Olympias dikenal sebagai wanita yang lugas di Istana Regal. Dia juga memiliki temperamen yang sangat berapi-api. Meskipun Tyr adalah bosnya, dia akan menyerangnya setiap kali dia merasa kesal. Istilah 'gadis besi' dirasa cocok untuk menggambarkan sifatnya dengan sempurna.Namun, saat ini, ketika dia melihat Tyr berada di ambang kematian hanya untuk melindunginya, dia mencoba untuk mengungkapkan sisi paling lembut dan paling rentan dari sosoknya yang disebut sebagai gadis yang kuat. Bagaimanapun juga, dia hanya seorang wanita. Air matanya mulai mengalir dengan deras seperti butiran mutiara yang putus dari seutas benang. Dengan menggendong Tyr di punggungnya, dia tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya.Sementara itu, Clovis bergegas keluar dari kediamannya secepat mungkin menuju ke area pegunungan. Tiba-tiba berhenti ketika dia merasakan sesuatu."Sudah terlambat!" Ekspresi wajah Clovis berubah muram. “Ettore sama sekali bukan lawan yang sebanding dengan Tyr.”Kemudian dia m
Sementara itu, di area pemakaman White Clan Memorial Park.Nenek moyang dari keluarga White telah dimakamkan di komplek taman peringatan ini. Keluarga itu tampak memiliki beberapa ratus tahun sejarah. Oleh karena itu, ada banyak sekali kuburan dari para leluhur mereka yang tersebar di seluruh taman peringatan.Taman peringatan merupakan sebuah area terlarang bagi keluarga White, sama halnya dengan Ruang Tertutup. Selain kepala keluarga, tidak ada seorang pun dari anggota keluarga yang diizinkan masuk ke sini kecuali pada hari ibadah.Pada saat ini, Olympias telah tiba di depan pintu masuk taman peringatan dengan membawa sosok Tyr tidak sadarkan diri di atas punggungnya. Dia bersiap untuk berlari ke dalam tempat itu.Tiba-tiba, banyak orang yang telah bergegas keluar dari daerah sekitarnya, menghalangi jalannya untuk masuk kedalam area kompleks pemakaman."Berhenti di sana! Tidak ada seorangpun yang diizinkan untuk masuk ke dalam area pemakaman White Clan Memorial Park!”Mereka se
Sekali lagi mata Olympias tampak berlinangan. Dia lagsung teringat saat terakhir kali dia menangis seperti ini adalah ketika ayahnya telah dituduh oleh Jules. Mereka diusir dari keluarga, dan ayahnya meninggal secara tragis sewaktu merantau di negara asing.Sedangkan Olympias mulai berkeliaran seorang diri ke sebuah negara yang tengah dilanda perang. Dia pernah dijual sebagai budak, tetapi dia selalu bersikap tegar. Di sebuah pabrik ilegal, dia telah dianiaya dan dipukuli, tetapi dia tetap tidak menangis. Kemudian dia juga pernah diburu oleh para musuh-musuhnya ketika dia menjual senjata api dan persenjataan lainnya, tetapi dia tidak meneteskan air mata. Dia tidak pernah menangis, tidak peduli seberapa banyak penderitaan yang telah dia rasakan.Namun, kali ini dia tampak menangis. Menangis dengan sangat tersedu-sedu karena kondisi bosnya, Tyr, adalah orang yang mencintainya tanpa syarat sejak dia kehilangan keluarganya saat usianya masih kecil. Dia tidak hanya memperlakukannya seolah
"Kakek, apakah bosku akan baik-baik saja?" Olympias, yang tengah merawat luka Tyr, segera memanggil Regis.Regis mulai meletakkan tangannya diatas tubuh Tyr dan merasakan denyut nadinya. Dia memberikan penjelasan, “Denyut nadinya sangat kacau saat ini. Dia tidak hanya menderita luka luar yang cukup parah, luka dalamnya juga lumayan berat. Nyawanya nyaris tidak tertolong.”"Apakah dia akan mati?""Bahkan jika antek-antek neraka telah berhasil membawanya pergi, aku masih akan menuju ke istana penguasa dan menyelamatkannya tidak peduli bagaimana caranya," jawab Regis tegas.Hampir setengah jam kemudian, Olympias selesai membersihkan luka Tyr dan menghentikan pendarahannya.Obat-obatan yang disiapkan di sana bukan dari jenis yang biasa. Mereka terdiri dari obat-obatan herbal yang terbuat dari ramuan ajaib dan memiliki sifat ajaib yang dapat menghentikan pendarahan.Regis juga menyuruh Tyr menelan pil yang tidak diketahui komposisinya. Setelah menelannya, kulit Tyr membaik secara sign
"Kau pikir kau ini siapa?" Otes memarahinya dengan keras dan tiba-tiba dia melangkah maju.Sebaliknya, keempat pria itu, mulai membuka topeng keburukan mereka dan langsung menyerang Otes. Mereka semua adalah para pejuang yang sangat luar biasa. Bahkan tiga orang dari mereka telah menjadi seorang Transenden selama bertahun-tahun, sementara pejuang terkuat di antara mereka telah memasuki Alam Transformasi.Di mata semua orang, Otes hanyalah dianggap sebagai seorang petani yang hanya menghabiskan hari-harinya menanam bunga dan tanaman. Dia tidak mengerti tentang ilmu seni bela diri, jadi sepertinya Jules cukup mengirim empat orang petarung untuk memata-matai Otes secara rahasia.Keempat orang pria berbaju hitam itu, sebaliknya, mulai merasakan ada sesuatu yang salah saat mereka bergerak menghampirinya.Mereka merasakan tubuh Otes memancarkan aura yang sangat kuat. Hingga tak lama kemudian, mereka mulai kehabisan napas, jelas merasa tertindas. Akibatnya, ketiga pejuang Transenden itu t
Regis tampak menarik napasnya dengan berat. Beberapa menit kemudian, sepertinya pria tua itu telah membuat keputusan besar. Dia mulai mengeluarkan semua buah Salvo yang tersisa dari kotak dan memasukkannya ke dalam mulut Tyr.Langkahnya yang sangat tak terduga telah mengejutkan Olympias."Ayah, apakah kau sudah gila?" tubuh Otes tampak gemetar ketika dia melihat tindakan Regis. "Bagaimana kau bisa memberikan kelima buah itu padanya?""Diamlah kau tidak perlu banyak bicara!" Regis dengan cepat menghentikan Otes, yang hendak bergegas menghampirinya.Otes hanya bisa berdiri di samping ayahnya dengan keringat yang mengalir deras di seluruh tubuhnya. “Ayah, bukan aku bermaksud pelit. Kau tahu bahkan jika seorang Pejuang Transformasi sekalipun yang memakan buah Salvo itu, tetap saja akan membutuhkan waktu yang lama untuk dapat mengkonsumsinya. Jika kau memberinya langsung dengan jumlah yang cukup banyak, aku takut tubuhnya akan meledak bahkan jika dia belum berhasil memasuki Alam Dewa.”
Malam pun telah tiba, di dalam sebuah hotel di Kota Fern.Sekelompok pria dan wanita yang memancarkan aura sangat mendominasi duduk di sebuah ruangan. Pimpinan dari sekelompok orang itu adalah seorang pria berambut pirang yang sama dengan jaket bomber yang dia gunakan. Pasukan para pembunuh yang dikirim untuk membunuh Olympias di Menara Regis terakhir kali telah dipilih dari sekelompok orang ini.Sebelum Regis memalsukan kematiannya, sekelompok orang itu sudah ditempatkan di sini. Sejak itu, mereka tidak meninggalkan kota. Mereka semua menunggu kesempatan untuk membantu Tuan White. Pada akhirnya waktu telah tiba.“Ada pesan dari Tuan White,” ucap pria berambut pirang itu sambil berdiri di depan jendela dan menatap rembulan yang suram di atas langit malam.“Malam ini, Tuan White akan membersihkan seluruh anggota keluarganya untuk sekali dan selamanya. Mereka yang bersama dengan kita akan berkembang dan sejahtera, sementara mereka yang melawan kita akan menemui kesulitan mereka sendi
Pada saat yang sama, sejumlah besar penjaga mulai bergegas keluar dari rumah keluarga White dan berbondong-bondong menuju ke belakang Lereng Berkabut.Mayoritas dari orang-orang ini adalah pendukung setia dari Jules dan Clovis. Ada banyak pejuang elit di antara mereka. Sedangkan, sisanya hanyalah mantan bawahan dari Ansel, serta beberapa orang yang bersikap netral. Bahkan orang-orang netral seperti mereka harus mematuhi perintah yang diberikan oleh Jules karena saat ini dia memiliki kendali atas sebagian besar pasukan keluarga.Malam ini, Jules telah memerintahkan pencarian di seluruh Lereng Berkabut. Olympias dan Tyr harus segera ditangkap dengan satu atau beberapa cara.Sebelumnya bahkan Jules telah menuduh Olympias membawa Kitab Empyrean ke Istana Kerajaan tanpa meminta izin pada pihak keluarga, yang mana hal itu dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap aturan yang dimiliki oleh keluarga White. Bahkan jika Olympias menjabat sebagai ketua pimpinan, namun dia harus tetap mengha
Sosok Naga emas itu terus saja bergejolak di tangan sang malaikat. Saat binatang agung itu dilepaskan dari kekangannya, dia tampak membuka mulutnya lebar-lebar dan menggigit sosok malaikat itu. Tyr mengayunkan Pedang Surgawi yang ada di tangannya secara bersamaan. “Jiwa Pengikat!” Dia melakukan langkah keenam dari Jurus Tujuh Formasi Pedang dengan santai. Awalnya, jurus teknik pedang ini milik alam Dewa. Karena Tyr telah menjadi seorang Dewa, maka dia mampu menunjukkan kekuatan penuhnya dari Tujuh Jurus Pedang. Itu adalah sejenis serangan yang ampuh dan tiada tara. Tyr telah membuka celah yang besar di dalam ruang kehampaan, dan retakan itu masih terus saja meledak di hadapan Apophis. Menghadapi serangan yang begitu mengerikan, Apophis tidak berani menganggap enteng. Penghalang energi besar yang langsung menyelimuti tubuhnya dan memblokir serangan Tyr. Dengan satu pukulan saja, penghalang energi miliki Apophis telah hancur. Dia juga diledakkan oleh serangan itu dan terhempas hingga
Bola cahaya energi yang sangat menakutkan lainnya telah turun dari langit. Benda itu tampak seolah-olah seperti meteorit raksasa dari luar angkasa yang telah jatuh dari langit. Area putih yang luas secara tiba-tiba muncul di depan mata mereka. Garis meridian dari pembangkit tenaga Transformasi yang mengalami fluktuasi energi yang menakutkan itu telah hancur, dan saat ini mereka tengah berada di ambang kematian. Apakah itu para Demigod atau pembangkit tenaga umum, mereka semua merasa bahwa kematian telah mendatangi mereka dan tidak satupun dari mereka yang dapat melarikan diri. "Ini sudah berakhir!" Jim menutup kedua matanya. Formasi Ragnarok telah hancur seketika di bawah serangan kedua Apophis. Semua orang tengah dihadapkan pada situasi kematian yang putus asa ini. Boom! Bola cahaya kedua kembali terjatuh dari langit. Namun, itu tidak menyebabkan kehancuran yang sangat mematikan yang sama seperti yang dibayangkan oleh semua orang. Sebaliknya, mereka seolah-olah telah memasuki se
Pada saat ini, hampir setengah dari pejuang elit dengan kemampuan yang mumpuni telah mati di bawah penindasan Apophis. Bahkan para jenderal yang berasal dari Istana Regal pun turut menderita korban jiwa. Apophis mendorong tubuhnya untuk maju hingga sejauh satu kilometer lagi. Saat ini sosoknya hampir saja melayang di atas kepala semua orang. “Aku telah kehilangan! Berapa lama lagi kita harus menunggu kedatangan Tyr untuk muncul di sini?” Tanpa terasa Dillon dan Keane memuntahkan darah segar. Penindasan yang sangat mengerikan itu bahkan telah membuat mereka seolah-olah merasa semua tulang belulang di tubuhnya hampir saja patah. "Jika dia tidak muncul sekarang juga, maka kita semua akan mati!" Jim tidak berani mengamati Kompas Nostro secara terus menerus. Sebaliknya, dia memusatkan perhatiannya secara penuh pada Formasi Ragnarok. Tampaknya telah mengaktifkan formasi kuno secara khusus. Detik berikutnya, pancaran cahaya berwarna putih itu, kini telah menjadi jauh lebih lemah, sekali l
"Dia ada di sini!" Semua orang yang ada di Gunung Rospids menjadi waspada saat mereka menyaksikan kekuatan yang super dahsyat menyapu mereka dari cakrawala. "Mulai buat formasi ini!" raungan Jim terdengar sangat kuat, dan semua orang mulai menggunakan kekuatan yang penuh dan menuangkannya ke dalam Formasi Ragnarok. Tak lama, sinar cahaya yang tak terhitung jumlahnya mulai mengalir langsung ke atas langit dan terhubung dengan pusaran air besar diatas langit. “Energi pedang senilai tiga ribu kilometer!” Swoosh! Swoosh! Swoosh! Ratusan ribu energi pedang yang terbang keluar dari pusaran air saat mereka membentuk gelombang pasang dan melesat lurus ke arah Apophis.Ruang kehampaan itu tampak bergetar dengan hebat. Energi pedang itu mulai mengalir dengan deras dan terhempas lebih dari sepuluh kilometer. "Pedang Pembunuh Dewa!" Apophis tampak melayang di atas udara. Senyum gembira segera muncul di wajahnya di hadapan gelombang energi pedang yang tengah mengamuk.“Aku tidak percaya bah
Di menara kristal yang tampak menjulang tinggi dan terletak di Kutub Utara, terdapat lapisan cahaya berwarna keunguan dan membungkus seluruh tubuh Apophis, yang sepertinya ditempa oleh pihak Amethyst. Di bawah kepemimpinan Uskup Kegelapan dan Pendeta Kegelapan, banyak dari pihak eksekutif puncak GPE berlutut di tanah dan menyembah Apophis. Sebuah pusaran besar telah terbentuk diatas langit. Terbentuk dengan konvergensi reiki yang ada di seluruh Kutub Utara. Akhirnya tubuh Apophis melesat terbang ke atas udara. Dia membuka mulutnya dan menyedot reiki yang ada di pusaran dengan ganas. Tak lama kemudian, dia menyedot seluruh pusaran itu ke dalam tubuhnya. Argh! Bunyi raungan yang nyaring, awan petir yang ada di sekelilingnya mulai mengacak-acak seluruh penjuru wilayah. Setelah beberapa saat, punggung Apophis mulai retak, dan sayap berwarna keemasan mulai keluar dari punggungnya. Dua buah sayap, empat buah sayap, enam buah sayap… Pada akhirnya, jumlah total keseluruhan sebanyak enam be
Meskipun saat ini jarak Tyr hanya berada sekitar sepuluh kilometer jauhnya, Xavion dan Magus tidak bisa menahan perasaan mereka bahwa saat ini mereka telah memiliki keinginan untuk berlutut dan menyembahnya. Bahkan Cicero, Putra Surgawi, merasakan lemas di sekujur kakinya dan tubuhnya juga tampak gemetar. Arghh! Arghh! Arghh! Deru Naga Emas terdengar datang tanpa henti, raungannya bergema hingga ke seluruh penjuru dunia. Tak lama kemudian, Tyr menginjak Naga Emas itu dan turun dari ruang kehampaan untuk sementara sosok Naga Abadi masih melayang di atas udara. "Tyr, selamat karena kau telah menjadi seorang Dewa." Kelompok itu tidak bisa menahan luapan kegembiraan didalam hati mereka saat mereka berjalan menuju Tyr. "Hmm." Tyr menyelipkan cahaya agung yang memancar dari tubuhnya. Cahaya berwarna keemasan yang bersinar di tubuhnya kini berangsur-angsur menghilang. Ketika dia telah dilahirkan kembali, dia merasakan seluruh tubuhnya tampak dipenuhi dengan kekuatan, dan dia baru saja m
"Pergi dari sini! Pergi dari sini! Pergi cepat!" Cicero melambaikan tangannya hingga berulang kali. Dia tidak menyangka jika julukannya sudah tersebar luas di dalam Pasukan Naga. Bahkan para Demigod seperti Magus sudah mengetahui identitasnya. Cicero berkata, “Namaku Cicero Julus! Dan aku juga bukan kucing yang terangsang!” Magus menatap wajah Cicero dari ujung kepala hingga sampai ujung kaki, sejumlah pertanyaan ketika mulai bermunculan di dalam benaknya. Dia tidak bisa diam, “Bung, kudengar kau diundang oleh pasukan itu untuk menjelajahi makam kerajaan Kaisar Martyn bersama dengan Tyr di masa lalu.”Setelah itu, kau juga berhasil menghancurkan ruang kehampaan bersama dengan sejuta pasukan tentara tanah liat di dalam makam kerajaan. Mengapa kau tiba-tiba muncul di sini? Menurut Tyr, kemungkinan besar yang terjadi karena kau telah bereinkarnasi menjadi Kaisar Martyn. Lalu, kau telah berhasil naik ke alam surga di bawah pengawalan para prajurit dari tanah liat itu.” "B*rengsek Alam S
Magus, Xavion, dan Max tercengang saat melihat pemandangan ini. Ketiganya dengan cepat bergerak mundur ke tempat yang lebih aman. Bukit tempat Tyr berdiri telah hancur total oleh sambaran petir surgawi pertama. "Apa-apaan?” Tyr tampak lebih lemah dari Ulricus, tapi gunturnya jauh lebih kuat! Bagaimana dia akan menanggung semua ini? Saat itu, petir surgawi kedua mulai berkumpul di atas langit. Tyr mendapatkan serangan langsung oleh sambaran petir. Kelihatannya, perjuangannya akan lebih berat dari Ulricus. Ketika Ulricus menjalani ujian sebelumnya, beberapa petir surgawi yang dihempaskan pertama kali tidak menimbulkan banyak ancaman baginya. Namun, Tyr menganggapnya bahwa Gemuruh ini cukup menantang! Petir surgawi kedua juga tampak memanfaatkan situasi ini. Diikuti oleh yang ketiga dan keempat... Puncak gunung di bawah kakinya telah tenggelam, dan banyak lubang hitam yang menakutkan muncul di sekelilingnya saat kilat surgawi kelima meledak di dalam tubuh Tyr. Pertama, Xavion dan
"Tuan!" Gargamel dan yang lainnya yang berdiri saat itu juga sempat terpana saat melihat pemandangan yang terjadi di hadapannya. Kemudian dia mulai berteriak, "Pendeta, bagaimana kau bisa mengkhianati Tuan kita?" "Apa yang sebenarnya terjadi?" Xavion, Magus, dan yang lainnya semua ikut tercengang. Dari kelima pilar cahaya, salah satu pilarnya tiba-tiba padam. Tubuh Lydia tampak melayang diatas udara. Noda darah berwarna merah cerah yang tak terhitung jumlahnya muncul pada gaun putihnya. Jangan… Pada saat yang sama, Ulricus, Gargamel, dan Tyr semuanya berteriak bersamaan. Lydia telah memilih untuk menghancurkan dirinya sendiri pada saat kritis ketika Ulricus akan menjadi seorang Dewa. Sinar cahaya itu telah keluar dari tubuh Lydia. Kedua mata Ulricus sempat menampilkan perasaan takut saat dia berseru, "Pendeta, kau telah mengkhianatiku! Aku harus membantunya untuk menjadi seorang Dewa. Kau pernah berkata bahwa kau ingin hidup berdampingan denganku setelah menjadi seorang Dewa. Kita