Share

Biarkan Aku

Penulis: Renita April
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-24 09:24:09

Rere mengerjap. Dia membuka matanya dengan perlahan. "Ken ...."

Rina dan Wijaya yang duduk di sofa segera menghampiri menantunya. Rere memandang mertuanya.

"Di mana Kenan dan putriku? Apa kalian kemari untuk mengambilnya? Kumohon ... jangan ambil mereka dariku," lirih Rere dengan terisak.

Rina mengeleng. "Tidak, Nak. Kami di sini karena kami ingin menjemputmu. Membawamu pulang ke rumah yang memang seharusnya tempatmu tinggal."

"Rere ... kami tahu, Aldo banyak bersalah padamu. Maafkan kami karena tidak mendidiknya dengan benar. Kami di sini bukan untuk mengambil anak-anakmu. Tapi ingin menjemputmu, Nak," ucap Wijaya.

"Tapi kalian punya menantu lain. Kalian menginginkan anakku untuknya. Jangan lakukan itu ... kumohon," ucap Rere.

Rina mengeleng. "Kamu menantu kami. Hanya kamu seorang, Re."

Rina mengusap puncak kepala Rere. Tidak ada niatan baginya untuk mengantikan Rere dengan wanita lain. Rina sudah menyukai Rere saat keduanya bertemu.

Pintu ruangan terbuka. Menampilkan Aldo dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • I Hate U, Boss   Mencoba

    Aldo tertidur di sofa rumah sakit. Kenan sudah bersama nenek dan kakeknya di rumah. Hanya Aldo yang menemani Rere saat ini. Besok Rere sudah diperbolehkan pulang oleh Dokter. Dengan perlahan Rere turun dari ranjang. Putri kecil mereka menangis. Aldo mengerjap. Dia terbangun dari tidur lelapnya. Aldo bergegas karena melihat Rere perlahan mendekati putrinya. "Biar aku saja. Kamu duduklah," ucap Aldo. Rere kembali duduk di ranjang. Aldo memeriksa putri mereka. "Popoknya kotor.""Bawa dia kemari. Akan aku ganti," kata Rere. Aldo mengambil putri kecilnya. Lalu meletakkannya di ranjang pasein. Dia mengambil segala keperluan ganti si kecil. Rere menganti popok kotor putrinya dengan yang baru. Aldo memperhatikan hal itu. Selesai dengan itu, kembali Aldo membereskan semuanya. Rere menyusui putrinya. Kembali Aldo memperhatikan keduanya. Rere masih dingin. Tidak ada obrolan hangat ataupun acara saling sentuh menyentuh.Rere hanya bicara jika dia perlu saja. Selebihnya Rere akan diam dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • I Hate U, Boss   Putuskan Yang Terbaik

    Rere duduk di kursi roda. Aldo mendorong kursi roda keluar rumah sakit. Administrasi sudah diurus olehnya. Rere mengernyit, melihat mobil berwarna merah yang dia beli terparkir manis di parkiran. "Ini mobilku," ujar Rere. "Iya ... ini mobilmu. Aku meminjamnya untuk membawamu pulang," kata Aldo. Aldo membuka pintu mobil bagian belakang. Dia mengambil alih Rachel terlebih dulu. Tempat tidur bayi sudah disiapkan di dalam mobil. Aldo meletakkan Rachel terlebih dulu. Setelah itu membantu Rere untuk masuk ke mobil. Aldo masuk menyusul. Menghidupkan mesin dan mengemudikannya menuju rumah baru. Di dalam perjalanan tidak ada satu pun yang bicara.Rere terdiam dan begitu juga dengan Aldo. Suasana kembali canggung. Setiap Aldo bicara kepada Rere. Yang ada hanya jawaban ketus dan bernada marah yang Aldo dapatkan. Rere mengernyit menatap perumahan elite yang dia lewati. "Apa kita ke rumah baru?" Aldo mengangguk. "Iya ... kita langsung saja ke rumah baru. Kenan juga sudah ada di sana.""Ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • I Hate U, Boss   Sama Saja

    "Semoga sampai ditujuan Ma, Pa," ucap Rere. "Terima kasih, Sayang," balas Rina. Rina dan Wijaya akan kembali pulang hari ini. Perawat yang mereka bawa juga ikut pulang. Rina mengambil alih Rachel. "Nenek pulang, Sayang." Rina mengecup kecil kedua pipi cucunya. Dia menoleh memandang Rere. "Liburan musim ini, kalian pulang ke Indonesia.""Iya, Ma. Rere pasti akan berkunjung ke sana," jawabnya. Rina menyerahkan kembali Rachel pada ibunya. Rina beralih pada cucu pertamanya Kenan. "Ken ... apa kamu ingin jadi artis? Sedari tadi kamu asyik membuat video. Nenek dan Kakek mau pulang," ujar Rina. "Kenan lagi buat live story ini. Nenek sangat cantik dalam video ini," ucapnya. Rina terkesiap. "Nenek belum pakai baju bagus. Kalau mau live kasih tahu."Wijaya geleng-geleng kepala. "Ingat umur, Ma.""Ish ... Papa. Tidak ada batasan umur untuk terkenal," protes Rina. "Enggak ada yang ketinggalan?" tanya Aldo. "Tidak ada. Semuanya sudah siap," jawab Wijaya. "Kalau begitu, kita berangkat sek

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • I Hate U, Boss   Bisakah Akur

    Aldo menyusul Rere yang masuk ke rumah. Terlihat istrinya itu tengah berkutat di dapur. Aldo masuk ke kamar Rachel. Dia melihat dulu keadaan putrinya. "Masih tidur rupanya," gumam Aldo lalu keluar kamar dengan menutup pintu dengan pelan. Aldo menyusul Rere yang berada di dapur. "Aku akan pesan makanan saja. Kamu tidak perlu memasak. Aku akan membuatkanmu jamu."Rina memang sudah membeli perlengkapan jamu pasca persalinan. Rere enggan untuk meminumnya karena memang rasanya yang pahit. Tapi mertuanya itu berpesan untuk menghabiskannya. Setidaknya sampai empat puluh hari. Aldo membuatkan istrinya itu jamu. Untung saja mama Rina telah menulis satu per satu urutan dari jamu itu. Aldo mengaduknya dengan sedikit air hangat. "Nih ... habiskan," ujar Aldo seraya tangannya menyerahkan larutan jamu. Rere mengambilnya dan masih terdiam. Rasanya yang pahit di indra perasa, masih terbayang-bayang.Aldo mengeluarkan permen dari balik saku celananya. Dia membukanya. "Habiskan dengan sekali tegu

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • I Hate U, Boss   Kedatangan Dimas

    Aldo berkutat membuat sarapan di dapur. Rere masih belum keluar dari kamarnya. Begitu juga dengan Kenan.Hari ini Aldo akan pergi mencari pekerjaan. Papa Wijaya telah meromendasikan beberapa perusahaan yang menjadi rekan bisnis mereka. Aldo membuat dua gelas susu dan juga roti selai. Hari ini Kenan akan sekolah di tempat barunya. Aldo mengetuk kamar Kenan. "Ken ...."Pintu kamar terbuka. Aldo tersenyum melihat Kenan yang sudah rapi. Langsung saja Kenan menuju ruang makan tanpa bertegur sapa dengan sang daddy. Aldo hanya mengelengkan kepalanya. Dia tahu Kenan marah karena masalah semalam. Tadi malam saat keduanya makan malam. Kenan juga diam tanpa bicara. Sedang Rere lebih memilih makan di dalam kamar. Kenan duduk di kursi meja makan. Dia terdiam melihat sarapan yang telah dibuat Aldo."Pagi Kenan," sapa Aldo. "Sarapannya hanya roti dan susu saja. Kamu sarapan dulu. Hari ini Daddy akan mengantarmu ke sekolah.""Kenan pakai sepeda saja berangkatnya. Daddy tidak perlu mengantar.

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-27
  • I Hate U, Boss   Rival

    Kenan datang dari sekolahnya. Dia mengerutkan dahi melihat John di depan pintu rumah. "Kenapa tidak masuk?" tanya Kenan."Aku tidak mau menganggu," jawab John. "Apa mommy bersama daddyku?" tanya Kenan."Ada Dimas di dalam," jawab John lagi. Kenan menjatuhkan sepedanya sembarangan dan membuat John terlonjak kaget. Dia berlari masuk ke dalam rumah."Hei ... kamu membuatku kaget," pekik John. Kenan perlahan masuk ke rumah. Dia mengintip dibalik pintu kamar bayi. Terlihat Dimas dan Rere tengah menimang adiknya. Kenan memutar tubuh menuju arah pintu luar. Dia enggan untuk masuk menyapa Dimas. John mengernyit karena Kenan keluar lagi."Kenapa keluar lagi?" tanya John."Sepertinya aku bakal punya dua daddy dan dua mommy," ucap Kenan."Hah." John melongo. Kenan kembali menaiki sepedanya. Dia hendak pergi kembali. "Aku pergi.""Kamu mau kemana?" tanya John."Entahlah," jawab Kenan.John kasihan kepada anak itu. Dia menatap kepergian Kenan yang kembali mengayuh sepedanya. "Semoga nasi

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-27
  • I Hate U, Boss   Teruskanlah

    Paginya Dimas sudah datang ke rumah Rere. Keduanya akan sarapan bersama. Kenan keluar dari kamarnya. Dia sudah berpakaian rapi. Dimas tersenyum melihatnya. "Ken ... kita sarapan bersama. Mommymu tengah membuat sarapan untuk kita."Dimas tengah mengendong Rachel. Sepertinya dialah yang sekarang menjadi daddy bagi keduanya. Mommynya membuat sarapan dan daddy baru menjaga sang adik. "Tidak perlu. Aku sarapan di sekolah saja," jawab Ken. "Ken ... Mommy sudah siapkan sarapan untukmu," ucap Rere yang muncul dari dapur."Aku tidak ingin sarapan. Kalian lanjutkan saja," tolak Kenan. Aldo turun dari tangga samping. Ia melihat ada mobil yang terparkir di halaman rumahnya. Aldo melirik ke arah jendela kaca. Ada Dimas yang datang dan mengendong putri kecilnya. Aldo menarik napas berat. Rere telah membuktikan ucapannya. Dia akan bersama dengan Dimas. Aldo masuk ke dalam rumah. "Ken ... kamu mau berangkat? Biar Daddy antar.""Baiklah," sahut Kenan. Kenan menghampiri daddynya. Aldo dan Rere s

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-27
  • I Hate U, Boss   Hanya Sandiwara

    "Harus dengan apa lagi agar kamu bisa percaya padaku? Aku sudah berubah. Aku mencintaimu," ucap Aldo. "Kamu juga mengatakan hal itu. Tapi apa buktinya? Kamu berkhianat padaku. Kamu memanfaatkanku," teriak Rere. Aldo mendekat pada Rere. Dia meraih kedua tangan Rere dan mengengamnya. "Sudahi ini semua. Apa kamu tidak lelah?" Aldo membawa Rere ke dalam pelukkannya. Air mata Rere meleleh. "Kenapa kamu begitu jahat? Apa karena video itu kamu tidak ingin bersama kekasihmu dan sekarang kamu malah ingin kembali padaku?" Rere beranggapan jika Aldo kembali padanya, hanya karena video skandal Celine dan Dion. Dan memang nyatanya Aldo tidak mau bersama Celine lagi dikarenakan video itu juga. Tapi sebenarnya Aldo sangat mencintai Rere. Dia menyadari hatinya memilih Rere sejak dulu. Dia mencintai dan dari awal Aldo sangat tertarik padanya. Itu sebabnya Aldo memaksa Rere untuk bersamanya. Rere memukul tubuh ringkih Aldo dengan kedua tangannya. Aldo menahan rasa sakit itu. Ini tidak seberapa. A

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-27

Bab terbaru

  • I Hate U, Boss   Kebahagian

    "Pinggangku," rintihnya. Kenan meraih handycam yang tadi ia letakkan di kursi rotan di dalam kamar. Ia memutar isi dalam rekaman itu. Kenan bernapas lega karena Liora tidak sempat dilecehkan oleh keempat pria jahat itu. Kenan keluar dari dalam kamar kapal. Masih ada beberapa anak buah Aldo yang menunggu majikannya keluar. "Kalian siapkan mobil. Aku mau pulang," kata Kenan. "Siap, Tuan," ucap salah satu pria yang bertubuh kekar dan alisnya tebal. Pintu kamar diketuk oleh pengawal tadi. Kenan beranjak membuka pintu. "Sudah siap mobilnya?""Sudah, Tuan." "Tolong bawa istriku ke mobil," pinta Kenan dengan mempersilakan pria itu masuk ke dalam kamar. "Baik, Tuan." Pria itu masuk dan sedikit heran dengan kondisi Liora. Pria itu ingin tertawa namun ia menahannya. "Cepat bawa," kata Kenan kesal karena pengawal itu memperhatikan istrinya. "B-baik, Tuan." Mata tajam Kenan tidak lepas dari pengawal yang membawa istrinya. Takutnya pria itu mencuri kesempatan yang ada. Pintu mobil sudah

  • I Hate U, Boss   Usaha Penyelamatan

    "Jangan mendekat," lirih Liora dengan memegang pecahan kaca di tangannya. Ia harus tetap sadar. Liora harus mempertahankan segala kehormatannya. "Cepat lakukan sebelum wanita ini ditemukan," perintah Angel. Dua pria lain sudah membuka celana yang mereka kenakan. Keduanya menunggu giliran. Liora bergeser untuk menjauh dari dua pria itu. Namun dua pria itu semakin mendekat. "Ayo, Sayang. Kita bermain-main," ucap keduanya. Pria yang mempunyai gambar bintang di lehernya mendekat. Ia hendak meraih rambut Liora namun dengan cepat Liora melayangkan pecahan kaca ke tangan pria itu. "Ish ... kurang ajar. Berani sekali wanita ini. Sudah terluka masih bisa melukai lengan tanganku," berangnya. Liora mengacungkan pecahan kaca yang ia pegang. "Jangan ada yang mendekat.""Hei ... kenapa kalian lamban sekali," kesal Angel. "Cepat lakukan." Dua pria itu menendang tangan Liora yang mengacungkan pecahan gelas kaca. Pecahan itu terlempar dan keduanya memegang lengan Liora. "Lepaskan." Liora mero

  • I Hate U, Boss   Oh Ternyata

    Kenan dan Aldo telah sampai di perusahaan. Keduanya langsung saja masuk ke dalam lift menuju lantai paling teratas gedung perusahaan. Di atas sana Doni dan beberapa anak buah Aldo sudah menunggu. Pintu lift terbuka. Kenan dan Aldo keluar. Keduanya menuju pintu darurat. Kenan bersama Aldo menaiki anak tangga hingga tibalah mereka di atas atap gedung. Angin berhembus kencang meniup rambut para pria yang berada di atap. Itu disebabkan karena baling-baling helikopter tengah berputar. "Semuanya sudah siap?" tanya Aldo. "Sudah, Tuan," jawab Doni. "Kapan bantuan datang?""Bantuan sudah dalam perjalanan.""Kita berangkat sekarang. Aku takut istriku terluka."Kenan, Aldo, serta Doni serta satu anak buah mereka naik ke dalam helikopter yang bermuatan enam orang. Setelah semuanya naik dan bersiap. Helikopter pun lepas landas. *****Angel duduk di pangkuan Ardi. Ia memegang segelas minuman berwarna coklat. Tangannya menjelajahi tubuh bidang Ardi yang polos. "Malam ini aku tidak mau bermain

  • I Hate U, Boss   Usaha Kenan

    "Mau kalian bawa ke mana aku?" tanya Liora. "Diam saja. Nanti kamu juga akan tahu," kata pria yang duduk di kursi depan mobil. Liora terdiam namun jantungnya berdegup kencang saat ini. Rasa takut tentu saja ada dalam benaknya. Liora paham maksud dari arti penuturan Kenan tadi. Suaminya itu menyiratkan kata-kata dalam sebuah adegan film action. Meski Kenan mengajak keempat pria tadi berkelahi. Tentu saja Kenan akan kalah dan pasti tubuhnya akan babak belur. Pada akhirnya pun Liora akan tertangkap juga. Kenan memberinya kode agar menyerahkan diri saja. Liora menuruti perintah suaminya dan percaya jika Kenan akan secepatnya menyelamatkan dirinya. Mobil sampai ke sebuah pelabuhan. Keempat pria itu turun begitu juga dengan Liora. Ia digiring menuju kapal. Sepertinya Ardi memang memiliki kapal itu. "Ayo naik," perintah pria yang sudah membuka topeng wajahnya. Liora dapat melihat jika pria itu memiliki lukisan tubuh bintang di lehernya. Liora naik ke kapal bersama keempat pria itu. Se

  • I Hate U, Boss   Tertangkapnya Liora

    Kenan membawa tubuh Liora yang kelelahan. Keduanya keluar dari kamar mandi. Telapak jari Liora berkerut karena kedinginan. Kenan seakan tidak ada hari esok untuk mengempur sang istri. Bibir Liora bergetar karena kedinginan. Kenan membungkus tubuh istrinya dengan selimut tebal. Rambut Liora yang basah juga ia bungkus dengan handuk."Kamu mau makan apa? Biar aku pesankan," ucap Kenan. "Terserah!""Kamu masih marah?" tanya Kenan. Bagaimana Liora tidak marah. Kenan tidak membiarkannya istirahat. Pinggangnya saja terasa sakit. Belum lagi air dingin yang menguyur tubuhnya. Perutnya juga terasa sangat lapar. Namun Kenan malah menunda-nunda keinginannya untuk makan. Suaminya itu semakin mengila saja menghujam dirinya. Kenan memeluk Liora yang terbungkus oleh selimut tebal. "Maaf, Sayang. Namanya juga pengantin baru."Liora mendengus. "Biarkan aku istirahat dulu dan makan. Semua tubuhku sakit, perutku lapar dan aku mengantuk ingin tidur."Kenan terkekeh. "Iya, Sayang."*****Ardi mengge

  • I Hate U, Boss   Minta Nambah

    Kenan menoel-noel lengan Liora. Istrinya tengah tertidur pulas. Liora sempat membersihkan dirinya sebelum tidur. Kenan juga meminta kepada pelayan hotel untuk menganti seprai mereka yang sudah kotor."Sayang ... ayo bangun. Kita main lagi," bisik Kenan di telinga sang istri.Liora tidak bergeming. Ia tertidur pulas dengan memeluk guling dalam dekapannya. Kenan kembali menoel-noel pipi Liora. Berharap istri tercintanya itu mau bangun dan melayani hasratnya."Sayang ... ayo," ajak Kenan dengan kata lirih.Kenan mendusel wajahnya di tengkuk belakang Liora. Ia memberi gigitan kecil supaya istrinya itu terbangun. Liora mengeliat karena merasa terganggu."Ayo tidur, Ken. Aku sudah lelah." Liora menarik selimut tebalnya dan meringkuk dengan memeluk bantal guling."Jangan tidur. Aku masih ingin bermain," rengek Kenan bagai anak kecil."Besok masih bisa. Malam ini tidur dulu. Kamu tidak capek apa?" tanya Liora dengan mata terpejam."Sayang ... ayo," rayu Kenan.Liora membalik tubuhnya menghada

  • I Hate U, Boss   Liora Canduku

    Liora membersihkan wajahnya dari segala make up yang menempel. Sedang Kenan sudah berada di dalam kamar mandi membersihkan diri. Pintu kamar mandi terdengar dibuka. Kenan keluar dengan rambutnya yang basah. Ia melirik Liora yang masih berkutat membersihkan wajahnya. Sanggul di rambutnya saja belum ia buka. "Belum selesai juga bersihin wajahnya?" Liora menyengir. "Riasannya banyak ditimpa, Ken. Jadi agak susah bersihinnya."Kenan mendekat kemudian membantu melepas jepitan sanggul yang masih belum Liora buka. Ia melepas jepitan hitam dari rambut Liora dengan pelan. "Rambutnya sudah selesai. Kamu cepetan mandi.""Terima kasih, Sayang ... udah bantuin buka jepitan rambutku," ucap Liora seraya bangkit dari duduknya.Kenan memejamkan matanya seraya menunggu Liora dari kamar mandi. Tidak lama Liora keluar. Ia mengosok-gosok rambutnya yang basah dengan handuk kecil. "Sudah tidur rupanya," gumam Liora tak kala melihat Kenan sudah memejamkan matanya. Liora berjalan menuju jendela kamar ho

  • I Hate U, Boss   Bahagia

    Gaun pengantin berwarna putih dipakaikan ke tubuh indah Liora. Rambut yang panjang itu juga sudah ditata. Riasan tipis di wajahnya membuat Liora semakin mempesona. Sepatu high heel berwarna putih dengan taburan batu permata terpasang di kaki Liora. Sebuket bunga juga sudah ia pegang. Liora tinggal menunggu datangnya seseorang yang akan menjemputnya untuk dibawa ke Altar pernikahan. Hari ini Liora dan Kenan akan mengikat janji sehidup semati. Karena masalah video itu. Pernikahan Kenan malah ditunggu-tunggu oleh khalayak ramai. Mereka penasaran dan ingin menyaksikan sepasang kekasih itu saling mengikat janji.Kenan dijuluki sebagai pangeran yang telah menolong seorang gadis miskin bernama Liora. Kisah cinderella terjadi dalam kehidupan nyata. Tiba-tiba saja pasangan Liora dan Kenan menjadi idola. Permen lolipop yang menjadi saksi bisu kedekatan Kenan dan Liora banyak dijual oleh para pedagang dan laris manis. Mereka menamainya permen Kenli. Dalam waktu yang singkat semuanya beruba

  • I Hate U, Boss   Simpati

    "Sayang ... apa kamu yakin?" tanya Kenan.Liora mengangguk. "Iya. Kita adakan saja klarifikasi dan juga umumkan tentang tanggal pernikahan.""Kita pulang saja dulu ke rumah. Kita bicarakan ini bersama daddy dan mommy," ucap Kenan."Iya ... kita pulang saja dulu." Liora meraih tasnya dan Kenan memasukkan kembali laptop ke dalam tas kerja. Keduanya keluar dari dalam ruangan. Kenan mengengam erat jemari tangan calon istrinya itu. Para pengawal yang berada di luar, tetap berjaga-jaga. Kenan dan Liora keluar dari dalam cafe. Para pengunjung sudah dibubarkan oleh pengawal yang Kenan perintahkan. Liora bergegas masuk ke dalam mobil. Begitu juga dengan Kenan.Di dunia maya sosok Kenan kembali diungkap. Angel diseret-seret dan menjadikan namanya dikenal kembali. Skandal Aldo juga sempat disinggung. Namun berita itu segera ditutup oleh Kenan dan orang suruhan Aldo. Kenan mengendarai mobilnya menuju kediaman Aldo. Di sana keluarganya sudah menunggu kedatangannya bersama dengan Liora. Di sepa

DMCA.com Protection Status