Share

Aku Ter Alya Alya

Author: Ummi Salmiah
last update Last Updated: 2023-07-06 12:00:00

Kami berangkat dalam keadaan diam. Alya mengikutiku untuk duduk di depan bersamaku. Suasana yang hening membuat perjalanan ini benar-benar horor. Apalagi acara tahunan, acara yang tidak kusukai karena tak sedikit sikut menyikut mengingat disini aku yang paling muda. Tak sedikit dari mereka yang tidak terima aku jadi manager bank cabang disini.

"Tadi bicarakan apa sama ibu?" tanyaku memberanikan diri memulai percakapan dengannya. 

"Biasa, bang."

"Apa kamu akan menggugatku Alya."

"Jika itu yang terbaik, bang. Kita tidak bisa memaksa hati siapa pun termasuk hati suami sendiri."

"Bolehkah aku minta kita bertahan dalam pernikahan ini. Aku sadar aku sudah keterlaluan."

"Boleh asal tanpa syarat. Tapi kalau syarat abang aku harus dandan tiap hari sepertinya aku t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Aleeaaz
Melotot semua setelah tahu siapa Alya...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • ISTRIKU TAK SUKA DANDAN   Insecure Dengannya

    Jantungku terasa mau copot dalam ruangan yang mendadak hening ini. Alya tetap santai makan buah. Sementara aku tidak bisa sama sekali makan. Perutku terasa kenyang."Ayo, bang. Kita pulang rasanya capek sekali." Bu Misye dan bu Ridho yang dari awal cerewet mendadak diam."Cepat sekali, Non." Pak Rahman heran melihat Alya yang ingin pulang"Iya, pak. Ada kerjaan yang harus Alya selesaikan.""Bu Alya kita belum mulai," ucap pak direktur yang mencoba untuk menahan."Lain kali saja, Pak." Suasana yang begitu canggung dan hening."O ... ya, sekalian kasih wejangan kepada yang ada disini, pak direktur. Jika ada acara makan jangan terlalu banyak omong, kita buat acara bukan untuk saling mengintrogasi. Pak Rahman nanti kirim semua file yang ada di ruangan ini pr

    Last Updated : 2023-07-07
  • ISTRIKU TAK SUKA DANDAN   Perasaan Alya 1

    Hari ini tepat tanggal dan bulannya meninggal mama dan papa. Aku tidak mungkin cerita ke Dave tentang perasaanku. Tiap tahun aku pasti mengurung diri di suatu tempat. Hotel dekat pantai meninggalnya kedua orang tuaku.Dave pergi tanpa pamitan ke kantor, bekal yang kusiapkan pun tidak dibawanya. Sejak awal pernikahan ini memang keliru dan kurasa harus segera diluruskan.Kusiapkan bekal untuk Dave dan kubawakan ke kantornya. Tujuanku sebenarnya ingin izin menyendiri di hotel seperti biasa. Setiap tahun aku memang agendakan untuk mengenang mereka. Dengan itu aku merasa memiliki mereka sebagai orang tuaku. Hidupku tidak semulus orang lain, karena itu aku kebal dengan segala rasa dihatiku.Ternyata disana ada Deswita. Aku juga bingung dengan perasaanku di satu sisi aku ingin bertahan dengan p

    Last Updated : 2023-07-07
  • ISTRIKU TAK SUKA DANDAN   Perasaan Alya 2

    Siangnya aku meminta untuk memyendiri, Dave menyetujuinya. Dia semakin aneh membuatku terasa semakin geli melihatnya. Mengingat tingkahnya semalam membuatku sedikit melupakan rasa sedih setiap tahunnya di pantai ini."Alya ...." Siapa lagi yang berani mendekatiku kalau bukan Ilham."Apa setiap tahun harus ke tempat ini? Melupakan sakit hati?" Dia bertanya seolah tahu rutinitas kegiatanku tiap tahun."Iya, memangnya kenapa? Apa kamu merasakan apa yang kurasa?"Ilham diam."Apa kamu tidak bisa berdamai dengan keadaan Alya?""Bagaimana aku bisa berdamai Ilham, bahkan apa yang dirasakan papaku, aku rasakan juga.""Maksudmu?""Tanya sama papamu yang masih sehat itu dan bahkan semakin mesra dengan mamamu.""Maksudmu, Alya?""Kurang jelas apalagi, Ilham. Papamu dan mamaku dulu berselingkuh hingga membuat kedua orang tuaku be

    Last Updated : 2023-07-07
  • ISTRIKU TAK SUKA DANDAN   Sakit

    Aku langsung menutup pintu kamar Alya. Rasanya aku tidak bisa bernapas dibuat olehnya, dia begitu seksi dan membuatku menelan ludah lebih dalam. Kenapa aku selama ini tidak melihatnya lebih dekat. Lingeri merah merona yang dipakainya membuat dada ini terasa panas. Entah mengapa aku semakin jatuh hati padanya. Baru kusadari dia seperti berlian yang harus kujaga dan kupertahankan.Aku bahkan tidak bisa memejamkan mata sedikit pun dibuat olehnya. Aku hanya takut pernikahan ini kandas di tengah jalan.****Pagi menyapa membuat badanku semuanya terasa sakit. Kakiku terasa berat, badanku terasa panas. Apa aku sakit? Selama ini bahkan aku begitu sehat hingga selalu rajin dan naik jabatan. Meski demikian aku beranjak dengan pelan menuju kamar mandi di kamar ini. Kepalaku terasa berputar-putar. Beberap kali kupegang tembok takut ambruk di tempat."Bang Dave ...." Alya memanggil, tapi suaraku rasanya tidak bisa keluar. Inginku berteriak bahwa aku sedang tidak enak badan. Tok! Tok! Tok!"Bang!

    Last Updated : 2023-07-07
  • ISTRIKU TAK SUKA DANDAN   Dari Hati Ke Hati

    Setelah ibu ceramah minta cucu dan berdiskusi dengan mantu kesayangannya. Akhirnya ibu pamit setelah isya karena Alya yang minta. Ibu ingin sekali menginap, tetapi Alya larang khawatir kesehatan ibu terganggu."Kabari ibu ya, nak. Gimana keadaan Dave," ucap ibu pamit ke Alya. Mau pamit segala adegannya bikin mual. Ckck ... Anak sendiri dicuekin. Mereka berpelukan saling melepas. Gaya Alya yang santun membuat ibu sangat menyanyanginya. Alya mengantar ibu sampai depan. Diantara hal yang begitu kusyukuri adalah Alya itu tampil apa adanya di depan ibu, dia tidak pernah buat-buat dirinya jadi kemayu atau berubah kalem. Tetap tampil biasanya dan anehnya ibu begitu menyukai ciri khas Alya yang kebanyakan wanita no drama.Setelah antar ibu dia masuk ke kamar. Bahkan tadi sore dia sempat pulang membuatkanku makan malam bersama ibu. Rasanya hatiku semakin aneh dibuat olehnya. Fix, ini jatuh cinta beneran.

    Last Updated : 2023-07-08
  • ISTRIKU TAK SUKA DANDAN   Mumet

    Alya menatap Ilham, lalu kembali memandangku."Ayo, bang kita masuk ke ruangan. Sebentar lagi kita pulang ke rumah." Si Ilham tak bergeming, dia hanya menatap kami dengan lekat. Aku justru tersenyum puas melihat Alya tidak memperhatikannya."Alya ...." Ilham masih tidak menyerah."Istriku tidak ingin berbicara denganmu pak Ilham terhormat!" Aku berbicara tegas agar dia tidak nekat.Ilham mundur ketika Alya mendorong kursi rodaku ke ruangan tanpa mengucap satu kata pun."Apa kalian dulu pacaran?" tanyaku penasaran."Nggak, aku bukan abang yang ingin dicintai dan mencintai." Hm, mulai dah si Alya ini. Pandai sekali

    Last Updated : 2023-07-08
  • ISTRIKU TAK SUKA DANDAN   Kedatangan Sukma

    Hatiku diliputi gelisah. Hingga malam menjelang aku tak kunjung ke luar kamar. Bagaimana menjelaskan ke Aya jika yang mengirim pesan tadi adalah aku. Sungguh teledornya aku sampai menggunakan nomor sendiri. Dia bukan wanita yang bisa diajak main-main. Kenapa aku dilema dengan perasaanku. Aku akui aku laki-laki yang tidak pernah serius dulu pacaran, ketika menemukan rasa yang aneh seperti ini aku justru bingung sendiri. Apa aku harus belajar mencintai Alya dengan sepenuh hati tanpa berfikir ini dan itu.Tok! Tok! Tok!Alya mengetuk pintu."Bang, kita makan malam. Aku sudah siapkan.""Iya," jawabku singkat.Setelah selesai menjalankan salat magrib aku keluar kamar. Kulihat Alya sudah menyiapkan makan malam untukku."Udah lebih baikan, ban

    Last Updated : 2023-07-08
  • ISTRIKU TAK SUKA DANDAN   Membuka Hati

    Semua diam. Hingga semua berpamitan satu persatu. Sukma terus menunduk tak berani menatapku. Alya tetap santai dan santun berbicara dengan lainnya."Istirahat dulu, pak Dave. Surat keterangan dokternya sudah kami terima.""Terima kasih, pak," jawabku singkat. Entahlah aku ingin mereka cepat-cepat keluar dari rumah ini. Lebih tepatnya aku ingin berduaan dengan Alya. Jujur, aku takut dia mengira akan kembali lagi seperti kemarin yang pecicilan dengan beberapa wanita. Kali ini aku tobat.Alya membereskan semua bekas minuman dan makanan. Namun, aku larang karena ini tugasku."Istirahatlah, biar aku yang bereskan." Dia diam. Seperti tak tega melihatku."Gak apa-apa, istirahatlah.""Makasih, bang. Aku ada proyek di luar kota yang harus aku buat laporanny

    Last Updated : 2023-07-08

Latest chapter

  • ISTRIKU TAK SUKA DANDAN   Yang Penting Bersamamu

    Alya begitu sibuk di dapur menyiapkan si kecil makanan. Kadang dia menggendongnya sambil menggoreng. Bukan tak mau cari asisten rumah tangga, Alya ingin memberikan yang terbaik untuk laki-laki kecil kami yang bernama Althaf itu. "Duduk di sini, dulu, sayang." Alya begitu sibuk, kadang dia suka lupa makan. Itu yang membuatku tak tega melihatnya. "Sudah makan?" tanyaku. Dia menggeleng pelan. Aku langsung mengambiil Althaf, kesehatan Alya yang paling utama. Seringkali aku menegurnya agar tidak lupa untuk makan. "Jangan tidak makan, tubuh kita juga butuh nutrisi." Selama ada Althaf, Alya memang begitu sibuk. Tak jarang dia bisa hanya sekedar makan. Bayi yang beranjak semakin besar itu terlihat semakin sehat diasuh Alya. Semakin hari dia semakin menggemaskan. Kami dibuat semakin menyanyanginya. "Dia sudah berceloteh, Bang." "Alhamdulillah, apakah melelahkan, sayang?" tanyaku. Aku begitu menyanyangi Alya, hingga khawatir dia sakit atau tidak makan. Alya fokus menjaga kami, dia memili

  • ISTRIKU TAK SUKA DANDAN   Takdirku Bersamamu

    Aku selalu yakin jika takdir itu selalu pada orang yang tepat. Selalu pada orang yang dipilih. Semesta seperti turut mendukung karena Tuhan selalu menggariskan pada orang yang tepat menurut-Nya. Iham langsung memberikan hasil tes DNA nya. Respon Alya seperti biasa. Dia tipe orang yang tidak begitu euforia terhadap sesuatu. Beda jauh denganku yang suka heboh sendiri. Apalagi kali ini takdirku dengannya tetap bersatu. "Kenapa bisa sekandung?" tanyaku penasaran."Aku dan Alya memiliki ayah yang sama." Alya tetap tenang tak ada sama sekali guratan terkejut di wajahnya."Ibunya Alya adalah cinta pertama ayahku."Lagi, aku memandang Alya yang nampak tenang. Dia sama sekali tak terkejut mendengar penuturan Ilham.“Al, kenapa kamu bisa setenang itu?”tanyaku lagi.“Karena waktu tes DNA aku dan papanya Ilham ke rumah sakit bersamaan," jawabnya santai. Astgafirullah, kembali aku elus dada. Ilham juga Nampak terkejut. Bisa-bisanya dia lebih tahu duluan.“Siapa yang mengarahkanmu untuk tes DNA

  • ISTRIKU TAK SUKA DANDAN   POV ILHAM

    POV ILHAMWanita idolaku itu selalu berdiam diri di sudut sekolah, entah bagaimana ceritanya dia masuk SMK yang sama denganku, aku dan dia mengambil jurusan yang berbeda, aku mengambil Desain. Sementara, dia mengambil teknik. Semua laki-laki di sekolaku memujinya, meski bar-bar dia tetap santun sesuai kodratnya sebagai perempuan. Itu yang membuat satu sekolah sungkan dengannya. Sampai menjelang kuliah tak ada laki-laki yang dekat dengannya. Aku menyukainya karena dia apa adanya, walau tak pernah kulihat dia dandan sedikit pun. Siapa lagi kalau bukan Alya Putri.Berkali-kali kudekat dengannya selalu ditolak entah apa salahku padanya. Segala hal kulakukan hanya demi dekat dengannya selalu dia buang muka.“Jangan pernah dekat denganku Ilham!” aku ditolak berkali-kali tanpa ampun sedikit pun.Apa aku begitu memuakkan baginya hingga dia sama sekali tidak melirikku. Aku begitu insecure dengannya.“Bagaimana, Bro. Apa dia bisa ditaklukkan?” tanya Fondy sahabatku. Hanya dia yang tahu bagaim

  • ISTRIKU TAK SUKA DANDAN   Karena Kamu Adalah Jodohku

    Cukup lama aku memeluknya, merasakan cinta yang terus bersemi dan bermekar di hati ini. Cinta ini terus tumbuh tanpa bisa kutahan. "Bang, kapan selesainya kalau dipeluk terus?" tanya Alya menyadarkanku. Duh, sekarang terasa malunya. Aku membenci diriku yang mengatakan bahwa dia layak bahagia dengan yang lainnya, padahal aku sendiri begitu terluka. Lidah memang tak bertulang, gampang berucap sulit untuk dilakukan."Maaf." Hanya itu yang keluar dari mulutku.Alya hanya membalas dengan senyuman. Dengan telaten dia menyiapkan sarapan untukku. Makanan yang disajikan simpel, tapi rasanya begitu enak di lidah. Namun, entah mengapa aku tak tertarik kali ini. Pikiranku isinya hanya Ilham dan Alya. Apa Ilham akan tetap berjuang atau sebaliknya. Aku membenci segala prasangka ini. "Makan yang banyak, ibu sedang sakit jangan sampai kita lemah," jelasnya.Benar, harusnya kata-kata itu diucapkan oleh suami. Namun, ini justru sebaliknya. Aku akui, aku memang lemah. "Terima kasih, Al." Aku menyan

  • ISTRIKU TAK SUKA DANDAN   Adakah ruang untuk kita?

    Aku selalu berharap ada ruang untuk kita bisa bersama, merangkai rindu yang pernah hilang. Merangkai banyak cerita yang pernah sulit kita lalui, meski aku sadar diri untuk tidak berharap lebih dari dirimu. ~Dave_Abimanyu****"Kenapa senyum-senyum gitu, Bang?" tanya Alya."Aku bahagia, Al. Cinta yang kurasakan berbalas." Dia tersenyum, andai aku serakah mungkin aku langsung memeluknya. Namun, aku sadar diri bahwa luka yang kutoreh tidak sedikit. Harus diobati perlahan-lahan. "Ayo kita masuk, Bang. Angin malam tidak terlalu baik," ajak Alya. Aku hanya membalas dengan anggukan meski rasa canggung ini jangan ditanya.Aku memilih tidur di luar dengan pak Sahmat sementara Alya bersama bik Inah ada di dalam."Kenapa senyum-senyum gitu mas Dave. Ciyee, ada yang CLBK," kata pak Sahmat meledekku. Ada-ada aja pak Sahmat."Tipis harapan pak Mat," balasku. Meski begitu aku bahagia karena kami saling mencintai. Rasanya seperti jatuh cinta lagi seperti anak muda."Harapan itu selalu ada selagi ki

  • ISTRIKU TAK SUKA DANDAN   Terbuka

    "Jangan siksa dirimu, Nak. Jika kamu tidak sanggup melanjutkan pernikahan dengan Dave, ibu terima apa pun keputusanmu," balas ibu."Iya, Bu. Istirahatlah," balas Alya sopan. Tidak mengiyakan atau menolak ucapan ibu, dia hanya membalas dengan senyuman.Aku benar-benar merasa tidak percaya diri. Sejauh apa pun aku melangkah dan kembali, tidak ada yang bisa memaksa keadaan. Begitu pun dengan Alya, dia berhak bahagia dengan siapa pun yang dia mau.Aku mundur teratur membiarkan ibu dengan Alya. Aku memang anak yang tidak berguna membiarkan ibu lebih merasa nyaman dengan Alya, dibandingkan dengan aku, anaknya.Ibu bahkan lebih fokus dengan Alya tanpa melihatku di sampingnya. Tangan Alya terus dipegang. Orang akan memperlakukanmu seperti caramu memperlakukannya. Ibu lebih nyaman dengan Alya, mengajaknya bicara dari hati ke hati.

  • ISTRIKU TAK SUKA DANDAN   Harapan

    Terbuat dari apa hatimu yang begitu tenang, setenang air. _Dave"Tenanglah, do'a anak yang soleh itu sampai ke langit ketujuh," ucap Alya menasehatiku. Dia begitu tenang, sementara aku jangan ditanya debaran di dada ini."Ibu sakit sejak enam bulan yang lalu, beberapa kali ibu mengeluhkan kepalanya yang sakit." Alya menceritakanku dengan suara yang begitu tenang."Setelah diperiksa beliau hipertensi dan gula darahnya juga tinggi.""Tapi mengapa kalian tidak mengabariku?""Ibu yang minta, sebagian dari pikiran orang tua selalu tentang kenyamanan anaknya, meskipun mengabaikan diri sendiri. Ibu kulihat seperti itu, beda dari orang tua yang lainnya yang kadang egoisnya lebih tinggi, " sambung Alya. Seperti pukulan telak bagiku yang menelantarkan ibu."Sifat

  • ISTRIKU TAK SUKA DANDAN   Keluarkan Bebanmu, Al

    Kamu tahu hal yang membuatmu dijauhi orang lain adalah kamu tidak bisa mengontrol ucapanmu, membiarkan setiap bait yang keluar dari mulutmu adalah bahwa apa yang kamu ucapkan semuanya benar, tanpa kamu sadari bahwa itu bisa melukai orang lain. ~Alya_Putri ***"Abang kira mudah menjadi aku?" Alya mulai membuka suaranya."Abang bahkan tahu prinsipku, jika harga diriku terluka dan ideologi tidak sama denganmu, maka jangan salahkan aku jika aku pergi meninggalkanmu." "Abang kira mudah begitu saja bagiku memaafkan, ha? Kurasa orang yang paling egois di sini itu adalah abang." "Menghilang, tapi memberi harapan." Lagi, dia menekan suaranya membuatku semakin bersalah.Kubiarkan dia mengeluarkan segala yang ada di hatinya, mungkin itu membuatnya lebih tenang. Cukup lama kami saling menatap, meski titik-titik air itu terus turun tanpa diminta. Aku bahkan menghapus air yang terus turun dari matanya. "Maafkan aku, Al.""Aku benci, Abang. Sangat benci!" teriaknya sambil menangis dan memukulku.

  • ISTRIKU TAK SUKA DANDAN   Rindu ini menyiksa

    Pulang dari masjid ibu sudah bangun, wajahnya lebih segar mungkin efek obat yang diminum."Ibu ...." Aku mencium tangannya berkali-kali. Kali ini lebih terasa karena ibu lebih terlihat segar."Dave ...." Ibu terisak memelukku."Maafkan Dave, Bu." Ibu menggeleng. Kami menangis tersedu-sedu."Yang penting kamu sehat, Nak," ucap Ibu memelukku dengan erat."Alya mana? Apa Alya belum datang?" tanyanya. Maksud ibu?"Iya, Bu. Kan sudah ada Dave," jawabku. Namun, ibu menggeleng."Ibu maunya ada Alya di sini," balas ibu.Sekarang aku yang bingung mau jawab apa."Nanti Dave panggil Alya, ya," jawabku. Kenapa ibu sangat manja pada Alya."Hanya dia yang paham takaran makan minum ibu," ucap ibu.Aku semakin bingung dengan kondisi ibu. Apa selama ini Alya selalu dat

DMCA.com Protection Status