Home / Romansa / Ikatan Yang Ditakdirkan / 50. Tidak Ingin Kehilangannya

Share

50. Tidak Ingin Kehilangannya

Author: Happy_autunm
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Zayyad Ingin sekali mengerahkan tenaganya untuk menyingkirkan Alina dari memeluk lehernya, tapi ia sama sekali tidak berdaya untuk melakukannya. Matanya yang dipenuhi rasa gugup dan resah itu perlahan menatap kebawah. Wajah cantik Alina terus memenuhi indra penglihatannya. Wanita itu memiliki postur tubuh yang tidak pendek dan juga tidak tinggi, tapi sedang. Berdiri di bawanya, kepala wanita itu sejajar dengan dadanya.

Zayyad menarik nafasnya dan menghelanya perlahan, mencoba untuk tetap tenang dan menyakinkan dirinya. Wanita cantik bertubuh kurus didepannya ini, sama sekali tidak akan menyakiti dirinya. Meremas jari-jemari tangannya yang bergetar, Zayyad memberanikan diri untuk terus berdiri dalam posisi seperti itu dan menatap Alina yang saat ini juga menatap dirinya.

Wanita itu memiliki wajah tirus dengan potongan rambut panjang sebahu. Warnanya hitam legam sama seperti  bola mata kecilnya yang gelap seperti malam. Tapi entah kenapa, samar-samar pemandangan i

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
The coffeholic Girl
Yg versi ini alina sm zayad lbh sweet ya drpd yg di versi platform sebelah thor ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   51. Dua Orang Yang Tidur Bersama

    Di kamar ganti, Alina segera melepaskan gaun tidurnya yang sudah basah, menggantinya dengan baju tidur bermotif bunga-bunga kecil. Berjalan keluar, Alina melihat Zayyad yang baru saja meletakkan segelas air putih hangat di atas meja yang ada di samping ranjang. Ketika Zayyad menoleh kearahnya, Alina melihat tatapan itu masih kosong tak terbaca. Perlahan, Zayyad pun berjalan mendatanginya. Zayyad memegang kedua pundaknya dengan sangat lembut, lalu mendorongnya perlahan untuk berjalan ke tepi ranjang dan mendudukkannya. Perlakuan itu membuat Alina terkejut. Menautkan sepasang alisnya, Alina bertanya dalam hatinya. 'Pria ini tidak takut menyentuh ku?' "Minumlah!" Alina mendongak keatas, melihat Zayyad menyerahkan segelas air padanya. Alina memperhatikan raut wajah pria itu yang tidak menunjukkan perubahan sama sekali, masih hening dan jauh. Itu bukan pesona tenangnya seperti biasa atau penampilan pria yang mengasingkan diri. Tapi melihat keadaannya saat ini, sep

    Last Updated : 2024-10-29
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   52. Suamimu

    Terkadang, ada beberapa hal yang terjadi cukup ajaib dan sangat diluar nalar. Tidak terprediksi bahkan pun tidak terbayangkan. Jika dipikirkan, maka akan menimbulkan tanda tanya— bagaimana bisa? Jika ditanyakan, akan membentuk pemikiran— Ini rasanya tidak mungkin. Barangkali hal seperti itu adalah hal yang lumrah terjadi dalam hidup, karena sejatinya kehidupan ini memiliki alur rahasia dan kejutannya sendiri. Seperti kita yang tidak pernah tau apa yang akan terjadi pada hari esok yang masih rahasia. Dan kejutan apa yang akan menyambut kita, ketika membuka mata di pagi hari yang baru. Cahaya matahari yang menembus tirai kamar besar itu, menimpa wajah seorang pria yang tengah tertidur pulas. Merasakan silaunya, perlahan kelopak mata pria itu bergerak-gerak karena terganggu. Mengedipkan matanya beberapa kali, mata pria itu terbuka sempurna. Seorang wanita dengan rambut acak nya menyembunyikan sebagian wajahnya yang tirus, adalah hal pertama yang ia lihat. Mungki

    Last Updated : 2024-10-29
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   53. Bagian Dari Tugas Istri

    Alina berjalan mondar-mandir di sepanjang kamar besar itu. Memutar otaknya, Alina berpikir keras akan situasi yang baru saja terjadi. Menurutnya Zayyad yang gynophobic, dalam semalam berubah menjadi begitu berani terhadapnya, itu sangatlah tidak logis. Awalnya ia berspekulasi, barangkali ada kemungkinan Zayyad mengidap kepribadian ganda. Jika itu benar, wajar saja dalam semalam pria itu dapat berubah menjadi sosok yang berbeda. Akan tetapi setelah menilai sikapnya tadi, rasanya tidak juga. Lalu kalau begitu apa? Zayyad baru saja keluar dari kamar mandi. Wajahnya terlihat segar dan penampilannya yang mengenakan jubah mandi longgar itu tampak begitu memikat. Melihat Alina yang berjalan mondar-mandir dengan tampang seperti memikirkan sesuatu. Zayyad pun memanggilnya. "Alina" Alina terus menoleh pada asal suara. Melihat Zayyad yang mengenakan jubah mandi longgar, memperlihatkan sedikit dada bidangnya yang sangat menggoda itu. Hawa panas menjalari kedua belah pipi

    Last Updated : 2024-10-29
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   54. Kebiasaan Untuk Hari Tua

    Alina sudah turun ke bawah, membawa jas putih dan dasi milik Zayyad. Berjalan ke ruang tamu, Alina melihat dua orang itu sudah duduk di sana. Mereka sama sekali tidak membicarakan apapun, membiarkan keheningan menyelimuti ruang tamu besar ini. Sesekali Zayyad hanya mengangguk tersenyum ke arah Erina, terlihat gugup dan takut seperti biasa. Sedangkan Erina hanya menatap Zayyad dalam diam, dengan tatapan yang penuh arti. "Zayyad ini jas dan dasi mu!" Alina datang memecah ruang tamu yang hening. Ia meletakkan jas dan dasi itu tepat di atas pangkuan Zayyad, lalu pergi duduk di sofa tunggal. Erina yang melihat itu, rasanya ingin menangis. Kenapa ia bisa memiliki cucu yang sangat tidak peka ini? "Terimakasih" Zayyad tersenyum dan bangun. Ia bersiap mengenakan jas putihnya hanya untuk di tahan oleh Erina. "Zayyad sebentar!" Cegah Erina, ketika melihat Zayyad yang akan mengenakan jasnya sendiri. Zayyad yang baru saja akan memasukkan tangannya ke dalam

    Last Updated : 2024-10-29
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   55. Hal Ini Akan Ku Ingat

    Di dalam mobil, Alina duduk di bangku belakang. Zayyad yang menyetir, sesekali melirik kearah Alina yang masih terlihat muram dari kaca spion depan. Zayyad kurang lebih sedikit memahami, kenapa Alina tampak begitu murung karena perdebatan kecil tadi pagi itu dengan neneknya. Mungkin situasi itu tidak jauh berbeda dengan apa yang pernah Zayyad alami dengan kakeknya. Pria tua itu selalu menasehatinya untuk menikah, sekalipun Zayyad ingin tapi itu tidak mudah untuk nya yang mengidap gynhophobia. Setelah menikah, pria tua itu terus mendesaknya untuk berada dalam kamar yang sama dengan Alina. Zayyad menentangnya dengan keras tapi kakeknya terus menekannya. Pada saat itu Zayyad sangat kesal dan tidak berdaya pada saat bersamaan. Walau Zayyad tau jelas, kakeknya bertindak begitu juga untuk kebaikannya. "Rasanya agak sedikit mengesalkan ketika seseorang memaksa kita melakukan sesuatu yang paling tidak kita ingin atau hindari" Ucap Zayyad, membuka topik pembicaraan. M

    Last Updated : 2024-10-29
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   56. Mendukung Pasangan Yang Berselingkuh

    Bakri berdiri di lorong, menunggu salah seorang pelayan lewat. Beberapa pelayan sudah berlalu lalang di depannya. Diantara mereka ada yang mengurus kebersihan kamar, laundry dan selebihnya beberapa pelayan lain yang baru saja di panggil oleh penghuni kamar lainnya di lantai itu. Beberapa menit berlalu, seorang pelayan wanita datang mendorong kereta makanan.Akhirnya yang sudah lama ditunggu pun muncul."Apa kau akan membawa ini ke kamar 304?"Pelayan yang memegang pendorong kereta makanan itu, tampak gemetar gugup. "I-iya pak"Dari sekali pandang, Bakri langsung menangkap keganjilannya. "Berapa banyak wanita itu membayar mu?"Pelayan wanita itu membelalakkan matanya. "A-apa m-maksud bapak? Membayar apa? Saya bekerja sangat profesional di sini"Mata Bakri berkilat tajam, menekan pelayan wanita itu dengan tatapannya. Bibirnya yang berkedut, tersenyum samar. "Kenapa jawaban mu terkesan seperti ingin membuktikan sesuatu? Padahal aku hanya bertan

    Last Updated : 2024-10-29
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   57. Pergi Ambil Suami Mu

    "Kenapa anda makan sedikit sekali?" Kalista mengambil tisu dan menyapu mulutnya yang berminyak. Gerakannya cukup anggun dan bermartabat. "Saya tidak terbiasa makan makanan yang bukan olahan rumah" Jawab Zayyad, nada suaranya terdengar kaku. "Ternyata benar dugaan saya, anda adalah pria rumahan yang sangat peduli akan pola hidup sehat. Karena itu lah saya sengaja memesan kan jus alpukat ini khusus untuk anda. Ini cukup baik untuk jantung" Kalista tersenyum, mempersilahkan Zayyad untuk meminum jus alpukat yang dipesannya. "Oh!" Zayyad hanya mengangguk pelan. Mengambil gelas jus alpukat itu, ia menempelkan di bibirnya. Menunjukkan tampilan seakan ia sudah mencicipinya sedikit. "Alpukat ini rasanya agak pahit!" Zayyad meletakkan gelas itu di atas meja. Kalista yang melihat itu berpikir, 'Apakah pria ini menyadari sesuatu?' "Ah..saya rasa alpukat yang di miliki dapur hotel ini sedikit buruk. Sayang sekali, mereka tidak begitu mendetil dalam

    Last Updated : 2024-10-29
  • Ikatan Yang Ditakdirkan   58. Jangan Ceraikan Aku

    Berbagai percakapan antara Zayyad dan Kalista pun mulai terputar satu persatu. Kalista yang berusaha bangun dari lantai, matanya membulat terkejut ketika mendengar percakapan mereka sebelumnya terulang begitu saja. Ketika ia menoleh kearah Alina, melihat sebuah benda kecil ditangannya. Ia membelalakkan matanya dengan tatapan tak percaya. "Cepat tandatangani!" "Sebelum itu, masih ada satu hal lagi yang harus kau penuhi!" "Katakan!" "Tidur lah dengan ku!" "Saya pria yang sudah menikah! Tidak pernah menduga ternyata nona Kalista serendah ini" "Kau salah! Selera ku sangat tinggi dan berkelas" "Pria seperti mu ini cukup langka. Aku merasa tertarik mencoba melakukan 'itu' padamu" Tap! Alina mematikan alat perekam suara itu, tersenyum puas. Kalista dengan wajah memerah menahan amarah, mengulurkan tangannya untuk merampas benda kecil itu. Tapi Alina dengan cepat menyelipkan benda itu ke saku blus nya. "Tunggu aku di lounge, lan

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   Extra Chapter: Pernikahan Yang Bahagia 2

    Setelah makan siang, Zayyad mau tak mau harus bergegas ke perusahaan karena urusan mendesak. Alina yang tiduran santai di kamar, masih merasa penasaran sebenarnya apakah ada yang spesial dengan hari itu.Baru saja Alina membuka ponselnya dan sebuah notifikasi muncul. Tidak lain itu adalah pengingat anniversary pernikahannya dengan Zayyad yang ke enam."Ah, jadi hari ini anniversary pernikahan kami yang ke enam" Tanpa sadar mata Alina berkaca-kaca. Masih teringat dulu tekadnya yang akan segera bercerai dengan Zayyad setelah semuanya usai. Tapi tak mengira jalan takdir begitu indah, membuat hatinya luluh dan memutuskan untuk mempertahankan ikatan sucinya dengan Zayyad."Kira-kira aku beri kejutan apa ya?"Tepat di malam harinya. Alina mendapat telfon dari Maya. Seperti tebakannya, si kembar sedang nangis-nangis menolak pulang dan merengek minta menginap di rumah Maya. Kebetulan besok adalah akhir pekan, mereka tidak ke sekolah, akhirnya Alina memberi izin, "Janji gak buat repot aunty Ma

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   Extra Chapter: Pernikahan Yang Bahagia 1

    Alina duduk santai di atas sofa setelah menyelesaikan pekerjaan rumah. Ferdi yang hanya fokus mengurusi hal-hal di luar vila, sudah menyelesaikan pekerjaannya dan pulang lebih awal. Sebelum itu Ferdi pamit pada Alina dan tentunya Alina tidak lagi judes seperti dulu. Perubahan sikap Alina itu membuat Ferdi sangat bersyukur.Alina melipat kedua kakinya di atas sofa dan memegang semangkuk buah strawberry di tangan. Menyalakan televisi, Alina menonton acara gosip pagi yang membosankan sambil mengemil strawberry segar kedalam mulutnya.Begitulah keseharian yang Alina jalani jika seorang diri di rumah. Zayyad pergi ke perusahaan dan anak-anak ke sekolah. Hanya Alina seorang yang berdiam diri di rumah. Tentunya hal itu tidak lagi membosankan, karena Alina sudah cukup terbiasa menjalani hari-hari panjangnya sebagai ibu rumah tangga."Sayang, aku pulang"Alina terkejut. Mendapati seseorang berbisik halus di telinganya dan kedua tangan besar yang memijat lembut pundaknya. Dengan strawberry di a

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   Catatan Sifaaz

    Dear, My loyal readers..❤️ Sebelumnya saya ingin berterima kasih sekali untuk kalian semua yang sudah mengikuti kisah cinta sederhana Alina dan Zayyad yang tentu saja fiktif, tapi saya berharap kisah ini dapat menjadi sedikit menginspiratif. Novel yang terdiri dari dua ratusan chapter lebih ini, pernah membuat saya beberapa kali ragu dan pesimis dalam menyelesaikannya. Saya merasa cerita ini berubah menjadi membosankan dan alurnya terasa tidak lagi menarik. Terkadang saya berpikir, "Siapa yang akan membaca karangan membosankan ini?" Tapi melihat vote-an dan membaca beberapa komentar kalian yang saya temui di beberapa akhir chapter, rasanya saya seperti baru saja menemukan oasis di padang pasir. Seketika semangat saya bangkit dan saya berpikir— saya harus segera menamatkan kisah ini dan jangan sampai membuat para pembaca setia saya kecewa. Jujur, dukungan dan komentar positif kalian, sangat berperan besar dalam proses saya menamatkan cerita yang penuh

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   Epilog

    Kini Alina hidup bahagia dengan keluarga kecilnya. Tidak pernah terduga, semua itu bermula dari perjodohan yang diatur neneknya. Alina yang bertekad kuat untuk tidak menikah, akhirnya terikat dalam ikatan sakral pernikahan dengan seorang pria asing. Alina yang berpikir untuk bercerai setelah semuanya usai, tapi takdir malah membuatnya terjerat dengan Zayyad.Segalanya berawal dari paket bulan madu dan hotel. Disinilah tragedi bermula atau lebih tepatnya sekarang Alina berpikir— puncak dari rezeki tak ternilai harganya lahir di dunia ini. Yang tak lain 'si kembar'. Kado terindah dalam hidup Alina. Yang membuat Alina tak ragu untuk menghabiskan sisa hidupnya bersama dengan Zayyad, ayahnya si kembar.Lima tahun berlalu sudah. Vila Zayyad tidak lagi hening dengan keberadaan dua buah hati mereka. Zayyad yang sudah lama tak bekerja, memutuskan untuk kembali ke perusahaan demi menjadi sosok panutan ayah yang baik untuk putra putri mereka. Sedang Alina memutuskan untuk m

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   208. Menziarahi Kuburan

    Sekitar dua hari Alina terbaring di rumah sakit, Alina yang sudah tak tahan lagi membujuk Zayyad untuk segera membawanya pulang. Jikapun harus beristirahat, ia ingin merehatkan tubuhnya di rumah. Zayyad mengkonfirmasi ke dokter, apakah Alina dan anak mereka sudah bisa dibawa pulang. Setelah memperoleh izin dari dokter, mereka pun bersiap-siap untuk pulang. Maya turut membantu membereskan barang-barang. Di mobil, Alina duduk menggendong bayi perempuannya dan dan bayi laki-lakinya digendong Maya yang duduk di belakang. "Apa menurut mu kita perlu menyewa jasa babysitter?" Alina menoleh kearah Zayyad yang fokus mengemudi. Ini adalah pertama kalinya bagi Alina. Tapi tidak taunya sudah dapat dua saja. Alina takut akan linglung kebingungan merawat si kembar seorang diri nanti. "Tidak perlu. Kita kan sama-sama gak bekerja. Jadi menurutku, kita berdua saja sudah cukup" "Kamu yakin?" "Em" "Janji ya nanti mau ikut repot sama aku?" "Janji"

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   207. Kejutan Paling Indah

    Di sinilah aku terbaring sekarang. Di atas ranjang rumah sakit, di mana aku berjuang keras melahirkan makhluk kecil yang sudah ku kandung sembilan bulan lamanya. Rasanya seluruh saraf dalam tubuhku seperti akan putus, tenaga ku seakan habis. Perasaan itu begitu baru bagiku dan terasa cukup nyata. Berada antara hidup dan mati demi memperjuangkan makhluk hidup baru. Detik itu aku terpikir, apakah seperti ini yang ibu rasakan dulu ketika melahirkan ku? Aku meremas kain seprai ranjang rumah sakit, mengigit bibir bawah ku dan kembali mengejan. Hingga entah kapan seorang pria datang menyingkap tirai dan bergegas masuk. Sesaat aku melirik siapa yang datang. Itu tak lain adalah sosok tubuh dari pemilik mata coklat bening yang paling menawan yang pernah ku temui— Zayyad. Seketika bola mata hitam ku bergetar pedih. Aku tak mengerti kenapa, serasa dunia ku berhenti berputar hingga beberapa detik. Aku melihatnya datang padaku. Meraih tangan ku dan menggenggamnya

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   206. Pergi Ke Kota Z

    "Nenek, engga lama lagi cicit mu akan segera lahir" Alina tersenyum dan berbicara seorang diri. Alina mengelus perut besarnya dan wajahnya terus menoleh ke samping. Seakan-akan ada neneknya yang duduk tepat disebelah nya.Pemandangan dari ruang tamu itu, diam-diam di intip oleh Maya dan Zayyad. Maya menghela nafas berat dan menoleh pada Zayyad, "Kau lihat sendiri kan!" Maya bersuara pelan tapi tak mengurangi emosi marah dan kesal yang terukir jelas di raut wajahnya, "Sebulan sudah berlalu lagi dan Alina masih saja begitu. Zayyad, apa kau akan terus membiarkannya seperti ini?"Zayyad diam, memilih untuk tidak berkata apa-apa. Bukan hanya Maya yang mengkhawatirkan keadaan psikis Alina tapi dirinya pun juga. Hanya ia memutuskan untuk yakin, percaya dan sabar menanti. Kalau Alina akan segera menjadi Alina yang dulu— istrinya yang arogan, keras kepala dan tangguh."Kalau bukan karena aku menghargai keputusanmu sebagai suami dari Alina. Aku pasti akan memb

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   205. Perselisihan Maya Dan Zayyad

    Delapan bulan akhirnya berlalu sudah. Aura ibu hamil dari seorang Alina kian sempurna. Emosinya pun tampak jauh lebih stabil dari trimester pertama dan kedua. Perut Alina membesar dan itu cukup besar nyaris membuat Maya curiga kalau dugaannya itu benar. Bayi yang dikandung sahabatnya itu adalah kembar.Banyak baju yang Alina tidak muat memakainya dan nyaris sobek. Alhasil Zayyad membeli banyak baju khusus untuk ibu hamil buat Alina yang masih tinggal di rumah almarhum neneknya itu.Zayyad mengira kondisi Alina akan segera membaik, tapi ternyata sebaliknya. Istrinya itu mulai berhalusinasi kalau Erina masih hidup dan masih bersama dengan mereka di rumah kecil itu."Kamu udah siap buat buburnya?" Alina datang ke meja makan dan melihat Zayyad yang baru saja menghidangkan semangkuk bubur hangat."Sudah" Zayyad tersenyum. Ada setitik kesedihan jauh di dasar mata coklat bening itu."Kalau begitu aku bawa ke kamar nenek ya" Alina mengambil mangkuk bubur d

  • Ikatan Yang Ditakdirkan   204. Alina Pergi Meninggalkan Vila

    Tiga hari setelah kabar duka itu. Para kerabat dari pihak Irsyad dan rekan Erina berdatangan ke vila Zayyad setiap malamnya untuk membaca Yasin. Termasuk dengan Maya dan keluarganya yang sudah hadir sejak hari pemakaman. Mereka menginap di vila Zayyad membantu Zayyad mengurus segala keperluan.Zayyad benar-benar lemah tak bertenaga dengan keadaan ini. Sepasang matanya terlihat kuyu dan tubuhnya mengurus. Ia sedih dengan kepergian Erina yang begitu mendadak. Salah seorang wanita di samping Alina yang baru-baru ini menjadi pengecualian dari rasa takutnya.Zayyad pun tak berdaya menghadapi dua orang yang di sayangi nya yang jelas begitu drop dengan kenyataan pahit ini. Kakeknya terus jatuh bangun tak sadarkan diri dan Alina yang sampai hari ini menolak kenyataan kalau Erina sudah meninggal.Tepat di hari pemakaman, kakeknya tersungkur jatuh mencium tanah dan Alina mengurung diri seharian di kamar neneknya dengan sepiring nasi goreng yang sudah basi. Nasi goreng yan

DMCA.com Protection Status