"Dia pasti akan hidup dengan baik. Selain itu, Kak Yuna, hidupmu juga masih panjang, jangan terlalu pesimis. Mungkin saja, ke depannya, hidupmu akan menjadi lebih baik lagi," kata Irene.Yuna menatap Irene dengan tatapan terkejut dan berkata, "Kamu sepertinya agak berubah.""Berubah?" tanya Irene dengan kebingungan."Iya, pertama kalinya kamu datang ke sini, kamu terlihat sangat murung, seperti sangat tertekan karena hidup. Tapi, sekarang, kemurungan ini menghilang, kamu juga seperti penuh akan harapan terhadap masa depan," kata Yuna.Penuh akan harapan terhadap masa depan? Irene tercengang. Apakah hal ini terjadi karena Leni sedang membantunya dengan kasus itu? Atau apakah karena ada awal yang baru bagi dia dengan Michael?Pada malam hari, saat Irene keluar dari restoran, dia malah melihat sebuah mobil yang sedang terparkir tidak jauh dari restoran ini. Itu mobilnya Michael!Saat Irene berjalan maju, pintu mobil itu terbuka. Michael duduk di jok belakang mobil sambil berkata padanya,
Mungkin karena pengalaman sebelumnya, Irene tidak ingin bergantung pada orang lain dalam hidupnya.Karena begitu dia bergantung pada orang lain, hidupnya mungkin akan benar-benar hancur.Michael menatap lekat-lekat pada Irene. Sesaat kemudian, dia menurunkan tatapannya dan berkata, "Ya sudah kalau kamu ingin terus bekerja di sini. Kalau kamu mau ganti pekerjaan, beri tahu aku.""Baiklah," kata Irene sambil mengangguk. Kali ini, dia tidak lagi menolak niat baiknya Michael."Oh iya, kamu menunggu selama ini di luar, sudah makan malam, belum?" tanya Irene tiba-tiba."Belum," jawab Michael."Kalau begitu, kenapa kamu nggak pergi makan di dalam?!" kata Irene. Meskipun restoran ini kecil, bagaimanapun, ada banyak jenis makanan yang bisa dipesan.Irene tidak memikirkan apakah Michael terbiasa memakan makanan seperti ini atau tidak. Bagaimanapun, sebelumnya, saat Michael tinggal di kamar kontrakan Irene, dia tetap memakan makanan sesederhana apa pun dengan Irene tanpa mengeluh."Baiklah kalau
Kegembiraan tiba-tiba meluap dalam hati Irene. Ternyata kepercayaan Michael bisa membuat Irene sesenang ini.Michael menatap lekat-lekat pada wanita di hadapannya sambil berkata dengan pelan, "Tapi, kamu juga harus percaya padaku. Percayalah, kalau aku lebih awal bertemu denganmu, kalau aku tahu aku akan begitu mencintaimu, aku nggak akan membuatmu begitu menderita."Irene seketika tercengang. Apakah Michael sedang merujuk pada penderitaan yang dia alami di penjara karena orang-orang yang ingin menyanjung Michael?"Iya," kata Irene dengan pelan.Apa pun yang terjadi di antara mereka pada masa lalu, sekarang, Irene mungkin sudah seharusnya melepaskannya sedikit demi sedikit.Jika Irene ingin berhubungan baik dengan pria ini, bahkan rasa takut ini juga harus dia singkirkan.Setelah makan, seorang pembantu membereskan alat makan mereka. Irene seperti tiba-tiba teringat akan sesuatu, dia pun bertanya, "Oh iya, ada ahli di bidang implan koklea yang kamu kenal, nggak?""Kenapa?" tanya Michae
Namun, Michael adalah penguasa Keluarga Yunata, jadi dia harus memiliki anak untuk mewarisi Keluarga Yunata. Apakah garis keturunan Keluarga Yunata harus terputus hanya gara-gara Irene? Sambil memikirkan hal ini, Irene merasa bahwa sebelumnya, dia sudah terlalu naif, dia bahkan melupakan hal-hal ini dan langsung setuju untuk berpacaran dengan Michael.Namun, berapa lama mereka bisa tetap berpacaran?Bahkan dalam kasus-kasus yang pernah Irene tangani sebelumnya, dalam keluarga kaya seperti ini, keberadaan pewaris keluarga lebih penting daripada keluarga biasa."Ada apa dengan tubuhmu?" tanya Michael sambil mengernyit.Irene menundukkan kepalanya dan menatap perutnya yang rata sambil menjawab, "Pernah sekali ... aku dipukul ... hingga rahimku robek. Meskipun akhirnya aku terbebas dari bahaya, kata dokter rahimku terluka parah, jadi kelak, aku mungkin sama sekali nggak bisa mengandung lagi."Hal ini sangat sulit untuk diungkapkan bagi Irene karena hal ini adalah kesedihan yang paling mend
Namun, sekarang sudah berbeda. Seiring dengan makin dalamnya rasa cinta Michael terhadap wanita ini, Michael baru menyadari bahwa dia ternyata hanya menginginkan hal-hal ini dengan Irene. Jika itu bukan Irene, Michael lebih memilih untuk tidak melakukannya!Irene menatap wajah yang berada dekat di hadapannya dengan tatapan tercengang. Kemudian, dia mendengar Michael berkata, "Jadi, orang yang bisa kamu andalkan seumur hidupmu hanya aku."Seusai berbicara, Michael langsung mencium bibir Irene dengan lembut, membuat Irene tidak bisa melawan.Apakah Irene benar-benar bisa mengandalkan pria ini?...Hubungan pacaran dengan Michael pun dimulai. Hal ini memang masih agak tidak terduga bagi Irene, tetapi dia tidak merasa tidak nyaman.Terkadang, hal ini bahkan bisa membuatnya merasa seperti kembali ke masa-masa bersama pria ini di rumah kontrakan itu.Irene merasa seakan-akan pria ini kembali menjadi "Mike". Dia bisa melepaskan semua beban dan rasa sakitnya, serta bisa merasa tenang di hadapa
"Oh iya, Sabtu siang kamu istirahat, 'kan?" kata Michael sambil menatap wajah Irene yang memerah. Dia merasa bahwa hal ini sangat menarik."Iya, kenapa?" tanya Irene."Luangkan waktu siang itu, biar kubawa kamu pergi periksa kesehatanmu secara keseluruhan," kata Michael."Periksa kesehatan?" tanya Irene dengan heran."Selama beberapa tahun terakhir, seharusnya kamu nggak pernah melakukan pemeriksaan kesehatan, 'kan? Sabtu ini, ayo pergi periksa. Pemeriksaan kesehatan harus dilakukan sekali setahun," kata Michael.Irene menggigit bibirnya, lalu menganggukkan kepalanya dan berkata, "Baiklah kalau begitu." Dulu, saat Irene masih bekerja di firma hukum, perusahaannya akan mengaturkan pemeriksaan kesehatan untuk pegawainya. Namun, sejak dia keluar dari penjara, sudah hampir empat tahun Irene tidak pernah melakukan pemeriksaan kesehatan.Kalau dipikir-pikir, tidak ada ruginya dia melakukan pemeriksaan kesehatan ini.Pada malam hari, baru saja Irene mau terlelap, Michael malah mengatakan bahw
Irene sama sekali tidak bisa menolak. Saat Irene tersadar, dia sudah berbaring di ranjang yang sama dengan Michael.Irene membuang napas dan berpikir, 'Ya sudahlah kalau tidur bareng. Lagi pula, sebelumnya, kita juga sudah pernah tidur bersama.'Hanya saja, pada saat ini, karena Michael berada di sisinya, dia tidak bisa terlelap.Oleh karena itu, Irene ingin mencari topik pembicaraan. "Kenapa kamu masih memanggilku kakak?" tanya Irene."Kamu nggak suka, ya?" tanya Michael pula.Irene ragu-ragu sesaat, lalu menjawab, "Bukan begitu, tapi aku merasa ... emm, seperti setelah menjadi pacar, panggilan ini agak aneh." Jika orang yang tidak mengetahui hubungan mereka mendengar panggilan ini, sepertinya orang itu akan mengira bahwa Irene adalah kakaknya Michael.Namun, kalau dipikir-pikir, Irene sebenarnya sudah mulai terbiasa dengan panggilan ini. Bagaimanapun, dari awal, pria ini sudah memanggilnya dengan sebutan itu."Kalau begitu, ke depannya, bagaimana kalau aku panggil kamu Irene?" tanya
Selama semalaman, Irene mengira bahwa dia tidak akan bisa tidur dengan Michael di sisinya. Namun, kenyataannya, begitu dia memejamkan matanya, dia langsung tidur dengan sangat nyenyak.Dengan Michael di sisinya, Irene seperti merasa tenang.Keesokan paginya, saat Irene bangun, dia melihat Michael yang sudah mengenakan kemeja putih. Sambil mengancingkan ujung lengan kemejanya, Michael berjalan menghampiri Irene dan berkata, "Sudah bangun, ya?""Iya," jawab Irene dengan wajah merah. Pada saat ini, dia belum cuci muka dan sikat gigi, rambutnya juga masih berantakan."Apakah tidurmu semalam nyenyak? Aku tidur sangat nyenyak," kata Michael sambil membungkukkan badannya. Dia menopang tangannya di sisi ranjang sambil menatap mata Irene.Kedua orang ini saling bertatapan, sehingga Irene seketika tidak tahu harus bereaksi seperti apa.Tanpa disadari, Irene bergerak ke belakang untuk menjaga jarak dengan pria ini. Namun, Michael malah menahan punggung Irene dengan kuat, sehingga jarak antara mer