Share

Chapter 38

Penulis: Tianife
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-05 09:26:31

Mobil yang ditumpangi Ethan berhenti di depan sebuah hotel mewah. Kedua pengawalnya keluar dan membukakan pintu untuknya, begitu juga dengan tiga pengawalnya yang lain. Ethan memakai kacamata hitamnya, lalu ia keluar dan langsung berjalan ke arah pintu hotel. Ketika ia memasuki hotel hampir semua orang yang berada di hotel berpaling ke arahnya tidak terlepas dari rasa ingin tahu yang terpancar dari mata mereka. Tentu saja Ethan tahu kenapa mereka seperti itu. Kelima pengawalnya yang mengikutinya yang menarik perhatian seolah ia seorang mafia atau selebritis. Tapi Ethan tidak perduli, ia terus berjalan ke arah lift dan memasukinya, hanya dua pengawal yang ikut satu lift dengannya, dan ketiga lainnya masuk ke lift yang lain. Pintu lift itu terbuka, ia berbelok dan lurus ke arah penthouse yang ditempati ayahnya. Ada dua pengawal yang berjaga di depan pintu ganda dan mereka berpakaian sama seperti para pengawalnya, salah satu pengawal itu membukakan pintu untuk Ethan. Ethan masuk dan disa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • I Stuck On You   Chapter 39

    Setelah dari Tanah Lot mereka pergi menuju ke tempat berikutnya. Di tempat kedua mereka mengunjungi Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana. Tempat ini merupakan salah satu tempat wisata terkenal di Bali dan jaraknya hampir dekat dengan bandara Ngurah Rai. Berbeda dengan Tanah Lot, di tempat ini selalu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan wisatawan asing. Sebenarnya di Tanah Lot juga biasanya ramai, hanya karena mereka datangnya pagi jadi belum banyak pengunjung yang datang ke Tanah Lot. Tanah Lot akan penuh pengunjung jika mendekati waktu matahari terbenam. Di tempat ini Nadya selalu digandeng Mita sehingga ia tidak bisa melanjutkan untuk menulis plot cerita yang ada di benaknya. Plot cerita novelnya seakan mengumpul dalam benaknya dan ingin segera dituangkan kedalam cerita. Plot yang hilang tadi malam tiba tiba muncul lagi dalam benaknya, belum yang baru saja datang tadi ketika di Tanah Lot sehingga membuat Nadya tidak sabar ingin menulis, namun ia harus sabar karena teman temannya mul

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-06
  • I Stuck On You   Chapter 40

    Nadya terus berlari menuruni undakan menuju ke tempat orang tua asing itu. Napasnya tidak beraturan karena ia berlari tanpa henti. Orang tua asing itu berpaling ketika melihat ada orang yang menghampirinya, ia bermaksud untuk meminta tolong dan ia tidak menyangka yang datang adalah perempuan yang bertemu dengannya di Taman Garuda Wisnu Kencana. Tanpa kata Nadya segera membantu orang tua asing itu mengeluarkan kakinya yang terjebak di lumpur sawah. Dengan sekuat tenaga Nadya memegang kaki orang tua asing itu dan mengeluarkannya. Kaki orang tua asing itu akhirnya bisa keluar dan sepatu serta kaos kakinya yang berwarna putih berlumuran lumpur. Untung saja orang tua asing itu memakai celana pendek selutut. Meski celana dan kemeja berlengan pendeknya warna putih tapi aman dari lumpur. Nadya mendongak ke arah orang tua asing itu. Orang tua asing itu masih memakai kacamata coklat anti radiasi dan topi koboi putih.“Mister ikuti saya ke sana,” kata Nadya sambil memberi kode dengan tangannya y

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-06
  • I Stuck On You   Chapter 41

    Perjalanan ke pasar seni Ubud Bali membutuhkan waktu hampir setengah jam dari Tegalalang. Pasar ini merupakan surga bagi wisatawan yang ingin mencari pernak pernik khas Bali dan pasar ini selalu ramai dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun wisatawan mancanegara sama seperti ketiga tempat yang mereka kunjungi. Ketika mereka tiba di tempat parkir pasar seni Ubud, Mita sangat bersemangat sehingga tanpa sadar tangannya memegang tangan Nadya dengan kencang. Nadya hanya menggeleng melihat temannya yang cinta belanja. Sebelum mereka pergi Panji memberitahu kalau di pasar ini boleh menyebar tidak harus bersama sama karena kebutuhan orang berbeda beda tapi jam tiga harus kumpul lagi di tempat parkir karena akan tour ke tempat terakhir yaitu Monkey Forest Ubud, jadi Panji memberi waktu tiga jam untuk belanja. Setelah Panji selesai dengan pemberitahuannya, Mita tidak sabar sehingga ia menarik tangan Nadya untuk mengajaknya menjajaki toko demi toko. Ketiga temannya yang lain mengikuti, begitu ju

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-06
  • I Stuck On You   Chapter 42

    Sudah satu setengah jam Nadya dan Adel belum menemukan teman temannya. Nadya berusaha untuk tidak panik. Seandainya aku bawa hp aku bisa menelepon Mita atau yang lain. Kata Nadya dalam hati. Disisi lain ia juga berharap bertemu dengan tim laki laki yang tidak ikut belanja bersama mereka. Nadya dan Adel masih berjalan sambil melirik ke kanan dan ke kiri. Tiba tiba Adel berhenti sambil membungkuk untuk memijat kedua kakinya sehingga Nadya ikut berhenti dan berpaling ke arah Adel.“I can’t take this anymore,” kata Adel, ia kelelahan dari tadi jalan dan tidak berhenti sama sekali.Nadya tidak tahu apa yang diucapkan Adel tapi melihat Adel membungkuk sambil memijat kakinya ia tahu Adel kecapean. Ia juga lelah tapi ia tidak boleh menyerah. “Adel istirahat saja dulu,” ucap Nadya sambil memberi kode menunjuk Adel dan tempat mereka berdiri, Adel tidak mengerti maksud Nadya tapi ia tidak perduli, yang ia perdulikan adalah kedua kakinya, ia kembali memijat kakinya.Nadya melihat Adel memijat ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-07
  • I Stuck On You   Chapter 43

    Setelah Panji dan Dimas sampai di tempat parkir pasar seni Ubud, semua yang terjun mencari Nadya dan Adel sudah ada di tempat parkir, tapi tidak ada Nadya dan Adel di sana. Dimas tiba tiba berhenti dan ingin kembali ke pasar seni. Panji akan menghentikan niat Dimas namun sebelum ia melakukannya adiknya menghampiri Dimas. Mita berbicara dengan tegas kepada Dimas untuk mencari Nadya dan Adel ke Monkey Forest, karena sudah jam 4 dan kemungkinan mereka ke sana. Dimas menghela napasnya dan mengangguk. Mereka semua masuk ke mobil masing masing dan berangkat ke Monkey Forest. Namun di Monkey Forest Nadya dan Adel juga tidak ada, dan sekarang sudah jam setengah lima. Apa mungkin ia harus kembali ke pasar seni sendirian dan berharap Nadya dan Adel sedang menunggu di tempat parkir. Pikir Panji. Seakan sudah memutuskan Panji berpaling ke arah adiknya dan teman temannya serta dua orang pegawai resort.“Kalian kembali ke resort dan tunggu kabar dariku, aku akan kembali ke pasar seni.”“Aku ikut!”

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-07
  • I Stuck On You   Chapter 44

    Nadya dan Adel tiba di tempat parkir pasar seni, mereka mencari mobil yang mereka tumpangi, di sana memang banyak mobil yang mirip tapi flat nya berbeda beda. Namun flat mobil yang mereka cari tidak ada, Nadya ingat mereka parkir di sini tapi sekarang sudah bukan mobil yang mereka tumpangi yang berada di sini dan warnanya juga berbeda. Kecemasan mulai merambati tubuh Nadya tapi Nadya berusaha untuk tidak cemas. Mungkinkah mereka sudah pergi ke hutan monyet. Bisa jadi, sebaiknya ia dan Adel ke sana untuk mencari mereka, dan berharap mereka masih di sana. Ia berpaling ke arah Adel yang sedang menghapus keringat di keningnya dengan tissue.“Adel,” panggil Nadya agar Adel melihat ke arahnya.Adel berpaling ke arah Nadya tanpa mengatakan apa apa, tidak terlihat ada kecemasan pada kedua mata abu abunya. Apakah hanya aku yang cemas. Pikir Nadya.“Dengarkan aku, kita akan pergi ke hutan monyet.” Nadya memberi kode dengan menunjuk dirinya namun tiba tiba ia terdiam seraya berpikir bagaimana ia

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-07
  • I Stuck On You   Chapter 45

    Kedua mata Nadya tidak mempercayai apa yang dilihatnya. "Kamu bawa hp!” seru Nadya sehingga membuat Adel berpaling ke arahnya.“Kamu bawa hp.” Ulang Nadya sambil memberi kode dengan menunjuk ke arah Adel dan ke hpnya. Adel mengerutkan kening sambil mengedikkan bahu tidak mengerti, ia kembali mengambil foto monyet itu yang sekarang memperhatikan Nadya dan Adel. Nadya menghela napas sabar, ia tahu Adel pasti tidak mengerti maksudnya.“Adel,” panggil Nadya agar Adel melihat lagi ke arahnya.“What?” tanya Adel seraya berpaling ke arah Nadya.“Kamu telepon Kak Panji.” Nadya menunjuk Adel lalu memperagakan orang yang sedang menelepon. Adel seakan mengerti ia harus menelepon Panji.“I don’t know Panji’s number.”“Kenapa kamu dari tadi diam saja.”“I said I don’t know his number, don’t you get it?”“Kamu harusnya bilang padaku kalau kamu bawa hp.”“What! What are you talking about?”Mereka saling berbicara dengan bahasa masing masing dan terlihat seperti komedi. Mereka tidak perduli jika lawa

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-07
  • I Stuck On You   Chapter 46

    Sekumpulan monyet berjajar mengelilingi Adel. Melihat kumpulan monyet itu rasa takut mulai menghampiri Adel, takut monyet monyet itu mengerubunginya, namun Adel berusaha untuk tidak takut.“Easy monkeys,” kata Adel sambil mundur perlahan lahan.Sekumpulan monyet itu menggeram bersamaan, mereka tampak tidak suka dengan manusia yang datang menginjak tempat mereka dan mengganggu mereka. Mereka melangkah mendekati Adel. Adel ketakutan dan menjerit dengan kencang. Nadya mendadak berhenti ketika melihat dua rute arah jalan, ia bingung untuk memilih jalan mana yang dilalui Adel. Jalan lurus atau belok. Tiba tiba terdengar jeritan Adel dari arah jalan yang lurus sehingga ia segera berlari lurus ke arah suara Adel.“Adel!” Panggil Nadya dengan kencang, ia terus berlari tanpa memperdulikan dahan kayu yang merambat di atas tanah dan mengenai kakinya.“Adel!” Panggil Nadya lagi.Nadya tiba di lapangan kecil penuh dengan rerumputan dan dedaunan yang berjatuhan. Ia berhenti seraya memandang kesekel

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-07

Bab terbaru

  • I Stuck On You   Chapter 118

    Mita berpacu dengan kecepatan tinggi, ia melewati gerbang tinggi lalu belok dengan mulus ke arah jalan tanpa menghentikan kecepatannya. Nadya berpaling ke belakang. Gerbang tinggi rumah Ethan menutup secara otomatis. Dalam hati ia tahu ia mengingkari janjinya untuk kembali sebelum pelayan rumah Ethan datang ke kamarnya. Nadya berpaling ke arah Mita. Mita belum mengatakan sepatah katapun, ia tidak sabar ingin tahu apa yang terjadi."Apakah Ethan tahu?" tanya Nadya mengabaikan ucapan Mita tadi."Tidak," jawab Mita singkat, pandangannya tetap lurus ke depan. Dari kejauhan Mita melihat mobil yang dikendarai Kakaknya, ia segera mengurangi kecepatannya."Tapi Ethan tahu kemana Kakakku pergi."Nadya tampak terkejut, ia penasaran apa yang sebenarnya terjadi. Namun sebelum ia bertanya, Mita lebih dulu bertanya padanya."Apa yang kamu lakukan di luar pagi pagi, Nad?" Nadya tidak langsung menjawab, ia tahu Mita pasti menanyakan soal itu, namun ia akan terus terang. Nadya berpaling ke arah jalan

  • I Stuck On You   Chapter 117

    Nadya terbangun jam 5 pagi, tenggorokkannya terasa kering. Ia terbatuk seraya membuka bedcover dan melangkah ke arah sofa. Ia duduk di atas sofa lalu menuangkan air mineral ke dalam gelas berkaki, bekas tadi malam ia minum bersama Ethan. Air mineral itu sangat segar melewati tenggorokkannya. Nadya meneguk air itu hingga habis, kedua matanya melirik ke arah kaca lebar yang menuju balkon. Kaca itu tidak ditutup gorden karena terbuat dari kaca riben hingga suasana malam tampak terlihat jelas dari dalam. Ethan yang memberitahu bahwa semua kaca di sini tidak memakai gorden ketika Nadya akan menutup jendela. Jam segini di Brisbane masih gelap, sama seperti di Indonesia. Waktu di Brisbane sama seperti waktu di Indonesia. Nadya tahu karena melihat jam ketika di pesawat, dan jam di samping tempat tidurnya. Nadya menaruh gelas itu kembali di atas meja, ia melihat gelas Ethan di sana. Di atas meja itu masih ada gelas Ethan dan gelasnya, juga teko bening berisi air yang sengaja ditaruh untuk keb

  • I Stuck On You   Chapter 116

    Nadya sudah tahu arti kata itu, jadi ia menuntut jawaban dari Ethan, tapi mungkin saja Ethan tidak tahu kalau ia sudah bisa berbahasa Inggris. Ethan menatap Nadya, seperti ketika di bandara, Ethan ingin bertanya apakah Nadya sudah bisa bahasa Inggris."Kamu mengerti ucapanku?" "Iya." Ethan terdiam seraya menatap Nadya lagi. Setahunya, kata itu belum ia berikan pada Nadya. Apa mungkin Nadya belajar sendiri. Seperti tadi di bandara, ia sengaja berbicara bahasa Inggris dengan Panji, dan Nadya seolah mengerti apa yang ia dan Panji ucapkan."Apakah ayahmu ada di sini?" tanya Nadya tiba tiba, kedua matanya terbuka lebar. Rasa gugup mulai menghampirinya, ia menengok ke kanan dan ke kiri, bahkan ke seluruh ruangan itu untuk mencari keberadaan ayah Ethan."Aku harus bersiap diri menyambut kedatangan Mr. Darren Sullivan," kata Mr. Darren menyebut namanya sendiri. Ia berdiri dan pura pura merapikan diri.Ethan mengerling ke arah ayahnya, ia menggeleng melihat ayahnya yang masih memainkan drama

  • I Stuck On You   Chapter 115

    Nadya melangkah dengan cepat ke arah ruangan yang tampaknya merupakan ruang bersantai dengan TV flat screen besar dan lebar yang menyala."Misteeeeer, kenapa kamu di sini?" tanya Nadya dengan nada tinggi mengalahkan suara televisi.Mr. Darren berpaling dan melihat Nadya yang tampak terkejut melihat dirinya. Nadya sangat cantik, ia mengagumi gaya berpakaian calon menantunya yang elegan."Oh Nadya, I....""Tunggu." Nadya mengangkat tangannya untuk menghentikan Mr. Darren melanjutkan ucapannya. Ia menengok ke telinga kanan dan kiri Mr. Darren."Kamu tidak memakai alat penerjemah yah?" "Well, I.....""Don't worry I can speak english little bit," ucap Nadya menyengir.Mr. Darren menganga tidak percaya mendengar Nadya bisa berbahasa Inggris, pengucapannya juga seolah Nadya sudah terbiasa berbicara bahasa Inggris."Don't gape so wide, mister, it's like you're seeing a ghost," kata Nadya, ia terkekeh."Yeah, I'm seeing a ghost," ucap Mr. Darren, seulas senyum tersungging di bibirnya. Ia sena

  • I Stuck On You   Chapter 114

    Nadya tidak sabar untuk segera menuju ke ruang makan. Meskipun ia tidak tahu Ethan dan ayahnya sudah datang atau belum, tapi ia berharap Ethan dan ayahnya sudah datang. Ia sudah menyiapkan pakaian yang akan ia kenakan untuk bertemu dengan ayah Ethan. Celana panjang lebar warna putih berbahan chiffon dipadukan dengan blouse warna putih polos berlengan panjang, leher blouse itu membentuk V dengan beberapa lipatan rapih yang senada, blus itu juga berbahan chiffon. Nadya terlihat elegan memakai baju itu. Kali ini rambut Nadya diikat. Ia memakai softlens warna coklatnya, dan mendandani wajahnya dengan eye liner dan pelentik bulu mata. Bibirnya hanya menggunakan lip gloss yang mempertajam warna bibirnya yang pink dan membuat bibirnya basah. Ia sudah mahir bermake up namun tidak semahir Mita. Nadya melihat sekali lagi penampilannya di depan cermin. Ia mengangguk puas dengan hasil make overnya. Ia melihat alat penerjemah yang ia taruh di atas meja rias. Ia seakan menimbang untuk memakai alat

  • I Stuck On You   Chapter 113

    Ethan tiba di gedung Greetline news dengan waktu setengah jam dari bandara. Ia menyuruh pengawalnya untuk mengebut, tapi tetap saja pengawalnya kurang ngebut menurut Ethan. Ia memperkirakan tiba di sini seperempat jam, jika ia yang menyetir. Ia sudah menduga ayahnya pasti melarangnya membawa mobil sport sendiri pada saat situasi seperti ini. Padahal ia sengaja menyuruh pengawalnya membawa mobil sportnya agar ia cepat sampai ke kantor Greetline news. Ia tidak sabar untuk menginterogasi penjahat yang memanfaatkan pemberitaannya untuk meraup keuntungan, dan mengganggu ketenangan hidup orang lain. Tentu saja berkat ayahnya yang gerak cepat mencari laki laki itu setelah pemberitaan itu muncul. Laki laki itu pasti lupa siapa yang ia hadapi. Ia bersyukur ayahnya menangkap laki laki itu sehingga ia tidak perlu mencarinya. Laki laki itu juga yang menyebarkan kedatangannya ke Australia hari ini, sehingga bandara dan gedung Greetline news penuh wartawan dan orang orang yang penasaran. Dasar pen

  • I Stuck On You   Chapter 112

    Seperti yang dikatakan Ethan, para pengawal Ethan sudah berdiri berjaga di lapangan bandara. Ethan turun terlebih dahulu dan mengarahkan keluarga Nadya ke dalam mobil yang pintunya sudah dibukakan oleh salah satu pengawal Ethan. Lalu Ethan berbicara kepada Panji dalam bahasa Inggris untuk menghubunginya kalau sudah sampai rumah. Panji mengangguk dan mengatakan pada Ethan agar berhati hati dalam bahasa Inggris juga. Ethan dan Panji sengaja memakai bahasa Inggris agar Nadya tidak mengerti dan tidak membuat Nadya khawatir. Tapi Ethan dan Panji salah, Nadya sudah mengerti apa yang mereka ucapkan, sehingga ia berpaling ke arah Ethan, tampak kedua matanya bertanya tanya. Ethan menatap Nadya seakan ia tahu jika Nadya mengerti apa yang diucapkannya bersama Panji, namun ia tidak mau mencaritahunya di sini, nanti saja kalau ia sudah di rumah. Ethan tidak menjawab pertanyaan yang terpancar dari kedua mata Nadya, ia membuka pintu mobil untuk Nadya dan mencium pipi Nadya seraya mengucapkan I love

  • I Stuck On You   Chapter 111

    Ethan duduk di atas sofa di ruangan berkumpul, ia menyentuh layar iPadnya untuk membaca komen komen di bawah artikel itu. Ia bersyukur Nadya dan keluarganya sudah pergi tidur. Ia tidak mau membuat Nadya dan keluarganya khawatir dengan pemberitaan itu. Ia yakin wajahnya sekarang tampak tidak bersahabat.Tiba tiba ia mengernyit dan mendesah kesal. Ia segera keluar dari ruang berita yang memuat pemberitaan tentang dirinya dan Nadya. Bersamaan dengan itu Panji menghampiri sambil membawa dua cangkir kopi buatannya. Bukan tidak percaya dengan rasa kopi buatan pramugari Ethan tapi ia lebih senang jika soal kopi, ia yang membuatnya. Lagi pula ia tidak mau memberitahu pramugari kopi seperti apa yang ia inginkan, itu akan merepotkan mereka. Jadi lebih baik ia yang turun tangan sendiri. Ia juga yakin Ethan menyukai kopi buatannya. Untuk itulah ia membuat dua cangkir kopi. Melihat wajah Ethan tampak kesal, Panji bertanya sambil menyerahkan cangkir kopi untuk Ethan.“Ada apa, man?”“Thanks,” ucap

  • I Stuck On You   Chapter 110

    Nadya terpana melihat pesawat jet pribadi keluarga Sullivan, begitu juga dengan Mita, tak terkecuali keluarga Nadya. Mereka menganga dengan interior pesawat pribadi itu bergaya modern yang di cat perpaduan warna putih dan emas. Ruangannya luas dan tidak terlihat seperti di dalam pesawat, malah pesawat ini seperti layaknya hotel berbintang lima.Ruangan luas itu juga terbagi beberapa ruangan yang dipisahkan oleh dinding dinding berlapis emas. Pesawat ini terbagi dua lantai, lantai atas untuk ruang kokpit, tampak terlihat dua orang pilot sedang menaiki tangga mewah setelah mereka menyambut Ethan dan keluarga Nadya beserta Panji dan Mita. Kedua pilot itu ditemani tiga orang pramugari dan tiga orang pramugara, dan mereka tentu bukan orang Indonesia. Delapan jam perjalanan ke Australia bukanlah waktu yang sebentar, namun jika pesawatnya seperti ini tidak akan mungkin bosan bahkan tidak akan terasa berada di dalam pesawat yang sedang terbang tinggi di atas lautan biru. Nadya tersenyum di d

DMCA.com Protection Status