Beranda / CEO / ISTRI SIMPANAN CEO / Tidak Punya Hak

Share

Tidak Punya Hak

Penulis: Kim Miso
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Alma tidak menyadari kalau Daffa juga ada di restoran itu. Ia asyik makan bersama dengan sahabatnya sendiri sambil bercanda ria dan saling mencurahkan segala kerinduannya. Dan ketika itu pula, panggilan Daffa yang menggelegar itu terdengar ke telinganya Alma. Seketika itu pula, Alma terkejut bukan kepalang.

"Daffa!" pekik Alma sembari membulatkan matanya.

"Sedang apa kamu di sini? Hah!" sentak Daffa yang membuat Alma semakin ketakutan.

Aldy yang melihatnya pun serasa tidak mengenakan hati. Akan tetapi, ia menyadari kalau posisinya sedang berada dalam tidak aman. Meskipun ia tidak ikhlas jika sahabat kecilnya diperlakukan seperti itu oleh seorang laki-laki.

"Kamu siapa? Datang-datang malah marah-marah, gak punya etika banget sih!" ucap Aldy kepada Daffa dengan tatapan yang sangat tajam.

"Kamu tidak perlu tahu siapa aku, karena itu bukan urusan kamu! Paham?" kata Daffa yang sudah murka sampa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Sang Penolong

    Dengan berat hati, Alma menuruti apa yang diinginkan oleh ibu kostnya itu. Ia sadar diri, jika ia memaksa untuk tetap tinggal di tempat itu, pasti urusannya tambah rumit lagi. Lebih baik ia mengalah daripada harus memelas yang bisa mengakibatkan harga dirinya jatuh.Dengan berurai air mata, Alma segera mengemasi barang-barangnya yang akan dibawa pergi. Entah harus kemana ia akan berteduh, sementara tempat kos-kosan ataupun rumah kontrakan di ibu kota pasti akan sulit untuk ia dapatkan.Dan apa yang dikatakan oleh mereka, Alma sudah menduganya jika mereka tahu dari orang terdekatnya. Karena, yang tahu kronologi di kosannya hanya lah Ririn seorang."Ya Tuhan, bagaimana bisa aku disebut pelakor, sementara aku saja tidak tahu statusnya Daffa bagaimana. Kenapa semua orang lebih percaya pada orang lain, ketimbang dengan ucapanku ini. Apa ini cara mereka untuk mengusirku dari sini? Sungguh hina sekali!" kata Alma d

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Masalah Datang

    Saat itu, Alma masih menemani para pria yang sedang berpesta minuman. Ia bahkan tidak mengetahui jika Aldy datang menghampirinya. Alma juga sedikit terlihat mabuk karena para pria itu terus-terusan meminta Alma untuk menemani dirinya meminum-minuman yang beralkohol. Bahkan tanpa Alma sadari, ada seseorang yang memasukan obat perangsang ke dalam gelasnya, ketika Alma sedang lengah."Alma!" panggil Aldy dengan mata yang tercengang.Rupanya Aldy nekad ingin bertemu dengan Alma karena sudah hampir beberapa hari ini, ia kesulitan untuk menemui Alma lagi. Bahkan ia tidak bisa menghubungi Alma karena nomornya sudah tidak aktif sama sekali.Saking nekadnya, ia menghampiri kos-kosannya yang dulu pernah Alma tempati, disitulah Aldy tahu, jika Alma bekerja di sebuah bar yang sama sekali belum pernah ia datangi. Orang-orang yang berada di kosannya pun memberitahukan jika Alma sudah tidak tinggal di kosanny

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Inikah Karma?

    Sejenak Daffa terdiam, karena apa yang dikatakan oleh kedua Bodyguardnya itu ada benarnya juga. Sebab, Alma adalah tipe wanita yang pekerja keras, bagaimana bisa ia dikeluarkan dari pekerjaannya dengan begitu saja tanpa sepengetahuannya. Sementara, dirinya saja masih sangat membutuhkan pekerjaannya itu."Kalian tidak perlu khawatir, aku punya cara sendiri untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan Alma. Aku yakin, dia tidak akan pernah menolak dengan keputusanku ini," kata Daffa sembari mendekapkan tangan di dadanya."Baik lah, Bos. Semoga dengan keputusanmu itu, Alma tidak marah lagi sama kamu," kata Farhan yang masih fokus menyetir."Ya betul, mudah-mudahan ini jalan satu-satunya untuk memperbaiki hubungan kalian berdua, Bos," ucap Akmal dengan serius."Iya, makasih ya kalian berdua selalu mendukungku dan menyemangatiku. Entah apa jadinya jika aku tidak mendapatkan informasi mengenai Alma dari

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Salah Sasaran

    Daffa hanya terdiam dan terus-terusan memijat pelipisnya dengan tangan kanannya. Sungguh, apa yang sedang dihadapinya itu sangat tidak diinginkannya. Ditambah lagi, posisinya sedang berada di muka umum, dan hal ini membuat hati Daffa semakin tidak menentu."Jawab Kak, jangan diam terus! Kakak selingkuh sama wanita jalang ini bukan?" cecar Kania dengan penuh amarah.Dan mendengar hal itu, Ririn tidak terima jika dirinya disebut wanita jalang oleh orang yang tidak dikenalnya itu. Bahkan rasa emosi mulai timbul dan meradang dengan begitu cepat sehingga ia pun mulai marah kepada Kania."Heh! Maksud kamu apa? Sembarangan saja kalau ngomong!" sentak Ririn dengan tegas."Memang itu kenyataannya kan? Kalian berdua enak-enaknya makan malam di sini, sementara kakakku masih terbaring lemah di rumah sakit. Masa iya kamu tidak tahu beritanya!" sentak Kania yang masih emosi."Tapi aku tidak—"

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Siapa Yang Melakukannya?

    Tanpa berpikir panjang lagi, Aldy langsung masuk ke dalam mobilnya. Ia tidak peduli pada wanita itu karena dirinya benar-benar tidak mengenalinya.Sedangkan Alma dan Daffa, sudah semakin jauh dari tempat itu dan tidak berpapasan dengan Ririn. Andai saja mereka bertemu, pasti urusannya tambah rumit.Selama dalam perjalanan, Daffa semakin erat menggenggam tangan Alma. Bahkan, sesekali ia menciumi punggung tangan Alma dengan begitu lembut. Sehingga, kedua bodyguard nya merasa tidak nyaman dan salah tingkah.Alma sedari tadi hanya berdiam diri saja, bukan karena tidak suka adanya Daffa. Melainkan, ia sedang menahan rasa yang sungguh sangat luar biasa yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Ya, reaksi obat perangsang wanita yang ada di dalam tubuhnya semakin menjadi-jadi. Ia pun terus menempelkan tubuhnya ke arah Daffa agar dirinya semakin berdekatan dengan laki-laki tampan itu.Bahkan, Alma menyandarkan

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Menikahlah Denganku

    Daffa sungguh tidak menyangka jika Alma masih dalam pengaruh obat perangsang itu. Entah apa yang harus ia lakukan, karena selama ini ia tidak pernah melakukan hubungan intim dengan menggunakan obat perangsang, walaupun itu dengan istrinya sendiri."Bantu aku, Daff. Ini benar-benar membuat aku tersiksa," lirih Alma."Oke-oke, kamu tenang saja, aku akan panggilkan dokter pribadiku ke sini," kata Daffa yang terlihat seperti cemas dan panik. Ia pun segera mengambil ponselnya di atas meja, untuk menghubungi temannya yang berprofesi sebagai dokter. Akan tetapi, Alma malah melarangnya dengan cepat."Daff, tunggu! Kemarilah!" teriak Alma dengan keras.Daffa pun menoleh ke arah belakang dan berkata, "Kenapa? Apa ada sesuatu?""Kemarilah, aku ingin bicara dulu sama kamu," kata Alma dengan manjanya.Tanpa berpikir panjang lagi, Daffa pun segera menghampiri Alma lagi. "Kenapa? Aku mau menel

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Rencana Daffa

    Alma pun tercengang atas perkataan dari Daffa yang ingin menikahinya. Ia pun membalikkan tubuhnya, sehingga mereka berdua saling bertatapan satu sama lainnya. "Apa kamu serius?" tanya Alma dengan sungguh-sungguh. "Kenapa tidak?" kata Daffa dengan singkat. "Besok aku akan mengurus semuanya. Kamu tidak perlu khawatir, aku tahu apa yang harus aku lakukan nanti." "Kenapa rasanya senang sekali saat dia mengajakku untuk menikah, padahal semua ini sangat salah. Ya benar, ini salah. Aku mana mungkin tega menghancurkan rumah tangga orang, Daff. Tapi aku tidak mungkir, karena aku juga ingin memiliki dirimu, Daff," kata Alma dalam hatinya. "Kenapa kamu diam terus? Apa perasaanmu saat ini masih tidak menentu?" tanya Daffa sembari membelai rambutnya dengan lembut. Alma pun hanya menundukkan kepalanya, perasaannya sudah tidak sinkron lagi, dan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Hatin

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Sesuai Perjanjian

    Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi, di mana Alma dan Daffa sedang membereskan segala peralatan yang ada di dapur. Maklum, apartemen itu jarang di tempati, sehingga barang-barang yang ada di sekitar dapur terlihat kotor dan berdebu. Bahkan, rencananya mereka akan bersih-bersih ke setiap ruangan agar suasananya kembali bersih lagi.Ketika sedang sibuk-sibuknya bersih-bersih, tiba-tiba saja kedua orangbodyguardnya Daffa datang mengetuk pintu. Alma yang mengetahui hal itu, menjadi ketakutan karena takut jika ada salah seorang keluarga dari Daffa maupun Karin datang ke apartemen itu. Dan sudah pasti urusannya akan semakin besar."Daff, aku harus sembunyi di mana ini?" tanya Alma panik."Tenang dulu, jangan panik, aku akan melihatnya," kata Daffa sembari melangkah menuju ke arah pintu."Ah, tetap saja aku takut. Aku ke kamar saja lah," kata Alma sembari berlari k

Bab terbaru

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Berakhir Dengan Kebahagiaan (Tamat)

    Hari demi hari telah mereka lalui bersama dengan penuh suka cita. Apa lagi semakin hari, kehadiran Alma di keluarganya Daffa, semakin disukai banyak orang. Bahkan suasananya pun menjadi hangat dan damai. Sebelum acara syukuran tiba, Alma ingin meminta izin kepada Daffa untuk menemui Ririn, teman kosannya dulu. Teman yang selama ini sudah ia lupakan karena kelicikannya. Akan tetapi, Alma masih punya hati untuk menemuinya karena biar bagaimanapun juga, Ririn adalah sahabatnya yang pernah membantunya ketika dirinya sedang kesusahan. "Mas, hari ini kamu ada waktu tidak?" kata Alma manja. "Mas? Tumben, apa aku tidak salah dengar?" kata Daffa sembari duduk di dekatnya Alma. "Tidak, aku sengaja ingin memanggil kamu Mas, mungkin karena bawaan bayi kali," kata Alma dengan santainya. "Hem, begitu ya. Terus kamu nanyain waktu sama aku, untuk apa? Kamu mau kemana? Bukannya ke dokte

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Acara Syukuran

    Semenjak Ririn disangka perebut suami orang oleh orang-orang disekitarnya, kini beritanya sudah tersebar luas sejagat maya. Hari-hari yang Ririn lalui begitu menjadi tidak berarti. Dan akibatnya, ia juga di usir oleh ibu kos yang dulu pernah mengusir Alma dari kos-kosannya. Bahkan, ibu kos itu sangat menyesal telah mengusir Alma tanpa tahu kebenarannya. Kini, Ririn hidup menjadi wanita yang tertutup dan pensiun dari kehidupan matrealistisnya. Ia bahkan mencari tempat yang jauh lebih sepi dari tempat sebelumnya. Mantan-mantan pacarnya pun hanya bisa tertawa sinis, melihat kabar dirinya dari media sosial dan sudah tidak sudi lagi berhubungan dengan Ririn, walaupun itu hanya sebatas teman. Dan kini Ririn memilih hidup menyendiri dari orang-orang yang sudah mengenalnya. Akan tetapi, meskipun Ririn sudah pindah ke tempat yang sepi dan jauh dari kata ramai, tetap saja Kania bisa menemukannya. Ia masih saja mendendam kepada Ririn

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Kejutan Yang Tidak Terduga

    "A-apa? Istri?" kata Nyonya Cristin kaget."Jadi ini menantu baru kita?" tambah Tuan Dimas tersenyum lebar."Iya Ma, Pa, mulai sekarang dan selamanya, dia yang akan menjadi pendamping hidup aku," kata Daffa sembari melirik ke arah Alma dan tersenyum manis."Ya ampun! Ini benar-benar kejutan yang tidak terduga, ayo kita duduk dulu," ajak Nyonya Cristin yang masih belum percaya, jika anaknya sudah menikah lagi.Mereka pun duduk di ruang tamu dengan berbagai hiasan yang menarik. Dan disertai dengan desain yang membuat para tamu menjadi semakin nyaman. Tuan Dimas dan Nyonya Cristin saling menatap Alma yang terlihat menunduk dengan sopan. Kebetulan Nyonya Cristin duduk bersampingan dengan Alma sehingga wanita paruh baya itu bisa melihat jelas kecantikan Alma yang sederhana namun elegan."Ya ampun kamu cantik sekali, siapa namanya?" tanya Nyonya Cristin sembari tersenyum bahagia.

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Bertemu Mertua

    Kriing kring kringSuara ponsel milik Nyonya Cristin berdering, setelah melihat ponselnya, ternyata yang menelepon adalah anak semata wayangnya. Betapa bahagianya Nyonya Cristin saat itu, ia pun langsung mengangkatnya dengan begitu sumringah.Beberapa menit setelah Daffa meneleponnya, hati Nyonya Cristin semakin berbunga-bunga, karena anaknya memberitahukan jika masalahnya dengan Karin telah berakhir.Kini, ia berjanji akan membawa sebuah kejutan untuk dirinya. Entah apa yang akan diberikan Daffa, yang pasti hari ini Nyonya Cristin begitu gembira sekali."Pa!" teriak Nyonya Cristin sembari menghampiri suaminya di teras rumah."Ada apa? Kok kelihatannya senang begitu?" kata Tuan Dimas dengan santainya."Tentu saja Pa! Aku sangat senang sekali, soalnya anak kita mau pulang sekarang, dan apa kamu tahu? Dia akan membawa sebuah kejutan loh!" ucap Nyonya Cristin sumringah.

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Dendam Yang Terpendam

    "A - apa! Menemui orang tuamu!" jawab Alma kaget. "Iya Sayang, meskipun kamu tidak mau, tetap saja kamu pasti akan menemui mereka dikemudian hari. Jadi apa bedanya bertemu sekarang sama bertemu nanti? Toh sama saja bukan?" kata Daffa dengan santainya "I - iya sih! Tapi aku belum siap karena istrimu—" Belum juga selesai bicara, Alma sudah diselang oleh Daffa, "Kamu tidak perlu memikirkan hal itu, kamu kan istri sahnya aku, dia udah aku ceraikan, udah kutalak tiga malah, jadi stop! Jangan bilang dia masih istriku, karena istriku yang sekarang sudah ada di depan mataku." "Tapi, tetap saja ini salah, Daff! Harusnya kamu sebelum menikahiku, urusan antara kamu dengan istrimu itu harusnya sudah beres. Biar aku tidak minder, karena aku merasa posisiku ini terkesan seperti per

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Bahtera Cinta

    Setelah beberapa bulan lamanya menjalani kehidupan baru menjadi Nyonya Di apartemennya Daffa, kehidupan Alma berubah drastis. Ia menjadi seorang istri yangmatre. Akan tetapi, meskipun Alma menjadi seorang istri yangmatre, ia tidak pernah absen untuk mengirim bantuan kepada anak yatim, para jompo, dan orang lain yang benar-benar membutuhkan bantuannya. Hal ini lah yang membuat Daffa semakin menyukainya karena berbeda dengan perempuan mana pun. Jalinan asmara mereka berdua pun semakin lengket. Sampai-sampai suami-istri ini tambah begitu mesra bagaikan seluruh dunianya serasa milik berdua. Di sisi lain, perkataannya Ririn yang dulu terus saja terngiang di telinganya Alma, bahwa, agar dirinya menjadi wanita yang matre. Walaupun keduanya sudah renggang dan belum pernah bertemu lagi, tapi kata-kata itu sudah menempel dalam benaknya Alma. Setiap melakukan senggama, ia pasti meminta D

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Sesuai Perjanjian

    Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi, di mana Alma dan Daffa sedang membereskan segala peralatan yang ada di dapur. Maklum, apartemen itu jarang di tempati, sehingga barang-barang yang ada di sekitar dapur terlihat kotor dan berdebu. Bahkan, rencananya mereka akan bersih-bersih ke setiap ruangan agar suasananya kembali bersih lagi.Ketika sedang sibuk-sibuknya bersih-bersih, tiba-tiba saja kedua orangbodyguardnya Daffa datang mengetuk pintu. Alma yang mengetahui hal itu, menjadi ketakutan karena takut jika ada salah seorang keluarga dari Daffa maupun Karin datang ke apartemen itu. Dan sudah pasti urusannya akan semakin besar."Daff, aku harus sembunyi di mana ini?" tanya Alma panik."Tenang dulu, jangan panik, aku akan melihatnya," kata Daffa sembari melangkah menuju ke arah pintu."Ah, tetap saja aku takut. Aku ke kamar saja lah," kata Alma sembari berlari k

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Rencana Daffa

    Alma pun tercengang atas perkataan dari Daffa yang ingin menikahinya. Ia pun membalikkan tubuhnya, sehingga mereka berdua saling bertatapan satu sama lainnya. "Apa kamu serius?" tanya Alma dengan sungguh-sungguh. "Kenapa tidak?" kata Daffa dengan singkat. "Besok aku akan mengurus semuanya. Kamu tidak perlu khawatir, aku tahu apa yang harus aku lakukan nanti." "Kenapa rasanya senang sekali saat dia mengajakku untuk menikah, padahal semua ini sangat salah. Ya benar, ini salah. Aku mana mungkin tega menghancurkan rumah tangga orang, Daff. Tapi aku tidak mungkir, karena aku juga ingin memiliki dirimu, Daff," kata Alma dalam hatinya. "Kenapa kamu diam terus? Apa perasaanmu saat ini masih tidak menentu?" tanya Daffa sembari membelai rambutnya dengan lembut. Alma pun hanya menundukkan kepalanya, perasaannya sudah tidak sinkron lagi, dan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Hatin

  • ISTRI SIMPANAN CEO   Menikahlah Denganku

    Daffa sungguh tidak menyangka jika Alma masih dalam pengaruh obat perangsang itu. Entah apa yang harus ia lakukan, karena selama ini ia tidak pernah melakukan hubungan intim dengan menggunakan obat perangsang, walaupun itu dengan istrinya sendiri."Bantu aku, Daff. Ini benar-benar membuat aku tersiksa," lirih Alma."Oke-oke, kamu tenang saja, aku akan panggilkan dokter pribadiku ke sini," kata Daffa yang terlihat seperti cemas dan panik. Ia pun segera mengambil ponselnya di atas meja, untuk menghubungi temannya yang berprofesi sebagai dokter. Akan tetapi, Alma malah melarangnya dengan cepat."Daff, tunggu! Kemarilah!" teriak Alma dengan keras.Daffa pun menoleh ke arah belakang dan berkata, "Kenapa? Apa ada sesuatu?""Kemarilah, aku ingin bicara dulu sama kamu," kata Alma dengan manjanya.Tanpa berpikir panjang lagi, Daffa pun segera menghampiri Alma lagi. "Kenapa? Aku mau menel

DMCA.com Protection Status