Share

Pusara

Author: Wafa Farha
last update Last Updated: 2023-03-08 07:01:36

Devian menutup telepon dari anak buahnya yang mengabarkan kronologi bebasnya Bianca.

"Ada apa? Kenapa marah begitu?" tanya Yumna yang bingung kenapa Devian marah saat menerima panggilan.

"Pria itu bilang Bianca sudah dibebaskan."

"Apa?! Dibebaskan? Bagaimana bisa?"

"Pasti ada yang tak beres." Devian memegangi janggut yang ditumbuhi bulu-bulu tipis.

Ia tengah berpikir keras, apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana Bianca bisa lepas hanya dengan jaminan? Apa ini ada hubungannya dengan mafia tempo hari? Ah, tak mungkin, mamanya sudah membuat mereka bertekuk lutut tak berdaya.

"Oya?" Devian tiba-tiba ingat sesuatu. Ucapan yang hanya sepenggal itu membuat Yumna terhenyak. Wanita tersebut mengernyitkan kening menatap suaminya. Sepertinya Devian tahu sesuatu.

"Ada apa?"

"Apa ada seseorang yang datang ke rumah sakit dan meminta tandatangan surat damai padamu?"

Yumna tampak berpikir sejenak. Setelah yakin dia menggeleng.

"Tak ada."

"Lalu .... kenapa dia bebas dengan begitu mudah?" Devian men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • ISTRI KEDUA CEO   Devian tak Menduga

    Di rumah. Devian yang masih memakai pakaian kerja tak sabar mencapai kamar untuk menemui sang istri. "Assalamualaikum, Bidadariku." Tak ada jawaban. Kamar besar itu terasa lengang. Devian celingukan dan tak menemukan Yumna. Detik selanjutnya pria itu menoleh karena dikejutkan seseorang dari arah kamar mandi. Yumna yang tubuhnya hanya terbalut lingerie, menyandar pada pintu. Lipstik menyala di bibir, menunjukkan betapa ia sengaja menggoda. “Waalaikumsalam. Anda mencariku, Tuan?”Wanita yang tak kalah seksi dari artis Hollywood itu mengerlingkan mata menggoda sang suami.Devian tersenyum, tiba-tiba membayangkan Yumna yang semalam mengajaknya berjuang membuat dedek bayi lagi untuk orang tua mereka."Jadi sekarang kamu selalu memimpin?" Devian menaikkan sebelah bibir.Lalu berjalan mendekat sambil menarik dasi yang sudah terlepas simpulnya....Bel rumah berbunyi.Aktifitas mereka terjeda kala mendengar ada tamu yang datang dari lantai bawah."Siapa?" Devian meneleng. "Mama?""Mama

    Last Updated : 2023-03-08
  • ISTRI KEDUA CEO   Begitu Mudah

    “Bianca!” teriak Ibu Yumna yang sedari tadi di bawah tangga. Dia mencari putrinya ke mana-mana karena tak ada di kamarnya. Tak menyangka dia harus melihat Diana tergeletak, jatuh dari tangga yang tinggi.Di atas sana Nyonya Adiwijaya menatap nyalang dan penuh kebencian ke arah wanita yang tak sadarkan diri yang sudah terlepas niqobnya. Terlebih setelah mendengar tangisan ibu Yumna pecah.Sedang Devian dan Yumna saling menatap penuh keheranan. Ada sesuatu yang pasti terjadi di luar sana. Segera mereka kembali mengenakan pakaian masing-masing. Menunda hasrat yang sempat menggebu yang membutakan cinta. Sesaat dunia seolah milik berdua. Kejutan suara Ibu Yumna membuat mereka tergelak untuk melangkah lebar secara bersamaan keluar dari kamar. Pasangan itu melihat punggung wanita paruh baya yang berdiri tegap di tepi tangga. Tanpa berpikir panjang, Yumna berjalan lebih dulu mendekati ibu mertuanya, melihat apa yang sebenarnya terjadi. “Astaghfirullah … Ibu?!” Yumna turun cepat melewati ana

    Last Updated : 2023-03-08
  • ISTRI KEDUA CEO   Tandanya Allah Sayang

    Dokter yang ditunggu-tunggu akhirnya muncul juga batang hidungnya. Pria berjas putih itu menghampiri wanita berhijab syar’i yang sedari tadi berdiri.“Bagaimana Bianca?” tanya Yumna yang menyiritkan raut kecemasan. “Maaf anda ini …” belum selesai dokter bertanya, Yumna menjawab lebih dulu.“Saya adiknya … ““Saya ibunya.” Ibu akhirnya ikut beranjak mendekati ketiganya. Devian hanya terdiam memandangi kedua wanita beda generasi itu. Terlihat kegusaran di hati mereka tentang kedaan Bianca yang sebenarnya. Entah kenapa rasanya berbeda dengan perasaan yang membelenggu Devian. Kebencian dan ketidakpercayaan pada Bianca masih sangat membekas hingga membuat empatinya terkikis. ‘Apa karena aku pernah merasakan terkhianati?’Sudah bertahun-tahun melewati masa-masa pertemanannnya dengan koleganya. Pasang surut, kerjasama, pengkianatan telah ia rasakan. Ada yang terlihat benar-benar ingin menjatuhkannya. Ada pula yang begitu baik padanya hingga suatu titik tiba-tiba dia langsung menusuk hati p

    Last Updated : 2023-03-08
  • ISTRI KEDUA CEO   Orang Terdekat yang Memberi Luka

    Wanita yang duduk di kursi roda yang masih belum mengenal dirinya sendiri berdecak kagum. Bola matanya berbinar kala kursi yang didudukinya berjalan memasuki bibir ruangan. Pandangannya menyisir setiap sudut ruangan megah nan luas. Sementara Yumna yang berdiri di belakangnya mendorong perlahan. Netra Diana menatap sekeliling seiring gerakan kepalanya searah jarum jam memandang betapa indahnya tempat yang dipijakinya kini. Ibarat hotel bintang lima yang berlatar eropa. Beginilah suasana rumah ini. Devian mengusap lengan Yumna sembari menggukkan kepala, memberi sinyal agar istrinya memulai obrolan. Melihat situasi yang sempat canggung antara mereka. Terlebih kehadiran Diana yang masih belum pulih ingatannya. Situasi begini membuatnya mau tidak mau hanya pilihan itu yang bisa diambil oleh Devian. Daripada menuruti egonya hingga menentang permintaan istrinya yang disayanginya. Sebelumnya memang ada sempat perbedaan prinsip antara ia dan istrinya. Tentu Yumna memilih kakaknya untuk ting

    Last Updated : 2023-03-08
  • ISTRI KEDUA CEO   Do You Know Who I Really am?

    “Kenapa ada di kamu? Cincin itu?” Yumna menyorotkan netranya pada jemari manis kanan Diana yang masih menikmati makanannnya. Wanita itu meyipitkan mata mencoba fokus dengan apa yang dilihatnya. Meyakinkan itu cincin miliknya yang tertinggal.“Ah … Eh … ini … Tadi aku menemukannya dekat ruang belakang. Kupikir gak ada yang punya. Jadi kupakai,he he.” Diana nyengir meski sempat keluar keringat dingin di tangannya diusapnya telapak tangannya yang lembab. Tak lama dia meraih gelas di depannya berharap bisa mengurangi rasa gugup.“Masa’?” Entah kenapa Yumna tak percaya dengan statemen wanita yang lebih tua empat tahun darinya. Seperti ada yang mengganjal, entah apa itu. “Mbak Diana ingat sesuatu?”Refleks tenggorokan Diana terasa gatal. “Uhuk! Uhuk! A-apa?!” meski tersedak, dengan cepat dia menjawab. “Gak, aku sempat tanyakan bibi waktu itu.” sepasang manik hitam itu bergerak-gerak mencari keberadaan seseorang hingga bola matanya berbinar. “Bibi. Ya Bibi.”“Ya nona.” Seorang wanita paruh b

    Last Updated : 2023-03-08
  • ISTRI KEDUA CEO   Potongan Memori

    “Ibu aku keluar sebentar ya?” bisik Diana di telinga ibunya yang tengah terlelap.Wanita muda itu perlahan beranjak dari bibir kasur. Dengan jalan masih tertatih wanita, sekuat tenaga Diana berhasil meraih kursi roda yang tak jauh dari ranjangnya hingga sampailah bokongnya direbahkan ke kursi roda.“Bagus. You can do it Diana.” wanita itu mendorong roda mengarah ke lemari. Membuka perlahan dan menarik laci kecil dalam lemari. Ingatan Diana mundur sejam sebelumnya kala merebahkan diri di atas ranjang, sepasang bola matanya tertuju pada ibu yang melihat lama pada dua lembar kertas putih. Satu kertas ditaruhnya di dalam laci, satu lagi dilihatnya lebih lama seolah terhipnotis pada apa yang ada di situ.“Ibu, lihat apa?” tanya Diana yang sedari tadi penasaran apa yang dilihat ibu.“Oh, gak apa-apa. Yuk tidur.” Cepat-cepat ibu menaruh selembar lagi dalam laci dan menutupnya. Wanita paruh baya itu tersenyum tipis tapi tak bisa menutupi salah tingkahnya terhadap putrinya yang memergokinya

    Last Updated : 2023-03-08
  • ISTRI KEDUA CEO   Hot News

    Setelah membaca Al-Kahfi bersama Devian di ruang tengah. Yumna menaruh Alqur’an di atas meja tepat di depan mereka, yang juga tersedia sepiring pisang goreng serta dua cangkir teh yang salah satunya telah tersisa sedikit.“Setiap kamis malam, cuma ini yang bacaannya paling lama ya sayang. Fiuh selesai juga.”“Kalau dibaca bareng-bareng bisa sama-sama koreksi dan tak akan terasa capek. Bagiku ini salah satu bentuk keromantisan dan berpahala….” Wanita itu menyandarkan kepalanya dipundak suaminya. “Mas tahu, kadang aku ingin menjadi Shafiyyah binti Huyay. Dia wanita muda masih belasan tahun menjadi istri Rasulullah SAW, hebatnya dia wanita cerdas yang suka mencari ilmu, mempelajari kitab-kitab. Tapi tak luput dia melakukan hak dan kewajibannya sebagai istri seorang nabi.” Devian mengecup kening istrinya. Betapa kagumnya pria itu terhadap wanita yang sholehah di sampingnya. Selalu taat dengan menutup seluruh auratnya. Terlintas ingatan masa lalu kala pria itu masih bersikap dingin, tapi

    Last Updated : 2023-03-08
  • ISTRI KEDUA CEO   Cinta Pertama Yumna

    Cuaca hari ini lebih cerah dari biasanya sehingga hawa terasa panas. Yumna mengibaskan hijab panjangnya sembari menyandarkan punggungnya pada sandaran gazebo yang terbuat dari bambu-bambu. Dilihatnya berkas yang berada tepat di atas mejanya. Lengkungan manis menghiasi bibirnya yang ranum. ‘Alhamdulillah perjuanganku sebentar lagi selesai.’ Yumna menghembuskan napas penuh bangga. Namun lambat laun kerutannya mulai tampak di pelipisnya. Ada yang mulai dipikirkannya. “Semoga Allah mudahkan minggu depannya.” Bisiknya.“Aamiin.” Sahut Rani yang melangkah mendekat sembari membawa nampan yang berisi kentang goreng dan saos yang melumuri sekitarnya serta segelas minuman jeruk yang terlihat jelas embun membasahi permukaan gelasnya. “Kamu lagi ngidam ya?” Yumna tergelak tawa melihat sahabatnya yang sudah kedua kalinya memesan hal yang sama. “Eh, jangan salah. Karena hari ini promo, jadi aku manfaatin kesempatan ini. Lumayan udah antri lama.” Rani merebahkan bokongnya sembari menaruh makan

    Last Updated : 2023-03-08

Latest chapter

  • ISTRI KEDUA CEO   Misi Berhasil

    "Mas, gimana menurut kamu sekarang?" tanya Sisil sembari meletakkan cangkir di atas meja, dekat laptop yang digunakan suaminya untuk kerja. "Hem?" Keanu yang kurang jelas mendongak. Melepaskan tatapan dari layar dan kemudian fokus pada wanita cantik yang hanya mengenakan dress tipis dengan rambut diikat tinggi. "Ya, Sayang. Kamu membahas tentang siapa?" Pria yang profesinya sebagai pengacara itu ingin memperjelas maksud pertanyaan istrinya. "Itu si Laura. Hidupnya kan ngenes, lebih ngenes dari janda yang gada suami." Sisil mengatakan secara detail. Dia sendiri meski merasa benci pada masa lalu Laura yang jahat, ada anak kecil yang tak bersalah hadir di tengah wanita jahat itu dan mantan suami Lisa -kakaknya. "Hem, apa kamu belum puas melihat penderitaannya?" tanya Keanu. Sisil menggeleng. "Lalu?""Aku kasihan pada anaknya, Mas. Apa kita ambil jadi anak angkat aja, ya? Atau kita kirim ke panti biar diasuh orang," celetuk Sisil ketika terpikir untuk menolong anak tidak bersalah i

  • ISTRI KEDUA CEO   Semua Selesai

    "Jadi kita harus bagaimana, Mas?" Laura tampak bingung.Bagas mendesah panjang. Dia memikirkan cara bagaimana membalas dendam ada orang-orang yang telah membuatnya terpuruk seperti sekarang."Sudahlah, kita pikirkan nanti, Ra. Mas mau mandi dulu, gerah!" ucap Bagas bangkit. Lelaki itu sudah berjalan mencapai tangga, tapi membalik tubuh karena ada sesuatu yang perlu dia katakan."Ohya, cepat berkemas. Kita harus segera pergi dari sini!" seru Bagas, yang kemudian terus berjalan tanpa menunggu persetujuan sang istri. "Aku perlu menghubungi kolega yang masih punya hutang pribadi padaku, yah cukuplah buat nyewa sebuah rumah minimalis."Laura mendecak sebal. Ia sangat kesal pada Lisa. Wanita itu harus dilaporkan karena kasus penipuan."Tapi bagaimana caranya? Kami bahkan tak punya uang untuk menyewa pengacara." Perempuan yang tengah hamil muda itu mendesah lelah. Dengan langkah gontai bergerak mengikuti Bagas di lantai dua.Bagas yang akan masuk kamar mandi, tiba-tiba harus menghentikan la

  • ISTRI KEDUA CEO   Dunia sudah Runtuh

    Lisa mendesah. "Aku bisa mengurus Kamila sendiri. Toh, selama ini akulah yang mengurusnya, apalagi sejak kamu bertemu mantanmu itu, Mas. Kita cerai saja. Ini sudah keputusan terakhirku." Lisa mengucap tenang. Namun, juga mantap. Seketika wajah Bagas pias. Tak menyangka pada akhirnya Lisa yang lebih dulu menggungat cerai. Habis sudah. Tak ada lagu harapan untuk tetap hidup mewah di keluarga Handoko. Entah, bagaimana reaksi Laura nanti saat tahu, suaminya sekarang hanyalah seorang gembel yang tak memiliki apa-apa."Tap, tapi. Apa kamu sudah memikirkannya baik-baik, Lis? Lihatlah betapa menderitanya aku tanpa kamu selama ini. Mas minta maaf." Bagas menghiba. Berharap Lisa luluh atas permintaan maafnya."Maafku sudah habis, Mas. Aku terus memaafkanmu, tapi kamu tetap memilih mantanmu itu. Mas tak menoleh sedikit pun padaku dan Kamila, yang jelas-jelas telah membersamaimu sejak lama.""Mas, khilaf, Lis.""Khilaf yang terulang-ulang." Lisa bicara dengan tegas. Tak sia-sia dia terus melatih

  • ISTRI KEDUA CEO   Cerai saja!

    Mbak Wati berlari dari arah dapur, ketika mendengar suara ribut-ribut di kamar Kamila."Ada apa?" tanya seorang pelayan kepada rekannya ketika Wati bergegas dari dapur tempat mereka bekerja."Biasalah. Orang kaya memang selalu begitu," cibir pelayan lain di sampingnya. Seorang perempuan yang semalam telah berhasil memberi obat tidur dalam minuman wanita bercadar di kamar Kamila.Perempuan itu tersenyum. Dia berpikir bahwa keributan pagi ini adalah imbas dari keberhasilan pekerjaannya semalam."Berhenti bergosip! Kalian makan dan digaji oleh orang yang kalian bicarakan keburukannya," tegur kepala pelayan yang tak suka mereka bicara tanpa adab."Not attitude!" dengkusnya sebelum akhirnya melangkah menyusul Wati untuk melihat apa yang terjadi.Mbak Wati yang melihat Bagas dan Sisil sibuk memanggil seseorang, segera mengambil Kamila yang tampak bingung. Untuk kemudian dibawa ke kamarnya dan diurus seperti biasa. Wanita itu tahu diri, hingga tak berani bertanya apapun mengenai keributan in

  • ISTRI KEDUA CEO   Aku sudah Melihatmu, Lisa!

    Lisa memegangi kepala yang berdenyut, saat membuka matanya dengan susah payah. Begitu mengerjap, cahaya menembus celah jendela. Wanita itu terhenyak, pagi telah tiba sebelum ia sempat menunaikan sholat subuh. "Apa yang terjadi? Kenapa aku bisa kesiangan?"Wanita itu bangkit dengan tergesa. Berdiri di depan cermin untuk melepas topeng yang Sisil berikan semalam. "Aku bahkan tak sempat melepas benda ini sebelum tidur. Ini sangat aneh." Lisa meneleng sejenak mengingat-ingat kejadian ganjil semalam. Merasa sudah kehilangan banyak waktu, akhirnya ia bergerak ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap sholat."Li, Lisa ...." Mata Bagas hampir saja lepas melihat sosok wanita di hadapannya. Sementara wanita yang baru selesai mandi dan merasakan situasi yang tak baik telah menimpa, buru-buru menarik tubuhnya kembali ke kamar mandi, menghindari tatapan pria itu. "Ya Tuhan bagaimana ini?" Lisa menggumam bingung."Apa yang sedang terjadi? Kenapa kepalaku terasa berat?" Lisa berta

  • ISTRI KEDUA CEO   Kamar Kamila

    "Apa ini, Sil?!" teriak Bagas dengan amarah yang meletup-letup. Baru saja dia berprasangka baik tentang Sisil tapi ternyata dalam sekejap dia menikamnya dengan cara lain.Sisil memutar mata malas. "Udah deh, Mas. Gak usah berisik! Katanya mau lapor Pak RT. Panggil warga buat gerebek aku? Silakan! Sana!""Kamu nantangin aku, Sil! Oke! Kamu akan habis karena berbuat mesum padahal sudah punya suami!" Suara bariton itu menggema, sampai membangunkan pelayan yang tidur di kamar pembantu, terbangun. Namun, seperti biasa, mereka tak berani keluar dan melihat apa yang terjadi di ruang-ruang utama. Hanya kepala pelayan yang berani mengintip dari kejauhan. Takut jika ada perampok dan sejenisnya dan perlu untuk memanggil polisi.Bagas bergegas, dia ingin membuktikan bahwa ucapannya bisa menghancurkan Sisil."Tunggu! Satu langkah kamu keluar dari pintu, aku akan menceraikanmu. Dan menghancurkan hidupmu Mas Bagas! Mau jadi gembel?!" Sisil tersenyum sinis. Namun, rupanya ... sang nyonya dan tuannya

  • ISTRI KEDUA CEO   Lapor Pak RT

    Bagas memasuki kamar yang terbuka. Pria itu melihat dengan heran. Bukannya tadi Sisil sudah naik ke atas. Tetapi, kenapa sekarang tidak ada? "Sudahlah. Aku lelah terus memikirkan wanita gila itu. Aku ingin beristirahat," gumamnya. Setidaknya di samping cilaka bertubi-tubi, ada kabar membahagiakan untuknya. Laura yang tak lagi salah paham dan juga sebentar lagi dia akan tahu bahwa Lisa masih hidup.Langkah lebarnya memasuki kamar, dengan malas mendorong pintu. Begitu melihat kasur, langkahnya semakin cepat. Tak sabar merebahkan diri di sana."Ahhh. Lega sekali! Sepertinya aku akan tidur nyenyak malam ini. Tak perlu waktu lama, Bagas terlelap dan sempat mendengkur. Bahkan dia tak sadar ketika Sisil melihatnya di pintu, lalu kembali.Tak lama suara ponsel mengagetkannya.Dengan kondisi masih mengantuk, Bagas meraba-raba ponsel di nakas. Begitu dapat, ia segera meraihnya."Ya?" sapanya pada orang di ujung telepon."Tuan, saya sudah mengirimkan foto dari pacar saya.""Benarkah? Foto wani

  • ISTRI KEDUA CEO   Sikap Aneh Lisa

    "Mas, gimana?" tanya Laura tak sabar."Udah kamu tenang aja, ya. Besok aku akan cari waktu untuk pulang," bujuk Bagas yang kasihan melihat Laura. Tak pernah bertemu. Padahal dia sedang hamil. Meski Laura punya andil besar atas kekacauan sekarang, tetap saja Bagas tak bisa melepaskan tanggung jawabnya. Dia juga ikut andil, perselingkuhan yang menyebabkan banyak perselisihan tak akan terjadi jika Bagas menutup celah tersebut."Iya, itu harus, Mas. Kamu kan tau aku sedang hamil.""Ya, Sayang. Iya." Kini Bagas melunak. Tak ingin semua sisi menjadi sumber kesumpekan baginya. Terlebih Laura. Hanya dia wanita yang kini mencintai dan mendukungnya."Soal Lisa?" tanya Laura lagi. "Kamu tunggu kabar besok, oke? Aku sudah menyiapkan seseorang untuk memhuka kedoknya."Bagas mencoba menenangkan istrinya. Dia sangat yakin rencananya akan berhasil kali ini._____________Di tempat lain, Bibi yang akan masuk, urung ketika melihat majikannya tengah berbincang di telepon. Dia diam-diam mendengar pembi

  • ISTRI KEDUA CEO   Wajah di Balik Cadar

    "Mas, tadi aku gak sengaja lihat riwayat panggilan di ponsel Bibi. Banyak sekali panggilan dari Sisil dan Lisa. Ini aneh kan Mas. Apa Bibi itu sebenarnya suruhan Sisil untuk mengerjai kita?""Apa? Kamu serius? Gak salah baca?!" Ini sangat aneh menurut Bagas. Kenapa mereka berhubungan?Sementara Lisa yang mendengar percakapan mereka menutup mulut, terkejut. Secepat inikah rencananya dan Sisil terbongkar?Dia yang terkejut berbalik arah dan pergi meninggalkan tempatnya. Namun, nahas. Gamisnya nyangkut, hingga menimbulkan suara ketika ia bergerak.Bagas sontak menoleh, mencari asal suara. Dia pun bangkit, bergerak mendekat dan meninggalkan panggilan dengan Laura. Saat berdiri persis di depan pintu, Lisa sudah berjalan menjauh. "Tunggu!" serunya, hingga membuat Lisa menghentikan langkah.Pria itu pun berjalan semakin mendekat. Penasaran. Apa yang dilakukan baby sitter itu? Perempuan berhijab yang Sisil pekerjakan dan dicurigai Bagas sebagai Lisa. Dia pasti sudah mendengar obrolannya deng

DMCA.com Protection Status