Lingling memang memiliki sifat yang keras kepala. Itu tandanya ia tidak akan berhenti sampai ia berhasil dengan tujuannya.'Aku salah. Aku lupa dengan beberapa gerakan,' gumam Lingling. Kemudian ia membaca dan mengingat kembali setiap gerakan.Beberapa menit kemudian ia kembali mencobanya.Krak, krak, krak!Kali ini Lingling mencoba membekukan sebatang pohon yang berukuran sedang. Dan itu juga berhasil, namun masih ada yang kurang. Energi yang di gunakan Lingling masih terbilang banyak.'Hanya salah beberapa gerakan saja tetap hasilnya begitu. Berarti, kekuatan es milikku ini ada cara untuk menggunakannya agar tidak boros energi. Baiklah! Aku tidak akan menyerah! Aku tidak mau terus menerus menjadi beban mereka berdua!' gumam Lingling. Yang dimaksud adalah beban bagi Lee dan Limdong.***Beberapa jam kemudian akhirnya Limdong membuka kedua matanya. Saat jiwanya telah kembali ke dunia nyata, Limdong melihat ada Lingling yang sedang berlatih di jarak dua puluh meter di depannya."Linglin
Lingling melototkan matanya ketika mendengar Limdong berkata bahwa pil yang ia telan tadi adalah pil cinta."Apa!?" teriak Lingling."Hahahaha..., hahaha..., hahahaha!" Limdong tertawa terpingkal saat melihat ekspresi terkejut di raut wajah Lingling."Katakan padaku! Apa maksudmu memberikan aku pil cinta? Hah!?" Lingling mengepalkan tangannya bersiap akan memukul wajah Limdong.Namun beberapa detik kemudian tubuhnya terasa hangat dan sangat nyaman."Ada apa? Hem? Apakah pil cinta nya sudah bereaksi?" tanya Limdong.Yang dimaksud pil cinta adalah sebuah pil yang jika itu ditelan maka yang menelannya akan merasakan gairah."Limdong, tubuhku...," ucap Lingling. Ia menatap kedua tangannya."Efeknya memang cepat. Bagaimana rasanya? Apa kau merasa sesuatu?" tanya Limdong."A-aku..., aku merasa tubuhku hangat. Dan..., nyaman," jawab Lingling."Yah..., begitulah efeknya. Tunggu saja sebentar lagi. Aku jamin, semangatmu akan berada di puncaknya setelah pil itu tercerna sepenuhnya. Kau pasti men
Keesokan harinya, Lingling bercerita kepada Samchong tentang hasil latihannya kemarin. Lingling memberitahu Samchong ia pingsan ternyata karena mencoba menggabungkan beberapa jurus menjadi satu. Alhasil, terakhir kali es yang Lingling keluarkan malah menghasilkan ledakan setelah membeku."Kau ini ya, jangan suka membuat hal yang tidak-tidak, Lingling.""Maafkan aku Guru, hehe. Tapi aku merasa kalau sedikit lagi hampir berhasil Guru," jawab Lingling."Sudahlah, kalau memang kau ingin berlatih maka berlatihlah saja sesuai yang ada di kitab yang aku berikan itu. Jangan melakukan hal lain dulu. Mungkin saja kalau salah justru tubuhmu yang akan meledak," ucap Samchong."Baiklah Guru. Kalau begitu aku akan lanjut berlatih.""Dan juga jangan memaksakan diri," imbuh Samchong."Baik, Guru!"Mulut nya saja yang bilang baik, namun kenyataannya Lingling memang sering memaksakan diri."Kalau begitu aku akan mencoba gerakan yang sesuai di dalam kitab saja terlebih dahulu," gumam Lingling.Tak lama k
Kali ini Lingling berniat melakukan gerakan campuran pada latihannya. Karena tadi ia sudah berhasil menguasai beberapa teknik, jadi Lingling merasa apakah bisa beberapa teknik itu digabungkan sehingga menghasilkan sebuah teknik baru? Tentu saja itu bisa. Namun, letak masalahnya adalah pengontrolan pada energi di dalam tubuh. Selain energi bocor, jika itu terlalu memaksakan diri bisa saja malah jalur meridiannya yang tersumbat.'Aku coba satu kali saja. Kalau memang tidak berhasil, aku akan melupakannya,' gumam Lingling.Lingling berdiri dan meliuk-liukkan tubuhnya melakukan beberapa bagian gerakan dari teknik tingkat tinggi. 'Anggun sekali gerakannya itu,' gumam Limdong.Siuw...!Krak, krak, krak!Cetring!Blar...!Lingling membekukan sungai yang ada di dekatnya. Kemudian setelah air di sungai itu membeku, Lingling menggerakkan lagi tangannya dan mengangkat air yang membeku itu ke udara. Lalu, Lingling seperti meremaskan kepalan tangannya guna menghancurkan air sungai yang membeku itu
Satu Minggu kemudian, Samchong mengumpulkan semua muridnya. Ada sesuatu yang ingin ia katakan kepada mereka semua.Belakangan ini semua murid Samchong berlatih dengan giat dan hasilnya juga terlihat sangat memuaskan. Kemampuan mereka semua meningkat dengan pesat. Itu juga disebabkan dengan adanya jumlah energi alam yang melimpah di dalam inti hutan terlarang. Jadi, Samchong penasaran dengan kemampuan para muridnya."Baiklah, aku sengaja mengumpulkan kalian hari ini. Aku ingin melihat sejauh mana perkembangan kalian dalam berlatih akhir-akhir ini. Aku mau mengadakan latih tanding," ucap Samchong."Latih tanding? Itu artinya kami akan melawan satu sama lain?" tanya Limdong."Iya benar. Tapi kalian akan latih tanding secara tim. Kalian tunjukkan lah hasil latihan kalian selama ini sudah sejauh mana," jawab Samchong."Baik, Guru!" jawab mereka berenam serempak."Kalau begitu ayo, kita pergi ke pinggir sana. Nampaknya tempat itu yang paling cocok untuk dijadikan tempat latih tanding. Dan lu
Bugh!Bugh!Bugh!Bam!Boom!"Kena kau!" ucap Limdong.Siuw...!Boom!Yuzong terkena pukulan telak di bagian bahu kirinya. Tubuhnya pun terpental beberapa meter. Tapi ia tidak menyerah. Yuzong langsung berdiri dan melesat kembali ke arah Limdong.Kali ini, kecepatan milik Yuzong meningkat dari sebelumnya.Siuw...!Bugh!Bugh!Bugh!Limdong agak kewalahan ketika kembali beradu tinju dengan Yuzong.'Cepat sekali. Dia masih memiliki trik tersembunyi?' gumam Limdong.Limdong akhirnya menerima beberapa pukulan. Tapi untungnya pukulan-pukulan itu masih bisa sedikit ditahan oleh Limdong. Jadi dampaknya tidaklah terlalu besar."Rasakan ini!" ucap Yuzong.Bugh!"Argh...!" teriak Limdong.Bagian perut Limdong terkena tendangan Yuzong. Kali ini tubuh Limdong yang terpental.Untungnya, sebelum tubuh Limdong terbentur batu besar Lingling menahan tubuhnya dengan kekuatan es miliknya."Terima kasih Lingling."Kemudian Limdong kembali maju menghadapi Yuzong. Tapi Limdong di halau oleh tembakan-tembaka
Dilihat dari jalannya pertarungan, Lingling yang nampak lebih unggul. Karena memang energi yang dimiliki Yizi dan Aying jauh lebih sedikit dibanding dengan yang Lingling miliki.Ketika Aying dan Yizi terlihat terengah-engah, Lingling mengambil kesempatan untuk menyerang keduanya.Lingling melakukan gerakan yang ia latih kemarin.Gerakannya sangat indah. Ditambah lagi, wajah cantik Lingling semakin membuatnya selaras.Krak, krak, krak!Ada es yang menjalar dari kaki dan sampai batas leher di tubuh Aying.Dan ternyata bukan hanya Aying, tubuh Yizi pun mengalami hal yang sama.Lingling menggunakan kedua tangannya untuk mengendalikan kekuatan es miliknya.Tapi, Limdong melihat seperti ada yang aneh pada tatapan mata Lingling.Bola mata milik Lingling berubah menjadi putih.'Apakah memang begini saat ia menggunakan kekuatan es miliknya?' gumam Limdong.Lingling mengangkat kedua tubuh temannya yang sudah ia bekukan itu dengan cara membuat es itu menjulang tinggi.Limdong memperhatikan telapa
Ketika bangun di pagi hari, Limdong baru tersadar karena ia masih berada di dalam kamar milik Lingling. Limdong juga menyadari kalau tubuhnya terbalut selimut.Tapi Limdong tidak melihat keberadaan Lingling di sana."Ke mana dia?" gumam Limdong.Cekrek...!Tiba-tiba saja ada suara dari pintu kamar mandi. Limdong menoleh ke arah pintu dan ternyata ada Lingling yang masih hanya mengenakan handuk sehabis mandi.Gluk...!Limdong menelan ludahnya dengan susah payah. Limdong pun terpaku dengan tatapannya ke arah tubuh Lingling yang sangat indah itu!"Li-limdong..., ka-kamu..., kamu sudah bangun?" ucap Lingling terbata-bata. Ia merasa sangat malu. Karena baru kali ini tubuhnya yang hanya berbalut selembar handuk dilihat oleh pria."A-aku pergi dulu. Ma-maafkan aku, semalam aku ketiduran di sini," jawab Limdong.Limdong pun bergegas keluar dari kamar Lingling.Dan ketika Limdong keluar dari kamar Lingling, ternyata di luar sudah ada Aying dan juga Yizi. Mereka berdua berniat melihat keadaan Li
Ketika membuka kedua matanya, Lingling kembali teringat suatu hal.Waktu itu, Lingling memang sempat merasakan nyeri di bagian kelaminnya. Tapi Lingling tidak tahu kalau hal itu disebabkan karena hubungan seksual yang ia lakukan bersama Limdong.Buk!Lingling menangis bahagia dan memeluk tubuh Chang Lim."Ibu..., tolong restui hubungan kami. Aku sangat mencintai Limdong, Ibu...," ucap Lingling."Tenang saja, justru aku lah yang memilihmu untuk menjadi pendamping hidup Limdong. Kami berdua selalu memantau kehidupan kalian dari Surga. Tanpa kau minta pun, kami sudah merestui hubungan kalian terlebih dahulu. Jadi, jagalah Anak ini dengan baik," ucap Chang Lim."Tapi Ibu, tolong rahasiakan ini dari Limdong. Aku mau memberikannya kejutan," ucap Lingling."Dasar Anak muda, hahahaha...!" jawab Chang Lim.Kemudian mereka semua berkumpul. Setelah itu Go Xyu membawa mereka kembali ke dalam inti Hutan Terlarang.Tring!Dalam sekejap mereka semua langsung berpindah tempat."Guru...," ucap Limdong
Limdong dan Lingling baru sadar kalau di sana banyak orang."Limdong..., tidakkah kau mau memperkenalkan calon Menantu Ibumu ini? Hem?" tanya Chang Lim. Chang Lim sengaja menggoda Limdong."E..., anu..., ma-mafkan aku Ibu. Aku terlalu terbawa suasana. Oh iya, Ayah, Ibu..., perkenalkan dia adalah Lingling. Lingling, mereka berdua adalah Ayah dan Ibu kandungku," ucap Limdong."A-apa...?! E..., ma-maafkan aku. Aku..., a-aku...," ucap Lingling. Lingling benar-benar merasa malu karena tadi ia telah mencium bibir Limdong tanpa memperhatikan keadaan di sekitarnya.Chang Lim hanya terkekeh melihat sikap kedua anak itu.Kemudian Chang Lim memberitahu pada Lingling Tentang dirinya dan juga Xindong.Betapa terkejutnya Lingling ketika ia mengetahui identitas Limdong dan keluarganya.Kemudian, Chang Lim memegang tangan Lingling."Nak..., apakah kau sudah tahu?" tanya Chang Lim."Eh? Tahu apa, Bibi?" tanya Lingling."Jangan Panggil aku Bibi. Panggil saja aku Ibu. Karena aku adalah calon Nenek dari
Chang Lim melepaskan pelukannya dari Limdong. Kemudian Chang Lim menganggukkan kepalanya ketika Xindong menatap ke arahnya."Baiklah Limdong, tunggu sebentar. Ada yang harus Ibu lakukan terlebih dahulu," ucap Chang Lim.Limdong mengamati apa yang akan dilakukan oleh Chang Lim.Ternyata Chang Lim mengangkat sebelah tangannya. Setelah itu langit kembali terlihat terguncang. Beberapa saat kemudian, ada butiran-butiran cahaya berwarna keemasan yang berjatuhan dari langit dan menyebar ke seluruh muka Bumi.Ternyata Chang Lim menghidupkan kembali orang-orang yang mati akibat serangan Guntur milik Fujinma. Butiran-butiran cahaya itu ternyata adalah roh-roh manusia yang telah mati. Namun, yang hidup kembali hanyalah orang-orang yang mati dalam kekacauan ini saja.Kemudian setelah ribuan butiran cahaya keemasan itu menghilang, ada lagi butiran-butiran cahaya berwana hijau yang turun dari langit dan menyebar lagi ke seluruh muka Bumi.Butiran-butiran cahaya berwarna hijau itu langsung masuk ke
Limdong baru sadar ketika ia mendongakkan kepalanya ke atas langit. Ternyata ada sosok seseorang yang tubuhnya memancarkan sinar yang sangat menyilaukan.Limdong menutupi mata dengan lengannya guna melihat lebih jelas. Namun tetap saja, pancaran cahaya itu sangatlah menyilaukan dan menusuk mata.Ketika tubuh orang itu semakin dekat, Limdong merasakan kekuatan yang sangat dahsyat!Awalnya Limdong mengira kalau orang itu adalah musuh. Namun, Limdong tidak merasakan adanya aura pembunuh atau kebencian sama sekali pada sosok orang itu. Malahan, tubuh Limdong terasa sangat nyaman ketika tubuhnya semakin dekat dengan orang itu."Siapa orang ini?" gumam Limdong. Ia bertanya-tanya dalam hatinya karena penasaran.Beberapa saat kemudian sosok itu akhirnya berada di hadapan Limdong. Tubuh orang itu mengambang rendah di udara.Perlahan, cahaya yang menyilaukan itu menghilang. Sosok orang itu mulai nampak semakin jelas."Hormat kami, kepada Raja Iblis Suci!" ucap Jindong, Jialing, dan juga Yingar
Bam!Jleb!Jleb!Jleb!Ada puluhan panah es yang jatuh dari langit dan menusuk tubuh Fujinma. Tubuh Fujinma akhirnya berlumuran darah. Panah-panah es itu menancap dengan kokoh di bagian lengan, kaki, bahu dan badan Fujinma.Limdong mencengkram leher Fujinma.Brak!Limdong membanting tubuh Fujinma ke tanah.Bam!Tubuh Fujinma tidak mampu bergerak sedikitpun. Sendi-sendinya terasa sakit semua. Yang bisa Fujinma lakukan hanyalah mengedipkan matanya saja. Bahkan bernafas pun menjadi sulit.Bugh!Limdong menendang perut Fujinma. Kedua mata Fujinma langsung terbelalak. Rasa sakit itu bukan hanya dirasakan di bagian perutnya saja. Namun di sekujur tubuhnya.Fujinma akhirnya meneteskan air mata darah dari kedua matanya. Rasa sakit dari tiap serangan yang Limdong berikan benar-benar membuat Fujinma tersiksa."Dunia ini tidak membutuhkan Iblis jahat sepertimu!" ucap Limdong.Brak!Limdong menendang lagi bagian dada Fujinma.Boom!Tubuh Fujinma terpental puluhan meter. Tulang dadanya langsung pa
Nging...!Boom!Fujinma membelalakkan kedua matanya!Crash..., boom!Ternyata Limdong kembali berhasil menembakkan sinar lasernya.Namun, sinar laser itu ukurannya lebih besar. Diameternya sebesar sebatang pohon kelapa. Sedangkan tadi, sinar laser yang Limdong tembakkan ukuran diameternya hanyalah sebesar ukuran sebatang bambu.Dan lagi, warna sinar laser yang kali ini jauh berbeda. Warna sinar laser itu memiliki tujuh warna seperti pelangi!"Tidak mungkin!" teriak Fujinma.Tubuh Limdong melayang ke udara. Ketika tubuh Limdong melayang, langit perlahan berubah menjadi cerah kembali. Warna hitam gelap yang menyelimuti perlahan mulai menghilang.Sekujur tubuh Limdong memiliki warna seperti pelangi. Bahkan sesaat tubuh Limdong berkedip dan nampak transparan.Akhirnya Limdong berhasil mengaktifkan Mode Awakening Iblis Suci!Wow, Keren!"Atas kuasa para Dewa Agung dan Raja Iblis Kuno, aku akan menghukummu dengan hukuman mati!" ucap Limdong. Suara Limdong terdengar berbeda. Seakan-akan suar
Lingling yang melihat Limdong dihajar habis-habisan oleh Fujinma akhirnya menangis."Jialing...! Tolong bawa aku ke sana..., aku mohon...," ucap Lingling.Semua yang ada di sana tidak ada yang berani berbicara. Hanya terdengar suara isak tangis Lingling.Mia juga menangis ketika melihat Lingling yang tangisnya semakin menjadi.Buk!"Lingling...," ucap Mia.Mia berlari dan mendekap tubuh Lingling. Mia memeluk Lingling kemudian mereka berdua menangis tersedu-sedu."Jialing..., hiks, hiks, hiks..., aku mohon...!" ucap Lingling. Ia terus memohon pada Jialing."Go Xyu..., tolong aku..., bawa aku menemui Limdong..., Go Xyu..., hiks, hiks, hiks...," ucap Lingling terus menangis.Lingling bahkan sampai bersujud di hadapan Go Xyu dan Jialing. Lalu Go Xyu mengangkat tubuh Lingling. Go Xyu merasa tidak enak hati melihat sikap Lingling yang seperti ini.Rasa cinta Lingling terhadap Limdong sangatlah besar!"Limdong...," ucap Lingling.Itu adalah ucapan terakhir yang keluar dari mulutnya. Akhirnya
Limdong terkejut ketika mendengar Jindong menyebutkan Mode Awakening. Bagi Limdong, ini juga pertama kalinya ia melihat ada seseorang yang mampu menggunakan Mode Awakening seperti ini."Bagaimana caranya aku mengalahkan dia? Jindong, apakah aku juga bisa mengaktifkan Mode Awakening seperti itu?" tanya Limdong."Seharusnya kau bisa melakukannya. Tapi entahlah. Aku akan mencoba menyatukan energiku dengan energimu. Selama aku melakukan proses itu, kau harus mampu bertahan. Bagaimana? Kira-kira apa kau sanggup melakukannya?" tanya Jindong balik."Aku juga tidak tahu. Tapi yah..., mau bagaimana lagi? Itulah jalan satu-satunya. Yosh...! Baiklah Jindong, kau lakukan saja apa yang kau katakan tadi. Aku akan sekuat tenaga menghadapinya," ucap Limdong."Hahahaha...! Hahahaha...! Rasakanlah amarahku ini!" teriak Fujinma.Bam!Bugh!Bugh!Bugh!"Gila!" gumam Limdong.Boom!Tubuh Limdong kembali terpental ratusan meter jauhnya. Pukulan Fujinma itu benar-benar sangat kuat. Bahkan, Perisai merah mil
Limdong yang tadi tubuhnya terpendam di dalam tanah akhirnya kembali muncul dan langsung mengambang di udara."Hiyat...!" teriak Limdong.Fujinma menyilangkan kedua tangannya ketika Limdong memancarkan kekuatannya."Aura ini...," gumam Fujinma.Limdong berhasil memancarkan aura Dewa yang ada di dalam tubuhnya. Itu semua berkat bantuan dari Jindong.Musuh sejati aura kegelapan Iblis adalah aura Dewa.Boom!Tubuh Limdong diselimuti cahaya berwarna kuning emas. Luka-luka yang ada di tubuhnya pun menghilang.Fujinma langsung waspada ketika merasakan aura Dewa milik Limdong yang terpancar.Langit yang semula gelap mulai kembali terang. Namun tidak sepenuhnya kembali terang. Cahaya dan kegelapan saling menekan satu sama lain. Langit akhirnya bergemuruh.Cahaya kuning terang terus melahap guntur-guntur yang menyambar. Fonomena aneh kembali membuat seluruh dunia gempar.Desas-desus tentang Limdong yang sedang menghadapi Raja Iblis mulai ramai diperbincangkan semua orang.Akhirnya nama Limdong