Alea benar-benar menyukai rumah mereka dan lingkungannya, lingkungan yang juga bisa membuat mereka hidup seperti orang yang wajar. Alea tidak perlu takut dengan para pemburu berita yang suka membicarakan keluarganya lagi. Alea juga bisa melihat suaminya yang terlihat berbeda, lebih sehat dan bahagia. Tuan Anmar mengambil cuti dari semua pekerjaannya khusus untuk menemani Alea menjalani pendidikan yang mungkin akan menghabiskan waktu sekitar tiga tahunan. Pria itu sudah terlalu sibuk seumur hidupnya sudah waktunya untuk lebih bersantai serta menikmati hari-harinya dalam ketenangan yang sederhana bersama seorang istri yang masih sangat muda dan mencintainya. Setiap kebaikan pasti akan mendapatkan balasan yang layak dan mungkin Alea memang dikirim sebagai hadiah atas seluruh perjuangannya yang tidak mudah untuk membesarkan seorang anak laki-laki seorang diri dengan begitu tulus. Sekarang Troy sudah menjadi pria dewasa yang bisa diandalkan da
POKOKNYA LUV U DAN JANGN LUPA VOTE! ^.^
Angin yang berhembus ringan ikut menggugurkan dedaunan musim gugur yang sudah sempurna menguning, melayang lembut mengiringi dua insan yang sedang saling berbagi rasa di tengah udara sejuk musim gugur. Alea membiarkan pintu balkon kamarnya terbuka, mereka sudah tidak memerlukan pendingin ruangan lagi. Tubuh Alea sedang merintih lembut di bawah naungan tubuh besar suaminya yang seperti sedang mengaduk-aduk jiwanya dengan berbagai gairah dan rasa. Bukan hanya sentuhan fisik, tapi hati serta pikirannya juga sedang dibuai oleh rasa cinta. Alea merasa sangat begitu dicintai dengan semua cara pria itu menyentuhnya, merasa dibutuhkan dengan berbagai wujud ciuman yang seolah tanpa puas, dan merasa dimiliki dengan begitu dominan ketika tubuh pria itu terus mengerang hebat di atas tubuhnya yang ingin terus ia dera. Alea meraba ke sekujur
Alea baru bangun di pagi hari musim gugur yang membuat pantulan sinar matahari di lantai kamarnya terlihat semakin jingga. Balkon kamarnya sudah terbuka dan di sana pria itu berdiri, berjalan mondar-mandir dangan tubuhnya yang tertimpa siluet matahari pagi hingga nampak ikut bercahaya. Untuk beberapa saat Alea hanya diam memperhatikannya dan berdoa, 'Jangan ambil pria itu dariku Tuhan ... karena aku tidak akan sanggup'. Setelah beberapa saat Alea baru sadar jika pria itu sedang gelisah, belum berhenti mondar-mandir dan serius mendengar entah siapa yang sedang bicara dengannya pagi-pagi begini. Nampaknya tuan Anmar juga baru sadar jika Alea sudah bangun dan sedang memperhatikannya. Pria itu langsung tersenyum dan melambaikan sebelah tangannya yang tidak memegang ponsel untuk sekedar memberi isyarat agar 'tunggu sebentar'. Senyumnya sederhana tapi bisa lebih cerah dari siluet sinar
Ternyata sejak kemarin Troy berada di Boston untuk beberapa urusan bisnis, Troy menjalin kerja sama bisnis dengan sebuah perusahan multi nasional di Boston. Sebelum kembali ke Indonesia Troy menyempatkan singgah ke tempat tinggal papanya. Jadi akhir pekan itu rumah Alea dan tuan Anmar jadi semakin ramai dengan kehadiran beberapa teman Alea dan keberadaan Troy. Mereka makan siang bersama di halaman belakang dan membicarakan beberapa hal mengenai perkuliahan. Alea duduk di samping suaminya sementara Troy ada di ujung meja yang lain sesekali memperhatikan kebahagiaan papanya. Anak-anak muda itu juga ikut antusias mendengarkan tuan Anmar, sebagai salah satu yang pernah menjadi lulusan terbaik Harvard tentu pengalamanya hingga bisa sukses seperti sekarang juga bukan main-main. Troy sendiri juga belajar banyak dari papanya dan belum berhenti untuk bisa menjadi seperti pria yang telah be
Akhirnya Alea berhasil menyelesaikan pendidikannya hanya dalam waktu tiga tahu dengan nila cumlaude dan pastinya hal itu juga merupakan kebanggaan bagi tuan Anmar. Alea memang sangat cerdas dan layak mendapat semua prestasinya. Selain lulus dengan nilai akademik yang membanggakan Alea juga lulus untuk program S2 di Stanford University. Hidup Alea benar-benar sedang diliputi oleh kebahagiaan karena memang sangat tidak mudah untuk bisa mendapatkan kesempatan tersebut. Biasanya hanya akan ada satu mahasiswa dari Indonesia yang bisa terpilih setiap tahunya dan tahun ini Alea yang mendapatkan kesempatan luar biasa tersebut karena sebuah jawaban sederhana yang diberikan gadis itu ketika wawancara. Setiap mahasiswa yang mengajukan lamaran pasti akan diberi satu pertanyaan yang kurang
Troy sengaja meninggalkan semua pekerjaannya demi bisa pergi sendiri ke bandara untuk menjemput papanya yang tiba hari ini. Satu minggu setelah kelulusan Alea, tuan Anmar benar-benar langsung membawa Alea pulang ke Indonesia. Saat itu usia kandungan Alea sudah memasuki bulan ke Enam, perutnya sudah sangat besar dan bulat sempurna untuk mengejutkan semua orang, bukan hanya Troy yang kali ini sedang syok melihat perut Alea, tapi semua keluarga besar tuan Anmar sepertinya juga akan terkejut. "Kenapa kalian tidak pernah memberitahuku."Troy langsung berjalan mendekati Alea yang baru keluar dari depan pintu kedatangan bandara bersama dengan papanya. "Apa boleh aku menyentuhnya?" Troy meminta ijin untuk memegang perut Alea karena jujur ia masih sulit percaya jika papanya bisa membuat perut Alea membengkak sebesar itu.
Mungkin bagi sebagian orang kehamilan sudah merupakan hal biasa, tapi bagi Alea yang sudah menunggu selama sepuluh tahun tentu bisa hamil dan merasakan momen-momen seperti ni adalah anugerah yang tidak pernah terbayangkan. Alea akan selalu ingat jika dirinya sedang mengandung darah daging dari pria yang sangat dia cintai, pria yang ingin sekali dia bahagiakan, karena itu Alea tidak keberatan untuk menanggung apapun demi untuk suaminya. Alea sudah kesulitan untuk duduk atau berbaring, rasa kram di perutnya juga sudah datang semakin sering dengan rasa sakit yang terus berlipat ganda. Tidak ada hentinya tuan Anmar terus berdoa sambil menenangkan Alea dan melakukan apapun agar istrinya nyaman. Walaupun ini pengalaman pertama tuan Anmar menemani seorang istri dalam persalinan tapi dia suami yang sangat luar biasa. Dulu saat Troy lahir kondisinya sama sekali tidak seperti ini. Bah
"Ajak Alif bermain di halaman," pesan Alea pada suster yang membantunya. Putra Alea sudah berumur satu tahun, sedang dalam masa aktif karena sudah mulai berlarian dan harus ekstra di jaga. "Alea, aku ingin bicara padamu," panggil tuan Anmar pada Alea yang baru menyerahkan putranya pada suster. Alea langsung berjalan mengikuti suaminya. Tuan Anmar menutup pintu ruang kerjanya setelah Alea ikut masuk. "Duduklah." Tuan Anmar masih berdiri ketika mempersilahkan Alea duduk lebih dulu. Tidak tahu kenapa hati Alea jadi agak cemas meski kemudian tuan Anmar juga ikut duduk di sampingnya dan langsung menggenggam tangan Alea. "Aku ingin
Hari masih pagi ketika Alea dikejutkan dengan berita jika tadi malam bi Warni terjatuh di kamar mandi dan sekarang sudah di larikan ke rumah sakit. Alea segera mengajak tuan Anmar pergi menyusul ke rumah sakit untuk memastikan kondisinya. Kondisi kesehatan bi Warni memang semakin menurun belakangan ini bahkan di hari ulang tahun putranya kemarin bi Warni tidak bisa datang. Ketika Alea dan tuan Anmar tiba, di sana hanya ada anak perempuan bi Warni yang sedang menjaganya. Bi Warni memang hanya memiliki seorang anak perempuan sejak suaminya meninggal dua puluh tahun yang lalu. Bi Warni sudah ikut bersama tuan Anmar selama puluhan tahun dan sudah seperti sosok seorang ibu bukan hanya untuk Troy tapi juga untuk tuan Anmar. "Bagaimana kondisinya?" tanya tuan Anmar pada putri bi Warni. "Su
"Aku tidak percaya akan melihat hari seperti ini," tuntut Mike ketika harus menelan kekecewaan pada wanita yang ingin dia genggam hatinya. "Kau pilih menikah dengannya pria yang bahkan baru kau kenal setelah lima tahun kita menjalani komitmen." "Ini bukan pilihan tapi keputusanku." "Kau membuat keputusanmu sendiri, kau sangat tidak masuk akal Alea!" tegas Mike "Aku hampir sinting mencarimu, aku tidak menemukanmu di partemen atau di rumah sakit, tidak ada yang memberitahuku dan ponselmu juga tidak pernah bisa dihubungi. Kemudian lihat apa yang kutemukan sekarang!" Mike mulai mengeraskan suaranya dan Troy sudah tidak tahan untuk berdiri menghampiri mereka. "Biarkan Alea meny
Keluarga Alea di panti asuhan benar-benar sangat luar biasa hingga Tuan Herlambang juga tidak bisa berhenti untuk terus bersyukur karena tahu putrinya dikelilingi oleh orang-orang yang mencintainya. Berulang kali manusian tidak akan pernah tahu bagaimana cara Tuhan akan membalas amal dan dosa. Mungkin karena kebaikan nyonya serta tuan Herlambang yang juga sangat dermawan maka di manapun putrinya berada dia tetap terjaga dengan baik, dikelilingi orang-orang baik yang selalu menolongnya, dan dipertemukan dengan jodoh yang baik. Kadang buah dari keikhlasan yang ditabur orang tua juga bisa mengalir sebagai rizki untuk anak-anaknya kelak, karena mereka juga termasuk kebahagiaan dan ladang amal orang tuanya yang tidak akan terputus. Bagi Tuan Herlambang menyaksikan dua anak perempuannya yang tiba-tiba sudah tumbuh dewasa dan saling menyayangi adalah berkah yang luar biasa. Mereka juga a
Anmar menarik Alea lebih merapat untuk dia cium dengan intens dan dia raba perutnya. Dunianya sedang sangat bahagia, Anmar sudah tidak sabar untuk menunggu kehadiran buah cinta mereka. Miliknya yang sedang tumbuh di dalam tubuh Alea, wanita yang rasanya memang sudah dia tunggu untuk kembali menjadi miliknya. Wanita yang selalu ada dalam setiap doa-doanya dan wanita yang telah berjuang menjaga diri untuknya. Kadang rasanya memang seperti ujung dari perjuangan dan perjalanan panjang, perjuangan dari kesabaran dan doa. "Sungguh aku tidak pernah berpikir jika akan ada hari seperti ini." "Jangan gugup, aku yakin mereka juga akan sangat menyukaimu sepertiku." Anmar kembali menciumi Alea, walaupun alasannya untuk menenangkan Alea tapi sebenarnya Anmar memang suka melakukannya, dia suka menciumi Alea seperti itu jika sedang tidak
Kondisi Nyonya Camila sudah jauh membaik dan mulai beraktifitas normal paska serangan terakhirnya kemarin tapi kali ini nyonya Camila mulai rewel untuk makan. Nyonya Camila masih ingat seperti apa rasanya ketika mengira dirinya telah kehilangan seorang putra. Meski sekarang Nyonya Camila menyesal dengan semua sikapnya kemarin tapi sepertinya tidak akan mudah untuk membuat anak-anak kembali terutama Anmar dan keteguhannya. Hidup kesepian di hari tua sepertinya memang akan menjadi hukuman yang layak baginya. Celina akan datang setiap siang untuk mengontrol obatnya yang harus diminum rutin dan membujuk Nyonya Camila agar mau makan. Memiliki dua anak laki-laki ternyata membuatnya kesepian, Troy yang suka bepergian sesuka hati dan Anmar yang pilih menjaga jarak membuatnya semakin sedih sebagai seorang ibu. Walaupun sudah terlalu tua untuk merajuk dan mencari perhatian dari putra-putranya tap
Dokter Alea langsung menunjukkan foto yang kemarin dia ambil bersama saudarinya. "Sepertinya Papa dan Mama memiliki putri yang lain." "Apa maksudmu?" tanya Tuan Herlambang masih bingung ketika memperhatikan foto di layar ponsel putrinya. "Sepertinya ada yang menukar kami saat masih bayi itulah kenapa aku dan Lisa tidak pernah mirip dan justru ada Alea yang lain di luar sana." "Alea!" kutip Nyonya Herlambang dengan manik mata membulat. "Ya, nama panjang kami juga sama persis." "Mustahil." Kali ini kedua orang tua Dokter Alea sama-sama terkejut. "Dia istri dari kakak laki-laki
"Seorang kekasih?" tanya Troy. "Ya, kami sudah bersama selama lima tahun." "Aku bisa melamarmu dan memberi cincin yang lebih pas untuk jari manismu." Dokter Alea langsung berjengit mendengar ucapan Troy yang bisa begitu enteng membicarakan lamaran seperti lelucon. "Kau tidak bia seperti itu." "Aku bisa, aku bisa menikahimu!" "Aku sudah lima tahun menjalin hubungan yang stabil." Dokter Alea ingin Troy berhenti mengajaknya bercanda. "Masih ada banyak tahun lagi ke depan, lima tahun tidak akan ada apa-apanya!" keras Troy. "Aku tidak bisa seperti itu!" tegas Dokter Alea begitu s
"Mustahil!" Anmar juga terkejut ketika mengetahui Alea benar-benar ada dua. Walaupun Anmar langsung bisa membedakan yang mana istrinya tapi memang tetap sangat aneh bisa ada dua orang yang sangat mirip bukan hanya fisiknya tapi juga namanya. "Sepertinya kita memang harus menemui bunda Yuli!" Anmar menoleh pada Alea. "Semoga mereka punya jawaban masuk akal untuk semua ini, karena mustahil jika kalian tidak memiliki kekerabatan sama sekali." Apa lagi Anmar juga ingat jika istrinya sedang mengandung anak kembar. Anmar juga sepakat dengan Troy jika kedua Alea yang ada di hadapan mereka kali ini adalah saudara meskipun tanpa harus melakukan tes DNA sekalipun. Sudah sejak lama Alea ingin mengetahui siapa orang tuanya, sesuatu yang selama ini Alea pikir mustahil dan seperti jalan buntu. Ta
"Sumpah aku baik-baik saja, kau boleh menanyakan tanggal lahirku dan aku bisa menjawab dengan benar!" Troy terus berusaha meyakinkan jika tidak ada masalah di kepalanya. "Keluargaku kenal baik dengan ibumu, ayahku bisa ikut malu jika aku sampai salah diagnosa menanganimu." "Kau masih Dokter muda?" tebak Troy. "Ya." "Tapi kau putri dari pemilik rumah sakit ini?" "Ya, kau pati langsung tahu dari nama belakangku." Dokter Alea terlihat pasrah saat identitasnya bisa begitu mudah untuk ditebak oleh pemuda itu padahal dia sengaja tidak pernah memakai nama panjang di jasnya selama ikut program kerja di rumah sakit milik keluarganya sendiri agar tidak ketahuan.
Jika melihat kondisi mobil yang dikendarai Troy nampaknya memang mustahil siapapun bisa selamat. Nyonya Camila langsung jatuh pingsan begitu mendengar berita kecelakaan yang menimpa putra keduanya. Tadi Troy sudah dia peringatkan agar tidak pergi tapi anak itu tetap bersikeras dan mengabaikan semua peringatan ibunya. Nyonya Camila juga sempat sangat sedih karena kedua putranya jadi tidak ada yang mau perduli mendengarkannya hanya karena seorang wanita. Tidak ada yang bisa dia salahkan selain Alea untuk semua bencana ini. Ketakutan seorang ibu ketika hanya memiliki anak laki-laki adalah saat kelak anak laki-lakinya akan pergi meninggalkannya demi seorang wanita. Walaupun tidak selalu seperti itu tapi nyatanya Anak perempuan tetap lebih dianggap mampu untuk mengurus dan menjaga ibunya. Semuanya sangat kacau karena kondisi nyonya Camila