See next part guys, revisi menyusul ya .... I love you all ;D
Tertera di berita digital London, kakeknya yang merupakan ayah dari sang ibu masuk rumah sakit. Max kaget sekaligus bingung, bagaimana tanggapan ibunya. Ia pun menelpon Diana, memanggil sampai panggilan ke-5 dan semua nihil. Menggunakan aplikasi apapun untuk memanggil ibunya pun tetap tak diangkat, ibunya sudah tidak aktif 3 hari ini. "Mukanya kenapa kaku begitu?" tanya Lisa. Max menghela napas, menunjukkan berita itu pada Lisa dan istrinya itu terkejut. "Keluarga Mommy kamu?" Max mengangguk, "Iya." "Terus Mommy kamu gimana, udah tanya kamu?" "Belum." "Kalau gitu kenapa kamu gak coba hubungi Daddy?" "Aku udah coba hubungi tapi Daddy dan Mommy gak bisa dihubungi." Lisa mengangguk-angguk mengerti, "Rencana kamu apa setelah ini?" ••• Di kantor Max memikirkan bagaimana cara agar ia bisa membantu ibunya sedikit demi sedikit, sebab ibunya yang tidak suka dengan Lisa membuatnya juga menjauh darinya, itu mengganggu. Lalu, ia baru mendapat informasi dari kakek dan neneknya bahwa D
Max menginjakkan kaki di istana kerajaan yang biasanya hanya bisa dilihat orang-orang melalui TV tetapi, Max sejak kecil sudah bisa masuk ke sana, bahkan ia pernah bermain bersama pangeran dan putri saat masih kecil, termasuk putra mahkota yang sedang ia curigai itu. Setelah menyapa Raja dan Ratu secara khusus. Ia bisa menemui Putri Valencia. Masalahnya adalah Putri tersebut meskipun sudah menikah ia masih saja genit padanya tetapi, Putri Valencia tidak mungkin melakukan hal lebih padanya, jadi ia tak menghindarinya. Lagipula i bisa menggali informasi dari Putri Valencia yang menyukainya itu. Ia kemudian menerima ajakan minum teh yang ditawarkan oleh sang putri. Keduanya mengobrol untuk kesopanan, sesuai dengan etika kerajaan tentu saja. Meski Max malas melakukannya, ia tak punya pilihan lain. Seperti kata pepatah di Indonesia, 'di mana bumi dipijak, di situ langit dijungjung'. Ia akan patuh pada peraturan kerajaan, bagaimana tibetnya itu. "Sudah lama ya, Maxell." "Ya, kau benar Tu
Putra mahkota yang katanya memiliki kecerdasan di atas rata-rata, memiliki empati yang tinggi, sosial yang tinggi, dan kemampuan politik yang tinggi, nyatanya tengah beradu nasib dengan karirnya. Sebaik apapun istana menutupi kebusukannya, kebusukan itu akan tercium, apalagi di dalam istana itu sendiri. "Ayah berharap padamu terlalu tinggi ternyata, kamu sungguh mengecewakan kami," ujar sang Raja pada putranya. Putra Mahkota pun hanya bisa diam, ia tau hal itu salah tapi ia hanya mencintai, mengapa seolah ia melakukan dosa di negeri yang bebas itu. "Karena itu, jangan berharap terlalu tinggi bahwa istana bisa melindungi citramu lagi. Ini pertama di sepanjang sejarah, seorang Putra Mahkota mempermalukan istana dan negerinya sendiri." Pada akhirnya apa yang ditanam, itu juga yang akan dipanen, bahkan ketika seseorang menanam sebuah pohon berduri bisa saja yang menanam terluka dan kini putra mahkota merasakan hal itu. Charles William, pangeran yang sering dielu-elukan oleh banyak ora
Gedung kampus baru Lisa merupakan kampus paling elit di Jakarta yang digosipkan bisa menghabiskan harta keluarga, dengan taraf internasional. Ia jadi gugup, menjadi Maba untuk kedua kalinya, rasanya masih gugup meski tak segugup sebelumnya. Saat ia masik ke gerbang utama dengan diantar sopir bernama Sifa, ia langusng disuguhkan pemandangan taman yang berhadapan dengan tempat parkir, berjarak 6 meter. "Kita sudah sampai, Nyonya," ujar Sifa setelah memarkirkan mobil sang majikan. Lisa pun mengucap 'Bismillah' sebelum membuka pintu untuk turun dari mobil. Akan tetapi ketika ia baru membuka pintu, tiba-tiba ada suara 'dug', dan sepertinya ia menabrak sesuatu. Ketika ia melihat, ternyata ada seseorang yang terjatuh. "Eh maaf, kamu nggak apa-apa?!" tanya Lisa panik. Sifa juga ikut turun dari mobil dan melihat apa yang terjadi. Ternyata ada seseorang yang terprntok pintu yang dibukaoleh Lisa. Pemuda itu pun langsung berdiri, ia menggeleng gugup dan menunduk. Pemuda itu terlihat culun
Max menyeringai melihat sang Raja seperti gelisah sendiri, begitu juga dengan Putra ahkota. "Jujur saja, asalkan apa yang kalian tawarkan setimpal saya tidak keberatan. Saya akan bekerja sama secara simbiosis mutualisme tapi ...." Max menggantung dan membuat kedua orang terhormat di seluruh negeri itu menunggu. "Hem, kelakuan Putra Mahkota sudah di luar batas dan saya tidak bisa hanya memikirkannya dari sudut pandang bisnis saja tapi, saya ingin Putra Mahkota bertanggung jawab atas hal yang ia lakukan sebelumnya." Kedua orang itu tegang tetapi, tidak bisa membantah karena semuanya kebenaran. "Masalahnya, Nenek saya masih menganggap bahwa selingkuhannya adalah seorang Gigolo yang ia sewa di sebuah klub malam. Haha tapi ternyata siapa yang tahu bahwa dia bukan pria biasa melainkan Putra Mahkota-lah yang menjadi selingkuhannya ...." ujar Max tertawa garing. "Ini akan menjadi berita paling heboh di sepanjang sejarah kerajaan dan saya juga sudah merasa sakit hati, bahkan seluruh ketur
Lisa memijat pelipisnya sampai rumah dia pulang jam 16.00 sore dan langsung bersih-bersih sebelum salat dan makan. Tentu saja ia makan bersama Baby Axel yang terlihat baru keluar dari kamarnya bersama Resti. "Capek, Bu?" tanya Resti menggoda. Lisa terkekeh mendengarnya, "Begitulah, jadi kangen gue sama Baby Ax," ujarnya memandng Baby Ax yang sudah senyam-senyum melihat sang ibu. "Hem, sini peluk Sayang!" ujar Lisa sambil merentangkan tangannya. Baby Axel pun tanpa basa-basi langsung jatuh ke pelukan ibunya untuk mengobati rindu setelah ditinggal hampir setengah hari kuliah. "Kmau kelihatannya capek banget. Emang di sana ada masalah apa?" tanya Resti yang peka. Lisa menggeleng santai, "Ya, nggak ada masalah apa-apa, cuma ada beberapa Junior yang jail banget, tukang bully." "Biarin aja kali, daripada nantinya kamu ikut terlibat ...." ujar Resti. "Gimana lagi masa aku lihat kayak gitu didiemin aja?" "Ya bukannya didiemin aja tapi, kan masalahnya kalau kamu ikut terlibat bukannya m
Max tertawa karena perjanjian yang ia buat ternyata berhasil dengan lancar. Meskipun ada sedikit perubahan tetapi itu tidak mengubah otoritasnya. Menjadi seorang pengusaha yang andal dalam negosiasi, Max tetap unggul dalam perjanjian tersebut. Hasil dari perjanjiannya, ia tidak menyebarkan informasi tentang perselingkuhan antara Putra Mahkota dan neneknya. Ia juga meminta kerajaan untuk senantiasa berkoalisi dengannya dalam keadaan apapun, dan sebagai balasan Max akan membuat kerajaan tetap stabil dalam citranya untuk mendapat kepercayaan publik. Selanjutnya Max tetap bebas mendapatkan izin dalam bisnis yang ada di negara tersebut. Ia tidak dibatasi seperti pengusaha lain. Kerajaan harus membuat para penguasa di negara itu mau bekerja sama dengannya dengan cara apapun. Tidak ada hubungan apapun antara Victoria dan kerajaan, kalaupun suatu hari keluarga Victoria ada yang ingin menikah dengan keluarga Kerajaan, orang tersebut harus keluar dari keluarga Victoria atau keluar dari kelua
Lisa terkejut ketika melihat siapa yang memegang tangannya. "Kamu pulang kapan?" tanya Lisa spontan melihat suaminya yang memegang tangannya. Bukannya menjawab ia malah cemberut dan menatap taj ke ke arah pemuda yang naik motor sambil menatap Lisa sok kegantengan. "Max!" panggil Lisa. "Siapa dia?" tanya Max dengan rasa cemburu luar biasa. Lisa kemudian menoleh ke arah yang dituju, dan melihat Kevan masih duduk di atas motor dan menetap ke arahnya dengan tatapan tertarik. "Hem, dia cuma anak jahil yang suka jahilin orang. Nggak usah dipeduliin." Max menatap Lisa kesal, "Nggak usah dipeduliin gimana? Dia kelihatan tertarik banget sama kamu." "Tertarik gimana maksud kamu?" tanya Lisa bingung. "Noh, lihat tuh dia liatin kamu kayak orang yang lagi ngejar seorang gadis." Lisa tidak mengerti, "Udah lah, Max. Abaikan aja orang kayak gitu mah, sekarang aku mau pulang, emang kamu gak capek?" bujugnya. "Banget," ujar Max. Kemudian Lisa menggandeng tangan suaminya untuk masuk ke dalam
Suatu hari Axel yang sudah lulus S1 dan sedang melanjutkan kuliah S2-nya di Amerika menelpon ibu sambungnya dengan video call. "Ma, aku mau ngasih tau sesuatu," ujar Axel. "Iya Sayang, kasih tahu aja," ujar Lisa. "Aku, dapet bagian untuk bacain kesan dan pesan saat wisuda nanti," ujar Axel bahagia. "Wah, masyaa Allah, alhamdulillah. Emang hebat anak Mama." "Pokoknya besok Mama harus ikut di wisudaku, sama adik-adik ya," ujar Axel. "Iya tentu aja, Sayang. Coba kamu kasih tahu Papa kamu biar dia juga mengatur jadwalnya." "Iyap Mah," jawab Axel. "Oh ya, sambil tolong dibujukin Papamu dong. Dia suka lembur, Mama nggak suka ...." keluh Lisa. Axel pun tertawa mendengarnya, "Siap, Mah. Semoga aja aku lekas bisa bantu Papa supaya Papa bisa lebih banyak istirahat sama Mama." "Aamiin, Mama juga berharap gitu, tapi Mama juga nggak mau kalau kamu maksain diri kamu. Kamu masih muda Sayang, perlu menikmati hidup juga jangan langsung kerja kayak Papa kamu. Gak ada waktu buat quality time sa
"Oom Kevan mau nikah Sayang, jadi besok kita kondangan," ujar Lisa pada anak perempuannya. Axel kini bukanlah Baby lagi, ia tumbuh menjadi anak laki-laki yang membanggakan. Ia sudah tau atas rencana pernikahan itu, bahkan ia tau bagaimana Kevan sulit move on dari ibunya yang ia cintai. Agak mengherankan memang ketika saingan cinta Max malah akrab dengan anak-anaknya, tak bisa dipungkiri itu karena seringnya Kevan bertemu dengan Max sebagai rekan bisnis. Namun, seiring berjalanannya kesibukan Kevan sebagai pimpinan perusahaan membuatnya jadi mudahh menerima ketanyataan bahwa Lies milik suaminya. "Yey! Ketemu Oom Kevan!" ujar Zahra senang. "Iya, Zahra mau ngado apa?" tanya Lisa padanya. "Apa ya?" balasnya berpikir. "Gimana kalau bola basket? Oom Kevan kan suka sasket," ujarnya. "Janganlab Sayang, kan dia lagi nikah bukan bhat ulang tahun. Kadonya yah buat Oom sama Tante bukan hanya untuk Oom." Zahra mengangguk-angguk, "Siap. Terus apa Ma?" Kini Lisa yang berpikir, tetapi Axel ya
Dua bulan terakhir ini Max terus mengganggu Lisa alias mengajaknya bercinta setiap malam, sehingga ia merasa cukup kewalahan dengannya. Namun, ia tidak bisa berkata kalau itu tidak menyenangkan, karena ia pun menikmatinya. Bagaimanapun, aktivitas itu adalah salah satu surga dunia yang Allah siapkan untuk pasangan halal. Tiba-tiba saat Lisa dan Max makan malam, Lisa merasa mual tak berkusuhadahan, sampai ia lemas karena kekurangan cairan. "Sayang, kamu gak papa?" tanyanya panik. Lisa sudah lelah dan tak kuasa untuk menjawab, sehingga Max langsung membawanya ke rumah sakit dengan tergopoh-gopoh. Sifa pun ikut panik melihat Nyonya-nya dibopong oleh sang Tuan, ia cemas. Ia sudah sembuh setelah istirahat dua bulan, mungkin awalnya trauma tetapi ia mulai kembali belajar mobil setelahnya. Meski bekerja dengan Nyonya yang merupakan istri konglomerat yang memiliki banyak musuh, Sifa masih tetap setia pada Lisa karena nominal gaji yang tinggi dan karena ia tidak yakin bisa menemukan bos se
Diana meminta maaf pada Lisa, ia minta maaf karena semua yang terjadi padanya adalah akibat dari ambisinya memisahkan mereka. "Aku minta maaf atas semua yang terjadi padamu, yah ... aku tau, maafku mungkin tidak berguna untuk sekarang tapi, aku berharap bahwa aku bisa menebusnya meski hanya sedikit." Lisa terdiam, kemudian kembali mengingat waktu-waktu ke belakang ketika Diana memperlakukannya. Diana bekerja sama dengan para wanita-wanita yang mencoba untuk mendekati suaminya. ia ingat ada luka yang ia terima dan semua hal tentang Diana. Hingga kemudian, ia mengangguk dan tersenyum pada ibu mertuanya. "Sejujurnya aku juga bukan orang yang baik, sehingga aku bisa mudah ikhlas dengan semua yang sudah terjadi, tapi aku sudah memaafkanmu, Mom. Aku kira kejadian-kejadian yang sudah berlalu biarlah menjadi masa lalu, aku harap kita bisa mulai akur dan membuka lembaran baru." ••• Lisa dan Diana berbelanja bersama di mall dengan bahagia, bahkan Diana membelanjakan banyak barang untuk men
Frans meminta maaf pada Max usai sadar dari mabuknya, Max pun memaafkannya menginat Frans masih berguna untuknya, hanya saja ia memanfaatkan momen itu untuk lebih mengikat Frans. Selain itu, Max juga meminta penjelasan dari sang ibu. Nafsunya untuk memisahkannya dengan Lisa ternyata membuatnya menarik beberapa bawahannya yang lemah untuk berkhianat. Diana pun minta maaf, ia juga menyesal karena Wina akhirnya bunuh diri karena keserakahannya. "Semua tak berguna sekarang Mom, aku tak tau kamu bertindak sejauh ini, lalu aku harus bagaimana?" Diana pun tak mengerti kenapa ia melakukan semua itu hanya karena keinginan terdalamnya yang tidak bisa dibujuk saat itu. Ia begitu mencintai anaknya sampai tak ingat apa-apa, mencintai tradisi dan darah biru yang ia sanjung-sanjung dalam hidup. Max masih sulit untuk memaafkan ibunya, semuanya jadi kacau karenanya. Alhasil Lorey menengahi anak dan istrinya lagi, meski sulit tetapi Max bisa memaafkan sang ibu. Apalagi saat itu Lisa bangun dan men
Di sebuah ruangan gelap, di mana Frans sedang hancur karena pujaan hatinya meninggal. Max menghampirinya bersama Edwin, si pemimpin pasukan keamanannya. Di sanalah Frans yang dalam keadaan mabuk pun jujur kalau ia tau Wina adalah seorang yang bekerja untuk Diana. Wina juga yang membuat kasus kejahatan Larissa lancar, Wina juga yang membuat ia kadang mencurangi informasi dan melambankan kinerja tim IT jika itu tentang Lisa, Wina juga yang membuat Baby lancar melakukan aksi pendekatan pada Max, semua di bawah perintah Diana. Frans juga tau kalau Wina menyukai Max alih-alih dirinya yang sudah bucin atau bulol padanya, tapi Frans tak perduli dan terus mencintainya. "Maafkan aku Bos, aku tahu Ini memalukan sebagai bawahanmu yang harusnya setia padamu, tapi karena cinta menggelapkan mataku dan membuat aku rela mencurangimu." Max masih diam mendengarkan penyesalan Frans yang mabuk itu. "Aku tau ini salah, tapi kalaupun aku diberi pilihan untuk memutar waktu, aku akan melakukan tindakan
Max tak akan sudi memaafkan Ten, ia sudah ingin sekali membunuhnya sejak awal. Namun, Ten dikasih hati malah ngelunjak. Akhirnya ia tak bisa menahan diri lagi untuk tidak melenyapkannya. "Apa yang ingin kamu lakukan padanya?" tanya Lorey pada putranya. "Aku tidak bisa menahan lagi, Dad," ungkap Max dengan suaranya yang penuh emosi. "Max, tolong jangan lakukan itu...." "Tapi sayangnya, aku sudah melakukannya," potong Max, membuat Lorey yang tidak paham pun bertanya. "Maksudmu apa, kamu sudah melakukan apa?" Namun, detik berikutnya Ten muntah darah dan terjatuh ke lantai, Ia terus memegangi perutnya dan dadanya yang terasa sakit. Hal itu menjelaskan pada Lorey, kalau Ten sudah diracuni oleh Max. Melihat hal itu, Lorey langsung berusaha untuk menolong Ten dengan pertolongan pertama. "Apa yang kau lakukan, Max! Astagah!" Namun, semuanya sia-sia karena Ten sudah meninggal, membawa rasa sakit yang ia alami. Tak habis pikir dengan itu, ia langsung menghampiri Max lagi dan mencengkera
Lorey langsung memeluk anaknya dengan erat agar emosinya mereda, ia tau bagaimana perasaan kehilangan orang yang dicintainya. Bayi yang ada di dalam kandungan Lisa meninggal, dan saat ini istrinya koma. Manusia mana yang tahan dengan keadaan itu? Jika saja Frans tidak menemukan titik keberadaan Ten saat itu, pasti Lisa sudah tak bernyawa karena keterlambatan penanganan. Frans mengungkapkan bahwa Ten ada di daerah di mana ia menuju tepat di tempat Lisa berada saat ingin berangkat ke kampus. Pada saat itu pula Max memerintahkan bodyguard yang mengikuti Lisa untuk mencegahnya, tapi gagal. Ten sudah melakukan aksinya dengan menyetir truk dan menabrak mobil yang ditumpangi Lisa. Sayangnya Lisa ada di bagian yang parah, kakinya patah dan tangannya juga patah karena menahan perutnya. Namun, posisi benturannya ada di sebelah kiri dan Lisa terguling sampai terjatuh dengan keadaan tengkurap, sehingga bayinya tidak tertolong lagi. Sifa mengalami patah kaki kiri karena terjepit, lalu tulang
Siapa yang tidak kenal dengan Maxellio D. Alexander? Seorang pebisnis asal Spanyol yang memulai bisnisnya di Indonesia dengan kerja kerasnya. Namun, siapa yang tahu sekarang dirinya terlihat sangat hancur, ketika seseorang yang sangat ia cintai terbaring lemah di ranjang Rumah Sakit dengan alat bantu medis. Pemberitaan di media sosial dan TV di penuhi oleh kecelakaan istri pengusaha terkaya di Indonesia. Banyak yang nimbrung berspekulasi macam-macam. Wajah hancur Max tertangkap kamera, membuat banyak netizen ikut sedih melihat sosoknya yang hancur. Sementara Baby Axel juga terus menanyakan keberadaan Lisa, bahkan ia ikut sakit karena merasakan Ibu susunya yang sakit. Setiap hari ia menanyakan Lisa di mana, Lisa kapan bisa pulang, sedang apa Lisa, dan semua yang ia ingin tahu tentang ibu susunya itu. Seolah-olah jiwa raga mereka sudah menyatu, sehingga ketika Lisa sakit maka Baby Axel ikut sakit. Baby Axel selalu ikut merasakan kondisi tubuh Liea, ikatan batin mereka terlalu kuat j