****" Ibu Ria, silahkan Masuk, anda sudah ditunggu" Ria masuk ke sebuah ruangan, tidak disangka ruangan itu harus melewati berbagai lorong. sampailah disebuah pintu ruangan dalam yang terlihat sangat Rahasia." Silahkan Bu" Ucap polisi itu membukakan pintu untuk Ria. betapa terkejutnya saat masuk ternyata Askara ada disana, beberapa orang duduk di kursi denga meja panjang itu, kulihat ada satu wanita yang mungkin lebih tua dari Bu Sopi, ada pula tiga laki-laki yang berpakaian cukup rapih." Askara" Teriak Ria, begitu melihat suaminya.Askara memeluk istrinya itu, lalu memintanya duduk." Ria, kau anak Pak Herman bukan?" ucap perempuan yang ada disana. " Aku tidak menyangka, Herman rela mengorbankan cintanya sendiri untuk kalian berdua, kukira Herman akan menikahi Sofi" Ucap wanita itu kembali." Ada apa ini?" Ucap Ria menimpali." Aku Lina Gusti Pandawa, ini adalah Pak Furqan Jatmoko, dan Gusti Handayani, aku tahu akan sulit meninggalkan istri tercintamu Askara, apalagi perempuan
" Ria, kau pucat sekali, kau pasti kelelahan, " Ucap Rayanza saat melihatku masuk ke Mobilnya." Sepertinya kita harus membawanya pulang Za"ucap Erika di mobil itu." Ahh.. tidak aku baik-baik saja, aku hanya Dehidrasi Za, aku lupa bawa minum" Ucapku pada mereka.Rayanza membukakan air mineral yang ada di saku kursi mobilnya, aku meminumnya dengan sekali teguk satu botol habis." Kau benar-benar kehausan ya, pasti lapar juga, ayo kita makan dulu" Ucap Rayanza padaku.Kami berhenti di sebuah restauran, Rayanza membantuku keluar dari mobil, memapah aku. kulihat Erika melirik kami seakan tak suka, oh... Erika mungkin diam diam sebenarnya menyukai Rayanza. baguslah, Rayanza perlu sesekali dekat dengan Wanita. pikirku.kami memesan beberapa makanan minuman dan dessert, aku merasa agak sedikit lelah, mungkin karena kehamilanku ini jadi badanku rasanya cepat sekali lelah." Ria, kau benar-benar hebat, dalam kondisi kehamilanmu kau masih kuat melakukan ini semua" Ucap Rayanza padaku." Aku
***" Ini kado dari Ibumu nak, katanya berikan pada Ria saat kamu menikah, maaf ayah telat memberikannya, ayah menunguu moment yang tepat," aku membuka kado dari Ayah yag disiapkan oleh Ibuku , oh Ibu benar-benar membuatku terharu, ingin sekali aku merasakan kasih sayang Ibu padaku." Ayah..."" Iyaa nak" " Boleh aku bertanya sesuatu?"" Iya tentu" Ucap Ayah padaku." Kenapa Ayah menikahi Ibu, jika Ayah mencintai Bu Sopi.Ayah langsung terdiam, apakah perkataanku ini menyakitinya." Jawabannya ada di surat pernikahanmu, Ayah tidak memberikannya karena Ayah takut kamu akan terluka, Ayah sudah simpan surat itu di kado ini, bacalah, supaya kau menyimpulkan apa yang harus Ayah lakukan. " Ucap Ayah sambil terlihat berkaca-kaca Dear Riani Aditya Putri Anakku Tercinta.nama Yang ibu pilih yang Berarti Anak perempuan yang cantik dengan perjalanan yang penuh kebaikan, dan sebagai Matahari penerang siapapun disampingnya. sayang, Maafkan Ibu karena kau tidak akan sempat mengenalku saat kau l
Aku keluar dari kamar mengenakan Gamis dari Ibu, berwarna Moca yang sangat anggun dan Cantik, dibalut pasmina warna senada yang membuat tampilanku semakin cantik. Saat aku berjalan menuju Ruang Keluarga, semua ada disana, Ayah, Bu Sofi, dan tentu saja suamiku Askara. semua memandangku takjub, Askara sampai menumpahkan air minumnya. semua kaget melihatku." Ria, Masya Allah kau cantik sekali sayang" Ucap Bu Sofi sambil mendekatiku.Ayah tersenyum melihatku, kulihat Askara masih melotot mematung." Askara beruntung memiliki istri secantik ini, Pakaianmu bagus sekali Ria, kau beli dimana?"Ucap Bu Sofi sambil mengelusnya." Itu dijahit Andini, Dia ingin sekali Ria memakainya" Ucap Ayah yang langsung membuat Bu sofi tersentak seperti kaget dan sedikit jelous tampaknya." wah, Andini pandai sekali memang, Ria... kau sangat cantik, " Ucap Bu Sofi sambil tersenyum menyembunyikan salah tingkahnya.Aku berjalan mendekati suamiku, Askara tersenyum manis sekali. lalu dia mengusap kepalaku." Ak
POV AUTHOR Rayanza mengirim beberapa pakaian hijab, gamis, kerudung, mukena dan Alquran untuk Anita. Gadis Malang itu hari ini akan bebas, dia tersenyum dengan kiriman dari Rayanza, dengan penuh ceria Anita mengenakannya.Anita keluar dari kamarnya, dia berpamitan dengan semua orang yang ada disana." Tia, aku akan pulang jaga dirimu ya," Ucap Anita Pada seorang gadis disana bernama Tia Gusti Pandawa. anak bungsu keluarga Pandawa." Kak Nita, Aku mau pulang juga, boleh aku pulang bersama Kak Nita" Ucap Tia sambil memeluk Anita." Aku berharap sekali bisa membawamu, seumur hidup aku tidak pernah memiliki saudara, aku berharap bisa jadi kakakmu" Ucap Anita pada Gadis itu.Tia memeluk Anita erat sekali. Gadis itu menitikan air mata, dia memang selalu bersama Anita sejak disana. sama seperti Anita, Tia adalah titipan dari Lina. Tanpa Anita sadari Rayanza sedang memperhatikannya, dia melihat dari kejauhan haru biru Tia dan Anita disana." Za, lihat apa?" Ucap Erika pada Rayanza." Itu..
" Za, disini" Ucap askara saat Rayanza sampai di Cafe, tampaknya Askara dan Rayanza janji bertemu siang itu." Hei... Gimana nih Calon Papah, sibuk Pasti" Ucap Rayanza sambil duduk." Yah,,,, mood Ria naik turun, sudah dua hari dia marah padaku."" Oh ya.. marah kenapa Tuan Putri itu?" Ucap Rayanza pada Askara" Gimana ya mulainya... intinya Erika datang ke rumah kami, curhat kalau dia suka sama kamu, dan Dia bilang kamu suka sama Anita, langsung tersedak dong gue... eh Ria marah langsung"Rayanza tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Askara." Ini ga bener dong Za?" Ucap Askara menambahkan. " Ga lahh... Saya juga ga ngerti yah, Kasihan lihat ada wanita yang diperlakukan seperti itu, Di usir Bapak, di perkosa paman, dan ditinggal mantan suami alias Adik Nya.."Askara langsung terdiam mendengar ucapan Rayanza, ada benarnya, Anita sebetulnya korban." Jangan bilang Ria ya,,, Za, Anita itu wanita yang baik. sederhana dan sebetulnya penyayang, dia juga bercita cita jadi dokter, dia kul
Anita menemui Tia, mereka akan membicarakan banyak hal. Rayanza masih berbincang dengan Erika, dan Riani masih ngambek dengan Askara.RAYANZA-ERIKA" Er... please" ucap Rayanza sambil memegang tangan Erika, spontan Erika berbalik dan Rayanza hampir memeluknya." sory Er, " Ucap Rayanza sambil melepaskan pelukannya.Erika langsung diam, dan dilihat ada raut sedih yang tampak pada wajah Erika." Aku sangat sedih, bukan karena Kau dan Anita, tapi karena aku sadar posisiku Za, aku tahu aku tid6ak akan pernah menang, kau tahu dari dulu aku menyukaimu, tidak ada satupun rahasia yang kusimpan darimu. aku menyukaimu, sejak dulu Rayanza, tidak bisakah kau lihat itu? kini aku sadar, aku Kalah.. hanya itu yang membuatku kecewa, aku kalah begitu cepat" Ucap Erika berkaca-kaca. " Er... aku benar-benar minta maaf, aku bukan ingin mempermainkan perasaanmu, hanya saja Aku pernah mencintai seseorang, dan aku ikhlas orang itu bahagia dengan yang lain, kini aku sendiri bingung dengan hatiku, apakah a
Anita memandang setiap sudut rumah yang pernah ditenpatinya itu, ada perasaan lain yang berusaha Ia ekspresikan, antara kekecewaan dan penyesalan semua menjadi satu. Anita memandang Askara sangat lama, sebelum air mata menetes dipipinya. Ahh... Askara, andai aku tidak pernah mengenalmu, mungkin hatiku tidak akan sekalut ini, rasanya sungguh sakit, melihat Askara yang awalnya penuh cinta, kini bahkan tidak mau memandangnya. ucapnya dalam hati.rasa kecewa yang bercampur aduk membuat Anita sekali lagi menunduk, menahan sakit yang sebetulnya masih Ia rasakan perihnya.*** " kita akan ngobrol di kolam saja yah,,, aku sudah desain ada tempat makan disini, supaya serasa di Cafe." Ucap Ria penuh percaya diri.Anita masih menatap Ria dengan tatapan berbeda, Ia sadar bahwa meskipun berusaha lupa Ia masih merasakan bagaimana rumah ini saksi perjalanan hidupnya.Susi datang membawa makanan dan minuman untuk mereka berempat, Askara menata makanan untuk istrinya. lagi, Askara merasakan bahwa Anit
" Rayanza, kau benar-benar ya, kenapa kau bilang keberadaan Ria pada Dokted Samuel, bagaimana kalau dia tidak bisa kita percaya, apa kau tidak takut mereka ternyata bersekongkol?" Ucap Erika dengan sangat marah pada rayanza." wow santai Sayang ada apa ini, kenapa tiba-tiba datang dan memarahiku"" kenapa panggilanku kau abaikan?" Ucap Erika marah." tidak ko wah banyak sekali ini ya panggilannya, aku sedang buat Topeng kau ingat,? Aku butuh konsentrasi, kenapa sih?"" Ria dan Tia sekarang sudah di penthouse milik dokter Samuel, bagaimana ini bisa terjadi, kau sengaja memberitahukan posisi itu pada dokter Samuel?"" Oke sebentar tarik nafas duduklah As, Sayang ayo kita bicara dulu"Erika dan Askara lantas duduk diruangan Rayanza. Rayanza memulai untuk menceritakan semuanya." Jadi, pagi tadi ada dokter Samuel mengatakan ada tangkapan CCTV Hotel yang menangkap gambar Ria, dan itupun belum dikonfirmasi, karena gambarnya sangat buruk. Jadi dokter sam kesana untuk mengecek hal tersebut.
" Kak Ria, "" Iya Tia,"" kakak, sayang sama kak Askara?" tanya Tia sambil membuka Kotak yang berisi buku buku tentang Askara. " Oh itu, itu bukuku memang isinya tentang keseharian Askara, kakak kadang berfikir kakak ini terlalu bodoh karena mencintai Askara terlalu seperti itu. banyak yang menyayangkan cara lak Ria menyukai Askara, tapi kakak tahu, tidak ada yang salah dengan berkorban untuk orang yang kita cintai,"" meskipun kak Askara tidak membalasnya sebanyak Kak Ria padanya?" " Aku saat ini berfikir demikian, kenapa aku lakukan itu, mungkin Askara bahkan risi dengankutapi aku juga tahu, tidak ada sesuatu yang sia-sia untuk mencintai seseorang. kita hanya perlu menyayanginya tulus, balasan itu kalau tidak dari orangnya langsung, bisa jadi dari tuhan, aku percaya itu semua." ucap Ria sambil tersenyum." Apa aku sudah bisa memanggilmu Evelyn?" tanya Ria." lalu aku panggil kaka siapa?" ucap Tia." Kau panggil aku Andini " ucap Ria sambil tersenyum." baik Kak Andini" mereka t
Askara memeluk pundak istrinya, rasanya sakit mendengar apa yang diceritakan Ria. Askara dengan tatapan penuh amarah berusaha untuk tetap menenangkan istrinya. " Sayang, dengar aku baik-baik, Anak memang pembawa kebahagiaan, tapi tidak berarti anak adalah segalanya, aku Bahagia bersamamu, dengan atau tanpa adanya seorang Anak. kita punya cukup untuk membesarkan Anak adopsi kalau kita mau. kau tidak perlu bersedih, banyak acara untuk mendapatkan anak" Ucap Askara." Kau sudah punya As, Anak yang ada dikandungan Anita." Ucap Ria" bukankah itu juga bisa jadi anakmu juga? Anak itu bahkan mungkin akan lebih mencintaimu nantinya, intinya bukan pada siapa dia dilahirkan tapi siapa yang membesarkan Anak itu penuh dengan kasih sayang dialah Ibunya, itulah seorang Anak Ria." " Askara, apa kau percaya kalau Pak Hendro adalah dalang kematian keluargamu ?"" Nah see lihat Ria, Ayahku ternyata bukan Ayah kandungku, dia yang tidak bisa punya Anak, tapi karena dia yang membesarkan aku penuh kasih
" Dokter Samuel? Kandungan? di Rumah sakit Hordwell? " ucap Rayanza dengan penuh penasaran" Iya Za, kau kenal dia. Dokter samuel mengataka kalau saat dia mengambil specialis, dia punya banyak teman dari Indonesia yang kuliah disini"" Dia dokter sam, Erika kau ingat Dokter yang kita temui di kantin itu Er, itu dokter Samuel, temanku, kami sangat dekat dulu, dia dan aku sering berbagi makan siang, bahkan Samuel mempelajari agama Islam dariku, aku yakin dia juga menganggap aku masih sahabatnya" Ucap Rayanza." Ria, apa saja yang dilakukan dokter Samuel kepadamu? Dia tidak mencoba menghancurkan peluang Transplantasimu kan? Mengingat aku rasa kemungkinan jika Anita telah mengarahkanmu pada dokter Samuel, dia mungkin telah disuap untuk melakukan hal yang tidak diinginkan "" tidak banyak, dia hanya memeriksaku beberapa kali. Dia bilang, aku sangat baik, dan jika terus menjaga pola hidupku, aku bisa melakukan Transplantasi rahim dengan sangat baik"" Kita harus temui dokter .Samuel As"
"tidakķkkkkkkk ayah Jangannnnnnn jangan lakukan itu pada Ayahku kumohon jangan lakukan, aku mohon tolongggggggg lepaskan Jangannnnn TIDAAAAAAAAKKKKKKK" Ria berteriak dan terbangun." Sayang..... kenapa, aku disini Sayang " Askara langsung memeluk Ria dan menenangkannya." Ini minumlah, kau tenangkan dulu dirimu ya, aku sudah bicara pada dokter kita bisa pulang sore ini, aku sudah pesan Hotel untuk kita menginap dan berlibur, kau pasti suka tempatnya sangat bagus. Aku mau kau kembali sehat sayang" ucap Askara sambil mengusap Ria.Ria hanya terdiam, matanya penuh dengan kemarahan, tatapannya sangat Tajam, Askara tau, ada kemarahan yang luar biasa dalam diri Ria.Askara menutup air mineral sambil melihat Tia yang masih tertidur. mereka memang sedang fase untuk istirahat, dari keadaan yang hampir merenggut nyawa mereka.***** " Ini Ranjangmu dan Tia, ranjangku yang satu itu. Jika masih lelah kau bisa beristirahat " Ucap Askara pada Ria yang masih terdiam dengan tatapan dingin." Askara"
" Sayang, Makan yah, aku membawakanmu makanan" Ucap Askara saat Melihat Istrinya kini sudah masuk ruang Perawatan.Erika dan Rayanza masuk kesana, Tia masih tertidur di ranjang sebelah Ria." As, apa tidak sebaiknya kita bawa Ria perawatan di Indonesia saja."" Tidakkkk,,, aku tidak mauu" teriak Ria begitu mendengar Rayanza mengatakan Indonesia." kenapa sayang, Indonesia rumahmu, kau setidaknya perlu datang bersama mereka."" kumohon As, aku tidak mau pulang, Mereka ada disana, aku tidak mau As." Ria langsung menangis histeris." Za, kroscek data penumpang selama 3 hari terakhir, apakah Syarif dan Lina benar-benar kembali ke Indonesia?" tanya Askara pada Rayanza. " Aku akan menelpon pamanku untuk informasinya " ucap Rayanza.Askara memeluk Ria yang masih menangis ketakutan, Trauma yang dalam telah menggoresnya." Ria, kami tidak akan meninggalkan kamu, kita semua disini ya" ucap Erika sambil memegang tangan Ria. "" Kita beruntung datang tepat waktu, dan Ria baik-baik saja As, " " K
Tubuh Pak Hendro di bawa oleh beberapa Pria bertubuh tegap." Kenapa ada, Manusia tidak berprikemanusiaan seperti kalian, kenapa tidak kalian tembak saja dia, kenapa membiarkannya seperti itu, kenapa sejahat itu, dia Ayahkuuuuuu.... dimana hati nurani kaliannnnn.... JAHATTTTTTTT KALIAN BIADABBBBB.... " Teriak Ria dengan Tangisan tiada henti." Kurasa anak ini perlu diberitahukan kenyataannya yang lebih lagi." Ucap Lina sambil menatap sinis pada Ria." Ria.... Ria... Ayah tercintamu itu, membunuh Ibumu. Hei panggil dokter itu." Tiba-tiba masuk seorang laki-laki paruh baya, berpakaian kusut, padahal awalnya dia pasti berpakaian baik." Hei tua Bangka, katakan kebenarannya atau kau ku habisi sekarang" ucap Lina pada lelaki tua itu." Aku bawa ini, ini dokumen persalinanmu Ria, Pak Hendro memintaku untuk Mengatakan pada Ibu Andini bahwa kehamilannya bermasalah dan dia harus memilih kematiannya atau dirimu. akhirnya Ibu Andini memilihmu, atas instruksi dari Pak Hendro setelah persalinan
Ria tersadar dari Pingsannya, samar-samar Ia lihat Syarif sedang memukuli seseorang, samar lagi dilihat, itu adalah. Ayah Ria Hendro." Ti...ti....tid.." " Oh lihat anak malangmu sudah bangun" Ucap Syarif sambil tertawa. Ria berusaha sekuat tenaga untuk bisa sadar, namun efek obat bius itu sangat kuat dia sangat lemah.Syarif mendekat dan memegang pipi Ria." Bangunlah, aku ingin kau melihat aku melakukan sesuatu pada Ayahmu. ayo cepat cepat ... BANGUUUUUUNNNN" Teriak Syarif pada Ria yang masih sayup dan lemah." lihat, lihat wajah itu... Kau mungkin tidak aka melihatnya lagi seumur hidupmu" Ucap Syarif dengan lantangnya."Syarif kenapa kamu lakukan ini ? Tolong jelaskan apa maksud dari semua ini, siapa kamu ? apa yang kamu mau sebetulnya dariku? Kenapa kamu lakukan ini ?" sambil menangis Ria mencoba bertanya kepada Syarif atas semua yang terjadi itu." kau benar-benar ingin tahu siapa aku Ria? Sebetulnya aku tidak tega melakukan ini padamu, apa yang terjadi sebetulnya tidak ada u
" Pagi As, aku bawakan kamu sarapan, aku buat sendiri, kau mau kan mencicipinya?" rengek Anita saat melihat Askara sudah rapih dengan pakain Kantornya." Baju itu bagus, aku memang suka warna Biru, kau tampan dengan setelah Biru itu As" Tambah Anita saat memperhatikan Askara memakai pakaian yang Ia siapkan di kasur Askara." Kau Gila atau apa sih? ada Bi Sari dan rukma kau fikir aku Gaji mereka buat apa ? kau ga perlu lakukan hal yang gaperlu."" Aku tahu As, tapi aku sudah belajar banyak cara menjadi Istri yang baik, aku lihat hal sederhana adalah menyiapkan apa yang kamu butuhkan, jadi aku lakukan semuanya. "" Dengar baik-baik Nona Anita. Istriku Ria, Riani Aditya Putri, bukan kau. kau sudah pernah kuberi kesempatan dan kau malah menjahatiku, kau fikir aku semudah itu menerimamu kembali, No.... " ucap Askara sambil berlalu meninggalkan Anita. tapi anehnya tanpa sedih Anita tersenyum dan Menarik tangan Askara. " sini, duduklah, biasanya kalau orang lapar suka berisik" ucap Anita sam