Cukup lama untuk kami sampai di tempat yang dituju. Saat aku sampai di tempat pemakaman di daerah perbukitan yang terdapat banyak bunga yang indah, hingga tempat di mana putraku dan Willyam di makamkan itu memang pantas disebut bukit bunga, karena memang pemandangan di sekitar tempat itu sangat indah dan jauh dari kata seram. Aku melangkah dengan nafas yang masih terasa berat, sedangkan satu tanganku memegang dua ikat bunga yang sudah aku siapkan. Walaupun sudah lebih dari satu tahun sejak kepergian putraku dan Willyam, akan tetapi aku masih saja merasa sesak. Bayangan kejadian di hari itu masih terekam dan kuingat dengan sangat jelas. Bagaimana saat Willyam mengorbankan dirinya untuk melindungiku, serta kalimat terakhir yang diucapkannya sebelum Willyam menghembuskan nafasnya yang terakhir di pelukanku sedangkan putraku yang belum sempat aku lahirkan harus meninggal begitu saja. Kutaruh dua ikat bunga yang kubawa itu di dua pusara di depanku. Kutatap satu persatu bergantian dua maka
( Flashback beberapa jam sebelumnya )Setelah memberikan pelajaran pada Helen, istrinya, dengan menyuruh Marvel sang ahli IT sekaligus peretas untuk menyebarkan bukti-bukti perselingkuhan sang istri dengan aktor Jason Morean ke seluruh media, kini Daniel merasa puas. Walaupun harus berulang kali Daniel mengatur siasat untuk menghindar dari kejaran para wartawan serta awak media yang menginginkan konfirmasinya mengenai rumor panas perselingkuhan sang istri.Kini Daniel kembali fokus dengan Lucy, ia menyuruh Marvel untuk mengintai setiap pergerakan Lucy melalui alat pelacak yang diam-diam dipasangnya di mobil yang biasa digunakan Lucy dan para pengawalnya. Dan hari itu Daniel dikejutkan oleh hasil pengintaian Marvel, jika sinyal dari pelacak yang dipasangnya itu tidak terdeteksi. Segera saja ia menyuruh Marvel untuk menyelidiki apa penyebabnya. Karena hanya ada dua kemungkinan kenapa alat pelacak tidak bisa berfungsi lagi, yaitu alat pelacak itu diketahui kemudian dihancurkan, atau terj
Setelah tahu jika Lucy hilang, Daniel terus berjuang keras mencari keberadaan Lucy. Apakah ini akan terulang lagi, kejadian di mana dulu saat Lucy hilang dan diculik oleh si pria mesum Tobias Hakon?Tapi, kali ini yang terjadi lebih dari sekedar penculikan biasa, karena ada korban jiwa di dalamnya.Melihat cara dan strateginya, Daniel bisa memperkirakan jika motif sang pelaku adalah dendam, karena dengan tanpa ragu-ragu sang pelaku membunuh dua pengawal Lucy, sedangkan Lucy tak ditemukan keberadaannya. Pikirannya kini akhirnya jatuh pada Helen, sang istri yang pernah berniat membunuh Lucy sebelumnya. Sangat mungkin jika Helen bisa melakukan niatnya itu lagi, bukan? Maka tanpa ragu Daniel pun menemui Helen yang sejak saat skandalnya dengan Jason Morean tersebar di publik, wanita yang masih sah menjadi istrinya itu tak lagi tinggal di mansion miliknya lagi, hubungannya dengan Daniel kini berada di ujung tanduk.“Buka pintunya Helen!!” Daniel berteriak di sebuah pintu rumah hunian mewah
Daniel Noel tanpa ragu mendobrak pintu rumah pantai yang diyakini sebagai rumah milik Jason Morean dari info yang diberikan Marvel. Setelah Daniel berhasil mendobraknya ia pun berlari masuk ke dalam rumah dan langsung memeriksa setiap ruangan di dalamnya. “Lucy! Di mana kau?! Lucy!!” Daniel terus memanggil nama itu dengan wajah panik yang tak bisa ditutupi. Tak ia temukan apa pun, membuat Daniel semakin gelisah dan panik yang amat sangat, ia takut jika sesuatu yang buruk terjadi pada wanita yang dicintainya. Hingga Daniel menemukan suatu ruangan yang letaknya tersembunyi di rumah yang cukup berukuran luas itu. Tanpa ragu Daniel pun masuk dan benar saja, pemandangan di depan matanya membuat dirinya seketika merasa syok, kedua netranya membulat dengan sempurna melihat pemandangan di depan matanya. Bagaimana tidak? Daniel melihat dengan sangat jelas kini Lucy Watts dalam keadaan terikat dan polos! “Ya, Tuhan. Lucy?! Apa yang terjadi padamu?!” Daniel berlari mendekati Lucy yang terus be
Malam itu juga Daniel pun mengantarkanku pulang kembali ke penthouse di mana aku tinggal. Dengan perasaan campur aduk karena masih merasa syok dengan kejadian yang baru saja aku alami, membuatku hanya bisa diam. Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan? Karena aku merasa benci dengan diriku sendiri sekarang. Walaupun aku dan Jacob menikah atas dasar kesepakatan bersama, akan tetapi bagaimana pun juga aku adalah istrinya yang sah. Itulah sebabnya aku merasa jika sekarang diriku ini kotor. Aku tersenyum pahit dengan nasibku sendiri. Begitu menyedihkan.Saat aku baru saja sampai dan masuk ke dalam rumah, betapa terkejutnya aku saat melihat Jacob sudah kembali. Netra gelapnya membulat sempurna ketika melihatku pulang.“Apa yang terjadi padamu, Lucy?! Charlie mengatakan jika Dave dan Roy tewas dibunuh, lalu kau menghilang! Itulah sebabnya aku langsung pulang saat mendengarnya. Katakan siapa yang menculikmu?!” Jacob menyentuh pundakku dengan kedua tangannya. Tatapannya tajam penuh selidik sa
“Apa kau sakit?” Jacob bertanya perhatian saat aku baru membuka mata ini. Kulihat ia duduk di sofa samping ranjang, menatapku dengan tatapan hangat. “Tidak, hanya merasa lelah. Sejak kapan kau duduk di situ? Apa kau tidak tidur semalaman?” aku mencoba untuk bangkit, namun aku justru merasa kepalaku pusing.Tahu hal itu, tanpa aku duga Jacob mendekatiku.“Jika kau merasa tak sehat jangan memaksakan diri,” ucapnya perhatian, membuatku melongo karena perbedaan sikapnya padaku.Apa benar dia Jacob Hayden? Pria arogan yang selalu cenderung kasar padaku selama ini? “Tubuhmu panas, kau sepertinya demam, Lucy Watts,” ujar Jacob menyentuh keningku, namun aku menepis tangannya secara refleks. Melihat reaksiku, Jacob pun menatapku penuh tanya.“Kenapa? Apa kau tak suka aku menyentuhmu?” tanyanya dengan tatapan penuh selidik.“Tidak, aku hanya tak ingin kau khawatir. Maafkan aku karena aku, kau harus pulang dengan buru-buru dari Perancis,” sesalku merasa bersalah, dengan kepala sedikit menundu
Bagai mimpi rasanya saat tahu jika kini Lucy sedang dalam keadaan hamil. Padahal sama sekali Jacob tak berniat memiliki seorang anak, karena itu bukanlah tujuan awal ia menikahi Lucy Watts. Tujuan utamanya adalah membalaskan dendam pada keluarga Noel, bukan berkeluarga dalam arti kata yang sebenarnya. Walaupun pada awalnya memang berjalan semestinya, namun seiring berjalannya waktu Jacob Hayden justru merasa terjebak dengan pilihan dan perasaannya sendiri. Susah payah ia membatasi dirinya agar tak jatuh cinta pada istrinya sendiri yang tak lain adalah Lucy, akan tetapi sekarang sepertinya Jacob tak kuasa untuk menahan perasaannya sendiri untuk tak mencintai istrinya. Ya, Jacob Hayden, ia telah jatuh cinta pada Lucy Watts, istrinya yang sah. Sampai-sampai hasratnya begitu besar untuk menyentuh Lucy setiap kali hanya dengan melihatnya saja, hingga ia melupakan sesuatu yang penting.Sejak keluar dari kastil bukankah Jacob sudah lama tak menyuruh Lucy untuk meminum pil penunda kehamilan s
Sejak kedatangan Jacob Hayden di mansionnya malam itu, Daniel memperketat penjagaan di mansion dan mansion utama yang dihuni oleh orang tuanya. Daniel tahu Jacob adalah orang yang nekad dan kejam. Obsesinya untuk menghancurkan keluarga Noel memang sangatlah besar. Secara pribadi Daniel Noel tak takut dengan ancaman Jacob Hayden Al Jassem, namun ia justru takut jika dirinya akan kehilangan Lucy setelah apa yang sudah terjadi di rumah pantai milik Jason Morean.Karena alasan itulah Daniel sekarang lebih mempersiapkan diri untuk berperang melawan Jacob Hayden. Beberapa hari sudah Daniel lalui dengan berlatih bela diri. Sudah lama ia tak melatih kekuatannya sejak sibuk mengurus perusahaan Noel yang mengalami krisis. Daniel menyadari jika Jacob lebih unggul darinya dalam segi kekuatan fisik, kekalahannya pada pertarungannya saat itu telah semakin membuat matanya terbuka, jika dirinya memang harus lebih banyak mempersiapkan diri untuk melawan Jacob Hayden.Seperti sekarang ini, sore itu di
“Jerome??” Laura terkejut setelah menyadari pria yang paling dihindarinya tiba-tiba ada di hadapannya saat ini.Pria tinggi besar berparas maskulin dengan jambang tipis bernama Jerome itu mengalihkan pandangannya pada Alex yang tetap tampak tenang seolah tak terpengaruh sama sekali dengan kehadirannya.“Jadi kau teman kencan Laura yang baru?!” sergahnya dengan tatapan tajam yang menusuk, tersenyum mengejek pada Alex.Alex tak menjawab, ia tak bereaksi apa pun. Dengan sikap cueknya Alex meminum gelas berisi minuman yang sudah dipesannya. Merasa kesal tak ditanggapi, Jerome melotot pada Alex sembari memukul meja dengan keras.Brakk!!“Hey, aku sedang bertanya padamu, pengecut?!” Jerome berkata keras hingga menarik perhatian orang yang ada dalam restoran itu.“Jerome?! Jaga bicaramu di tempat seperti ini! Siapa pun dia, kau tak berhak berkata kasar padanya!” Laura memperingati.“Kau selesaikan urusanmu dengan pria ini, Laura. Aku pergi, terima kasih kau sudah mentraktirku.” Alex bangkit d
Ellyzabet Smith memang sudah tak lagi bersamanya, akan tetapi Alex tetap merasa kalau Ellyzabet selalu ada bersama dengannya, tepatnya di hatinya. Seperti sekarang ini, Alex begitu menikmati malam-malamnya di Paris meskipun seorang diri. Puas menikmati malam di tempat itu, Alex pun melangkah untuk pulang menuju ke apartemen yang disewanya selama tinggal di Paris untuk menenangkan diri. Jarak yang tidak terlalu jauh membuat Alex hanya perlu berjalan kaki untuk sampai ke apartemennya. Namun, di tengah jalan Alex melihat seorang pria yang berlari kencang dari arah berlawanan dengan membawa sebuah tas wanita. Merasa ada yang aneh, tanpa banyak berpikir Alex sengaja membuat pria itu jatuh tersandung kaki Alex, lalu dengan gerakan cepat Alex langsung mengambil tas dari tangan sang pria.Bruk!! “Arght! Sialan!” pria itu mengumpat, jatuh tersungkur tak jauh di dekat Alex.Beberapa detik kemudian, seorang wanita muda tampak berlari dengan wajah pucat.“Tolong! Tasku! Pria itu mengambil tasku!
“Kau bajingan sialan, Brian Noel!! Akan aku pastikan setelah ini aku akan menghancurkanmu!” Teriakan seorang pria di sebuah ruangan tertutup dan kedap suara terdengar lantang. Pria tersebut baru saja menjalani rangkaian pemeriksaan oleh beberapa orang dari lembaga penegak hukum.Pria yang tak lain adalah Antony Buggs itu terus mengumpat tanpa henti. Ia benar-benar tak menyangka jika hanya dalam waktu semalam dirinya kini sudah berada di dalam ruangan yang mirip seperti penjara. Antony sudah menghubungi pengacara terbaik untuk mengurus kasusnya. Namun, selama kasusnya masih belum ditangani, selama itu pun setiap gerak-gerik Antony akan selalu diawasi. Seperti sekarang ini, ia harus bermalam di ruangan dingin tanpa fasilitas apa pun di dalamnya. Bagi Antony tempat itu tentu saja sama halnya dengan penjara. Brian Noel telah menghancurkan nama baiknya sebagai seorang Antony Buggs.Antony yakin dirinya dapat lolos dari jeratan hukum yang dituduhkan Brian Noel padanya, akan tetapi fakta istr
Suara langkah kaki terdengar masuk di sebuah ruangan perawatan rumah sakit, sosok itu mendekat ke ranjang pasien di mana seorang wanita terbaring lemah. Kedua mata wanita itu masih terpejam masih dalam pengaruh obat bius setelah operasi yang baru saja dijalaninya. Kini sosok pria yang tak lain adalah Brian Noel itu bisa lebih dekat melihat wajah wanita yang baru saja melahirkan bayi dalam kondisi prematur akibat pendarahan yang dialaminya. Jari tangan Brian menyentuh lembut wajah April yang terlihat pucat. Netra birunya menatap sendu April dengan tatapan penuh cinta. “Maafkan aku karena terlambat menyelamatkanmu, April,” sesal Brian lirih tanpa melepas pandangannya pada wajah cantik April yang tampak pucat.“Seandainya aku datang lebih awal, mungkin kau tidak harus mengalami kejadian seperti ini. Tetapi aku bersyukur kau dan bayimu selamat. Dia cantik sepertimu, April Spencer.” Brian mengulum senyuman diagonalnya sebagai wujud rasa syukur.Brian tak ingin melepaskan genggaman tangann
Antony melangkah di mana beberapa pria berseragam menunggunya di ruang depan mansion. “Ada yang bisa saya bantu, Tuan semua?” sapa Antony dengan senyuman penuh percaya dirinya.“Maaf, Mr. Buggs mengganggu waktu Anda. Kami datang ke sini untuk memeriksa segala aset dari perusahaan yang Anda miliki,” salah satu pria berseragam itu memberitahu dengan gaya formalnya.“Memeriksa? Apa maksudnya Anda semua datang ke sini karena mencurigai saya melakukan sesuatu yang ilegal, begitu?” “Bisa dikatakan seperti itu. Kami harap Anda mau bekerja sama dan tidak mempersulit penyelidikan yang akan kami lakukan.”Antony tersenyum sinis, ia menatap satu persatu dari tiga orang pria berseragam yang berdiri di hadapannya dengan pandangan angkuh. “Siapa yang berkuasa di sini? Aku atau kalian semua? Kalian tak memiliki wewenang apa pun untuk melakukan penyelidikan kepadaku!” tegas Antony menolak keras.“Aku yang memiliki wewenang di sini!” Tiba-tiba seseorang menyahut dari luar ruangan, suaranya terdengar
"Antony? Kau sudah pulang?” April terlihat cukup terkejut melihat suaminya pulang lebih cepat dari biasanya. Ekspresi Antony terlihat berbeda, dingin dan garang. Melihat hal itu membuat April merasa takut apalagi saat Antony mendekati dirinya. “A-antony, ada apa?” Secara refleks April pun mundur menghindar dari Antony yang menghampirinya dengan tatapan tajam.“Jawab jujur pertanyaanku, April Spencer. Apa kau masih mencintai, Brian Noel?”“A-apa??” April tergagap, ia menatap takut sekaligus bingung dengan sikap Antony yang tiba-tiba menanyakan hal tak terduga seperti itu padanya. Sejak kapan Antony tahu hubungannya dengan Brian Noel? Atau apakah selama ini Antony sudah tahu, namun ia berpura-pura diam dan tak tahu apa-apa? Jika benar, lalu apa maksudnya? Banyak pertanyaan dalam benak April saat ini. “Sekali lagi jawab pertanyaanku ini sekarang, apa kau masih mencintai mantan kekasihmu itu?” Antony bertanya kembali dengan sikapnya yang menyudutkan.“Bagaimana kau bisa berpikir dan be
"Mr. Noel saya sudah mendapatkan semua data dari Antony Buggs seperti yang Anda minta.” Seorang ahli IT kepercayaan Brian memberitahu lewat sambungan telepon langsung pada Brian.“Bagus! Segera kirim semua datanya ke emailku sekarang!” perintah Brian.“Baik, Mr. Noel.” Suara dari seberang itu menyahut sebelum sambungan panggilan itu terputus.Brian mempelajari semua file dan data mengenai Antony Bugss yang dikirimkan oleh ahli IT kepercayaannya. Setelah ia mempelajarinya, kini Brian tahu apa saja yang sudah dilakukan oleh rivalnya itu selama beberapa tahun belakangan. Dan mengapa perusahaan milik Antony menganggap Noel Corporation adalah saingan bisnisnya.“Aku tak menyangka kau banyak melakukan cara ilegal dalam semua bisnis yang kau lakukan, Antony Buggs,” gumam Brian serius.Kini Brian kembali fokus memikirkan nasib dari April. Brian sangat yakin jika anak yang dikandung April adalah anaknya, benih darinya. Dugaannya semakin yakin setelah Brian menyelidiki berapa umur kehamilan Apr
Cukup! Hentikan Brian! Apa yang sebenarnya yang kau inginkan?!” April berkata cukup keras merasa tersudutkan. “Tinggalkan Antony! Itu yang aku inginkan!” tegas Brian serius. “Apa?? Apa kau sudah hilang akal, Brian? Dengan menyuruhku untuk meninggalkan suamiku sendiri dalam keadaan hamil seperti ini?” balas April tajam. “Satu hal yang harus kau tahu, Antony Buggs bukan pria baik-baik! Dia menikahimu dengan satu tujuan, itu yang pasti!” April mencebik, “Apa kau sadar mengatakan keburukan pria yang sudah menjadi suamiku, Brian? Tolong jangan ganggu hidupku lagi. Kau sendiri yang waktu itu mengatakan perpisahan kita, jadi aku mohon berhentilah menggangguku. Urus saja baik-baik kekasihmu yang bernama Rebecca Cruz itu!” Nada suara April terdengar meninggi. “Apa yang kau katakan, kekasihku? Rebecca Cruz?” “Ya, bukankah wanita itu adalah kekasihmu? Kalian menjadi pasangan di pesta waktu itu, bukan?” April berpendapat. “Tunggu, apa kau cemburu, April Spencer?” Brian bertanya memancing d
Brian seperti disambar petir saat mendengarnya. Ia seperti mimpi rasanya mendengar kata ‘hamil’. April Spencer kini telah hamil, anak dari pria yang belum lama menjadi suaminya? Rasanya waktu begitu cepat berlalu, hingga Brian nyaris tak percaya jika wanita yang dicintainya benar-benar telah menjadi milik orang lain dan bahkan akan memiliki seorang anak dalam pernikahan mereka.Melihat reaksi Brian yang syok membuat Antony tersenyum penuh kemenangan. Ia sangat tahu, jika April Spencer adalah kelemahan Brian Noel. Pewaris perusahaan Noel Corporation itu sangat jelas terlihat tak bisa menerima kenyataan. Wanita yang dicintainya kini telah hamil, dan itu jelas akan menjadi satu senjata ampuh yang berhasil Antony hunuskan tajam kepada Brian Noel. Putra sulung dari Daniel Noel itu kalah telak sekarang, kini Antony Buggs selangkah lebih maju darinya.“Sekarang kau sudah tahu, silakan pergi dari mansionku, Brian Noel. Kau tidak diterima di sini!” Dengan angkuh Antony memerintah penjaga mansi