Beranda / Pernikahan / ISTRI SAH PEWARIS HARTA / 21. Rencana Awal yang sukses

Share

21. Rencana Awal yang sukses

Penulis: Kai Chang
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Arjun merasa tertekan oleh pertanyaan tersebut. Ia meraba-raba kata-kata untuk menjelaskan situasi ini tanpa membuat semakin rumit segala hal. Namun, ia sadar bahwa dia harus memberikan jawaban yang jujur dan transparan kepada istrinya.

"Sita, aku datang ke sini untuk menemui clien dan membahas pembebasan lahan," ujar Arjun dengan ragu-ragu namun tetap mencoba menjawab pertanyaan istrinya secara jujur. "Apakah kau lupa jika Mayang adalah Sekretarisku?"

Sita merasa kebingungan mendengar penjelasan Arjun. Ia tidak menyangka jika Mayang masih bekerja di kantornya.

"Kenapa kamu tidak memecat Mayang? Apakah ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku?" tanya Sita dengan nada sedikit menuduh.

Arjun terdiam sejenak, mencoba mengumpulkan pikirannya.

"Ayolah, Sita. Kita tidak bisa memecat Mayang begitu saja, hanya karena masalah pribadi kita. Kita harus tetap profesional," bujuk Arjun.

"Baiklah, sekarang kau harus minta maaf kepada Anand. Dia adalah teman kuliahku dulu, dan kami tidak sengaja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   22. Kegelisahan Anand

    "Mas Arjun, kenapa kau tidak bilang kepadaku jika kau berada di kota ini bersama dengan Mayang?" tanya Sita ketika dia menemani Arjun makan malam. Wajahnya terlihat sedikit tegang dan penuh pertanyaan. Arjun merasa gugup saat ditanya seperti itu oleh Sita. Dia memandangi wajah cantik Sita dengan tatapan yang penuh penyesalan. "Maafkan aku, Sayang," ucapnya pelan sambil menggenggam tangan Sita lembut. "Sebenarnya aku ingin mengatakan kepadamu sejak awal tentang keberadaanku di kota ini bersama Mayang. Namun, sejak malam itu, aku takut kau cemburu dan marah padaku." Sita mendengarkan penjelasan Arjun dengan hati yang berdebar-debar. Air mata hampir saja jatuh dari matanya namun ia berhasil menahan tangisannya. Ia mencoba untuk tetap tenang meskipun hatinya sedih dan terluka. "Percayalah kepadaku, Sayang," lanjut Arjun dengan suara serak karena rasa khawatirnya akan reaksi Sita. "Aku tidak ada lagi hubungan dengan Mayang. Aku sudah memilihmu sebagai satu-satunya wanitaku, dan akan sela

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   23. Kecemburuan Arjun

    "Baiklah, aku rasa diskusi ini sudah selesai, aku akan pergi ke kantor," tutur Sita mengakhiri perdebatan yang ada di meja makan tersebut. Sita duduk di meja makan, menatap kosong ke arah jendela. Dia tidak ingin berlama-lama melihat wajah suami serta adik angkatnya yang sudah bermain belakang dengannya. Setelah apa yang mereka lakukan padanya, Sita merasa sangat terluka dan kecewa. Hatinya penuh dengan amarah dan ketidakpercayaan. Jika saja bukan karena sebuah rencana menghancurkan keduanya, Sita ogah sekali menerima kembali mereka berdua tinggal satu atap dengannya. Dia tahu bahwa jika dia memberikan kesempatan kedua kepada mereka, maka dia hanya akan membuka pintu bagi lebih banyak pengkhianatan dan sakit hati. Saat ini rumah tangga mereka seperti reruntuhan yang hancur berantakan setelah badai besar melanda. Semua harapan dan impian indah tentang masa depan bersama telah hancur berkeping-keping. Sita merasa seperti dia telah kehilangan segalanya. "Bolehkah aku ikut denganmu?"

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   24. Mayang gusar

    "Maaf, saya tadi hanya tidak bisa membiarkan istri anda terjatuh. Apalagi sampai di terluka," sindir Anand dengan nada sinis, sambil melepaskan tangannya dari pinggang ramping Sita. Hal ini membuat Arjun semakin kesal oleh sikapnya tersebut. Dia merasa bahwa Anand sedang mencoba untuk menyinggungnya dan mengganggu hubungan mereka sebagai suami istri. Azkia hanya bisa tersenyum tipis melihat bagaimana suaminya cemburu. Hal sudah lama tidak dia lihat dalam diri Arjun ketika ada pria lain yang dekat dengan Sita. Setelah insiden tersebut, aktivitas kembali normal dan mereka bertiga melanjutkan langkah menuju lokasi pembangunan kantor baru milik Anand. Mereka berjalan bersama-sama sambil membicarakan rencana masa depan mereka dan bagaimana proyek pembangunan kantor baru ini. Sesampainya di lokasi pembangunan, mereka semua sangat terkesan dengan ukuran dan letak bangunan yang sedang dibuat. Arjun menjelaskan detail tentang konsep arsitektur modern yang akan diterapkan dalam kantor baru i

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   25. Tawaran Sita

    Mayang terus menatap kebersamaan Arjun dan Sita dengan perasaan campur aduk. Hatinya berdesir ingin sekali menghentikan mereka, tapi dia tahu bahwa itu tidak mungkin. Dia merasa cemburu melihat kedekatan mereka, padahal sebenarnya dia tidak memiliki hak untuk merasa seperti itu. Akhirnya, Mayang memutuskan untuk mengambil langkah berani dengan menelepon Arjun. Dia mencoba mengabaikan rasa takut yang melanda dirinya saat menekan tombol panggil di ponselnya. Namun sayangnya, Arjun memilih untuk mengabaikannya karena takut Sita curiga tentang hubungan mereka. Berbeda dengan reaksi dingin dari Arjun, Sita justru tersenyum simpul ketika membaca nama Mayang yang terpampang di layar ponsel Arjun. Dirinya merasa bahagia karena membayangkan betapa jengkelnya Mayang saat itu ketika panggilannya di abaikan oleh Arjun. "Mas, ponsel kamu dari tadi berisik, kenapa nggak kamu angkat saja sih?" protes Sita sambil menatap kesal ke arah Arjun. Tatapan kesal itu membuat Arjun sedikit terkejut dan ia m

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   26. Rayuan Mayang

    "Baiklah, setelah kita kembali ke Jakarta, aku akan mengenalkanmu kepada teman-temanku. Aku ingin kamu menjadi istri pria mapan dan tentunya yang masih bujang serta mapan," tutup Sita sambil tersenyum manis. Dia segera menutup ponselnya dan melihat Arjun yang tampak gusar. Arjun merasa cemas karena Mayang begitu saja setuju dengan tawaran Sita untuk dijodohkan dengan teman-temannya. Dia tidak bisa membiarkan Mayang menikahi lelaki lain karena dia sangat mencintainya dan tidak ingin kehilangan anak yang dikandung oleh Mayang. Hatinya berdegup kencang saat menyadari bahwa hubungan mereka mungkin berada di ujung tanduk. "Sayang, aku permisi ke kamar mandi dulu, ya?" ujar Arjun dengan suara gemetar ketika ia meminta izin kepada Sita. Ia berusaha menjaga ketenangan meskipun hatinya sedang dilanda kegelisahan. Sita merasakan ada sesuatu yang aneh pada sikap suaminya. Ada raut wajah gelisah yang terpancar dari matanya. Tanpa diduga-duga, dia diam-diam mengikuti langkah-langkah Arjun menuju

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   27. Kepergok lagi

    Di sisi lain, Sita mendapatkan notifikasi di ponselnya. Dia sangat kesal dengan foto yang dikirim oleh anak buah Anand. Foto itu menunjukkan Mayang dan Arjun sedang berpelukan mesra di sebuah pusat perbelanjaan yang terkenal di kota Bogor. Wajah mereka berdua tampak begitu bahagia, seolah-olah tidak peduli dengan perasaan Sita. Saat melihat foto tersebut, amarah memuncak dalam diri Sita. Hatinya terbakar oleh rasa sakit dan pengkhianatan. Ia merasakan keinginan kuat untuk melabrak Mayang dan Arjun, mengungkapkan semua kemarahan dan kekecewaannya pada mereka berdua. Namun, sekilas kata-kata ibunya kembali terngiang di kepalanya. "Jika saat ini kau bertindak gegabah tidak akan mendapatkan hasil yang menggembirakan melainkan dirimu sendiri yang akan rugi." Kata-kata bijaksana itu membuat Sita sadar bahwa tindakan emosional hanya akan membawa kerugian baginya sendiri. Sita merenung sejenak tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya. Ia menyadari bahwa ia harus tetap tenang dan cerdas

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   28. Kejutan terbaik Sita

    Sita menatap tajam Arjun, matanya penuh dengan kekecewaan dan amarah yang sulit disembunyikan. Dia merasa terluka oleh pengkhianatan Arjun, namun dia juga ingin memberikan kesempatan kepada Arjun untuk menjelaskan dirinya. Arjun mendekati Sita dengan langkah ragu-ragu. Hatinya berdebar kencang karena tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Namun, sebelum dia bisa mengucapkan sepatah kata pun, Sita mengarahkan tangannya ke depan sebagai isyarat agar Arjun tetap diam di tempat. "S-Sita kau kenapa datang ke sini? Bukankah aku bilang kepadamu jika kau tidak perlu hadir ke sini?" tanya Arjun heran dan terlihat sangat gugup. Sita mencoba menenangkan dirinya sendiri, mengingatkan bahwa dia harus tetap tenang dan tidak memperlihatkan rasa sakitnya kepada orang lain. Meskipun begitu, sulit baginya untuk menyembunyikan perasaan sedih yang melanda hatinya saat ini. "Ya, aku datang ke sini," ucap Sita dengan suara serak. "Namun, bukan untuk menemanimu, Mas." Kata-kata itu terdengar pahi

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   29. Keputusan Sita

    "Sita, apakah kau yakin tidak mau aku menemanimu?" tanya Anand masih ragu untuk melepaskan Sita pergi seorang diri menuju kamar hotelnya. Tatapan cemas terpancar dari matanya saat ia melihat Sita yang tampak lelah dan terbebani oleh masalah keluarganya. Namun, meskipun hatinya ingin sekali membantu, Anand juga mengerti bahwa ada batasan dalam campur tangan orang lain dalam urusan pribadi. "Ya, aku yakin. Ini adalah masalah intern keluargaku," jawab Sita dengan suara lemah. Sita menatap Anand tertunduk, segera dia meminta maaf agar Anand tidak salah paham dengan ucapannya, "Anand. Maaf, bukan maksudku untuk... ." Sita merasa bersalah karena harus menolak tawaran bantuan dari Anand yang sudah begitu banyak membantunya selama ini. Namun, dia sadar bahwa dia harus belajar mandiri dan menghadapi masalahnya sendiri. Melihat ekspresi sedih di wajah Sita, Anand memutuskan untuk memberikan dukungan tanpa syarat padanya. Dia mendekati Sita dengan langkah pelan dan meletakkan tangannya di pun

Bab terbaru

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   Bab 98. Tamat

    Pagi itu Dika dan Arsy tampak sangat bahagia karena Amel.tak pernah mengganggu hubungan mereka. Hingga pagi itu semua siswa berkumpul pada Mading sekolah bukan hanya itu, tatapan semua siswa yang ada disekolah itu memandang Arsy DNA Dika dengan tatapan penuh ejekan dan cemoohan.Arsy sadar jika ada sesuatu yang tidak beres."Dika, sepertinya ada yang aneh deh dengan siswa sekolah ini," ucap Arsy merasa risih dengan pandangan yang dilontarkan kepadanya saat dirinya dan Dika melewati lorong sekolah.Dika tersenyum manis, dia merangkulkan lengannya pada leher Arsy, "Kau ini selalu saja curiga. Bisa jadi mereka merasa heran karena si jomblo sejati kini sudah memiliki pacar, ditambah lagi pacarnya sangat tampan sepertiku."Arsy menatap Dika gemas, dan berkilah, "Narsis amat sih jadi orang. Seandainya saja bukan karena dijodohkan, mungkin aku tidak akan menerima kamu.""Halah, sudah jadian masih saja gengsi," sindir Dika melirik gemas kearah Arsy."Ah sudahlah. Ayo coba kita lihat ada apa d

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   Bab 97. Sakit hati Amel

    Sejak jadian di Villa, Arsy dan Dika tak segan memperlihatkan keromantisan mereka. Bahkan di sekolahpun, Arsy dan Dika bak Romeo dan Juliet yang tak bisa dipisahkan. Setiap hari mereka terlihat mesra, saling berpegangan tangan saat berjalan menuju kelas, dan sering kali duduk bersama di bawah pohon rindang di halaman sekolah.Suatu hari, ketika sedang asyik mengobrol dengan teman-temannya di depan kantin sekolah, tiba-tiba Amel datang dengan wajah cemberut. Ia langsung mendekati Dika yang sedang duduk sendirian sambil menatap ke arah langit biru."Dika, kamu ini kenapa sih? Aku telepon tidak pernah diangkat?" tanya Amel dengan nada kesal. Ia duduk di sebelah Dika dan melingkarkan tangannya pada lengan Dika.Dalam hati, Dika merasa gugup karena ia tidak ingin Arsy melihat adegan ini. Mereka berdua memang sudah menjadi pasangan yang sangat harmonis sejak jadian di Villa tersebut. Namun begitu masalah muncul ketika ada orang lain yang mencoba mendekati salah satu dari mereka."Maaf Amel,

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   Bab 96. Perjodohan

    Dengan senyum hangatnya, Dika menjelaskan lebih lanjut kepada Arsy tentang rencananya untuk masa depan mereka berdua. Dia bercerita tentang bagaimana ia telah mempersiapkan segalanya secara matang agar dapat memberikan kehidupan yang nyaman bagi mereka berdua kelak."Sebenarnya ada satu hal yang tampaknya belum kau ketahui, Arsy," ungkap Dika perlahan-lahan. "Mereka mendukung sepenuh hati hubungan kita dan ingin melihat kita bahagia bersama. Dengan kata lain, kita telah dijodohkan sejak kita baru saja dilahirkan."Arsy kaget mendengar pengakuan tersebut. Ia tidak pernah membayangkan bahwa orang tuanya dan orang tua Dika telah menjodohkan dirinya dan Dika. Namun, di balik kejutan itu, ada rasa lega yang mulai menyelimuti hatinya.Arsy merasakan detak jantungnya berdegup kencang saat mendengar kata-kata Dika. Pikirannya melayang-layang mencoba memahami semua ini. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa orang tuanya mengatur semuany

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   Bab 95. Arsy dan Dika baikan

    Dika dengan penuh kelembutan menggendong Arsy menuju tepi pantai. Pasir putih nan bersih terlihat begitu menawan ditambah dengan sinar matahari yang hampir tenggelam. Dika berjalan pelan-pelan, sambil merasakan angin sepoi-sepoi menyentuh wajah mereka.Kedua orang tua mereka, sedang duduk santai di tepi pantai tersebut. Mereka tampak begitu bahagia melihat kedatangan Dika dan Arsy. Namun tiba-tiba saja, wajah Sita berubah menjadi khawatir saat melihat Arsy digendong oleh Dika."Arsy, kamu kenapa?" tanya Sita dengan suara cemas sambil bangkit dari duduknya. Ia segera mendekati Arsy yang kini diturunkan oleh Dika dan duduk dengan kaki diluruskan ke depan.Arjun juga merasa cemas melihat kondisi anak mereka yang terlihat lemas itu. Ia segera bergabung dengan Sita untuk mendekati Arsy.Anand, sahabat baik mereka yang juga ikut dalam perjalanan ini bersama istrinya, turut merasa khawatir melihat keadaan Arsy. Mereka pun ikut mendekati keluarga ters

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   94. Kecemasan Arsy

    "Sayang, apakah semuanya sudah siap?" tanya Arjun kepada Sita yang baru selesai memasukkan semua barang bawaannya ke dalam bagasi mobil expander miliknya. Setelah persiapan dan packing, mereka akhirnya siap untuk pergi liburan bersama keluarga."Sudah, Pa," jawab Sita dengan senyum kelegaan duduk disamping pengemudi. Dia merasa lega bahwa semua barang telah tertata rapi di dalam bagasi mobil.Sita menoleh kebelakang untuk mengecek ibu serta putrinya. Namun wajahnya berubah cemas saat melihat wajah sang putri yang terlihat murung. Ada sesuatu yang mengganggu pikiran Arsy dan itu membuat hati ibunya menjadi khawatir."Arsy, kenapa wajah kamu terlihat murung gitu, Nak?" tanya Sita seraya tangannya sibuk memasang sabuk pengaman. Ia mencoba mencari tahu apa yang sedang dipikirkan oleh anak perempuan satu-satunya itu."Tidak apa-apa, Ma. Arsy hanya kepikiran pertandingan basket besok Ma

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   Bab 93. Keputusan Arsy

    Dika menatap Arsy dengan ekspresi kecewa yang jelas terlihat di wajahnya. Ia tahu bahwa Minggu ini tidak ada pertandingan apapun di sekolahnya. Dalam hatinya, Dika memahami jika Arsy ingin menghindarinya, tapi ia tidak tahu pasti masalah apa yang sedang dialami oleh Arsy. Sejak kemarahan Arsy terhadap dirinya beberapa waktu lalu, Dika semakin yakin bahwa kemarahan itu bukan hanya karena janji yang tak bisa dia tepati, melainkan ada masalah lain yang sedang mengganggu pikiran dan perasaan Arsy."Sungguh sayang sekali," ucap istri Anand dengan suara sedih. "Kita sudah merencanakan ini sejak lama."Semua yang duduk di meja makan saling menatap satu sama lain dengan perasaan campur aduk. Suasana hening pun tercipta di antara mereka sejenak.Dika mencoba untuk membuka pembicaraan lagi agar suasana menjadi lebih nyaman dan hangat. "Arsy," panggilnya lembut sambil memandang tajam gadis itu. Ia merasa kesal dengan kebohongan yang telah dilakukan oleh Arsy. Ia tidak bisa menahan diri untuk men

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   Bab 92. Dilema Arsy

    "Arsy, Andi. Kalian sudah saling kenal?" tanya Sita dengan ekspresi heran yang terlihat jelas di wajahnya. Dia tidak bisa menyembunyikan keheranan saat melihat putrinya, Arsy, dan putra Anand saling menunjuk satu sama lain dengan raut muka yang penuh kejutan.Sita sebenarnya tidak pernah menduga bahwa Dika adalah putra Anand. Namun kenyataannya memang begitu. Nama lengkapnya adalah Andika Pradana, tetapi keluarganya biasa memanggilnya dengan sebutan Andi. Meskipun begitu, Dika lebih suka dipanggil dengan nama Dika oleh teman-temannya di sekolah maupun lingkungan sekitar."Iya Tante. Arsy adalah teman sekelas Andi," jawab Andi dengan senyum canggungnya.Tidak ingin membuat suasana semakin canggung, Sita mencoba untuk tersenyum ramah kepada Anand dan berkata, "Anda memiliki anak laki-laki yang tampan dan cerdas seperti Dika." Anand pun tersenyum malu-malu sambil menjawab, "Terima kasih atas pujian Anda."Sementara itu, Dika juga merasa terkejut karena tidak pernah menyangka bahwa Arsy

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   91 Tamu tak terduga

    "Arsy tunggu!" seru Dika dengan suara lantang, mencoba menarik perhatian Arsy yang sepertinya sengaja mengabaikannya sejak kemarin hingga pulang sekolah. Namun, Arsy terus melangkah tanpa memperdulikan Dika yang terus mengejarnya dan berusaha keras untuk berbicara kepadanya.Dengan raut wajah penuh penyesalan, Dika akhirnya berhasil mendekati Arsy. "Arsy, maafkan aku. Aku benar-benar lupa bahwa kita akan pergi mencari bahan untuk proyek sekolah, kemarin," ujar Dika dengan nada rendah.Namun, jawaban dari Arsy tidak seperti yang diharapkan oleh Dika. "Sudahlah lupakan saja. Aku sudah membeli semua bahan yang dibutuhkan untuk proyek kita," kata Arsy tegas sambil menghentikan langkahnya dan menatap Dika dengan tatapan ketus.Dalam hati, Dika merasa sedih dan kesal atas sikap dingin yang ditunjukkan oleh sahabatnya itu. Ia tidak ingin hubungan mereka menjadi renggang hanya karena sebuah kesalahan kecil ini. Maka dengan suara memelasnya, ia mencoba membujuk Arsy agar mau memaafkannya."Ars

  • ISTRI SAH PEWARIS HARTA   Bab 90. Kecemburuan Arsy

    "Arsy, ke kantin yuk!" ajak Dika sambil melingkarkan tangannya ke leher Arsy. Dia mengajaknya dengan penuh semangat, berharap bisa menghabiskan waktu istirahat bersama sahabatnya.Namun, Arsy menolak dengan wajah yang di tekuk. "Kau pergi saja, ajak saja Amel!" ucapnya singkat dan tegas. Ada sesuatu yang terlihat dalam ekspresi wajahnya, seolah-olah dia sedang menyembunyikan sesuatu.Dika tidak bisa menahan tawa saat mendengar penolakan itu. "Jangan bilang kau cemburu!" tebaknya dengan nada bercanda. Dia merasa ada rasa cemburu yang terselip di balik kata-kata penolakan Arsy.Arsy memalingkan wajahnya dan mencoba untuk menyembunyikan senyum kecil yang muncul di bibirnya. Dia tidak ingin Dika tahu bahwa dia benar-benar merasa cemburu melihat Dika bersama dengan Amel saat pagi tadi.Sebenarnya, Arsy sudah lama memiliki perasaan khusus terhadap Dika. Walaupun mereka baru saja berteman tapi mereka sering melakukan segala hal bersama-sama. Namun belakangan ini, hati Arsy mulai berbunga-bun

DMCA.com Protection Status