Share

Chapter 39

Penulis: titiawy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Ilham lalu membuka pintu kontrakan dan memasukkan barang-barang Lisa. Kontrakan itu terdiri dari tiga petak.

Ilham membuka pintu kontrakan, kemudian masuklah mereka ke dalam, kontrakan itu lumayan bersih dan bagus terdiri dari tiga petak ruang tamu, kamar tidur dapur serta kamar mandi yang menyatu sangat pas ukuran nya jika di tinggali oleh Lisa dan Anak-anaknya.

"Nah Laras, ini untuk kamu dan adik kamu ajak main dulu yah di sana". ucap Ilham pada Laras sambil memberikan sekantong kresek yang berisi mainan dan makanan.

"Hore.. makasih om". Laras tentu saja senang, dia membawa serta adiknya ke ruangan tidur untuk bermain dan makan dan di sambut antusias oleh sang adik dengan mengejar kakaknya ke ruangan itu.

Lisa tersenyum melihatnya, lalu dia melangkah hendak melihat ruangannya.

Dan dia bingung, dari awal juga sudah bingung kenapa kontrakan nya sudah ada furniture nya apakah ini termasuk fasilitas dari pemilik kontrakan. Di dalamnya sudah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ikhlasku dengan takdirku   Chapter 40

    "Siap bekerja? bekerja bagaimana maksudnya?". tanya Lisa tidak mengerti."Iya, aku mendaftarkan mu bekerja di pabrik teman ku. Pekerjaan itu santai kok dan bisa dikerjakan di rumah". ujar Ilham."Aku tidak ingin kamu dan anak-anak mu terlantar, jadi aku sudah membuat rencana ini semoga kamu mengerti". lanjutnya tulus."Terimakasih bang, kamu baik sekali padaku aku tidak tau harus membalasnya bagaimana?". ucap Lisa merasa tidak enak."Kamu tidak perlu membalas, cukup terima aku di kehidupan mu itu saja sudah cukup". kata Ilham tersenyum manis.Lisa memalingkan wajahnya saat melihat senyum Ilham takut dirinya khilaf karena telah mengagumi suami orang."Kamu tenang saja, besok akan ada orang yang akan membawa beberapa bahan yang sudah matang dan harus di bungkus kesini dan kamu juga akan di jelaskan bagaimana sistem kerjanya serta pendapatan nya. Kamu mengerti kan!". jelas Ilham dan Lisa mengangguk."Baiklah aku harus pulan

  • Ikhlasku dengan takdirku   Chapter 41

    Setelah mendapat siraman kalbu dari ibunya, hati Ari menjadi lebih tenang dia jadi lebih mendekatkan diri pada sang pencipta banyak beribadah dan berdoa meminta pengampunan dan permohonan untuk bertemu kembali dengan Lisa, Laras dan Saga.Beberapa akhir ini juga Ari sudah mulai beraktivitas dia tidak selalu melamun dan diam, dia berusaha untuk membuang rasa kesepian nya dengan melakukan banyak hal seperti membantu tetangganya yang sedang membutuhkan bantuan nya.Untuk para tetangga, tentu saja mereka semua sudah tau apa yang terjadi dengan rumah tangga Ari dan Lisa, sebelumnya sempat menjadi buah bibir yang ramai di bicarakan namun semakin kesini mereka jadi memaklumi dan menjadi kasihan pada kehidupan Ari.Dan untungnya mereka baik mau mendoakan Ari yang sudah melakukan kesalahan dan memberikan dukungan pada Ari dengan tidak membahas atau mengintimidasinya."Ri, saya ada kabar baik buat kamu". ucap Hadi sengaja menemui Ari di rumahnya."

  • Ikhlasku dengan takdirku   Chapter 42

    Tapi siapa sangka hal tak terduga terjadi, Lisa yang kini merasa tenang dengan kehidupan baru nya yang selalu di hiasi senyuman anak-anaknya yang cantik dan tampan dengan kerjanya yang santai dan bisa di bawa ke rumah menjadikan nya lebih leluasa menjaga dan mengimbangi aktivitas anak-anaknya.Kehidupan yang tenang ternyata tidak bertahan lama karena kini telinganya menangkap percakapan ibu-ibu yang sedang duduk-duduk di sebuah warung sayur dengan percakapan yang membuat telinga nya merasa panas, bagaimana tidak karena dirinya lah yang menjadi topik utama percakapan itu."Eh, bu tau ngga si Lisa yang pendatang baru itu ternyata pelakor." ucap satu ibu memulai provokasi.Deg..."Ah yang bener Bu, bukan nya Lisa itu wanita baik-baik". ibu lain menjawab dengan tidak percaya."Bener Bu, dan asal ibu-ibu tau lelaki yang sering kesini itu bukan Abang nya tapi.. selingkuhan nya". tambah ibu provokasi yang kedua dengan ucapan yang menggebu.

  • Ikhlasku dengan takdirku   Chapter 43

    Ari sudah sampai di ibu kota dengan berbekal uang seadanya dan beberapa pakaian miliknya dia bersiap menyusuri ibu kota dan berdoa agar di pertemukan kembali dengan keluarga kecilnya.Dia sampai di tempat proyek nya di sana terdapat mess untuk para pekerja jadi mereka tidak perlu menyewa kontrakan lagi untuk tidur mereka karena sudah di sediakan oleh badan usaha itu."Semangat Ri, mudah-mudahan kamu ketemu sama istri dan anakmu". ucap Hadi yang ikut serta dalam pekerjaan ini.Ari tersenyum getir, "Terimakasih, semoga saja!". hanya itu jawaban Ari, dia pun tidak bisa banyak berharap jikalau tidak bertemu dengan keluarga kecilnya.'Ya Allah permudahkan lah jalan hamba dalam setiap urusan hamba, semoga engkau memperkenankan hamba bertemu dengan anak dan istri hamba karena hamba benar-benar sangat menyesali perbuatan hamba dulu'. ucap Ari berdoa dalam hati memohon dengan tulus pada sang pencipta.Setelah itu Ari pun memutuskan untuk beristira

  • Ikhlasku dengan takdirku   Chapter 44

    Ternyata Ilham menemui Lisa di kontrakan nya karena dia sudah sangat merindukan wanita itu, seperti nya meskipun di pisahkan jauh begini tetap saja di pikiran Ilham hanya Lisa yang mampu mengusik hatinya dan hubungan nya dengan Maya saat ini seperti pernikahan di atas kertas, Ilham tidak pernah lagi menyentuh Maya sedikitpun meski Maya selalu menggoda nya. Apalagi semenjak mengetahui sifat asli dari Maya, Ilham jadi terlihat malas pada Maya.Ilham tidak mengetahui jika Maya mengikuti nya diam-diam jadi dia terlihat santai sambil memasuki pelataran kontrakan itu."Assalamualaikum". sapa Ilham tersenyum senang karena akan melihat wajah wanita yang di cintainya."Walaikum salam". pintu pun terbuka di iringi dengan balasan ucapan salam dari Lisa."Hai Lisa, apa kabar?". sapa Ilham dengan senyum cerianya."Eh, bang Ilham baik bang". jawab Lisa gugup karena dia harus bertemu lagi dengan Ilham setelah kemarin-kemarin tidak ketemu."Ini

  • Ikhlasku dengan takdirku   Chapter 45

    Pada saat yabg bersamaan, pintu kontrakan Lisa langsung di dobrak paksa dengan bermunculan wajah-wajah yang sangat tidak bersahabat. Ya tentu saja itu adalah para warga yang sengaja menggerebek mereka apalagi saat ini posisi Ilham dan Lisa sangat mendukung karena Lisa berada di Kungkungan Ilham.Hal itu tentu saja membuat Lisa begitu terkejut begitu juga dengan anak-anak nya yang langsung menghampiri orang tuanya, tetapi berbeda dengan Ilham yang tampak biasa saja, mungkin doa sekejapnya tadi di kabulkan."Oh jadi begini yah kelakuan kalian, bilangnya adik kakak tapi rupanya pasangan selingkuhan". ujar ibu provokasi yang utama."Tidak, itu tidak benar kami memang bukan saudara tapi kami tidak berselingkuh ". bela Lisa sambil memeluk kedua anaknya."Alah maling mana ada yang ngaku sih! dasar pelakor ngga tau diri"."Luarnya doang yang bagus dalemnya busuk "."Ngga nyangka kita terima pelakor di kampung ini"."Amit-amit pa

  • Ikhlasku dengan takdirku   Chapter 46

    Saat Ilham berjalan perlahan untuk meminta penjelasan pada Bu Rumi dengan sorot mata yang tajam sambil mengepalkan tangannya membuat Bu Rumi ciut juga.Namun sedetik kemudian Bu Rumi bisa bernafas lega karena pak RT datang di waktu yang tepat."Maaf saya terlambat!". ucapnya dengan nafas tersengal-sengal pasalnya pak RT ini berlari dari rumahnya menuju ke kontrakan Lisa yang jaraknya lumayan jauh.Ilham tentu saja mengehentikan langkahnya kala mendengar suara seorang pria paruh baya yang menyerobot masuk."Tenang bapak-bapak ibu-ibu, masalah ini kita bisa menyelesaikan nya dengan kepala dingin kalian jangan saling menghakimi apalagi kalau tidak ada bukti". papar pak RT dengan suara yang tegas."Pak RT laki-laki ini sama janda itu telah berbuat mesum di kampung kita dan yang laki-laki itu sudah memiliki istri mereke berselingkuh pak RT"."Iya pak RT, menurut pak RT apa kita harus diam saja melihat perbuatan mereka dan tidak memiki

  • Ikhlasku dengan takdirku   Chapter 47

    Akhirnya mereka pun membawa Ilham serta Lisa ke balai desa untuk di adili, banyak sekali para warga yang mendatangi balai desa guna untuk melihat perkembangan penggerebekan itu.Sebenarnya para warga yang lain sangat menyayangkan atas tindakan warga yang asal tuduh saja karena selama ini yang mereka lihat, Lisa tidak seperti wanita yang merusak rumah tangga orang lain, meski dia tidak ada suami tapi selama ini Lisa sangat menjaga kesopanan dan kehormatan nya.Karena memang Lisa termasuk wanita yang manis dan kalem, para ibu-ibu di sini terkadang ada yang iri karena Lisa dan Anak-anaknya selalu mendapat perhatian dari ibu-ibu yang baik.Sambil membawa Laras dan Saga, Lisa duduk di kursi sidang dan di sebelahnya ada Ilham yang tatapan nya sangat datar menatap lurus ke depan, bukan apa-apa sebenarnya dia sangat tidak tega melihat wanita yang di cintainya harus di adili beserta anak-anaknya hanya karena kesalahan yang dia perbuat."Jadi bagaimana? cob

Bab terbaru

  • Ikhlasku dengan takdirku   Season 2 Chapter 54

    "Jadi mau di ba_"."Ini saya bayar cash". Vijar langsung memberikan beberapa uang pecahan merah pada si pemilik kontrakan, mata si ibu langsung berbinar terang melihat uang itu."Ah.. terima kasih ini untuk waktu berapa bulan yah?". dia ambil uang itu dengan senyum lebar dan bertanya berapa lama Vijar akan tinggal karena Vijar memberikan uang lebih dari bayar satu kali sewa kontrakan.Vijar berfikir, "Mungkin tidak lama, tergantung orang yang saya temui mau di ajak pulang atau tidak". sambil melirik Laras yang langsung membuang muka karena sadar dia yang di maksud Vijar."Apakah kurang? kalau kurang akan saya tambahi". lanjutnya melihat ibu pemilik itu."Ah.. tidak tidak.. ini lebih dari cukup. Terima kasih semua fasilitas yang di butuhkan ada di dalam. Silahkan beristirahat, saya mau kembali dulu". Ibu itu kemudian melenggang pergi tak lupa wajahnya selalu berseri sambil terus menciumi aroma uang itu.Vijar masuk lebih dulu di susul Laras tanpa berfikiran ap

  • Ikhlasku dengan takdirku   Season 2 Chapter 53

    Tak terasa sudah malam, waktunya makan malam dan makan malam kali ini berbeda karena keluarga dari ayah Laras yang biasanya jika malam makan masing-masing tapi kini mereka berkumpul bersama di satu ruangan dengan beralaskan tikar ada yang spesial malam ini selain kedatangan Laras dan Saga juga kedatangan tamu spesial Laras yang mengaku calon suami Laras yang tampannya luar biasa dengan tubuh tinggi dan tegap.Mereka makan pun dengan canggung dan tak sanggup menatap Vijar yang auranya sangat mendominasi sehingga mereka hanya bisa saling lirik dalam diam.Laras hanya bisa menghela nafas melihat suasana canggung dan tegang yang di akibatkan oleh Vijar meski pria itu tidak melakukan apa-apa sedang Vijar dan Saga mereka berdua hanya duduk anteng sambil melahap makanan yang ada sungguh sangat santai dan tak mempedulikan mereka yang tidak nyaman di sana."Kak Vijar cepat makannya, katanya mau lihat kontrakannya". seru Laras berusaha membuat keluarga itu merasa nyaman dengan car

  • Ikhlasku dengan takdirku   Season 2 Chapter 52

    Setelah kepergian semua orang yang berada di rumah itu termasuk Saga kini hanya tinggal Laras dan Vijar yang saling diam. Laras diam karena dia gugup sedang Vijar diam karena sedang menatapnya lekat sambil menahan diri untuk tidak menyerang Laras akibat kerinduan."Em.. kak apa kabar? kenapa kakak bisa sampai disini?". tanya Laras memberanikan diri karena sedari tadi tidak bisa menahan rasa penasarannya.Vijar yang mendapat pertanyaan itu sontak bergerak lalu mendekatkan wajahnya pada wajah Laras hingga mau tak mau Laras memundurkan wajah."Aku tidak menyangka untuk mendapatkanmu aku harus bertentangan dengan ayahku, tapi tidak mengapa aku senang melakukannya. Untuk pertanyaanmu kenapa aku bisa sampai disini, tentu saja aku bisa. Aku Vijar Dipta Mahendra bisa melakukan apa saja yang aku inginkan termasuk dirimu". ucap Vijar santai dengan akhir kalimat yang terdengar mengerikan di telinga Laras karena di iringi dengan seringainya."Lalu apa kakak sudah tau kenapa aku

  • Ikhlasku dengan takdirku   Season 2 Chapter 51

    Laras berjalan gugup dengan mata yang bergerak awas, di sekitarnya banyak pasang mata yang memandang ke arah mereka lebih tepatnya sih memandang ke arah lelaki tinggi dan tampan yang berjalan di sisinya mungkin mereka terpesona sekaligus penasaran siapakah pria ini semua orang juga bisa menebak bahwa dia orang kaya dan apa hubungannya dengan Laras dan Saga kakak beradik yang baru saja menginjakkan kaki disini.Saga di sampingnya hanya diam saja dengan tatapan yang tanpa ekspresi, Saga juga tampan kehadirannya membuat para gadis remaja kalang kabut di tambah kedatangan pria lain yang lebih dewasa datang memasuki kampung mereka semakin gegerlah para kaum hawa di sana.Di sisi lain Martin yang baru pulang bekerja merasa heran dengan kelakuan para ibu-ibu dan juga keadaan di sekitarnya. Kenapa ramai begini? tapi kebanyakan di dominasi oleh kaum hawa. Martin pun jadi penasaran ada apa ini? dia pun membelah kerumunan dan mencoba bertanya."Eh, Bu ada apa ini ramai-ramai?". tan

  • Ikhlasku dengan takdirku   Season 2 Chapter 50

    Pria itu yang ternyata Vijar masih bersandar di samping mobilnya dengan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya, dia sengaja pergi sendiri meninggalkan Rendi dengan semua tanggung jawabnya termasuk menangani Della yang pasti marah karena telah di tinggal diam-diam. Vijar juga sengaja mematikan ponselnya agar tidak ada yang mengganggunya karena dia ingin segera bertemu dengan gadisnya.Vijarpun mendapat alamat ini dari Rendi yang telah berusaha mencarinya, sebenarnya dirinya juga bisa namun dia terlalu malas jadilah akhirnya dia hanya terima matengnya saja.Vijar juga tidak mempedulikan tatapan mata para ibu-ibu juga gadis yang berlalu lalang apalagi ada yang sengaja caper terhadapnya itu semua sudah biasa dia alami namun dia merasa risih saja karena di sini mereka sangat terang-terangan tidak seperti di kota yang hanya dalam diam seperti sekarang ini ada ibu-ibu genit yang mendekatinya."Mas, cari siapa?". tanyanya dengan wajah genit."Saya cari calon istri say

  • Ikhlasku dengan takdirku   Season 2 Chapter 49

    Kini dua kakak beradik itu sudah ada di rumah Rasti kakak sepupunya dari ibu, rumahnya tidak besar tidak juga kecil namun sangat nyaman dan sejuk karena di sepanjang rumahnya terdapat banyak sekali tanaman hias maupun pohon-pohon kecil yang tidak berbuah sepertinya kakak sepupunya ini sangat menyukai jenis tanaman langka yang hanya untuk pajangan namun Laras senang melihatnya karena dia juga menyukai tanaman namun bedanya dia menyukai tanaman yang membuahkan hasil jadi dia berencana jika memiliki rumah sendiri ingin mempunyai lahan luas untuk perkebunan."Rumah kak Rasti sejuk banget yah!". ucap Laras fokus memandangi semua koleksi tanaman milik kakak sepupunya."Mamah emang suka begini kak, kadang aku riweh karena sempit aku jadi nggak bisa naruh barang aku" itu Selin yang menyahut, ya anak usia 8 tahun itu sudah berkenalan sewaktu di mobil tadi dan karena Selin anaknya yang mempunyai sifat cerewet dan humble jadi dia sangat akrab dalam sekejap."Selin, barang kamu saja

  • Ikhlasku dengan takdirku   Season 2 Chapter 48

    Setelah menunggu beberapa menit akhirnya yang di tunggu datang juga, Rasti turun dari mobil dan langsung berhambur memeluk kedua adik sepupunya yang sudah menunggu di depan teras rumah. Kenapa bisa langsung memeluk memangnya tau kalau dua anak itu sepupunya, jawabannya ya tentu saja karena dia masih mengingat wajah dua sepupunya itu meski sudah lama tidak bertemu lagi pula dia mengenal dua perempuan lainnya yakni Bu Iin dan anaknya. "Laras, Saga kalian sudah besar?". Rasti berucap setelah puas memeluk kedua sepupunya itu. "Iya kak, kakak kak Rasti". jawab Laras sambil bertanya untuk memastikan. "Iya, aku Rasti kakak sepupu kalian. Kakak benar-benar nggak bisa berkata-kata kalian datang ke sini". ucap Rasti dengan mata berkaca-kaca. Sungguh Rasti tidak menyangka setelah sekian lamanya mereka menunggu kabar dari kedua anak ini apalagi orang tua mereka sudah tiada dan harus di kubur di sana membuat keluarga dari pihak Lisa terserang rasa khawatir dan gelisah yang tiada Tara karena

  • Ikhlasku dengan takdirku   Season 2 Chapter 47

    Setelah lumayan lama mereka berpelukan menumpahkan rasa rindu juga rasa khawatir, ralat hanya ibu Iin saja yang menumpahkan segala kesedihan itu tidak dengan Saga yang malah dirinya diam saja karena memang tidak tau sedang Laras dia masih sedikit mengingat tentang masa kecilnya dulu jadi dia ikut merasakan sedih."Duduk dulu uwa". kata Laras setelah pelukan itu terlepas.Anaknya juga Laras membantu Bu Iin duduk di kursi dan membiarkan Bu Iin yang sudah lanjut usia itu menenangkan diri. Mereka cukup sabar menunggu hingga akhirnya Bu Iin bisa mengontrol tangisannya."Jadi kalian, bagaimana keadaan kalian?". tanya wanita tua itu menggenggam tangan Laras dan Saga yang berada di samping kanan kirinya."Alhamdulillah kami baik-baik saja uwa". jawab Laras tersenyum."Apa benar kalian di adopsi?" tanya nya lagi memastikan."Iya benar, kami di angkat oleh keluarga berada setelah orang tua kami meninggal. Mereka semua baik membiayai, merawat, menjaga serta menyayangi k

  • Ikhlasku dengan takdirku   Season 2 Chapter 46

    Pagi hari Laras dan Saga sudah siap, niatnya hari ini dia akan mendatangi rumah neneknya dari ibunya di kampung yang masih satu kota dan hanya menempuh waktu 15 menit saja jika naik angkutan umum.Laras memang tidak ingat alamatnya apalagi Saga jadi dia meminta untuk di antar oleh suami dari bibinya dengan senang hati mereka mengantar dengan kendaraan bermotor dengan bonceng tiga.Tak lama kemudian mereka sudah sampai dan Laras sedikit mengingat tempat tinggalnya dulu sewaktu dia di lahirkan dan di besarkan di sini hingga mereka memilih mengontrak dan tinggal di rumah neneknya yang lain.Tapi ada yang berubah rumah yang dulu sederhana kini menjadi rumah tingkat yang sangat bagus. Apakah rumah itu di renovasi atau.. sudah jadi rumah orang lain."Paman, apa benar ini rumahnya?". tanya Laras ragu sambil memandangi rumah bagus di depannya."Paman juga tidak tau, soalnya paman tidak pernah kesini semenjak ibu kalian tiada". jawab suami dari bibinya ini."Jadi set

DMCA.com Protection Status