Share

BAB 79_TIDAK ADA

Author: Rora Aurora
last update Last Updated: 2023-10-30 06:18:59

Baru saja beberapa langkah Bella berada di lorong putih itu, dua wanita menghampirinya. Bella memberikan isyarat agar Helena menunggunya. Terlihat mereka bicara sangat serius. Nampak Bella terlihat marah dan berjalan cepat. Bella abai saat Helena ikut juga masuk ke dalam ruangan putih yang terlihat beberapa orang sedang menunggunya.

"Tidak bisa! Aku sudah akan memproduksi lima puluh ribu ball obat-obatan itu! Kemarin kalian setuju. Sekarang kenapa jadi begini?! Bagaimana bisa akan dihentikan?!"

"Setelah dipikir-pikir, obat-obatan seperti itu juga sudah diproduksi lebih dulu. Itu hanya gejala biasa dan bisa diobati dengan merek yang sudah ada." Seorang pria paruh baya berkemeja batik terlihat begitu percaya diri dan berwibawa menghadapi Bella.

"Aku menjamin, hanya obat-obatan ini yang akan menyembuhkan penyakit pancaroba tahun ini. Percaya padaku!" seru Bella berapi-api penuh keyakinan.

"Maaf, Bu. Ini sudah menjadi keputusan. Ini juga meminimalisir anggaran. Racikan obat itu bisa ki
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 80_SECUIL RASA

    Tiba-tiba ponsel Bella berdering dan dia melihat pemanggilnya adalah Silsilia. Wanita itu memang Bella bekali ponsel khusus yang sudah diatur hanya bisa menghubungi dia saja. Tidak bisa melalukan fungsi lain. "Wanita ini. Pasti kumat lagi rewelnya," desis Bella memincingkan mata pada ponselnya. Helena hanya memperhatikan saja sebab dia masih dalam kegamangan. Tentu saja sebagai seorang anak, dia berada di pihak ibunya, tapi bukan berarti dia bisa serta merta mendukung rencana penyebaran penyakit itu. Berdenyut otaknya berpikir dalam situasi yang rumit itu. "Ya.""Aaakkhhhh! Tidak! Toloooooong!!! Bellaa!!!! Toloooooong!!!""Silsilia?! Silsilia!!! Kau kenapa?!!!"Suara benda jatuh, pecah, bergemerincing dan teriakan Silsilia terdengar nyaring. Wajah Bella menjadi sangat tegang hingga dia melepaskan begitu saja ponsel itu. Bella langsung berlari keluar dan Hellena pun tidak tinggal diam. Dia juga berlari mengejar ibunya yang seperti mengejar musuh. Semua orang-orang yang melihatnya i

    Last Updated : 2023-10-30
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 81_TAK USAH TAKUT

    Helena yang melihat ibunya dalam kondisi berantakan dan sedang memapah pria yang tadi dia lihat begitu sangat terkejut. "Tenanglah," ucap Silsilia memegang lengan Helena. "Ma?""Jangan tanyakan apa pun dulu, Raya. Kita sedang diburu waktu. Kasihan Papamu," timpal Bella menyeret tubuh yang sudah lemas itu. Helena tegang, panik, dan takut. Namun yang lebih besar adalah bingung mencerna maksud ucapan ibunya yang terdengar mengerikan di telinganya. "Tak usah takut. Anggap saja kau sedang menonton adegan creepy," ucap Silsilia. "Atau belakangi saja, tak usah lihat. Aku bisa membantumu menutup mata," lanjut Silsilia mencoba menghalangi pandangan Helena dengan telapak tangannya. Gadis itu menggeleng dan menepis pelan dan terus melihat pergerakan tubuh ibunya yang sedang membuka tabung besar di samping akuarium itu. Kraaash! Tabung besar itu terbuka lalu dengan lihai Bella membuka lagi tabung besar di dalamnya. Menyeruak cairan hitam yang mengeluarkan bau amis dan anyir. Helena terkejut

    Last Updated : 2023-10-30
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 82_HAL GILA

    Aletha tidur terlentang di atas speedboatnya menikmati udara dan matahari yang sepenggal naik. Sedari tadi dia terus melamun menatap awan yang berarak di atas laut biru yang tenang itu. Sudah cukup lama dia tidak menikmati keindahan laut. Harusnya dia meloncat-loncat gembira tapi mengapa hatinya begitu sepi dan sedih? "Pastilah dia sekarang sedang bercumbu dengan Jamila atau semalam mereka melakukannya. Aku tahu pria itu tidak bisa melewati lebih dari tiga hari tanpa menyentuh wanita," gumam Aletha mencabik-cabik permukaan speed boat itu dengan kukunya. Air matanya sudah kering dan terasa habis tanpa sebab yang ia jelas ketahui. Dia tidak ingin menangis tapi tetap saja dia berderai. Ia terus saja membayangkan Eldor menunggu kelahiran putranya. Luar biasa takdir ini. Benar-nenar dia tak pernah mengira. 'Mungkin kau jatuh cinta padanya, Nak dan kau tidak menyadarinya karena tertutup kabut dendam. Coba selami lagi seperti apa perasaanmu itu sesungguhnya padanya' Terngiang kembali ucap

    Last Updated : 2023-10-30
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 83_TIDAK AKAN

    "Aku ... ""Kau tak pernah tersungkur begitu bahkan pada suamimu!" seru Eldor. Aletha menatap sendu pada pria besar itu. Matanya berkaca-kaca ingin menangis. Pria yang dia rindukan namun dia benci sekaligus itu muncul di depannya. "Berdiri yang tegak!" sentak Eldor pada lengan Aletha. "Rupanya ke sini juga kamu," sapa Helena. "Aku bukan pengecut. Tinggalkan kami sebentar lalu aku akan bicara denganmu!" seru Eldor pada Helena. "Bicaralah sepuasmu karena sebentar lagi, ibuku akan datang dan kau tidak akan memiliki waktu," timpal Helena meraih ponsel yang sedang diserahkan Sumadi. "Terus saja kau berlindung di ketiak ibumu. Ccccch ...."Eldor menarik tangan Aletha menjauh dan mereka bicara di balik taman bunga kertas berwarna warni. "Di mana pikiranmu sampai kau bisa sampai di sarang ular ini, ha?!!!""Ma-maafkan aku," lirih Aletha sekarang air matanya jatuh tanpa bisa dia bendung. "Kenapa pula kau menangis?! Wanita bodoh. Tak perlu kau berkorban terlalu jauh seperti ini. Aku bisa

    Last Updated : 2023-10-30
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 84_LONCENG

    Eldor menghentakkan tangan Aletha dengan kasar sehingga terhuyung wanita itu di ujung lorong. "Di sini bahaya. Kami akan bertempur dan hanya tinggal menunggu waktu saja."Aletha menggeleng dan kali ini lebih keras lagi. "Aku perintahkan kau pergi, Aletha!""Tidak. Aku ingin kembali. Aku sudah menerima takdirku bersamamu. Meski harus menantang maut, aku ingin tetap di sini."Eldor mundur. "Pergilah ....""Aku tidak mau. Kau pasti tahu sekeras kepala aku padamu!""Pergi Aletha ... aku sudah tidak menginginkanmu lagi. Saat ini, bahkan debu yang sedang kuinjak lebih berharga bagiku daripada kamu," ujar Eldor menghujam perasaannya sendiri. Meski dia ingin, tapi ada trauma dalam hatinya, wanita di depannya itu akan kembali mengkhianati. Wanita selalu mampu berbagi hati dengan senyap dan pria selalu ego untuk mendominasi perasaan. Dengan langkah ringan Eldor meninggalkan lorong itu. Aletha hanya bisa menatap kepergian Eldor dengan tatapan sedih. Kakinya ingin mengejar tapi ucapan Eldor y

    Last Updated : 2023-10-30
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 85_LIFT MENGERIKAN

    Eldor menelan liurnya yang terasa sangat kental. Sama sekali bukan karena takut pada kematian, dia sudah biasa menghadapi maut. Tapi sekarang ada bayinya yang harus dia lindungi. Dia mengira, alat penutup mulut dan wajah terbaik itu bisa menghalau racun itu namun rupanya tidak. Racun itu terlalu kuat! "Jamila," desis Eldor menatap nanar ke arah layar. Satu persatu pengawalnya di garda terdepan habis. "Sa-saya, Tuan," jawab Jamila tak kalah gemetar. Suara lonceng tadi itu sangat menakutkan baginya sebab dia tahu, tanda bahwa ada yang sedang menyerang. "Kau harus menjaga janinku, Jamila. Berjanjilah padaku," ucap Eldor meraih tangan Jamila. Wanita itu gemetar namun tetap mengangguk. Dengan cepat, Eldor meraih bahu Jamila lalu memelukmu. "Anda harus menang, Tuan demi anak ini, anak ki ....""Eldor!"Ucapan Jamila terpotong. Keduanya melihat ke arah suara. Aletha sedang berdiri dengan wajah tegang. Di tangannya sudah ada pistol dan di pinggangnya terselip belati. "Bawalah Jamila kelu

    Last Updated : 2023-11-02
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 86_TERIAKAN DALAM LUBANG

    Seperti bola yang jatuh dari ketinggian, seperti itulah lift melayang menembus kegelapanan lubang itu, menjauhi cahaya di atas sana. Seperti kilat, Aletha meraih tubuh Jamila. Dipeluknya Jamila dengan kencang, sembari menopang pinggul wanita itu. Jamila menggigit bibirnya agar tidak berteriak kencang. Dia pasrah saat tubuhnya berputar-putar bersama lift yang berputar-putar menghantam dinding batu. "Bertahanlah Jamila!" seru Aletha kencang memeluk erat tubuh Jamila. Namun sesuatu langsung terpikirkan oleh Aletha dalam hitungan detik, Aletha menarik tubuh Jamila bersamaan dengan tubuhnya sendiri yang menggelinding. Wanita itu memeluk tubuh Jamila dari bawah sedangkan Jamila menungganginya. Kedua wanita itu memejamkan mata dan .... Booooom!!!Lift itu menghantam sangat keras hingga tubuh Aletha dan Jamila memantul bersamaan. Percikan api terlihat jelas saat besi itu menabrak batu di dasar lubang itu. Sejenak hening, yang terdengar hanya suara napas Jamila yang memburu terisak. Ia meraba

    Last Updated : 2023-11-02
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 87_KEBENCIAN

    Scene di waktu yang sama .... Mendengar lonceng istananya berdenting amat kencang, Sofia berlari keluar. Ia sudah siap. Tak sedetik pun wanita itu memejamkkan mata. Di bayangannya, Bella akan segera datang membawa pasukan. Entah besok atau lusa. Namun rupanya tidak. Sofia yakin Bella sudah mempersiapkan lebih awal dan sejak awal memang ingin menguasai istananya. Sofia terus berlari, menemukan pasukanya sudah bersiap di setiap lorong. Mereka tidak banyak seperti dulu lagi sebab Sofia mengurangi pengawal istana itu demi menghemat. Ia butuh banyak uang untuk kelangsungan hidupnya. Sebuah keputusan yang tidak ingin dia sesali meski sebenarnya harus dia akhiri. Tiba-tiba Sofia bertemu dengan lima pengawal yang sedang berlari. Baru saja mereka berhenti, dua di antaranya langsung menggelepar terkapar, kejang hebat lalu kaku dalam sekejap. Sofia terhenyak sampai-sampai tak bisa bicara. "Queen! Teman-teman yang di lorong depan sudah tumbang! Musuh sudah sangat dekat dan sudah menyebarkan di

    Last Updated : 2023-11-02

Latest chapter

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   ENDING

    Kini villa itu sudah sepi, bahkan tempat sesepi itu tidak memiliki penjaga. Aleksei mondar-mandir tak karuan. Sedari tadi dia berusaha sibuk, merapikan hal yang remeh temeh padahal penjaga catring sudah merapikan semuanya. Sumpah demi apa pun, jantungnya dari tadi berdegup kencang seperti ditabuh keras-keras. Ia mencari apa lagi yang dia bisa kerjakan asal tidak masuk ke dalam kamar itu. Bahkan melihat ke arah pintu kamar saja dia tidak sanggup karena dia tahu, di dalam sana ada seseorang yang menjadi pujaannya seumur hidup. "Sial, aku harus apa lagi?!" Aleksei melihat jam dinding, dan terlihat sudah jam dua dini hari. Semua sudah rapi, sudah pada di tempatnya. Pria itu kembali mondar mandir. Menyesal dia menyimpan laptop dan ponselnya di kamar tempat Luna berada. "Ya, aku tahu," ucap Aleksei sendirian membuka laci dan membungkuk mencari gunting tanaman dan sabit. "Aku bersihkan taman saja," desisnya mantap. Crinnnng!!! Kedua benda itu jatuh karena pria itu terkejut luar biasa seba

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 127_ABANG dan ADIK

    "Maaf, aku mengganggu waktumu," ucap Yudha di depan Aleksei yang memperbaiki posisi kacamata hitamnya. Mereka bertemu di sebuah cafe di pinggir pantai. Ombak di sore hari terlihat lebih besar. "Tidak masalah. Maaf juga aku harus membuatmu menunggu. Aku benar-benar harus meeting tadi."Yudha tersenyum lalu menegak kopinya. Ia mengeluarkan rokok dan menyodorkannya pada Aleksei. "Rokok favoritmu," ucap Yudha menawarkan namun yang cukup membuat Aleksei terkejut, Yudha pun menyalakan putung rokok itu untuk dirinya sendiri. "Sejak kapan kau merokok?""Sejak tidak ada paru-paru lain yang kujaga," jawab Yudha santai menyesap asap. Aleksei hanya menoleh lalu membuang wajah, memilih menatap ombak yang berdebur. "Kau pasti tidak merokok lagi sekarang, karena ada paru-paru lain yang kau jaga, bukan?" lanjut Yudha. Aleksei kebingungan dan salah tingkah. Ia meraih rokok itu lalu akan membakarnya. Yudha menahan tangan pria itu. "Tidak perlu. Its oke. Aku tahu, kau tidak merokok lagi sejak operas

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 126_PERJANJIAN

    Aleksei merasa seperti sedang diguyur berton-ton tumpukan bunga. Harum, lembut tapi terlalu banyak. Ia tidak bisa bernapas. Pria itu melihat ke bawah, ke samping, bahkan ia harus mendongak ke atas untuk mencari udara. Tak .... Tak .... Langkah Luna mendekat, dan itu membuat Aleksei refleks mundur. Wanita itu justru tersenyum melihat ekspresi Aleksei sekaget itu. "Jangan main-main kamu, Angel. Kita sudah berumur, jangan bicara yang tidak-tidak," ucap Aleksei mengusap wajahnya. "Kenapa memangnya? Kalau kita bersama terus, tanpa ada hal yang urgent, jatuhnya fitnah, lo!""Untuk bertemu denganmu meski hanya satu menit, itu sudah ranah urgent."Luna berhenti dan justru menutup mulutnya tertawa. "Ya sudah, mari kita menikah supaya tiap menit bisa bertemu," goda Luna. "Memang pandai sekali kamu mempermainkan hati," ucap Aleksei menghembuskan kasar napasnya. "Jadi kau menolakku? Tak ingin menikahiku?""Eiih?!"Aleksei hanya melongo. Dia seperti tidak menapak lagi di bumi mendengar ucap

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 125_DEBARAN

    Dua minggu kemudian .... "Katakan padaku, kenapa Angel tidak pernah datang mengunjungiku?" tanya Aleksei ketika Daniel sedang memeriksa tensi darahnya. "Syukurlah, semuanya berjalan lancar dan kondisi Anda juga semakin baik, Tuan.""Jangan alihkan pembicaraan, katakan kemana Angel? Apa dia baik-baik saja?" "Ya, Nyonya Angel baik-baik saja. Jika transplantasi Anda berhasil, Anda akan bisa melihatnya lagi meski mungkin tidak seterang penglihatan Anda sebelumnya.""Aku lega dia baik-baik saja. Tapi kenapa dia tidak mendatangiku sejak aku operasi? Wanita itu," gerutu Aleksei mengelus perban di matanya. "Perban Anda sudah bisa dibuka. Apa Anda siap?""Tolong panggilkan aku Angel, saat mataku terbuka, aku ingin melihat dia pertama kali."Dokter Daniel terenyuh mendengar semua ucapan Aleksei. Jelas sekali dari getaran suara pria itu, Aleksei benar-benar sangat mencintai sosok Angel Gracelia. "Maaf, Tuan. Nyonya Angel belum bisa menemui Anda kemari. Tapi tidak masalah, Anda yang bisa mene

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 124_KEPUTUSAN

    "Bagaimana keadaannya?" tanya Luna dengan wajah tegang. "Selama Anda pergi, kami sudah tiga kali menyuntikkan obat penahan rasa sakit dan antibiotik.""Suntikan cairan ini pada bahu Aleksei."Luna menyerahkan tabung itu pada dokter Daniel. Pria itu melihat benda yang di tangannya itu lamat-lamat. "Cairan apa ini? Dingin sekali sampai menembus tulang.""Penawar racun itu. Cepat suntikan sekarang, Daniel."Dokter Daniel mengangguk dan matanya menangkap keberadaan Farid yang sedang dibersihkan lukanya. Nampak luka itu jauh lebih segar, tidak bengkak lagi dan tidak hitam. Sudah seperti daging biasa. "Bagaimana itu terjadi?""Racun dan penawar itu diciptakan oleh sosok yang paling hebat. Sudah, suntikan segera dan agar kau tenang kembali bekerja."Tak menunggu lagi, dokter yang berpostur tinggi itu langsung bergegas menuju ruang perawatan Aleksei. "Siapa?! Angel, kau kah itu?" tanya Aleksei terkejut saat terdengar suara pintu terbuka. "Bukan, Tuan. Saya, Daniel. Bagaimana perasaan Anda

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 123_MENGHILANGKAN EGO

    Helena menggeleng sembari menutup mulutnya yang sudah tertutup cadar. "Helena! Berikan sandi itu! Kasihan putraku kesakitan seperti itu. Apa pun yang kau inginkan dariku, aku akan memberikannya!"Helena terus menggeleng dan membuat Luna semakin putus asa. Gadis itu justru mundur, mundur dan berbalik arah, seperti melarikan diri. Kakinya berlari sangat kencang masuk ke dalam rumahnya. "Helena! Helena!!!" teriak Luna sekencang-kencangnya. Wanita itu sampai memukul tanah tempatnya mengesot hingga kotor pakaiannya. Berdentam tanah itu karena amukan Luna. Suara tangisan Luna menyeruak penuh ketakutan dan kemarahan. "Wanita sialan! Awas kau! Akan kumakan kau hidup-hidup!" seru Eldor sudah berdiri akan mengejar Helena tapi langkahnya tertahan melihat Farid muntah darah. Silsilia sedari tadi menahan pemuda itu agar tidak terlalu mengamuk sebab banyak juga pot bunga, dan batu di sekitar tempat itu. "Oooh demi leluhur Razoore! Aaah sial!" Eldor memukul kosong di udara. Urat-urat tangannya ti

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 122_PERDEBATAN

    Di dalam mobil, Karmila masih diam. Sama sekali tak bicara setelah beberapa menit berada di samping Yudha yang saat ini fokus menyetir."Luna tidak mau rujuk," ucap Yudha tiba-tiba."Oh ya? Hmm ... mungkin dia butuh lebih banyak waktu lagi," sambut Karmila salah tingkah. Sedari tadi pikirannya dipenuhi dengan banyak pertimbangan. "Entahlah. Dia bukan jenis wanita yang mudah goyah setelah mengambil keputusan," timpal Yudha mengembuskan napasnya kasar. "Jadi kau menyesal telah menceraikannya?""Ya. Aku terlalu mengikuti emosiku. Aku tidak memandang jernih setiap sisi masalah. Menyesal, aku sangat menyesal."Karmila tidak berkata apa-apa lagi. Ia pernah menyerah, lalu kembali mencoba dan sekarang hempas lagi. Suasana menjadi hening kembali. Yudha menoleh sekilas pada Karmila yang terlihat kosong. "Tadi, Farid makan buah-buahan yang kamu bawa. Dia memang suka sekali dengan anggur, sama seperti ibunya," lanjut Yudha kembali bicara mencairkan suasana. "Syukurlah. Dia memang pemuda yang b

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 121_ANCAMAN

    "Nona! Nooooon!" teriak Rumayah menggedor pintu Helena. "Kenapa, Mbok?!"Helena keluar tetap menggunakan hijabnya namun kali ini, ia menggunakan cadarnya. Bekas cakaran Sofia belum bisa dihilangkan meskipun ia rutin merawatnya. "Ada ... ada banyak orang yang sedang nyari Nona! Salah satunya, pria besar yang dulu pernah ke sini!"Helena terhenyak sebentar lalu memperat simpul tali cadarnya. "Tenanglah Mbok. Yang akan terjadi, biarlah terjadi."Helena melangkah tanpa ragu. Wajahnya yang rusak adalah hal yang membuatnya tidak memiliki rasa takut lagi. Bahkan, beberapa kali ia berpikir untuk mengakhiri saja hidupnya tapi dia tahu, itu hal yang paling dibenci Allah. Setidaknya, ia tidak ingin mati bunuh diri, lebih baik dibunuh saja. Gadis itu sudah pada puncak putus asa. "Katakan pada Amang, jangan keluar, jangan ikut campur. Ini urusanku. Apa pun yang terjadi padaku, kalian jangan terlibat," ujar Helena datar. "Tapi, Non ....""Tinggallah di sini, biar aku sendiri yang menghadapi mer

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 120_RACUN

    Farid mendorong kursi roda yang diduduki Luna dengan sangat tergesa-gesa. "Kami sudah memindahkannya ke dalam ruangan steril, tidak bisa dimasuki kecuali tenaga medis yang berpakaian lengkap," ucap dokter Daniel sembari terus melangkah cepat. "Kau harus melakukan yang terbaik, Daniel. Aku akan membayar berapa pun jumlah yang kau butuhkan.""Jangan dipikirkan, Nyonya. Anda bisa menemuinya. Kami memberikan waktu lima menit. Sekarang, pakailah alat pelindung ini," ucap Daniel sampai di sebuah ruangan kecil. Luna memakai baju pelindung dan masker juga penutup kepala lengkap. Daniel mempersilakannya masuk dan menunjukkannya jam tangan sebagai tanda dia tidak memiliki waktu yang banyak. "Apakah mereka akan baik-baik saja?" tanya Farid mengintip dari kaca. Terlihat Luna mendekati Aleksei dengan memutar kursi rodanya dengan cepat. "Aku harap semua baik-baik saja," ujar Daniel berdebar. Untuk pertama kali dia menangani kasus sedahsyat itu. Ada bakteri jahat yang aneh dan cepat sekali berege

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status