itu pasti juga mantan narapidana! Orang macam apa pun ada di dalam penjara. Siapa tahu kejahatan apa yang dilakukan pria itu hingga dia masuk penjara."Mendengar ucapan Gary, Clara terdiam sesaat, lalu berkata dengan kesal, "Kalau begitu, apakah masalah ini berakhir di sini?"Gary ragu-ragu sesaat sebelum berkata, "Mari kita lihat lagi ke depannya. Kalau Hendrik benar-benar mencari masalah dengan Elena, kita baru pikirkan cara lagi." Sekarang, dia nggak berani untuk masuk dan menantang pria itu lagi.Elena yang berada di satu sisi mengernyit. Apakah pria itu ... benar-benar pernah masuk penjara? Meskipun mata pria itu tertutup oleh rambutnya sehingga wajahnya tidak terlihat dengan jelas, Elena bisa melihat bahwa tampang pria itu lumayan tampan.Terutama, entah mengapa, Elena merasa bahwa bayangan pria ini agak familier, dia seperti pernah melihat pr

    Last Updated : 2023-11-15
  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 12

    Dulu, Irene selalu sendirian di penjara. Jika bukan karena Leni sering mengunjunginya, mendukungnya dan sibuk membantunya dengan urusannya, mungkin saja dia tidak bisa keluar dari penjara hidup-hidup.Selama tiga tahun yang susah itu, Leni-lah yang terus mendukungnya.Penyelamat hidup, ya .... Mata Michael berkilau. Sepertinya, Leni benar-benar sangat penting bagi Irene. "Tapi, apakah kamu nggak merasa konyol untuk menganggap seseorang sebagai penyelamat hidupmu? Kalau satu hari nanti, kamu ditinggalkan oleh penyelamat hidupmu, apakah kamu nggak akan merasa lebih putus asa?""Leni nggak akan meninggalkanku," kata Irene dengan sangat yakin. Tatapannya juga penuh keyakinan.Entah mengapa, sebuah perasaan tidak nyaman muncul dalam hati Michael, seakan-akan dia tidak menginginkan ada orang yang layak mendapatkan kepercayaan Irene, seakan-akan Irene bisa melakukan apa pun demi orang tersebut....Beberapa hari kemudian, karena departemen tingkat atas akan datang melakukan pemeriksaan di Pus

    Last Updated : 2023-11-15
  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 13

    "Ponsel seperti ini sudah sangat bagus!" Michael memotong ucapan Irene dan menundukkan kepalanya untuk memilih ponsel dengan serius.Tepat pada saat ini, tiba-tiba seseorang memanggil nama Irene. "Eh, Irene!"Irene mengangkat kepalanya dan melihat tidak jauh darinya, Jessie berjalan ke arahnya bersama seorang wanita. Kedua orang ini jelas-jelas datang jalan-jalan pada malam hari.Saat mereka sudah mendekat, Irene baru menyadari bahwa orang yang bersama Jessie adalah Amanda Clark, teman SMA-nya."Sungguh kebetulan bisa bertemu denganmu di sini. Apakah ini pacarmu?" tanya Jessie sambil terus mengamati Michael yang berdiri di sisi Irene.Sebelum Irene bisa menjawab, Amanda berkata, "Eh, Jessie, jangan asal bicara. Dengar-dengar, pacar Irene adalah tuan muda dari keluarga kaya. Kalau dilihat dari pakaiannya, sepertinya bukan orang ini, deh."Pakaiannya murahan!Sambil berbicara, Amanda mengangkat alisnya. Seulas senyuman menghina tersungging di wajahnya yang lumayan cantik, lalu dia berkat

    Last Updated : 2023-11-15
  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 14

    Amanda merasa dipermalukan di hadapan semua orang.Amanda berbalik dengan murka dan bergegas meninggalkan tempat dia dipermalukan ini, sedangkan Jessie juga bergegas mengikutinya.Irene merasa seperti sedang menonton pertunjukan. Begitu dia keluar dari pusat perbelanjaan, dia melihat orang-orang yang sedang menghancurkan mobil dan mobil itu sepertinya milik Amanda."Ada apa? Apakah dia menyinggung seseorang, sehingga orang itu balas dendam?" kata Irene."Entahlah," jawab Michael. Matanya berkilau, sudut bibirnya terangkat."Lagi pula itu bukan urusan kita," kata Irene sambil berjalan ke terminal bus dengan Michael.Tiba-tiba, langkah Michael terhenti. Irene pun menoleh dan melihatnya. Wajah Michael pucat pasi, dia tampak terkejut, kedua matanya menatap ke arah terminal bus."Ada apa?" tanya Irene dengan khawatir."Nggak ... nggak apa-apa," jawab Michael. Ekspresinya sudah kembali normal. Tadi ... dia salah lihat, dia mengira seorang wanita di dalam bus sebagai wanita itu.Wanita yang s

    Last Updated : 2023-11-15
  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 15

    "Aku akan menemanimu, matrasnya berada di sisi ranjang. Begitu kamu menoleh, kamu bisa melihatku," kata Irene."Temani aku, ya?" gumam Michael, bahkan dia sendiri juga tidak tahu bahwa tatapannya sekarang penuh akan permohonan.Irene menggigit bibirnya. Dia ragu-ragu sesaat, lalu menganggukkan kepalanya dan berkata, "Baiklah." Kemudian, dia mengambil selimut di lantai dan berbaring di sisi Michael.Bahkan dia sendiri pun terkejut karena dia setuju untuk tidur di ranjang yang sama dengan seorang pria. Mungkin karena tadi, Michael terlihat seperti sebuah boneka kaca yang rapuh, seakan-akan dia akan pecah jika disentuh sedikit saja, membuat Irene ingin melindunginya dengan baik.Sambil berbaring di atas ranjang, Irene mematikan lampu, sedangkan tangan kanannya tetap digenggam oleh tangan kiri Michael."Mike, kalau masih kesakitan, panggil aku, ya," kata Irene."Baik," jawab Michael. Apakah ini pengaruh obat? Dia merasa jauh lebih baik daripada saat penyakit ini kambuh sebelumnya.Apakah a

    Last Updated : 2023-11-15
  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 16

    Tubuh Irene langsung menjadi kaku. Setiap dia mendengar nama kedua orang ini, dia selalu merasa seperti sedang mimpi buruk!Tentu saja dia juga mengetahui tentang cincin berlian enam karat itu, dia juga pernah melihat foto cincin itu di berita. Kalaupun dia ingin menghindari berita-berita ini, saat dia menyalakan ponselnya dan menjelajahi internet, dia tetap akan melihat berita tersebut.Dulu, saat dia dan Martin sedang berbelanja di toko perhiasan, dia juga pernah melihat berlian kasar berwarna merah muda itu. Pada saat itu, Martin berkata padanya, "Irene, kalau kamu menyukainya, aku akan membelinya sebagai cincin nikah kita."Namun, akhirnya, Martin bukanlah miliknya, begitu pula dengan cincin berlian itu.Pada saat ini, Irene mendengar suara seorang pria yang jernih dan malu-malu. "Irene, em ... apakah kamu akan pulang?"Irene mengangkat kepalanya dan melihat seorang pria yang berusia sekitar 30 tahun dengan rambut pendek dan seragam kerja Divisi Transportasi. Pria ini sedang menata

    Last Updated : 2023-11-15
  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 17

    Pada saat ini, Irene hanya merasa jantungnya berdebar kencang.Astaga, ada apa dengannya?Dia seketika menarik kembali tangannya dan berkata dengan wajah memerah, "Baik ... baiklah, ayo makan, buburnya sudah dingin." Kemudian, dia pun menunduk dan mulai makan.Michael tersenyum. Melihat Irene yang hampir membenamkan seluruh wajahnya di dalam mangkuk, senyuman di wajah Michael melebar. "Apakah Kakak menyukaiku?" tanya Michael."Tentu saja," jawab Irene tanpa ragu."Aku juga, aku sangat menyukai Kakak," kata Michael sambil tersenyum. Sepertinya, sudah lama sekali tidak ada orang yang membuatnya begitu tertarik....Setelah pemeriksaan oleh Manajemen Perkotaan berakhir, Jessie berkata pada Irene, "Irene, teman sekelas kita waktu SMA akan mengadakan reuni pada akhir pekan, ayo ikut."Reuni? Irene tidak bisa menahan tawanya. Jika dia menghadiri acara reuni dengan keadaannya sekarang, dia hanya akan menjadi bahan tertawaan. "Nggak, deh. Aku ada urusan, nggak bisa pergi," kata Irene."Eh, tem

    Last Updated : 2023-11-15

Latest chapter

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 523

    "Martin, aku merasa agak pengap, ayo pergi ke taman bunga di belakang," kata Hannah."Baiklah," kata Martin sambil menatap calon istrinya dengan tatapan yang agak rumit. "Tadi, kamu sengaja nggak membiarkanku bicara, untuk ini?" Martin mengucapkan kata-kata ini dengan suara yang sangat rendah, sehingga hanya mereka berdua yang bisa mendengar suaranya."Iya. Kalau ada yang mau cari masalah, untuk apa kita memperingatkannya?" kata Hannah sambil tersenyum. "Selain kedua keluarga kita, tentu saja masih ada keluarga lain yang akan menyinggung Michael dan nasib mereka akan lebih parah lagi."Melihat senyuman di bibir calon istrinya ini, Martin tiba-tiba merasakan kehilangan dan keberatan yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya, seakan-akan ada sesuatu yang sudah menghilang darinya dan tidak akan bisa kembali lagi.Sedangkan sekarang, hal yang bisa Martin lakukan hanyalah terikat erat dengan wanita di hadapannya ini, demi kepentingan kedua keluarga!Tidak jauh dari mereka, ada juga seseorang

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 522

    Ternyata, Irene adalah pengemudi mobil yang menyebabkan kecelakaan yang membunuh Helen. Sedangkan sekarang, Michael berpacaran dengan Irene. Sama sekali tidak ada yang menyangka bahwa hal yang tidak mungkin terjadi ini akhirnya terjadi juga!Bruk!Jason mendengar suara sesuatu terjatuh di belakangnya. Dia menoleh dan melihat Winny yang jatuh terduduk di lantai karena kedua kakinya lemas.Jason menatap Winny dengan tatapan simpati. Sepertinya, Keluarga Avila akan jatuh sial dan Winny sepertinya akan dikeluarkan dari lingkaran kelas atas ini.Bagaimanapun, Michael bukanlah orang yang murah hati.Pada saat ini, Debbie dan Ivanna merasa ketakutan. Terutama Debbie, meskipun dia merasa tidak rela, tatapannya tetap saja tampak ketakutan.Tindakan Michael barusan sudah menunjukkan bahwa dia sebenarnya sudah mengetahui perihal Irene pernah dipenjara. Kalau begitu, perbuatan Winny tadi jelas-jelas mencari masalah untuk dirinya sendiri.Selain itu ... tadi, Michael berjongkok di hadapan Irene, wa

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 521

    "Aku hanya dikatai, terus gaunku diinjak hingga robek," jawab Irene. Dia tidak ingin mengeluh di tempat ini. "Maaf, ya. Hari ini, kamu membawaku ke sini, tapi aku malah ....""Maaf apanya," kata Michael. Dia memotong ucapan Irene dan berkata, "Akulah yang nggak menjagamu dengan baik, sehingga kamu terkena masalah seperti ini."Kemudian, Michael berjongkok dan mengikat ujung rok Irene yang robek, supaya ujung rok itu tidak terseret di lantai, sehingga Irene menginjaknya.Saat Michael berjongkok, semua orang di sekitar terkejut. Tidak ada yang menyangka bahwa Tuan Michael yang sangat terhormat di Kota Cena malah bisa berjongkok di hadapan seorang wanita seperti ini.Setelah Michael membantu Irene merapikan ujung rok Irene, Michael menengadah dan menatap Irene sambil bertanya, "Kamu terluka, nggak?"Pada saat ini, Michael berjongkok sambil menengadah, sedangkan Irene berdiri sambil menunduk. Keduanya saling bertatapan. Untuk sesaat, Irene merasa seakan-akan pada saat ini, Michael sedang m

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 520

    "Benar. Wanita inilah yang nggak tahu malu. Entah dengan cara apa dia menipu Michael. Sepertinya, sekarang, Michael juga nggak tahu kalau wanita ini pernah masuk penjara," timpal Ivanna.Mendengar ucapan wanita-wanita ini, Hannah dan Martin tampak terkejut. Baru saja Martin ingin mengucapkan sesuatu, Hannah diam-diam menarik Martin untuk mengisyaratkan agar Martin tidak mengatakan apa pun.Irene hanya merasa bahwa makin banyak orang di sekitar yang menatap ke arah mereka. Selain itu, banyak orang mendengar ucapan Winny dan yang lainnya barusan. Pada saat ini, tatapan yang tertuju ke arah mereka beragam, ada yang terkejut, ada yang menghina, semuanya seperti sedang menonton pertunjukan.Irene membuang napas dalam hatinya. Sepertinya, di pesta hari ini, dia mempermalukan Michael lagi. Bagaimanapun, dia tidak bisa mengubah hal-hal yang pernah dia alami sebelumnya.Irene tidak ingin mempermalukan dirinya lebih lama lagi, jadi dia berbalik untuk pergi.Namun, kali ini, baru saja dia mengamb

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 519

    Mendengar hal ini, Winny dan Debbie yang berada di satu sisi juga langsung terkejut.Winny tiba-tiba tertawa dan berkata, "Kukira kamu siapa. Ternyata kamu pembunuh, ya! Michael tahu, nggak, kalau kamu orang yang membunuh Helen?"Pada saat ini, Winny sudah tidak sabar ingin melihat reaksi Irene saat Michael mengetahui bahwa Irene adalah pelaku dalam kecelakaan mobil itu.Menurut Winny, Michael pasti tidak mengetahui hal ini. Kalau tidak, bagaimana mungkin Michael akan membiarkan Irene berias seperti ini dan menghadiri pesta ini sebagai pendampingnya?!Sedangkan Debbie tersenyum sinis dan berkata, "Oh iya, hari ini Martin juga datang ke pesta ini. Tadi, aku melihatnya dengan Hannah. Bagaimana kalau kami bantu agar kamu bisa bertemu dengan mantan pacarmu itu?"Mendengar ucapan Debbie, Winny langsung bersemangat. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke sekeliling. Kebetulan, Martin dan Hannah berada tidak jauh dari mereka.Oleh karena itu, Winny seketika berseru ke arah kedua orang itu, "

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 518

    "Oh iya, apa hubunganmu dengan Michael? Bagaimana kalau kamu beri tahu kami, untuk memuaskan rasa ingin tahu kami?" kata Debbie.Irene tersenyum dan menjawab, "Ini masalah pribadiku, jadi aku nggak bisa beri tahu kalian."Begitu Irene mengucapkan kata-kata ini, ekspresi ketiga wanita itu sontak berubah. Winny Avila, putri dari presiden direktur jaringan toko kelontong, langsung berkata, "Ucapanmu sungguh nggak enak didengar. Jangan-jangan hubungan kalian memalukan, ya, jadi kamu nggak berani bilang?"Wajah Irene agak menggelap. Hal yang dia duga ... akhirnya terjadi. Meskipun dia ingin menghindar, dia sama sekali tidak bisa melakukannya.Sedangkan Ivanna, cucunya bos hotel terkenal, memelototi Irene sambil mengernyit, seperti sedang memikirkan sesuatu.Winny melanjutkan ucapannya dengan agresif. "Jangan-jangan kamu menggunakan cara yang nggak etis untuk menjalin hubungan dengan Michael?" kata Winny.Irene mengerutkan bibirnya dan berkata, "Maaf, aku masih ada urusan, jadi aku pergi dul

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 517

    Jason menelan ludah sambil berpikir, 'Baiklah. Kalau begitu, kelak, Irene jelas-jelas akan menikah ke Keluarga Yunata dan menjadi nyonya di Keluarga Yunata.'"Sepertinya dia benar-benar beruntung," gumam Jason."Akulah yang beruntung," kata Michael dengan santai. Dengan kata lain, kemalangan Irene adalah keberuntungan bagi Michael.Dulu, tanpa kecelakaan itu, mungkin saja sekarang, Irene sudah menikah dan berkeluarga dengan Martin, tidak bertemu dengan Michael dengan cara seperti itu. Terlebih lagi, Michael tidak akan menyadari bahwa berada di sisi Irene adalah sesuatu yang begitu menyenangkan.Mendengar ucapan Michael, Jason terkejut.Pada saat ini, dia hanya merasa bahwa Michael benar-benar sudah jatuh hati sepenuhnya pada Irene!…Irene mengambil segelas sampanye dari seorang pelayan dan meminumnya. Dengan kadar alkohol yang rendah dan rasa buah yang segar, sampanye ini terasa lumayan enak.Namun, sampanye seperti ini tidak boleh diminum terlalu banyak. Bagi orang dengan tingkat tol

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 516

    Irene jarang sekali mendengar Michael menyebut siapa pun sebagai temannya, jadi Jason Tamara ini sepertinya berhubungan lumayan baik dengan Michael. "Halo, aku Irene Linardo," kata Irene.Irene memperkenalkan dirinya dengan natural."Halo, sudah lama aku ingin bertemu denganmu, tapi nggak pernah ada kesempatan," kata Jason sambil tersenyum. Bagaimanapun, dia sangat penasaran dengan wanita yang bisa mendapatkan hati sahabatnya ini.Terlebih lagi, pada malam tahun baru, sahabatnya ini membawa segerombolan polisi ke sebuah kota kecil yang terletak di samping Kota Cena dan bahkan meninggalkan tuan besar dari Keluarga Yunata demi wanita ini. Tentu saja hal ini membuat Jason terkejut dan juga penasaran.Sekarang, setelah Jason melihat Irene, dia merasa bahwa meskipun Irene tidak memiliki kecantikan yang luar biasa, Irene membuat orang lain merasa sangat nyaman, wanita ini tampak halus dan tenang.Sedangkan Michael yang berdiri dengan Irene seperti terlihat lebih tenang daripada biasanya.Dal

  • Istri Berdosa si Bos Paranoid   Bab 515

    Pada saat ini, Kris bahkan memiliki sebuah firasat, jika dia tidak melepaskan tangan Irene, Michael sepertinya akan langsung mematahkan pergelangan tangannya.Kris memang tidak perlu berselisih dengan Michael hanya demi seorang wanita. Lagi pula … sebelumnya, bukankah Kris sudah mengetahui bahwa Irene bukanlah orang yang ingin dia cari?Kris hanya menurunkan tatapannya sambil melepaskan pegangannya di tangan Irene. Tangan Irene seketika mendapatkan kembali kebebasannya."Maaf. Tadi, aku lepas kendali, Nona Irene mengingatkanku akan seorang teman lama," kata Kris."Dia bukan teman lamamu itu. Ke depannya, jangan melakukan hal seperti ini lagi," kata Michael dengan dingin sambil meraih tangan Irene dan meninggalkan Kris dan Elena.Kris menatap punggung Irene dengan tatapan yang tidak bisa ditebak. Di belakang Kris, Elena hampir ingin berteriak.Bukan? Sebenarnya … iya! Jika orang di lukisan di studio Kris benar-benar teman lamanya Kris, Elena yakin bahwa teman lama itu adalah Irene.Gaun

DMCA.com Protection Status