Share

Bab 14 A

Penulis: Evie Yuzuma
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-07 14:00:09

“Wah masakan kamu enak banget, Rum! Gagal diet nih, Mama!” Reska meletakkan sendok dan garpu pada piring kosongnya. Ide Kevandra untuk makan bersama di gazebo belakang, rupanya tak buruk juga.

Dia bahkan sibuk membantu dua ART menyiapkan alat panggang untuk steak ikan tuna yang sudah Arumi siapkan bumbunya. Kevandra, selalu rindu kebersamaan dengan keluarga. Terlalu lama di negeri orang, membuatnya memaksimalkan waktu yang ada untuk bersama dengan Reska, sang mama.

“Iya loh, Mbak! Masakan kamu enak. Kamu gak seburuk yang dulu aku pikirkan. Pas awal-awal, aku underestimate banget sama kamu, Mbak! Sorry ya, Mbak! Habisnya kata Mas Jordhy kamu itu kampungan, mukanya jelek ada tompel dan kayaknya manja sampai-sampai nyari suami saja dicariin sama keluarga.” Shelma masih bicara sambil menyuap. Wajah judesnya masih sama, hanya saja dia sudah mulai menyukai Arumi karena masakan-masakan enaknya. Cuma tetap saja, kalimatnya yang blak-blakkan membuat Arumi mengelus dada.

“Ini, nih! Kalau ngomo
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 14B

    “Dah pulang elo, Mas? Yok, makan!” tutur Kevandra yang sudah melepas tangannya yang tadi menyangga tubuh Arumi. “Gak selera! Masakan amatiran kek gitu, paling gak enak!” oceh Jordhy sambil melirik sebal ke arah piring Kevandra yang sudah hampir kosong. Terbayang dalam benaknya, apa saja yang sudah dua orang itu lakukan.“Ya elah, gitu amat, Mas!” decih Kevandra sambil kembali duduk dan bersila. Sementara itu, Arumi menoleh pada Jordhy sekilas. Awalnya hendak menawari makan. Namun, kalimat barusan membuat Arumi mengurungkan niat. Jordhy bilang masakannya amatiran, tidak enak. Akhirnya Arumi mengambil piring bekas makan dan berjalan meninggalkan Jordhy dan Kevandra berduaan. Lalu dia ke dapur dan meletakkan piring bekas itu ke wastafel. “Eh, sudah pada selesai makannya, Non? Biar bibi bereskan!” Bi Armah yang baru selesai menyetrika menoleh pada Arumi.“Masih ada Kevan sama Shelma, Bi! Cuma Shelmanya masih di kamar mandi.” “Oh, baik, Non!” Arumi lekas mengambil buah potong dari lem

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 15A

    Usai makan malam, Kevandra mengecek beberapa pesan pada emailnya sebentar. Dia memeriksa laporan dari manager property. Semua investasi yang dibangun almarhum Suryadinata---sang ayah sebelum meninggal, mau tak mau harus dia teruskan. Beruntung, Kevandra dikelilingi orang-orang baik. Juga Atmaja---sang ayah sambung yang cukup amanah dan totalitas mendukungnya.Selama dia belum bisa mengelola bisnis property peninggalan sang ayah sendiri, Atmaja dengan telaten mengurus dan menjaganya, sehingga ketika Kevandra dewasa dia bisa menyerahkan semua asset itu tanpa berkurang satu apapun. Meskipun bisnisnya tak sebanyak perusahaan yang dikelola Atmaja, tetapi dua unit apartemen dan satu buah hotel yang sudah berdiri lama itu, cukup untuk membiayai kehidupan Kevandra sendiri. Hanya saja, sayang sekali, Kevandra tak terlalu menyukai bidang itu. Saat ini, dia hanya mengelola yang sudah ada dan mempercayakan pada orang-orang di bawahnya. Sementara itu, dia sendiri malah mengambil kuliah jurusan s

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 15B

    “Mana ada, itu lukisan pesanan teman.” Kevandra menjawab untuk menghindarkan spekulasi. Bisa-bisa kisruh kalau Shelma sudah bersuara. Dia pun lekas mengeluarkan uang pecahan lima ribuan.“Ini duitnya! Sana pergi jajan!” tutur Kevandra sambil menyodorkan uang itu pada Shelma. “Dih, goceng! Kayak zaman penjajahan, ish! Maratus, Mas! COD besok pagiiiii!” Shelma nyengir kuda sambil menengadahkan tangan.Kevandra menggeleng pelan. Tak banyak pecahan ratusan ribu di dalam dompetnya. Dia lebih banyak menyimpan uang-uang kecil. Karena memang cash yang dia pegang, biasanya untuk berbagi pada pedagang-pedagang kecil yang kebetulan ia temui, tukang sapu jalanan, pengamen, pemulung atau entah siapa saja. “Nih, besok balikin!” tutur Kevandra sambil menyodorkan uang sejumlah yang Shelma minta.“Thanks a lot! Aku doain biar Mas Kev cepet dapet jodoh!” kekehnya sambil mencium lembaran uang serratus ribuan itu, lekas dia beranjak begitu saja meninggalkan Kevandra yang mematung menatap sepasang mata

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 16A

    Pagi harinya, Jordhy bangun dengan sedikit mood yang kurang baik. Entah kenapa, bayangan Arumi berpelukan dengan Kevandra, sesekali mengusik kenyamannya. Dia sudah mengenakan pakaian yang disiapkan Arumi, rambutnya sudah disapu dengan gel dan terlihat rapi. Arumi yang sudah menyiapkan sarapan dulu, baru saja masuk ke kamar dan lekas berganti pakaian. Tak seperti biasa, Jordhy duduk memperhatikan Arumi yang sibuk membenahi cadarnya.“Hari ini kerja?” “Ya.” “Berangkat bareng siapa?” “Paling nebeng Kevandra lagi.” “Gak perlu, hari ini biar gue anter elo.” Arumi terdiam sejenak. Dia tak memberikan respon pada apa yang Jordhy sampaikan.“Elo gak usah berpikiran macem-macem! Gue gak bermaksud mencampuri urusan elo. Cuma, ya, gue menjaga nama baik hubungan kita di mata Papa!” ketus Jordhy setelah tak mendapati respon dari Arumi. “Terserah kamu, Mas! Aku Cuma khawatir merepotkan!” tutur Arumi datar. “Iya, gue emang repot! Cuma gak apalah, sesekali saja! Kalau gue gak sempet nganter, e

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08
  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 16B

    “Ck, jadi mulai kepo nih ceritanya,” kekeh Arumi sambil tersenyum. Jadinya dia mengurungkan niat untuk bergerak. Arumi sengaja berlama-lama sambil memantau cctv. Akhirnya mobil Jordhy bergerak sendiri.“Baiklah, Mas! Kalau kamu sudah mau mencampuri urusanku, aku akan memberikan juga kejutan untukmu,” kekeh Arumi. Dia lekas berjalan menghampiri Mbok Yunah.“Mbok, masakin grilled tuna steak, ya! Tiga porsi. Masukkin dalam kotak makan. Nanti siang saya ambil.” Arumi berpesan pada Mbok Yunah.“Asiap, Non!” tutur Mbok Yunah.Arumi pun lekas mengeluarkan BMW putihnya dan berangkat ke butik. Tentunya dengan style yang berbeda dengan yang dikenakan dari rumah Jordhy tadi.“Sedikit merepotkan, sih! Cuma …semua demi papa! Semoga enam bulan bisa kulalui dengan baik … semoga enam bulan ini kondisi papa sudah membaik.” Tiba di butik, Arumi lekas menyapa Vera yang sedang menata ulang gaun-gaun pada menekin.“Bu, tadi ada telepon dari Mbak Retha! Katanya ada Paris Fashion Week! Sudah coba hubungi

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08
  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 17A

    Sepasang netra Lisa membulat. Hanya saja, suara tegas Jordhy lagi-lagi menyuruh Lisa keluar.“Saya ada tamu! Tolong keluar dulu! Bukankah urusan kamu sudah selesai?” tegas Jordhy menatap Lisa dengan pandangan mengintimidasi.“Maaf kalau kedatangan aku ganggu kerjaan kamu, Mas! Aku cuma lagi pengen ajak makan siang bareng. Ini bawain buat papa juga.” Arumi mengangkat kotak bekal. Sepasang netranya menyipit dan tersenyum. “Jelasin padaku sekarang, Mas!” Lisa merasa di atas angin. Selama ini, dia berpura-pura tidak tahu kalau Jordhy sudah menikah, jadi akting kali ini sangat cocok sekali untuknya. Karena memang resepsi pernikahan Jordhy hanya dihadiri kolega-kolega bisnis dan keluarga saja. Itu pun awalnya, Jordhy menolak. “Kalau begitu, aku permisi keluar dulu! Biar ke ruangan papa dulu kalau kerjaannya belum selesai, ya, Mas.” Arumi berpura-pura mengalah. Hanya ingin tahu, reaksi Jordhy akan seperti apa.“Ck, jangan sampai dia mengadu yang bukan-bukan pada papa. Aku harus menahannya,

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08
  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 17B

    “Ayo, Mas! Dia sudah pergi ‘kan?” Sepasang netra dengan soft lens warna biru itu menatap Jordhy dengan penuh harap. “Ke ruangan papa. Kami akan makan siang di sini. Maaf, ya, kamu pergi sendiri saja gak apa 'kan?" tutur Jordhy sambil menatap penuh rasa bersalah. “Dih, memangnya dia siapa, sih? Kakak kamu, ya? Kok tadi panggil-panggil sayang segala?” Lisa berpura-pura polos dan bertanya.“Ah, good idea. Sepertinya aku bilang saja kalau Arumi kakak sepupuku ke Lisa. Bisa lepas aku dari kemarahan dia,” batin Jordhy. “Dia,” Jordhy belum selesai bicara ketika pintu ruangan terbuka. Tampak Atmaja berdiri dengan wajah sumringah.“Jordhy, istri kamu bawakan makan siang! Sebaiknya kita makan sama-sama.” Seketika bahu Jordhy melorot. Lisa berpura-pura kaget, bahkan sampai menutup mulutnya. “Ayo, Pa!” Malas dalam situasi canggung lebih lama. Jordhy meraih kotak makan dan berjalan melewati Lisa begitu saja. Gigi Lisa gemelutuk menahan kesal. Jari-jemarinya dikepalkan. “Awas saja kamu, ya!

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08
  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 18A

    “Mas, katanya kamu lagi sibuk? Kok ada di sini?” Lisa bersama seorang teman perempuannya menghampiri. Sepertinya dia telanjur membeli ticket menonton. Jadinya, meskipun tanpa Jordhy, tetap pergi.“Ahm, itu.” Jordhy menggaruk pelipis. Dia meilirik ke arah sepasang mata indah milik Arumi yang tengah menatapnya juga, menunggu jawaban. “Sekretaris kamu ‘kan, Mas?” Lirih Arumi sambil tersenyum ke arah Lisa. “Ahm, iya. Gue, ahm … aku mau ngomong sama dia dulu sebentar, ya!” Jordhy berbisik pada Arumi. Tubuh jangkungnya menunduk dan bibirnya hampir menyentuh kuping Arumi yang tertutup kerudung. Aroma harum segar menguar. Gadis berjilbab lebar itu, memang selalu wangi. Hanya saja Arumi menggeleng, lalu menarik lengan gamis yang menutupi jam tangan. Dia melihat angka pada jam yang melingkar di tangannya. “Sudah jam segini. Sudah dimulai loh filmnya, Mas. Boleh besok saja ‘kan ngomongnya? Kalian di kantor juga ketemu,” tutur Arumi lembut. Jordhy membuang napas kasar. Lalu menoleh pada Lis

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-09

Bab terbaru

  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 63C - END

    “Ya Allah, Mas! Kenapa jadi kamu yang ribet kayak gini, sih? Lahirannya juga masih lama!” kekeh Arumi.Jordhy menoleh dan mendekat ke arah sang istri. Sebelum berbicara, satu kecupan dia daratkan pada kening Arumi. Tak peduli Bi Muti memalingkan muka karena malu.“Apapun akan kulakukan demi kebaikan anak kita. Anggap saja ini adalah penebusan kesalahan!” kekehnya sambil membelai rambut Arumi. Jika di dalam rumah, Arumi kerap mengenakan pakaian santai. Toh, Pak Kamin memang di larang berkeliaran di dalam.“Baiklah, terserah kamu, Mas! Ini buat kamu!” tutur Arumi sambil menyerahkan segelas cappuccino hangat untuk sang suami. “Ayo! Temani Mas minum!” bisik Jordhy sambil menarik lengan Arumi dan mengajaknya meninggalkan kamar bayi mereka.Sebelum menginjak bulan ke Sembilan, mereka berdua melaksanakan agenda baby moon yang sudah dirancang. Puncak Bogor yang Jordhy pilih dari sekian banyak destinasi wisata yang Rasya sodorkan. Udara sejuk dan pemandangan pegunungan yang indah menjadi daya

  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 62B

    “Lisa,” jawab Jordhy singkat.Wajah Arumi menunjukkan sedikit keterkejutan, tetapi ia segera tersenyum tenang. “Bagaimana keadaannya sekarang?”Jordhy menceritakan secara singkat keadaan Lisa yang kini telah jatuh dalam keterpurukan. Arumi mendengarkan dengan seksama, tanpa sedikit pun menunjukkan rasa cemburu atau marah. Sebaliknya, ia justru menepuk bahu suaminya dengan lembut.“Mas, kalau kamu merasa perlu membantunya, lakukan saja. Kadang, Tuhan memberi kita kesempatan untuk membantu orang lain agar kita bisa belajar dari masa lalu,” kata Arumi bijaksana.Jordhy menoleh dan menatap tak percaya pada apa yang Arumi katakana padanya, “Kamu serius berpikiran demikian, Dek?” Arumi tersenyum dan menyandarkan kepalanya di bahu Jordhy. “Semua orang pernah berbuat kesalahan, jika kesempatan kedua itu tak pernah ada, maka hari ini kita pun tak akan pernah bersama, Mas.”Jordhy termenung. Benar yang dikatakan Arumi. Namun, sisi logikanya masih bertahan. Tak semudah itu juga memberikan penga

  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 62A

    Beberapa menit kemudian, ia tiba di sebuah pasar kecil. Di sana, matanya langsung tertuju pada gerobak kecil dengan tulisan “Rujak Serut Spesial” yang ditempatkan di samping sebuah pohon besar. Tanpa ragu, Jordhy berjalan cepat menuju gerobak tersebut dan menanyakan pesanan rujak serutnya. Saat menunggu penjual menyelesaikan pesanan, pandangannya tiba-tiba tertumbuk pada sosok perempuan yang berdiri tak jauh darinya. Perempuan itu pun tampak memandangi Jordhy dengan mata yang tampak kosong dan lelah, namun di balik itu, ada sorot yang berkaca-kaca, seolah menyimpan begitu banyak perasaan yang tak terucapkan.Jordhy memandang perempuan itu dengan kening berkerut. Butuh beberapa detik untuk mengenali siapa sosok tersebut. Wajah yang dulu selalu ia lihat dalam kesibukan kantor dan momen-momen pribadi mereka kini tampak berbeda—lelah, penuh bekas luka kehidupan. Lisa, mantan sekretaris sekaligus mantan kekasihnya, berdiri di sana dengan tubuh yang tampak kurus dan kusut dan perut yang te

  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 61B

    Arumi tersipu, tapi dengan lembut ia menerima uluran tangan suaminya. “Baiklah karena dipaksa.”Mereka berdansa pelan diiringi musik lembut yang mengalun dari speaker di sudut ruangan. Jordhy memeluk Arumi dengan lembut, mendekapnya penuh cinta sambil berbisik, “Terima kasih sudah ada di hidupku. Kamu tahu, aku mungkin bukan suami yang sempurna, tapi aku berjanji akan selalu berusaha menjadi yang terbaik buat kamu dan anak kita nanti.”Arumi menyandarkan kepalanya di bahu Jordhy, merasakan kedamaian dan cinta yang tak terbendung. “Aku nggak butuh yang sempurna, Mas. Kamu, dengan segala kekurangan dan kelebihan, sudah lebih dari cukup.”Mereka terus berdansa dalam keheningan penuh makna, saling menguatkan tanpa banyak kata.Setelah makan malam, mereka memutuskan mampir ke sebuah mal yang masih buka untuk membeli beberapa keperluan bayi. Meski sudah larut, Jordhy masih tampak bersemangat memeriksa satu per satu barang yang ada di toko bayi. Arumi, yang sesekali duduk di kursi yang terse

  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 61A

    “Malam ini bersiap, ya! Mas mau ajak kamu pergi! Cuma siang ini, Mas harus udah kerja, Rasya takut keburu botak kepalanya!” tutur Jordhy sambil meneguk susu hangat miliknya. Tentunya bukan susu untuk ibu hamil seperti yang Arumi sangka. “Mau ajak ke mana? Aku masih capek, tau!” keluh Arumi. “Ada, deh … rahasia!” balas Jordhy sambil mengambil potongan roti bakar miliknya lalu disuap dengan lahap. Pagi itu mereka berpisah dengan senyum yang tersemat pada bibir masing-masing. Ada rasa hangat yang menjalar dari dekapan singkat dan kecupan Jordhy pada kening Arumi sebelum pergi ke kantor. “Jangan lupa, malam nanti dandan yang cantik!” bisik Jordhy sambil melepaskan rangkulan dari pinggang Arumi. “Kan aku pake cadar, cantik juga gak kelihatan!” elak Arumi.Jordhy terkekeh sambil menggaruk tengkuk, “Hmmm … kalau mau dibuka, boleh, sih!” “Dih, enggak, ah! Dulu ‘kan kamu yang minta,” tutur Arumi menyangkal. “Iya deh, iya, Nyonya! Pamit, ya!” Jordhy mengecup sekali lagi kening Arumi, lal

  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 60B

    Sepasang netra Arumi membeliak ketika melihat hiasan kamar bak kamar pengantin baru. Semerbak dengan taburan mawar dan ronce melati segar.“Mas?” Arumi menoleh ke arah Jordhy dan menatapnya. Namun bukan jawaban, melainkan tiba-tiba saja Jordhy membopong tubuhnya dan membaringkannya di atas king size bed bertabur mawar.“Malam ini, milik kita,” bisiknya sekali lagi. Lalu pinti dikuncinya dan lampu yang terang berubah temaram. Arumi hanya bisa pasrah ketika Jordhy mengajaknya berpetualang. ***Pagi menyambut dengan sapuan sinar surya yang lembut. Arumi baru saja bangun dan mengerjap ketika sinar matahari pagi menyelinap lewat tirai. Setelah shalat shubuh tadi, Arumi merasakan lelah yang luar biasa dan memilih untuk tidur lagi. Ditatapnya tempat tidur yang kosong di sampingnya, Jordhy sudah tak ada di tempat.Arumi mengerjap, mencoba mengingat-ingat. Baru saja kemarin dia landing di bandara dan menginjakkan kembali kakinya di Indonesia. Lalu bayangan manis malam tadi dan kalimat cinta y

  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 60A

    Begitu roda pesawat menyentuh landasan di Bandara Soekarno-Hatta, Arumi menarik napas panjang. Dia memandang lekat ke luar jendela, memperhatikan deretan pesawat lain berjejer di apron, juga petugas bandara yang tampak sibuk. Di sebelahnya, Jordhy tersenyum lalu menggenggam tangan Arumi. "Kita pulang," ucapnya lembut, membuat Arumi tersenyum kecil dan mengangguk. Mereka berdua melangkah keluar, diiringi hiruk pikuk suara bandara yang ramai. Begitu keluar dari pintu kedatangan, nuansa tropis yang lembap segera menyambut mereka. Jordhy dan Arumi berjalan bersisian mengikuti arus orang-orang yang berlalu lalang menuju pintu keluar. Mereka terhenti sejenak menunggu koper mereka di garasi, lalu berjalan lagi dan menuju pintu kedatangan.Di pintu kedatangan, dua keluarga besar sudah menanti dengan wajah berseri-seri. Reska melambaikan tangan sambil tersenyum lebar, sementara Khaidir, ayah Arumi, tampak berdiri sedikit lebih jauh dan tengah mengobrol akrab dengan sang besan, Atmaja. Maziah,

  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 59B

    “Ya, Mas, benar,” jawabnya, matanya melirik ke arah cakrawala Paris yang membentang di depan mereka. Dari puncak Montmartre, seluruh kota terlihat seperti kanvas besar dengan atap-atap rumah yang khas, Menara Eiffel menjulang di kejauhan, dan sungai Seine yang mengalir tenang di bawah sinar matahari.Mereka duduk berdua di tangga Sacré-Cœur, menikmati pemandangan indah itu. Jordhy menggenggam tangan Arumi lebih erat, dan tanpa kata-kata, mereka berbagi momen keheningan yang damai. Di antara keramaian turis yang berfoto dan bersantai, rasanya seolah dunia hanya milik mereka berdua. Di depan mereka, Paris terbentang luas, menyajikan panorama kota yang menakjubkan. Cahaya matahari senja mulai memudar, menciptakan gradasi warna langit yang perlahan berubah dari biru terang menjadi jingga dan keemasan. Gemerlap kota mulai bermunculan satu per satu, seperti bintang-bintang kecil yang menghiasi permukaan bumi. Atap-atap rumah bergaya Haussmann berbaris rapi, menambah kesan klasik dan elega

  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 59A

    Titah Jordhy adalah hal yang harus Rasya kerjakan. Permintaan Jordhy yang banyak dan mendesak membuat Rasya cukup kelimpungan. Dia sibuk menghubungi kuasa hukum Jordhy dan juga Arumi. Hal ini mengingat permintaan Arumi untuk membuat surat pengajuan rujuk lagi ke pengadilan setempat di mana akta cerai kemarin sudah dikeluarkan. Meskipun dalam syariat islam tak disebutkan demikian, tetapi mengingat tata tertib dan administrasi yang memang Arumi syaratkan, Jordhy meminta Rasya segera menyelesaikannya. Rasya pun mengaturkan pertemuan virtual yang dihadiri tokoh agama setempat di kediaman Khaidir, selaku orang tua dari Arumi, di kediaman Atmaja selaku orang tua Jordhy dan juga di Paris sendiri dihadiri Arumi dan Jordhy. Dalam hal ini, Jordhy ingin benar-benar menyingkirkan keraguan dalam benak Arumi yang meragukan kata-kata rujuknya kemarin. “Jika ini masih membuatmu ragu, Mas bisa minta Rasya buatkan siaran langsung dan menyewa satu chanel televisi untuk kita agar disaksikan semua orang

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status