Ari memasuki kamar yang di dalamnya ada anak dan istrinya, dia memandangi mereka dengan sendu rasa bersalah terus menyelimuti hatinya tatkala mengingat kembali apa yang dia lakukan kepada keluarga kecilnya dulu tetapi dia juga bersyukur bisa di pertemukan kembali dengan mereka dalam keadaan sehat wal'afiat, tak terasa air mata jatuh di pelupuk mata Ari menangis dalam diam rasa sedih dan syukur bercampur menjadi satu dia juga tidak berani mendekati Lisa padahal dia ingin sekali memeluk istrinya dengan penuh rindu tapi dia tau itu tidak mungkin Lisa pasti tidak akan mau apalagi terjadi insiden salah paham tadi.
Dia pun memutuskan kembali ke ruang tamu membaringkan diri di lantai yang dingin sambil memikirkan bagaimana cara untuk mengembalikan keharmonisan rumah tangga mereka.*****"Jadi... kamu sudah menemukan istri dan anak-anak mu?". tanya Hadi sangat bersyukur, teman kampung nya sudah di kehendaki bertemu dengan keluarga kecilnya."Iya, AlhamdulHari itu juga Ari memutuskan untuk tinggal di kontrakan bersama Lisa dan kedua anaknya selain karena tanggung jawab nya juga Ari yang ingin kembali dengan istrinya itu. Menurut agama dia memang sudah jatuh talak akan tetapi karena kata talak belum keluar dari mulut sang suami jadi itu semua tidak cukup sah akan tetapi juga mereka harus merujuk kembali pernikahan yang menggantung supaya sah secara agama dan tidak menimbulkan fitnah dan dosa.Di saat-saat itu Ari tentu saja tidak tinggal diam, dia telah menunjukkan kegigihan nya akan perubahan sikap dan sifatnya yang dulunya malas beribadah kini rajin sekali dia juga selalu meluangkan waktu bersama keluarga kecilnya sambil membujuk Lisa agar mau menata kembali pernikahan nya yang buruk kemarin menjadi lebih baik.Untuk beberapa minggu ini Lisa dapat melihat perubahan besar pada suaminya itu dia sangat tulus dan ikhlas saat melakukan nya, meski Lisa masih banyak diam dan enggan merespon tapi Ari sangat sabar menghadap
Hari berganti hari, minggu pun turut berganti hingga akhirnya kehidupan rumah tangga Ari dan Lisa terbilang cukup baik, Ari membuktikan bahwa dirinya bisa menjadi suami sekaligus ayah yang baik tidak seperti dulu lagi yang hanya memikirkan dirinya sendiri kini ia menjadi sosok seorang ayah yang bertanggung jawab sehingga membuat Laras juga Saga selalu riang setiap harinya dan hal itu membuat Lisa merasa senang melihat perubahan pada diri Ari juga kebahagiaan anak-anaknya namun entah mengapa ada sesuatu yang membuatnya sesak merasa sedih dia tidak tau perasaan apa itu, padahal selama ini semuanya terlihat lebih baik.Bahkan hari ini hari weekend Ari mengajak Lisa serta anak-anaknya pergi berlibur tentu saja mereka bahagia sangat bahagia hal yang di inginkan untuk anak-anak seusia Laras dan Saga tentu membuat mereka antusias juga bersemangat.Ari membawa mereka berlibur ke kebun binatang selain untuk berwisata juga untuk mengenalkan hewan-hewan itu pada anak-anaknya
Setelah Ari dan Lisa menikah kembali dengan hanya mendatangkan seorang penghulu serta saksi akhirnya mereka sah kembali, Ari bisa menggauli istrinya kembali tanpa ada penghalang apapun dan itu tentu saja membuat Ari senang karena keinginannya yang ingin memeluk Lisa begitu menggebu yang ia tahan selama ini.Di malam setelah acara itu selesai dengan hanya menyajikan makanan seadanya secara sederhana namun sangat bermakna untuk keduanya, anak perempuan mereka selalu bertanya dan berucap yang membuat Ari dan Lisa sangat gemas bagaimana tidak dengan polosnya anak itu berkata 'Mamah sama papa kok nikah lagi kan udah nikah, pas dulunya belum nikah yah langsung keluarin Laras dan berbagai pertanyaan lain yang sebenarnya membuat mereka lelah untuk menjawab namun karena memang sifat Laras yang cenderung aktif membuat nya jadi banyak bertanya, berbeda dengan Saga yang terlihat lebih banyak diam.Kini Ari dan Lisa duduk di ruang tamu sambil menikmati hidangan penutup berupa k
Pagi pun menjelang, Lisa terbangun dini hari sebelum suami dan anak-anak nya bangun dia melihat ke arah suaminya yang tertidur lelap lalu tersenyum mengingat kejadian semalam dimana dirinya bertempur dengan Ari sampai kelelahan kini ia beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri serta berwudhu.Tak lama kemudian dia pun sholat dua rakaat setelah itu membangunkan suaminya untuk mandi dan sholat."Mas, bangun mandi terus sholat". ucap Lisa menepuk lengan Ari pelan.Ari mengerjap saat merasakan sentuhan itu, "Jam berapa ini?". tanya nya dengan suara serak."Sudah jam lima ayo cepat bangun nanti sholat nya tertinggal". ucapnya lagi bahagia Ari sekarang tidak susah di bangunkan apalagi dia juga sekarang sudah sering melakukan ibadah wajibnya. Alhamdulillah."Iya, kamu udah mandi?"."Udah"."Kenapa duluan?, kenapa tidak bareng aja?" kata Ari."Ikh.. kamu mas, sudah cepat aku mau ke pasar soalnya". kata Lisa memuku
Lisa dan Laras akhirnya sampai di rumah karena hari masih pagi tidak banyak tetangga yang keluar hanya sebagian orang dan mereka pun terlihat tidak peduli karena menurut nya bukan urusan mereka beda lagi jika yang melihat ibu-ibu tukang gosip sudah pasti akan bertanya habis-habisan.Lisa mengetuk pintu di samping kanan nya ada Laras yang membantu membawa belanjaan nya, di samping kirinya ada supir angkot yang memapah ibu itu yang masih tidak sadarkan diri.Tak lama kemudian pintu terbuka menampakkan Ari yang sedang menggendong Saga, sepertinya pria itu habis membersihkan tubuh Saga terlihat anak itu yang belum memakai celana."Ada apa ini?". Ari tentu saja di buat terkejut karena Lisa pulang-pulang membawa orang asing apalagi orang itu tengah tak sadarkan diri."Bawa masuk dulu pak". kata Lisa pada supir itu.Ibu itu di tidurkan di ruang depan dengan alas tikar seadanya."Terimakasih pak, ini ongkosnya". Lisa menyerahkan uang unt
Hari ini Ari memutuskan untuk tidak bekerja karena dia ingin memastikan sendiri bahwa orang asing yang di bawa Lisa itu tidak membahayakan mereka, meski di lihat dari pakaian nya menunjukkan bahwa ibu itu seperti orang berada tapi tetap saja waspada itu perlu.Lisa tidak mempermasalahkan itu jika Ari ingin menjaga keluarganya lagi pula Lisa juga berfikir suaminya pasti dapat membantu nya jika ibu itu bangun.Hari ini lumayan ramai pembeli, Ari dan Lisa dengan cekatan melayani pembeli yang terus berdatangan, Lisa bersyukur usahanya ini di sukai banyak orang.Saat sedang sepi barulah mereka beristirahat sambil mengawasi anak-anak mereka yang sedang bermain di dalam. Laras dan Saga memang anak yang baik mereka tidak pernah rewel semenjak Lisa membawanya merantau, sungguh Lisa sangat bersyukur memiliki mereka semoga kebahagiaan selalu menyertai mereka di masa depan.Lalu tiba-tiba Lisa menangkap ada pergerakan dari ibu itu, jarinya bergerak di ikuti d
Tak lama kemudian datanglah Laras dan Saga dari depan langsung masuk dan menghampiri ibunya."Mereka anak-anak mu?" ibu Dewi bisa menebak kalau mereka adalah anak-anaknya Lisa."Iya Bu, ini Laras dan ini Saga". kata Lisa sambil menunjuk kedua anaknya sambil tersenyum.Ibu Dewi ikut tersenyum, "Mereka cantik dan tampan semoga kelak bisa menjadi anak yang sukses". tambahnya mendoakan." Terimakasih ibu".Tak lama kemudian datanglah seorang pria kisaran usia 40 mendatangi kontrakan Ari dan Lisa pria itu sangat rapih dengan memakai seragam hitam-hitam."Permisi, apa benar ini tempat tinggal saudara Ari dan Lisa ". tanya pria itu dengan sopan."Iya benar, maaf bapak siapa?". Ari menjawab sambil menelisik orang itu karena heran baru bertanya sudah tau namanya dan istrinya."Saya kesini ingin menjemput seorang wanita tua yang berada di rumah kalian". ucap lelaki itu datar.Sedang di dalam kontrakan yang pasti
Setelah kejadian itu, ibu Dewi tidak pernah mengunjungi mereka lagi hingga sekarang kalau dipikir untuk apa juga berkunjung jika dilihat dari penampilan ibu itu serta sebuah mobil yang menjemputnya sudah di pastikan bahwa ibu itu orang berada, Lisa juga tidak mempermasalahkan hal itu yang penting dia sudah menolong nya dan ia selamat."Eh kalian tau tidak kampung kita ini mau di gusur". terdengar suara seseorang memulai pembicaraan dan Lisa tertarik karena saat ini diiringi sedang berbelanja di warung dimana di situ biasa ibu-ibu sedang bergosip."Ah yang bener!, kenapa di gusur". sebuah pertanyaan mewakili hati Lisa saat ini."Karena kampung kita ini, kampung yang letaknya strategis juga termasuk kampung kecil jadi mereka mau kampung kita ini di ratakan dengan tanah dan dijadikan kalau tidak salah hotel. Iya hotel". jawab ibu penuh antusias."Hah yang benar aja terus ada kompensasi nya buat kita". pertanyaan mewakili hati Lisa."Iya, ten