Keesokannya, Alden terbangun dengan sedikit masih agak pusing karena pengaruh alkohol tadi malam, ia melirik sebelahnya ada istri masih meringkuk di bawah selimut ia sungguh tak tega mendiamkannya, namun ia ingin memberi pelajaran untuknya agar mendengarkan kata suami.Perlahan Alden turun dari ranjang, menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah beberapa menit, ia sudah rapi dan terlihat tampan rambut di sisir kebelakang memperlihatkan ciri khas nya seorang ceo dengan setelan jas berwarna navy dengan dalaman rajut yang menutupi lehernya, dan akhirnya Alden menutup pintu kamar lalu turun tanpa sarapan terlebih dahulu. Diam-diam ada yang memperhatikan tingkah dari Alden.Saat di bawah ia berpapasan pada maid"Bik, aku berangkat dulu. Nanti kabari saya kalau ada apa-apa.""Baik tuan."Alden melajukan mobilnya menuju kantor tapi saat dalam perjalanan ia berhenti sejenak untuk membeli sebuah roti untuk pengganjal perutnya. Saat di toko, ia melihat ada seseorang tengah berbicara
Setelah dari kampus, Alden mengajak bermain sejenak di taman kota bersama putra dan istri. Setelah asyik bermain sekitar satu jam ia pun mengantar mereka pulang dan Alden berpamitan akan kembali ke kantor."Sayang, maafkan aku atas semua perbuatanku mendiamkanmu, jujur aku rasanya nggak enak, dan putra kita menyadarkanku, jika hanya diam tak bisa membuat masalah kelar namun tambah runyam. Maafkan membuatmu sedih, sayang," ucapnya mengecup kedua tangan istrinya"Aku yang minta maaf suamiku, tak melaksanakan peringatanmu. Aku janji bakal menurut padamu, maafkan aku," ucap Yasmine lalu memeluk suaminya"Jadi udah clear ya, aku mencintaimu sayang.""Aku juga mencintaimu Alden.""Ya udah aku balik ya, assalamuaalaikum.""Waalaikumsalam."Saat Alden akan masuk ke dalam mobil ia ingat ada undangan dari Revi."Sayang, nanti ikut ke pesta ya.""Pesta siapa Sayang.""Revi, dia mengundang kita.""Apa tak masalah, sayang.""No, aku ada rencana."Yasmine mengerinyitkan dahi menatap suaminya i
"Lepasin Al, kau menyakitiku.""Oh ya," Alden semakin memilintir"Aw, sakit Al.""Udah sayang," Yasmine berusaha melerai Alden dan akhirnya ia melepaskan"Itu karena istriku yang meminta, jadi kau jangan seenaknya," bentak Alden pada ReviRevi mendengus kesal lalu pergi meninggalkan mereka, ia tak bisa tinggal diam dia punya rencana jahat untuk Alden dan Yasmine."Lihat saja kau Al, aku atau kamu yang bakal bertekuk lutut."Revi pun menelpon seseorang."Rencana kedua lakukan.""Baik bos."Acara ulang tahun pun di mulai, Revi berdiri di depan kue yang menjulang tinggi didampingi kedua orangtuanya. Setelah tiup lilin, ia memotong kue dan kue potongan pertama di serahkan kepada seseorang."Alden."HuuuuuSemua bersorak tatkala nama Alden di tujukan, Alden mengerinyitkan dahi dan semua sahabat juga heran. Tapi Alden ada cara lain membuat Revi malu sejadi-jadinya. Alden menyunggingkan senyuman lalu berjalan ke arah Revi. Yasmine menatap tak percaya apa yang dilakukan oleh suaminya, ia s
Pukul 5 pagi, Roy Dan Hesti sudah berada di kediaman Arga. Tak menunggu lama, Arkha dan Nina turun dan membawa beberapa hadiah untuk mempelai."Kau tahu aja, harus beri hadiah untuk anak sang asisten," ucap Roy menyindir pada Arkha."Eh jangan percaya diri dulu, istriku yang belanja.""Iya tetap aja darimu juga bro, kan uangnya darimu.""Ah tahulah, ayo mau berangkat nggak. Males banget denger celotehanmu, Roy.""He ... baiklah tuan Arkha. Mari," ucapnya mempersilahkan Arkha untuk masuk ke dalam mobil."Ini mobil ada ac nya kan.""Tenang tuan, dilengkapi tv juga kok.""Sip kalau gitu, udah ayo."Mobil pun bersiap berangkat Roy sengaja tak menyetir karena perjalanan lumayan jauh. Arkha menyuruh Nina untuk tidur sejenak karena perjalanan masih jauh........Di sisi lain, Alden dan juga Yasmine serta baby twin juga siap meluncur ke rumah Ega."Sayang, udah siap semua. Tolong di cek lagi ya, kali ada yang ketinggalan."Yasmine melihat barang bawaan untuk Ega dan bawaan twin sudah lengka
Setelah 3 hari berada di Bali untuk honeymoon kini, kedua insan itu bersiap menuju bandara bersiap ke Jakarta."Sayang, beneran nggak ada yang ketinggalan.""Ada.""Apa.""Jejak.""Kau itu ada aja sayang."Taksi pun melesat menuju bandara tak sampai lama, taksi sudah do depan lobby bandara."Ayo sayang.""Aku udah nggak sabar pengen ketemu Berlian, kak.""Sama sayang, semoga semua sehat.""Amien."Dan beberapa saat pengumuman di bandara untuk penumpang segera check in, mereka pun segera masuk ke dalam pesawat."Yang, kamu tidur dulu aja.""Iya kak."Selang satu jam, pesawat mereka sudah landing di bandara. Raka dan Hilda sengaja tak memberitahu orang rumah karena memberi kejutan.Saat sampai di kediaman Arkha, rumah nampak sepi. Hilda heran kenapa malahan sepi dari biasanya. Raka dan Hilda turun dari mobil lalu masuk ke dalam rumah"Assalamualaikum.""Waalaikumsalam. Nona dan tuan muda.""Hai bik, apa kabar?""Baik nona.""Oh ya mana Daddy dan Mami.""Nyonya dan tuan lagi ke mall ber
"Siapa?" ucap kompak Alden dan Leo"Revi.""Apa!" Pekik keduanya"Aku denger dia balas dendam tentang sepupunya Kenzi.""Ya uda kita harus memberinya pelajaran sepertinya, Leo," ucap Alden bangkit ingin pergi"Hei, aku lepasin dulu," teriak RakaKeduanya menoleh ke belakang ternyata Raka bum terlepas ikatannya, merea tertawa menepuk jidat."Hahahhahaha, sorry Ka."Setelah dilepas, Ketiga cowok itu pergi dari rumah kosong. Di luar , para bodyguard setia berjejer. Kemudian, Alden memberi aba-aba yang lain untuk pergi. Alden dan Raka berpisah, Raka kembali ke luar kota diantar body guard lain.Alden dan Leo pun bersiap ke kantor kembali, sampai sana mereka berlari ke ruangan lalu beraliih ke ruang meeting.TokTok"Masuk," Arkha menatap tajam pada Alden dan Leo mereka baru saja tiba.Alden dan Leo segera duduk di dekat kursi Arkha. Arkha mulai dengan pembahasan kembali."Nah seperti itu ya, kita akan bangun sebuah hotel juga taman baca di dekat perkampungan kecil. Besok kau harus ke Kali
Yasmine girang bertemu Ega saat akan pulang, Yasmine bahagia ternyata sahabatnya satu kantor dengan suami........Pagi ini Alden bersiap ke bandara di temani sang istri yang mengantar. Sejak keluar dari rumah, genggaman tangan Alden tak lepas pada istri tercinta sesekali ia mengecup mesra tangan istri. Leo yang melihat adegan keduanya membuat iri."Ehem, masih ada orang ini," celetuk Leo di sebelah AldenAlden tak menghiraukan malah ia sengaja memamerkan kemesraan padanya, Leo geram lalu berpura-pura main ponsel. Ia mencoba menelpon calon istrinya gak juga diangkat malah makin kesal jdinya."Kasihan amat, calonnya masih mimpi," sindir Alden tanpa melirik asistennya"Udah Al, kamu suka sekali iseng sama dia.""Habis daritadi kepo aja. Sayang, aku sebenarnya nggak sanggup berpisah lama. Tenang ya, aku akan segera pulang," ucapnya sambil membelai pipi sang istri"Aku bakal merindukanmu Al, sama anak-anak."Tak lama, terdengar pengumuman tentang keberangkatan para penumpang.Huh"Dan saa
Lelaki itu nampak sumringah dan berhasil balas dendam setelah dulu ia diinjak di depan umum. Lelaki itu menghampiri wanita yang tengah terbaring lemah diatas ranjang demgan wajah penuh perban."Kau akan jadi wanita ku seutuhnya sayang," mencium tangan wanita ituDi KalimantanPukul 7 pagi waktu setempat, Alden dan Leo tengah rapat mengenai proyek di daerah itu. Setelah hampir satu jam lamanya mereka berdua kembali ke rumah yang di sewa."Sumpah, aku nggak betah disini, Leo," gerutu Alden sembari mencoba menelpon tetap saja tak ada signal"Iya sama, ini kampung apa rumah hantu sih.""Tahu," Alden mengedikkan bahu"Sumpah, aku kesal Leo. Aku mending tidur deh."Tiba-tiba, ada ketukan dari pintu rumah yang mereka tinggaliTokTok"Siapa yang kesini, Leo. Udah kau buka aja.""Oke."Saat dibuka ternyata sesepuh desa tersebut."Maaf tuan mengganggu istirahatnya, saya sesepuh desa sini. Bolehkah saya mendata anda karena ini memang prosedur orang baru disini.""Oh iya boleh, tunggu sebentar