Sejenak shena teringat perjanjiannya yang dibuat dengan Dirga,
"Aku harus membatalkan pernikahan ini sedang kan pernikahan akan berlangsung lima hari lagi.
Tinggal hari ini saat yang tepat untuk shena mengatakan nya. Shena sudah bertekad ingin membuat ayah dan Amera hidup bahagia. Shena harus bisa mengatakan nya pada Gilang toh semua yang terjadi kini akibat dari ide konyol itu sehingga membuat kehidupan keluarga Atmaja benar-benar hancur.
"Gilang ada yang ingin Ku bicarakan dengan mu."kata Shena dan mendekat disebelah Gilang.
"Katakanlah !" ucap Gilang tanpa curiga sedikitpun kepada shena.
"Kita bicara di luar saja, setelah berpamitan dengan ayah dan Amera, shena pun keluar dari ruangan itu diikuti oleh Gilang di belakangnya.
Sebenarnya Shena tak sanggup untuk mengatakan ini semua, tapi pria brengsek itu terus saja mengirimi pesan berupa ancaman.
Tinggal hari ini saat yang tepat untuk shena mengatakan nya. Shena sudah bertekad ingin membua
Sedangkan disudut lain Shena menangisi semua takdir yang menimpa dirinya, shena hanya bisa pasrah menerima kenyataan bahwa pernikahan yang selama ini ia impikan akan sirna begitu saja."Semua karena pria brengsek itu, Kenapa ayah dulu harus mengadopsi pria tidak tahu diri itu."ucap Shena meluapkan kekesalannya , seandainya tidak ada pria brengsek itu pasti hidup akan bahagia.Pria itu sudah mengambil ayah sejak kecil , ayah lebih menyayangi nya dari kami berdua karena selama ini ayah menginginkan anak laki-laki untuk menjadi penerus nya.namun setelah dewasa pria itu lebih memilih bersama keluarga nya dari pada ayah yang selama ini selalu memberikan kasih sayang.Dirga Darmawan adalah anak asuh Danu Atmaja. Kedua orang tua Dirga dulu orang yang miskin untuk sekedar makan saja susah maka dari itu mereka menitipkan Dirga kepada ayah. Ayah menyayangi Dirga seperti anak sendiri bahkan ayah selalu mengutamakan kepentingan Dirga dari pada anak-anak gadisnya y
Amera POV.Hari ini adalah awal babak baru kehidupanku akan dimulai. Aku berjalan menuruni tangga yang sudah dihiasi dengan bunga mawar berwarna putih, bunga kesukaanku memakai Gaun pengantin berwarna putih dengan mahkota kecil di kepala aku berjalan ke pelaminan pernikahan dengan dijemput seorang pria paruh baya berambut pirang yang penampilan nya sungguh elegan dan berwibawa ia adalah pria pemilik central group ayah dari pria yang beberapa menit lagi akan menjadi suamiku, pria paruh baya itu tersenyum ramah padaku memintaku mengulurkan tangan dan menggandeng ku menuju ke pelaminan.Pernikahan ini sungguh meriah dihadiri oleh banyak tamu undangan banyak pasang mata yang melihatku sehingga membuat diriku begitu canggung, gugup dan ingin segera mengakhiri acara sakral yang menyiksa ini.Sedangkan di depan penghulu Kenandra sudah siap, sejenak ia nampak melihatku terpana namun setelah itu kembali menoleh ke arah penghulu yang kini mengajaknya berbicara seriu
Kenandra sudah memperhatikan sejak lama sikap Shena sewaktu masuk ke gedung pernikahan, ia mencoba mendekati nya memastikan apa yang dilihatnya itu salah."Hem… ""Apa kamu menyesal? Tanya Kenandra menjurus ke inti masalah."Untuk apa menyesal,"jawab Shena tidak habis pikir dengan semua ucapan Kenandra."Bukankah seharusnya kamu lah mempelai wanitaku ? Tanya Kenandra dengan maksud menyindir ia memperhatikan dengan seksama gadis yang dulu sempat menolak dirinya."Cih...! tak Sudi aku menikah dengan mu, balas Shena sengit. Namun batinnya menjerit karena menjerumuskan adiknya sendiri ke pria yang salah."Jadi karena itu kamu mengirim adik kesayanganmu untuk menikah dengan ku, Apa kamu tidak takut aku akan menyakiti adikmu? Ucap kenandra lirih yang bermaksud memprovokasi pikiran Shena."Jangan macam-macam dengan adikku, pria brengsek,"ucap Shena yang kini terpancing amarahnya. Ucapan Kenandra berhasil menggoyahkan pondasi kep
Pesta sudah lama selesai kini tinggal kedua mempelai pengantin dan kedua orang tua Kenandra dan juga ayah Danu serta asisten pribadi ayah yang selalu setia bersamanya sedangkan Shena sudah lama pulang terlebih dahulu.Keadaan di hotel kembali sepi semua tamu sudah kembali pulang kerumah masing-masing."Selamat Tuan Danu sekarang kita benar-benar menjadi besan saya sangat senang sekali," ucap Hutama Wijaya dengan senyum bahagia nya begitu juga dengan Danu Atmaja yang menerima pelukan itu dengan hangat."Sudah-sudah para orang tua lebih baik sekarang kita tinggalkan mereka sendiri, aku berharap akan segera mendapatkan kabar baik mereka." Ucap Sherly dengan senyumnya dan melirik ke arah Kenandra dan ditanggapi dengan malas oleh putra semata wayangnya itu, namun ditanggapi dengan gelak tawa oleh mereka. Sedangkan sedari tadi Amera hanya diam membeku tanpa tahu apa yang mereka bicarakan."Tuan Danu, ternyata putri anda masih sangat polos sekali ia sampai tidak men
Amera bergidik ngeri dengan ulah suaminya ditepisnya tangan Kenandra yang mulai menggerayangi tubuhnya."Heh, mau apa kamu ? Bentak Amera marah karena merasa tidak terima dirinya diperlakukan tidak senonoh oleh suami sendiri. Lebih jelas suaminya ingin memeluk dari belakang bertujuan untuk menggoda sang istri."Hey, apa kamu lupa kamu ini istri ku, aku punya hak atas tubuh yang putih dan berisi itu," sindir Kenandra dengan senyuman yang penuh dengan kemenangan karena tepat pada sasaran."Apa menyebalkan,"ucap Amera dan beringsut turun dari atas ranjang. Melempar bantal dan selimut yang berada di atas kasur sehingga berserakan di lantai."Dasar pria mesum,"gerutu Amera kesal."Bukankah kamu yang memintaku untuk tidur satu ranjang dengan mu, sayang," balas Kenandra kembali menggoda istrinya menunjukan senyum menggoda terbaiknya ia bermaksud mengganggu tidur istri nya itu."Siapa yang memintamu tidur di kasur ku? tanya Amera kesal n
Pada keesokan harinya waktu menunjukkan pukul setengah enam, Kenandra sudah bangun terlebih dahulu dan masih mendapati istrinya masih tidur dengan nyenyak tanpa rasa bersalah sedikitpun padahal seharusnya istri terlebih dahulu yang membangunkan suaminya ini malah kebalikannya.Kenandra bangun dengan hati-hati agar tidak membangunkan istrinya yang masih tidur dilihatnya wajah polos dan tubuh istrinya yang masih terbungkus selimut, terdengar dengkuran halus tanda ia masih lelap dalam tidur nya."Kasihan sekali gadis polos ini, harus menikah di usia muda meninggal kan masa muda yang bebas demi seorang Shena kakak tercinta nya itu."kata Kenandra dengan senyuman yang mengandung arti.Hal ini akan menjadi permainan yang menarik tak boleh terlewat kan untuk aku saksikan," batin Kenandra senang dan tersenyum licik."Tidurlah istriku yang malang, setelah hari ini hidupmu akan dimulai dengan berat," ucap Kenandra lirih dan kemb
Drett! drett!Ponselku kembali bergetar untung saja aku sudah selesai mandi dan hanya ada piyama ini saja yang bisa kupakai dan kulilitkan piyama mandi di tubuhku."Apa lagi ini Siska ,lenguh nya dengan malas dan menyambar ponselnya tanpa melihat siapa yang sedang video call di seberang sana menghidupkan ponselnya begitu saja di meja rias dengan dirinya yang kini sedang mengeringkan rambut dengan handuk."Cepatlah ini sudah lima belas menit, cepat datang kemari bawa bajuku jangan terus mengganggu ku ingat kamar no 503. Ku tunggu." Kata Amera mengakhiri percakapan nya.Tut.Sambungan telepon itu terputus tanpa melihat kembali siapa yang di ajak bicara barusan karena saking kesalnya karena sedari tadi Siska terus menelpon dan bertanya maka ia pikir Siska yang terus menelponnya.Sedangkan di seberang sana Kenandra masih berpikir mau kemana istriku marah-marah minta pakaiannya. Terbesit di ingatannya bahwa Amera tidak membawa pakaian ganti barang sele
Terdengar pintu diketuk oleh seseorang, setelah merasa cukup berdandan Amera bergegas meninggalkan alat makeup nya dan melihat siapa yang datang, ia mengintip dari layar depan pintu."Bukanya ini pria yang selalu menempel dengan suaminya itu sedang apa ia disini."Batin Amera heran dengan kedatangan pria bernama Rudy itu."Ah mending ku tanyakan saja apa maunya daripada bengong di depan pintu seperti ini pasti membosankan, sedangkan Siska orang yang ia tunggu belum juga kelihatan batang hidungnya." pikir Amera kesal."Ada apa? Tanya Amera setelah cukup lama membuka pintu kamarnya."Maaf nona mengganggu ini ada kiriman dari tuan Kenandra untuk nona." Jawab Rudy dan menyodorkan paper bag kepada wanita itu."Saya terima, terima kasih." Ucap Amera dan menutup pintu kamar tanpa berbasa-basi dengan Rudy ia tahu pria itu adalah asisten suami kejamnya saat ini dan sama menyebalkan juga seperti suaminya itu, sikapnya lebih kasar dulu pria itu juga yang menyeretny
"Tuan Anda menggertak, Saya? ucap Yansen dengan sinis, Aku hanya seorang wanita tua tak layak Anda yang seorang terhormat mencoba mendekati wanita miskin seperti Saya apalagi saya masih saudara ipar Anda walaupun kakak sudah meninggal tak sepantasnya seperti ini, namun seperti nya pria tua itu sudah kebal malu ia terus saja maju menyudutkan wanita didepannya. Yansen mengatur nafas yang sesak karena perlakuan pria tua itu yang kini semakin menyudutkan langkahnya. "Kamu tetap cantik seperti dulu, bisik pria tua itu ditelinga Yansen yang membuat bulu kuduk meremang seketika detak jantung Yansen serasa berhenti, kenangan masalalu seperti terulang kembali, tubuh Yansen menggigil sesak di dada akan kenangan buruk kembali muncul, namun pria itu semakin mendekat lekat ditubuh Yansen yang hanya dibatasi oleh pakaian yang mereka kenakan, irama detak jantung yang menyatu membuat Yansen semakin gelisah gelenyar aneh akan keadaan dan siksaan itu sulit dihindari. "Apa maksud Anda Tuan berkata sepe
Maura percaya bahwa kehidupan keluarga akan berubah lebih baik setelah keputusannya siap tidak siap ia harus mulai berkembang mengikuti kata hati dan keluar dari zona nyamannya saat ini, dari parasnya yang cantik dan kecerdasan yang mumpuni menurun gen dari keluarga Admaja gadis itu tidak berbeda jauh dari kedua putri Admaja yang lain. Selama ini Maura tidak mengenal siapa ayah sesungguhnya namun ketika pertama kali bertemu dengan Danu Atmaja ia merasa mendapatkan figur seorang ayah dari pria paruh baya itu, niat Maura untuk lanjut pendidikan semakin kuat, hidup ditempat terpencil dan bekerja di kebun stroberi tak cukup untuk biaya pendidikan dan memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan juga sang ibu, walaupun Tuan Atmaja berjanji akan menopang semua kebutuhan pendidikan dan kebutuhan hidup ibunya Maura tetap tidak bisa menerima begitu saja pemberian dari orang yang baru ia kenal itu. Banyak hal yang masih membuat gadis itu penasaran apalagi seperti ada r
Seulas senyuman mengembang disudut bibir pria paruh baya dengan menghisap cerutu yang asapnya telah membubung tinggi dan terburai ditiup angin sejuk pegunungan, kini netra Pria paruh baya itu tertuju pada hamparan luas perkebunan stroberi yang sekarang menjadi hak miliknya. Sedang kan di depan pintu kamar Pria itu seorang wanita diam-diam memperhatikan gerak-gerik pria tua itu, dengan menghela nafas panjang dan memantapkan diri untuk mengetuk pintu dan akhirnya wanita itu memberanikan diri untuk masuk keruangan yang memang tak terkunci rapat dengan membawa secangkir kopi dan meletakkannya di atas meja saat mendengar langkah kaki dan aroma kas kopi tercium di indra penciuman Pria tua itu seketika menoleh mengembangkan bibirnya bermaksud menyambut hangat siapa yang datang dihadapannya saat ini, dilihatnya wanita masa lalu nya itu menundukkan kepala enggan untuk menyapa bahkan melihat wajah pria tersebut. "Terima kasih," ucap Pria itu datar, dan seketika meraih tangan wan
Wanita dihadapannya semakin membuat gairah Kenan semakin membuncah dan semakin memperdalam permainan menghisap memainkan ujung lidah dengan lembut dan menuntut dan lebih kasar dan setelah itu melumat lembut bibir mungil yang membuatnya selama ini candu rasa manis bibir mungil dengan lipstik warna pink sedangkan tangan berotot itu dengan lembut membelai bongkahan bulat yang nampak indah dan ketika istrinya itu hamil kini terlihat lebih berisi dan kenyal dan membuatnya semakin nyaman, menyukai benda kenyal itu dan terus memainkannya. "Sst....Sayang hentikan lenguh wanita itu berusaha menghentikan aksi suaminya namun tetap tak berdaya pria kekar dihadapannya lebih kuat mendominasi."Ini di kantor Aku malu kalau tiba-tiba karyawan melihatnya," kata wanita itu susah payah setelah bibirnya terlepas dari jerat bibir pria buas dihadapannya yang kini menyeringai bodoh bermaksud menggoda sang istri. "Hem... aku pastikan mereka tidak akan berani menggang
Sedangkan disudut lain nampak pria berkaca mata nampak mengulum saliva nya dan bergegas pergi, setelah aksi perempuan itu selesai ia takut wanita yang diam-diam menarik perhatiannya itu menyadari keberadaannya maka ia pun memutuskan untuk segera pergi dan melepaskan hasratnya ditoilet terdekat."Wanita yang luar biasa, Aku suka sifat liarnya," gumam pria itu dengan mendesah perlahan memikirkan gundukan kenyal yang menantang dengan meremas dan memenuntaskan benda keras yang berada di bagian pangkal paha nya yang kini dalam mode on membayangkan dirinya dalam buaian wanita seksi dalam fantasi liarnya.***Pintu ruang kerja Kenadra nampak terbuka, seorang wanita hamil dengan parasnya yang cantik dan menawan kini terlihat seksi dengan balutan dress bermotif bunga lili warna merah muda dengan tas tangan berwarna hitam yang menambah kesan elegan berjalan anggun menuju meja kerja sang pria yang sangat dicintainya, kegelisahan pada wajahnya nampak terlihat jelas."Sayan
Rudy mengerti dengan apa yang dipikirkan bos mudanya itu."Apakah harus juga aku yang turun tangan untuk membereskan semua ini, huh... menyebalkan," gerutu Rudy kesal, melangkah meninggalkan Kenan yang masih kebingungan membuat alasan apa untuk sang istri, sedangkan ia sangat kenal sifat istrinya seperti apa.Huh... memusingkan mereka ini menyebalkan," gerutu Rudy kesal, belum selesai masalah pekerjaan yang harus ia bereskan sekarang ia juga harus membereskan masalah rumah tangga bosnya."Sepertinya Aku harus segera mengakhiri masa lajang ku agar penderitaan ini cepat berakhir agar bisa mengerti masalah bosnya. Saat itu juga Rita masuk keruangan Rudy dengan wajah cemberutnya."Kenapa dengan wajahmu?Apa pria itu berulah lagi?" tanya Rudy pura-pura tak tahu dengan kemungkinan apa yang terjadi."Huh menyebalkan, kamu tahu bos muda kesayanganmu itu mulai menggila, sejak ia menikah dengan gadis kecil putri Atmaja itu tingkahnya banyak berubah, dan
Setelah selesai berbicara dengan sang Ayah Mera pun menyimpulkan bahwa Ayah juga tidak tahu kepergian Shena dan Kak Dirga. Dengan terburu Mera masuk ke kamarnya mengambil tas dan juga kunci mobil ia berencana ke Apartemen Kakaknya, sebenarnya kehamilannya sudah cukup besar dan sebaiknya ia tetap stay di rumah namun Mera bukan tipe orang yang tidak bisa diam saja di rumah tanpa melakukan tindakan apapun untuk menyelesaikan sebuah masalah. Mera bergegas keluar menuju salah satu mobil yang terpakir di garasi rumah mewahnya. Seorang sopir menghampiri dan mengambil kunci mobil dari tangan Mera dan segera membukakan pintu mobil untuk Nyonya mudanya itu, sebenarnya sang sopir cukup ngeri juga kalau harus membawa orang hamil namun dilihatnya majikannya nampak gelisah dan terburu-buru maka ia pun tidak berani melawan perintah."Silakan Nyonya," ucap sopir itu dan membukakan pintu mobil mewah berwarna hitam salah satu milik keluarga hutama itu untuk Mera."Terimakasih, cepat jalan P
Pagi ini seperti biasa Kenandra datang dan bekerja di kantor ia tidak tahu bahwa ada peristiwa besar yang tersembunyi, sampai di lobby kantornya Kenandra berpapasan dengan beberapa karyawan dan juga Rudy sang asisten kepercayaan keluarga Hutama, Rudy selalu setia menunggu bos kecilnya itu karena Rudy yang ditugaskan oleh Hutama untuk menjaga putra semata wayangnya itu.Rudy adalah teman Kenandra dari kecil hingga kini dewasa, Rudy adalah seorang anak pelayan istimewa di rumah keluarga besar Hutama, karena kesetiaan orang tua Rudy kepada keluarga trah Hutama maka Hutama membiayai seluruh kebutuhan Rudy dari biaya hidup tempat tinggal hingga pendidikan yang tinggi, Hutama melatih Rudy agar bisa semakin kuat untuk menjadi orang kepercayaannya juga bodyguard bagi Kenandra putra semata wayang Hutama. Tentu pria seperti Hutama sudah memperhitungkan pilihannya sejak lama, Rudy adalah anak muda yang bisa diandalkan dan setiap sikapnya yang dingin dan juga kesetiaan yang ditunjukkanny
"Pertanyaan terakhir, kalian adalah anak buah suamiku yang paling di percaya tentunya kalian bisa menjawab kemana suamiku pergi dan bertemu dengan siapa? ini sudah lewat sebulan suamiku pergi namun tak ada kabar, seharusnya kalian tahu kemana suamiku pergi kalian kan anak buah yang paling dekat dengan pria dingin itu?"Ayolah katakan"Maaf Nona, Tuan tidak pernah bilang dengan siapa ia pergi dan untuk bertemu dengan siapa kami tidak tahu kami hanya ditugaskan untuk menjaga Nona selama Tuan kami belum kembali.Jawaban yang sering Shena dengar dari mereka semua membosankan tidak ada satu dari mereka berkata jujur sepertinya percuma tidak akan pernah berhasil mendapatkan semua jawaban dengan mudah. Di tempat dengan keterbatasan sinyal dan juga transportasi mereka semua bisa hidup dengan nyaman tanpa mengeluh sulit sedikitpun sedangkan kehidupan asli Shena semua sangat membutuhkan teknologi bukan hanya mengandalkan otot dan tenaga.Aku kembali menyalakan pe