"Sial! Singkirkan semua senjatamu dan kejar dia!” Jermaine Leonard mengeluarkan perintahnya saat dia memimpin dan bergegas keluar dari ruang VIP.Pada saat itu, di dalam lobi kasino, setiap meja telah dipenuhi dengan para penjudi. Beberapa mata penjudi mulai tampak memerah karena mengalami kekalahan dalam permainan, dan wajah mereka dipenuhi dengan amarah dan frustasi karena merasa kehilangan.Begitu Jermaine dan anak buahnya berlari keluar dari ruang VIP, mereka melihat Tuan Eye sudah bergegas menuju pintu keluar lobi."Tangkap dia!" teriak Jermain.Petugas keamanan di dalam lobi buru-buru bergegas menuju ke arah Tuan Eye.Namun, pemuda itu hanya tersenyum dengan ekspresi wajahnya yang jahat. Detik berikutnya, dia mulai melemparkan koper yang dibawanya ke atas langit.“Ambil uangnya!”Anehnya, pemuda itu benar-benar telah membawa sebuah koper yang telah dipenuhi dengan uang kertas sebelum dia berlari keluar dari dalam ruang VIP. Uang kertas itu mulai berjatuhan dari atas udara d
Perwira senior itu menjawab, “Karena kondisi dalam keadaan perang, semua bandara yang ada di wilayah ini telah hancur. Jikalau kita harus menggunakan helikopter, maka kita akan selalu berada dalam kondisi yang membahayakan.”"Jadi, jika kau ingin pergi ke Kota Viridian, Komandan, kau hanya dapat menggunakan transportasi jalur darat."Gama hanya terdiam. Ini adalah sebuah negara kecil yang bahkan ukurannya tidak bisa dibandingkan dengan ukuran provinsi di negara yang lebih besar. Namun, tingkat kekacauan di negara ini dan kekejaman dari para penduduknya jauh melebihi imajinasi dari negara lain.“Komandan, menggunakan transportasi darat untuk menuju ke Kota Viridian terlalu berisiko tinggi. Mengapa kita tidak mengesampingkan semua rencana ini untuk sementara waktu dan menunggu sampai kita selesai berurusan dengan Croix Group? Kemudian, kita dapat pergi untuk bertemu dengan para pejabat, dan kota yang berada di bawah naungan Croix Group yang masih memiliki bandara dalam kondisi utuh.”
Pada saat ini, perwira senior lainnya dari Grup Gamma mulai angkat bicara. “Vixen, bagaimana jika, kita bertemu dengan kelompok bersenjata yang memiliki keberanian hingga dia tidak takut mati?”"Tidak mungkin," ucap Vixen. “Mungkin kau belum pernah mendengar tentang insiden yang terjadi di Thailand baru-baru ini.”"Apa yang terjadi disana?" Banyak orang yang telah menatap Vixen dengan kondisi wajah yang tampak sedikit membingungkan.“Beberapa waktu lalu yang lalu,” Vixen memulai percakapannya. “Raja Selatan dari Istana Regal, Juan Yates, telah menikah di Thailand dan jatuh ke dalam perangkap yang dibuat oleh salah satu keluarga paling terkemuka di daerah itu, Sekte Leviathan. Bisakah kau menebak apa yang sebenarnya yang sedang terjadi?”“Tuan Istana segera mengumpulkan kekuatan besar dan menyerbu ke Thailand dengan jumlah pasukan hampir lebih dari puluhan ribu orang yang berada di bawah mereka, dan dengan paksa mereka mulai menghancurkan Sekte Leviathan di bawah pengawasan Raja Sia
Stormbringer sangat terkejut ketika dia menerima telepon dari Vixen karena selama ini mereka tidak jarang sekali bertemu hingga beberapa tahun lamanya. Meskipun mereka tidak banyak berinteraksi sebelumnya, namun Stormbringer sangat menyadari orang seperti apa Vixen itu.Jika itu bukan pilihan terakhir, maka Vixen tidak akan mengambil inisiatif untuk dapat meminta bantuan dari Stormbringer.Pada saat yang sama, Stormbringer juga telah berutang nyawa pada Vixen, lalu dia sempat mengatakan padanya bahwa Vixen dapat datang kepadanya kapanpun jika dia membutuhkan bantuan, dan bahkan Stormbringer juga telah bersedia mengembalikan kehidupan yang dimilikinya saat ini kepada Vixen.Setelah mengetahui tujuan Vixen menghubunginya, Stormbringer langsung mengiyakan tanpa memiliki rasa ragu sedikitpun.Setelah dia setuju dengan usulannya itu, Stormbringer juga menelepon kembali kepada Black Caesar untuk menjelaskan situasi yang tengah dihadapinya saat ini.Meskipun Stormbringer telah mengelola
Kata-kata yang dilontarkan oleh Stormbringer memang terdengar sedikit angkuh, tetapi dia memiliki semua kriteria yang seharusnya diperlukan untuk menjadi sesombong ini.Ketika Caesar Mercenary Corps menyatakan bahwa mereka tidak akan mengambil uang itu, dan keputusan mereka telah menempatkan Gamma dan juga yang lainnya dalam posisi yang sulit, bahkan Vixen sendiri menjadi sedikit kewalahan.Melihat reaksi dari sekian orang yang ada, Stormbringer hanya bisa tertawa. “Inilah cara Caesar Mercenary Corps kita biasa menyelesaikan urusannya. Kami selalu menepati kata-kata kami. Namun, jika kalian semua terus memikirkan komisi, maka tentunya hal itu akan menjadi tindakan yang sangat tidak terhormat baik kepadaku, Stormbringer, grup dibawah pimpinanku, dan bahkan Istana Kerajaan.”Gamma dan yang lainnya tidak berani mengatakan lebih banyak lagi ketika pria itu menggambarkan masalah dengan kata-kata yang begitu kuat.Akhirnya, Gamma mengambil sebotol anggur impor dari lemari penyimpanan ang
Tak lama kemudian, kendaraan SUV itu berhenti di depan sebuah rumah berlantai dua. Tentara dengan membawa persenjataan lengkap tampak menjaga gedung itu.Pada saat ini, di lantai dua di sebuah rumah, seorang pria dengan bekas lukanya yang parah dengan bekas peluru di sekujur tubuhnya sedang melakukan momen intim dengan pasangannya. Namun, ketika dia mendengar seseorang tengah mendekati ruangan di luar sana, dia tidak berhenti tetapi terus memanjakan dirinya dengan melakukan permainan favorit mereka."Bos, Gamma hampir memasuki wilayah kita.""Hmm?"Permainan mereka masih dibilang jauh dari selesai, tetapi Cohen tiba-tiba duduk dari tempat tidur. Ekspresinya tampak muram ketika dia bertanya, "Berapa lama lagi?""Kira-kira sejauh dua puluh kilometer, mereka akan tiba hanya dalam waktu satu jam atau bahkan lebih." Pria itu mulai menjawab, “Bos, jika Gamma telah berhasil mengadakan pertemuan dengan para pejabat, situasinya akan sangat tidak menguntungkan bagi kita. Haruskah kita melan
Sikap dari para pemuda itu tampak arogan. Walaupun jumlah mereka hanya berempat, tetapi para bocah nakal ini cukup berani untuk menerobos masuk kedalam pangkalan kelompok bersenjata seperti milik Cohen. Mereka tidak hanya melukai para tentara, tetapi mereka juga telah mengklaim bahwa mereka dapat membawa keberuntungan bagi mereka. Singkatnya, sekelompok bocah nakal ini telah keluar dari jalur yang ada.Pada saat ini, ekspresi dari wajah Cohen tampak sedikit jelek. Tapi, tetap saja, dia bisa merasakan betapa luar biasanya dari para bocah itu. Lalu, dia telah berusaha dengan kuat untuk menekan gelombang kemarahan yang mengalir didalam hatinya.Cohen hanya bisa tersenyum kaku dan berkata, “Kau dan teman-temanmu bisa memberiku keberuntungan. Tapi, aku sudah bertanya tentang keberuntungan seperti apa yang kau maksud?”"Hehe! Tentu saja, ini tentang Gamma yang akan bertemu dengan para pejabat di Viridian.” Blonde Jack kembali melanjutkan, “Jika perkiraanku benar, Cohen, kelompok bersenjat
Senyum tipis tergambar dengan jelas di bibir Gamma saat matanya terpejam seolah-olah dia sudah membayangkan bahwa dalam waktu dekat negara itu akan segera bangkit kembali.“Ketua, kami telah memasuki wilayah Grup Cohen. Setelah kami melakukan perjalanan melalui kota ini, kami akan segera tiba di Viridian.”Gamma mulai mendesak, “Beri tahu pasukan kita untuk lebih berhati-hati.”"Baik."Pada saat ini, Stormbringer dan yang lainnya telah berada di dalam kendaraan SUV urutan pertama dari iring-iringan mobil. Stormbringer tengah memegang sebatang rokok di tangannya. Dia juga melihat pemandangan dari luar jendela. Sepanjang perjalanan, para pengungsi yang berkeliaran dan pemandangan kota yang hancur telah memberikan mereka kejutan yang sangat luar biasa.Meskipun mereka adalah tentara bayaran dan tinggal di antara negara-negara yang tengah dilanda krisis perang sepanjang tahun, tentara bayaran ini selalu merasa tidak enak jauh didalam lubuk hatinya setiap kali mereka melihat pemandanga