Dengan gagah ia keluar kamar mengeluarkan semua koperku, entah kapan ia mulai membereskan semua barang-barangku dua koper besar dan satu bag berukuran sedang ia jinjing dengan santainya.
"Ayo bantu aku membawa barang-barangmu ini!" ucap pria menyebalkan itu padaku.
"Ih pria menyebalkan itu menyusahkan saja," Gerutu Amera kesal dengan memonyongkan bibirnya sehingga terlihat lucu.
"Siapa yang menyuruhmu membereskan barang-barangku,"kataku marah karena ulahnya pada hal hari ini aku berencana masih tetap tinggal disini karena kondisi ayah yang masih harus menggunakan kursi roda pasti akan sangat kesulitan untuk mengurus diri ayah sendiri nantinya.
Harusnya ia bertanya padaku aku setuju atau tidak pergi bersama nya namun kali ini ia menggunakan inisiatif nya sendiri untuk membereskan barang-barangku akupun kalah telak darinya.
"Dasar tak berperasaan," Gerutu Amera kesal pada suaminya yang selalu egois selama ini.
"Kenapa h
Nona mari saya tunjukkan kamar tuan Kenan," ucap pelayan itu."Antar aku ke kamar lain saja bik," jawabku memang aku tidak mau satu kamar dengan nya. Pelayan itu sedikit heran namun tetap menuruti keinginan ku."Apa disini tuan Kenan tinggal bersama keluarga nya? Tanyaku kepada seseorang pelayan."Tidak nona, ini rumah pribadi tuan sendiri," ucap pelayan menjelaskan."Kemana istri nya? Tanyaku penuh selidik."Bukankah nona istri tuan? Pelayan itu berbalik bertanya padaku."Huh seperti percuma saja bertanya padanya, jawabannya belibet mungkin pria seperti dia juga membayar asistennya untuk tutup mulut, mending aku segera istirahat."Ini kamarnya nona, seorang pelayan menunjukkan sebuah kamar dan akupun masuk kedalam."Aku bilang bawa aku ke kamar lain kenapa kalian membawaku ke kamar ini, isi kamar ini adalah barang-barang milik Kenandra dan sudah pasti kamar ini kamar tuan rumah dirumah ini.Keluarkan aku dari sini, teriakku kesa
Aku sembunyikan ponselku di baju hangat yang ku pakai, udara disini dingin sekali berbeda jauh dengan tempatku tinggal, aku menuruni beberapa anak tangga.Rasanya aku ingin segera keluar menghirup udara segar diluar, dua jam dikurung di tempat ini rasanya seperti hidup didalam sangkar saja."Jangan keluar terlalu jauh nona," ucap pelayan itu lagi. Namun tetap aku malas menghiraukan mereka, mereka pikir aku seperti anak kecil yang harus terus diawasi dan peringatkan"Kenapa? Tuan yang melarang kami mengeluarkan nona dari kamar sebelum ia datang."Bukankah ini sekarang juga rumahku jadi saya juga punya hak untuk menikmati udara segar di sekitar sini."Bilang pada tuanmu saya tidak mungkin kabur sebelum membuat perhitungan dengannya, jadi kamu jangan hiraukan aku, biarkan aku keluar untuk sekedar menikmati udara segar" Amera nampak kesal dan berjalan meninggal kan mereka berdua.Mereka saling berpandangan dan kembali mengekor di belakang
Seorang wanita cantik berambut pirang bergaun hitam dengan potongan diatas lutut dengan belahan dada rendah yang menunjukkan ke seksi annya dengan langkahnya yang anggun bagaikan model papan atas yang berjalan dengan angkuhnya tanpa mau melihat atau bahkan menyapa siapapun yang berpapasan dengan wanita tersebut.Gayanya yang jelas terlihat angkuh dan manja menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang yang bertemu dengannya,banyak pasang mata melihatnya dan mulai menggosip tentang dirinya, namun seperti ia terlalu tebal muka,tidak mau peduli tetap angkuh dan acuh pada mereka kecuali pria yang bernama Rudy yang kini menghadangnya didepan pintu menuju ruangan bos besarnya."Hey nona, apakah sudah buat janji dengan tuanku sebelum kamu kesini, maaf tapi sepertinya sekarang kamu sudah tidak dibutuhkan lagi," ucap Rudy sinis dan hanya melihat wanita itu sekilas lalu memalingkan wajahnya."Tutup mulut kotor mu itu, sadarlah kedudukan mu disini atau kamu tau akibatnya,
"Bukan seperti itu sayang aku hanya sedikit sibuk mulai sekarang, kamu tahukan setelah pernikahan itu ayah sudah mulai mempercayai aku untuk mengurus perusahaan, Ujar Kenan beralasan ia tidak mau salah langkah dalam menghadapi kekasih yang sudah lima tahun berhubungan dengan dirinya itu, diusapnya pipi lisa yang berurai air mata itu dengan penuh kelembutan.Namun sepertinya Monalisa tidak mudah percaya dengan ucapan Kenan begitu saja, ia sudah berencana untuk memberi pelajaran paling berharga untuk wanita yang sudah berhasil merebut hati kekasih nya itu."Aku bukan gadis bodoh yang bisa mudah percaya dengan ucapan manisnya, aku mengenalmu cukup lama dan aku tahu semua tentang dirimu, aku tak kan percaya padamu begitu saja. Awas wanita itu pasti akan mendapatkan pelajaran paling menyakitkan dariku," ancam Lisa dalam hati dan kembali pura-pura luluh di hadapan kekasihnya."Apa kamu sudah makan siang? Tanya Kenandra yang mencoba mencairkan ketegangan dianta
Dasar wanita murahan akan aku urus kamu nanti, lebih baik aku suruh Rudy untuk menyelidiki darimana pesan ini dan siapa pengirimnya. Kenandra masuk kedalam ruangan kantornya dan menelepon Rudy untuk segera keruangan pribadi nya. Rudy sudah menduga hal ini pasti akan segera terjadi dan dia siap menerima apapun konsekuensi yang akan diberikan.Setelah menerima panggilan Rudy bergegas menuju ruangan bosnya."Tuan ?"Selidiki pesan Video ini dan siapa pengirimnya dalam waktu 24 jam aku sudah harus tahu semua tentang Video ini cari keberadaan pria ini bawa dia kehadapan ku."Baik tuan, Rudy menghela nafas lega ternyata ia tidak ketahuan namun sekarang ada tugas penting untuk nya ia pun menelepon beberapa anak buahnya untuk mencari pria yang dimaksud dalam Video tersebut.Kenandra kembali berkutat dengan semua pekerjaan di kantor, tidak seperti biasanya ia akan sangat murka apabila ada hal sesuatu yang berhubungan dengan Lisa,apalagi sekarang Lisa sudah
Sudah seminggu berlalu setelah acara pernikahan Amera baru bisa kembali ke kampus dan tetap seperti biasa Juna tetap menunggu kedatangan wanita pujaan hatinya di depan pintu gerbang kampus, selama seminggu tidak bertemu dengan Amera membuatnya sangat rindu, ia tak peduli dengan status Amera saat ini baginya cinta harus diperjuangkan kebahagiaan dan ketenangan hati berada pada Amera seorang.Terlihat Amera turun dari mobil mewah yang mengantarnya sampai gerbang kampus, penampilan nya masih seperti dulu tak berubah sedikitpun walau sudah menikah dengan seorang konglomerat di negara ini, tapi semua itu menjadi rahasia baginya dan hanya dua sahabat nya yang tahu tentang pernikahan ini yaitu Juna dan Siska."Sayang akhirnya kamu datang juga," sapa Juna dan berusaha ingin memeluk Mera namun berhasil Mera tepis dengan kuat."IhIh! Juna jaga sikapmu, jangan sampai suamiku tahu kamu bisa kena masalah nanti," ucap Mera ketus sambil mengangkat kedua tangan nya."O
Prok! prok! tepuk tangan bergemuruh di dalam ruangan. Semua bertepuk tangan atas keberhasilan Siska menjawab pertanyaan dari dosen.Dengan senyum jumawa nya Siska memamerkan sederetan gigi putihnya dan semakin disambut riuh oleh temen-temen yang lain."Tidak disangka Sis, isi otakmu keren juga, tidak salah aku berteman dengan mu."Ucap Amera memuji kecerdasan sahabatnya itu.Siska gitu loh." ucap Siska membanggakan diri.Waktu begitu cepat berlalu jam kuliah sudah selesai, Siska dan Mera menuju kantin sekolah tempat biasa mereka selalu kumpul bersama untuk sekedar melepaskan penat sejenak mereka.."Siska aku senang kita masih bisa kumpul bareng, tapi aku mohon kita rahasiakan dulu statusku ini dari teman-teman yang lain, " kata Amera dengan tampang memelas memohon pada sahabatnya.Aku belum siap kalau publik tahu semua hal yang menimpa keluarga ku,"ucap Amera lagi beralasan."Ok tenang saja, aku mengerti kita juga harus menutup mulut Juna aga
Hari pertama istri ku kuliah setelah menikah, rasanya sungguh aneh kalau mengantar istri yang masih sekolah, serasa mengantar adikku saja, orang pasti juga tidak percaya ia istriku mereka berpikir aku adalah kakak nya, dan benar saja gadis itu juga berpikir bahwa aku ini pria tua yang tidak laku dan sampai sekarang ia masih memanggil ku tuan seperti aku ini majikan nya bukan suaminya.Pagi ini ia aku antar untuk Kuliah lagi, aku melihatnya tertawa bahagia dengan pria lain rasanya aku ingin marah dan menutup mulut pria itu, karena berani tertawa dan saling berpandangan satu sama lain dengan pria itu sedang kan bersamaku ia lebih sering memalingkan wajah tidak mau menatapku dan selalu kesal tanpa menunjukan tawa sedikit pun."Oh awas saja pria itu sudah berani mengganggu wanita milikku,"ujar Kenandra kesal ia berjalan mondar-mandir di dalam ruangan kantor nya."Berani nya dia menatap istriku seperti itu, awas saja aku akan congkel kedua bola matanya."Mer
"Tuan Anda menggertak, Saya? ucap Yansen dengan sinis, Aku hanya seorang wanita tua tak layak Anda yang seorang terhormat mencoba mendekati wanita miskin seperti Saya apalagi saya masih saudara ipar Anda walaupun kakak sudah meninggal tak sepantasnya seperti ini, namun seperti nya pria tua itu sudah kebal malu ia terus saja maju menyudutkan wanita didepannya. Yansen mengatur nafas yang sesak karena perlakuan pria tua itu yang kini semakin menyudutkan langkahnya. "Kamu tetap cantik seperti dulu, bisik pria tua itu ditelinga Yansen yang membuat bulu kuduk meremang seketika detak jantung Yansen serasa berhenti, kenangan masalalu seperti terulang kembali, tubuh Yansen menggigil sesak di dada akan kenangan buruk kembali muncul, namun pria itu semakin mendekat lekat ditubuh Yansen yang hanya dibatasi oleh pakaian yang mereka kenakan, irama detak jantung yang menyatu membuat Yansen semakin gelisah gelenyar aneh akan keadaan dan siksaan itu sulit dihindari. "Apa maksud Anda Tuan berkata sepe
Maura percaya bahwa kehidupan keluarga akan berubah lebih baik setelah keputusannya siap tidak siap ia harus mulai berkembang mengikuti kata hati dan keluar dari zona nyamannya saat ini, dari parasnya yang cantik dan kecerdasan yang mumpuni menurun gen dari keluarga Admaja gadis itu tidak berbeda jauh dari kedua putri Admaja yang lain. Selama ini Maura tidak mengenal siapa ayah sesungguhnya namun ketika pertama kali bertemu dengan Danu Atmaja ia merasa mendapatkan figur seorang ayah dari pria paruh baya itu, niat Maura untuk lanjut pendidikan semakin kuat, hidup ditempat terpencil dan bekerja di kebun stroberi tak cukup untuk biaya pendidikan dan memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan juga sang ibu, walaupun Tuan Atmaja berjanji akan menopang semua kebutuhan pendidikan dan kebutuhan hidup ibunya Maura tetap tidak bisa menerima begitu saja pemberian dari orang yang baru ia kenal itu. Banyak hal yang masih membuat gadis itu penasaran apalagi seperti ada r
Seulas senyuman mengembang disudut bibir pria paruh baya dengan menghisap cerutu yang asapnya telah membubung tinggi dan terburai ditiup angin sejuk pegunungan, kini netra Pria paruh baya itu tertuju pada hamparan luas perkebunan stroberi yang sekarang menjadi hak miliknya. Sedang kan di depan pintu kamar Pria itu seorang wanita diam-diam memperhatikan gerak-gerik pria tua itu, dengan menghela nafas panjang dan memantapkan diri untuk mengetuk pintu dan akhirnya wanita itu memberanikan diri untuk masuk keruangan yang memang tak terkunci rapat dengan membawa secangkir kopi dan meletakkannya di atas meja saat mendengar langkah kaki dan aroma kas kopi tercium di indra penciuman Pria tua itu seketika menoleh mengembangkan bibirnya bermaksud menyambut hangat siapa yang datang dihadapannya saat ini, dilihatnya wanita masa lalu nya itu menundukkan kepala enggan untuk menyapa bahkan melihat wajah pria tersebut. "Terima kasih," ucap Pria itu datar, dan seketika meraih tangan wan
Wanita dihadapannya semakin membuat gairah Kenan semakin membuncah dan semakin memperdalam permainan menghisap memainkan ujung lidah dengan lembut dan menuntut dan lebih kasar dan setelah itu melumat lembut bibir mungil yang membuatnya selama ini candu rasa manis bibir mungil dengan lipstik warna pink sedangkan tangan berotot itu dengan lembut membelai bongkahan bulat yang nampak indah dan ketika istrinya itu hamil kini terlihat lebih berisi dan kenyal dan membuatnya semakin nyaman, menyukai benda kenyal itu dan terus memainkannya. "Sst....Sayang hentikan lenguh wanita itu berusaha menghentikan aksi suaminya namun tetap tak berdaya pria kekar dihadapannya lebih kuat mendominasi."Ini di kantor Aku malu kalau tiba-tiba karyawan melihatnya," kata wanita itu susah payah setelah bibirnya terlepas dari jerat bibir pria buas dihadapannya yang kini menyeringai bodoh bermaksud menggoda sang istri. "Hem... aku pastikan mereka tidak akan berani menggang
Sedangkan disudut lain nampak pria berkaca mata nampak mengulum saliva nya dan bergegas pergi, setelah aksi perempuan itu selesai ia takut wanita yang diam-diam menarik perhatiannya itu menyadari keberadaannya maka ia pun memutuskan untuk segera pergi dan melepaskan hasratnya ditoilet terdekat."Wanita yang luar biasa, Aku suka sifat liarnya," gumam pria itu dengan mendesah perlahan memikirkan gundukan kenyal yang menantang dengan meremas dan memenuntaskan benda keras yang berada di bagian pangkal paha nya yang kini dalam mode on membayangkan dirinya dalam buaian wanita seksi dalam fantasi liarnya.***Pintu ruang kerja Kenadra nampak terbuka, seorang wanita hamil dengan parasnya yang cantik dan menawan kini terlihat seksi dengan balutan dress bermotif bunga lili warna merah muda dengan tas tangan berwarna hitam yang menambah kesan elegan berjalan anggun menuju meja kerja sang pria yang sangat dicintainya, kegelisahan pada wajahnya nampak terlihat jelas."Sayan
Rudy mengerti dengan apa yang dipikirkan bos mudanya itu."Apakah harus juga aku yang turun tangan untuk membereskan semua ini, huh... menyebalkan," gerutu Rudy kesal, melangkah meninggalkan Kenan yang masih kebingungan membuat alasan apa untuk sang istri, sedangkan ia sangat kenal sifat istrinya seperti apa.Huh... memusingkan mereka ini menyebalkan," gerutu Rudy kesal, belum selesai masalah pekerjaan yang harus ia bereskan sekarang ia juga harus membereskan masalah rumah tangga bosnya."Sepertinya Aku harus segera mengakhiri masa lajang ku agar penderitaan ini cepat berakhir agar bisa mengerti masalah bosnya. Saat itu juga Rita masuk keruangan Rudy dengan wajah cemberutnya."Kenapa dengan wajahmu?Apa pria itu berulah lagi?" tanya Rudy pura-pura tak tahu dengan kemungkinan apa yang terjadi."Huh menyebalkan, kamu tahu bos muda kesayanganmu itu mulai menggila, sejak ia menikah dengan gadis kecil putri Atmaja itu tingkahnya banyak berubah, dan
Setelah selesai berbicara dengan sang Ayah Mera pun menyimpulkan bahwa Ayah juga tidak tahu kepergian Shena dan Kak Dirga. Dengan terburu Mera masuk ke kamarnya mengambil tas dan juga kunci mobil ia berencana ke Apartemen Kakaknya, sebenarnya kehamilannya sudah cukup besar dan sebaiknya ia tetap stay di rumah namun Mera bukan tipe orang yang tidak bisa diam saja di rumah tanpa melakukan tindakan apapun untuk menyelesaikan sebuah masalah. Mera bergegas keluar menuju salah satu mobil yang terpakir di garasi rumah mewahnya. Seorang sopir menghampiri dan mengambil kunci mobil dari tangan Mera dan segera membukakan pintu mobil untuk Nyonya mudanya itu, sebenarnya sang sopir cukup ngeri juga kalau harus membawa orang hamil namun dilihatnya majikannya nampak gelisah dan terburu-buru maka ia pun tidak berani melawan perintah."Silakan Nyonya," ucap sopir itu dan membukakan pintu mobil mewah berwarna hitam salah satu milik keluarga hutama itu untuk Mera."Terimakasih, cepat jalan P
Pagi ini seperti biasa Kenandra datang dan bekerja di kantor ia tidak tahu bahwa ada peristiwa besar yang tersembunyi, sampai di lobby kantornya Kenandra berpapasan dengan beberapa karyawan dan juga Rudy sang asisten kepercayaan keluarga Hutama, Rudy selalu setia menunggu bos kecilnya itu karena Rudy yang ditugaskan oleh Hutama untuk menjaga putra semata wayangnya itu.Rudy adalah teman Kenandra dari kecil hingga kini dewasa, Rudy adalah seorang anak pelayan istimewa di rumah keluarga besar Hutama, karena kesetiaan orang tua Rudy kepada keluarga trah Hutama maka Hutama membiayai seluruh kebutuhan Rudy dari biaya hidup tempat tinggal hingga pendidikan yang tinggi, Hutama melatih Rudy agar bisa semakin kuat untuk menjadi orang kepercayaannya juga bodyguard bagi Kenandra putra semata wayang Hutama. Tentu pria seperti Hutama sudah memperhitungkan pilihannya sejak lama, Rudy adalah anak muda yang bisa diandalkan dan setiap sikapnya yang dingin dan juga kesetiaan yang ditunjukkanny
"Pertanyaan terakhir, kalian adalah anak buah suamiku yang paling di percaya tentunya kalian bisa menjawab kemana suamiku pergi dan bertemu dengan siapa? ini sudah lewat sebulan suamiku pergi namun tak ada kabar, seharusnya kalian tahu kemana suamiku pergi kalian kan anak buah yang paling dekat dengan pria dingin itu?"Ayolah katakan"Maaf Nona, Tuan tidak pernah bilang dengan siapa ia pergi dan untuk bertemu dengan siapa kami tidak tahu kami hanya ditugaskan untuk menjaga Nona selama Tuan kami belum kembali.Jawaban yang sering Shena dengar dari mereka semua membosankan tidak ada satu dari mereka berkata jujur sepertinya percuma tidak akan pernah berhasil mendapatkan semua jawaban dengan mudah. Di tempat dengan keterbatasan sinyal dan juga transportasi mereka semua bisa hidup dengan nyaman tanpa mengeluh sulit sedikitpun sedangkan kehidupan asli Shena semua sangat membutuhkan teknologi bukan hanya mengandalkan otot dan tenaga.Aku kembali menyalakan pe