Dia tahu bahwa Irene tidak menyukai kegelapan. Bahkan saat tidur pun Irene suka tidur dengan lampu menyala.Dulu, di kamar kontrakan itu, meskipun ada jangka waktu di mana Irene sudah bisa tidur dengan lampu dimatikan, kemudian, kebiasaan tidur dengan lampu menyala kembali lagi.Michael mengernyit. Apakah Irene tidak berada di dalam kamar?Namun, saat dia sedang berencana untuk berbalik dan pergi, dia malah mendengar suara tangisan yang pelan.Irene berada di dalam kamar!Langkah kaki Michael seketika berhenti. Kemudian, dia meraba dinding dan menyalakan lampu kamar. Seberkas cahaya menyinari kamar ini.Dia hanya melihat sebuah sosok kurus yang meringkuk di sudut ruangan. Sosok ini bersandar di dinding sambil membenamkan kepalanya di kedua lututnya. Bahunya juga terus bergetar, suara tangisan yang teredam itu juga terus terdengar.Apakah wanita ini sedang menangis?Michael memicingkan matanya dan berjalan cepat ke depan, lalu berjongkok dan menatap Irene sambil bertanya, "Kenapa? Ada a
"Tahu," kata Irene. Namun, sekarang, selain cara ini, dia tidak tahu cara apa lagi yang bisa dia pakai untuk mendapatkan uang sebanyak 100 miliar.Michael tiba-tiba terkekeh dan berkata, "Tapi, aku nggak mau!"Tubuh Irene seketika menegang. Kemudian, dia seperti balon yang kempis, hingga bahkan cahaya di matanya juga menghilang.Iya, tentu saja Michael bisa menolak. Atas dasar apa Irene merasa bahwa asalkan dia bersedia menemani Michael dan menjanjikan segalanya untuk Michael, Michael akan memberinya uang 100 miliar?Irene menertawakan dirinya dalam hatinya. Dia menganggap dirinya sendiri terlalu berharga. Apakah dia mengira bahwa ketertarikan Michael terhadapnya seharga 100 miliar?Irene diam-diam menundukkan kepalanya. Tangannya yang awalnya memegang tangan Michael juga langsung terlepas, seperti tidak bertenaga.Michael menatap Irene dengan tatapan gelap. Sesaat kemudian, dia berdiri dan berkata, "Kak, menurutku, sebaiknya kamu istirahat dengan baik. Nanti, aku akan meminta pembantu
Michael mengambil sepiring makanan itu ke hadapan Irene dan meletakkannya di hadapan wanita ini. "Kak, kalau kamu benar-benar mau mengetahui lokasi makam ibumu, sebaiknya kamu makan dulu makanan ini," kata Michael.Irene seketika mengangkat kepalanya sambil menatap Michael dengan matanya yang bengkak, tatapannya heran.Apa maksud ucapan Michael? Jangan-jangan .... "Kamu tahu di mana makam ibuku berada?" tanya Irene."Kalau kamu makan makanan ini, aku bisa beri tahu kamu," kata Michael.Mendengar ucapan ini, Irene seperti tiba-tiba bersemangat. Dia langsung mengambil piring itu dan mulai makan dengan lahap.Michael mengernyit. Pada saat ini, Irene makan dengan sangat terburu-buru, sangat berbeda dari Irene yang biasanya.Namun, hal ini juga membuktikan bahwa makam ibunya Irene sangat penting bagi Irene.Michael mengernyit sambil melihat jejak air mata di wajah Irene dan matanya yang sepertinya lebih merah dan bengkak lagi daripada sebelumnya.Jadi, tadi, setelah Michael meninggalkan kam
"Daripada meminta uang 100 miliar dariku, kenapa kamu nggak memikirkan untuk langsung meminta bantuanku untuk mencarikan lokasi pemakaman ibumu?" tanya Michael lagi.Irene seketika tercengang. Mendengar pertanyaan Michael, dia baru menyadari bahwa dia benar-benar bodoh. Apakah ayahnya benar-benar akan puas hanya dengan uang 100 miliar? Bukankah ayahnya akan menjadi makin serakah dan meminta lebih banyak lagi?Tepat seperti yang dikatakan Michael, daripada meminta uang 100 miliar dari Michael, sebaiknya Irene langsung meminta bantuan Michael untuk mencarikan lokasi makam ibunya Irene dipindahkan.Irene benar-benar sudah panik, sehingga dia tidak bisa berpikir jernih dan bahkan tidak memerhatikan hal sesimpel ini."Kalau begitu, bisakah kamu membawaku ke sana sekarang juga?" tanya Irene dengan terburu-buru. Hanya setelah dia benar-benar memastikan tempat pemakaman ibunya, dia baru bisa merasa tenang."Jangan buru-buru. Istirahat dulu sebentar. Kalau kamu kelelahan, kamu juga bisa tidur s
"Berdasarkan penyelidikan kami, setelah ayahnya Nona Irene mengeluarkan guci abu ibunya Nona Irene, dia menyewa kamar di sini untuk tiga bulan. Kemudian, setelah kunjungan singkat pada hari pertama, dia nggak pernah datang lagi," kata Charles. "Secara bersamaan, ayahnya Nona Irene juga nggak menghubungi pemakaman mana pun untuk mengurus prosedur pembelian lahan kuburan apa pun."Irene menundukkan kepalanya dan menatap guci abu di hadapannya.Dari awal ... Ayah nggak pernah benar-benar berencana untuk memindahkan makam Ibu. Dia hanya menggunakan hal ini untuk memeras uangku,' pikir Irene.'Seharusnya, setelah Ayah mendapatkan keuntungan yang cukup dariku, Ayah akan mengembalikan guci abu ini padaku.''Dengan begitu, Ayah bisa menghemat uang untuk membeli lahan kuburan!'Apa yang akan ibunya Irene pikirkan jika dia mengetahui perbuatan pria yang pernah dia cintai setelah dia meninggal?Pria ini bahkan ingin memanfaatkan seseorang yang sudah meninggal!Pada saat ini, Irene hanya merasa ba
Irene bergegas berkata, "Nggak perlu, tempat ini sangat bagus!" Lahan pemakaman yang Michael pilihkan untuk ibunya Irene adalah sepotong lahan tersendiri di pekuburan ini, bukan yang bersebelahan dengan makam orang lain.Jika deretan makam yang bersebelahan itu adalah apartemen, lahan yang Michael pilih seperti sebuah vila.Lahan ini adalah sebuah ruang kecil yang dikelilingi dengan deretan pepohonan. Beberapa meter di depan makam ini, bahkan terdapat meja dan kursi yang terbuat dari batu, yang bisa menjadi tempat istirahat bagi orang-orang yang datang ziarah kubur."Baiklah kalau begitu," kata Michael. "Kalau begitu, masukkanlah abu ibumu."Irene menganggukkan kepalanya. Dia berjongkok dan meletakkan abu jenazah ibunya di lubang di depan batu nisan, yang khusus digunakan untuk menampung abu jenazah. Kemudian, para pekerja itu pun menutupi lempengan batu itu, lalu menuangkan semen di atasnya.Sedangkan para karyawan pemakaman ini menyodorkan sebuah kontrak ke hadapan Irene, yaitu konta
Pada saat ini, dari sudut pandang Irene, dia bisa melihat rambut hitam pria ini, kulitnya yang disinari dengan cahaya bulan dan garis lehernya yang indah. Irene bisa melihat dengan jelas bentuk telinga dan sisi samping wajah pria ini.Tatapan Irene seperti tidak bisa dialihkan dari pria ini. Irene bahkan merasa bahwa telinga pria ini saja seperti lebih indah dari telinga orang lain.Saat pria ini menegakkan tubuhnya dan menghadap ke arah Irene, Irene hanya merasa seakan-akan jantungnya dihantam dengan sesuatu.Di bawah cahaya bulan, sepasang mata pria ini seperti berkilau, dengan gelombang warna perak, sedangkan bibir pria ini terus bergerak, seperti menggerakkan hatinya Irene.Pada saat ini, Irene merasa seakan-akan dunia ini menjadi hampa dan Irene hanya bisa melihat keberadaan pria ini.Kemudian, Irene melihat wajah pria ini terus mendekat padanya. Bagian wajahnya sangat indah, seperti karya yang paling indah di dunia ini."Kamu kenapa?" Suara pria ini akhirnya terdengar di telinga
Michael merasa seakan-akan saat Irene menatapnya, Irene tampak terpesona untuk sesaat dan seperti sangat dekat dengan Michael. Namun, kemudian, tatapan Irene seakan-akan kembali menjadi tatapan yang ingin menjauhkan diri dari Michael.Hanya saja, hal yang berbeda dari dulu adalah sekarang, ada sejenis pertentangan dalam tatapan itu.Untuk sesaat, Irene tidak tahu harus bagaimana menjawab pertanyaan ini. Dia hanya bisa terdiam di bawah tatapan Michael, dengan wajah yang memerah."Kenapa kamu nggak mau melihatku? Kak, aku mau kamu melihatku!" kata Michael sambil mendekati Irene, sambil mengembuskan napas dari bibirnya yang tipis. Irene seperti terpesona oleh suara ini, hingga tatapannya tertuju ke wajah pria ini.Pada saat ini, pria ini sedang menatap Irene dengan lembut, dengan kerinduan dan kemelekatan pada tatapannya.Rambut Michael disisir ke belakang, sehingga keningnya terlihat, tetapi sosok "Mike" dalam ingatan Irene terus bertumpang-tindih dengan Michael yang sekarang dalam benak