"Johen sebaiknya kamu kembali saja ke rumah kamu. Saya akan melihat kepulangan para raja di benua ini dulu. Karena saya sudah tidak dibutuhkan lagi sebagai penasihat apalagi membawa kedamaian Kerajaan Souling." ucap Diofu berdiri di depan pintu masuk istana.
"Kamu yakin Diofu?" tanya Johen berdiri dihadapannya."Iya, karena keadaan Kerajaan Souling juga sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Jadi kamu cocok untuk jadi penduduk biasa. Daripada kamu di suruh Raja Dioyung bertempur demi Kerajaan Souling." ucap Diofu."Terimakasih Diofu telah menyelamatkan saya." ucap Johen kepada Diofu dengan wajah sedih bahagia."Saya juga berharap prajurit lain menjadi prajurit biasa, tidak ikut bertempur demi kekuasaan raja saya. Ya walaupun beliau berpendapat kalau kerajaan lain tidak akan sepemikiran dengan saya." ucap Diofu kepada Johen dengan wajah sedih."Saya juga demikian Diofu." ucap Johen.Setelah selesai berb"Saya tidak tahu, pak." ucap Diofu."Ada tugas untukmu." ucap Raja Dioyung.Diofu diam sejenak memperhatikan suasana ruang tahta. Namun Diofu berpikir kalau mereka menyuruh saya untuk kepentingan Kerajaan Souling saja."Tugas apa?" tanya Diofu dengan ekspresi penasaran berdiri ruang tahta dilihat Komandan Youjung yang duduk."Kamu, akan bertugas laut timur di benua ini. Disana kamu perlu memantau kondisi laut disana. Kamu akan ditemani oleh prajurit Kerajaan Souling." ucap Raja Dioyung."Baik, jalani tugas itu di pantai." ucap Diofu."Pemberangkatan kamu akan dilakukan siang hari ya." ucap Raja Dioyung."Baik." Diofu kembali ke kamarnya untuk istirahat.Keesokan harinya, Diofu berangkat ke tempat pantai yang diperintah Diofu dengan 3 prajurit Kerajaan Souling yang menemani selama perjalanan."Lapor, Diofu. Kita akan berangkat pakai kuda. Anda bersama saya. La
Setelah menunduk beberapa detik, Diofu melihat sekeliling penuh teriakan warga desa yang berlari menyelamatkan diri."Tinggg...." Seorang bos penyerang warga desa saling adu pedang dengan Diofu."Apa tujuan mu serang desa ini?" tanya Diofu menangkis serangan musuh berbadan besar dengan terlentang."Duaaar...." Duaaar...." Duaaarr......"Beberapa kali ledakan besar terjadi di dekat Diofu bertarung dengan bos penyerang desa tersebut."Duuuugg..." Diofu menendang bagian badan bos besar itu hingga terjatuh terletang dengan kaki kanan."Menyerah kamu." ucap Diofu mengarahkan pedang ke lehernya.Bos musuh diam, Diofu mengikat kedua tangan seorang bos musuh dengan sehelai tali, dibagian kedua kaki, kedua tangan dan bagian mulut ditutup pakai tali.Diofu melihat suasana desa masih meledak besar di dekatnya. Namun Diofu mencari musuh lain yang masih meledakkan desa ini.
Diofu keluar dari tenda tidurnya di area pantai."Prajurit berkumpul. Apa puluhan kapal sudah terparkir." ucap Diofu berdiri di depan tenda melihat banyak prajurit aliansi yang sedang sibuk."Lapor Diofu ini surat resmi dari Raja Dioyung." ucap prajurit Kerajaan Souling memberikan surat.Lalu Diofu mengambil surat itu dan membacanya dengan berdiri."Apa!" Diofu terkejut membacanya. Wajahnya marah, karena hanya menjalankan misi pemantauan saja."Kita dapat tugas resmi dari Raja Dioyung untuk melakukan pemantauan di pantai saja." ucap Diofu kepada ketiga prajurit Kerajaan Souling."Baik, Diofu." "Sebaiknya saya ambil alih misi ini." ucap Diofu menghadap pimpinan prajurit lokal.Diofu berdiri dihadapan barisan besar prajurit aliansi prajurit."Semuanya, saya adalah penasihat militer Kerajaan Souling sekaligus penasihat prajurit aliansi kerajaan." ucap Diofu ber
"Diofu, ada informasi yang harus kamu dengar." ucap Johen berdiri di depan Diofu sedang duduk minum teh di dalam gua."Informasi apa?" tanya Diofu."Saya beberapa hari ini menyusup ke Kerajaan Souling." ucap Johen."Apa, kalau kamu ketahuan musuh bisa bahaya kita." ucap Diofu."Begini, Kerajaan Souling sudah dikuasai, Raja Dioyung sudah tidak ada. Komandan Youjung dan prajuritnya ditahan. Lalu para penduduk Kerajaan Souling mengalami hal yang tidak bagus.Wajah Diofu kaget, sedih mendengar hal itu. Diofu tidak bisa melakukan apapun untuk mengembalikan keutuhan kerajaan."Misi terakhir saya aliansi kerajaan dapat perintah serang kerajaan besar seberang laut." ucap Diofu kepada Johen."Hah?" Johen kaget dan terduduk."Sebaiknya kita bertahan. Jangan patah semangat." ucap Diofu."Benar." Johen bangkit dan menghidupkan api unggun."Johen, kamu tidak
"Kita sudah tahu prajurit tidak akan menyerang warga biasa. Kita memutuskan untuk mencari keberadaan raja dan warga desa." ucap Diofu berdiri di hadapan Johen dan prajuritnya."Artinya kita tinggal tidak menetap." tanya Johen."Benar, tugas kita mencari keberadaan mereka secara bersama." ucap Diofu.Diofu, Johen dan prajurit mulai berjalan secara berbaris membawa perbekalan mereka menuju hutan untuk mencari keberadaan raja dan warganya.Setelah menempuh perjalanan jauh selama beberapa hari, Diofu menemukan keberadaan Raja Dioyung dan petinggi kerajaan yang membuat tenda dan bersembunyi di dalam gua."Diofu, itu Raja Dioyung." ucap Johen melihat dari kejauhan."Sebaiknya kita memantau saja, apa tindakan raja setelah ini. Kita akan mendengar yang dibicarakan Raja Dioyung." ucap Diofu."Baik kalau itu pikiran kamu Diofu.Johen dan Diofu menetap agak jauh dari keberadaan Raja Dioyu
Diofu setiap hari melihat keberadaan alat tempur mereka yang maju yang masuk sebagai warga biasa untuk berkeliling melihat jumlah prajurit dan posisi mereka.Selama para prajurit Kerajaan Souling mencari keberadaan prajurit lain yang menyebar di benua ini. Diofu selalu mengumpulkan informasi tentang kekuatan tempur prajurit musuh.Begitu juga prajurit musuh yang menguasai kerajaan hanya mengambil bahan baku dari para warganya untuk kepentingan konsumsi makanan dan konsumsi bahan bakar.Namun prajurit musuh ini tidak mendirikan bendera kerajaan di Kerajaan Souling maupun kerajaan lain. Begitu juga prajurit musuh tidak melakukan patroli apapun di benua ini bahkan melakukan penyisiran di area hutan dan pengunungan di benua ini.Setelah beberapa beberapa minggu Diofu menunggu prajurit Kerajaan Souling melakukan pengumpulan prajurit yang tersisa. Akhirnya mereka semua sudah hadir di dalam hutan dalam jumlah yang banyak.
Beberapa hari Kerajaan Souling telah dikuasai kembali oleh Diofu dan aliansi prajurit. Tidak ada tanda kedatangan prajurit musuh dari kerajaan lain.Diofu melihat ruang komunikasi bekas prajurit musuh di ruang komunikasi Kerajaan Souling.Diofu, Johen dan prajurit komunikasi mempelajari tentang cara menggunakan sistem komunikasi musuh yang serba maju."Ini adalah radio pemancar yang dapat menyalurkan suara ke suatu tempat, Diofu." ucap Prajurit Kerajaan Souling bagian komunikasi."Apa kita bisa berkomunikasi dengan kerajaan musuh diseberang laut sana." tanya Diofu."Saya belum tahu, Diofu, kami masih mempelajari sistem ini, Diofu." ucap prajurit bagian komunikasi."Segera pelajari caranya." ucap Diofu."Baik...!"Diofu keluar dari ruang komunikasi."Johen bagaimana ada adap korban terluka selama pertempuran waktu itu." tanya Diofu."Ada, Diofu. Saa
"Sudah beberapa hari belum ada laporan perkembangan terkait penguasaan musuh di benua ini." ucap Diofu berbicara sendiri di depan jendela kamarnya.Diofu membuka pintu kamar, berjalan ke ruang tahta."Belum ada prajurit, sebaiknya saya duduk di kursi raja." ucap Diofu duduk."Lapor, Diofu saya menghadap untuk memberikan perintah kepada anda." ucap Johen."Baik. Kita sudah menguasai kerajaan ini. Kita sudah perketat keamanan Kerajaan Souling. Namun kita belum bisa melakukan pergerakan." ucap Diofu."Begini, tim komunikasi sedang berusaha agar raja diseberang laut dapat terhubung. Prajurit Kerajaan Souling dan aliansi belum bisa melakukan pergerakan bebas. Karena keadaan kerajaan musuh kuat. Jika dilakukan pergerakan, akan membuat kerajaan ini bertempur lagi." ucap Johen."Baik. Artinya saya harus menunggu lagi." ucap Diofu."Benar, anda harus menunggu lagi." ucap Johen.Joh
"Begitu ya, kalau begitu besok aliansi raja akan tiba untuk mendengar isi dari yang disampaikan oleh raja Holi dari Kerajaan Sotou." ucap Raja Dioyung."Baik raja saya akan hadir besok." ucap Diofu."Sebaiknya kamu lihat markas prajurit, karena setelah pertempuran kamu tidak melihat mereka semua yang sudah berjuang." ucap Raja Dioyung."Baik raja." ucap Diofu meninggalkan ruang tahta menuju markas prajurit Kerajaan Souling.Diofu masuk ke markas utama, disana ada Youjung dan Johen mengurus prajurit Kerajaan Souling yang terluka setelah pertempuran."Lapor, Diofu. Prajurit Kerajaan Souling berjumlah seribu prajurit sedang dirawat." ucap Youjung."Komandan, apakah tidak ada korban jiwa?" tanya Diofu."Tidak ada, Diofu semua mengalami luka ringan hingga berat. Sekarang mereka sudah di rawat dengan baik setelah mereka sampai di Kerajaan Souling." ucap Diofu."Baik, kamu harus
"Siapa nama kamu?" tanya Holi."Diofu, nama saya raja." ucap Diofu jawab dengan suara santai."Kamu adalah utusan raja." ucap Holi."Benar raja." ucap Diofu."Kamu datang kesini untuk menawarkan diri oleh Kerajaan Souling untuk melakukan kerjasama antar kerajaan dan pembentukan aliansi. Namun untuk tujuan apa?" tanya Holi."Mencegah pertempuran, menjalin kerjasama antar kerajaan di semua bidang." ucap Diofu."Baik, saya menerima surat utusan ini. Namun saya akan menulis surat balasan ini untuk raja kamu, Diofu." ucap Holi.Raja Holi menulis surat balasan di meja dengan waktu yang cukup lama. Diofu hanya melihat raja di depannya dengan duduk di kursi dikelilingi oleh banyak prajurit Kerajaan Jinwou dan prajurit Kerajaan Sotou serta kendaraan mewah istana raja yang berbaris di jalan setapak hutan."Saya sudah menulis surat ini, Diofu. Sekarang kamu bisa kembali ke Kerajaan S
Semua prajurit Kerajaan Sotou kalah dalam pertempuran melawan kendaraan mesin Diofu dan prajurit aliansi."Semuanya, kita akan masuk ke dalam Istana Kerajaan Sotou. Bagi yang tidak bisa masuk karena kendaraan besi sudah rusak kerena serangan musuh dapat bertahan disini. Sisanya ikuti saya." ucap Diofu memberitahu semua unit kendaraan mesin yang dapat bertempur.Sebanyak 100 kendaraan mesin bergerak ke dalam istana Kerajaan Sotou. Terlihat ratusan prajurit Kerajaan Sotou masih ada di dalam istana. Namun kendaraan mesin melewati kerumunan prajurit Kerajaan Sotou dengan menabrak mereka semua. Walaupun prajurit Kerajaan Sotou tetap menyerang dengan panah api namun Diofu dan prajurit aliansi lainnya tetap menembak ratusan prajurit Kerajaan Sotou dengan meriam ledak skala sedang dan tembakan api."Ini ruang tahta, dimana raja mereka?" ucap Diofu panik. Ratusan kendaraan mesin berhenti di ruang tahta yang besar dan beberapa puluhan kendaraan mesin
Ratusan prajurit Kerajaan Sotou langsung pingsan akibat pukulan yang mereka lakukan secara berkelompok. Hingga membuat ratusan prajurit Kerajaan Sotou dibawa dan dikumpulkan dihutan dalam kondisi terikat."Kita sudah menghajar prajurit Kerajaan Sotou." ucap Diofu."Sekarang tembak." ucap Diofu."Duaaaaar...... Duuuuaaaar.... Duaaaar...." Tiga tembakan meriam di arahkan ke Kerajaan Sotou oleh puluhan prajurit Kerajaan Souling, Rowa dan Jinwou."Tembok besar Kerajaan Sotou hancur komandan." ucap seorang prajurit Kerajaan Souling melapor."Segera mundur." ucap Komandan Youjung menyuruh mundur.Semua prajurit aliansi mundur, Diofu, Youjung dan Johen tetap memperhatikan kondisi Kerajaan Sotou yang hancur dengan teropong jarak jauh dengan berdiri di dalam hutan."Mereka keluar semua, prajurit keluar dengan menggunakan kendaraan mesin. Namun tidak banyak." ucap Diofu."Benar, par
"Kita akan turun, bersiap semuanya." ucap seorang prajurit Kerajaan Jinwou menurunkan balon udara dari ketinggian."Baik."Setelah menempuh jarak yang cukup lama, balon udara Diofu, Johen, Youjung dan prajurit aliansi kerajaan semuanya sudah turun di hutan yang jauh dari area penduduk bahkan jauh dari Kerajaan Sotou. Mereka semua selamat untuk sampai di benua Kerajaan Sotou."Semuanya kita akan berjalan kaki menelusuri hutan ini. Kalian semua tetap waspada akan keberadaan prajurit Kerajaan Sotou. Karena kita datang kesini dengan persenjataan yang ada." ucap Diofu menyampaikan kepada semua prajurit aliansi kerajaan berbaris di hutan."Diofu, kita punya prajurit Kerajaan Jinwou yang jumlahnya lebih banyak. Kita juga punya prajurit khusus Kerajaan Rowa yang sempat kita lawan sebelumnya dan juga kita juga punya sedikit prajurit Kerajaan Souling." ucap Youjung."Benar untuk persenjataan Kerajaan Jinwou punya peran pent
"Saya sudah menduga kalau prajurit musuh akan menyerang dengan skala besar." ucap Diofu berdiri di hutan jauh sekali dari pantai."Benar, mereka sudah membakar habis pantai Kerajaan Souling dan area hutan tempat kita bersembunyi tadi." ucap Youjung."Selanjutnya saya akan mengadakan pertemuan dengan aliansi prajurit dan raja." ucap Diofu kembali ke istana Kerajaan Souling."Lalu kami bagaimana?" tanya Youjung."Beberapa orang prajurit tetap pantau area pantai, jika mereka kembali dan masuk ke dalam hutan segera kembali Kerajaan Souling. Prajurit akan membawa logistik untuk kalian selama berjaga." ucap Diofu."Baik.""Semuanya, kita kembali." ucap Diofu memberikan perintah untuk kembali ke Kerajaan Souling.Setelah menempuh jarak yang lama Diofu tiba di gerbang utama dan dibuka kembali oleh prajurit Kerajaan Souling dan menuju istana Kerajaan Souling."Lapor, raja saya suda
"Lapor raja." ucap seorang prajurit Kerajaan Souling melapor di ruang makan."Ada apa?" tanya Raja Dioyung duduk di meja makan menikmati sarapan pagi."Pantai diserang?" ucap seorang prajurit Kerajaan Souling."Apa, bunyikan sirine kerajaan." ucap Raja Dioyung wajah kaget sambil mengunyah sepotong roti isi.Di pantai Kerajaan Souling, beberapa prajurit bertahan dari serangan musuh. Ledakan besar ditembak musuh berulang kali."Kita harus bertahan, dari serangan mereka. Saya lihat mereka gunakan meriam ledak skala besar." ucap seorang prajurit melapor kepada kapten pos perbatasan pantai."Untuk sementara kita hanya bertahan di hutan dan terus melihat pergerakan prajurit. Karena mereka menyerang dengan ledakan jarak jauh." ucap kapten pos perbatasan pantai."Kita tinggal tunggu bantuan dari Kerajaan Souling, kapten. Saya sudah mengirim pesan ke kerajaan." ucap seorang prajurit Kerajaan Sou
"Komandan Youjung, kamu adalah komandan tertinggi disini. Lalu saya adalah penasihat prajurit Kerajaan Souling. Silahkan kamu jelaskan tentang situasi yang sulit ini." ucap Diofu."Diofu kamu menyerahkan ini kepada saya. Ini termasuk tugas yang berat buat saya." ucap Youjung."Lihat situasi diluar sana, penuh dengan prajurit Kerajaan Sotou yang menutup lautan dengan kapal tempur mereka sepanjang benua." ucap Diofu."Kita memang tidak bisa melakukan sesuatu lagi Diofu. Karena kondisi Kerajaan Sotou terlalu banyak dan kuat dibandingkan kekuatan tempur mereka. Namun anda dari awal tidak ingin minta bantuan dari Kerajaan Jinwou dengan alasan menjaga keamanan aliansi." ucap Youjung."Gawat mereka sudah mulai melakukan pertempuran terbuka dengan kita." ucap prajurit Kerajaan Souling melapor di ruang setir kapal."Kibarkan bendera putih diatas tiang." ucap Diofu."Tiga kapal tempur Kerajaan Souling telah me
"Kita harus menginap, Johen." ucap Diofu."Apa sebaiknya kita harus kembali ke Kapal saja?" tanya Johen."Kalau semua prajurit yang mencari informasi di pulau ini harus kembali ke kapal tempur." ucap Diofu."Baik, Diofu. Saya akan pesan kamar dulu." ucap Johen meninggalkan mereka berdua di kedai minum."Youjung ikut saya." ucap Diofu beranjak dari kedai dan meninggalkan bayar minum di meja.Diofu dan Youjung berjalan kaki ke tempat dituju oleh Diofu disebuah pinggir pulau yang sunyi."Kita mau kemana Diofu?" tanya Youjung berjalan agak cepat mengikuti dari belakang.Lalu Diofu bersembunyi dibalik kedai."Lihat itu." ucap Diofu menyuruh Youjung melihat seorang pria mencurigakan berbicara sendiri dengan alat komunikasi."Kami menemukan sesuatu yang mencurigakan kapten." ucap seorang pria berpakaian biasa berdiri di belakang kedai yang cukup gelap dan sunyi dari