Segala sesuatu yang terjadi di desa tadi malam hanyalah sebuah acting belaka, karena Dark Shura telah menguasai mereka sebelumnya.Penduduk desa ini adalah orang-orang yang memiliki sikap yang sederhana dan tulus, dan Bullseye serta Trine Pavlov telah memiliki hubungan yang sangat baik. Mengetahui bahwa menggunakan uang pelican untuk mengambil hati Bullseye akan gagal, maka Dark Shura telah memutuskan untuk menggunakan metode yang sangat kejam sebagai gantinya.Setelah Naga Hijau dan teman-temannya pergi, bawahan dari Dark Shura telah masuk kembali ke desa dan menyandera semua orang.Alasannya tentu saja untuk memaksa Stick memimpin perjalanan Naga Hijau menuju ke sebuah tempat yang telah ditentukan sebelumnya. Mengapa? Jawabannya telah terbukti sangat jelas."Kau telah melakukan pekerjaan dengan baik." Dark Shura mengeluarkan tawanya yang menyeramkan ketika melihat Stick, yang tengah berlutut tepat di hadapannya.Dia segera menyampaikan pesan kepada para bahwahannya melalui peral
Bahkan jika mereka bisa menemukan medan yang sangat sulit, namun keempat orang pria di belakang mereka tidak bisa melakukan hal itu, karena mereka membawa Peti Besi bersama mereka. Jika satu langkah saja melakukan kesalahan dan Tyr bisa tergelincir ke dalam jurang.“Sial!” Trine Pavlov mengutuk tepat disaat pesawat tak berawak itu mengudara."Ada apa?" Naga Hijau bertanya dengan cemas.“Cepat, lihat ini! Bukankah itu Teratai Salju yang kita cari?” Trine menatap layar dengan sorot mata yang terbelalak, mengarahkan dronenya ke arah Teratai Salju dengan tangannya yang lain.Di dalam layar monitor, sebuah bayangan tertangkap dengan jelas, Teratai Salju berwarna ungu tumbuh di atasnya. Bahkan saat salju mulai turun dan angin bertiup dengan kencang, Teratai Salju tetap tidak terlihat bersih tanpa ternodai oleh bitnik-bintik salju yang turun."Warnanya ungu?" Naga Hijau bertanya-tanya dengan keras.Black Turtle kembali menambahkan, “Teratai Salju itu terlihat sangat aneh, bukankah sehar
"Teratai Salju ini sepertinya berbeda dari yang kita ketahui, kan?" komentar Auster. Dia juga berhasil menghirup aroma dari Teratai Salju dan seketika tubuhnya merasa segar kembali."Aku berani mengatakan bahwa usianya itu lebih dari enam puluh tahun." Kilatan aneh berkelap-kelip di mata Dark Shura. “Aku jadi teringat bagaimana dulu sang ketua memberi kita banyak ramuan untuk dapat menguatkan sumsum kita? Untuk organisasi besar di dunia seni bela diri kuno, itu hanyalah ramuan biasa, tidak terlalu penting, setidaknya hanya sedikit dampak yang dirasakan.”“Namun, apa yang kami dapatkan hari ini tentunya sangat jauh berbeda. Sepertinya kita telah menemukan harta karun, Auster. Teratai Salju ini mungkin saja dapat memberikan kekuatan batin yang kita butuhkan.”"Apakah kau mengatakan bahwa itu ramuan langka yang bisa meningkatkan kekuatan seseorang?" Auster menjawab dengan ekspresi wajahnya yang serius.“Tentu saja… Hahaha!” Dark Shura tidak bisa menahan perasaan senangnya ketika melih
Sepuluh menit telah berlalu. Dua puluh menit kemudian.Green Dragon dan Black Turtle masih belum berhasil menemukannya. Salju yang ditimbulkan dari longsoran itu setebal dua meter dan terjatuh di area yang lebarnya setidaknya beberapa ratus meter. Mungkin peti mati itu telah didorong oleh kekuatan besar oleh longsoran salju.Darah mulai merembes melalui perban yang menutupi luka Black Turtle, dan luka yang berada di punggung Naga Hikau kembali terbuka. Mereka berjuang menahan rasa sakit guna mencari keberadaan peti mati itu."Aku akan menguliti siapa pun yang melakukan ini!" Black Turtle mengucapkan umpatannya melalui giginya yang terkatup dan sorot matanya yang memerah."Pasti ada sesuatu yang disembunyikan oleh Stick," ucap Naga Hijau sambil menghela nafasnya dengan berat.Melihat kondisi Trine yang semakin memburuk, Naga Hijau buru-buru melepaskan jaketnya dan membungkus tubuh Trine di dalamnya sebelum melanjutkan usahanya mencari peti mati yang berisikan tubuh Tyr.“Bocah kec
"Apa yang terjadi?"Merasakan adanya kejanggalan, alis Auster tampak naik keatas. Dengan cepat dia menyingkirkan Teratai Salju dan mengencangkan cengkeramannya pada tongkat emasnya saat dia memindai lokasi yang ada sekitarnya."Sepertinya perasaan ini tidak asing bagiku ..." Dark Shura berbalik dan mengunci pandangannya ke sana.Dia sangat akrab dengan aura Tyr, sehingga dia akan selalu mengingatnya. Saat dia melihat siluet yang mendekat kearahnya, dia sudah mengetahu siapa sosok itu."Tyr Summers, dia ... dia belum mati."“Bukankah dia terkubur oleh longsoran salju dan bebatuan yang terjatuh dari tebing itu? Dia masih dalam keadaan selamat?” Auster melihat ke arah yang ditunjuk oleh Dark Shura dan menancapkan tongkatnya ke tanah. "Dia orang yang tangguh."“Hehe, itu yang terlintas dalam benakku. Dibutuhkan lebih dari itu untuk membunuhnya.” Ekspresi Dark Shura berubah menjadi sangat muram, namun pria itu hanya tertawa terbahak-bahak. Tawanya yang terdengar sangat menakutkan, dan
Saat Tyr bertarung melawan Dark Shura di Pegunungan Goddess, Tyr memenangkan pertandingan itu dengan keadaan susah payah. Dan meskipun Auster Moore tidak menghadapi Tyr secara langsung ketika berhadapan dengan Sachin Taylor di wilayah selatan, perbedaan di antara keduanya tidak terlalu signifikan.Menurut alasannya, dua ahli petarung yang kuat pasti memiliki peluang yang besar untuk menang melawan Tyr. Tapi pada kenyataannya?Tyr yang tamak dalam keadaan brutal dianggap sebagai dewa pembunuh. Seolah-olah kekuatannya telah berhasil memasuki Alam Transformasi. Dia sendiri yang dengan senang hati bertarung melawan Dark Shura dan Auster.Secara tiba-tiba, golok yang ada di tangan Tyr berhasil menebas bahu Dark Shura. Beruntung bilah itu sudah lama bengkok. Jika itu adalah Belati Ormr miliki Tyr, kemungkinan besar benda itu telah memotong bahu Dark Shura hingga putus dari tubuhnya.Meski begitu, Tyr telah berhasil mengirimkan tubuh Dark Shura terhempas dengan serangannya. Dan pada saat
Tinju Tyr dengan kejam menghantam lengan dar Black Turtle."Cih." Black Turtle hanya sempat menghirup udara yang dingin.Tempat yang terkena pukulan Tyr adalah luka di mana tubuhnya tergores oleh puing-puing selama terkena longsoran salju. Rasa sakitnya begitu kuat sehingga langsung menyebar ke seluruh tubuhnya, membuatnya agak sulit untuk bergerak."Hati-hati, Black Turtle!" Naga Hijau terbatuk keras hingga beberapa kali, menyeka darah dari sudut mulutnya, dan kemudian bergegas untuk kembali bangkit."E... enyahlah," Tyr sebenarnya mulai berbicara dengan suara yang dalam.Mungkin keharuman dari Teratai Salju itu telah mengembalikan sedikit akal sehatnya."Tyr, tenanglah!" Naga Hijau dengan keras kepala berlari ke arah Tyr dan berusaha untuk memeluknya.Tinju yang dilontarkan oleh Tyr terus bertabrakan dengan punggungnya. Cedera yang ada di punggung Naga Hijau menjadi lebih parah. Dia bahkan merasa bahwa secara bertahap dia mulai kehilangan kesadarannya.Melihat situasi yang te
Mereka mungkin tidak tahu siapa dia, tetapi Naga Hijau tahu bahwa dia telah memberi makan Teratai Salju kepada Tyr berarti dia telah mengenalnya dan tidak akan menyakitinya.Wanita berbaju putih itu menoleh untuk melirik ke arah Naga Hijau. Tatapan yang dia berikan padanya terlalu misterius. Naga Hijau telah mengenal banyak orang dalam hidupnya tetapi belum pernah melihat sorot mata seperti ini sebelumnya.‘Tampak tenang?’‘Atau itu kekosongan yang hampa?’Tidak ada yang tampak normal.Wanita itu tidak menjawab pertanyaannya. Tidak ada tanda-tanda emosi di wajahnya. Itu tidak membuatnya tampak seperti dunia lain tetapi lebih seperti mayat yang dingin. Ya, dia seperti mayat yang dibekukan oleh udara yang dingin di pegunungan bersalju. Tidak ada yang sesuatu yang tampak hidup darinya.Ini semua terlalu aneh. Bahkan Naga Hijau dan Penyu Hitam bertanya-tanya apakah mereka tengah berhalusinasi.Naga Hijau dengan enggan melanjutkan langkahnya ke arah wanita berbaju putih dan Tyr. Namu