Terima kasih banyak author ucapkan untuk para pembaca setia Istri kedua Tuan CEO, yang selalu setia mengikuti updatenya walaupun masih banyak kekurangan seperti update yang tdk tepat waktu :') dikarenakan kesibukan di real life yang padat. Sebenarnya author memiliki rencana untuk membuat sekuelnya kisah anak-anak dari Jacob dan Daniel Noel. Bagaimana menurut kalian? Author tunggu jawaban dari kalian ya semua ya. Terima kasih ^.^
Season 3 Awal mula Di sebuah hotel berbintang tempat di mana sedang berlangsungnya acara ulang tahun sebuah perusahaan ternama di Los Angeles City, tampak seorang wanita bergaun malam warna hitam sedang memapah seorang pria bersetelan jas pesta. Pria berparas rupawan yang terlihat mabuk dengan kedua netra setengah terpejam. Sang wanita terlihat susah payah membawa pria rupawan itu ke dalam suite room yang ada di hotel tersebut. “Kita sudah sampai, Sir. Anda bisa beristirahat di kamar ini sampai menunggu asisten Anda menjemput nanti.” Tutur sang wanita setelah merebahkan tubuh tinggi sang pria yang dalam keadaan setengah sadar. “April, kepalaku pusing sekali,” keluh pria pewaris sebuah perusahaan besar di Los Angeles City itu. “Apakah Anda terlalu banyak minum tadi, Sir? Seharusnya Anda menolak para petinggi perusahaan yang mengajak Anda tadi. Karena setahu saya Anda memang tak bisa minum sampanye terlalu banyak,” sang wanita berkata memasang raut wajah cemasnya. Namun, sang pria
Brian Noel saat ini menjabat sebagai Presdir di perusahaan milik mendiang ayah kandungnya, Daniel Noel. Sedangkan untuk CEO Noel Corporation Demi Noel lah yang memimpin. Kisah penuh tragedi tentang keluarga Noel masih hangat menjadi perbincangan sampai sekarang. Karena hal itulah seluruh berita tentang keluarga Noel akan selalu menjadi tranding topik hangat media massa. Tak hanya kisah pewaris sebelumnya yang penuh tragedi, kini putra sulung dari Daniel Noel pun selalu menjadi sorotan pada awak media. Alasan itulah yang membuat Brian Noel selalu bertindak hati-hati dengan menjaga imagenya dengan baik sebagai putra dari CEO Noel Corporation sebelumnya, ayahnya sendiri, Daniel Noel. Namun, kini Brian justru merasa dijebak oleh seseorang yang memancing para wartawan ataupun paparazzi sehingga ia harus terjebak di situasi darurat seperti ini bersama dengan sekretarisnya, April Spencer.Brian pun segera menghubungi orang kepercayaannya untuk membereskan apa yang terjadi di depan kamar hot
Barcelona, SpanyolMalam buta di sebuah klub terbaik di kota Barcelona, tampak seorang pria bertubuh tinggi tegap dengan setelan jas hitamnya yang terbuka di bagian atas, tampak cukup mencuri perhatian para wanita yang ada di klub tersebut. Tak hanya paras tampannya yang memikat, aura dari pria tersebut seperti begitu kuat seolah memiliki daya pikat tersendiri.Pria berparas maskulin itu sengaja duduk di kursi bar kemudian memesan minuman. Rambut hitam berpotongan buzz cut itu terlihat semakin menambah aura jantan sang pria. Tak butuh waktu lama, seorang wanita cantik berdada besar tampak mendekatinya dan berusaha menyapa.“Hallo, Tuan tampan? Bolehkan aku menemanimu minum?” Wanita itu bertanya dengan gaya bicaranya yang seksi. “Maaf, aku sedang menunggu seorang teman,” sahut pria itu datar.“Oh, benarkah? Siapa itu, apa dia wanita?” Wanita berambut hitam itu seperti sengaja mendekatkan dua bongkahan kenyalnya yang besar bermaksud menggoda sang pria, namun pria itu tetap bersikap dat
Malam itu juga Alex dan para anggota timnya terbang ke London. Mereka segera menyusun rencana operasi penangkapan Felipe Ramos di kota yang diyakini sebagai tempat persembunyian ketua mafia yang paling dicari itu. Dalam operasi penangkapan Felipe Ramos, Alexander lah yang memimpin. Kali ini Alex tak boleh gagal dalam misinya. Felipe Ramos, adalah penjahat mafia paling licin. Pria itu sangat ahli untuk melarikan diri juga memanipulasi. Sudah berulang kali operasi penangkapannya selalu gagal, namun tidak untuk sekarang, dan Alex harus benar-benar menyusun rencana yang matang untuk bisa menangkap Felipe Ramos. “Biar aku yang memancing pria itu keluar dari persembunyiannya, Sir.” Seorang agen wanita bernama Ellyzabet Smith menawarkan diri ketika operasi penangkapan itu direncanakan.“Kau yakin?” Alex memastikan pada anak buah wanitanya satu-satunya yang ikut dalam operasi penangkapan kali ini.Ellyzabet mengangguk yakin, ekspresi wajahnya tak terlihat keraguan sedikit pun, “Sekuat apa pu
Di mansion seorang bernama Felipe Ramos terjadi baku tembak malam itu, antara para mafia dan tim FBI yang dipimpin oleh Alexander Hayden Noel. Anggota tim dari Alex melawan para anak buah dari Felipe Ramos, sedangkan Alex menangkap Felipe Ramos yang berusaha untuk kabur, setelah tahu jika mansionnya telah diserang.“Jangan mendekat! Jika tidak akan aku pecahkan kepala wanita ini!” Felipe menodongkan pistol tepat di kepala Ellyzabet yang kini ada dalam sandera Felipe.“Apa kau yakin dapat menyakitinya, Felipe Ramos?” Alex tersenyum smirk dengan pandangan mengejek.“A-apa?!” Bug!“Aargh!” Felipe terlambat menyadari jika wanita yang bersamanya bukanlah wanita biasa. Dengan gesit Ellyzabet menyerang Felipe dengan tendangan menukik andalannya hingga pria empat puluh tahun itu jatuh terkapar dengan pistol yang terlempar dari tangannya.“Kau..?!” Felipe melotot pada Ellyzabet dengan tak berdaya setelah diserang oleh Ellyzabet hanya dengan satu tendangan mematikan.“Kau ditangkap Felipe Ra
Alexander melangkah menuju kastil di mana orang tuanya tinggal. Setelah pergi untuk waktu yang cukup lama, ia merasa seperti orang asing. Kastil itu tak ada yang berubah sama sekali, bangunan itu masih berdiri kokoh sama seperti yang ia lihat terakhir kalinya. Alex mengingat kembali masa kecilnya, memorinya kembali ke masa yang baginya tak terlupakan. Penuh keceriaan, dan juga banyak cinta. Meskipun tetap ada air mata di masa-masa itu, namun Alex kecil tumbuh dengan penuh kasih sayang dari ibunya, dan juga kedua ayahnya. Dua bersaudara Noel, Jacob dan Daniel. Alex sampai di ujung pintu, ia melihat sosok wanita setengah baya yang masih terlihat cantik di usianya yang tak lagi muda. “Mom...” “Putraku Alexander,” wanita yang tak lain adalah Lucy itu mengulas senyumnya yang keibuan menyambut sang putra yang sudah lama tak ditemuinya. Ibu dan anak itu pun berpelukan untuk waktu yang cukup lama, melepaskan rasa rindu. “Mom, bangga padamu, Nak. Ayahmu juga sangat bangga dengan prestasi y
“Apa ada masalah, Honey?” Jacob mendekati sang istri yang dilihatnya tampak menghela nafas berat dengan ekspresi wajah tegang setelah menelepon Brian karena rasa rindu.“Brian sedang jatuh cinta, dia baru saja mengatakannya padaku tadi,” Lucy menjawab, menatap suaminya dengan tatapan sendu.Berbanding terbalik dengan Jacob yang langsung tersenyum lebar saat mendengarnya, “Bukankah itu bagus!? Kenapa kau malah terlihat sedih, Sayang?” Kini Jacob duduk di sebelah Lucy dan menatapnya penuh cinta.“Yang jadi masalah wanita itu adalah sekretaris di perusahaannya, Jacob. Bagaimana bisa aku tidak merasa cemas?” tutur Lucy.“Sekretaris di Noel Corporation?” Pandangan Jacob menyempit cukup terkejut dengan apa yang baru saja didengarnya, dan Lucy mengangguk mengiyakan.“Aku hanya takut tragedi itu terulang kembali, Jacob. Aku tak mau, baik itu putraku atau gadis itu mengalami hal buruk yang sama seperti yang dulu pernah aku dan Daniel alami.”Jacob menghela nafas, ia menyentuh lembut bahu istri
Ghea Loranne melangkah mengikuti April Spencer dari belakang menuju ke ruangan Presdir Noel Corporation, tempat Brian Noel ada di sana. Meskipun saat ini sudah di luar jam kerja, sebagai sekretaris yang profesional April Spencer tetap mengantarkan wanita yang mengaku sebagai teman masa kecil dari Brian Noel itu. Tok tok tok. April mengetuk pintu ruangan sebelum masuk. “Ya, masuk!” sebuah suara yang April kenal menyahut dari balik pintu. “Maaf, Sir. Miss. Ghea Loranne ingin menemui Anda. Beliau mengatakan sudah membuat janji dengan Anda sebelumnya.” April memberitahu dengan sikapnya yang formal. “Ghea Loranne?” Brian berpikir sesaat dengan pandangan menyempit, “Baiklah. Biarkan dia masuk,” Brian memerintah pada akhirnya. “Baik, Sir. Saya akan menyuruh beliau masuk sekarang.” April berbalik badan. Namun, sebelum April mencapai pintu Brian memanggilnya kembali dengan cepat, “Tunggu, April!” “Ya, Sir?” “Apa kau akan keluar untuk makan siang?” “Ya, Sir. Saya akan keluar makan sian
“Jerome??” Laura terkejut setelah menyadari pria yang paling dihindarinya tiba-tiba ada di hadapannya saat ini.Pria tinggi besar berparas maskulin dengan jambang tipis bernama Jerome itu mengalihkan pandangannya pada Alex yang tetap tampak tenang seolah tak terpengaruh sama sekali dengan kehadirannya.“Jadi kau teman kencan Laura yang baru?!” sergahnya dengan tatapan tajam yang menusuk, tersenyum mengejek pada Alex.Alex tak menjawab, ia tak bereaksi apa pun. Dengan sikap cueknya Alex meminum gelas berisi minuman yang sudah dipesannya. Merasa kesal tak ditanggapi, Jerome melotot pada Alex sembari memukul meja dengan keras.Brakk!!“Hey, aku sedang bertanya padamu, pengecut?!” Jerome berkata keras hingga menarik perhatian orang yang ada dalam restoran itu.“Jerome?! Jaga bicaramu di tempat seperti ini! Siapa pun dia, kau tak berhak berkata kasar padanya!” Laura memperingati.“Kau selesaikan urusanmu dengan pria ini, Laura. Aku pergi, terima kasih kau sudah mentraktirku.” Alex bangkit d
Ellyzabet Smith memang sudah tak lagi bersamanya, akan tetapi Alex tetap merasa kalau Ellyzabet selalu ada bersama dengannya, tepatnya di hatinya. Seperti sekarang ini, Alex begitu menikmati malam-malamnya di Paris meskipun seorang diri. Puas menikmati malam di tempat itu, Alex pun melangkah untuk pulang menuju ke apartemen yang disewanya selama tinggal di Paris untuk menenangkan diri. Jarak yang tidak terlalu jauh membuat Alex hanya perlu berjalan kaki untuk sampai ke apartemennya. Namun, di tengah jalan Alex melihat seorang pria yang berlari kencang dari arah berlawanan dengan membawa sebuah tas wanita. Merasa ada yang aneh, tanpa banyak berpikir Alex sengaja membuat pria itu jatuh tersandung kaki Alex, lalu dengan gerakan cepat Alex langsung mengambil tas dari tangan sang pria.Bruk!! “Arght! Sialan!” pria itu mengumpat, jatuh tersungkur tak jauh di dekat Alex.Beberapa detik kemudian, seorang wanita muda tampak berlari dengan wajah pucat.“Tolong! Tasku! Pria itu mengambil tasku!
“Kau bajingan sialan, Brian Noel!! Akan aku pastikan setelah ini aku akan menghancurkanmu!” Teriakan seorang pria di sebuah ruangan tertutup dan kedap suara terdengar lantang. Pria tersebut baru saja menjalani rangkaian pemeriksaan oleh beberapa orang dari lembaga penegak hukum.Pria yang tak lain adalah Antony Buggs itu terus mengumpat tanpa henti. Ia benar-benar tak menyangka jika hanya dalam waktu semalam dirinya kini sudah berada di dalam ruangan yang mirip seperti penjara. Antony sudah menghubungi pengacara terbaik untuk mengurus kasusnya. Namun, selama kasusnya masih belum ditangani, selama itu pun setiap gerak-gerik Antony akan selalu diawasi. Seperti sekarang ini, ia harus bermalam di ruangan dingin tanpa fasilitas apa pun di dalamnya. Bagi Antony tempat itu tentu saja sama halnya dengan penjara. Brian Noel telah menghancurkan nama baiknya sebagai seorang Antony Buggs.Antony yakin dirinya dapat lolos dari jeratan hukum yang dituduhkan Brian Noel padanya, akan tetapi fakta istr
Suara langkah kaki terdengar masuk di sebuah ruangan perawatan rumah sakit, sosok itu mendekat ke ranjang pasien di mana seorang wanita terbaring lemah. Kedua mata wanita itu masih terpejam masih dalam pengaruh obat bius setelah operasi yang baru saja dijalaninya. Kini sosok pria yang tak lain adalah Brian Noel itu bisa lebih dekat melihat wajah wanita yang baru saja melahirkan bayi dalam kondisi prematur akibat pendarahan yang dialaminya. Jari tangan Brian menyentuh lembut wajah April yang terlihat pucat. Netra birunya menatap sendu April dengan tatapan penuh cinta. “Maafkan aku karena terlambat menyelamatkanmu, April,” sesal Brian lirih tanpa melepas pandangannya pada wajah cantik April yang tampak pucat.“Seandainya aku datang lebih awal, mungkin kau tidak harus mengalami kejadian seperti ini. Tetapi aku bersyukur kau dan bayimu selamat. Dia cantik sepertimu, April Spencer.” Brian mengulum senyuman diagonalnya sebagai wujud rasa syukur.Brian tak ingin melepaskan genggaman tangann
Antony melangkah di mana beberapa pria berseragam menunggunya di ruang depan mansion. “Ada yang bisa saya bantu, Tuan semua?” sapa Antony dengan senyuman penuh percaya dirinya.“Maaf, Mr. Buggs mengganggu waktu Anda. Kami datang ke sini untuk memeriksa segala aset dari perusahaan yang Anda miliki,” salah satu pria berseragam itu memberitahu dengan gaya formalnya.“Memeriksa? Apa maksudnya Anda semua datang ke sini karena mencurigai saya melakukan sesuatu yang ilegal, begitu?” “Bisa dikatakan seperti itu. Kami harap Anda mau bekerja sama dan tidak mempersulit penyelidikan yang akan kami lakukan.”Antony tersenyum sinis, ia menatap satu persatu dari tiga orang pria berseragam yang berdiri di hadapannya dengan pandangan angkuh. “Siapa yang berkuasa di sini? Aku atau kalian semua? Kalian tak memiliki wewenang apa pun untuk melakukan penyelidikan kepadaku!” tegas Antony menolak keras.“Aku yang memiliki wewenang di sini!” Tiba-tiba seseorang menyahut dari luar ruangan, suaranya terdengar
"Antony? Kau sudah pulang?” April terlihat cukup terkejut melihat suaminya pulang lebih cepat dari biasanya. Ekspresi Antony terlihat berbeda, dingin dan garang. Melihat hal itu membuat April merasa takut apalagi saat Antony mendekati dirinya. “A-antony, ada apa?” Secara refleks April pun mundur menghindar dari Antony yang menghampirinya dengan tatapan tajam.“Jawab jujur pertanyaanku, April Spencer. Apa kau masih mencintai, Brian Noel?”“A-apa??” April tergagap, ia menatap takut sekaligus bingung dengan sikap Antony yang tiba-tiba menanyakan hal tak terduga seperti itu padanya. Sejak kapan Antony tahu hubungannya dengan Brian Noel? Atau apakah selama ini Antony sudah tahu, namun ia berpura-pura diam dan tak tahu apa-apa? Jika benar, lalu apa maksudnya? Banyak pertanyaan dalam benak April saat ini. “Sekali lagi jawab pertanyaanku ini sekarang, apa kau masih mencintai mantan kekasihmu itu?” Antony bertanya kembali dengan sikapnya yang menyudutkan.“Bagaimana kau bisa berpikir dan be
"Mr. Noel saya sudah mendapatkan semua data dari Antony Buggs seperti yang Anda minta.” Seorang ahli IT kepercayaan Brian memberitahu lewat sambungan telepon langsung pada Brian.“Bagus! Segera kirim semua datanya ke emailku sekarang!” perintah Brian.“Baik, Mr. Noel.” Suara dari seberang itu menyahut sebelum sambungan panggilan itu terputus.Brian mempelajari semua file dan data mengenai Antony Bugss yang dikirimkan oleh ahli IT kepercayaannya. Setelah ia mempelajarinya, kini Brian tahu apa saja yang sudah dilakukan oleh rivalnya itu selama beberapa tahun belakangan. Dan mengapa perusahaan milik Antony menganggap Noel Corporation adalah saingan bisnisnya.“Aku tak menyangka kau banyak melakukan cara ilegal dalam semua bisnis yang kau lakukan, Antony Buggs,” gumam Brian serius.Kini Brian kembali fokus memikirkan nasib dari April. Brian sangat yakin jika anak yang dikandung April adalah anaknya, benih darinya. Dugaannya semakin yakin setelah Brian menyelidiki berapa umur kehamilan Apr
Cukup! Hentikan Brian! Apa yang sebenarnya yang kau inginkan?!” April berkata cukup keras merasa tersudutkan. “Tinggalkan Antony! Itu yang aku inginkan!” tegas Brian serius. “Apa?? Apa kau sudah hilang akal, Brian? Dengan menyuruhku untuk meninggalkan suamiku sendiri dalam keadaan hamil seperti ini?” balas April tajam. “Satu hal yang harus kau tahu, Antony Buggs bukan pria baik-baik! Dia menikahimu dengan satu tujuan, itu yang pasti!” April mencebik, “Apa kau sadar mengatakan keburukan pria yang sudah menjadi suamiku, Brian? Tolong jangan ganggu hidupku lagi. Kau sendiri yang waktu itu mengatakan perpisahan kita, jadi aku mohon berhentilah menggangguku. Urus saja baik-baik kekasihmu yang bernama Rebecca Cruz itu!” Nada suara April terdengar meninggi. “Apa yang kau katakan, kekasihku? Rebecca Cruz?” “Ya, bukankah wanita itu adalah kekasihmu? Kalian menjadi pasangan di pesta waktu itu, bukan?” April berpendapat. “Tunggu, apa kau cemburu, April Spencer?” Brian bertanya memancing d
Brian seperti disambar petir saat mendengarnya. Ia seperti mimpi rasanya mendengar kata ‘hamil’. April Spencer kini telah hamil, anak dari pria yang belum lama menjadi suaminya? Rasanya waktu begitu cepat berlalu, hingga Brian nyaris tak percaya jika wanita yang dicintainya benar-benar telah menjadi milik orang lain dan bahkan akan memiliki seorang anak dalam pernikahan mereka.Melihat reaksi Brian yang syok membuat Antony tersenyum penuh kemenangan. Ia sangat tahu, jika April Spencer adalah kelemahan Brian Noel. Pewaris perusahaan Noel Corporation itu sangat jelas terlihat tak bisa menerima kenyataan. Wanita yang dicintainya kini telah hamil, dan itu jelas akan menjadi satu senjata ampuh yang berhasil Antony hunuskan tajam kepada Brian Noel. Putra sulung dari Daniel Noel itu kalah telak sekarang, kini Antony Buggs selangkah lebih maju darinya.“Sekarang kau sudah tahu, silakan pergi dari mansionku, Brian Noel. Kau tidak diterima di sini!” Dengan angkuh Antony memerintah penjaga mansi