Share

Takut Kehilangan

Bab 54 : Takut Kehilangan

Begitu sampai di rumah sakit, Opa Jhon langsung dilarikan ke IGD. Aku, Oma Jenny dan Xeon menunggu di luar ruangan. Kami bertiga duduk di kursi tunggu rumah sakit. Oma Jenny terus menangis sedangkan Xeon terlihat menyesal dan menundukkan kepalanya. Baru kali ini aku melihat lelaki berhidung mancung itu tertunduk lesu karena biasanya sehari-hari dia hanya menunjukkan sifat arogannya saja.

“Aku tidak mau sampai adikku meninggal ... aku tidak mau, aku belum siap untuk kehilangannya ....” rengek Oma Jenny sambil menyeka air mata yang terus membasahi pipi tuanya itu.

Bedak dan riasan wajah Oma Jenny luntur karena terkena air mata. Suara rintihan tangisan Oma Jenny membuat dirinya menjadi pusat perhatian oleh beberapa pengunjung yang sedang berlalu lalang. Setiap orang yang melintas, pasti melihat ke arah kami.

Aku merengkuh tubuhnya dan mengusap pelan pundaknya untuk menyalurkan semangat padanya. Wanita tua ini hanya diam saja. Jika situasinya tidak sedang sepe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status