Share

Tidak Terima

Penulis: Kim Miso
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Tidak lama kemudian, dokter yang menangani Karin segera menemui Daffa dan kedua orang tuanya yang masih setia menunggu hasil pemeriksaan dari dokter. Dan apa yang telah dokter katakan, sunguh sangat mencengangkan bagi Daffa dan kedua orangtuanya.

Bagaimana tidak, apa yang telah dikatakan oleh dokter itu, membuat semua orang yang mendengarnya sangat syok.  Sebab, dokter itu mengatakan bahwa, Karin mengalami patah di ruas-ruas tulang belakangnya dan hampir saja retak.

Dan hal ini mengakibatkan kelumpuhan di seluruh anggota gerak lengan dan tungkai. Ditambah lagi, Karin hampir saja kehabisan darah. Namun, tim dokter telah menanganinya dengan baik. Sehingga kemungkinan Karin masih bisa hidup meskipun kondisinya sangat memprihatinkan. Karin pun segera di bawa ke ruang ICU untuk membutuhkan perawatan dan pengamatan secara intensif.

"Ya Tuhan, kenapa hal ini harus terjadi?" lirih Nyonya Cristin sembari matanya berkaca-kaca mena

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Akhirnya Ketahuan Juga

    Jam sudah menunjukan pukul lima sore, dan itu tandanya, Alma harus segera bersiap-siap untuk berangkat kerja. Ririn yang masih betah di kamar kos-annya Alma pun terpaksa harus pulang dan berjanji akan kembali lagi esok hari.Sebelum berangkat, Alma sempat mengirim pesan kepada Daffa, jika dirinya akan berangkat kerja sore ini, dan berharap Daffa untuk menjemputnya pulang seperti waktu sebelum-sebelumnya. Setelah pesan sudah terkirim, Alma pun berangkat dengan hati yang gembira. Suasananya begitu indah dan berbunga-bunga karena sedang jatuh cinta pada laki-laki yang sangat ia kagumi.Sesampainya di tempat bar, Alma bekerja dengan seperti biasanya, membereskan botol-botol yang berbau alkohol, membersihkan meja-meja serta merapikan tempat duduk agar terlihat bersih dan enak dipandang.Saat itu, pengunjung belum juga datang, Alma dan para bartender lainnya bisa duduk sambil bercanda dengan penuh ceria. Namun, sesuatu telah

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Teman Lama

    Alma terperangah kaget saat melihat sosok laki-laki yang tampan, manis dan perawakannya sangat proporsional bagaikan model dari Perancis. Dia adalah Aldy. Teman sewaktu masih kecil yang selalu bermain dan bercanda ria disetiap harinya. Terkadang, mereka berdua juga sering berantem gara-gara hal yang sepele.Dan kini, Aldy menjadi salah satu sosok laki-laki idaman para wanita, yang selalu diperebutkan dari beberapa wanita sepermainannya. Ia begitu tampan dan mempesona, sehingga membuat orang yang menatapnya menjadi tergila-gila."Kenapa menatapku seperti itu? Apa aku terlihat menakutkan?" tanya Aldy keheranan."Ah, tidak-tidak. Bukan begitu, aku hanya kaget saja, tiba-tiba kamu datang tanpa sepengetahuanku," kata Alma yang masih tidak percaya bisa bertemu dengan teman masa kecilnya walau hanya di tepi jalan."Oh, aku pikir kamu sudah tidak mengenaliku lagi. Soalnya dari tatapan matamu seolah aku ini orang asing

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Maafkan Aku

    Hidup selalu memberikan sebuah pilihan. Dan terkadang pilihan itu mengerucut pada dua pilihan yang sulit. Pada dua pilihan itu, tentu saja masing-masing pilihan memiliki resikonya sendiri-sendiri. Semakin sulit untuk memutuskan sesuatu, maka semakin besar pula keraguan yang ada dalam sanubari. Hal itu sudah pasti sangat dirasakan oleh Daffa yang terlihat bimbang dan tidak bersemangat lagi.Raut wajahnya sudah tidak ada cahaya kegembiraan lagi, dan bahkan selama di perjalanan ia hanya bisa terdiam dengan tatapan yang kosong. Kedua orangtuanya pun tidak berani menegur atau mengeluarkan sepatah kata pun, karena mereka tahu betul jika anak semata wayangnya sedang kalut dan tidak ingin diganggu.Sesampainya di rumah, Daffa langsung menuju ke kamarnya tanpa memedulikan orang-orang yang ada disekitarnya. Ia berlalu dengan melangkahkan kakinya dengan begitu cepat. Dan setelah sampai di kamarnya, terlihat kamar itu sudah rapi kembali karena telah dib

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Harus Tegar

    Alma terus saja menatap wajah Daffa dengan tatapan yang sangat tajam. Ia masih menunggu jawaban dari Daffa. Perasaan nya begitu kalut dan membuat Alma semakin ingin tahu apa yang akan dijawab oleh Daffa nanti.Daffa pun melepaskan pelukannya. Ia benar-benar tidak sanggup mendengar pertanyaan Alma yang begitu menyesakan dada. Karena, situasi lah yang membuat dirinya menjadi bimbang dan masih belum bisa menentukan apakah dia akan menceraikan Karin, atau meninggalkan Alma. Sungguh hal ini sangat membingungkan bagi Daffa."Alma, aku ...."Saking kelamaan menjawab, Alma pun langsung menyelangnya dengan suara yang lantang, "Tidak mau kan? Sudah kuduga, kamu pasti tidak akan mau menceraikan istrimu itu. Sementara kamu menyatakan cinta padaku? Apa itu yang dinamakan laki-laki yang baik?"Daffa pun membelalakkan matanya seolah apa yang sudah Alma lontarkan itu tidak benar."Bu-bukan begitu Al! Tolong ma

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Rencana Licik Ririn

    Selang beberapa menit kemudian, Alma sudah keluar dari kamar kos-annya dengan berpenampilan menarik dan rapi. Sehingga, Aldy yang melihatnya pun semakin tertarik pada gadis cantik itu.Dengan tergesa-gesa, Alma pun langsung masuk ke dalam mobilnya Aldy agar tidak diketahui oleh orang banyak, terutama tetangga kosannya sendiri. Akan tetapi, walaupun menghampiri Aldy secara terburu-buru, beberapa orang melihatnya langsung jika Alma pergi dengan seseorang yang memakai mobil sedan berwarna merah."Kita mau kemana, Dy?" tanya Alma penasaran."Nanti juga kamu akan tahu," kata Aldy tersenyum manis."Ya sudah."Alma kembali berdiam diri untuk tidak melakukan sesuatu yang akan membuat Aldy keheranan. Akan tetapi, Aldy sangat tahu betul sikap dan wataknya Alma itu seperti apa. Ia bahkan menebak-nebak masalah apa yang sedang dirundung Alma, sehingga gadis itu menjadi wanita yang tidak ceria lagi.

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Kemarahan Daffa

    Ririn benar-benar tidak ada urat malunya. Ia terus mendesak Daffa agar dirinya ikut menumpang di mobilnya Daffa untuk menemui Alma. Padahal, Ririn juga tidak tahu Alma ada dimana, yang ada dalam pikirannya hanyalah bisa jalan bareng bersama orang yang sangat didambakannya itu.Berhubung Daffa seorang laki-laki yang sangat keras kepala dan tidak pernah menyukai wanita agresif, ia pun menolak ajakannya Ririn dengan begitu tegas dan sopan. Karena, bagi Daffa, dirinya tidak akan pernah peduli lagi pada perempuan manapun kecuali Alma. Sehingga, Ririn yang sudah berusaha total untuk mendekatinya pun dibuat kesal oleh dirinya."Sialan! Laki-laki ini benar-benar sulit untuk aku taklukkan!" kata Ririn dalam hatinya."Oh, terserah anda, Mas. Aku pastikan dia sedang bersama pria lain," kata Ririn menyeringai."Terima kasih atas infonya, Nona. Kalau begitu kami pamit dulu ya," kata Daffa dengan senyuman manisnya.

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Tidak Punya Hak

    Alma tidak menyadari kalau Daffa juga ada di restoran itu. Ia asyik makan bersama dengan sahabatnya sendiri sambil bercanda ria dan saling mencurahkan segala kerinduannya. Dan ketika itu pula, panggilan Daffa yang menggelegar itu terdengar ke telinganya Alma. Seketika itu pula, Alma terkejut bukan kepalang."Daffa!" pekik Alma sembari membulatkan matanya."Sedang apa kamu di sini? Hah!" sentak Daffa yang membuat Alma semakin ketakutan.Aldy yang melihatnya pun serasa tidak mengenakan hati. Akan tetapi, ia menyadari kalau posisinya sedang berada dalam tidak aman. Meskipun ia tidak ikhlas jika sahabat kecilnya diperlakukan seperti itu oleh seorang laki-laki."Kamu siapa? Datang-datang malah marah-marah, gak punya etika banget sih!" ucap Aldy kepada Daffa dengan tatapan yang sangat tajam."Kamu tidak perlu tahu siapa aku, karena itu bukan urusan kamu! Paham?" kata Daffa yang sudah murka sampa

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Sang Penolong

    Dengan berat hati, Alma menuruti apa yang diinginkan oleh ibu kostnya itu. Ia sadar diri, jika ia memaksa untuk tetap tinggal di tempat itu, pasti urusannya tambah rumit lagi. Lebih baik ia mengalah daripada harus memelas yang bisa mengakibatkan harga dirinya jatuh.Dengan berurai air mata, Alma segera mengemasi barang-barangnya yang akan dibawa pergi. Entah harus kemana ia akan berteduh, sementara tempat kos-kosan ataupun rumah kontrakan di ibu kota pasti akan sulit untuk ia dapatkan.Dan apa yang dikatakan oleh mereka, Alma sudah menduganya jika mereka tahu dari orang terdekatnya. Karena, yang tahu kronologi di kosannya hanya lah Ririn seorang."Ya Tuhan, bagaimana bisa aku disebut pelakor, sementara aku saja tidak tahu statusnya Daffa bagaimana. Kenapa semua orang lebih percaya pada orang lain, ketimbang dengan ucapanku ini. Apa ini cara mereka untuk mengusirku dari sini? Sungguh hina sekali!" kata Alma d

Bab terbaru

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Berakhir Dengan Kebahagiaan (Tamat)

    Hari demi hari telah mereka lalui bersama dengan penuh suka cita. Apa lagi semakin hari, kehadiran Alma di keluarganya Daffa, semakin disukai banyak orang. Bahkan suasananya pun menjadi hangat dan damai. Sebelum acara syukuran tiba, Alma ingin meminta izin kepada Daffa untuk menemui Ririn, teman kosannya dulu. Teman yang selama ini sudah ia lupakan karena kelicikannya. Akan tetapi, Alma masih punya hati untuk menemuinya karena biar bagaimanapun juga, Ririn adalah sahabatnya yang pernah membantunya ketika dirinya sedang kesusahan. "Mas, hari ini kamu ada waktu tidak?" kata Alma manja. "Mas? Tumben, apa aku tidak salah dengar?" kata Daffa sembari duduk di dekatnya Alma. "Tidak, aku sengaja ingin memanggil kamu Mas, mungkin karena bawaan bayi kali," kata Alma dengan santainya. "Hem, begitu ya. Terus kamu nanyain waktu sama aku, untuk apa? Kamu mau kemana? Bukannya ke dokte

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Acara Syukuran

    Semenjak Ririn disangka perebut suami orang oleh orang-orang disekitarnya, kini beritanya sudah tersebar luas sejagat maya. Hari-hari yang Ririn lalui begitu menjadi tidak berarti. Dan akibatnya, ia juga di usir oleh ibu kos yang dulu pernah mengusir Alma dari kos-kosannya. Bahkan, ibu kos itu sangat menyesal telah mengusir Alma tanpa tahu kebenarannya. Kini, Ririn hidup menjadi wanita yang tertutup dan pensiun dari kehidupan matrealistisnya. Ia bahkan mencari tempat yang jauh lebih sepi dari tempat sebelumnya. Mantan-mantan pacarnya pun hanya bisa tertawa sinis, melihat kabar dirinya dari media sosial dan sudah tidak sudi lagi berhubungan dengan Ririn, walaupun itu hanya sebatas teman. Dan kini Ririn memilih hidup menyendiri dari orang-orang yang sudah mengenalnya. Akan tetapi, meskipun Ririn sudah pindah ke tempat yang sepi dan jauh dari kata ramai, tetap saja Kania bisa menemukannya. Ia masih saja mendendam kepada Ririn

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Kejutan Yang Tidak Terduga

    "A-apa? Istri?" kata Nyonya Cristin kaget."Jadi ini menantu baru kita?" tambah Tuan Dimas tersenyum lebar."Iya Ma, Pa, mulai sekarang dan selamanya, dia yang akan menjadi pendamping hidup aku," kata Daffa sembari melirik ke arah Alma dan tersenyum manis."Ya ampun! Ini benar-benar kejutan yang tidak terduga, ayo kita duduk dulu," ajak Nyonya Cristin yang masih belum percaya, jika anaknya sudah menikah lagi.Mereka pun duduk di ruang tamu dengan berbagai hiasan yang menarik. Dan disertai dengan desain yang membuat para tamu menjadi semakin nyaman. Tuan Dimas dan Nyonya Cristin saling menatap Alma yang terlihat menunduk dengan sopan. Kebetulan Nyonya Cristin duduk bersampingan dengan Alma sehingga wanita paruh baya itu bisa melihat jelas kecantikan Alma yang sederhana namun elegan."Ya ampun kamu cantik sekali, siapa namanya?" tanya Nyonya Cristin sembari tersenyum bahagia.

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Bertemu Mertua

    Kriing kring kringSuara ponsel milik Nyonya Cristin berdering, setelah melihat ponselnya, ternyata yang menelepon adalah anak semata wayangnya. Betapa bahagianya Nyonya Cristin saat itu, ia pun langsung mengangkatnya dengan begitu sumringah.Beberapa menit setelah Daffa meneleponnya, hati Nyonya Cristin semakin berbunga-bunga, karena anaknya memberitahukan jika masalahnya dengan Karin telah berakhir.Kini, ia berjanji akan membawa sebuah kejutan untuk dirinya. Entah apa yang akan diberikan Daffa, yang pasti hari ini Nyonya Cristin begitu gembira sekali."Pa!" teriak Nyonya Cristin sembari menghampiri suaminya di teras rumah."Ada apa? Kok kelihatannya senang begitu?" kata Tuan Dimas dengan santainya."Tentu saja Pa! Aku sangat senang sekali, soalnya anak kita mau pulang sekarang, dan apa kamu tahu? Dia akan membawa sebuah kejutan loh!" ucap Nyonya Cristin sumringah.

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Dendam Yang Terpendam

    "A - apa! Menemui orang tuamu!" jawab Alma kaget. "Iya Sayang, meskipun kamu tidak mau, tetap saja kamu pasti akan menemui mereka dikemudian hari. Jadi apa bedanya bertemu sekarang sama bertemu nanti? Toh sama saja bukan?" kata Daffa dengan santainya "I - iya sih! Tapi aku belum siap karena istrimu—" Belum juga selesai bicara, Alma sudah diselang oleh Daffa, "Kamu tidak perlu memikirkan hal itu, kamu kan istri sahnya aku, dia udah aku ceraikan, udah kutalak tiga malah, jadi stop! Jangan bilang dia masih istriku, karena istriku yang sekarang sudah ada di depan mataku." "Tapi, tetap saja ini salah, Daff! Harusnya kamu sebelum menikahiku, urusan antara kamu dengan istrimu itu harusnya sudah beres. Biar aku tidak minder, karena aku merasa posisiku ini terkesan seperti per

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Bahtera Cinta

    Setelah beberapa bulan lamanya menjalani kehidupan baru menjadi Nyonya Di apartemennya Daffa, kehidupan Alma berubah drastis. Ia menjadi seorang istri yangmatre. Akan tetapi, meskipun Alma menjadi seorang istri yangmatre, ia tidak pernah absen untuk mengirim bantuan kepada anak yatim, para jompo, dan orang lain yang benar-benar membutuhkan bantuannya. Hal ini lah yang membuat Daffa semakin menyukainya karena berbeda dengan perempuan mana pun. Jalinan asmara mereka berdua pun semakin lengket. Sampai-sampai suami-istri ini tambah begitu mesra bagaikan seluruh dunianya serasa milik berdua. Di sisi lain, perkataannya Ririn yang dulu terus saja terngiang di telinganya Alma, bahwa, agar dirinya menjadi wanita yang matre. Walaupun keduanya sudah renggang dan belum pernah bertemu lagi, tapi kata-kata itu sudah menempel dalam benaknya Alma. Setiap melakukan senggama, ia pasti meminta D

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Sesuai Perjanjian

    Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi, di mana Alma dan Daffa sedang membereskan segala peralatan yang ada di dapur. Maklum, apartemen itu jarang di tempati, sehingga barang-barang yang ada di sekitar dapur terlihat kotor dan berdebu. Bahkan, rencananya mereka akan bersih-bersih ke setiap ruangan agar suasananya kembali bersih lagi.Ketika sedang sibuk-sibuknya bersih-bersih, tiba-tiba saja kedua orangbodyguardnya Daffa datang mengetuk pintu. Alma yang mengetahui hal itu, menjadi ketakutan karena takut jika ada salah seorang keluarga dari Daffa maupun Karin datang ke apartemen itu. Dan sudah pasti urusannya akan semakin besar."Daff, aku harus sembunyi di mana ini?" tanya Alma panik."Tenang dulu, jangan panik, aku akan melihatnya," kata Daffa sembari melangkah menuju ke arah pintu."Ah, tetap saja aku takut. Aku ke kamar saja lah," kata Alma sembari berlari k

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Rencana Daffa

    Alma pun tercengang atas perkataan dari Daffa yang ingin menikahinya. Ia pun membalikkan tubuhnya, sehingga mereka berdua saling bertatapan satu sama lainnya. "Apa kamu serius?" tanya Alma dengan sungguh-sungguh. "Kenapa tidak?" kata Daffa dengan singkat. "Besok aku akan mengurus semuanya. Kamu tidak perlu khawatir, aku tahu apa yang harus aku lakukan nanti." "Kenapa rasanya senang sekali saat dia mengajakku untuk menikah, padahal semua ini sangat salah. Ya benar, ini salah. Aku mana mungkin tega menghancurkan rumah tangga orang, Daff. Tapi aku tidak mungkir, karena aku juga ingin memiliki dirimu, Daff," kata Alma dalam hatinya. "Kenapa kamu diam terus? Apa perasaanmu saat ini masih tidak menentu?" tanya Daffa sembari membelai rambutnya dengan lembut. Alma pun hanya menundukkan kepalanya, perasaannya sudah tidak sinkron lagi, dan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Hatin

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Menikahlah Denganku

    Daffa sungguh tidak menyangka jika Alma masih dalam pengaruh obat perangsang itu. Entah apa yang harus ia lakukan, karena selama ini ia tidak pernah melakukan hubungan intim dengan menggunakan obat perangsang, walaupun itu dengan istrinya sendiri."Bantu aku, Daff. Ini benar-benar membuat aku tersiksa," lirih Alma."Oke-oke, kamu tenang saja, aku akan panggilkan dokter pribadiku ke sini," kata Daffa yang terlihat seperti cemas dan panik. Ia pun segera mengambil ponselnya di atas meja, untuk menghubungi temannya yang berprofesi sebagai dokter. Akan tetapi, Alma malah melarangnya dengan cepat."Daff, tunggu! Kemarilah!" teriak Alma dengan keras.Daffa pun menoleh ke arah belakang dan berkata, "Kenapa? Apa ada sesuatu?""Kemarilah, aku ingin bicara dulu sama kamu," kata Alma dengan manjanya.Tanpa berpikir panjang lagi, Daffa pun segera menghampiri Alma lagi. "Kenapa? Aku mau menel

DMCA.com Protection Status