Suasana hati Jehan sudah dalam keadaan buruk. Ketika dia dibutakan oleh sorotan cahaya itu, suasana hatinya malah bertambah semakin buruk.“Tuan Muda, seharusnya itu adalah kapal nelayan yang keluar untuk memancing di malam hari,” pria berkepala plontos itu buru-buru menjawab.“B * sek! Jadi para manusia brengsek itu berpikir jika mereka bisa merendahkanku sekarang juga?” Jehan mengumpat. “Bahkan para perahu nelayan ini juga berani membuatku kesal? Cepat kirim seseorang ke sana dan bawa orang-orang di kapal itu kepadaku. Aku ingin membantai mereka dengan tanganku sendiri.”Pria berkepala plontos itu tampak terkejut ketika mendengar ucapannya. "Tuan Muda, ini sepertinya bukan ide yang bagus.""Apakah kau tidak mendengar ucapanku?"Jehan merenggut kerah kemeja dari pria plontos itu sambil mengancamnya, “Aku akan memberitahumu sesuatu. Saat ini suasana hatiku sedang buruk. Aku perlu melampiaskan kemarahanku pada seseorang, dan aku perlu melihat darah. Kau tidak ingin aku melakukannya
"Bos!"Wajah Tyr tampak bersinar dengan senyum tipis menggantung di bibirnya ketika dia mendengar suara Clifford dan juga yang lainnya tengah berdiri di tepian sungai. Kemudian dia mendorong kakinya ke atas perahu kayu kecil, meluncurkan dirinya ke udara sebelum mendarat di tanah."Bos, mengapa kau lama sekali?" Clifford bertanya.“Aku sempat tertahan oleh beberapa hal,” jelas Tyr. “Aku akan menceritakannya pada kalian nanti. Ngomong-ngomong, dalam perjalananku tadi, aku menemukan sebuah kapal yang tampaknya milik seseorang dari dunia seni bela diri kuno. Siapa yang baru berkunjung sini?”Clifford menjawab, “Seorang pria dari keluarga kulit putih dari dunia seni bela diri kuno. Dia datang ke sini untuk meminta Olympias untuk kembali bersamanya, tetapi Olympias tidak mau, jadi kami mengirimnya kembali setelah dipukuli dengan baik.”Tyr hanya mendengus dan tidak bertanya lagi. “Aku lapar. Apakah kalian punya sesuatu untuk bisa ku makan?”"Kami tahu kalau kau akan kembali hari ini,"
Anggota Nemesis lainnya telah tiba di lapangan latihan saat ini. Mereka sungguh sangat terkejut ketika melihat Torbert tengah menyiksa Matthew dan Stephen.“Orang ini sudah kehilangan akal sehatnya! Cepat bantu kami untuk menahannya!” Stephen berteriak dengan keras. Seteguk darah seketika menyembur keluar dari dalam mulutnya pada saat yang bersamaan.Ketika anggota Nemesis lainnya melihat situasi yang terjadi, mereka tidak perlu membuang waktu lebih lama lagi untuk segera bergegas menuju Torbert satu per satu.Tanpa diduga, pertempuran besar tidak bisa dihindari lagi. Saat ini Torbert telah dikelilingi lebih dari selusin anggota Nemesis. Dia bergerak dengan lincah di antara semua orang dengan kecepatan yang sangat tinggi. Setiap pukulan yang dia lontarkan akan membuat salah seorang anggota nemesis terhempas hingga ke atas udara.Saat ini tingkat kekuatan Torbert telah meningkat secara dramatis, dan meskipun tidak jelas seberapa kuat perubahannya, sepertinya seluruh Nemesis tidak ak
Selain itu, orang-orang yang memiliki bakat yang mirip dengan Torbert adalah hal yang sangat lumrah terjadi di Istana Kerajaan.Karena saat ini Istana Kerajaan telah berubah menjadi organisasi Transenden, sejumlah besar prajurit tertinggi pasti akan muncul di masa yang akan datang. Lagi pula, mereka tidak memiliki akses untuk memiliki sumber daya seperti itu sebelumnya. Sekarang mereka sudah siap, mereka ditakdirkan untuk menimbulkan sensasi di dunia seni bela diri kuno disaat mereka sudah siap.Kembali di dalam dasar sungai, tinju yang dilontarkan oleh Tyr dan Torbert akhirnya saling berbenturan.Seluruh permukaan sungai tampak terguncang setelah merasakan getaran yang hebat, dan pantulan gelombang yang dahsyat seketika terlihat. Seolah-olah sebuah bom berkekuatan besar tengah meledak di dasar sungai, banyak letupan gelembung air seukuran kepalan tangan muncul di seluruh permukaan sungai."Mundur! Cepat mundur sekarang juga!”Banyak orang yang berdiri di tepian sungai mulai menya
Saat ini Jehan tampak berdiri di tengah aula, wajahnya sangat tertekan. Ansel dan Benoit menangkan perubahan yang terjadi pada wajahnya dan akhirnya keduanya mulai berjalan mendekatinya. Tentunya mereka dapat menebak apa sebenarnya yang terjadi jika dilihat dari ekspresi wajah Jehan."Di mana Olympias?" tanya Ansel.“Ayah, wanita itu tidak mau ikut denganku,” jawab Jehan dengan cepat.“Saya berusaha keras untuk mengundangnya. Tapi wanita tidak hanya bersembunyi di balik pintu yang tertutup dan menolak untuk menemuiku, bukan hanya itu dia juga meminta orang-orang dari Istana Kerajaan untuk memukulku. Orang-orang itu sungguh barbar, Ayah. Mereka bahkan telah berani menyakitiku. Kau harus segera mengumpulkan sekelompok orang untukku. Aku berniat untuk segera menghancurkan organisasi itu.”Jehan selalu bersikap angkuh sejak dia masih kecil. Dia belum pernah mengalami kekalahan sebesar itu? Untuk itu dia langsung rajuk kepada sang ayah setelah dia bertemu dengannya. Menggertakkan giginy
Dengan marah, Ansel mulai berjalan ke arah gedung yang lain. Seorang pria paruh baya berusia lima puluh tahun tampak berdiri di depan pintu masuk sebuah gedung. Pada saat itu dia bersiap masuk kedalam kendaraan Hummernya."Jul, mau ke mana?" Ansel dan Benoit langsung bertanya kepada Jules setelah berhasil mendekat dengan bentuk matanya yang mengecil. Diikuti dengan sekelompok orang pria yang ada di belakang mereka.Jules menoleh, tatapannya tertuju pada sebuah sumber suara. Kemudian dia melihat Ansel dan Benoit muncul di depan rumahnya bersama sekelompok orang pria. Seraya tersenyum, dia memutuskan untuk bertanya padanya, “Ansel dan Benoit, apa sebenarnya rencanamu dengan membawa begitu banyak orang ke tempatku? Apakah kedatangan kalian hanya untuk bersenang-senang denganku?”"Aku tidak punya waktu untuk melakukan hal itu denganmu." Ansel berjalan mendekati Jules. Dia memutuskan untuk menghentikan pengejaran. Jules, apakah kau akan pergi ke Pulau Komodo untuk mencari Olympias?Jules ha
Tidak ada seorang pun dari pasukan Ansel dan Benoit yang berani turun tangan untuk menghentikan mereka.“Ansel, aku pasti akan membawa Oly kembali untuk memenuhi permintaan terakhir Ayah sebelum dia meninggal. Ini tidak ada hubungannya dengan hal lain. Selain itu, aku harus menegaskan kembali bahwa aku tidak berniat untuk menentangmu untuk memegang posisi pimpinan dari keluarga ini. Aku harap kau tidak akan terus mengincarku dalam setiap kesempatan. Bagaimanapun juga, kita adalah saudara!"Jules lalu menutup pintu kendaraan yang ada di belakangnya. Kendaraan bermerk Hummer itu mulai melaju keluar dari pekarangan rumah keluarga White. Sedangkan beberapa orang lainnya, termasuk Ansel, hanya bisa mengawasi kepergian mereka.Hati Ansel tampak dipenuhi amarah. Sebenarnya dia ingin segera melampiaskan kekesalannya, namun dia memilih untuk mengurungkan niatnya karena saat ini dia sedang berada di rumah Jules.Akhirnya pria itu mulai memberikan ancamannya, “Ettore? Jangan berpikir kau adalah s
"Tetua Agung, aku tahu apa yang aku lakukan ini salah, tetapi aku tidak bisa menahan diriku untuk bersabar," tiba-tiba dia menyadari tentang sesuatu."Meski begitu, kau masih harus bisa menerimanya." Clovis tiba-tiba berubah menjadi serius. Aura tubuhnya langsung berubah drastis. Aura Clovis tidak dapat diragukan lagi tentunya sangat mengintimidasi, terutama saat mengingat kalau dia merupakan petarung terbaik dari keluarga White.Jantung Ansel terasa berhenti saat wajah Clovis mulai berubah menjadi lebih serius. Ansel menundukkan kepalanya dan berkata padanya, “Tetua Agung, aku sangat menyesal. Sekarang aku baru menyadari bahwa aku telah melakukan kesalahan.”"Aku harus mengingatkanmu lagi," ucap Clovis sambil menarik napasnya dalam-dalam. “Kau harus tetap tenang karena saat ini kau berada di titik yang paling kritis. Kau tidak boleh membuat kesalahan. Semua yang Jules lakukan selama ini hanyalah sebuah bentuk tindakan untuk memprovokasi mu. Semakin kau marah, maka kau akan tenggelam d