Share

Keberuntungan

Author: Selay Rahmi
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Kita nikah sirri.”

Deg!

Rayna sontak membulatkan kedua matanya, menatap Reno dengan seksama, dan sejenak jantungnya seakan tengah berhenti berdetak. Menikah bukanlah suatu kata yang bisa diucapkan dengan mudah tanpa pemikiran yang matang. Apalagi jika seorang laki-laki telah mengucapkan kata itu pada seorang wanita. Tentu saja tanggung jawab yanh besar sedang menanti.

Bagi Rayna, tidak semudah itu mengucap kata menikah. Apalagi benar-benar melakukannya dengan Reno yang notabennya adalah keturunan keluarga kaya.

“Tidak mungkin bisa,” kata Rayna lirih. Ia terpaksa mengatakan hal itu karena memang mustahil kalau mereka bisa bersatu. Ternyata kata-kata itu telah sukses menjatuhkan harapan Reno untuk menikah dengannya.

Reno terdiam menundukkan kepalanya. Ia berpikir bahwa Rayna memang benar. Mereka tidak mungkin menikah meskipun dengan cara sirri. Lalu apa yang harus mereka lakukan?

“Meskipun tidak mungkin, aku akan menikahimu jika kamu ha

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Hug me, My Sweetie   Akhirnya Terjadi

    Gagal membuat kejutan untuk Sofi, akhirnya Rayna duduk bersama Sofi di sebuah sofa depan TV dan membicarakan mual yang terjadi pada Rayna pagi ini. Tidak seperti biasa, pagi ini Rayna merasakan mual yang luar biasa. Ketika dia melihat wastafel, mualnya semakin menjadi-jadi. “Na, sebaiknya kamu beli alat tes kehamilan di apotik. Supaya jelas kalau kamu hamil atau tidak. Yang aku khawatirkan bukannya kamu hamil tapi malah takut kalau ada penyakit di tubuhmu.” Sofi menyarankan Rayna untuk membeli alat testpack yang digunakan untuk mengetahui positif kehamilan. Jika hasilnya negatif malah lebih mengkhawatirkan bagi Sofi. Rayna mengangguk setuju dengan saran Sofi. “Baiklah, aku pergi sekarang saja.” ..... Pagi ini menjadi saksi bisu kesedihan Rayna yang harus menghadapi kenyataan pahit dalam hidupnya. Setelah Sofi menyarankannya untuk melakukan tes kehamilan pagi itu, Rayna pun melakukannya dengan segera. Pukul enam pagi, ia membeli alat tes kehamilan di a

  • Hug me, My Sweetie   Aku Puas dengan Tubuhmu

    Suasana kantor semakin sepi. Hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang di koridor lantai dua, tepatnya di depan ruang kerja seorang direktur baru di Reygold Corp. Clara, nama sang empunya ruangan masih terduduk manis di atas kursi empuk miliknya. Ia duduk dengan menyangga kepalanya menggunakan tangan kanan dan pandangannya kosong mengarah pada sebuah vas bunga yang terletak di depabnya sejauh empat meter.Clara nampak sedang memikirkan sesuatu yang serius, terbukti ketika Reno mengetuk pintunya, wanita itu tidak menyadarinya sama sekali. Karena tidak ada suara dari dalam, akhirnya Reno membuka pintu itu tanpa izin tunangannya.“Kenapa masih di sini?” tanya Reno yang saat ini berada dalam mood baik bicara dengan Clara. Ia memang sengaja datang ke ruangan Clara untuk meminta maaf karena telah meninggalkan wanita itu di pesta ulang tahunnya. Bagaimana pun juga, Clara adalah tunangannya.Clara yang masih melamun, sama sekali tidak mendengar suara Reno

  • Hug me, My Sweetie   Serasa Mati Berdiri

    Reno mengetik pesan yang mengejutkan untuk Rayna. Pesan itu rupanya membuat Rayna cukup sedih dan meletakkan kembali ponselnya di atas nakas, di samping ranjang tidurnya. Reno terdiam setelah mengetahui bahwa pesan tersebut telah dibaca oleh Rayna dan mendapatkan balasan yang tidak ia sangka. “Maafkan aku, Rayna,” lirih Reno sembari mengusap wajahnya menggunakan kedua tangannya. “Apakah aku telah menyakitinya? Lalu apa yang harus aku katakan padanya?” Sejujurnya, saat ini Reno sangat bimbang berada di antara dua wanita yang membuatnya akan menjadi gila. Dua pilihan yang sangat sulit akan membuat hidupnya seperti makan buah simalakama. “Aku akan kembali pada Clara, jika dia berubah menjadi jauh lebih baik. Aku akan berjanji padanya dan melupakan Rayna.” Mengucapkan nama Rayna membuat hati Reno bergetar, sesak, dan ada rasa tidak ingin menyakitinya. Namun yang dia lakukan justru membuat Rayna sakit hati. ..... Pesan dari Reno sebagai balasan pes

  • Hug me, My Sweetie   Kegelisahan yang Melanda

    Pertemuan Rayna dengan Reno pada siang itu rupanya menjadi sorotan orang-orang yang berlalu-lalang, membisikkan pada yang lain bahwa beredar gosip tentang hubungan mereka berdua. Tentu dalam hal ini Rayna lah yang akan mendapat nama buruk karena Reno sudah memiliki tunangan bernama Clara.Beberapa orang yang lewat, melihat mereka berdua hingga menoleh ke belakang saking ingin tetap menyaksikan pertemuan keduanya. Meski hanya berbisik, Rayna merasa tidak nyaman dan ingin segera pergi dari lobby.“Aku tidak ingin ada hal buruk yang mereka bicarakan tentang dirimu. Sebaiknya, kamu segera pergi.” Rayna mencoba mengusir Reno secara perlahan namun laki-laki itu tak bergeming sama sekali.Reno menatap aneh pada Rayna. Bukankah biasanya dia merasa senang jika mereka berdua bertemu? Tapi sekarang, kenyataannya malah berbeda.“Sebenarnya ada apa, Rayna?”Rayna mendesah kesal karena Reno sama sekali tidak peka, tidak merasakan kalau di

  • Hug me, My Sweetie   Suasana Hati Reno

    Malam hari, ternyata Reno melihat kalender di ponselnya. Hampir sama dengan yang dilakukan oleh Rayna. Tiba-tiba ia tersenyum.“Besok pasti ada Rayna,” gumamnya. Namun ia teringat pesan singkat yang pernah dikirim pada Rayna dan balasan dari gadis gang dicintainya itu. Senyum Reno hilang seketika. Dia menyesal telah mengirimkan pesan itu pada Rayna. Tapi jika tidak ia lakukan, Clara pasti akan melaksanakan ancamannya lagi.Reno menghela nafas dalam-dalam, memandangi foto Rayna yang ada di ponselnya. “Kenapa cintaku bernasib buruk seperti ini? Kenapa ketika aku mengenal cinta, aku harus merasakan sakit seperti ini?”.....Keesokan harinya, sesuai dengan rencana awal yang telah dibuat Rayna dan Sofi, akhirnya mereka izin untuk tidak masuk kerja. Bahkan Pak Haris yang notabennya adalah Presdir Anant Jewel, ikut hadir dalam acara ulang tahun panti asuhan Kasih Bunda sekaligus penggalangan dana. Rupanya banyak diantara donatur tetap yan

  • Hug me, My Sweetie   Thanks to Readers

    Hai, salam kenal dari Selay Rahmi pada kalian yang sudah bersedia membaca novel ini. Kalian klik novel ini aja udah bikin seneng kok. Alhamdulillah... Trimakasih untuk yang sudah membaca. Double makasi untuk yang sudah vote gem atau buka gembok ya. Semoga Allah balas dengan yang lebih baik. Aamiin... Tolong berikan feedback, entah vote rate, vote gems atau komentar dikit aja supaya bisa kasih semangat buatku.... Dukungan kalian sangat berarti buatku. Tanpa kalian, aku gak bisa disebut sebagai penulis. Novel ini masih separuh perjalanan. Jadi, aku butuh banget support dari readers. Tolong berikan saran juga ya, bagian mana yang harus dibenahi, apa yang harus ditambah, dll.

  • Hug me, My Sweetie   Misi Alex Part 1

    “Aku ada di panti asuhan Kasih Bunda. Mungkin akan pulang nanti sore. Memangnya ada apa, Alex?”Suara Rayna terdengar merdu di telinga Alex hingga dirinya lupa dengan tujuannya menelepon Rayna. Jantungnya pun berdetak lebih kencang.“Ah, iya. Anu... Tidak jadi. Lain kali saja aku telepon lagi. Tidak enak kalau mengganggu acaramu. Lagipula nanti sore pasti kamu butuh istirahat,” kata Alex yang mengurungkan niatnya bertanya tentang sesuatu kepada Rayna.“Oh, begitu. Baiklah, terserah kamu.” Tak lama kemudian, Rayna memutus sambungan telepon dari Alex.Acara yang ditunggu-tunggu segera dimulai. Para pejabat dan semua tamu undangan pun sudah banyak yang hadir dan duduk manis di tempat yang telah disediakan panitia dari panti asuhan.Sebagai salah seorang kerabat dekat panti, Rayna ikut duduk di deretan para donatur tetap di belakang para pejabat daerah. Rayna dan Sofi duduk bersebelahan, menyaksikan beberapa acara hi

  • Hug me, My Sweetie   Terjebak dalam Perasaan

    “Ada yang bisa saya bantu, Pak?”tanya seorang resepsionis di perusahaan Anant Jewel yang memiliki paras manis dan terlihat ramah dengan senyum yang selalu ia tunjukkan pada semua orang yang dilayani.“Saya ingin bertemu dengan Ibu Rayna,” jawab Reno dengan cepat karena ia sedang terburu-buru ingin bertemu dengan Rayna di pagi itu.“Bu Rayna sudah datang, Pak. Beliau ada di ruangannya sekarang. Lantai dua, ruangan kedua dari utara.”“Baik, terimakasih,” ucap Reno yang langsung bergegas melangkah ke lift yang terletak di sebelah kanan tempat resepsionis. Tanpa berlama-lama, Reno masuk ke dalam lift dan menekan tombol angka dua......Tok tok!Rayna sedikit tersentak kaget saat Mira, sekretarisnya mengetuk pintu ruangannya secara tiba-tiba.“Iya, Mir. Ada apa?” seru Rayna dari dalam ruangan.“Ada tamu, Bu Rayna. Pak Reno dari Reygold Corp datang menemui Anda,”

Latest chapter

  • Hug me, My Sweetie   Rencana Rahasia

    Rayna menyiapkan sarapan sepiring nasi goreng dan telur dadar di atasnya, satu piring untuknya dan satu piring lagi untuk Sofi. Setelah meletakkan piring mereka, Rayna melihat ke arah Sofi yang terduduk dengan tatapan kosong.Mungkinkah Sofi masih memikirkan tentang kembalinya Ryan? Tanya Rayna dalam hati.“Sof,” panggil Rayna lembut sembari meletakkan tubuhnya, duduk berhadapan dengan Sofi yang masih termenung. “Sof!” panggil Rayna kedua kalinya dengan memegang tangan Sofi yang sontak membuat gadis berwajah oriental itu tersentak kaget.Sofi mendadak kaget, mendongakkan kepalanya untuk bisa menatap Rayna yang memandang iba padanya.“Masih memikirkan Ryan?” tanya Rayna pelan. Dia tidak ingin membuat sahabatnya sedih dengan pertanyaan konyolnya.Sofi mengangguk pelan. “Kau tahu, Na? Kejadian itu terekam dengan sangat baik di ingatanku.”Rayna menghela nafas berat, menatap sendu sahabatnya yang harus bertemu lagi dengan orang yang sudah merenggut kesuciannya. “Kamu pasti kuat, Sof.”Sof

  • Hug me, My Sweetie   Kekhawatiran Sesaat

    Sofi meneguk kopi latte miliknya yang sudah tinggal separuh cangkir. Ia menarik nafas dalam sembari menyusun kalimat-kalimat dalam otaknya. “Aku sudah memiliki seorang pengganti diriku saat resign nanti. Surat pengunduran diri juga sudah ku berikan pada Pak Reno. Namun dia menolaknya. Kau tahu, Rayna? Dia mengatakan kalau aku tidak harus keluar dari perusahannya. Yang akan terjadi adalah....” Sofi tidak melanjutkan kalimatnya.Rayna mengerutkan keningnya. Penasaran. “Apa?” tanyanya pada Sofi yang masih memperhatikan kopi latte-nya.Sofi tersenyum kecil. Membiarkan rasa penasaran menguasai sahabatnya itu. “Ayolah, Sof. Ini bukan lelucon,” timpal Rayna yang tidak sabar mendengar cerita dari Sofi.“Aku memang tidak diizinkan untuk meninggalkan Reygold Corp. Hal itu diperkuat oleh Clara yang mengangkat jabatanku menjadi sekretarisnya.”Rayna terbelalak, sesuatu terasa tengah menghalangi jalannya udara masuk ke rongga hidung hingga membuatnya sedikit kesuli

  • Hug me, My Sweetie   Cemburu? No!

    Reno dan Clara telah tiba di sebuah restoran elite di kawasan Jakarta Timur. Mereka berdua bergegas masuk ke dalam restoran yang bernuansa Eropa modern itu. Clara dengan sengaja bergelanyut mesra pada Reno yang berjalan santai saat kaki mereka menginjak lantai restoran berwarna hitam.“Apa, sih?” Reno berusaha menepis tangan Clara yang masih menggandeng tangannya, bahkan dengan sangat erat seakan Reno adalah tawanan yang tidak boleh kabur.Clara bersikeras menggandeng tangan Reno agar mereka terlihat mesra.“Tidak ada yang menyuruhmu melakukan ini. Lepaskan!” bisik Reno makin risih dengan sikap Clara. “Jangan berlebihan!”Clara berusaha untuk berpura-pura tidak mendengar kata-kata Reno. Ia tetap menggandeng tangan Reno kemudian mengajaknya mendekati bangku yang sudah ditempati oleh dua orang. Rupanya dua orang itu adalah Alex dan Rayna yang sudah lebih dulu berada di restoran itu. “Halo,” ucap Clara yang sukses membuat Rayna dan Alex menoleh ke arahnya. Kedua mata Rayna terbelalak m

  • Hug me, My Sweetie   Kecurigaan Rayna

    Jika Alex menikahi Rayna, artinya Rayna akan menjadi kakak iparnya. Clara bergidik membayangkan hal itu benar-benar terjadi.“Tidak mungkin, kan?” Clara khawatir jika Rayna kelak tetap merebut Reno darinya meskipun telah menikah dengan Alex.“Kenapa tidak mungkin? Bukannya malah bagus jika Rayna menjadi kakak iparmu?”Masalahnya bukan siapa yang akan menjadi suami Rayna, melainkan kebencian Clara terhadap Rayna sudah mendarah daging sehingga sulit untuk dihilangkan. Ia tidak sanggup jika harus melihat Rayna di dalam rumahnya setiap hari.“Aku tidak ingin melihatnya di rumah ini,” sahut Clara dengan nada tegas.Alex mengerutkan keningnya. “Sejak kapan aku harus menurutimu? Kamu hanya adikku, bukan ibuku, kan?”Clara melirik Alex dengan lirikan elang yang siap menerkan mangsanya. “Lalu apa yang akan kamu lakukan? Membuat drama baru?”Alex tidak menjawab pertanyaan Clara. &lsquo

  • Hug me, My Sweetie   Hampir Saja

    Reno menatap kosong pada alat tes kehamilan milik Rayna. Dalam hstinya bertanya-tanya, benarkah itu milik Rayna? Lalu...“Tidak mungkin!” Reno langsung bangkit dari duduknya. Kursi empuk itu kini bergeser sedikit ke belakang akibat dorongan tubuh Reno yang berdiri secara tiba-tiba. “Dia hamil?” Pertanyaan itu mestinya ditujukan pada Rayna.Dengan tergesa-gesa, Reno mengambil kunci mobil yang ada di atas mejanya. Meraih jas warna hitam yang ia pajang di kursi dan berhambur keluar dari ruangan.“Pak Reno, hendak pergi ke mana?” tanya sang sekretaris yang bingung melihat tingkah aneh sang bos yang tiba-tiba keluar ruangan tanpa sepatah kata.Reno tak memberikan jawaban atas pertanyaan sekretarisnya. Menurutnya, tak ada yang lebih penting dari Rayna. Dia harus bertemu dengan Rayna saat itu juga.Sofi yang tengah berjalan menuju ruangan Clara, tanpa sengaja melihat sekelebat sosok Reno yang berlari membawa hasil testp

  • Hug me, My Sweetie   Saat Menegangkan

    “Ya, aku tidur dengan Clara waktu itu.”Deg!Rayna dan Alex tidak menyangka jika Reno akan mengakuinya secepat itu. Meskipun Rayna sudah mengetahui tentang hal itu, ia berpikir bahwa Reno akan menutupinya untuk saat ini. Namun di luar dugaan, rupanya Reno mengakui bahwa benar dirinya telah meniduri Clara.“Tidak, aku tidak menidurinya. Kami melakukan hubungan intim itu di kantor,” ralat Reno yang membuat Rayna sangat terkejut.Alex tersenyum sinis. “Seperti itu kah kelakuan bejatmu, Reno? Masih pantaskah kamu mendapatkan cinta Rayna?”Jika harus bicara jujur, Rayna sangat kecewa dengan Reno. Ia melakukan perbuatan itu di kantor?“Aku mohon, Rayna. Jangan berpikir yang macam-macam. Aku masih tetap mencintaimu. Bukan Clara.” Reno menatap lekat pada Rayna yang juga sedang menatapnya. Ia meraih tangan Rayna yang dingin.‘Aku tidak bisa berpikir tentang apapun sekarang. Seandainya dia h

  • Hug me, My Sweetie   Terjebak dalam Perasaan

    “Ada yang bisa saya bantu, Pak?”tanya seorang resepsionis di perusahaan Anant Jewel yang memiliki paras manis dan terlihat ramah dengan senyum yang selalu ia tunjukkan pada semua orang yang dilayani.“Saya ingin bertemu dengan Ibu Rayna,” jawab Reno dengan cepat karena ia sedang terburu-buru ingin bertemu dengan Rayna di pagi itu.“Bu Rayna sudah datang, Pak. Beliau ada di ruangannya sekarang. Lantai dua, ruangan kedua dari utara.”“Baik, terimakasih,” ucap Reno yang langsung bergegas melangkah ke lift yang terletak di sebelah kanan tempat resepsionis. Tanpa berlama-lama, Reno masuk ke dalam lift dan menekan tombol angka dua......Tok tok!Rayna sedikit tersentak kaget saat Mira, sekretarisnya mengetuk pintu ruangannya secara tiba-tiba.“Iya, Mir. Ada apa?” seru Rayna dari dalam ruangan.“Ada tamu, Bu Rayna. Pak Reno dari Reygold Corp datang menemui Anda,”

  • Hug me, My Sweetie   Misi Alex Part 1

    “Aku ada di panti asuhan Kasih Bunda. Mungkin akan pulang nanti sore. Memangnya ada apa, Alex?”Suara Rayna terdengar merdu di telinga Alex hingga dirinya lupa dengan tujuannya menelepon Rayna. Jantungnya pun berdetak lebih kencang.“Ah, iya. Anu... Tidak jadi. Lain kali saja aku telepon lagi. Tidak enak kalau mengganggu acaramu. Lagipula nanti sore pasti kamu butuh istirahat,” kata Alex yang mengurungkan niatnya bertanya tentang sesuatu kepada Rayna.“Oh, begitu. Baiklah, terserah kamu.” Tak lama kemudian, Rayna memutus sambungan telepon dari Alex.Acara yang ditunggu-tunggu segera dimulai. Para pejabat dan semua tamu undangan pun sudah banyak yang hadir dan duduk manis di tempat yang telah disediakan panitia dari panti asuhan.Sebagai salah seorang kerabat dekat panti, Rayna ikut duduk di deretan para donatur tetap di belakang para pejabat daerah. Rayna dan Sofi duduk bersebelahan, menyaksikan beberapa acara hi

  • Hug me, My Sweetie   Thanks to Readers

    Hai, salam kenal dari Selay Rahmi pada kalian yang sudah bersedia membaca novel ini. Kalian klik novel ini aja udah bikin seneng kok. Alhamdulillah... Trimakasih untuk yang sudah membaca. Double makasi untuk yang sudah vote gem atau buka gembok ya. Semoga Allah balas dengan yang lebih baik. Aamiin... Tolong berikan feedback, entah vote rate, vote gems atau komentar dikit aja supaya bisa kasih semangat buatku.... Dukungan kalian sangat berarti buatku. Tanpa kalian, aku gak bisa disebut sebagai penulis. Novel ini masih separuh perjalanan. Jadi, aku butuh banget support dari readers. Tolong berikan saran juga ya, bagian mana yang harus dibenahi, apa yang harus ditambah, dll.

DMCA.com Protection Status