Michael terdiam. 'Dasar penggosip!' pikirnya."Kalau nggak, kapan-kapan, bawa wanita itu ke pertemuan kita supaya semua orang bisa bertemu dengannya. Aku penasaran dengan tampang wanita itu," kata Jason.Bagaimanapun, di perkumpulan mereka, Michael selalu bersikap dingin terhadap wanita. Meskipun dulu Michael sudah bertunangan dengan Helen, Michael juga bersikap dingin terhadap wanita ini. Namun, kali ini, Michael malah melakukan perjalanan panjang pada tengah malam untuk mengepung sebuah rumah dengan mobil polisi, hanya demi seorang wanita?Oleh karena itu, saat Jason mendengar tentang hal ini, dia benar-benar terkejut, jadi dia sengaja menghubungi Michael untuk menanyakan tentang hal ini.Hanya saja, rasa penasaran Jason malah membuat Michael merasa tidak senang. Dia tidak ingin orang lain merasa penasaran terhadap Irene, tidak ingin membiarkan Irene bertemu dengan orang-orang itu dan bahkan ingin meletakkan Irene di tempat yang hanya bisa dia lihat sendiri.Jika Jason dan yang lainn
Karena hal ini hanyalah sebuah permainan, sebuah permainan antara orang kaya dan orang miskin.Apakah Michael berencana untuk memberi tahu Irene identitas aslinya saat Irene keluar dari rumah sakit, lalu menyatakan akhir dari permainan ini?Namun, ketenangan Irene malah membuat Michael makin takut. Jelas-jelas Irene berdiri di hadapannya, tetapi dia merasa bahwa jarak antara mereka sangat jauh."Kamu Michael Yunata?" tanya Irene lagi, masih dengan sangat tenang, seakan-akan dia hanya meminta sebuah jawaban.Bibir Michael tertutup rapat. Matanya yang mendalam menatap mata Irene yang jernih. Sesaat kemudian, Michael akhirnya menjawab dengan pelan, "Ya."Irene merasakan kegetiran dalam hatinya. Seperti yang diduga, pria ini benar-benar Michael Yunata. Sebenarnya, Irene jelas-jelas sudah yakin, tetapi ... dia masih saja tidak menyerah dan masih ingin mendengar pengakuan Michael sendiri."Baiklah, aku mengerti," kata Irene sambil pelan-pelan menunduk. Dia membungkukkan badannya dan memungut
"Benar 'kan, Kak?" tanya Michael sambil memanggil Irene dengan sebutan "kak" seperti sebelumnya. Nadanya yang terangkat terdengar tidak rela.Namun, Irene malah merasa seakan-akan sesuatu yang sangat berat menimpa dadanya, membuatnya susah bernapas....Kemudian, Irene kembali ke ruang rawat bersama Michael. Begitu memasuki ruang rawat ini, Michael menyuruh perawat di dalam ruangan untuk pergi.Dalam sekejap, hanya tersisa kedua orang ini dalam ruangan.Irene duduk di kursi dengan kaku, kepalanya tertunduk. Dia tidak tahu apa yang sebenarnya ingin Michael lakukan. Jika Michael merasa bahwa nasib Irene setelah keluar dari penjara masih kurang mengenaskan, jadi Michael ingin menghukum Irene sekali lagi, mengapa Michael menyelamatkannya?Jika Michael membiarkan hal itu terjadi, bukankah nasib Irene akan menjadi makin mengenaskan?Namun, apa pun yang ingin Michael lakukan pada Irene, Irene juga tidak sanggup melawan. Setelah tiga tahun di penjara, Irene sudah menanggung beban nasib yang sa
Sebelumnya, mereka sering melakukan gerakan ini untuk menghangatkan tangan satu sama lainnya. Saat Michael menghangatkan tangan Irene, hati Irene juga akan ikut terasa hangat. Namun, sekarang Irene hanya merasa ketakutan karena dia tidak tahu apa yang sebenarnya Michael ingin lakukan.Tanpa disadari, Irene menarik tangannya hingga lepas dari pegangan Michael. Namun, jari tangan Michael malah menahan tangan Irene erat-erat dan tidak membiarkannya bergerak."Tuan Michael ....""Panggil aku Mike. Bukankah sebelumnya kamu terus memanggilku Mike?" kata Michael.Irene hanya mengerutkan bibirnya yang merah."Anggap saja ini perintah, panggil aku Mike," gumam Michael. Dia tidak ingin mendengar panggilan "Tuan Michael" dari mulutnya Irene, panggilan ini terdengar sangat memekakkan telinga baginya.Irene terdiam untuk sangat lama, baru akhirnya memanggil nama "Mike".Seulas senyuman seketika tersungging di bibir pria ini.Senyumannya yang polos membuat Irene tercengang. Sebelumnya, Irene selalu
"Kalau kamu mau mengangkatku tinggi-tinggi, lalu menjatuhkanku dengan kuat, kamu sebenarnya nggak perlu repot-repot. Sekarang, hidupku sudah cukup menyedihkan. Aku hanyalah seorang petugas kebersihan, nggak punya banyak uang, diusir dari rumah. Apa kamu mau agar aku berlutut di depan makam Helen dan meminta maaf padanya? Atau kamu menginginkan nyawaku untuk ganti rugi nyawa Helen ..." kata Irene."Cukup!" Michael tiba-tiba memotong ucapan Irene. Irene lebih memilih untuk percaya bahwa Michael melakukan hal-hal ini untuk balas dendam atas kejadian Helen daripada percaya bahwa Michael hanya senang menghabiskan waktu dengannya? "Dengarkan baik-baik. Helen Moiras nggak layak untuk membuatku berbuat seperti ini. Kamu hanya perlu berada di sisiku," kata Michael.Sambil berbicara, Michael menunduk dan menatap kedua tangan Irene yang masih dia pegang. Meskipun dia sudah menggosok tangan Irene sangat lama, tangan Irene masih saja sangat dingin.Michael tahu bahwa tadi dia kehilangan kendali ata
Awalnya, Michael ingin mencari sebuah kesempatan yang lebih sesuai dan kesempatan yang lebih bisa diterima oleh Irene untuk memberi tahu hal ini.Namun, sekarang Irene malah mengetahui hal ini dengan cara yang paling buruk.Semuanya terjadi karena kecerobohan Michael. Bisa-bisanya dia tidak menyadari bahwa Irene sudah berdiri di belakangnya. Namun, jika dipikir-pikir, dalam percakapannya dengan Jason, sepertinya dia tidak pernah mengungkit identitasnya, tetapi Irene malah langsung menyebut namanya.Artinya, sebelum Irene mendengar percakapan ini, Irene sudah mengetahui identitas aslinya. Dari siapa?Michael tiba-tiba membuka matanya dan memberi perintah pada Charles. "Selidiki siapa yang bertelepon dengan Irene akhir-akhir ini!" kata Michael."Baik," jawab Charles.Dalam waktu singkat, Charles sudah mendapatkan jawabannya. "Tuan Michael, malam ini, Nona Irene menerima panggilan terakhirnya pada pukul 6.35, orang yang menghubunginya adalah Leni Chiara."Leni Chiara .... Michael memicing
"Terus kenapa? Kalau aku mau, aku bisa membuatnya sebanding dengan wanita terhormat mana pun di kota ini!" balas Michael."Jangan lupa bagaimana ayahmu meninggal!" kata Willy sambil menggertakkan giginya.Tatapan Michael menggelap. "Aku nggak lupa. Kalaupun aku benar-benar berpacaran dengannya, hal ini nggak berarti aku akan memberikan nyawaku padanya. Aku bukan Ayah, aku nggak akan mempertaruhkan nyawaku demi seorang wanita, apalagi dikendalikan oleh seorang wanita!" seru Michael.Dialah yang selalu memegang kendali!Willy mendengus dengan dingin dan berkata, "Hari ini, kamu datang ke sini untuk mengucapkan kata-kata ini padaku?""Bukan," jawab Michael. "Aku mau menyuruh Kakek untuk nggak menyentuh dia!"Willy memicingkan matanya dan berkata dengan ekspresi datar, "Apa maksudmu? Kamu sedang mengancam kakekmu sendiri, ya? Apakah aku nggak lebih penting daripada seorang wanita?""Kakek, aku hanya memberi tahu Kakek, bukan mengancam." Michael tertawa kecil dan berkata, "Biar kuberi tahu,
Irene sepertinya mendengar suaranya Michael. Dia tiba-tiba mengernyit, keningnya juga mulai berkeringat dingin. Kemudian, kepalanya mulai berguncang ke kiri dan ke kanan, seakan-akan dia ingin menghindari sesuatu.Melihat Irene seperti ini, Michael pun mengernyit. Saat dia hendak memanggil dokter, Irene yang awalnya masih mimpi dalam tidurnya tiba-tiba membuka matanya. Irene langsung bangkit duduk sambil berteriak, "Jangan ....""Kak, ada apa?" tanya Michael.Kemudian, Irene memeluk pinggangnya Michael, seakan-akan dia sedang ketakutan. "Mike, syukurlah .... Kamu ... kamu .... Aku mimpi buruk, aku mimpi aku di penjara, orang-orang itu nggak mau melepaskanku, aku sudah memohon, aku ... aku bersujud pada mereka, tapi mereka tetap memukulku ...."Dalam mimpi itu, rasa sakit itu sangat parah, hingga bahkan pada saat ini, meskipun Irene sudah terbangun pun perutnya masih samar-samar terasa sakit.Hanya saja, setelah berbicara sampai setengah, dia tiba-tiba terdiam, lalu sekujur tubuhnya men