Share

Bab 72 tamat

Penulis: NawankWulan
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-05 15:57:23
Pov : AZKA

"Mas, aku mau adakan syukuran buat kesembuhan kamu dan pembukaan cabang baru outlet martabak kita," ucap Rania beberapa hari yang lalu. Aku pun mengiyakan saja.

Bagiku, membuatnya tersenyum bahagia adalah suatu kebahagiaan tersendiri. Tindakan sederhana yang selama ini selalu kuprioritaskan.

"Mas, aku mau rumah kita dikasih mezzanine ya, nanti aku mau baca-baca buku di sana. Tempat santai kita berdua," ucap perempuan cantikku itu lagi sembari bergelayut manja di lenganku. Aku pun mengiyakannya.

Tampak senyum lebar menghiasai wajah cantiknya dan aku sangat menyukai senyumnya itu. Lalu, tanpa kuminta kecupan kecil pun mendarat ke pipi begitu saja.

"Satu lagi, Mas. Kasih rak buku di kamar Althaf ya, Mas? Aku mau anak-anak kita nanti rajin baca buku biar berwawasan luas. Buku kan jendela dunia," lanjutnya dengan mata bersinar, penuh pengharapan. Lagi-lagi aku menganggukkan kepala.

"Iya, biar berwawasan dan pintar sepwrti bundanya," balasku kemudian. Menatap bening matany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • IZINKAN AKU MENCINTAIMU   Bab 73 Extra Part

    Pov : AZKA Langit tampak begitu cerah, sinar mentari terang menyinari bumi. Seolah ikut merayakan kebahagiaan yang aku dan Rania rasakan detik ini. Di depan outlet kedua kami. Para pelanggan mulai berdatangan. Menikmati beberapa menu yang kami sajikan. "Nggak nyangka ya, Mas. Akhirnya kita berada di titik ini," ucap Rania sembari menatapku. Senyum manis terlukis di wajahnya yang cantik. "Iya, Dek. Semua karena Allah dan tak lepas dari perjuangan dan kesabaranmu," ucapku dengan senyum yang sama. "Kok aku sih, Mas? Kamu harusnya. Kamu yang selalu sabar, berjuang dan berkorban hingga Allah menghadiahkan semua kebahagiaan ini untukmu," balas Rania lagi lalu menyandarkan kepalanya ke lenganku. Althaf tampak terlelap di gendongannya. "Mas bisa sesabar dan terus berjuang begitu juga karena kamu, Dek. Coba kalau nggak ada kamu, jangan-jangan masih hidup di kontrakan sempit itu dengan beragam hinaan dan kasih sayang ummi abah yang timpang. Tak ada perubahan." Rania menghela napas, semakin

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-06
  • IZINKAN AKU MENCINTAIMU   Terjebak Sandiwara Pernikahan 1

    GAZA Detik ini, aku benar-benar mengambil salah satu keputusan besar dalam hidupku, setelah istikharah dan renungan panjang yang kulakukan beberapa hari belakangan. Keputusan yang tak hanya untuk masa depanku, terlebih untuk kebahagiaan keluargaku. Selama ini, aku cukup banyak menyusahkan keluarga bahkan sempat membuat abah dan ummi murka dan kecewa. Mungkin dengan keputusan ini aku bisa membuat mereka merasa dihargai sebagai orang tua. Setidaknya bisa sedikit membalas kekecewaan mereka dua tahun lalu, saat aku menjatuhkan talak untuk Rania di malam pertama pernikahanku dengannya. Aku bisa membuat mereka bangga dan berhasil memiliki menantu pengganti seperti yang mereka harapkan. Shalehah, cantik dan berpendidikan seperti Rania. Iya, seperti dia. Meski sampai detik ini pun aku belun sepenuhnya melupakannya. Namun aku akan tetap berusaha untuk melupakan semua kenangan bersamanya, sesulit apapun itu. Aku tak ingin kembali melukai ummi, apalagi Rania sendiri yang kini kulihat b

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-16
  • IZINKAN AKU MENCINTAIMU   Terjebak Sandiwara Pernikahan 2

    Pov : AISYAH Jangan sebut aku Aisyah, jika membuatmu jatuh cinta saja tak bisa. Itulah sloganku saat ini. Slogan yang aneh bukan? Memang! Aku sudah memikirkan senunaya cukup panjang hingga mengambil keputusan ini. Sedari dulu diajarkan mama untuk pantang menyerah untuk mendapatkan sesuatu asalkan bukan hal yang buruk, karena itulah aku pun tak akan menyerah begitu saja saat Mas Gaza menjelaskan tentang perasaannya. Aku yakin, esok atau lusa bisa meluluhkan hatinya. Sejak awal aku sudah memilih dia untuk menjadi pendamping hidupku. Jadi, apapun yang terjadi aku juga harus menerima semuanya. Meski aku shock dan cukup kecewa. Aku yakin, Mas Gaza bukan laki-laki jahat yang akan mengkhianati istrinya. Dia hanya butuh waktu lebih untuk menerimaku dalam hidupnya. Itu saja. Lagipula, istikharahku mengarah padanya bukan pada Kak Arif ataupun Mas Awan yang berulang kali berniat melamarku. Jadi, aku percaya, semua ini atas kehendakNya. Tak ada yang salah, sebab ini adalah jawaban dari isti

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-18
  • IZINKAN AKU MENCINTAIMU   Terjebak Sandiwara Pernikahan 3

    Pov : AISYAH "Siapa Arif? Mantan pacar?" tanya Mas Gaza singkat. Jantungku rasanya berdebar kencang saat menoleh ke arah laki-laki di sebelah yang menatapku penuh selidik. "Nggak lah, Pak Bos. Ais mana mau pacaran sebelum halal," jawab Syela kemudian, disertai anggukan Tasya. Mereka pun tampak begitu gugup dan saling lirik satu sama lain. "Lantas?" "Dia ... senior di kampus kita tercinta," balas Syela kemudian. "Iya kan, Tas?" Lagi-lagi dua sahabatku itu saling sikut. Tasya mengangguk cepat lalu meringis kecil. "Betul sekali. Dia senior di kampus kami, Pak," balas Tasya cepat. Kuhembuskan napas lega, setidaknya dua sahabat baikku itu bisa menjaga masa lalu itu. Lagi pula tak ada yang salah dengan jawabannya. Kak Arif memang senior di kampus kami. Kak Arif. Siapa yang nggak kenal dengan sosok laki-laki multi talenta itu? Mungkin seluruh mahasiswa di kampus juga mengenalnya. Dia yang cukup pintar di segala bidang. Bahkan sejak sekolah menengah pertama, Kak Arif memang sud

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-21
  • IZINKAN AKU MENCINTAIMU   Terjebak Sandiwara Pernikahan 4

    Pov : AISYAH Pesan dari Tasya membuatku tak tenang. Apakah Kak Arif akan melamarku untuk kedua kalinya? Seperti yang pernah dia janjikan tiga tahun yang lalu? Dia yang akan kembali setelah mapan, seperti harapan mama dan setelah aku yakin dan siap untuk menjadi istrinya. Ya Allah, aku sudah melupakan janji yang pernah kuucapkan sendiri. Meski aku tak mengucapkan apapun, namun saat itu aku menganggukkan kepala saat dia pamit pergi setelah mengucapkan berbagai janji padaku. Janji yang kupikir hanya ungkapan semu, apakah dia akan membuktikannya sekarang? Setelah semua terlambat. Aku sudah menikah dengan orang lain dan tak mungkin menghancurkan pernikahan ini hanya demi dia, kan? Sekalipun aku tahu jika Mas Gaza tak menginginkanku. Namun, menghancurkan rumah tangga ini tak hanya menghancurkan hatiku, tapi menghancurkan pula silaturakhim dan persahabatan dua keluarga yang selama ini terjaga. Aku gak Mungkin seegois itu. Tak kupungkiri, tiap kali membayangkan keacuhan dan keangkuha

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-22
  • IZINKAN AKU MENCINTAIMU   Terjebak Sandiwara Pernikahan 5

    Pov : GAZA Keputusan menikah untuk kali kedua bukanlah perkara mudah. Namun aku harus melakukannya demi kebahagiaan bersama. Kejadian demi kejadian akhir-akhir ini membuatku sadar bahwa aku memang harus melupakan Rania. Cara paling ampuh untuk bisa melupakan seseorang adalah kita mendapatkan penggantinya. Itulah yang kupegang kuat saat menikahi Aisyah. Dia yang kuyakin baik, penyayang, pintar dan berwawasan. Tak kalah dengan Rania, tapi sayangnya aku memang belum mencintainya. Namun jika dia yakin dengan istikharahnya, aku pun yakin kelak dia mampu membuatku jatuh cinta. Semua tak mudah. Butuh waktu agar aku bisa mencintainya dengan ikhlas, ga pa paksaan dari siapa pun juga. Aku juga butuh kesabarannya untuk meyakinkanku bahwa dia memang tulus akan cintanya. |Za, gimana kabar kamu dengan Aisyah? Kalian nggak berantem, kan? Jaga istrimu baik-baik, Za. Jangan kecewakan dia. Ingat, kamu sudah pernah gagal, jangan sampai gagal lagi. Laki-laki harus bisa dipegang janjinya, kamu suda

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-24
  • IZINKAN AKU MENCINTAIMU   Terjebak Sandiwara Pernikahan 6

    Pov : Gaza Ais dan teman perempuannya masuk kamar. Entah apa yang mereka bicarakan. Wajar jika dia marah, aku memnag salah. Aku tahu sebaiknya memang Andah tak ada di sini untuk menghormatinya. Sekalipun aku belum mencintai Aisyah, tapi tak ada niat sedikit pun di hati untuk menceraikannya. Aku masih terus berusaha melupakan Rania. Jika sudah berhasil, aku yakin cinta untuk Aisyah juga akan mulai menyapa. Aku sudah meminta Andah pulang, tapi tetap saja dia duduk santai di teras. Lagipula, ngapain dia di Jogja? Jika memang sekadar mencariku, baiknya memang kuminta dia balik ke Jakarta. Aku nggak tenang jika perempuan satu itu masih berada di kota ini. Entahlah. Sejak kejadian video Rania itu, aku tak ingin terlalu intens dengannya. Kepercayaanku runtuh begitu saja. Meski kini aku masih sesekali berhubungan, tapi tak lantas aku percaya apapun yang dia katakan. Aku trauma. Satu hal lagi, aku tak ingin dia kembali memporak porandakan pernikahanku dengan Aisyah. Takut ummi shock lagi

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-29
  • IZINKAN AKU MENCINTAIMU   Terjebak Sandiwara Pernikahan 7

    Pov : AISYAH Hari ini aku dan Nur pulang ke rumah saat jam kuliah demi mengambil tugas yang ternyata ketinggalan di meja rias. Rasanya aku sudah menyimpannya di tas, tapi ternyata tak ada di sana. Kembali mengingat kejadian tadi pagi, makalah itu memang lupa kumasukkan pasca membalas pesan dari Tasya. Terpaksa aku pulang sebab makalah itu cukup penting dan harus dikumpulkan hari ini juga. Beruntung ada dosen yang nggak datang, aku dan Nur gegas mengerjakan tugas lalu meluncur ke rumah untuk mengambil makalah itu. Tak ada yang aneh saat perjalanan menuju rumah. Aku dan Nur sesekali membahas soal dosen atau teman sekelas yang konyol. Namun setelah sampai rumah, aku cukup terkejut sebab ada sebuah mobil yang terhenti di depan rumah. Mobil yang kuyakini belum terparkir di sana sebelum aku dan Nur memarkirkan motor di garasi. Aku sendiri tak tahu siapa pengemudi mobil itu. Laki-laki dengan kaca mata hitamnya yang sesekali melirik ke arah rumah suamiku. Ada sedikit kekhawatiran dal

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-07

Bab terbaru

  • IZINKAN AKU MENCINTAIMU   Terjebak Sandiwara Pernikahan 24

    ~ Beberapa Bulan Kemudian ~ Gerimis pagi mulai datang mengguyur, membuat banyak orang makin malas beranjak dari tempat tidurnya termasuk Aisyah dan Gaza, meski denting alarm sebagai tanda waktu menunjukkan pukul empat pagi sudah berbunyi. Biasanya Aisyah segera bangun, membuat sarapan sembari menunggu adzan subuh berkumandang. Tapi kali ini dia berbeda. Lebih nyaman tenggelam dalam dekapan suaminya dan mengirup wangi tubuhnya dibandingkan harus ke luar kamar dan berkutat dengan perabot dapur. "Sayang ... nggak bangun?" tanya Gaza lirih. Lengan kekarnya masih terus memeluk Aisyah di dalam selimut tebalnya. "Hujan, Mas. Malas masak," balas Ais pelan tanpa membuka kedua matanya. "Oohh ... ya sudah sarapan roti panggang aja nanti. Buat makan malam mah gampang bisa gofood," jawab Gaza santai. Dia memang sosok suami tersantai kalau soal makanan. Istrinya rajin masak oke, nggak mau masak pun nggak masalah. Bisa beli di luar. "Mas ... tapi perutku tiba-tiba mulas," bisik Ais lagi. Ga

  • IZINKAN AKU MENCINTAIMU   Terjebak Sandiwara Pernikahan 23

    Pagi menjelang siang. Perempuan yang selalu usil dan kesal dengan Ais itu pun diizinkan pulang dari rumah sakit. Kaki kirinya patah, butuh waktu cukup lama agar bisa pulih kembali. Sekarang tak ada yang bisa dia sombongkan, karena kaki jenjangnya bisa bergerak juga atas bantuan kruk. "Ndah, kamu di mana? Aku udah pulang dari rumah sakit," ucap Jesy melalui sambungan teleponnya. Dia begitu kesal dengan Andah yang hanya menjenguknya di hari pertama masuk rumah sakit, sedangkan rencana itu memang dilakukan berdua. Jesy berpikir Andah lepas tangan dan pergi begitu saja saat dia membutuhkan pertolongan. "Ke Jakarta, Jes. Nggak balik Jogja lagi," jawab Andah lesu. Dia menghela napas lalu menyandarkan badan ke sofa. Sejak omelan dan ancaman Gaza tempo hari, Andah memang masih cukup shock bahkan tak ada semangat untuk melakukan aktivitas apa pun. Salon di Jogja resmi dihandle Budhenya, sementara yang di Jakarta masih digarap sepupu dan karyawannya. Dia hanya sesekali datang untuk cek la

  • IZINKAN AKU MENCINTAIMU   Terjebak Sandiwara Pernikahan 22

    "Ketemu Arif, kan?" tanya Gaza cepat saat melihat istrinya memasuki ruang tamu. Sudah sejak setengah jam lalu dia menunggu Ais dengan perasaan tak menentu. Ais pun mulai berdebar tak karuan, tapi dia akan jujur apa yang dia bahas dengan dosen tampannya itu. Tadi dia sengaja mematikan panggilan suaminya karena tak ingin terjadi kesalahpahaman lagi. Ais hanya ingin menjelaskan secara langsung apa yang dia lakukan bersama dosennya. Setidaknya jika dijelaskan di rumah, saling tatap berdua akan lebih meminimalisir curiga. Bohong pun percuma sebab suaminya tahu kedua matadan gestur tubuhnya tak bisa diajak berdusta. "Iya, Mas. Aku bertemu Kak Arif. Kamu tahu, kan? Kemarin kamu juga sudah baca chatnya," ucap Ais sambil tersenyum. Gaza sedikit kaget mendengar ucapan istrinya. "Ngintip, ya? Pura-pura tidur," ucap Gaza sembari mengacak pelan pucuk kepala Ais yang tertutup jilbab merah tua. Ais hanya terkikik melihat ekspresi terkejut dari Gaza. "Jadi ngapain kalian di sana? Ngobrolin a

  • IZINKAN AKU MENCINTAIMU   Terjebak Sandiwara Pernikahan 21

    |Ais, sepertinya kita harus bertemu. Aku harus ngomong sesuatu sama kamu. Sekalian tanya suatu hal agar tak ada lagi ganjalan dan penasaran| Pesan dari Kak Arif kembali dibaca Ais. Tak hanya sekali dua kali namun berulang kali. Mungkin memang kini saatnya dia bertemu dan bicara soal pernikahannya dengan laki-laki itu agar semua sama-sama bahagia. Tak ada ganjalan berarti nantinya. |Baik, Kak. Kita ketemu di mana? Nanti aku ajak Nur, supaya nggak ada fitnah di antara kita| Akhirnya Ais mengirimkan balasan itu untuk Kak Arif setelah berpikir cukup panjang. Ais berpikir, semoga pertemuan nanti bisa membuat persoalan hati itu selesai dan sama-sama ikhlas untuk menerima semuanya. |Di warung steak dekat candi Prambanan, besok jam empat sore, ya. Aku tunggu di sana| Ais menghela napasnya lalu memejamkan mata perlahan. Terdengar suara Gaza dari lantai bawah, menaiki tangga dengan tergesa. Dia sedikit jongkok saat sampai di depan pintu kamarnya yang terbuka. "Ngapain lari-lari begitu si

  • IZINKAN AKU MENCINTAIMU   Terjebak Sandiwara Pernikahan 20

    "Assalamu'alaikum." Terdengar salam dari luar. Entah siapa tamu yang datang sore-sore begini. Ais masih duduk santai di samping jendela sembari membaca buku saat terdengar bel dan salam dari luar."Wa'alaikumsalam," ucap Ais kemudian. Dia segera meletakkan novel kesayangannya ke atas meja lalu melangkah perlahan ke pintu utama. Gaza masih sibuk di kamarnya untuk membersihkan badan karena baru saja pulang dari kantor. "Aissss ... menantu ummi yang cantik!" ucap ummi tiba-tiba saat pintu terbuka. Ais pun membelalak seketika saat melihat ummi dan mamanya tiba-tiba datang ke rumah. Tak memberi kabar terlebih dahulu, berasa benar-benar kejutan spesial. Mama pun memeluk dan mencium keningnya beberapa saat untuk melepas kerinduan."Ayo masuk dulu, Ma, Mi. Mas Gaza ada di atas, baru saja pulang ngantor. Mungkin istirahat atau bersih-bersih," ucap Ais lagi. Ummi dan Mama saling pandang seketika."Gaza di atas, Is? Kamu bilang sama ummi waktu itu katanya enak tidur di bawah? Jadi kalian-- Lagi

  • IZINKAN AKU MENCINTAIMU   Terjebak Sandiwara Pernikahan 19

    |Baiklah kalau memang itu maumu. Kita bersaing secara sehat, Rif. Tapi ingat, jika Aisyah lebih memilih aku maka kamu harus mundur. Aku akan memperjuangkan pernikahan ini, dan aku juga akan memperjuangkan cintaku padanya. Aku tak akan membiarkan dia berpaling dariku. Ingat itu!| Gaza kembali mengingat pesan yang dikirimkannya sendiri untuk Arif. Dosen tampan dan pintar di kampus Ais yang kini benar-benar menyatakan perang padanya. Dia yang nyatanya masih begitu mencintai Aisyah, sementara Gaza yakin Ais masih cukup bingung akan cintanya sendiri. Bertahan dengan kebimbangan atau pergi dengan kepincangan. Gaza ke luar kamarnya mendapati Ais yang masih termenung di anak tangga paling bawah. Sudah seminggu belakangan mereka memang kembali tidur di kamar masing-masing, meski baju masih tetap di tempat semula. Nggak berpindah, sebagian baju Aisyah ada di lemari Gaza di kamar atas pun sebaliknya. Sebagian baju Gaza ada di kamar bawah-- kamar milik Aisyah. Aisyah masih memikirkan Andah ya

  • IZINKAN AKU MENCINTAIMU   Terjebak Sandiwara Pernikahan 18

    |Kenapa, Mas? Bukan kah kamu sendiri yang sering membuat huru-hara? Kamu ngapain makan berdua dengan perempuan centil itu? Kamu mau membuatku cemburu? Atau kamu memang sengaja memberikan harapan untuk perempuan itu?| 'Gimana, Mas? Bingung sekarang kan? Sepertinya kamu memang sengaja menabuh genderang perang denganku. Jika kamu sengaja membuatku cemburu, terlalu mudah bagiku membuatmu terbakar juga.' Batin Aisyah kesal. Dia terus menggerutu. |Kamu mengancam? Kenapa memutar balikkan pesanku?| Ais tersenyum tipis, sepertinya rencananya berhasil membuat Gaza bertambah kesal. Pesan Andah tadi masih terngiang di benak Ais. Bagaimana mungkin suaminya masih saja berteman dan mempercayai omongan perempuan bermulut ember seperti Andah. Tukang fitnah dan adu domba seperti dia seharusnya tak perlu ditanggapi, tapi nyatanya Gaza masih saja terperdaya. Dia lebih percaya orang lain dibandingkan istrinya sendiri. Benar-benar aneh. Ais kembali mengomel dalam hati. Sementara Gaza masih ter

  • IZINKAN AKU MENCINTAIMU   Terjebak Sandiwara Pernikahan 17

    Ais benar-benar terlonjak saat melihat suaminya sudah berdiri di ambang pintu. "Kenapa? Kaget begitu," ucap Gaza santai. Kaki kanannya menghadang ke tengah pintu, membuat Ais tak bisa ke luar dari kamarnya. Hati Ais makin berdebar tak karuan saat Gaza menurunkan kakinya dari bingkai pintu lalu masuk ke kamar Ais. Perlahan dia menutup pintu kamar Ais dan mengajak perempuan cantik itu duduk di atas ranjang. Mereka saling tatap beberapa saat, membuat Ais benar-benar salah tingkah. Sedari tadi dia menunduk malu, apalagi tiap melirik ada mata Gaza yang meliriknya balik. "Jadi gimana, Ais?" tanya Gaza singkat. "Gimana apanya, Mas?" tanya Ais kembali berdebar, sementara Gaza tersenyum tipis menatap istrinya. "Mau tidur di sini atau di kamar atas?" tanyanya singkat sembari mengedarkan pandangan. Aisyah tampak gugup dan salah tingkah. Dia benar-benar dalam keadaan cemas dan gemetaran apalagi saat Gaza menoleh ke arahnya, jarak diantara keduanya hanya sejengkal saja membuat Ais rasanya ta

  • IZINKAN AKU MENCINTAIMU   Terjebak Sandiwara Pernikahan 16

    Jam delapan pagi, Gaza dan Aisyah ke luar dari hotel menuju rumah ummi. Meski semalam sudah berbaikan, namun mereka masih saja canggung. Hanya diam di dalam mobil meski sesekali saling senyum dan lirik. Benar-benar mirip ABG yang masih sok jual mahal. Sekitar satu jam dari hotel akhirnya mereka sampai di rumah ummi. Itu pun karena macet. Jika tidak, hanya butuh sekitar tiga puluh menit saja untuk sampai ke rumah ummi. Hati Aisyah cukup berdebar saat mobil Gaza mulai memasuki garasi yang cukup luas. Mobil Azka pun terparkir di sana, mungkin semalam dia dan Rania menginap. "Ayo turun," ucap Gaza setelah mesin mobil terhenti. Aisyah tampak menghembuskan napas panjang lalu menganggukkan kepala. Dia mengambil sebuah kado berisi gamis cantik merk favorit ummi dari jok belakang lalu membuka pintu perlahan. "Ais ...." Panggilan Gaza membuat Ais berhenti membuka pintu. Dia menoleh seketika ke arah suaminya. "Bersikap lebih romantis bisa, kan?" tanya Gaza singkat. Debar di dada Ais mak

DMCA.com Protection Status