Anita menemui Tia, mereka akan membicarakan banyak hal. Rayanza masih berbincang dengan Erika, dan Riani masih ngambek dengan Askara.RAYANZA-ERIKA" Er... please" ucap Rayanza sambil memegang tangan Erika, spontan Erika berbalik dan Rayanza hampir memeluknya." sory Er, " Ucap Rayanza sambil melepaskan pelukannya.Erika langsung diam, dan dilihat ada raut sedih yang tampak pada wajah Erika." Aku sangat sedih, bukan karena Kau dan Anita, tapi karena aku sadar posisiku Za, aku tahu aku tid6ak akan pernah menang, kau tahu dari dulu aku menyukaimu, tidak ada satupun rahasia yang kusimpan darimu. aku menyukaimu, sejak dulu Rayanza, tidak bisakah kau lihat itu? kini aku sadar, aku Kalah.. hanya itu yang membuatku kecewa, aku kalah begitu cepat" Ucap Erika berkaca-kaca. " Er... aku benar-benar minta maaf, aku bukan ingin mempermainkan perasaanmu, hanya saja Aku pernah mencintai seseorang, dan aku ikhlas orang itu bahagia dengan yang lain, kini aku sendiri bingung dengan hatiku, apakah a
Anita memandang setiap sudut rumah yang pernah ditenpatinya itu, ada perasaan lain yang berusaha Ia ekspresikan, antara kekecewaan dan penyesalan semua menjadi satu. Anita memandang Askara sangat lama, sebelum air mata menetes dipipinya. Ahh... Askara, andai aku tidak pernah mengenalmu, mungkin hatiku tidak akan sekalut ini, rasanya sungguh sakit, melihat Askara yang awalnya penuh cinta, kini bahkan tidak mau memandangnya. ucapnya dalam hati.rasa kecewa yang bercampur aduk membuat Anita sekali lagi menunduk, menahan sakit yang sebetulnya masih Ia rasakan perihnya.*** " kita akan ngobrol di kolam saja yah,,, aku sudah desain ada tempat makan disini, supaya serasa di Cafe." Ucap Ria penuh percaya diri.Anita masih menatap Ria dengan tatapan berbeda, Ia sadar bahwa meskipun berusaha lupa Ia masih merasakan bagaimana rumah ini saksi perjalanan hidupnya.Susi datang membawa makanan dan minuman untuk mereka berempat, Askara menata makanan untuk istrinya. lagi, Askara merasakan bahwa Anit
Seharian mereka menunggu kabar Erika, seolah tidak ada yang bisa mereka lakukan, Ria berkali-kali mondar mandir tidak jelas." Ria, aku sudah hubungi Ayah dan Ibu, mereka sedang dijalan." Ucap Askara pada Istrinya yang masih bolak balik khawatir." Erika akan berhasil kan Za?" Ucap Ria pada Rayanza yang masih duduk mematung, entah apa yang dipikirkan lelaki itu." Heem... setauku Erika sangat cerdik dan berani" Ucap Rayanza yang berharap Erika bisa baik-baik saja.tidak lama Ibu Sopi dan Pak Herman datang, Ria l zangsung memeluk Ayahnya itu." kenapa Nak?, kalian baik-baik saja?" ucap pak Herman khawatir.Ria menceritakan semua yang terjadi, Ibu Sopi dan Herman terbelalak kaget dengan ucapan anak-anaknya, mereka bahkan menceritakan bahwa Anita turut membantu mereka dalam penyelamatan Pak Hendro ini." Kau masih berhubungan dengan Anita Askara?" Ucap Bu Sopi dengan sedikit marah." Tentu saja tidak Bu, Anita kakaku, kita se Ayah, aku mana bisa menyukai dia"" Kau tidak se Ayah dengan
"Za, Kamu Yakin?" ucap Askara saat sampai di kediaman Lina Pandawa." As, didalam ada Erika, dia akan ditembak kepalanya, kamu masih bertanya yakin atau ga" keluh Rayanza, yang langsung memarkirkan mobilnya dan bergegas keluar dari mobilnya.Saat dia membuka pintu mobil dan mencoba keluar, Anita tiba-tiba menghentikannya." Tunggu, Ini Jebakan Za," cegah Anita dengan memegang tangan Rayanza, momen itu sejenak membuat Askara dan Rayanza kaget, dan melotot ke arah Anita." Anita, kamu datang dari mana? darimana kamu tau kami disini?" ucap Rayanza pada Anita yang masih mematung mencegah mereka." Lina mengirimkan video Erika padaku, dan memintaku datang atau kepala Erika ditembak. As, didalam bukan orang sembarangan, kamu tahu kenapa Polisi itu bisa mati? karena kepala Pasus adalah antek Lina juga. As, kalau kalian masuk, lina akan mendapatkan apa yang dia mau. yaitu kepemilikan Sanjaya Group dan kepemilikan aset keluargamu juga Za. mereka aka melakukan apapun ini bukan hanya tentang ase
" Oops aku ketahuan..." Ucap Askara saat berdiri didepan penjaga yang melihatnya heran." Heii siapa Kamu, " Ucap penjaga itu sambil menodongkan senjata pada Askara.akhirnya mereka membawa Askara ke ruangan dimana Erika dan Rayanza sedang diintrogasi. Tangan Askara diikat.Askara membelakangi Rayanza, disamping erika, posisi mereka membentuk segitiga." Oh.. ternyata The last Sanjaya ada disini" Ucap Lina melihat kedatangan Askara." Sebetulnya aku tidak terlalu membutuhkanmu Askara karena perusahaan Sanjaya memang sudah menjadi miliku, aku hanya tinggal bersiap mengalihkan isinya saja."" Kau bohong, kau bilang Kau adalah anak Hendro dan pemilikan Sanjaya karena Hendro adalah salah satu orang yang berkontrobusi besar untuk Sanjaya Group, tapi kau malah mengurung Hendro dan kau malah ingin menguasai Sanjaya, kau ini manusia seperti apa? benar benar bukan manusia" ucap Askara dengan lantang." Oh kau sudah tahu tentang Hendro rupanya. Askara, kau ini cuma satu dari semua hal yang ada d
" Askara, sudah satu bulan aku tidak mendengar suaramu, Apa kau tidak rindu padaku? " ucap Ria saat selesai melantunkan Ayat suci untuk suaminya Askara.entah berapa cerita yang diceritakan Ria dalam tidur Askara, entah berapa banyak doa yang dipanjatka Ria untuk suaminya itu." Askara, kau ingat? dulu aku sengaja masuk Ekskul Karate agar aku bisa drkat denganmu, kau satu satunya laki laki yang tersenyum saja sulit, aku sampai sampai bingung mau bagaimana lagi mendekatimu, atau hanya ingin melihatmu tersenyum, sampai saat aku lihat seekor kucing yang kelaparan, aku beri makan kucing itu, eh saat aku pergi kucing itu terus mengejar ngejar aku, dan bodohnya lagi aku malah geli sekali dikejar kejar kucing kecil itu, aku berteriak teriak, dan kamu tertawa, aku melihatmu tertawa Askara, aku benar benar menikmati itu, hari ini aku tidak hanya merindukan tertawamu, aku merindukan semua tentangmu Askara. " Ria kali ini tidak kuasa menahan tangisnya, dia keluar dari kamar Askara dan menangis di
Ria masih menunggu diluar, rasanya begitu sakit ketika melihat seseorang yang dinantikan begitu sadar langsung menyebut nama Wanita lain, Ria dengan wajah yang kebingungan masih memikirkan perkataan Askara. Bagaimana mungkin dia mencari Anita, bukan dirinya." Za" ucap Ria begitu melihat Rayanza keluar." bisa kita bicara diruanganku Ria" Ucap Rayanza.Ria yang mendengar itu segera mengikuti Rayanza." Za Apa yang terjadi?"" Duduklah Ria, aku akan menjelaskan sedikit"Ria duduk dan bersiap mendengarkan penjelasan Rayanza." Ria, Suamimu menderita Amnesia, Amnesia retrograde dimana Penderita amnesia retrograde akan kesulitan dalam mengingat peristiwa yang terjadi sebelumnya. Gejala dari amnesia retrograde biasanya dimulai dari kehilangan ingatan yang baru saja terbentuk dan kemudian berlanjut dengan kehilangan ingatan lainnya. Amnesia terjadi karena adanya kerusakan pada bagian otak, tepatnya pada sistem limbik. Sistem limbik yang ada di otak berperan untuk mengatur emosi dan ingatan
Ria mendekat ke ruangan Pak Hendro. " Nak, kau kemari" ucap Pak Hendro begitu melihat Ria, dia ingat dulu Pak Hendro adalah lelaki paling dikagumi disekolah, wajahnya walaupun sudah berumur tetapi sangat tampan, bahkan bila Ria boleh jujur, Pak Herman tampak seperti Asisten bila dibandingkan dengan Pak Hendro, kharismanya benar-benar mahal.Ria mendekati ayahnya itu, dan duduk di kursi samping kasurnya, lalu menangis dihadapan pak Hendro." Kau kenapa Nak?"" Ria cape Pak, hanya cape saja" ucap Ria yang masih menitikan air mata. " Ada masanya kau akan lelah menghadapi kehidupan yang sulit, frustasi dan sakit. tapi sebelum menyerah, kau harus ingat perjuanganmu dulu untuk sampai dititik ini nak, ada banyak rintangan Ujian dan cobaan, tapi Tuhan tetap membuatmu kokoh berdiri sebagai pemenang, menyerah begitu cepat tidak akan membuatmu bahagia " Ucap Pak Hendro yang langsung membuat Ria tersadar dan menangis diujung kasut ditumpu kedua tangannya. Pak Hendro yang melihat putri kesayanga
" Rayanza, kau benar-benar ya, kenapa kau bilang keberadaan Ria pada Dokted Samuel, bagaimana kalau dia tidak bisa kita percaya, apa kau tidak takut mereka ternyata bersekongkol?" Ucap Erika dengan sangat marah pada rayanza." wow santai Sayang ada apa ini, kenapa tiba-tiba datang dan memarahiku"" kenapa panggilanku kau abaikan?" Ucap Erika marah." tidak ko wah banyak sekali ini ya panggilannya, aku sedang buat Topeng kau ingat,? Aku butuh konsentrasi, kenapa sih?"" Ria dan Tia sekarang sudah di penthouse milik dokter Samuel, bagaimana ini bisa terjadi, kau sengaja memberitahukan posisi itu pada dokter Samuel?"" Oke sebentar tarik nafas duduklah As, Sayang ayo kita bicara dulu"Erika dan Askara lantas duduk diruangan Rayanza. Rayanza memulai untuk menceritakan semuanya." Jadi, pagi tadi ada dokter Samuel mengatakan ada tangkapan CCTV Hotel yang menangkap gambar Ria, dan itupun belum dikonfirmasi, karena gambarnya sangat buruk. Jadi dokter sam kesana untuk mengecek hal tersebut.
" Kak Ria, "" Iya Tia,"" kakak, sayang sama kak Askara?" tanya Tia sambil membuka Kotak yang berisi buku buku tentang Askara. " Oh itu, itu bukuku memang isinya tentang keseharian Askara, kakak kadang berfikir kakak ini terlalu bodoh karena mencintai Askara terlalu seperti itu. banyak yang menyayangkan cara lak Ria menyukai Askara, tapi kakak tahu, tidak ada yang salah dengan berkorban untuk orang yang kita cintai,"" meskipun kak Askara tidak membalasnya sebanyak Kak Ria padanya?" " Aku saat ini berfikir demikian, kenapa aku lakukan itu, mungkin Askara bahkan risi dengankutapi aku juga tahu, tidak ada sesuatu yang sia-sia untuk mencintai seseorang. kita hanya perlu menyayanginya tulus, balasan itu kalau tidak dari orangnya langsung, bisa jadi dari tuhan, aku percaya itu semua." ucap Ria sambil tersenyum." Apa aku sudah bisa memanggilmu Evelyn?" tanya Ria." lalu aku panggil kaka siapa?" ucap Tia." Kau panggil aku Andini " ucap Ria sambil tersenyum." baik Kak Andini" mereka t
Askara memeluk pundak istrinya, rasanya sakit mendengar apa yang diceritakan Ria. Askara dengan tatapan penuh amarah berusaha untuk tetap menenangkan istrinya. " Sayang, dengar aku baik-baik, Anak memang pembawa kebahagiaan, tapi tidak berarti anak adalah segalanya, aku Bahagia bersamamu, dengan atau tanpa adanya seorang Anak. kita punya cukup untuk membesarkan Anak adopsi kalau kita mau. kau tidak perlu bersedih, banyak acara untuk mendapatkan anak" Ucap Askara." Kau sudah punya As, Anak yang ada dikandungan Anita." Ucap Ria" bukankah itu juga bisa jadi anakmu juga? Anak itu bahkan mungkin akan lebih mencintaimu nantinya, intinya bukan pada siapa dia dilahirkan tapi siapa yang membesarkan Anak itu penuh dengan kasih sayang dialah Ibunya, itulah seorang Anak Ria." " Askara, apa kau percaya kalau Pak Hendro adalah dalang kematian keluargamu ?"" Nah see lihat Ria, Ayahku ternyata bukan Ayah kandungku, dia yang tidak bisa punya Anak, tapi karena dia yang membesarkan aku penuh kasih
" Dokter Samuel? Kandungan? di Rumah sakit Hordwell? " ucap Rayanza dengan penuh penasaran" Iya Za, kau kenal dia. Dokter samuel mengataka kalau saat dia mengambil specialis, dia punya banyak teman dari Indonesia yang kuliah disini"" Dia dokter sam, Erika kau ingat Dokter yang kita temui di kantin itu Er, itu dokter Samuel, temanku, kami sangat dekat dulu, dia dan aku sering berbagi makan siang, bahkan Samuel mempelajari agama Islam dariku, aku yakin dia juga menganggap aku masih sahabatnya" Ucap Rayanza." Ria, apa saja yang dilakukan dokter Samuel kepadamu? Dia tidak mencoba menghancurkan peluang Transplantasimu kan? Mengingat aku rasa kemungkinan jika Anita telah mengarahkanmu pada dokter Samuel, dia mungkin telah disuap untuk melakukan hal yang tidak diinginkan "" tidak banyak, dia hanya memeriksaku beberapa kali. Dia bilang, aku sangat baik, dan jika terus menjaga pola hidupku, aku bisa melakukan Transplantasi rahim dengan sangat baik"" Kita harus temui dokter .Samuel As"
"tidakķkkkkkkk ayah Jangannnnnnn jangan lakukan itu pada Ayahku kumohon jangan lakukan, aku mohon tolongggggggg lepaskan Jangannnnn TIDAAAAAAAAKKKKKKK" Ria berteriak dan terbangun." Sayang..... kenapa, aku disini Sayang " Askara langsung memeluk Ria dan menenangkannya." Ini minumlah, kau tenangkan dulu dirimu ya, aku sudah bicara pada dokter kita bisa pulang sore ini, aku sudah pesan Hotel untuk kita menginap dan berlibur, kau pasti suka tempatnya sangat bagus. Aku mau kau kembali sehat sayang" ucap Askara sambil mengusap Ria.Ria hanya terdiam, matanya penuh dengan kemarahan, tatapannya sangat Tajam, Askara tau, ada kemarahan yang luar biasa dalam diri Ria.Askara menutup air mineral sambil melihat Tia yang masih tertidur. mereka memang sedang fase untuk istirahat, dari keadaan yang hampir merenggut nyawa mereka.***** " Ini Ranjangmu dan Tia, ranjangku yang satu itu. Jika masih lelah kau bisa beristirahat " Ucap Askara pada Ria yang masih terdiam dengan tatapan dingin." Askara"
" Sayang, Makan yah, aku membawakanmu makanan" Ucap Askara saat Melihat Istrinya kini sudah masuk ruang Perawatan.Erika dan Rayanza masuk kesana, Tia masih tertidur di ranjang sebelah Ria." As, apa tidak sebaiknya kita bawa Ria perawatan di Indonesia saja."" Tidakkkk,,, aku tidak mauu" teriak Ria begitu mendengar Rayanza mengatakan Indonesia." kenapa sayang, Indonesia rumahmu, kau setidaknya perlu datang bersama mereka."" kumohon As, aku tidak mau pulang, Mereka ada disana, aku tidak mau As." Ria langsung menangis histeris." Za, kroscek data penumpang selama 3 hari terakhir, apakah Syarif dan Lina benar-benar kembali ke Indonesia?" tanya Askara pada Rayanza. " Aku akan menelpon pamanku untuk informasinya " ucap Rayanza.Askara memeluk Ria yang masih menangis ketakutan, Trauma yang dalam telah menggoresnya." Ria, kami tidak akan meninggalkan kamu, kita semua disini ya" ucap Erika sambil memegang tangan Ria. "" Kita beruntung datang tepat waktu, dan Ria baik-baik saja As, " " K
Tubuh Pak Hendro di bawa oleh beberapa Pria bertubuh tegap." Kenapa ada, Manusia tidak berprikemanusiaan seperti kalian, kenapa tidak kalian tembak saja dia, kenapa membiarkannya seperti itu, kenapa sejahat itu, dia Ayahkuuuuuu.... dimana hati nurani kaliannnnn.... JAHATTTTTTTT KALIAN BIADABBBBB.... " Teriak Ria dengan Tangisan tiada henti." Kurasa anak ini perlu diberitahukan kenyataannya yang lebih lagi." Ucap Lina sambil menatap sinis pada Ria." Ria.... Ria... Ayah tercintamu itu, membunuh Ibumu. Hei panggil dokter itu." Tiba-tiba masuk seorang laki-laki paruh baya, berpakaian kusut, padahal awalnya dia pasti berpakaian baik." Hei tua Bangka, katakan kebenarannya atau kau ku habisi sekarang" ucap Lina pada lelaki tua itu." Aku bawa ini, ini dokumen persalinanmu Ria, Pak Hendro memintaku untuk Mengatakan pada Ibu Andini bahwa kehamilannya bermasalah dan dia harus memilih kematiannya atau dirimu. akhirnya Ibu Andini memilihmu, atas instruksi dari Pak Hendro setelah persalinan
Ria tersadar dari Pingsannya, samar-samar Ia lihat Syarif sedang memukuli seseorang, samar lagi dilihat, itu adalah. Ayah Ria Hendro." Ti...ti....tid.." " Oh lihat anak malangmu sudah bangun" Ucap Syarif sambil tertawa. Ria berusaha sekuat tenaga untuk bisa sadar, namun efek obat bius itu sangat kuat dia sangat lemah.Syarif mendekat dan memegang pipi Ria." Bangunlah, aku ingin kau melihat aku melakukan sesuatu pada Ayahmu. ayo cepat cepat ... BANGUUUUUUNNNN" Teriak Syarif pada Ria yang masih sayup dan lemah." lihat, lihat wajah itu... Kau mungkin tidak aka melihatnya lagi seumur hidupmu" Ucap Syarif dengan lantangnya."Syarif kenapa kamu lakukan ini ? Tolong jelaskan apa maksud dari semua ini, siapa kamu ? apa yang kamu mau sebetulnya dariku? Kenapa kamu lakukan ini ?" sambil menangis Ria mencoba bertanya kepada Syarif atas semua yang terjadi itu." kau benar-benar ingin tahu siapa aku Ria? Sebetulnya aku tidak tega melakukan ini padamu, apa yang terjadi sebetulnya tidak ada u
" Pagi As, aku bawakan kamu sarapan, aku buat sendiri, kau mau kan mencicipinya?" rengek Anita saat melihat Askara sudah rapih dengan pakain Kantornya." Baju itu bagus, aku memang suka warna Biru, kau tampan dengan setelah Biru itu As" Tambah Anita saat memperhatikan Askara memakai pakaian yang Ia siapkan di kasur Askara." Kau Gila atau apa sih? ada Bi Sari dan rukma kau fikir aku Gaji mereka buat apa ? kau ga perlu lakukan hal yang gaperlu."" Aku tahu As, tapi aku sudah belajar banyak cara menjadi Istri yang baik, aku lihat hal sederhana adalah menyiapkan apa yang kamu butuhkan, jadi aku lakukan semuanya. "" Dengar baik-baik Nona Anita. Istriku Ria, Riani Aditya Putri, bukan kau. kau sudah pernah kuberi kesempatan dan kau malah menjahatiku, kau fikir aku semudah itu menerimamu kembali, No.... " ucap Askara sambil berlalu meninggalkan Anita. tapi anehnya tanpa sedih Anita tersenyum dan Menarik tangan Askara. " sini, duduklah, biasanya kalau orang lapar suka berisik" ucap Anita sam